PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PELAKSANAAN

BAB III METODOLOGI. 2. Kerusakan DAS yang disebabkan karena erosi yang berlebihan serta berkurangnya lahan daerah tangkapan air.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan mencari nafkah di Jakarta. Namun, hampir di setiap awal tahun, ada saja

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum 1.2 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

3.2. METODOLOGI PERENCANAAN

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Survey lapangan yang dilakukan bertujuan untuk peninjauan dan

BAB III METODOLOGI Rancangan Penulisan

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Identifikasi kebutuhan Data

TUGAS AKHIR EVALUASI DIMENSI SALURAN DI KAWASAN TERMINAL GROGOL JL. DR. SUSILO JAKARTA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI

I. PENDAHULUAN. Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting dalam proses

TATA CARA PEMBUATAN RENCANA INDUK DRAINASE PERKOTAAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah di saluran Ramanuju Hilir, Kecamatan Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI

Gambar.3.1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data meliputi data primer maupun data sekunder Pengumpulan Data Primer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah komplek kampus merupakan kebutuhan dasar bagi para mahasiswa, para

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

PERENCANAAN BENDUNGAN PAMUTIH KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB III METODOLOGI

TATA CARA PEMBUATAN STUDI KELAYAKAN DRAINASE PERKOTAAN

BAB 3 METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODE PENELITIAN. Pada lokasi DAS Sungai Cisimeut Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak,

BAB III METODA ANALISIS. Wilayah Sungai Dodokan memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) Dodokan seluas

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

BAB III METODOLOGI. Dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi bendungan Ketro, dilakukan wawancara dengan pihak-pihak yang terkait, antara lain :

METODOLOGI Tinjauan Umum 3. BAB 3

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN LINGKAR BOTER KABUPATEN ROKAN HULU

PERSYARATAN JARINGAN DRAINASE

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses pengangkutan dan pengendapan sedimen tidak hanya tergantung pada

BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Diagram Alir Penyusunan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. musim hujan, mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami banjir.

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

BAB III METODOLOGI. Setiap perencanaan akan membutuhkan data-data pendukung baik data primer maupun data sekunder (Soedibyo, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sungai merupakan suatu saluran terbuka atau saluran drainase yang

Analisis Drainase Bandara Muara Bungo Jambi

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

DINAS PENGAIRAN Kabupaten Malang Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pencapaian penelitian secara optimal sangat ditentukan pada kadar pemahaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI 3.1 METODE ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

BAB III METODOLOGI III-1

3.2. METODOLOGI PERENCANAAN

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk mengangkut hasil tambang batu bara dari (Pit) di Balau melalui

BAB III METODOLOGI 3.1. UMUM

Oleh : Elvanda Danu Hergaiswara ( ) Sidoarjo JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN - ITS

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

BAB III METODOLOGI. 2. Mengumpulkan data, yaitu data primer dan data sekunder

STUDI EVALUASI SISTEM DRAINASE JALAN AW.SYAHRANI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Batasan Masalah Maksud dan Tujuan Sistematika Penyajian Laporan...

BAB III METODE ANALISIS

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

BAB III METODOLOGI. Penyajian metodelogi penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Mulai. Latar Belakang.

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODA ANALISIS. desa. Jumlah desa di setiap kecamatan berkisar antara 6 hingga 13 desa.

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

I. PENDAHULUAN. Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan dilakukan bertempat di kolam retensi taman lansia kota bandung.

PERENCANAAN BENDUNG GERAK KEPOHBARU UNTUK KEPERLUANAIR BAKU DAN IRIGASI DESA SUMBERHARJO KECAMATAN KEPOHBARU KABUPATEN BOJONEGORO

BAB III METODOLOGI 3.1 Survey Lapangan 3.2 Metode Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

BAB III METODOLOGI III-1

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di perumahan Villa Pinang Jaya Residence yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Tujuan Penelitian 1.3 Batasan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mungkin terdapat kehidupan. Air tidak hanya dibutuhkan untuk kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. khusunya di kawasan perumahan Pondok Arum, meskipun berbagai upaya

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. tahapan pengumpulan data dan pengolahannya. Dalam tahap awal ini disusun. 1. Perumusan dan identifikasi masalah

NORMALISASI SUNGAI RANTAUAN SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI KECAMATAN JELIMPO KABUPATEN LANDAK

TUGAS AKHIR Perencanaan Pengendalian Banjir Kali Kemuning Kota Sampang

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN SURVEI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN JEMBATAN SEI. BENGKALIS DINAS PEKERJAAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

Efektifitas Drainase Kota Kediri Bagian Timur. Adi Prawito, Ir, MM

Transkripsi:

( 7 ) PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURVEY HIDROLOGI Januari 2009 D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A M A R G A D I R E K T O R A T B I N A T E K N I K Jl. Pattimura No. 20 Gd. Sapta Taruna Lt. VI Keb-Baru Telp/Fa (021) 7251544-7247283 Jkt 12110

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SURVEY HIDROLOGI A. Maksud Dokumen ini dimaksudkan sebagai pedoman untuk melakukan pengumpulan data hidrologi dan karakter/perilaku aliran air pada bangunan air yang ada (sekitar jembatan), guna keperluan analisis hidrologi, penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang diperlukan. B. Lingkup Dokumen ini memuat penyelidikan data curah hujan, data bangunan pengaman yang ada dan menentukan curah hujan rencana guna memberikan masukan dalam proses perencanaan yang aman. C. Acuan Proses analisa perhitungan harus mengacu pada standar nasional Indonesia (SNI) No: 03-3424-1994 atau Standar Nasional Indonesia (SNI) No: 03-1724-1989 SKBI-1.3.10.1987 (Tata Cara Perencanaan Hidrologi dan Hidrolika untuk Bangunan di Sungai). D. Pihak yang Terkait/Terlibat 1. Pemberi Tugas 2. Penyedia Jasa : a. Ketua Tim b. Ahli Hidrologi/Hidrolika c. Surveyor 7-1/6

E. Prosedur 1. Surat Ijin Survey a. Pengajuan lokasi, jenis survey, jumlah dan waktu pelaksanaan survey oleh engineer kepada Team Leader untuk mendapatkan masukan dan persetujuan. b. Hasil persetujuan dari Team Leader, selanjutnya mengajukan ijin pelaksanaan survey ke pemberi tugas berikut tanggal, jenis, jumlah dan lokasi pelaksanaan survey. c. Setelah persetujuan survey oleh pemberi tugas, selanjutnya membuat surat pemberitahuan kepada instansi yang terkait dengan pelaksanaan survey yang akan dibawa oleh pelaksana survey. 2. Pelaksanaan Survey Survey hidrologi lengkap digunakan untuk melengkapi parameterparameter desain jembatan yang dalam hal ini jembatan yang dimaksud adalah jembatan di atas lalu-lintas sungai atau saluran air. Untuk itu pengumpulan data untuk analisa hidrologi yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Karakteristik daerah aliran (Catchment Area) dari setiap gejala aliran yang harus dipelajari dengan cermat dari peta topografi maupun pemeriksaan langsung di tempat meliputi data curah hujan, tata guna lahan, jenis permukaan tanah, kemiringan dan lain-lain. b. Karakteristik sungai yang meliputi: Kecepatan aliran dan gejala arah Debit dan daerah pengaruh banjir Tinggi air banjir, air rendah dan air normal Lokasi penggerusan (scouring) serta jenis/sifat erosi maupun pengendapan Kondisi aliran permukaan pada saat banjir 7-2/6

c. Analisa hidrologi yang diperlukan untuk jembatan yang melintas sungai, sebelum tahap perhitungan/perencanaan hidrolika dari alur sungai, adalah untuk menentukan Debit banjir dalam alur sungai jembatan atau debit maksimum sungai selama periode ulang banjir rencana yang sesuai. Perkiraan tinggi maksimum muka air banjir yang mungkin terjadi dan semua karakteristiknya. Kedalaman air : air banjir, air rendah dan air normal. d. Untuk menentukan elevasi tinggi muka jembatan diperlukan suatu perkiraan tinggi maksimum banjir yang mungkin terjadi, ditetapkan dan diperhitungkan dengan periode ulang banjir rencana atau dalam kurun waktu rencana sebagai berikut : Untuk jembatan panjang/besar (konstruksi khusus) diperhitungkan dengan periode ulang 100 tahunan. Untuk jembatan biasa/ tetap termasuk gorong-gorong diperhitungkan dengan periode ulang 50 tahunan. Untuk jembatan sementara, perlintasan saluran air dan jembatan yang melintas di atasnya diperhitungkan dengan periode ulang 25 tahunan. Untuk keperluan analisa hidrologi ditetapkan dengan periode ulang 50 tahunan. Untuk perhitungan scouring berdasarkan jenis tanah dasar sungai dan debit serta kecepatan aliran arus sungai. Dalam menentukan besar debit banjir maksimum dalam kurun waktu rencana tersebut, dipakai pendekatan berdasarkan analisa frekuensi dari suatu data curah hujan lebat. Di sini perlu ditinjau hubungan/korelasi antara curah hujan dan aliran sungai. Metode untuk menentukan besar debit banjir tersebut diklasifikasikan menjadi 3 cara yaitu Cara statistik/kemungkinan-kemungkinan 7-3/6

Cara hidrograf/sintetik Rumus empiris/metode rasional e. Analisa drainase ditetapkan dengan kala ulang (return period) 25 tahun dan 50 tahun yang pemilihannya terlebih dulu dikonsultasikan dengan pihak Pemberi Tugas. f. Dari hasil survey dan analisa yang dilakukan, antara lain dapat ditentukan elevasi jembatan dan bangunan pengaman terhadap gerusan, tumbukan air dan debris. F. Pelaporan Laporan mengenai survey dan analisis hidrologi, yang meliputi: 1. Data Kegiatan 2. Peta situasi pelaksanaan yang menunjukkan secara jelas lokasi pelaksanaan terhadap kota besar terdekat, pos pencatat curah hujan 3. Data curah hujan untuk setiap pos yang diambil 4. Analisis/perhitungan 5. Penentuan dimensi dan jenis bangunan air 6. Daftar lokasi bangunan air yang direncanakan 7-4/6

Tabel 7-1. Daftar Kegiatan dan Pihak yang Terlibat. VII Check List Kegiatan a. Penetapan lokasi pelaksanaan pada peta b. Persetujuan ijin dan tanggal pelaksanaan survey c. Pembuatan surat ijin survey ke instansi terkait d. Pelaksanaan survey sesuai lokasi yang ditentukan e. Pengumpulan data dari instansi terkait didiskusikan disetujui disetujui disetujui dilakukan dilakukan f. Pengambilan foto survey dilakukan Pihak yang terlibat a b c d e g. Pembuatan laporan pelaksanaan survey dilakukan h. Pembuatan laporan hasil survey dilakukan Catatan: Pihak yang terkait adalah: a. Koordinator Survey Lapangan b. Engineer (Highway, Topography, Geology, Hidrology, Environment) c. Team Leader d. Pemberi Tugas 7-5/6

Bagan Alir (Flowchart) Engineer Team Leader Pemberi Tugas Instansi terkait Pengusulan Survey dan lokasi memenuhi persyaratan Pengajuan tanggal pelaksanaan survey Pembuatan surat ijin ke instansi terkait surat ijin ke instansi terkait Pelaksanaan survey Pembuatan Laporan Gambar 7-1. Bagan Alir Pelaksanaan Survey 7-6/6