HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MIND MAPS

JURNAL. Muharmy Kurniawan /2011

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LISTENING TEAM

PRO GRAM ST UDI PE NDIDI KAN TE KNI K ELE KTRO JURUS AN TE KNIK ELE KTRO FAKULTAS TE KNIK UNIVE RSITAS NE GE RI PADANG

STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGANALISA RANGKAIAN LISTRIK DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DI SMK NEGERI 1 PADANG RANDIKA PUTRA

PENGARUH STRATEGI TRAINING MODEL

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN MRL KELAS X SMK N 2 PAYAKUMBUH JURNAL

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

JURNAL ADWAR PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENERAPAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY DALAM PEMBELAJARAN MENGOPERASIKAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE TWO STAY TWO STRAY DI SMKN 1 BUKITTINGGI

E- JOURNAL PENGARUH PENGGUNAAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP HASIL BELAJAR KKPI DI SMK NEGERI 1 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

HANAFI RUSLI NIM / 2009

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

HUBUNGAN CARA BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT STATIKA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMKN 5 PADANG

Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMAN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR BERBASIS CAD SISWA SMK DENGAN MENGGUNAKAN JOBSHEET

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD) PROYEKTOR TERHADAP HASIL BELAJAR RANGKAIAN LISTRIK DAN ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 5 PADANG

Nadia Cahyadi*, Zulfitri Aima**, Ainil Mardiyah**

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMKN 2 LUBUK BASUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN ILMU BAHAN TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

Program studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Keywords: Two Stay Two Stray, Learning Outcomes, Building Construction

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DI SMK N 1 PUNDONG

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

Vol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract

PENGARUH TEKA-TEKI SILANG TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK

Lailly Ramadhani dan Tri Harsono. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.Jl.Willem Iskandar Pasar V Medan ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

MATA PELAJARAN MENGOPERASIKAN PERALATAN PENGENDALI DAYA TEGANGAN RENDAH DI SMKN 1 CURUP

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN APLIKASI ANDROID TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI

Fauzie Khorniawan* Arif Bintoro Johan** ABSTRAK ABSTRACT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR ANTARA KELAS BINAAN ASTRA DENGAN KELAS REGULER PADA KOMPETENSI MEMELIHARA UNIT FINAL DRIVE POROS PENGGERAK RODA BELAKANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LISTENING TEAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI SMAN 10 PEKANBARU

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PENERAPAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BERDASARKAN KURIKULUM 2013 TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 PANTI KABUPATEN PASAMAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN LDS TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWAKELAS VIII

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MEMBACA GAMBAR TEKNIK SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF MODEL PICTURE AND PICTURE

ABSTRACT. Keywords: Demonstration method, LKS, cognitive domain.

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

Key Words: Question Student Have (QSH), Learning achievement, Solubility and solubility product.

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BELAJAR IPS GEOGRAFI SISWA DI SMPN 7 PADANG. Febri Mayanti 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF LEARNING STARTS WITH A QUESTION (LSQ)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KELAS III SD

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WAWANCARA TIGA TAHAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X MAN BATAM PADA POKOK BAHASAN BAKTERI

Transkripsi:

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG SASFA HENDRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode Juni 2013

HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI TRAINING WITHIN INDUSTRY PADA MATA PELAJARAN SISTEM PENGENDALI ELEKTROMAGNETIK DI SMKN 1 PADANG Sasfa Hendra 1, Aswardi 2, Ali Basrah Pulungan 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektro FT Universitas Negeri Padang email: hendra_sasfa@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat hasil belajar praktik siswa menggunakan strategi pembelajaran Training Within Industry dan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Sistem Pengendali Elektromagnetik siswa kelas XI TITL SMKN 1 Padang. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI TITL program keahlian Teknik Ketenagalistrikan SMKN 1 Padang dengan jumlah siswa 47 orang, XI TITL A merupakan kelas eksperimen dan XI TITL B merupakan kelas kontrol. Penentuan kelas ini dilakukan secara acak dari kelas yang sudah ada. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen berupa penilaian unjuk kerja yang dinilai dari tahap persiapan, proses, hasil, waktu dan laporan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan kelas kontrol, di mana rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 81,4, dan rata-rata nilai kelas kontrol adalah 74,47. Kata Kunci : Hasil Belajar, Strategi Training Within Industry, Konvensional. ABSTRACT This research is purposed to find of student practice s result by using training within industry and conventional learning in Sistem Pengendali Elektromagnetik for student of XI TITL class SMKN 1 Padang. This type of research is quasi experiment. The subject in this research is all students of XI TITL class, electricity technical skill program, SMKN 1 Padang, which is amounted to 47 students. The class of XI TITL A is experimental group and XI TITL B is control group. The class finding is being held randomly from classes that had been formed. Data are collected by instrument that is job assessment, which is performed from preparation, process, result, time, and report stages. Results from this research show that student grade in experimental group is higher than control group, where average grade of experimental group is 81.4, and average grade of control group is 74.47. Key Words : Study Result, Training Within Industry, Conventional 1 Prodi Pendidikan Teknik Elektro untuk wisuda Juni 2013 2 Dosen Jurusan Teknik Elektro FT- UNP ii

A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas pendidikan hanya dapat dicapai melalui peningkatan kualitas proses pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas hasil pendidikan. Wujud nyata dari upaya pemerintah untuk mempersiapkan lulusan pendidikan dalam memasuki era globalisasi yang penuh tantangan adalah dengan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan berhasilnya penerapan KTSP di sekolah. SMK Negeri 1 Padang merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang telah mendapat perhatian dari pemerintah dengan perbaikan sarana dan prasarana, pengadaan pelatihanpelatihan bagi para guru dan mendapatkan sertifikasi. Dengan adanya usaha yang telah dilakukan pemerintah diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diiringi dengan peningkatan hasil belajar siswa sebagai output dari proses pembelajaran yang dilaksanakan. Mata pelajaran Sistem Pengendali Elektromagnetik (SPEM) adalah salah satu pembelajaran praktik yang yang diajarkan di SMKN 1 Padang. Berdasarkan hasil pengamatan di kelas XI Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMKN 1 Padang pada mata pelajaran SPEM, terdapat beberapa kesenjangan dalam pembelajaran, diantaranya: 1) Strategi pembelajaran yang diterapkan guru masih pembelajaran konvensional, dimana guru menjelaskan tentang materi kepada siswa dengan berceramah dan kemudian siswa 1

langsung melakukan praktik berkelompok. Hal ini membuat siswa kesulitan pada selama praktik dan membuat waktu penyelesaian praktik lama. 2) Masih banyak siswa yang tidak mampu membaca hasil pengukuran pada multimeter saat melakukan praktik sehingga siswa tidak bisa membedakan kondisi komponen yang masih baik atau telah rusak. 3) Sebagian siswa mengganggap bahwa praktik SPEM menyulitkan dan terlalu banyak kabel. 4) Dalam kelompok sebagian siswa cendrung mengandalkan teman yang aktif untuk menyelesaikan tugas praktik yang diberikan guru. Banyaknya permasalahan pada proses pembelajaran mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Gambaran hasil belajar SPEM pada tahun ajaran 2012/2013 dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Nilai SPEM Semester III siswa kelas XI TITL SMKN 1 Padang tahun ajaran 2012/ 2013. No Kelas Jumlah Siswa Nilai < 80 Nilai 80 1 XI TITL A 24 17 orang 7 orang 2 XI TITL B 23 16 orang 7 orang Sumber : Guru mata pelajaran Berdasarkan tabel 1. dapat dilihat bahwa hasil belajar praktik pada mata pelajaran SPEM masih rendah dan masih banyak siswa yang belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 80. Rendahnya hasil belajar siswa dikarenakan siswa belum mampu memenuhi indikator- indikator penilaian pada mata pelajaran SPEM. Menurut Starr, dkk dalam Wena (2011: 100) Karena pendidikan kejuruan mempunyai kaitan erat dengan dunia kerja atau industri, maka pembelajaran dan pelatihan praktik memegang peranan kunci untuk 2

membekali lulusannya agar mampu beradaptasi dengan lapangan kerja. Selanjutnya Nolker & Schoenfeldt dalam Wena (2011: 101) menyebutkan bahwa Untuk mengajarkan praktik keterampilan kejuruan perlu digunakan strategi tertentu agar siswa paham, salah satu strategi pembelajaran untuk mengajarkan keterampilan dasar kejuruan adalah strategi Training Within Industry. Penerapan strategi Training Within Industry dalam proses pembelajaran praktik di sekolah memandu siswa untuk belajar bekerja secara bertahap, berurutan dan mengikuti prosedur kerja standar untuk menguasai suatu keterampilan kerja. Di mana siswa tidak bisa lanjut ketahap berikutnya sampai tahap sebelumnya dikuasai. Berdasarkan berbagai permasalahan di atas maka perlu dilakukan sebuah penelitian tentang hasil belajar siswa menggunakan strategi Training Within Industry pada mata pelajaran SPEM bagi siswa kelas XI TITL SMKN 1 Padang. 1. Strategi Pembelajaran Training Within Industry Srategi Training Within Industry merupakan suatu strategi yang mengajarkan bagaimana membawa siswa seolah- olah seperti suasana industri. Suasana industri maksudnya, bukanlah harus membawa siswa ke dunia industri dengan peralatan yang canggih. Tapi, bagaimana industri melatih karyawan baru menjadi terampil itulah yang ditiru oleh strategi Training Within Industry. Program Training Within Industry terdiri dari lima model utama : 1) instruksi kerja, 2) metode kerja, 3) hubungan kerja, 4) keselamatan 3

kerja, 5) pengembangan program. Semua program ini digunakan untuk mendukung kesuksesan pembelajaran. Nolker & Schoenfeldt dalam Wena (2011: 101) menyebutkan bahwa Strategi Training Within Industry terdiri dari 5 tahap pembelajaran. Uraian Tahap- tahap pembelajaran pada strategi Training Within Industry sebagai berikut: 1) Persiapan Secara garis besar kegiatan guru dalam tahap ini adalah mempersiapkan lembar kerja (Jobsheet), menjelaskan tujuan pembelajaran dan pelatihan, menjelaskan arti pentingnya, membangkitkan minat siswa. 2) Peragaan Pada tahap ini guru memperagakan pekerjaan yang harus dipelajari, menjelaskan cara kerja yang baik dalam hubungan dengan keseluruhan proses, sambil mengambil posisi yang sedemikian rupa sehingga siswa dapat mengikuti proses kerja dari sudut pandangan yang tepat. 3) Peniruan Setelah tahap peragaan dilaksanakan dengan seksama, baru dilanjutkan dengan tahap peniruan. Dalam tahap peniruan siswa melakukan kegiatan kerja menirukan aktivitas kerja yang telah diperagakan oleh guru. 4) Praktik Pada tahap ini siswa mengulangi aktivitas kerja yang baru dipelajari sampai keterampilan kerja yang dipelajari dapat dikuasai sepenuhnya. 4

5) Evaluasi Untuk mengevaluasi pembelajaran dan pelatihan praktik, digunakan suatu instrumen, yaitu penilaian unjuk kerja. 2. Pembelajaran Konvensional Pembelajaran Konvensional merupakan pembelajaran yang dilaksanakan menurut kebiasaan atau tradisi. Pada penelitian ini yang dimaksud pembelajaran konvensional adalah guru menerangkan di depan kelas, dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari serta diakhiri dengan praktik secara berkelompok dan evaluasi. 3. Hasil Belajar Mata Pelajaran SPEM Menurut Nana (2009: 23) Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Purwanto (2004: 22) menambahkan, Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan mengadakan pembagian kerja. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah tidak hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan, keterampilan, mengadakan pembagian kerja, dan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang diukur pada mata pelajaran SPEM ini adalah hasil belajar psikomotor. Bloom dalam Depdiknas (2008: 1) berpendapat bahwa Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang 5

pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Selanjutnya Leighbody dalam Depdiknas (2008) mengemukakan bahwa, Penilaian hasil belajar psikomotor mencakup: (1) kemampuan menggunakan alat dan sikap kerja, (2) kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pengerjaan, (3) kecepatan mengerjakan tugas, (4) kemampuan membaca gambar dan atau simbol, (5) keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran yang telah ditentukan. B. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dikategorikan ke dalam jenis penelitian semu (quasi eksperiment). Penelitian dilakukan di SMKN 1 Padang, sebagai subyek yaitu kelas XI TITL A merupakan kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran strategi Training Within Industry dan kelas XI TITL B merupakan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Penentuan kelas ini dilakukan secara acak dari kelas yang sudah ada, hal ini dilakukan karena nilai rata-rata hasil belajar siswa dalam mata pelajaran SPEM pada semester 3 tahun ajaran 2012/2013 tidak berbeda secara signifikan. Dengan demikian, berdasarkan uji-t didapat kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini disajikan sebagai berikut: Tabel 2. Rancangan Penelitian Kelas Treatment Hasil Eksperimen Kontrol X 1 X 2 O 1 O 2 6

Keterangan: X 1 = Perlakuan dengan pembelajaran strategi TWI X 2 = Pembelajaran konvensional O 1 = Hasil penilaian unjuk kerja kelas eksperimen O 2 = Hasil penilaian unjuk kerja kelas kontrol Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian unjuk kerja. Menurut Depdiknas (2009: 14) Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Pelaksanaan Validitas isi yaitu dengan menyusun aspek yang akan dinilai pada mata pelajaran SPEM kelas XI TITL sesuai kurikulum dan dimintakan pendapat pada penimbang ahli, di sini yang menjadi penimbang ahli adalah Guru mata pelajaran SPEM. Setelah data terkumpul dilakukan anilisa data. Sebelum dilakukan uji hipotesis penelitian, data hasil belajar siswa harus memenuhi persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas.: 1. Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi data hasil belajar siswa, apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji chi-kuadrat yang dikemukakan oleh Riduwan (2006: 124). Kriteria uji normalitas, apabila 2 h 2 t maka data tersebut berdistribusi normal. 2. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki kesamaan varians. Uji homogenitas kelas 7

eksperimen dan kelas kontrol dilakukan menggunakan uji F dengan rumus Sudjana (2005: 249). Kriteria pengujian homogenitas yaitu jika F hitung < F tabel berarti data mempunyai variansi yang homogen, sebaliknya jika F hitung > F tabel berarti data tidak homogen. 3. Uji hipotesis Untuk menentukan apakah terdapat perbedaan terhadap hasil belajar antara kedua kelas subyek, untuk data yang terdistribusi normal dan homogen maka dilakukan uji perbedaaan dua rata-rata (uji-t) dengan menggunakan rumus Sudjana (2005: 241). Nilai t hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai t tabel. Adapun ketentuan untuk penerimaan hipotesis penelitian adalah: a. Ho diterima apabila t hitung < t tabel dan Ha ditolak. b. Ho ditolak apabila t hitung > t tabel dan Ha diterima. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai Maret 2013 selama 4 pertemuan dengan waktu 8x 40 menit tiap pertemuan. Pelaksanaan penelitian terdiri dari 3 job kerja yang meliputi; membalik arah putaran motor 1 fasa menggunakan kontaktor, sistem bintang segitiga otomatis dan membalik arah putaran motor 3 fasa. Praktik membalik arah putaran motor 1 fasa dan sistem bintang segitiga otomatis dilakukan di trainer selama satu kali pertemuan tiap job. Sedangkan Job sistem membalik arah putaran motor 3 fasa dilakukan di panel selama dua kali pertemuan. Berdasarkan 8

hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata ( ) hasil belajar praktik siswa kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol sebagaimana dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Rata- Rata dan Persentase Ketuntasan Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa 24 23 81,4 74,47 Jumlah siswa yang mencapai KKM 17 6 Persentase Ketuntasan 71 % 27 % Strategi Training Within Industry pada hakikatnya merupakan suatu strategi yang dapat memudahkan siswa dalam praktik sehingga siswa menjadi terampil. Dengan menggunakan strategi Training Within Industry menuntut siswa supaya bekerja secara bertahap dan terstruktur, yang meliputi: tahap persiapan, peragaan, peniruan, dan praktik. Berikut ini adalah kurva normal kelas eksperimen dan kelas kontrol : A. B. Gambar 1. A. Kurva Normal Kelas Eksperimen B. Kurva Normal Kelas Kontrol 9

2. Analisis Data Analisa data di sini dilakukan secara manual. Perbedaan hasil belajar dianalisis dengan menggunakan uji t dengan terlebih dahulu melihat apakah subyek terdistribusi normal dan mempunyai varian yang homogen. Oleh karena itu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil perhitungan pada kelas eksperimen di dapat = 6,37 dan kelas kontrol di dapat = 0,908. Sedangkan untuk kedua kelas pada taraf signifikansi dengan α = 0,05, didapat = 9,488. Dapat disimpulkan bahwa data yang didapatkan dari kedua kelas berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas untuk melihat apakah kedua kelas homogen atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan didapat F hitung adalah 1,389 dan nilai F tabel pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan dk pembilang = 23 dan dk penyebut = 22 adalah 2,04 pada taraf signifikansi 0.05. Dengan demikian F hitung < F tabel artinya kedua kelas mempunyai varians yang homogen. c. Uji Hipotesis Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas varian tes akhir didapatkan bahwa kedua kelas terdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen, sehingga dilakukan uji t untuk melihat 10

perbedaan antara dua kelas. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung = 3,62, dan nilai t tabel = 2,0157. Dengan demikian t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan sekaligus menerima Ha. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa antara strategi Training Within Industry dan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran SPEM di SMKN 1 Padang. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas XI TITL SMKN 1 Padang pada mata pelajaran SPEM dengan menggunakan strategi Training Within Industry lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Di mana dari hasil analisis hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau 3,62 > 2,0157 pada taraf signifikan 5%. 2. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka disarankan: 1) Agar Guru pada mata pelajaran produktif pada umumnya dan guru mata pelajaran SPEM khususnya dapat menggunakan pembelajaran dengan strategi Training Within Industry untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Penelitian ini dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa, diharapkan peneliti lain melakukan pengembangan untuk melihat peningkatan motivasi, minat ataupun aktivitas siswa. 11

DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2008. Pengembangan Perangkat Penilaian Psikomotor. Jakarta: Gramedia.. 2009. Asesmen. Jakarta: Cendikia Insani. Purwanto, Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosyda Karya. Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: PT. Bumi Aksara. 12