BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN Gambaran Umum PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. : PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN. masih bernama Firma LJN Enthoven & Co. Kemudian pada tahun 1950, oleh

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. perusahaan milik Negara yang yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. kode transaksi perdagangan Bursa Efek Indonesia PGAS, merupakan sebuah

BAB II PROFIL PT. PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK. A. Sejarah Singkat PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sifat atau tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

STRUKTUR ORGANISASI SBU DISTRIBUSI WILAYAH III GENERAL MANAGER

BAB III OBYEK PENELITIAN. transaksi perdagangan di Bursa Efek Indonesia PGAS, merupakan sebuah perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB 3 GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN IMBALAN KERJA DI PT. PGN (Persero) Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara(Persero)Tbk atau sering disebut PGN dengan

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Tanggal dan Jam 30 Nop :28:04 Laporan Hasil Public Expose

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Lainnya: Keterbukaan Informasi - Press Release PGN Memenuhi Kebutuhan Gas Untuk Industri di Jawa Timur

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

Perkara Penting yang Sedang Dihadapi

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

PROSEDUR KOMUNIKASI DAN KONSULTASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

PEDOMAN & TATA TERTIB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat untuk memudahkan dalam pencariannya. pada PT PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan Surabaya Selatan.

PT. PYRIDAM FARMA Tbk. MANAJEMEN RISIKO

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB III POSISI DAN EKSISTENSI PGN SEBAGAI BUMN SEKTOR GAS INDONESIA

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang

PIAGAM AUDIT INTERNAL

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Kebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

Kebijakan Manajemen Risiko

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

Internal Audit Charter

Deskripsi Tugas, Tanggung Jawab Dan Wewenang. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

BAB 1 PENDAHULUAN. yang serba elektronik dan online. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO)

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, (PGN) merupakan perusahaan

Visi Menjadi Perusahaan Pelayaran yang Tangguh dan Pilihan Utama Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk disingkat PGN adalah sebuah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA,

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Dewan Komisaris

Piagam Unit Komite Audit ("Committee Audit Charter" ) PT.Catur Sentosa Adiprana Tbk.

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

LAMPIRAN PT. PERTAMINA (PERSERO) A. Sejarah Singkat PT. Pertamina (Persero) 35

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

PEDOMAN & TATA TERTIB KERJA KOMITE KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai perusahaan Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula, dan pabrik teh.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Sejarah Berdirinya PT. POS Indonesia (Persero)

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) Tanjung Morawa Deli Serdang- Sumatera Utara - Indonesia

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIREKSI PERUSAHAAN DAERAH PASAR BAUNTUNG BATUAH KABUPATEN BANJAR.

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

Pedoman Dewan Komisaris. PT Astra International Tbk

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Nama Bidang Usaha : PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk : Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Kepemilikan Saham : Pemerintah Indonesia 54.58%, Publik 45.62% Tanggal Pendirian : 13 Mei 1965 Dasar Hukum Pendirian : PP No. 19/1965 Kantor Pusat : Jl. KH. Zainul Arifin No. 20 Jakarta 11140 Kantor SBU DW I Kantor SBU DW II Kantor SBU DW III : Jl. M.I. Ridwan Rais No. 56-58 Surabaya : Jl. Pemuda No. 56-58 Surabaya : Wisma Mandiri Lt. 2 Jl. K.H Zainul Arifin Medan. 4.1.1. Sejarah PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Pada Tahun 1859, Perusahaan swasta Belanda, Firma L.I. Enthoven didirikan, Kemudian pada tahun 1950 oleh pemerintah Belanda Perusahaan tersebut diberi nama NV Overzeese Gas en Electriciteit Maatschapij (NV OGEM). Namun pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia mengambil alih kepemilikan Firma tersebut dan mengubah nama menjadi Penguasa Perusahaan Peralihan Listrik dan Gas (P3LG). Seiring dengan perkembangan pemerintahan Indonesia, pada tahun 1961 status perusahaan itu beralih menjadi BPU-PLN. 44

45 Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan peraturan Pemerintah No. 19/1965 perusahaan ditetapkan sebagai Perusahaan Negara dan dikenal sebagai Perusahaan Gas Negara (PGN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1984, perseroan berubah status hukumnya dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum) atau perusahaan layanan masyarakat. Setelah itu status perusahaan diubah dari Perum menjadi Perseroan Terbatas yang dimiliki oleh Negara berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 dan Akta Pendirian Perusahaan No. 486 tanggal 30 Mei 1996 yang diaktakan oleh notaris Adam Kasdarmaji, SH. Dua tahun berselang, jalur pipa transmisi Grissik Duri sepanjang 536 km selesai dibangun pada tahun 1998. Seiring dengan perubahan status perseroan menjadi perusahaan terbuka, anggaran dasar perusahaan diubah dengan Akta notaris No. 5 dari Fathiah Helmi, SH. Tanggal 13 November 2003 yang antara lain berisi tentang perubahan struktur permodalan. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. C-6467 HT 01.04. tahun 2003 tanggal 4 November 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 94 tambahan No. 11769 tanggal 24 November 2003. Dengan peruabahan menajdi perseroan terbatas. PGN mendapat izin eksklusif untuk mengembangkan dan mendistribusikan gas di Indonesia. Di Tahun 2003, tepatnya 15 Desember 2003, PGN mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode transasksi PGAS dan jalur pipa Grissik Batam Singapura selesai dibangun dan diersmikan oleh Presiden Indonesia pada waktu itu dan Perdana Menteri Singapura.

46 4.1.2. Visi dan Misi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Visi Perusahaan Menjadi perusahaan energi kelas dunia dalam pemanfaatan gas bumi. Misi Perusahaan Meningkatkan nilai tambah Perusahaan bagi stakeholder melalui: Penguatan bisnis inti di bidang transportasi, niaga gas bumi dan pengembangannya. Pengembangan usaha pengolahan gas. Pengembangan usaha jasa operasi, pemeliharaan dan keteknikan yang berkaitan dengan industri migas. Profitisasi sumber daya dan aset perusahaan dengan mengembangkan usaha lainnya. 4.1.3 Logo Perusahaan Pada tahun 2011, PGN melakukan perubahan logo dan Corporate Identitynya. Logo Lama PGN Logo Baru PGN Gas Negara

47 4.1.4. Budaya Perusahaan ProCISE Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yangtelah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan PGN sebagai landasan dan acuan bagi PGN untuk mencapai tujuan. PGN Mendefinisikan budaya perusahaan dalam lima nilai yang di singkat ProCISE dan dijabarkan dalam 10 Perilaku Utama Perusahaan. ProCISE -5 Nilai Budaya PGN: a. Profesionalisme : senantiasa memberikan hasil terbaik dengan meningkatkan kompetensi di bidangnya dan bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan yang diambil. Perilakunya : Kompeten di bidangnya,bertanggung jawab. b. Continuous Improvement : Berkomitmen untuk melakukan penyempurnaan terus menerus. Perilakunya :,kreatif dan inovatif, adaptif terhadap perubahan c. Integrity: Jujur terhadap diri sendiri maupun oranglain. Konsisten antara pikiran,pikiran,perkataan dan perbuatan berlandaskan standar etika yang luhur. Perilakunya : Jujur,terbuka dan berpikiran positif, disiplin dan konsisten d. Safety : Senantiasa mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja,baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Perilakunya : mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, peduli lingkungan social dan alam. e. Excellent Service : Mengutamakan kepuasan baik pelanggan internal maupun eksternal dengan memberikan pelayanan terbaik.

48 Perilakunya : Mengutamakan kepuasan pelanggan internal dan eksternal,proaktif dan cepat tanggap. 4.1.5. Struktur Organisasi Perusahaan PT PGN (Persero) Tbk khususnya Wilayah Distribusi I dipimpin oleh seorang General Manager yang membawahi bagian Hukum & Humas dan Pengendalian Kinerja selain itu juga membawahi divisi Penjualan & Layanan, Divisi Operasi & Pemeliharaan, Divisi Integritas Jaringan & K3PL, Divisi Enjiniring & Pembangunan, Divisi Keuangan & SDM, serta Divisi Logistik dan Administrasi Umum, adapun struktur organisasi PT PGN (Persero) Tbk terlihat pada form lampiran. Tabel 4.1 Struktur Organisasi PGN SBU I

49 4.1.6. Tugas, Fungsi, dan Wewenang masing-masing Unit 1) General Manager : Pimpinan tertinggi di PT PGN (Persero) Tbk wilayah distribusi I dalam menentukan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Memberi perintah kepada bawahannya untuk menjalankan semua tugas dan aturan yang diwajibkan. Sebagai fasilitator antara pimpinan pusat dan bawahan. 2) Hukum & Humas sebagai : Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi penyusunan draft perjanjian kontrak. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan hak dan kewajiban perusahaan sesuai kesepakatan dan perjanjian. Memberikan pelayanan dan bantuan hukum dan konsultasi hukum kepada General Manager dan / satuan kerja di lingkungan SBU I. Melaksanakan pengurusan administrasi asset dan /atau membantu pengurusan perijinan bersama satuan kerja terkait dalam rangka operasional perusahaan. Melakukan koordinasi, memonitor dan mengevaluasi pembuatan draft aturan internal SBU I Melakukan dokumentasi dan pengurusan data asset pertanahan.

50 Menjaga dan meningkatkan citra perusahaan. Mengelola informasi untuk kepentingan eksternal dan internal Memastikan implementasi budaya safety untuk mencapai zero accident di lingkup Bagian Hukum dan Humas. 3) Pengendalian Kinerja sebagai : Memastikan berjalannya kegiatan pelaporan kinerja berkala Memfasilitasi pengumpulan pelaporan kinerja dari masing masing divisi Menyediakan analisa data bagi General Manager untuk memonitor kinerja semua satuan kerja Memfasilitasi pelaksanaan manajemen risiko, GCG, Budaya perusahaan dan sistem manajemen. Memastikan implementasi budaya safety untuk mencapai zero accident di lingkup bagian Pengendalian Kinerja. 4) Divisi Penjualan & Layanan Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk kegiatan penjualan dan kualitas layanan. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen penjualan dan layanan, maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi.

51 Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen penjualan dan layanan. Menetapkan, mengawasi, mengevaluasi, pelaksanaan perencanaan dan kualitas layanan. Mengendalikan tindak lanjut permasalahan tunggakan pembayaran pelanggan. Mengendalikan penyusunan laporan periodic departemen penjualan dan layanan sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat. 5) Operasi & Pemeliharaan Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk kegiatan operasi dan pemeliharaan. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen operasi dan pemeliharaan, maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen operasi dan pemeliharaan. Mengendalikan pengelolaan aset jaringan pipa dan fasilitas penunjangnya berjalan dengan baik.

52 Mengendalikan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan pipa dan fasilitas penunjanganya berjalan dengan baik. Memastikan terlaksananya perbaikan dan kalibrasi alat ukur yang digunakan sebagai alat transaksi. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen operasi dan pemeliharaan sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan tindak lanjut yang tepat. 6) Integritas Jaringan & K3PL Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk kegiatan integritas jaringan serta fasilitas penunjangnya, K3PL serta tanggung jawab sosial dan lingkungan. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen integritas jaringan dan K3PL maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen integritas jaringan dan K3PL. Memastikan pemutakhiran sistem informasi jaringan dan terpeliharanya kehandalan serta kelaikan sistem jaringan dan fasilitas penunjangnya.

53 Melakukan monitoring dan pengendalian K3PL terhadap jaringan dan non jaringan serta fasilitas penunjangnya. Memastikan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Memberikan rekomendasi terhadap penilaian integritas jaringan dan K3PL. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen integritas jaringan dan K3PL sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat. 7) Enjiniring & Pembangunan Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan pembangunan dan / atau perbaikan jaringan dan non jaringan beserta fasilitas penunjangnya. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen enjiniring dan pembangunan maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen enjiniring dan pembangunan Memastikan terlaksananya perencanaan dan layanan enjiniring untuk pembangunan jaringan, non jaringan,

54 perbaikan jaringan dan non jaringan pipa distribusi gas beserta fasilitas penunjangnya. Memastikan terlaksananya pembangunan dan kualitas jaringan, non jaringan pipa distirbusi gas beserta fasilitas penunjangnya sesuai rencana. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen enjiniring dan pembangunan sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat. 8) Divisi Keuangan & SDM Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan keuangan dan Sumber Daya Manusia. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen keuangan dan SDM maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen keuangan dan SDM, maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Mengendalikan kegiatan pengelolaan keuangan dan SDM. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen keuangan dan SDM sebagai dasar melakukan analisa untuk

55 memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat. 9) Divisi Logistik & Administrasi Umum Mengelola Rencana Kerja dan Anggaran untuk pelaksanaan kegiatan logistic dan administrasi umum. Memastikan terintegrasinya rencana kerja antar satuan kerja yang terdapat di dalam departemen logistik dan administrasi umum maupun dengan satuan kerja yang lain di dalam organisasi. Melakukan koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan rencana kerja antar satuan kerja di dalam departemen logistik dan administrasi umum. Mengelola dan mengendalikan pengadaan barang dan/atau jasa, persediaan, serta administrasi umum. Mengendalikan penyusunan laporan periodik departemen logistik dan administrasi umum sebagai dasar melakukan analisa untuk memastikan pencapaian target kinerja, dan menetapkan langkah tindak lanjut yang tepat. 4.1.7. Strategi Perusahaan Menyelesaikan pembangunan infrastruktur jaringan pipa transmisi gas yang terpadu dengan jaringan distribusi yang diharapkan akan tumbuh peran serta pelaku bisnis disepanjang rantai bisnis gas bumi dari sektor hulu ke sektor hilir, dalam rangka mempersiapkan Unbundling dan Open Access.

56 4.1.8. Tujuan Perusahaan Tujuan Perusahaan ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 37 tahun 1994 sebagai berikut: Mengembangkan dan memanfaatkan gas bagi kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan Perusahaan. Menyediakan gas dalam jumlah dan mutu yang memadai untuk melayani kebutuhan masyarakat. 4.1.9. Kegiatan Usaha Perusahaan Sebagai Penyedia Utama Gas Bumi, PGN memiliki dua bidang usaha yaitu distribusi (penjualan) dan transmisi (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa yang tersebar di seluruh wilayah usaha. Usaha distribusi meliputi kegiatan pembelian gas bumi dari pemasok dan penjualan gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke pelanggan rumah tangga, komersial dan industri. Sedangkan usaha transmisi merupakan kegiatan pengangkutan (transportasi) gas bumi melalui jaringan pipa transmisi dari sumber-sumber gas ke pengguna industri. Kegiatan Usaha Distribusi PGN mendistribusikan produk gas bumi melalui jaringan pipa distribusi ke para pelanggan. Kegiatan usaha ini memberikan kontribusi sebesar 81% dari total pendapatan yang diperoleh pada tahun 2004. PGN merupakan pelaku utama dalam kegiatan usaha distribusi gas di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 94%. Jaringan layanan mencakup delapan kota utama di Indonesia yaitu Jakarta, Bogor, Cirebon, Palembang, Surabaya, Medan, Batam dan Pekanbaru yang didukung oleh jaringan pipa distribusi sepanjang 3.097 km dengan kapasitas sebesar 831 MMSCFD. Pasokan Gas dan

57 Kontrak pembelian sebelum diberlakukan UU Migas No. 22/2001, PGN memperoleh pasokan gas bumi terutama dari Pertamina DOH Cirebon dan BP Muara Karang untuk memenuhi kebutuhan pasar gas bumi di wilayah distribusi Jawa Bagian Barat. Sedangkan untuk wilayah distribusi Jawa Bagian Timur memperoleh pasokan gas bumi dari EMP Kangean dan Lapindo Brantas, untuk wilayah distribusi Sumatera Bagian Utara memperoleh pasokan gas bumi dari Pertamina DOH Pangkalan Brandan. Setelah diberlakukan UU Migas No. 22/2001, PGN memperoleh pasokan gas bumi secara langsung dari produsen gas bumi antara lain Pertamina, BP Indonesia, Lapindo Brantas, ConocoPhillips dan Ellipse. Kontrak pembelian gas bersifat jangka panjang antara 10 tahun sampai dengan 20 tahun. Perjanjian pembelian gas bumi jangka panjang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan pasokan gas bumi secara lebih pasti agar kualitas pelayanan perusahaan kepada pelanggan dapat terpenuhi dengan lebih baik. Dalam rangka penetrasi pasar ke wilayah yang menjadi target perusahaan, maka daerah layanan pasar dibagi menjadi tiga wilayah distribusi, sebagai berikut: 1. SBU Distribusi Wilayah I, Jawa Bagian Barat yang terdiri dari Jakarta, Banten, Bekasi, Karawang, Bogor, Cirebon, Palembang dan Bandung. 2. SBU Distribusi Wilayah II, Jawa Bagian Timur yang terdiri dari Surabaya-Gresik, Sidoarjo-Mojokerto dan Pasuruan-Probolinggo serta Semarang danmakasar. 3. SBU Distribusi Wilayah III, Sumatera Bagian Utara yang terdiri dari Medan, Batam dan Pekan baru.

58 4.2. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kualitatif sesuai dengan metode penelitian studi kasus dan diuraikan secara deskriptif. Data diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung kepada beberapa narasumber. Pada bagian ini Peneliti akan menjabarkan lebih detail tentang uraian tugas dari Bagian Pengendalian Kinerja. Sehingga akan teridentifikasi peran Public Relations apa saja yang dilakukan Bagian Pengendalian Kinerja dalam mensosialisasikan budaya kerja ProCISE kepada seluruh karyawan PT PGN (Persero) Tbk SBU I serta kendala apa yang dialami Bagian Pengendalian Kinerja dalam menjalani peran dan fungsinya sebagai Public Relations tersebut. Pada penelitian ini, Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang merupakan sumber informasi yang berkaitan dengan topik penelitian skripsi dengan judul Peran Humas yang dijalankan Bagian Pengendalian Kinerja dalam mensosialisasikan budaya kerja ProCISE PT PGN (Persero) Tbk kepada seluruh karyawan Wilayah SBU I. Wawancara diajukan kepada Ibu Rosmawati sebagai Kepala Bagian Pengendalian Kinerja, Bapak Barlian sebagai Senior Officer Bagian Pengendalian Kinerja di PT PGN (Persero)Tbk wilayah SBU I, Bapak Wisnu Danarto sebagai Senior Keuangan, Windawati sebagai staff SDM dan Qori Sagala sebagai staff adm umum. 4.2.1.1. Struktur Organisasi Bagian Pengendalian Kinerja Pada bab 1 telah dijelaskan pada latar belakang masalah bahwa Peneliti tertarik untuk meneliti pada fungsi Bagian Pengendalian Kinerja yang selalu

59 berhubungan dengan direksi dalam membahas pelaporan kegiatan kinerja, dimana pada pelaksanaannya terdapat peran humas yang dijalankannya dalam pelaksanaan program budaya kerja ProCISE, maka pada bagian ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang tugas dan wewenang apa saja yang dilaksanakan oleh Bagian Pengendalian Kinerja. Tabel 4.2. Struktur Organisasi Bagian Pengendalian Kinerja 4.2.1.2. Deskripsi Tugas Bagian Pengendalian Kinerja Kepala Bagian Pengendalian Kinerja memiliki 3 orang staff yang bernaung di bawahnya. Sesuai dengan tugas dan wewenangnya yang sudah dijabarkan sebelumnya, ke 3 orang staff tersebut juga mempunyai tugas dan wewenangnya masing-masing, yaitu : 1. Specialist Senior Officer Pengendalian Kinerja: Fungsi dari bagian ini adalah melakukan analisa terhadap kinerja departemen atau bagian di SBU I sebagai alat (dashboard) bagi general manager dalam

60 mengendalikan pencapaian kinerja SBU sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Uraian tugas pokok dari Senior Officer Bagian Pengendalian Kinerja adalah : Menyusun draft format dan ketentuan pelaporan kinerja untuk masing-masing satuan kerja di SBU I Memfasilitasi pengumpulan pelaporan kinerja dari seluruh Satuan Kerja di SBU I Menyediakan analisa data bagi General Manager untuk memonitor kinerja di masing-masing Satuan Kerja. Membantu pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan manajemen resiko, GCG,Budaya perusahaan dan sistem manajemen di SBU I. Dari uraian pekerjaannya, terlihat bahwa pada bagian ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kinerja termasuk pelaksanaan mensosialisasikan program budaya kerja ProCISE.bagian ini bertanggung jawab untuk melakukan monitoring dan memfasilitasi terhadap kegiatan pelaksanaan mensosialisasikan budaya kerja ProCISE serta menjadi jembatan atau perantara antara karyawan dengan direksi. 2. Senior Staff Pengendalian Kinerja : Fungsi dari bagian ini adalah mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan laporan evaluasi kinerja masing masing departemen/bagian. Uraian tugas pokok dari Senior Staff Pengendalian Kinerja adalah : Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja SBU I.

61 Melakukan analisa awal terhadap data-data yang terdapat dalam laporan kegiatan dari masing-masing departemen/bagian. Menyiapkan bahan-bahan presentasi terkait pelaporan kinerja (pencapaian target) SBU Memfasilitasi program kegiatan GCG, manajemen resiko, budaya perusahaan dan sistem manajemen. Dari uraian pekerjaannya, maka dapat terlihat bahwa tanggung jawab Senior Staff Pengendalian Kinerja adalah bertanggung jawab agar : a. Tersedianya seluruh data/bahan/materi mengenai penyusunan pelaporan hasil kinerja SBUI b. Terselesaikannya hasil analisa dari kegiatan kinerja yang diterima dari masing-masing departemen/bagian. c. Terlaksananya program kegiatan GCG, manajemen resiko dan budaya perusahaan. 3. Senior Staff Pengendalian Sisdur Fungsi dari bagian ini adalah mengadministrasikan dokumen-dokumen implementasi sistem manajemen. Uraian tugas pokok dari Senior Staff Pengendalian Sisdur adalah : Menyusun draft jadwal audit internal Membantu pelaksanaan audit terpusat dan internal. Mempersiapkan pelaksanaan RTM SBU I Melaksanakan pengendalian dokumen Memonitor hasil tindak lanjut pelaksanaan audit mutu.

62 Merekapitulasi laporan pencapaian rencana kerja dan anggaran triwulanan. Dari uraian pekerjaannya, terlihat bahwa pada bagian ini merupakan pusat dari seluruh kegiatan administrasi mengenai kegiatan pelaksanaan audit yang dilakukan pada PT PGN (Persero) Tbk. Dimana korespondensi dan kearsipan adalah hal yang sangat penting bagi suatu perusahaan. 4.2.2. Peran dan Fungsi Humas yang dijalankan Bagian Pengendalian Kinerja Bagian Pengendalian Kinerja berperan penting dalam kegiatan program budaya kerja ProCISE, Bagian ini bertanggung jawab untuk memfasilitasi, mengkoordinir, dan memonitoring pelaksanaan sosialisasi budaya ProCISE. Seperti yang dikemukakan oleh Ibu Rosmawati Naiborhu sebagai Kepala Bagian Pengendalian Kinerja bahwa: Bagian Pengendalian Kinerja adalah divisi perusahaan yang bertugas untuk mengkoordinasikan, memantau, memfasilitasi dan mengawasi pelaksanaan budaya ProCISE dan menilai masing masing zona. 40 Sehingga dari wawancara diketahui bahwa Bagian Pengendalian Kinerja merupakan sebuah divisi yang bertanggungjawab dalam mengkoordinir dan memonitoring semua program yang berhubungan dengan budaya perusahaan yaitu budaya ProCISE, juga berusaha agar budaya ProCISE benar-benar diterapkan didalam kinerja sehari-hari dengan membuat program-program untuk satu tahun kedepan, dimana program-program yang dibuat untuk mendukung gerakan mengimplementasikan budaya kerja ProCISE kedalam bentuk kinerja nyata. 40 Hasil wawancara dengan Ibu Rosmawati di kantor PGN Gedung wisma nusantara tanggal 23 Agustus 2013 pukul 10.00 pagi

63 Karena Bagian Pengendalian Kinerja merupakan bagian dari pejabat dalam perusahaan yang bertanggung jawab atas kegiatan mensosialisasikan budaya kerja perusahaan kepada karyawan agar berjalan baik. Bagian Pengendalian Kinerja dalam kegiatannya tidak hanya menangani kegiatan pensosialisasian budaya kerja tapi juga mengaudit kinerja seluruh divisi. Menganalisa dari tugas dan wewenang yang telah diuraikan sebelumnya dan melalui observasi langsung yang dilakukan peneliti, terlihat adanya tiga tugas inti Bagian Pengendalian Kinerja dimana terlihat di dalamnya peran dan fungsi Public Relations yang juga dijalankannya, yaitu: 4.2.2.1. Teknisi Komunikasi Seperti yang telah disampaikan pada peran Bagian Pengendalian Kinerja oleh Ibu Rosmawati selaku Kepala Bagian Pengendalian Kinerja, Bagian Pengendalian Kinerja sebagai Teknisi komunikasi yaitu sebagai berikut : Sebagai salah satu peran public relations yang dilakukan di PT PGN (Persero)Tbk adalah melakukan komunikasi dan mengimplementasikan program-program budaya ProCISE kepada masing-masing tim implementasi budaya, kami mengumpulkan mereka, menyampaikan informasi secara langsung program yang akan dilakukan selama satu tahun. 41 Bapak Barlian Kahuripan selaku Senior Staff Bagian Pengendalian Kinerja menjelaskan: Bagian Pengendalian kinerja mengundang semua tim Implementasi budaya dan change agent setiap setahun sekali yaitu pada bulan November, melalui surat edaran yang kirimkan kepada masing-masing divisi, selama meeting berlangsung pemberitahuan informasi mengenai sosialisasi ProCISE di berikan dalam bentuk nota dinas kepada masingmasing Tim Implementasi Budaya yang berisikan program-program, 41 Hasil wawancara dengan Ibu Rosmawati tanggal 23 Agustus 2013

64 kemudian para tim implementasi budaya akan mensosialisasikan kepada karyawan lainnya di setiap divisi masing-masing dengan cara sistem terbuka saat apel pagi. 42 Peran Bagian Pengendalian Kinerja sebagai Teknisi Komunikasi disini bertugas untuk melakukan komunikasi, mengkoordinir, dan mengimplementasikan program yang telah dibuat selama satu tahun kedepan kepada setiap Tim Implementasi Budaya dan Change Agent di masing masing zona. Mengumpulkan semua Tim Implementasi Budaya dalam rapat tertutup melalui surat edaran yang dikirim ke masing-masing divisi dan menyerahkan nota dinas yang berisikan program-program untuk mensosialisasikan budaya ProCISE pada masing masing Tim Implementasi Budaya sehingga para Tim Implementasi Budaya akan menjalankan tugasnya mensosialisasikan budaya ProCISE kepada karyawan lainnya melalui kegiatan-kegiatan yang telah dibuat salah satunya apel pagi. pertemuan ini dilakukan setiap bulan November setiap tahunnya. Bagian Pengendalian Kinerja diberi tugas untuk menginformasikan semua program-program kegiatan dalam mensosialisasikan budaya kerja ProCISE kepada masing masing tim implementasi budaya dan memilih perwakilan change agent yang menjadi mentor di masing masing divisi mengenai programprogram budaya yang sedang dijalankan. 4.2.2.2. Penasehat Ahli Kegiatan mensosialisasikan Budaya Kerja ProCISE berada dibawah divisi Bagian Pengendalian Kinerja, divisi ini memiliki wewenang dan tanggung jawab 42 Hasil wawancara dengan pak barlian kahuripan tgl 22 September 2013

65 untuk melakukan komunikasi dengan corporate mengenai rancangan programprogram budaya yang akan dijalankan selama satu tahun kedepan. Bagian Pengendalian Kinerja berunding dengan pihak-pihak corporate dalam membuat program-program budaya ProCISE, sarasehan maupun eventevent yang berkaitan dengan budaya perusahaan. Dalam menjalankan program-program budaya ProCISE, Selaku Bagian Pengendalian Kinerja yang menjalankan perannya humas sebagai Penasehat Ahli mempunyai wewenang yang besar untuk memutuskan setiap program apa yang akan di kerjakan, berikut penjelasan dari Ibu Rosmawati selaku Kepala Bagian Pengendalian Kinerja sebagai berikut : Melakukan analisa, dan berdiskusi dengan corporate mengenai programprogram budaya ProCISE, merencanakan program kemudian mengembangkan program tersebut untuk diterapkan didalam PGN dan memberikan penilaian. 43 Bapak Barlian Kahuripan selaku Senior Officer Bagian Pengendalian Kinerja menambahkan peran Humas sebagai Penasehat Ahli : melakukan monitoring sejauh mana program budaya ProCISE dilaksanakan dan mengadakan penilaian pada masing-masing tim implementasi budaya untuk setiap zona. kami kumpulkan semua tim Implementasi budaya setiap enam bulan sekali dan menerima form pelaporan budaya ProCISE yang sudah diisi berdasarkan kegiatan yang dilakukan selama 6 bulan. 44 selain itu kami menyelesaikan setiap kendalakendala yang terjadi selama pelaksanaan kegiatan mensosialisasikan budaya ProCISE seperti kegiatan pelaksanaan sosialisasi ProCISE yang dijalankan setengah-setengah, Tingkat persentase keberhasilan implementasi ProCISE yang berbeda di masing-masing unit, kesadaran seluruh pekerja akan pentingnya nilai budaya ProCISE dan monitoring yang berjalan semaunya. 43 Hasil wawancara dengan Ibu Rosmawati tanggal 23 Agustus 2013 44 Hasil wawancara dengan Bapak Barlian Kahuripan Tanggal 23 Agustus 2013

66 Berdasarkan penjelasan nara sumber bahwa dalam perusahaan, Bagian Pengendalian Kinerja telah dipercaya untuk merencanakan dan membuat setiap program-program budaya baru yang kemudian di diskusikan dengan corporate. Selain itu juga bertugas untuk memantau dan mengkoordinir pelaksanaannya serta memonitoring, memberi penilaian pada masing-masing Tim Implementasi Budaya setiap enam bulan sekali mengenai kegiatan mensosialisasikan Budaya ProCISE, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah / kendala yang terjadi selama kegiatan pelaksanaan mensosialisasikan budaya ProCISE tanpa harus didiskusikan terlebih dahulu dengan corporate, tetapi tetap memberikan laporan mengenai kendala dan solusi pemecahan masalahnya. Tabel 4.2.2.2 Bagan Perencanaan Program kegiatan sosialisasi ProCISE Tahun 2013 Elemen Tematik INTEGRASI PROCISE PGN KOMITMEN (Lead By Example) USULAN PROGAM TIB melakukan sosialiasasi ke manajemen. Manajemen membuat fakta komitmen. Manajemen melakukan self assessment dan mempresentasikan implementasi Komitmen. TIB melakukan monitoring. Target Komunitas Pimpinan unit Seluruh jajaran manajemen dan staff Waktu Pelaksanaan Semester (mulai bulan mei-juni) KPI PIC JADW AL EVALU ASI Seluruh unsur jajaran manajemen ttd dan laporan monitoring TIB SBU Juli dan desemb er 2013 PGN-Pakar (Learn, Do & Share) Penjadwalan LDS seluruh pekerja PGN di tiap Zona Sharing session Lintas Zona (LDS akbar) Pimpinan unit Seluruh jajaran manajemen dan staff Sebulan 4 kali Minimal 1 tahun sekali (mulai bulan juni) Materi dan report LDS tersebar keseluruh unit TIB, KM, HR, Unit Head, OPB Juli 2013

67 PGN-Teladan (Start from Me) PGN- Sahabat (Sinergy in Harmony) Pemilihan duta budaya ProCISE ProCISE Day (CASF) Seluruh Pekerja Lintas zona dan unit Setiap 4 bulan sekali di tiap zona dan 1 tahun sekali di zona SBU Minimal 1 tahun sekali Pemilihan unit teladan transparan,5r terminator, dan ada evaluasi, Duta terpilih di apresiasi Evaluasi implementasi budaya selama 1 periode TIB, HR, Mana jemen TIB Septem ber 2013 Desemb er 2013 Selain itu, Bagian Pengendalian Kinerja dituntut pula untuk bertanggung jawab terhadap untuk memberikan hasil pelaporan kinerja yang telah berlangsung kepada pihak manajemen atau direksi. Tabel Monitoring : FORMULIR B Formulir Monitoring Satuan Kerja 2013 Evaluasi Program Budaya 2013 Dimensi / Kegiatan Keterangan 1 2 1 Penerepan program Efisiensi Belum ada evaluasi Sudah dievaluasi

68 *) Lampirkan jika ada 2 Penerapan program Learn, Do & Share Belum ada evaluasi Sudah dievaluasi *) Lampirkan jika ada 3 Penerapan program Safety Belum ada evaluasi Sudah dievaluasi *) Lampirkan jika ada 5 Penerapan program Cepat Tanggap Belum ada evaluasi Sudah dievaluasi *) Lampirkan jika ada KETERANGAN NILAI : 1 = 0 2 = 8 Tabel masalah yang dihadapi Bagian Pengendalian Kinerja berikut solusi pemecahan masalah yang dilakukan. Masalah yang dihadapi Kegiatan pelaksanaan kegiatan dalam mensosialisasikan procise dilakukan setengah-setengah sebagai pekerjaan Solusi yang dijalankan Memasukkan kegiatan pelaksanaan kegiatan sosialisasi kedalam KPI (Key Performance Indicators)

69 sampingan Implementasi ProCISE di masingmasing Unit berbeda tingkat persentase keberhasilannya dikarenakan kurang pedulinya atasan pada pelaksanaan Menjadikan setiap pimpinan divisi sebagai Change Agent terpilih untuk menjadi mentor perubahan kinerja sesuai nilai-nilai ProCISE. Kegiatan mensosialisasikan ProCISE Kesadaran para pekerja akan pentingnya nilai-nilai budaya ProCISE belum terlalu besar sehingga bukan menjadi kebutuhan tapi paksaan Mengadakan lomba setahun sekali mengenai penerapan nilai-nilai ProCISE dimana akan dipilih sebagai duta budaya ProCISE. 4.2.2.3. Fasilitator Komunikasi Humas sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communication dengan cara membuka rintangan komunikasi yang ada atau yang terjadi. Penyediaan media komunikasi sangat penting bagi para karyawan untuk mengetahui apa yang menjadi keluhan dari karyawan yang terkait dengan segala informasi mengenai budaya kerja ProCISE. Hal tersebut dikemukakan oleh Ibu Rosmawati selaku Kepala Bagian Pengendalian Kinerja: Bagian Pengendalian Kinerja memfasilitasi implementasi budaya ProCISE kepada karyawan PT PGN (Persero) Tbk, menyediakan analisa data bagi general manager untuk kegiatan monitoring kinerja yang didapat berdasarkan kegiatan pelaporan kinerja dari masing masing

70 zona tim implementasi budaya, memberikan kewenangan yang telah diberikan corporate ke masing-masing Tim Implementasi Budaya dengan mengeluarkan SK sehingga mereka dapat menjalankan kegiatan tersebut. 45 Bagian Pengendalian Kinerja mempunyai peran sebagai fasilitator komunikasi, pada peran ini, bertugas menjaga dan memfasilitasi komunikasi antara pimpinan tertinggi dengan para karyawan, tujuannya adalah memberi informasi mengenai pelaksanaan program budaya yang dibutuhkan oleh pihak corporate maupun karyawan untuk kepentingan bersama. Bagian Pengendalian Kinerja memberikan seluruh hasil laporan mengenai pelaksanaan sosialisasi budaya ProCISE dan kinerja dari masing-masing divisi kepada corporate,dan menyampaikan kembali kepada seluruh karyawan mengenai hasil penilaian dari corporate. Selanjutnya, bagaimana koordinasi Bagian Pengendalian Kinerja dengan divisi lain didalam melaksanakan program-program mensosialisasikan budaya ProCISE tersebut. Berikut adalah keterangan yang disampaikan oleh Ibu Rosmawati Naiborhu : Koordinasi yang kami lakukan dengan divisi lain adalah menyampaikan semua program-program dan kegiatan yang telah dibuat dan sudah di diskusikan dengan corporate sehubungan dengan budaya kerja ProCISE dimana divisi tersebut termasuk salah satu zona tim implementasi Budaya. Hal ini juga dikemukan oleh Bapak Barlian Kahuripan selaku Senior Officer Bagian Pengendalian Kinerja : Untuk program program yang dijalankan, kami yang menangani sendiri, kami kumpulkan semua tim implementasi budaya di masing 45 Hasil wawancara dengan Ibu Rosmawati tanggal 23 Agustus 2013

71 masing zona, lalu kami beri informasi dan pengetahuan mengenai nilainilai dari program yang di jalankan. Dan kami meminta bantuan humas hanya dalam hal publisitas seperti penulisan sarasehan dan publikasi program-program kami di dalam web PGN. 46 Sehingga dari kasus yang telah dijelaskan diatas terlihat dari segi manajemen Bagian Pengendalian Kinerja memegang peranan tunggal sebagai penghubung komunikasi dengan corporate tanpa berkoordinasi dengan bagian humas dalam hal penyampaian informasi program-program kegiatan budaya ProCISE. Humas hanya diperlukan pada saat pembuatan sarasehan dan mempublishnya ke dalam web PGN. Untuk program Budaya ProCISE sendiri, Bagian Pengendalian Kinerja membuat beberapa program kegiatan yang dilakukan selama satu tahun dan mengadakan evaluasi selama 6 (enam) bulan sekali. Program program Budaya ProCISE terbagi menjadi 4 program inti yaitu PGN Komitmen, PGN Pakar, PGN - Teladan dan PGN - Sahabat, dimana dari keempat program ini dilakukan pengembangan pengembangan program seperti PRESISI, Learn Do and Share (Sharu Kan), LIAR (5R), Safety Tank dan Cap cay (Cepat Tanggap Cepat Melayani), Ibu Rosmawati Naiborhu selaku Kepala Bagian Pengendalian Kinerja menjelaskan : Program-program yang di buat dikonsultasikan dengan corporate, setelah mendapat persetujuan dari corporate baru program tersebut dijalankan. Program-program tersebut adalah PGN Komitmen (Lead by Example), PGN-Pakar (Learn, Do & Share), PGN Teladan (Start from Me), PGN-Sahabat (Synergy in Harmoni). 46 Hasil wawancara dengan Bapak Barlian Kahuripan tanggal 23 Agustus 2013

72 Program program mulai dari PGN Komitmen, PGN Pakar, PGN Teladan dan PGN Sahabat dikembangkan menjadi 5 program yaitu : a. PRESISI ( Prinsip Efisiensi) dengan kegiatan menempelkan sticker terkait hemat energy dan biaya di lokasi tertentu seperti computer,menyampaikan pesan hemat energy di layar computer setiap pukul 16.00, pembuatan himbauan agar efisien dalam penggunaan kendaraan operasional, menyediakan box untuk tempat kertas bekasagar bisa di gunakan kembali.dan mengutamakan pemanfaatan mess dan gedung diklat milik perusahaandalam setiapkegiatan. b. Learn do and share dengan kegiatan melakukan morning brefing setiap 2 kali seminggu dan coffe morning 1 kali seminggu serta melaksanakan knowledge sharing terkait pekerjaan minimal sebulan sekali. c. LIAR (5 R) dengan kegiatan menerapkan5 R dalam lingkungan kerja d. SAFETY TANK kegiatannya memasang rambu-rambu yang terkait dengan safety dan lingkungan pada area kerja, kegiatan senam dan melaksanakan edukasi tentang kesehatan dari dokter perusahaan minimal setahun sekali. e. CEPAT TANGGAP (CAPCAY = Cepat Tanggap Cepat Melayani) dengan kegiatannya menerapkan etika etika bertelepon, menempelkan stiker etika bertelepon di semua pesawat telp, menggunakan ID Caard saat bekerja dan di lingkungan PGN, dan menempelkan komitmen implementasi ProCISE di lingkungan kantor. 47 Bapak Barlian Kahuripan selaku Senior Officer Bagian Pengendalian Kinerja mengungkapkan : Program-program yang dijalankan dalam menginternalisasikan budaya ProCISE kepada di dalam lingkungan PGN ada 5 yaitu : PGN-KOMITMEN, PGN-PAKAR, PGN-TELADAN dan PGN-SAHABAT. Dimana masing masing program ini dikembangkan menjadi 5 kegiatan yaitu : PRESISI, LEARN DO and SHARE, LIAR, SAFETY dan terakhir CAPCAY. 48 Berdasarkan pernyataan nara sumber, dapat diuraikan bahwa kegiatan program-program Budaya ProCISE telah dijalankan dalam perusahaan dan merupakan agenda rutin setiap hari. Didalam melakukan pelaksanaan 47 Hasil wawancara dengan ibu Rosmawati naiborhu 48 Hasil wawancara dengan bapak Barlian Kahuripan tanggal 23 Agustus 2013

73 mensosialisasikan budaya ProCISE ini, bagian Pengendalian Kinerja menggunakan media secara langsung dengan membentuk tim implementasi budaya dari masing-masing zona dan memilih perwakilan sebagai change agent yang akan diberi pelatihan agar bisa menjadi mentor perubahan pada zonanya masing masing. Seperti yang diutarakan oleh Ibu Rosmawati selaku Kepala Bagian Pengendalian Kinerja : Pensosialisasian budaya ProCISE edukasi dilakukan secara langsung. Kami memanggil tiap perwakilan dari masing-masing divisi untuk kami beri informasi detail mengenai program-program yang akan dijalankan sehubungan dengan budaya kerja ProCISE, kami bekali mereka dengan keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan nilainilai budaya yang dianut, sehingga para wakil ini mampu menjadi teladan / kami sebut change agent (mentor) bagi karyawan lainnya disetiap divisi. setiap zona (divisi) masing-masing ada tim khusus yang kami sebut Tim Implementasi Budaya dan dari masing-masing Tim Implementasi Budaya ini ada satu orang yang menjadi Change Agent. Change Agent adalah seseorang yang membawa perubahan nilai budaya pada masing-masing Zona. Antara Tim Implementasi Budaya dan Change Agent berbeda, Tim implementasi budaya,kami beri informasi mengenai program-program pensosialisasian budaya yang telah kami buat dan dijalankan selama satu tahun kemudian mereka memberikan informasi kepada karyawan lainnya. Sedangkan seorang change agent adalah seseorang yang kami pilih dari Tim Implementasi Budaya. 49 Berdasarkan penjelasan Ibu Rosmawati Naiborhu, didalam mensosialisasikan Budaya ProCISE, bagian pengendalian kinerja membentuk tim implementasi budaya dan change agent untuk menjalankan program-programnya, mereka berkoordinasi langsung menerapkan perilaku ProCISE menjadi perilaku kerja sehari-hari. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar seluruh karyawan PT PGN (Persero) Tbk selalu menjunjung nilai-nilai ProCISE dan menerapkan dalam 49 Hasil Wawancara dengan ibu Rosmawati Naiborhu

74 kinerja masing masing personal demi visi perusahaan sebagai perusahaan energi kelas dunia. 4.3. Pembahasan Dari hasil penelitian dengan berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan berbagai sumber, maka selanjutnya adalah analisis data yang menghubungkan antara hasil penelitian sebagai kondisi riil(praktis) dengan teori-teori sebagai acuan ideal(teoritis). Perbandingan antara kedua hal tersebut perlu dilakukan untuk mengetahui apakah peran Bagian Pengendalian Kinerja yang dilakukan sesuai dengan teori teori ataukah tidak. Dari hasil penelitian diperoleh fakta bahwa ternyata Bagian Pengendalian Kinerja dalam manajemen PT PGN (Persero) Tbk sudah menjalani 3 peran sebagai humas yaitu sebagai Teknisi Komunikasi, Penasehat Ahli dan Fasilitator Komunikasi dengan baik dalam pelaksanaan mensosialisasikan budaya ProCISE. Hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh dari pelaksanaan program budaya ProCISE yang menjadikan seluruh karyawan berperilaku kerja dengan nilai-nilai ProCISE. Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran bagian pengendalian kinerja dalam manajemen PT PGN (Persero) Tbk dalam mensosialisasikan budaya ProCISE yaitu: 1. Teknisi Komunikasi mempunyai peran sebagai berikut ; a. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan budaya ProCISE dan pengembangan programnya kepada tim implementasi budaya

75 dan Change Agent yang telah dipilih, dengan cara mengumpulkan secara langsung semua tim implementasi budaya dan change agent dalam rapat Change Agent Sharing Forum yang dilakukan di bulan November 2012, Bagian Pengendalian Kinerja mengirimkan undangan melalui surat edaran yang dikirim kepada masingmasing divisi (zona) dan memberikan nota dinas selama rapat tertutup tersebut yang berisikan seluruh kegiatan program yang telah dibuat untuk mensosialisasikan budaya ProCISE kepada karyawan masing-masing divisi. Dari hasil penelitian,dapat diketahui bahwa Bagian Pengendalian Kinerja sebagai Humas PT PGN (Persero) Tbk dalam mensosialisasikan ProCISE bertugas untuk mengkomunikasikan semua program yang telah dibuat dan mengimplementasikan kepada semua tim implementasi budaya dan para change agent melalui media langsung berupa rapat tertutup yang dinamakan Change Agent Sharing Forum. Berdasarkan peran-peran Teknisi Komunikasi yang dikemukan oleh Cutlip & Center dan hasil dari penelitian yang diperoleh penulis, Bagian Pengendalian Kinerja sebagai humas senantiasa bertindak untuk memberikan penjelasan informasi kepada setiap tim implementasi budaya dan change agent. 2. Penasehat Ahli a. Bagian Pengendalian Kinerja membuat perencanaan program berdasarkan analisa kinerja tahun-tahun sebelumnya dan membuat program kegiatan guna

76 mendukung pelaksanaan mensosialisasikan budaya ProCISE dengan berdiskusi bersama corporate. b. Melakukan monitoring kepada seluruh tim implementasi budaya dan change agent setiap 6 bulan sekali. Bagian pengendalian kinerja menerima jurnal laporan kegiatan yang diisi setiap hari oleh masing-masing tim implementasi budaya dan change agent setiap melaksanakan kegiatan-kegiatan program yang telah ditentukan dan mengumpulkan semua tim implementasi budaya dan change agent dari masing-masing divisi untuk direview laporan kinerjanya. c. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi selama kegiatan pelaksanaan kegiatan mensosialisasikan budaya ProCISE, karena bagian pengendalian kinerja bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan mensosialisasikan budaya ProCISE di wilayah SBU I. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis peroleh ketahui bahwa Bagian Pengendalian Kinerja selaku humas dalam mensosialisasikan budaya ProCISE senantiasa membuat rencana program-program budaya ProCISE yang akan dilaksanakan selama satu tahun kedepan dan Bagian Pengendalian Kinerja bertanggung jawab penuh atas semua pelaksanaan kegiatan-kegiatannya dan evaluasinya. Dengan melihat perincian peran-peran Penasehat Ahli dari Cutlip & Center sebelumnya dan hasil penelitian yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa bagian pengendalian kinerja bertugas untuk merencanakan, membuat, mengembangkan program dan bertanggung jawab atas penerapannya.

77 3. Fasilitator Komunikasi a. Memberikan laporan akhir mengenai pelaksanaan mensosialisasikan budaya ProCISE kepada corporate dari semua divisi. b. Memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi budaya ProCISE dengan memberikan kewenangan dari corporate kepada masing-masing tim implementasi budaya dan change agent dalam bertugas melaksanakan kegiatan program dengan mengeluarkan SK Dinas. c. Menampung semua keluhan seluruh karyawan yang berhubungan dengan penerapan budaya dari masing-masing zona dan menyampaikan kepada corporate jika memang diperlukan. Berdasar hasil penelitian yang diperoleh penulis dapat diketahui bahwa aktivitas yang dilakukan oleh Bagian Pengendalian Kinerja sebagai humas dalam mensosialisasikan budaya ProCISE, senantiasa berhubungan dengan divisi-divisi lain. Dalam peran-peran fasilitator komunikasi menurut Cutlip & Center yang telah disebutkan sebelumnya dan hasil penelitian yang diperoleh. Bagian Pengendalian Kinerja senantiasa bertindak sebagai penghubung, dan penerjemah, mediator antara perusahaan dengan publiknya serta menetapkan agenda diskusi. Jadi, bagian pengendalian kinerja senantiasa berhubungan dengan corporate, divisi-divisi PT PGN (Persero) Tbk sebagai mediator atau penghubung untuk menyampaikan semua kebijakan, visi dan misi perusahaan dalam bentuk kegiatan program Budaya ProCISE. Bila dilihat dari ketiga kategori diatas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa bagian pengendalian kinerja sangat berperan penting atas pelaksanaan

78 mensosialisasikan budaya ProCISE sebagai Method Method of Communication, dimana bagian pengendalian kinerja sebagai bagian tertinggi dalam struktur Organisasi dibawah pengawasan General Manager turun langsung menangani, memonitoring, dan mengawasi pelaksanaan mensosialisasikan budaya kerja ProCISE.