PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH BEBAN TERHADAP LAJU KEAUSAN AL-Si ALLOY DENGAN METODE PIN ON DISK TEST

ANALISA PENGARUH VARIASI PEMBEBANAN TERHADAP LAJU KEAUSAN BAHAN ALUMINIUM SEKRAP DAN Al-Si DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UJI KEAUSAN TIPE PIN ON DISK

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

I. PENDAHULUAN. dengan semakin banyaknya permintaan aluminium dikalangan konsumen.

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN PADA PENGECORAN SQUEEZE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALMINIUM DAUR ULANG (Al 6,4%Si 1,93%Fe)

ISSN hal

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dan dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik kalangan

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

PENGUJIAN KEKERASAN DAN KOMPOSISI KIMIA PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMUNIUM PADUAN Al, Si, Cu DENGAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

TUGAS AKHIR STUDI TENTANG PENAMBAHAN UNSUR PADA ALUMINIUM PADUAN PISTON SEPEDA MOTOR TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP BEBAN IMPAK MATERIAL ALUMINIUM CORAN

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

I. PENDAHULUAN. 26, Unsur ini mempunyai isotop alam: Al-27. Sebuah isomer dari Al-26

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

Seminar Nasional IENACO ISSN: DESAIN KUALITAS PERANCANGAN PRODUK LIMBAH PLAT ALUMUNIUM MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMENT

Iwan Setyadi dan Arie Hendarto

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

Analisa Pengaruh Penambahan Sr atau TiB Terhadap SDAS, Sifat Mekanis dan Fluiditas Pada Paduan Al-6%Si

PENGARUH CHILLER PENDINGIN PADA KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN TEMPERATUR CETAKAN PADA HIGH PRESSURE DIE CASTING (HPDC) BERBENTUK PISTON PADUAN ALUMINIUM- SILIKON

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

STUDI KEKUATAN IMPAK PADA PENGECORAN PADUAL Al-Si (PISTON BEKAS) DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Mg

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

PENGARUH PENAMBAHAN Sr TERHADAP PERILAKU PERAMBATAN RETAK FATIK PADA PADUAN Al-6%Si-0,7%Fe

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) F-266

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH UNSUR ALUMINIUM DALAM KUNINGAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN TARIK, DAN STRUKTUR MIKRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Momentum, Vol. 12, No. 1, April 2016, Hal ISSN , e-issn

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN TERHADAP SIFAT KETANGGUHAN IMPAK (IMPACT TOUGHNESS) DAN KEKERASAN (HARDNESS) ALUMINIUM SEKRAP YANG DITAMBAH SILIKON 5%

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi,menyebabkan pengembangan sifat dan karakteristik aluminium terus

STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS ALUMINIUM (Al-Si) PADA PROSES PENGECORAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM, CETAKAN PASIR DAN CETAKAN CASTABLE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

ANALISA KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 6110

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

Momentum, Vol. 13, No. 1, April 2017, Hal ISSN

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh titanium..., Caing, FMIPA UI., 2009.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERBUK KAYU TERHADAP KARAKTERISTIK PASIR CETAK DAN CACAT POROSITAS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM 6061 SIDANG TUGAS AKHIR

PENGGUNAAN 15% LUMPUR PORONG, SIDOARJO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK TERHADAP CACAT COR FLUIDITAS DAN KEKERASAN COR

Pengaruh Dimensi Saluran Masuk pada Scrap Aluminium Sand Casting Pulley terhadap Kekerasan, Ketangguhan dan Struktur Mikro

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN Sr ATAU TiB TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN FLUIDITAS PADA PADUAN Al-6%Si-0,7%Fe

Transkripsi:

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST Ikwansyah Isranuri (1),Jamil (2),Suprianto (3) (1),(2),(3) Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik USU Jl. Almamater, Kampus Padang Bulan, 2155 Medan, Sumuatera Utara Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh putaran terhadap laju keausan bahan aluminium scrap yang dicor kembali dan ditambahkan Si sebagai alloy. Pada pengujian ini digunakan model Pin on Disk test standard (ASTM G99-4) dengan spesimen uji berbentuk disk dan material pengaus berbentuk Pin. Pengujian keausan dilakukan dengan menvariasikan putaran disk, masing-masing 6 rpm, 9 rpm, 12 rpm, 15 rpm dan 18 rpm. Hasil pengujian memperlihatkan kenaikan putaran disk akan meningkatkan laju untuk setiap sampel yang diuji dengan keausan maksimum bahan Aluminium,361 mm 3 /s. Laju keausan tertinggi untuk bahan paduan Al-Si 3,76% sebesar,351 mm 3 /s pada putaran 18 rpm. Keywords: Laju keausan, putaran, pin on disk test, aluminium alloy, Silikon I. Pendahuluan Persaingan dalam upaya peningkatan efisiensi produksi, akan mendorong perkembangan yang pesat dalam industri logam dan mesin. Perkembangan tersebut secara tak langsung menuntut tersedianya bahan untuk komponen- komponen permesinan yang memiliki karakteristik tertentu sesuai dengan penggunaannya. Salah satunya adalah tingkat keausan suatu komponen. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam kehidupan seharisehari baik dalam rumah tangga, komponen mesin, kemasan makanan dan minuman, pesawat militer maupun industri. Terdapat beberapa sifat penting yang dimiliki Aluminium sehingga banyak digunakan sebagai Material Teknik, diantaranya: 1. Penghantar listrik dan panas yang baik (konduktor). 2. Mudah difabrikasi. 3. Ringan (2,7 gr/cm 3 ). 4. Tahan korosi dan tidak beracun. 5. Kekuatannya rendah, tetapi pemaduan (alloying) kekuatannya bisa ditingkatkan. Aluminium murni mempunyai sifat mekanik yang kurang baik pada kekuatan dan kekerasannya sehingga tidak cocok untuk komponen mesin. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perbaikan sifat mekanik dan meningkatkan kekuatannya dengan penambahan unsur Silikon. Unsur Silikon termasuk salah satu campuran yang paling baik untuk Aluminium. karena dapat meningkatkan kekerasan dan meningkatkan ketahanan aus. Keausan terjadi karena adanya kontak gesekan antara dua permukaan benda dan menyebabkan adanya pengurangan dimensi pada benda tersebut. Keausan umumnya didefinisikan sebagai kehilangan material secara progresif akibat adanya gesekan (friksi) antar permukaan padatan atau pemindahan sejumlah material dari suatu permukaan sebagai suatu hasil pergerakan relatif antara permukaan tersebut dan permukaan lainnya (Yuwono, 28). Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan adalah kecepatan, pembebanan, kekasaran 9

permukaan dan kekerasan material. Semakin besar kecepatan relatif benda yang bergesekan, maka tingkat keausan semakin tinggi. Demikian pula semakin besar tekanan pada permukaan kontak benda, material akan cepat aus, begitu pula sebaliknya. Keausan suatu bahan dapat diuji dengan menggunakan alat uji keausan, diantaranya alat uji keausan tipe pin on disk dan tipe disk on block. Alat uji keausan harus berdasarkan dengan standar ASTM G 99-4. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Alumunium Sekrap dan Al-Si. II.Tinjauan Pustaka Logam yang sangat banyak dipergunakan pada komponen otomotif, kemasan minuman dan makanan, pesawat militer, kapal laut dan lain-lain adalah Aluminium. Pemanfaatan aluminium yang begitu luas dikarenakan material ini memiliki sifat yang tahan korosi dan ringan. Aluminium merupakan salah satu material yang sangat banyak dipergunakan dalam bidang teknik, namun sangat jarang dipergunakan dalam kondisi Aluminium murni. Aluminium yang dijumpai dalam bidang teknik kebanyakan dalam bentuk alloy dengan unsur penambah utama seperti Silicon, Copper, Magnesium, Iron, Mangan dan Zincum (Nadca,1997). Aluminium sekrap yang selama ini memiliki nilai ekonomis yang lebih rendah jika dibandingkan dengan Aluminium murni dikarenakan proses pegecoran yang tidak sempurna. Aluminium sekrap telah digunakan untuk pembuatan sudu impeller dan brake disc melalui proses pengecoran, dimana hasilnya bagus dengan casting yield 73,59% untuk impeller dan 85,1% untuk disc brake (Abolarin,etl,27). Penambahan Si dan Cu pada Aluminium akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik Aluminium dan penambahan unsur Ti juga dapat meningkatkan kekerasan dan menghaluskan butir dari Aluminium. Komposisi paduan dan pemilihan proses pengecoran dapat mempengaruhi struktur mikro dari Aluminium paduan. Struktur mikro dapat dirubah dengan penambahan elemen tertentu pada paduan aluminium seperti mampu cor, sifat mekanis dan mampu mesin yang baik dapat diperbaiki (Brown,1999). III.Metode Penelitian 3.1 Peralatan dan Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan peralatan diantaranya ; dapur crusibel untuk melebur, Thermokopel type K untuk mengukur temperatur coran, portable hardness tester untuk menguji kekerasan, Mikroskop optic untuk melihat mikrostruktur, alat uji kekasaran permukaan Mitutoyo, serta alat uji keausan model pin on disk (gambar 2) Gambar 1. Alat Uji keausan Standar ASTM G99-4 tipe pin on disk Bahan-bahan yang dipergunakan pada penelitian ini diantaranya adalah : Aluminium sekrap bekas kemasan minuman, Si dengan kemurnia 99% sebagai elemen penambah, cover flux digunakan untuk mengikat kotoran pada saat melebur, kayu, pasir,bentonit untuk membuat cetakan serta kertas pasir yang digunakan untuk mempolish permukaan sampel yang akan diuji. 3.2 Cara Penelitian Penelitian ini menggunakan aluminium sekrap/limbah aluminium sebagai raw material. untuk selanjutnya dilakukan peleburan menggunakan cetakan pasir. Hasil coran kemudian dilakukan pemesinan untuk membuat sampel uji kekerasan,komposisi,kekasaran,metalograpi dan keausan. Pengujian keausan dilakukan dengan menggunakan alat pin on disk method dengan variasi putaran 6 rpm, 9 rpm, 12 rpm, 15 rpm dan 18 rpm. Analisa dilakukan terhadap semua dat yang diperoleh 1

dari pengujian untuk selanjutnya diambil suatu kesimpulan. IV. Hasil Penelitian 4.1 Hasil Uji Komposisi Hasil uji komposisi dari sampel aluminium yang diuji seperti diperlihatkan pada tabel 1,berikut ; Tabel.1 Hasil uji komposisi sampel aluminium Aluminium Sekrap Al-Si (3,76%) Al-Si (9,12%) Unsur % Unsur % Unsur % Si.53 Si 3.76 Si 9.12 Fe.45 Fe 1.52 Fe 2.19 Cu 54 Cu 84 Cu 69 Mn 8 Mn 62 Mn 77 Mg 2.421 Mg 1.83 Mg 1.87 Zn 1 Zn 4 Zn 97 `Ti.15 Ti.16 Ti.14 Cr.5 Cr.19 Cr.46 Ni.5 Ni.26 Ni.5 Pb.2 Pb.1 Pb.2 Sn.1 Sn.29 Sn.1 Al 96.314 Al 92.4 Al 85.9 Hasil pengujian spectrometer pada tabel 1 memperlihatkan bahwa raw material Aluminium memiliki kandungan Aluminium 96,314% dan unsur alloy sebagai penambah utama yang terdapat pada paduan ini merupakan Mg (Magnesium). Pada material yang kedua dan ketiga telah berhasil ditambahkan silicon kedalam aluminium dengan masing2 komposisi 3,76 dan 9,12%Si. Penambahan Si pada paduan Aluminium akan menurunkan titik cair Aluminium hal ini terjadi hingga persentase Si mencapai 12.6%, jika kandungan Si melebihi 12.75% maka titik cair paduan Aluminium akan mengalami kenaikan. Gambar 2. Grafik Kekerasan Vs % Silikon Gambar diatas memperlihatkan kenaikan kekerasan pada tiap-tiap penambahan Si, penambahan silikon meningkatkan kekerasan dari bahan Aluminium Sekrap tetapi tidak secara signifikan pada Al-Si 3,76% dan Al-Si 9,12% sangat signifikan. Hal ini terlihat dari peningkatan kekerasan pada grafik dan penambahan silikon yang relatif tinggi akan meningkatkan ketahanan aus dari alloy tersebut (Ye,22). 4.3 Hasil uji Kekasaran permukaan Kekasaran permukaan dari sampel yang akan diuji keausan seperti pada gambar 3, Hasil pengujian memperlihatkan kekasaran permukaan spesimen berbeda. Permukaan yang paling kasar terlihat pada Aluminiun Sekrap dengan 9,12% Si. Permukaan kasar mempengaruhi koefisien gesek pada spesimen dibandingkan permukaan yang halus. 4.2. Hasil Uji Kekerasan Pengujian kekerasan dilakukan terhadap ketiga jenis material yang diuji, hasilnya seperti yang diperlihatkan pada gambar 2, berikut ; Gambar 3. Hasil uji kekasaran permukaan 11

Laju Keausan (mm³/s) Laju Keausan (mm³/s).4 5 5.5.4 5 4. 4 Hasil Uji Keausan (Wear Test) Pengujian keausan telah dilakukan dengan standar ASTM G99-4 tipe pin on disk dengan variasi putaran pada lintasan gesek. Keausan yang terjadi seperti diperlihatkan pada gambar 4 berikut ;. 21 15 8 73 42 31 7 9 61 6 9 Putaran 12 (rpm) 15 18 Laju Keausan Teori Laju keausan eksperimen 49 Gambar.4. Grafik laju keausan Vs putaran (Aluminium Sekrap) Gambar 4 diatas memperlihatkan kenaikan laju keausan pada Aluminium Sekrap akan terus meningkat seiring dengan pertambahan putaran. Kenaikan laju keausan yang paling tinggi terjadi pada putaran 18 rpm yaitu sebesar,349 mm 3 /s secara teori dan secara eksperimen sebesar,361 mm 3 /s. 5 16.5 76 1 31 66 91 22 51 79 6 9 12 15 18 36 Laju Keausan Teori Putaran (rpm) Laju keausan eksperimen Gambar 5. Grafik laju keausan Vs variasi putaran (Al-Si 3,76% ) Gambar 5 memperlihatkan kenaikan laju keausan pada Al-Si 3,76% akan terus meningkat seiring dengan pertambahan putaran. Kenaikan laju keausan yang paling tinggi terjadi pada putaran 18 rpm yaitu sebesar,336 mm 3 /s secara teori dan secara eksperimen sebesar,351 mm 3 /s. Laju Keausan(mm³/s) 5 5 14.5 Gambar 6 Grafik laju keausan Vs variasi putaran (Al-Si 9,12%) Gambar 6 memperlihatkan kenaikan laju keausan pada Al-Si 9,12% juga terus meningkat seiring dengan pertambahan putaran. Kenaikan laju keausan yang paling tinggi terjadi pada putaran 18 rpm yaitu sebesar,32 mm 3 /s secara teori dan secara eksperimen sebesar,315 mm 3 /s. Pada bahan Al-Si 3,76% dan Al-Si 9,12% laju keausannya semakin rendah karena nilai kekerasannya sangat berpengaruh pada keausan. Hal ini disebabkan penambahan unsur Silikon mempengaruhi sifat mekanik pada bahan tersebut yaitu meningkatkan kekerasannya, sehingga pada pengujian keausan, Aluminium Silikon dapat mengurangi keausan yang diberikan putaran pada alat uji keausan tipe pin on disk disaat pengujian. V. Kesimpulan 54.99 1 49 7 99 Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah : 1. Semakin bertambah putaran pada alat uji keausan tipe pin on disk maka semakin tinggi pula laju keausan yang terjadi. Kenaikan laju keausan yang paling tinggi 15 2 6 9 12 15 18 Putaran (rpm) Laju Keausan Teori Laju keausan eksperimen 12

terjadi pada putaran 18 rpm. Laju keausan tertinggi untuk bahan Aluminium Sekrap secara teori,349 mm 3 /s dan secara eksperimen,361 mm 3 /s yaitu meningkat 3,32%. Laju keausan tertinggi untuk bahan Al-Si 3,76% secara teori,336 mm 3 /s dan secara eksperimen,351 mm 3 /s yaitu meningkat 4,27%, sedangkan laju keausan tertinggi untuk bahan Al-Si 9,12% secara teori,32 mm 3 /s dan secara eksperimen,315 mm 3 /s yaitu meningkat 4,12%. 2. Penambahan unsur Silikon mempengaruhi nilai kekerasan. Semakin banyak penambahan unsur Silikon maka semakin tinggi nilai kekerasannya. Kekerasan yang paling tinggi adalah pada bahan Aluminium Sekrap ditambah 9,12% Silikon yaitu 78 BHN. Meningkat 16,418% dibandingkan dengan Aluminium Sekrap (67 BHN). VI. Daftar Pustaka Abolarin,M.,S, Olugboji,O.,A dan Ogunwole,O.,A, 27, Cating of Brake Disc and Impeller from aluminium scrap Using Silica Sand, Leonardo Electronic Journal of Practices and Technologies, ISSN 1583-178, p.145-15 ASTM G99-4 Standard Test Method for Wear Testing with a Pin-on Disk Apparatus. Philadelphia, PA : American Society for Testing and Materials. Brown, J.R., 1999, Foseco Non-Ferrous Foundryman s Handbook, Butterworth Heinemann, Eleventh Edition, Oxford. Nadca,1997, Alloy data ; Aluminium Die Casting Alloys, NADCA Product Specification Standards for Die Casting, Sec.3. Ye,H, 22, An Overview of the Development of Al-Si-Alloy Based Material for Engine Application, JMEPEG, 12-288-297, ASM International. 13