PEMANFAATAN HIGH-FLOWABLE CONCRETE UNTUK PELAKSANAAN KONSTRUKSI BETON DI BAWAH AIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TERHADAP DURABIUTAS HIGH-FLOWABLE CONCRETE PADA PENGECORAN BETON DI RAW AH AIR. Slamet Widodo dan Sri Haryono.


KoNTekS 6 Universitas Trisakti, Jakarta November 2012

UJI KARAKTERISTIK BETON SEGAR AKIBAT PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE DALAM ADUKAN SELF-CONSOLIDATING CONCRETE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

The 1 st INDONESIAN STRUCTURAL ENGINEERING AND MATERIALS SYMPOSIUM Department of Civil Engineering Parahyangan Catholic University

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA KUNCI : rheology, diameter, mortar, fly ash, silica fume, superplasticizer.

EFEK PENAMBAHAN SERAT POLYPROPYLENE TERHADAP KARAKTERISTIK BETON SEGAR JENIS SELF-COMPACTING CONCRETE

BAB III LANDASAN TEORI. tidak terlalu diperhatikan di kalangan masyarakat.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI PERANCANGAN SELF-COMPACTING CONCRETE

KAJIAN INTERVAL RASIO AIR-POWDER BETON SELF-COMPACTING TERKAIT KINERJA KEKUATAN DAN FLOW (009M)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI PERTEMUAN KE-6 BETON SEGAR


PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan seperti kekuatan tarik dan sifat daktilitas yang relatif rendah.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton PT. Pionir Beton

PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN ABU AMPAS TEBU TERHADAP FLOWABILITY DAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL PASIR LAUT DAN AIR LAUT.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi yang dilakukan adalah dengan cara membuat benda uji di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Zai, dkk (2014), melakukan penelitian Pengaruh Bahan Tambah Silica

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC) TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS

PENGGUNAAN FLY ASH PADA SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

Perlu adanya suatu alternatif bahan yang bisa mengurangi kadar semen, tetapi tidak mengurangi kekuatan (strength) beton itu sendiri dan sifat-sifat

BAB I PENDAHULUAN. baja sehingga menghasilkan beton yang lebih baik. akan menghasilkan beton jadi yang keropos atau porous, permeabilitas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kemajuan teknologi telah berdampak positif dalam bidang konstruksi di

SIKA VISCOCRETE SEBAGAI DISPERSAN UNTUK SELF COMPACTING CONCRETE

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ini, para insinyur dituntut untuk memberikan inovasi-inovasi baru agar bisa

STUDI BETON BERKEKUATAN TINGGI (HIGH PERFORMANCE CONCRETE) DENGAN MIX DESIGN MENGGUNAKAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai kuat tekan beton rerata pada umur 28 hari dengan variasi beton SCC

BETON RINGAN SELF-COMPACTING DENGAN AGREGAT DAN POWDER LIMBAH PECAHAN GENTING MERAH

PENGGUNAAN FLY ASH DAN VISCOCRETE PADA SELF COMPACTING CONCRETE

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. digunakan bahan tambah yang bersifat mineral (additive) yang lebih banyak bersifat

Dehn, F., Holschemacher, K. and Weiβe, D., 2000, Self-Compacting Concrete (SCC). Time Development of the Material Properties and the Bond Behaviour,

PENELITIAN MENGENAI PENINGKATAN KEKUATAN AWAL BETON PADA SELF COMPACTING CONCRETE

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. faktor efektifitas dan tingkat efisiensinya. Secara umum bahan pengisi (filler)

PENGARUH KOMBINASI SEMEN-FLY ASH DAN VARIASI WATER CONTENT DENGAN PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KEPADATAN PASTA

Pengaruh Penambahan Admixture Jenis F dan Substitusi Silica Fume terhadap Semen pada Kuat Tekan Awal Self Compacting Concrete

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III LANDASAN TEORI. dibandingkan beton normal biasa. Menurut PD T C tentang Tata Cara

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

STUDI MENGENAI PERANCANGAN CAMPURAN BETON DENGAN GRADASI BERCELAH MENGGUNAKAN PEMODELAN PERILAKU RANGKAIAN PEGAS SERI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KEBUTUHAN AIR DAN KUAT TEKAN HIGH VOLUME FLY ASH - SELF COMPACTING CONCRETE (HVFA SCC)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA HASIL PEMERIKSAAN AGREGAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

JURNAL REKAYASA SIPIL DAN LINGKUNGAN Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Ketekniksipilan dan Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. diameter 15 cm dan tinggi 30 cm, dan benda uji balok beton dengan panjang

PENGARUH PENAMBAHAN SILICA FUME DAN SUPERPLASTICIZER TERHADAP KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE ACI (AMERICAN CONCRETE INSTITUTE)

PERUBAHAN KUAT TEKAN SELF COMPACTING CONCRETE

PENGARUH GRADASI PASIR DAN FAKTOR AIR SEMEN PADA MORTAR TERHADAP KEKUATAN BETON PREPACKED

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN

BAB V HASIL PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

KOMPATIBILITAS ANTARA SUPERPLASTICIZER TIPE POLYCARBOXYLATE DAN NAPHTHALENE DENGAN SEMEN LOKAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENGARUH KADAR FLY ASH TERHADAP KINERJA BETON HVFA

Tinjauan Kembali Mengenai Pengaruh Modulus Kehalusan Pasir terhadap Kuat Tekan Beton

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. benda uji, sifat fisik beton SCC meliputi : slump flow test, L-Shape box test, V

Kajian Eksperimen Kuat Tekan Beton Ringan Menggunakan Agregat Bambu dan Bahan Tambah Beton

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Fakultas Teknik Program Studi S-1 Teknik Sipil Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

PENGARUH TEMPERATUR AIR TERHADAP KUAT TEKAN BETON PADA BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE) TUGAS AKHIR. Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Penyelesaian

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk

STUDI PENGARUH SERAT POLYPROPYLENE (PP) TERHADAP KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH SELF COMPACTING CONCRETE (SCC)

PEMAKAIAN VARIASI BAHAN TAMBAH LARUTAN GULA DAN VARIASI ABU ARANG BRIKET PADA KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI

PENGARUH PENAMBAHAN FLY ASH PADA BETON MUTU TINGGI DENGAN SILICA FUME DAN FILLER PASIR KWARSA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

Transkripsi:

PEMANFAATAN HIGH-FLOWABLE CONCRETE UNTUK PELAKSANAAN KONSTRUKSI BETON DI BAWAH AIR Oleh : Slamet Widodo Staf Pengajar FT-UNY Abstract Concrete used for underwater construction needs to be proportioned to spread readily and self-consolidate. Sika Viscocrete-5, a polycarboxylate-type superplasticizer that able to make fresh concrete becomes high-flowable and selfcompactable, has a potentiality to be used as an admixture for underwater concreting. This research proposed to evaluate effects of Viscocrete-5 on fresh concrete properties, compressive strength and water absorption of High-Flowable Concrete for underwater placement. The research has done with 0.40 water/binder ratio and 0.3, 0.6, 0.8, 1.0 and 1.3 percent of Viscocrete-5 by total weight of binder. 60 underwater concrete cylinders ( 15cmx30cm) and 30 cast in air cylinders were investigated for compressive strength in 7, 14, 28 and 56 days. 15 cubes (15cmx15cmx15cm) of underwater concrete were used for absorption examination. Test result indicates that Viscocrete-5 improve workability up to 45.71%, flowability 35.24% while filling-capability (self-compactibility) increasing 114.29%. The compressive strength of underwater concrete increased up to 40.41%, such mixtures could develop relative compressive strength more than 80%, when the fresh concrete classified as High-Flowable Concrete and Self-Compacting Concrete. Viscocrete-5 also improve impermeability of underwater concrete, indicates by the reduction of water absorption up to 11.11%. Keywords : Underwater construction, High-Flowable Concrete, compressive strength, water absorption PENDAHULUAN Kemajuan di bidang konstruksi dan perbaikan beton di bawah air terjadi melalui pengembangan dan penyempurnaan metode penuangan beton segar, penemuan dan pengembangan chemical admixtures serta penggunaan bahan substitusi semen untuk memperbaiki kualitas beton. Pelaksanaan konstruksi beton di bawah air tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pemadatan secara konvensional sehingga diperlukan beton segar yang mampu mengalir dan memadat dengan memanfaatkan berat sendiri.

Beton segar yang akan digunakan untuk konstruksi dan perbaikan beton di bawah air memerlukan perancangan campuran adukan yang seimbang antara sifat beton segar (rheological properties) dan sifat mekanis (mechanical properties) yang berhubungan dengan kualitas beton yang dihasilkan. Kondisi yang ada di lingkungan perairan memerlukan beton yang memiliki daya alir yang tinggi (high-flowable) sehingga dapat melewati hambatan (tulangan) yang terpasang, mengisi tinggi permukaan yang diinginkan dengan rata (self-leveling) dan memadat dengan baik (self-compactable) sehingga dihasilkan beton insitu yang memiliki kekuatan (strength), lekatan (bond) dan kekedapan (impermeability) yang baik. Japan Society of Civil Engineers (JSCE) memberikan batasan beton yang dituang di dalam air minimum memiliki kekuatan sebesar 80% kekuatan beton yang dituang di daratan, dengan nilai faktor air semen (f.a.s.) maksimum 0.55 untuk pekerjaan di air tawar dan 0.50 untuk pekerjaan di air laut, dan nilai slump flow berkisar antara 450 sampai 500 mm untuk struktur beton bertulang dan 550 sampai 600 mm untuk tulangan yang lebih rapat. Nilai faktor air semen yang lebih rendah di perlukan pada pelaksanaan konstruksi dengan kebutuhan durabilitas yang baik, misalnya untuk perbaikan pondasi struktur bangunan lepas pantai disyaratkan nilai faktor air semen berkisar antara 0,38 sampai 0,45 (Sonebi dan Khayat, 2001). Pelaksanaan konstruksi beton di bawah air yang menggunakan tremie method disyaratkan nilai slump berkisar antara 150 sampai 225 mm, sedangkan ukuran agregat maksimum diberikan batasan sebesar 19 mm untuk beton bertulang dan 36 mm untuk beton tidak bertulang, dengan proporsi agregat halus berkisar antara 45% sampai 55% dari jumlah total agregat yang digunakan (Malisch, 1986). Beton segar yang memiliki sifat high-flowable dan self-compactable dapat dicapai dengan memanfaatkan high range water reducer (HRWR) berbasis polycarboxylate yang biasa digunakan untuk menghasilkan High-Flowable Concrete (HFC). Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh takaran sika viscocrete-5 (HRWR berbasis polycarboxylate) pada kuat tekan dan serapan air di bawah air.

BAHAN DAN METODA Campuran adukan beton dalam penelitian ini menggunakan portland semen tipe I merk Semen Gresik, silica fume yang telah ditambah anti-washout admixture (AWA) dengan merk Sikacrete-W, air bersih dan superplasticizer berbasis polycarboxylate merk Sika Viscocrete-5. Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah well-graded asal Purworejo dengan ukuran maksimum 20 mm dan nilai modulus halus butiran 6,56, sedangkan pasir Kali Progo bergradasi agak kasar dengan modulus halus butiran 2,70 digunakan sebagai Agregat halus. Peralatan berupa slump test, flow-table test dan U-Flow Test digunakan untuk menguji sifat beton segar, compression testing machine digunakan untuk uji kuat tekan beton, sedangkan timbangan dan oven diperlukan untuk menguji nilai serapan air beton. Penelitian dilakukan dengan nilai faktor air semen (f.a.s.) 0,40, fraksi agregat halus ditetapkan sebesar 50% dari total berat agregat untuk mengurangi kecenderungan segregasi dan meningkatkan daya alir beton segar. Silica fume digunakan sebagai bahan substitusi semen dengan takaran 10% berat semen untuk meningkatkan viskositas beton segar, sedangkan AWA ditambahkan untuk meminimalkan larutnya massa beton di dalam air. Sika Viscocrete-5 ditambahkan dengan variasi takaran 0,3%, 0,6%, 0,8%, 1,0% dan 1,3% dihitung berdasarkan berat binder. Rancangan campuran adukan beton selengkapnya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rancangan Campuran Adukan Beton Takaran viscocrete menurut berat binder Material 0,3% 0,6% 0,8% 1,0% 1,3% Viscocrete-5 (lt/m 3 ) 1,4 2,8 3,8 4,7 6,1 Air (lt/m 3 ) 203,5 202,0 201,0 200,0 198,5 Semen (kg/m 3 ) 462,0 462,0 462,0 462,0 462,0 Silica fume (kg/m 3 ) 51,0 51,0 51,0 51,0 51,0 Agregat Kasar (kg/m 3 ) 811,0 811,0 811,0 811,0 811,0 Agregat Halus (kg/m 3 ) 811,0 811,0 811,0 811,0 811,0 Berat total (kg/m 3 ) 2340,0 2340,0 2340,0 2340,0 2340,0

Pencampuran beton dilakukan di dalam concrete mixer agar diperoleh campuran yang homogen. Agregat kasar dan pasir dalam kondisi SSD, semen dan silica fume ditimbang lalu dimasukkan ke dalam mixer, selanjutnya air dan viscocrete ditakar sesuai dengan kebutuhan, kemudian mixer mulai diputar sambil menambahkan air. Viscocrete yang telah disiapkan dicampur dalam air dan ditambahkan ke dalam campuran setelah mixer diputar selama kurang lebih dua menit, pencampuran di dalam mixer dilakukan selama tiga menit. Pengujian sifat beton segar yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi slump test mengacu standar ASTM C 143-78 untuk menguji workability beton. Flow-table test untuk menguji flowablity mengacu pada BS-1881 dengan peralatan yang meliputi dua papan kayu berukuran 70cmx70cm berlapis logam di bagian atasnya. Kerucut terpancung dengan tinggi 20 cm, diameter bagian dasar 20 cm dan diameter atas 13 cm diletakkan di atas papan kayu. Beton segar diisikan ke dalam kerucut sampai penuh dan dibiarkan sampai 30 detik kemudian cetakan diangkat dan papan kayu bagian atas diangkat setinggi 4 cm lalu dijatuhkan lagi, hal ini dilakukan setiap 4 detik sebanyak 15 kali. Setelah itu diukur diameter sebaran beton dalam dua sumbu utama lalu dihitung rata-ratanya. Cara pelaksanaan flow-table test ditunjukkan pada Gambar 1. Nilai Flowability 13 cm Cone Sebaran Beton 20 cm 70 cm 4 cm Wood Sheet 70 cm Gambar 1. Sketsa Flow Table Test (BS 1881)

U-Flow Test dilakukan untuk mengetahui filling-ability beton segar mengacu pada usulan Taisei Group dan NIST, dengan metode ini kemampuan beton segar untuk memadat sendiri dan mengisi celah pada ruangan dapat diketahui berdasarkan tinggi beton yang mengalir melalui obstacle. Jika beton segar dapat mencapai ketinggian 70% dari kemungkinan bejana mencapai keseimbangan (24 cm), maka dapat dikategorikan sebagai self-compacting concrete (Ferraris dkk, 2000). Sketsa cara pengujian dengan metode U-Flow Test dapat dilihat pada Gambar 2. Beton 490 mm Setelah center gate dibuka Center gate 190 mm D-13 h 280 mm 4x50 mm obstacle Beton Mengalir Gambar 2. Sketsa U-Flow Test (Ouchi, 2001) Setelah semua tahapan pengujian terhadap sifat beton segar selesai dilakukan maka penuangan beton segar dapat mulai dilaksanakan. Beton segar dituangkan ke dalam cetakan yang telah terendam di dalam air dengan bantuan sebuah pipa dan handscope, pada bagian dasar pipa diberikan penutup plastik untuk mencegah masuknya air ke dalam pipa selama penuangan. Setelah semua alat dan beton segar yang akan dituang siap, penuangan tahap pertama dilakukan dengan mengisikan beton segar ke dalam pipa yang ujungnya telah ditutup dengan plastik sampai penuh,

tahap selanjutnya merusak atau membuka penutup plastik dengan cara menusukkan baja tulangan (dua atau tiga kali) sehingga beton segar mulai mengalir ke bawah, jika beton sudah mulai mengalir pipa diangkat perlahan-lahan sambil menambahkan beton segar ke dalam pipa dengan hand-scope agar air tidak bercampur dengan beton, tahapan ini dilakukan sampai cetakan silinder terisi penuh dengan beton segar. Pelaksanaan penuangan beton segar ke dalam cetakan silinder dapat dilihat pada Gambar 3. 25 cm Hand scope Pipa 10 60 cm Drum berisi air Cetakan Beton 55 cm Penutup Gambar 3. Penuangan Beton Segar dengan Pemodelan Sistem Tremie HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu beton segar dan beton keras. Pengujian beton segar dilakukan dengan slump test, flow-table test dan U-Flow Test, sedangkan pada beton yang mengeras dilakukan pengujian kuat tekan dan serapan air.

Pengaruh Sika Viscocrete-5 Terhadap Sifat Beton Segar Hasil pengujian sifat beton segar menunjukkan penambahan viscocrete pada campuran adukan beton dapat meningkatkan kelecakan, daya alir dan kemampuan memadat pada beton segar. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yamada dkk (2000), bahwa penggunaan polycarboxylate mampu mendispersikan partikel semen sehingga dapat meningkatkan daya alir pasta semen. Sika-Viscocrete-5 dapat membuat beton segar menjadi bersifat high-flowable (flowability lebih dari 50 cm) dan self-compactable (filling height lebih dari 24 cm) pada penggunaan dengan takaran 0,8% berat binder yang digunakan. Hasil pengujian sifat beton segar dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 4, 5, dan 6. Takaran Viscocrete Tabel 2. Pengaruh Takaran Viscocrete Terhadap Sifat Beton Segar Nilai Slump Rata-rata (cm) Flowability Rata-Rata (cm) Filling-Ability Rata-Rata (cm) f.a.s. 0,40 f.a.s. 0,40 f.a.s. 0,40 0,3% 17,5 40 14 0,6% 21 46,5 20 0,8% 23 50 25 1,0% 24,5 51 28 1,3% 25,5 54,5 Syarat minimal 50 cm 30 Syarat minimal 24 cm

Nilai Slump (cm) 28.00 26.00 24.00 22.00 20.00 18.00 16.00 14.00 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete (%) f.a.s. 0,40 Gambar 4. Pengaruh Takaran Viscocrete Terhadap Workability Beton 54.00 52.00 High-Flowable Concrete Flowability (cm) 50.00 48.00 46.00 44.00 42.00 40.00 38.00 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete (%) f.a.s. 0,40 Gambar 5. Pengaruh Takaran Viscocrete Terhadap Flowability Beton

Self-Compactibility (cm) 32.00 28.00 24.00 20.00 16.00 Self-Compacting Concrete f.a.s. 0,40 12.00 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete (%) Gambar 6. Pengaruh Takaran Viscocrete Terhadap Filling-Ability Beton Pengaruh Sika Viscocrete-5 Terhadap Kuat Tekan Beton Pada Gambar 7 terlihat beton umur 56 hari mengalami peningkatan kuat tekan sampai 40,41% pada penggunaan High-Flowable Concrete dengan takaran viscocrete 1,3% jika dibandingkan dengan penggunaan beton non-high flowable dengan takaran viscocrete 0,3% pada pelaksanaan pekerjaan beton di bawah air dengan faktor air semen 0,40. Perkembangan kuat tekan beton di bawah air sebagaimana terlihat pada Gambar 8, lebih lambat jika dibandingkan dengan beton normal yang dituangkan di darat dengan bahan perekat semen, tetapi lebih cepat jika dibandingkan dengan beton normal yang menggunakan bahan perekat berupa semen dan fly ash. Korelasi kuat tekan antara beton di bawah air dengan beton yang dituang di daratan yang ditunjukkan pada Gambar 9 terlihat bahwa untuk beton dengan nilai f.a.s. 0,40 diperoleh nilai korelasi lebih dari 80% pada penggunaan viscocrete 0,8% di mana beton tergolong jenis HFC. Penambahan viscocrete pada beton segar ternyata dapat meningkatkan kuat tekan maupun nilai korelasi kuat tekan beton di

bawah air dengan beton kontrol yang dituangkan di darat (fc uw /fc r ) sehingga memenuhi persyaratan yang ditetapkan Japan Society of Civil Engineer, dimana disyaratkan nilai korelasi minimum sebesar 80% (Sonebi dan Khayat, 2001). Peningkatan kuat tekan beton terjadi karena viscocrete dapat meningkatkan sifat workability, flowability dan filling-ability pada beton segar, di mana viscocrete berfungsi untuk mendispersikan (menyebarkan) partikel semen menjadi merata dan memisahkan menjadi partikel-partikel yang halus sehingga reaksi pembentukan C-S- H (tobermorite) akan lebih merata dan aktif serta beton segar menjadi dapat mengalir dan memadat dengan mengandalkan berat sendiri. Secara visual juga terlihat bahwa beton yang menggunakan viscocrete kurang dari 0,6% terlihat keropos (honeycomb). Pada Gambar 10 yang menunjukkan pengaruh viscocrete terhadap kuat tekan beton beton yang dituang di daratan terlihat bahwa penggunaan viscocrete sampai sebesar 1,3% mampu meningkatkan kuat tekan beton yang tidak dipadatkan, hal ini disebabkan karena penambahan viscocrete dapat meningkatkan workability, flowability dan filling-ability dengan sangat baik sehingga beton segar bersifat highflowable dan self-compactable, yang dapat mengalir dan memadat dengan memanfaatkan berat sendirinya. Beton non-hfc yang dituang tanpa dipadatkan mengakibatkan terjadinya volume rongga yang cukup besar (keropos) sebagaimana terlihat adanya honey-comb pada bagian permukaan. Penambahan viscocrete menyebabkan kuat tekan benda uji yang dipadatkan cenderung menurun, hal ini terjadi karena adanya fenomena bleeding dan segregasi yang terlihat jelas pada saat pemadatan dan dibuktikan kerusakan pada saat dilakukan uji tekan terjadi pada bagian atas silinder.

Kuat Tekan Beton (MPa) 42 38 34 30 26 22 18 14 10 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 7 14 28 56 Umur (hari) Gambar 7. Pengaruh Viscocrete Pada Kuat Tekan Beton di Bawah Air (f.a.s. 0,40) Perkembangan Kuat Tekan (%) 130.00 120.00 110.00 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 SNI (Semen Tanpa Pozolan) SNI (Semen dan Pozolan) Pengujian dengan SCC 7 14 28 56 Umur (Hari) Gambar 8. Perkembangan Kuat Tekan Beton di Bawah Air

Korelasi Kuat Tekan Beton (fcuw/fcr x 100%) 88.00 86.00 84.00 82.00 80.00 78.00 76.00 74.00 Memenuhi Persyaratan JSCE f.a.s. 0,40 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete Gambar 9. Pengaruh Viscocrete Pada Korelasi Kuat Tekan Beton di Bawah Air 47.50 Kuat Tekan Beton (MPa) 42.50 37.50 32.50 27.50 22.50 Dipadatkan Tanpa Pemadatan 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete (%) Gambar 10. Pengaruh Viscocrete Terhadap Kuat Tekan Beton di Darat (f.a.s. 0,40) Pengaruh Sika Viscocrete-5 Terhadap Serapan Air Beton Gambar 11 menunjukkan penambahan viscocrete dapat mengurangi nilai serapan air pada beton yang dituang di bawah air, hal ini dimungkinkan karena penambahan viscocrete dapat meningkatkan sifat workability, flowability dan filling-ability, yang

menunjukkan beton segar lebih mudah mengalir dan dapat mengisi ruangan yang kosong sehingga dapat menghasilkan beton keras yang lebih padat dengan volume pori lebih kecil sehingga kekedapan air meningkat. 8.40 8.20 Serapan Air (%) 8.00 7.80 7.60 7.40 7.20 7.00 f.a.s. 0,40 0.30 0.60 0.80 1.00 1.30 Takaran Viscocrete (%) Gambar 11. Pengaruh Viscocrete Terhadap Nilai Serapan Air Beton di Bawah Air SIMPULAN a.) Penambahan viscocrete dapat meningkatkan sifat workability (nilai slump) sebesar 45,71%, flowability meningkat 36,25% sedangkan filling-ability meningkat sebesar 114,29% untuk nilai faktor air semen 0,40. b.) Kuat tekan beton di bawah air meningkat berkaitan dengan penambahan takaran viscocrete pada beton segar. Penambahan viscocrete sampai sebesar 1,3% pada beton dengan nilai faktor air semen 0,40 dapat meningkatkan kuat tekan sampai 40,41%.

c.) Nilai korelasi kuat tekan beton bawah air dengan beton kontrol yang dituang di darat mencapai nilai 80%, setelah beton segar bersifat high-flowable dan selfcompactable dengan penambahan viscocrete sebesar 0,8%. d.) Penambahan viscocrete dapat menurunkan nilai serapan air. Penggunaan viscocrete sebesar 1,3% pada beton dengan nilai faktor air semen 0,40 dapat mengurangi nilai serapan air sampai 11,11%. e.) Kuat tekan, nilai korelasi kuat tekan dan kekedapan beton di bawah air akan meningkat sesuai dengan peningkatan sifat beton segar (workability, flowability dan filling-ability). Penggunaan beton segar yang memiliki sifat High-Flowable Concrete dan Self-Compacting Concrete memberikan peningkatan kualitas beton yang signifikan. SARAN a.) Pada pelaksanaan konstruksi beton di bawah air dapat memanfaatkan beton yang memiliki sifat highly-flowable dan self-compactable, sehingga perlu dilakukan pengujian beton segar yang meliputi sifat workability, flowability dan fillingability. b.) Untuk menghasilkan beton segar yang tergolong High-Flowable Concrete perlu ditambahkan superplasticizer yang berupa Sika Viscocrete-5 dengan takaran minimal 0,8 % dihitung dari total berat binder yang digunakan.

DAFTAR PUSTAKA Dehn, F., Holschemacher, K. and Weiβe, D., 2000, Self-Compacting Concrete (SCC) Time Development of the Material Properties and the Bond Behaviour, LACER No.5., Leipzig. Ferraris, C.F., 1999, Measurement of the Rheological Properties of High Performance Concrete : State of the Art, Journal of Research of National of Standard and Technology, Vol. 104, No.4, 1999, Gaithersburg. Ferraris, C.F., Lynn, B., Celik, O. and Daczko, J., 2000, Workability of Self- Compacting Concrete, International Simposium of High Performance Concrete, Orlando. Malisch, 1986, Tremie Concrete Methods for Placing High Quality Concrete Underwater, The Aberdeen Group, Aberdeen. Mather, B., 1994, High-Performance concrete in the U.S. Army Corps of Engineers, SP-159 : International Workshop on High Performance Concrete, Michigan. Neville, A.M. and Brooks, 1987, Concrete Technology, Longman Scientific & Technical, Essex. Okamura, H. and Ozawa, K., 1994, Self-Compacting high-performance Concrete in Japan, ACI SP-159 : International Workshop on High Performance Concrete, Michigan. Ouchi, M., 2001, Self-Compacting Concrete Development, Applications and Investigations, Kochi University of Technology. Sonebi, M. and Khayat, K.H., 2001, Effect of Free Fall Height in Water on the Performance of Highly Flowable Concrete, ACI Material Journal, Vol. 28, No. 1, Michigan. Sonebi, M. and Khayat, K.H., 2001, Effect of Mixture Composition on Relative Strength of Highly Flowable Underwater Concrete, ACI Material Journal, Vol. 28, No. 3, Michigan. Yamada, K., Takahashi, T., Hanehara, S. and Matsuhisa, M., 2000, Effects of Chemical Structures on the Properties of Polycarboxylate-Type Superplasticizer, Cement and Concrete Research.

PEMANFAATAN HIGH-FLOWABLE CONCRETE UNTUK PELAKSANAAN KONSTRUKSI BETON DI BAWAH AIR Oleh : Slamet Widodo Staf Pengajar FT-UNY INTISARI Pelaksanaan konstruksi beton di bawah air tidak memungkinkan untuk dilakukan proses pemadatan secara konvensional sehingga diperlukan beton segar yang mampu mengalir dan memadat dengan memanfaatkan berat sendiri. Penuangan beton segar ke dalam lingkungan perairan juga beresiko terhadap fenomena wash-out yang dapat menyebabkan hilangnya sebagian massa beton sehingga diperlukan bahan tambah berupa pozolan dan anti-washout admixture. Penemuan superplasticizer berbasis polimer yang dinamakan polycarboxylate dapat menghasilkan High- Flowable Concrete yang mampu mengalir dan memadat dengan sangat baik. Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh Sika Viscocrete-5 (superplasticizer berbasis polycarboxylate) terhadap sifat beton segar, kuat tekan dan serapan air beton di bawah air. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan nilai faktor air semen 0,40, sedangkan takaran viscocrete ditambahkan dengan variasi 0,3, 0,6, 0,8, 1,0 dan 1,3 persen berdasarkan berat binder yang digunakan. Pengujian kuat tekan dilakukan terhadap 60 benda uji yang dituang di bawah air berumur 7, 14, 28 dan 56 hari serta 30 benda uji berumur 56 hari yang dituang di daratan, untuk mengetahui korelasi kuat tekan antara beton di bawah air dengan beton di daratan (fc uw /fc r ). Benda uji tersebut masing-masing berukuran 15 cm x 30 cm dengan cara pengujian mengacu pada SNI : 03-1974-1990. 15 benda uji berumur 56 hari dengan ukuran 15x15x15 cm 3 digunakan untuk mengetahui serapan air beton di bawah air dalam kondisi jenuhkering muka, dengan tata cara pengujian mengacu standar ASTM C-127-68. Hasil penelitian menunjukkan penambahan viscocrete dapat meningkatkan kuat tekan beton di bawah air, pada takaran viscocrete 1,3% dengan nilai faktor air semen 0,40 kuat tekan meningkat sampai 40,41%. Nilai korelasi kuat tekan beton bawah air dengan beton kontrol yang dituang di darat mencapai nilai 80%, setelah beton segar memiliki sifat highly-flowable dan self-compactable. Penambahan viscocrete sampai sebesar 1,3% pada beton dengan nilai faktor air semen 0,40 mampu mengurangi nilai serapan air sampai 11,11%. Kata Kunci : Beton di bawah air, High-Flowable Concrete, kuat tekan, serapan air