ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENCAPAIAN DAN KONTROL PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA YANG SUDAH BERWIRAUSAHA (PADA MAHASISWA ENTREPRENEUR TELKOM UNIVERSITY)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom, Bandung, Indonesia ABSTRAK

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. berdampak keras terhadap perekonomian Indonesia. 1

Entrepreneurship and Inovation Management

EXPECTANCY BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS RIAU

MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH

PUBLIKASI ILMIAH. Oleh: KRISTINAWATI A

Economic Education Analysis Journal

EFEKTIVITAS SIKAP DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ASAHAN

KONTRIBUSI PRESTASI PRAKTIK KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 WONOSARI JURNAL

The Review of Entrepreneurship Interest for Student at Class XII SMKN 1 Padang Based on Parents Occupation Background

Economic Education Analysis Journal

BAB I PENDAHULUAN. Mardiyatmo, Kewirausahaan, Yudhistira, Surakarta, Cet. 3, 2008, hlm. 3. Ibid, hlm Mardiyatmo, Op.Cit, hlm. 3.

HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017 PENGARUH KEMAMPUAN MENULIS NARASI TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Akuntansi. Oleh: Angen Adhy Sampurna A

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 1120

KEWIRAUSAHAAN I. Pengertian Kewirausahawan. M. Rizal Situru, S.H.,M.B.L. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH PELAKSANAAN BUSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah kota besar terdiri dari beberapa multi etnis baik yang pribumi maupun

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

TINGKAT KREATIVITAS MAHASISWA PGSD ANGKATAN 2015 DALAM PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS MINAT DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA MAHASISWA (Studi pada Program Studi Administrasi Bisnis Telkom University Angkatan 2011)

Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika Vol. 1 No. 4, Maret 2017

HUBUNGAN ANTARA KREATIVITAS BERWIRAUSAHA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PERBENGKELAN OTOMOTIF SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2172

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hampir 150 % untuk setiap item makanan apabila dikelola dengan

ANALISIS GENDER MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PEMAHAMAN MATA KULIAH PEMERIKSAAN AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

ANALISA PENGARUH MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA STMIK SINAR NUSANTARA Bambang Satrionugroho 1), Didik Nugroho 2)

PROFIL KEPRIBADIAN REMAJA YANG PUTUS SEKOLAH DI KELURAHAN BUNGO PASANG TABING PADANG Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOM TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PENGUSAHA INDUSTRI KECIL DI KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TAS ELIZABETH (Study Pada Mahasiswi Administrasi Bisnis Angkatan 2013 Telkom University)

PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). hasil yang dapat dibanggakan (Sadono Sukirno, 2004:367).

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan setiap peluang untuk sukses. Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa

Edu Geography

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya minat siswa dapat melakukan aktivitas yang berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

6. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

PROFIL PERHATIAN ORANG TUA KEPADA PESERTA DIDIK YANG MEMPUNYAI KESULITAN BELAJAR DI KELAS X SMA NEGERI I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

SKRIPSI OLEH ILHAMDI FACHRI

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA

PENGARUH PERSEPSI, MINAT WIRAUSAHA DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

PROFIL MATHEMATIC TEACHERPRENEUR PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA. Martyana Prihaswati 1), Andari Puji Astuti 2)

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MINAT BERWIRAUSAHA LULUSAN SMA/SMK/MA DITINJAU DARI PELUANG USAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA DI KELURAHAN MLESE KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agil Nova Maulida, 2015

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan data penelitian mengenai faktor-faktor yang memengaruhi minat

Titian Ningrum Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

PENGARUH KEMANDIRIAN DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMKN 1 SEYEGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

sampel yang digunakan sebanyak 180 responden, dengan menggunakan teknik

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

Kata Kunci: Layanan Penguasaan Konten, Motivasi Berwirausaha

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 2 GODEAN ARTIKEL E - JOURNAL

Analisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan

Edu Elektrika Journal

PENGARUH CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PENGGUNAAN JASA MELALUI VARIABEL INTERVENING KEPERCAYAAN MEREK ( Studi Kasus Pada JNE Cabang Semarang)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

Dedikasi et al., Pengaruh Lingkngan Keluarga dan Lingkungan Sosial terhadap Minat Berwirausaha...

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

KORELASI ANTARA KETERAMPILAN PEMBERIAN PENGUATAN DENGAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS III

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN SIKAP BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 11 KOTA JAMBI

Transkripsi:

ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY THE ANALYSIS OF ATTRIBUTES OF TOLERANCE FOR AMBIGUITY AND RISK TOLERANCE ON THE ENTREPRENEURSHIP PERSONALITY OF THE STUDENT S1 BUSINESS ADMINISTRATION TELKOM UNIVERSITY Putri Ayu Lestari 1, Kristina Sisilia 2 1,2 Prodi S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom putriayulestari994@gmail.com 1, ksisilia@gmail.com 2 Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis atribut Tolerance for ambiguity dan Risk tolerance pada mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University. Responden dari penelitian ini terdiri atas 440 orang mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University yang telah mengambil matakuliah entrepreneurship. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Tabel Issac dan Michael dengan menentukan jumlah sampel. Berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang digunakan yaitu 200 mahasiswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini diketahui variabel tolerance for ambiguity pada mahasiswa program studi administrasi bisnis Telkom University untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan termasuk dalam kategori moderate. Dan untuk variabel risk tolerance pada mahasiswa program studi administrasi bisnis Telkom University untuk jenis kelamin laki-laki dan perempuan termasuk dalam kategori moderate. Kata Kunci : Kewirausahaan, Tolerance for ambiguity, Risk tolerance Abstract The purpose of this research is for the purpose of this study was to analyze the attributes of Tolerance for ambiguity and risk tolerance at S1 student of Business Administration Telkom University. Respondents of this study consisted of over 440 students S1 Business Administration Telkom University who have taken entrepreneurship courses. The sampling method used is Table Issac and Michael by determining the number of samples. Based on the total population and the error rate of 5%, then the number of samples used were 195 students. This research is a descriptive study. Data analysis techniques in this research using descriptive analysis. Results from this study are known variable tolerance for ambiguity on the student of business administration Telkom University for sex men and women included in the moderate category. And a variable risk tolerance for the student of business administration Telkom University for sex men and women included in the moderate category. Key Words : Entrepreneurship, Tolerance for ambiguity, Risk tolerance 1. Pendahuluan Dewasa ini perkembangan mengenai kewirausahaan atau entrepreneurship semakin pesat dan selalu menjadi topik yang diunggulkan, baik itu di negara maju maupun di negara yang masih berkembang. Di Indonesia sendiri pun perkembangan kewirausahaannnya nampaknya semakin pesat juga hal ini dibuktikan dengan adanya banyak pendidikan serta pelatihan mengenai kewirausahaan di beberapa universitas yang tersebar di Indonesia seperti adanya Program Mahasiswa Wirausaha. Oleh karena itu, lembaga pendidikan khsusunya Telkom University mempunyai peranan penting dalam pembentukan jiwa entrepreneur. Namun sangat disayangkan seiring dengan banyaknya program-program mengenai kewirausahaan tidak diimbangi dengan jumlah wirausahawan di Indonesia yang masih sedikit. Menurut berita Okezone pada tanggal 12 Maret 2015 wirausahawan di Indonesia saat ini sebanyak 1,65 persen dari total jumlah penduduk Indonesia sekitar 253.609.643 jiwa (estimasi Juli 2014). Indonesia masih kalah dari negara ASEAN lainnya seperti Singapura, malaysia, dan Thailand yang memiliki persentasi jumlah wirausahawannya masing-masing sebesar 7 persen, 5 persen, dan 4 persen. Sehingga dari kondisi tersebut timbul sedikit pertanyaan bagaimana kepribadian kewirausahaan serta potensi mahasiswa untuk menjadi wirausahawan. Berdasarkan latar belakang tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis atribut tolerance for ambiguity dan risk tolerance pada mahasiswa prodi S1 Administrasi BisnisTelkom University.

2. Dasar Teori dan Metode Penelitian 2.1 Kewirausahaan dan Wirausaha Kristanto HC (2009: 3) mengungkapkan bahwa kewirausahaan adalah Kewirausahaan adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemampuan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif (create new & different). Berpikir sesuatu yang baru (kreativitas) dan bertindak melakukan sesuatu yang baru (keinovasian) guna menciptakan nilai tambah (value added) agar mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kemakmuran individu dan masyarakat. Sedangkan Menurut Meredith (2005: 14) wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatankesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan. 2.2 Tolerance for ambiguity Menurut Green (2013:21) tolerance for ambiguity didefinisikan sebagai kecenderungan untuk memandang situasi ambigu sebagai yang diinginkan bukan yang mengancam. Selain itu juga Green (2013) mengatakan bahwa tolerance for ambiguity Ini adalah faktor yang diperlukan untuk pengusaha berdasarkan dinamik sifat pasar dan persaingan. Hal ini penting bagi pengusaha untuk membuat keputusan yang kompleks dengan cepat dengan informasi yang terbatas. Sedangkan menurut Sumarsono (2010:11) Tolerance For Ambiguity yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi. Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif. Indikator-indikator dalam atribut ini yaitu sebagai berikut: a. Jawaban yang pasti b. Tinggal di luar negeri c. Penyelesaian masalah d. Penyesuaian hidup e. Bekerja dengan baik f. Mengatasi masalah g. Berani beda h. Bersikeras pada sebuah jawaban i. Kejadian tak terduga j. Sebuah keputusan k. Senang bersosialisasi l. Inisiatif dan orisinalitas. m. Kecepatan memperoleh nilai n. Cara memandang sesuatu. 2.3 Risk tolerance Menurut Green (2013: 27), Strategic entrepreneurial decisions are inherently risky in that the outcomes are largely unknown. If information about the consequences of a decision and the probabilities of these consequences is incomplete, that uncertainty involves risk. Definisi tersebut mempunyai maksud dari Risk Tolerance adalah sejumlah dampak negatif yang berani diambil oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Indikator-indikator dalam atribut ini yaitu sebagai berikut: a. Kolektif b. Tanggung jawab c. Menyukai tantangan d. Sabar e. Kontrol diri f. Mengambil risiko g. Menyukai peluang 3. Kerangka Pemikiran Saat ini perkembangan kewirausahaan atau entrepreneurship semakin pesat bahkan selalu menjadi topik ataupun pembahasan yang selalu diunggulkan di setiap negara terutama bila dihubungkan dengan perkembangan perekonomian di suatu negara. Begitu pun dengan Indonesia, sekarang ini semakin banyak program-program yang mendukung kewirausahaan. Kewirausahaan pun sekarang banyak diajarkan di lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar hingga tingkat universitas supaya para calon wirausahawan dapat menanamkan perilaku dan sikap kewirausahaan untuk kemudian menjadi wirausahawan yang kreatif, berbakat, handal serta pantang menyerah. Telkom University sebagai salah lembaga pendidikan pun turut mendukung program kewirausahaan melalui adanya mata kuliah kewirausahaan, dengan adanya hal tersebut berarti Telkom University menekankan agar para lulusannya menjadi wirausahawan yang sukses Sehingga lulusannya

diharapkan dapat berkontribusi terhadap peningkatan taraf hidup masyarakat di lingkungannya. Penelitian ini meneliti bagaimana atribut tolerance for ambiguity dan risk tolerance pada mahasiswa S1 administrasi bisnis Telkom University. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepribadian kewirausahaan yaitu variabel tolerance for ambiguity dan risk tolerance mahasiswa di Indonesia khususnya untuk mahasiswa S1 administrasi bisnis Telkom University sebagai penunjang untuk menjadi wirausahawan sukses di masa mendatang. Berdasarkan penjelasan di atas, maka disusun kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini sebagai berikut: Gambar 2 : Kerangka Pemikiran 2.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Menurut Sugiyono (2012: 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Administrasi Bisnis Tel-U yang telah mengambil matakuliah entrepreneurship yaitu sebanyak 440 mahasiswa. Sampel menurut Sekaran (2006: 123) adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri dari atas jumlah anggota yang dipilih dari populasi. Artinya sampling melibatkan prosedur yang menarik kesimpulan berdasarkan pengukuran sebagian populasi. Untuk menentukan berapa minimal sampel yang ditarik guna keperluan penelitian maka teknik pengambilan sampel dengan Tabel Issac dan Michael dengan menentukan jumlah sampel. Berdasarkan jumlah populasi dan tingkat kesalahan 5%, maka jumlah sampel yang digunakan yaitu 195 mahasiswa dan dibulatkan menjadi 200 mahasiswa. 2.3 Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, organisasi atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:96). Adapun pengertian variabel penelitian menurut Sugiyono (2011:64) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Variabel penelitian digunakan untuk memudahkan suatu penelitian berangkat dan bermuara pada suatu tujuan yang jelas. Perlakuan terhadap variabel penelitian akan bergantung pada model yang dikembangkan untuk memecahkan masalah penelitian yang diajukan (Ferdinand, 2007). Dalam penelitian ini hanya ada variabel tunggal, atau disebut juga sebagai variabel mandiri. (Sugiyono, 2009) menjelaskan bahwa variabel mandiri yaitu variabel yang berdiri sendiri tanpa perbandingan/ menghubungkan dengan variabel lainnya. Variabel mandiri pada penelitian ini adalah kepribadian kewirausahaan. Adapun pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2010:58) adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam rangka mengukur variabel penelitian, maka masing-masing variabel di operasionalisasikan sebagaimana tertera dalam tabel berikut ini: Tabel 3: Operasional Variabel Variabel Indikator Skala No. Item Jawaban yang pasti Ordinal 1 Tempat tinggal Ordinal 2 Penyelesaian masalah Ordinal 3 Tolerance for ambiguity Risk tolerance Penyesuaian gaya hidup Ordinal 4 Bekerja dengan baik Ordinal 5 Mengatasi masalah Ordinal 6, 7 Berani beda Ordinal 8, 9 Bersikeras pada sebuah jawaban Ordinal 10 Kejadian tak terduga Ordinal 11 Sebuah keputusan Ordinal 12 Senang bersosialisasi Ordinal 13 Inisiatif dan orisinalitas. Ordinal 14 Kecepatan dalam Ordinal 15 memperoleh nilai cara memandang sesuatu. Ordinal 16 Kolektif Ordinal 1 Tanggung jawab Ordinal 2 Menyukai tantangan Ordinal 3 Sabar Ordinal 4 kontrol diri Ordinal 5 Mengambil risiko Ordinal 6 Menyukai peluang Ordinal 7 4. Pembahasan Penelitian ini menujukkan keseluruhan responden berjumlah 200. responden yang dijadikan sebagai sampel, dapat disimpulkan bahwa responden yang mengisi kuesioner dengan jumlah terbanyak adalah Angkatan 2012 yaitu berjumlah 118 orang atau 59%. Kemudian disusul oleh angkatan 2011 berjumlah 80 orang atau 40%. Peringkat terkahir diisi oleh angkatan 2010 sebanyak 2 orang atau 1%. Karakteristik responden berjenis kelamin laki-laki sebesar 50% dan karakteristik responden berjenis kelamin perempuan sebesar 50%. 4.1. Analisis Deskriptif 4.1.1 Analisis Deskriptif Variabel Tolerance For Ambiguity Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai variabel tolerance for ambiguity pada mahasiswa program studi administrasi bisnis dalam fakultas komunikasi dan bisnis Telkom University secara keseluruhan termasuk dalam kategori moderate. Dari 16 pernyataan jawaban responden mengenai variabel tolerance for ambiguity memperoleh rata-rata skor total sebesar 69,16 untuk jenis kelamin laki-laki dan 71,4 untuk jenis kelamin perempuan. yang menunjukkan bahwa variabel tolerance for ambiguity pada mahasiswa administrasi bisnis Telkom University termasuk kedalam kategori moderate. 4.1.2 Analisis Deskriptif Variabel Risk Tolerance Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti mengenai variabel risk tolerance pada mahasiswa program studi administrasi bisnis dalam fakultas komunikasi dan bisnis Telkom University secara keseluruhan termasuk dalam kategori moderate. Dari 7 pernyataan jawaban responden mengenai variabel tolerance for ambiguity memperoleh rata-rata skor total sebesar 20,67 untuk jenis kelamin laki-laki dan 21,02 untuk jenis kelamin perempuan. yang menunjukkan bahwa variabel tolerance for ambiguity pada mahasiswa administrasi bisnis Telkom University termasuk kedalam kategori moderate.

5. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengolahan analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya mengenai variabel tolerane for ambiguity dan variabel risk tolerance pada kepribadian kewirausahaan mahasiswa program studi administrasi bisnis Tellkom University, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan yang dapat memberikan jawaban terhadap rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, variabel tolerane for ambiguity pada mahasiswa program studi administrasi bisnis Telkom University untuk jenis kelamin laki-laki termasuk dalam kategori moderate dengan rata-rata skor total sebesar 69,16 dan untuk jenis kelamin perempuan termasuk dalam kategori moderate dengan rata-rata skor total sebesar 71,4. dalam kategori moderate karena disini seseorang terkadang merasa nyaman dengan ketidakpastian tetapi tidak mudah menerima keadaan yang baru. Juga dapat berubah menjadi tidak nyaman seiring berjalannya waktu maunpun kondisi yang dihadapi. Selain itu juga seseorang dalam kategori ini tidak mudah dalam menerima perubahan dengan cepat, tetapi masih bisa mentorerir perubahan perubahan tersebut dengan alasan-alasan tertentu. 2. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, variabel risk tolerance pada mahasiswa program studi administrasi bisnis Telkom University untuk jenis kelamin laki-laki termasuk dalam kategori moderate dengan rata-rata skor total sebesar 20,67, dan untuk jenis kelamin perempuan termasuk dalam kategori moderate dengan rata-rata skor total sebesar 21,02. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang dalam kategori ini sudah berani mengambil kesempatan atau peluang, sudah berani mengambil risiko dan dia dapat menerima kemungkinan akan kerugian dengan apa yang akan dihadapi untuk kedepannya. Dari hasil persentase tersebut untuk jenis kelamin laki-laki lebih rendah daripada jenis kelamin perempuan meskipun tidak jauh berbeda karena pada umumnya kondisi sekarang banyak yang sudah berani mengambil keputusan meskipun butuh waktu berfikir dengan waktu yang tidak dapat ditentukan. Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai variabel tolerance for ambiguity dan variabel risk tolerance pada kepribadian kewirausahaan mahasiswa program studi administrasi bisnis Tellkom University adalah: A. Aspek Teoritis Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran untuk penelitian selanjutnya, yaitu: 1) Memperluas objek penelitian dengan melakukan penelitian pada mahasiswa di universitas lainnya atau dapat juga dengan menambah beberapa universitas sekaligus untuk menjadi objek penelitian. 2) Penelitian selanjutnya bisa meneliti dengan menggunakan variabel-variabel lainnya selain tolerance for ambiguity dan variabel risk tolerance dikarenakan masih terdapat 10 variabel dalam bagian thinking entrepreneurially dari opportunity analysis canvas yang terdiri dari pola pikir kewirausahaan (entrepreneurial mindset), motivasi kewirausahaan (entrepreneurial motivation), dan perilaku kewirausahaan (entrepreneurial behaviours). 3) Menambah indikator lainnya untuk mengukur variabel tolerance for ambiguity dan risk tolerance selain yang terdapat dalam penelitian ini. B. Aspek Praktis 1) Berdasarkan hasil pengolahan data jawaban responden, untuk variabel tolerance for ambiguity pada mahasiswa prodi administrasi bisnis Telkom University berada dalam kategori moderate. Oleh karena itu, harus terus ditingkatkan keinginan dalam diri masing-masing mahasiswa dan juga bantuan universitas untuk memberikan ilmu dan fasilitas kepada mahasiswa agar dapat menciptakan lulusan-lusan yang berkualitas dan dapat menciptakan entrepreneur-entrepreneur yang sukses. 2) Berdasarkan hasil pengolahan data jawaban responden, untuk variabel risk tolerance pada mahasiswa prodi administrasi bisnis Telkom University berada dalam kategori moderate. Oleh karena itu, harus terus ditingkatkan keinginan dalam diri masing-masing mahasiswa dan juga bantuan universitas untuk memberikan ilmu dan fasilitas kepada mahasiswa juga lebih berani dalam mengambil peluang dan menghadapi risiko yang diambil. Daftar Pustaka [1] Alma, Buchari. (2009). Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. [2] Ferdinand, Augusty. (2007). Metode Penelitian Manajemen Edisi 2. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. [3] Green, James V. (2013). The Analysis Opportunities Canvas Edition 1.0. Venture Artisans Press. [4] Green, James V. (2013). The Opportunity Analysis Canvas. [Online}. Tersedia: http://opportunityanalysiscanvas.com/. [22 Maret 2015].

[5] HC, Kristanto. (2009). Kewirausahaan Entrepreneurship Pendekatan Manajemen dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu. [6] Okezone. (2015). Jumlah Wirausahawan Indonesia Kalah dari Malaysia & Singapura. [Online}. Tersedia: http://economy.okezone.com/read/2015/03/12/320/1117586/jumlah-wirausahawan-indonesia-kalah-darimalaysia-singapura. [28 Maret 2015]. [7] Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. [8] Sugiyono. (2009). Motode Penelitian Bisnis (pendektan Kuantitatif, Kuallitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. [9] Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. [10] Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. [11] Sugiyono, (2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta [12] Sumarsono, Sonny. (2010). Kewirausahaan. Yogyakarta: Graha Ilmu. [13] Suryana. (2008).Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. [14] Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Cv. Alfabeta. [15] Yuyus, Suryana & Kartib, Bayu. (2010). Kewirausahaan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.