Mengubah Citra, Memperbaiki Nama Baik, dan Bertarung dengan Diri Sendiri

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG

Eksistensi KORPRI dalam Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

URGENSI DIKELUARKANNYA PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PPPK.

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN BIDAN SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN... NOMOR 01 TAHUN 2013

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 11/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN KEHUTANAN

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 27/PUU-XIII/2015 Status Pegawai Honorer dengan Berlakunya Undang-Undang Aparatur Sipil Negara

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

Reformasi Birokrasi dalam Pencapaian Good Governance

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MENGOPTIMALKAN FUNGSI KORPRI SEBAGAI PENGAYOM, PELINDUNG DAN PEMBERI BANTUAN HUKUM BAGI ANGGOTANYA Oleh : Endiah Dwi Asih, S.Sos

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KORPRI)

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 26 TAHUN 2016

MODUL KEPEGAWAIAN. Jakarta, 18 Juli 2017

3. Mewujudkan kesejahteraan, penghargaan, pengayoman dan perlindungan hukum untuk meningkatkan harkat dan martabat anggota 4.

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

2017, No tentang Kode Etik Pegawai Badan Keamanan Laut; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembara

= Eksistensi KORPRI dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sejalan dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN)

2016, No Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesi

BENGKALIS, 25 JULI 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN PADA UPACARA BENDERA HARI SENIN 7 DESEMBER Senin, 7 Desember 2015

BUKU KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BAPPEDA KABUPATEN BOYOLALI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2013

LAPORAN SINGKAT PANJA RUU APARATUR SIPIL NEGARA KOMISI II DPR RI

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 9 SERI E

VISI DAN MISI BIB LEMBANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN MANAJEMEN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 47 SERI E

PENERAPAN DISIPLIN PNS

BUPATI KARANGASEM PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG KODE ETIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 120 TAHUN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

M A N A J E M E N A S N

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan pegawai negeri sipil, oleh karena itu kedudukan dan peranan

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA APEL BESAR DALAM RANGKA HARI ULANG TAHUN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KE-66 DAN SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KE-54

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 43 SERI E

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG KOMPONEN CADANGAN PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMANDAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

Disampaikan oleh : Endang Susilowati, SH. Asisten Deputi Penegakan Integritas SDM Aparatur Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37 TAHUN 1991 TENTANG PENGANGKATAN DOKTER SEBAGAI PEGAWAI TIDAK TETAP SELAMA MASA BAKTI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL

BUPATI TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

(Keterangan gambar : prosesi pengambilan sumpah janji PNS dan pejabat fungsional)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 063 TAHUN 2017 TENTANG

NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 39 TAHUN 2005

MENTERI DALAM NEGERI REPUBIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

MANAJEMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL

STANDAR OPERASIONAL PELAYANAN APARATUR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK NESIA SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 13 Tahun : 2014

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Pertama-tama marilah kita bersama-sama, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita dapat

HUT KORPRI SEBAGAI MOMENTUM UNTUK TERUS MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Di Era Pelaksanaan Undang-Undang ASN)

Kode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Republik. Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1990 TENTANG ADMINISTRASI PRAJURIT ANGKATAN BERSENJATA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

Transkripsi:

Mengubah Citra, Memperbaiki Nama Baik, dan Bertarung dengan Diri Sendiri Oleh : Nina Fivi Oktavia, SS., M.Si NIP. 19741005 200604 2 010 Pelaksana pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Cilacap Pernahkah anda melihat iklan salah satu produk ayam goreng cepat saji terkenal yang dibintangi Tike Priatnakusumah mantan pemain Extravaganza Trans TV? Saya yakin sebagian besar dari anda akan menjawab pernah dan ingat dengan iklan tersebut. Iklan tersebut mengisahkan si Tokoh atau Tike Priatnakusumah, sedang mempunyai urusan tertentu di kantor Pemerintahan yang karyawannya berseragam Pemda warna Khaki. Si karyawan, yaitu bapak petugas di kantor Pemerintahan tersebut digambarkan menunda-nunda memberikan cap stempel pada dokumen si tokoh kita ini, dengan mata melotot dan muka diseram-seramkan, mengangkat tinggi-tinggi cap stempelnya sambil menggeram memandangi si tokoh. Si tokoh ini kemudian dengan tenangnya mengeluarkan sebaskom ayam goreng cepat saji tersebut dan meletakkannya ke atas meja si bapak seram pegawai pemda tersebut. Ajaib, setelah disuguhi sebaskom ayam goreng tersebut, si bapak petugas langsung berubah rona wajahnya. Ia langsung tersenyum puas sambil mendaratkan cap stempelnya ke kertas dokumen si tokoh berkali-kali. Lagi-lagi dan lagi. Dan teman-teman si bapak petugas ini kemudian mendekat sambil memandang iri kepada bapak petugas yang disuguhi upeti sebaskom ayam goreng itu. Pertanyaan saya: sebagai pegawai negeri yang berseragam sama dengan si bapak petugas di iklan tersebut, bagaimana perasaan anda setelah melihat iklan tersebut? Saya pribadi, terus terang kesal dan tersinggung. Dan pastinya saya akan berusaha mengeluarkan argumentasi sekuat mungkin yang menyatakan

bahwa apa yang digambarkan iklan itu salah besar dan kenyataannya adalah bahwa saya sebagai aparatur negara adalah sosok yang ramah, dan melayani masyarakat yang datang ke instansi saya dengan baik, penuh senyum dan tidak minta imbalan apa-apa. Tapi benarkah demikian yang terjadi pada umumnya? Jika memang kita sebagai pelayan publik telah memberikan pelayanan terbaik, kenapa citra kita sebagai aparat, sebagaimana tergambar dalam iklan tersebut, begitu menyedihkan dan buruk di mata masyarakat? Apa yang salah dengan aturan kita? Setiap saat, di berbagai kesempatan, kita selalu mengucapkan Panca Prasetya Korpri. Bahkan dua kali seminggu kita menyanyikan Lagu yang isinya Sumpah Setia sekali lagi saya tekankan Sumpah Setia, demi Tuhan Yang Maha Esa, Nusa dan Bangsa. Lalu, kenapa citra kita selaku Pegawai Negeri Republik Indonesia ini, selalu dipandang nyinyir oleh masyarakat, dicemooh, dijadikan bahan olok-olokan bahkan dijadikan iklan abadi yang, sampai saat saya menulis artikel ini, masih ditayangkan berulang-ulang di Restoran Ayam Goreng Fastfood tersebut. Mari kita lihat sejenak aturan main kita dalam Undang undang ASN no. 5 tahun 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 ini menegaskan bahwa PNS berhak memperoleh: a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas; b. Cuti; c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua; d. Perlindungan; dan e. Pengembangan kompetensi. Sedangkan kewajiban ASN: a. Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah; b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang; d. Menaati ketentuan peraturan perundangundangan; e. Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; f. Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan; g. Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan; dan h. Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Dari aturan main di atas, kita sepakat bahwa kita sudah memperoleh sebagian besar, atau kalau bisa dikatakan, semua hak kita, seperti gaji, tunjangan, fasilitas, cuti dan jaminan pensiun. Nah, bagaimana dengan kewajiban? Kita lihat bahwa semua point tersebut bersifat normatif. Artinya semua orang akan dengan mudah mengatakan, Sudah kok. Saya sudah melaksanakan itu semua. Tidak ada masalah, kan? Memang tidak ada masalah jika kita melihat selintas saja. Tapi mari kita bertanya kepada diri sendiri, dari lubuk hati yang terdalam. Sudahkah kita melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang, menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab dan menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan? Jika pertanyaannya menyangkut hati yang terdalam, pasti sebagian besar kita mengakui bahwa hanya sekian persen hati jiwa dan raga kita seperti yang dikatakan dalam aturan tersebut. Seorang teman juga mengatakan, bahwa pada lirik lagu Padamu Negeri yang ia nyanyikan dua kali seminggu setiap selesai apel, hanya kata kami berjanji yang bisa ia implementasikan. Sementara kata kami berbakti apalagi kami mengabdi begitu sulit untuk dilakoni. Begitu juga dengan yang termaktub dalam Panca Prasetya Korpri. Janji setia yang harus kita ucapkan, Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945, Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara, Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan, Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps Pegawai Republik Indonesia, dan yang paling menantang kita, Menegakkan kejujuran, keadilan dan disiplin serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme.

Maka, kita menjadi tersadarkan, bahwa tidak ada yang salah dengan aturan main kita sebagai PNS. Undang-undang ASN dan Panca Prasetya Korpri, dan bahkan Himne Korpri yang kita nyanyikan dua kali seminggu, semuanya adalah aturan main dan alat pengingat kita untuk selalu menjaga janji dan sumpah ketika kita diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. Yang salah justru adalah implementasinya. Tentu saja, begitu banyak aparat Pemerintahan yang bersih dan berdedikasi. Tetapi masih banyak pula yang tidak pernah memperdulikan aturan main tersebut. Sebut saja oknum yang kok ya malahdijadikan contoh di iklan yang saya sebutkan di atas, yang diputar berulangulang di setiap gerai ayam goreng merek tersebut di seluruh kota di Indonesia, dan malah tambah memperburuk citra kita sebagai aparatur. Apa yang harus kita lakukan? Tidak ada kata lain selain bekerja keras memperbaiki citra tersebut. Gerbang paling depan, tentu saja terletak pada jajaran SKPD yang terkait dengan pelayanan publik. Mereka-mereka ini adalah garda depan yang terlihat oleh masyarakat luas. Senyum, keramahan dan kecepatan dalam melayani, merupakan angin segar yang begitu indah menyapa setiap masyarakat yang datang. Sikap yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan apalagi sekedar imbalan ayam goreng- akan terus diingat oleh pelanggan dan ia sebarkan ke kerabat dan kenalan-kenalannya. Di SKPD tempat saya sendiri bekerja, yaitu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) masih banyak masyarakat yang begitu groginya masuk ke ruang pelayanan untuk mengurus ijin usaha mereka. Begitu besar ketakutan dan paranoid mereka terhadap aparat. Sehingga rekan-rekan di bidang pelayanan harus berusaha keras meyakinkan masyarakat ini bahwa aparat pelayanan tidak seperti yang mereka pikirkan. Sering saya lihat, mereka keluar dari Ruang Pelayanan dengan wajah yang lega, dan berkata, ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Pandangan seperti itu yang harus selalu kita bangun. Bahwa ternyata berurusan dengan aparat tidak harus selalu sulit, bertele-tele dan di jutekin. Bahwa aparat tidak harus disuap dengan amplop atau ayam goreng agar melayani dengan cepat dan ramah. Bahwa orang-orang berseragam khaki ini

tidak akan menyambut masyarakat yang datang dengan wajah yang diselimuti awan hitam seakan akan turun hujan deras dengan kilat dan halilintar, melainkan dengan wajah yang cerah ceria dan sejuk segar seperti layaknya matahari di bumi Cilacap pada pagi hari yang indah. Tentu tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan. Berbagai upaya secara formal telah dilakukan terkait masalah tersebut. Di antaranya diadakannya berbagai lomba kinerja pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat. Pemerintah Kabupaten/ Kota dalam hal ini diminta untuk berpacu dan berlomba-lomba dalam meningkatkan pelayanan publik, dengan sejumlah kriteria yang telah dipancang untuk dapat dipenuhi. Namun akhirnya semua itu kembali kepada diri kita sendiri sebagai aparat. Keinginan melayani hendaknya ditumbuhkan dari dalam hati yang paling dalam. Kita harus bercermin misalnya dari banyak guru mengaji, bidan, guru di daerah tertinggal, yang tidak selalu protes menuntut haknya, tetapi berusaha untuk mendidik dan menyelamatkan masyarakat sekitarnya dengan tulus dan ikhlas. Ketulusan dan keikhlasan dari hati, didasari dengan niat ibadah untuk membantu masyarakat, tentu akan terpancar dalam setiap prilaku kita dalam melayani masyarakat. Sehingga, mengacu kepada iklan ayam goreng cepat saji di atas, tanpa disuap dengan sebaskom ayam goreng pun, kita akan siap melayani, dengan senyum tersungging dan wajah yang cerah, dan pola pikir yang terpatri untuk berusaha melayani masyarakat sebaik mungkin dan dengan prosedur yang mudah dan tidak bertele-tele. Untuk itu semua, mengutip perkataan Presiden RI edisi terbaru 2014, hanya ada tiga kata yang bisa dilakukan, yaitu kerja, kerja dan kerja. Selamat bekerja, rekan-rekan sesama aparatur sipil. Mari kita buktikan bahwa kita adalah aparat yang membanggakan dan selalu berupaya membantu masyarakat, dan akan selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja kita, hari ini, besok dan seterusnya.