BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik pemerintah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TELAAH PUSTAKA. interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan

KUALITAS PELAYANAN PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN ANAK DI LUAR NIKAH PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang No 23 Tahun 2006 administrasi kependudukan. untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan prima

BAB I PENDAHULUAN. Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dimaksudkan untuk mensejahterahkan masyarakat atau warga negara.pelayanan

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan sarana atau alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu

BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. agar bersedia mengurus hak tentang kependudukan ke Dinas Pemerintah yang. sebagai pelanggan yang dapat mengurus sendiri.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

BAB I PENDAHULUAN. kepuasaan terhadap perusahaan yang dikelola tersebut. pengalaman pelanggan yang menyenangkan.

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutanuntuk mensejahterakan seluruh rakyat. Untuk mencapai. dalam pengurusan administrasi pemerintahan.

Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan salah. dukungan dan kesiapan para aparat pemerintah yang memiliki kemampaun

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

Kata Pengantar. Pacitan, Januari 2015 KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN PACITAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN SKTS/ PINDAH DATANG. No. Dok : PM SIEPEL - 04 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

TENTANG BUPATI MUSI RAWAS,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 7 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meingkatkan masyarakat yang baik terhadap hukum yang berlaku

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan. Selama ini data

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

BAB III PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL TERHADAP MASYARAKAT KABUPATEN BANDUNG TERHADAP PEMBUATAN KARTU KELUARGA

EFEKTIVITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KECAMATAN TENGGARONG SEBERANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Irfan Islamy, kebijakan publik (public policy) adalah

TAHUN 2006 NOMOR 2 SERI C PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2006

BUPATI BUTON PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lampiran A-1 Kartu Keluarga

I. PENDAHULUAN. sebuah sistem merupakan bagian dari administrasi pemerintahan dan. administrasi Negara dalam memberikan jaminan kepastian hukum dan

PEMERINTAH KABUPATEN TELUK BINTUNI

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIDOARJO

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah dipilih menjadi sampel

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 3 TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. aspiratif terhadap berbagai tuntutan masyarakat yang dilayani. Seiring dengan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 11 TAHUN 2002 TENTANG

SPP DAN SOP PENERBITAN KTP ELEKTRONIK (KTP-el) TEKO LANGSUNG CETAK DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KAB. PONOROGO TAHUN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN MISKIN UNTUK PELAYANAN BIDANG KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

. PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

STANDAR PELAYANAN PUBLIK SURAT PINDAH ANTAR KABUPATEN/KOTA DAN ANTAR PROVINSI.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASER NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DI KABUPATEN PASER

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

2. Staatblad Tahun 1917 Nomor 130 tentang Pencatatan Sipil Golongan Tionghoa yang telah diubah dengan Staatblad Tahun 1919 Nomor 81;

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 19 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 4 Tahun 2009 Seri D

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK, KARTU KELUARGA DAN AKTA CATATAN SIPIL

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

TENTANG BUPATI PATI,

Juklap kapolri No. Pol / 02 / XII / 95 tentang perijinan dan pemberitahuan kegiatan masyarakat Dalam hal ini Kegiatan yang dimaksud adalah :

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BAB VI PENUTUP. kesimpulan yaitu kualitas pelayanan publik pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat baik pemerintah maupun aparaturnya dituntut untuk melakukan tugasnya secara efektif, efisien dan tepat sasaran. Demikian pula dengan perkembangan dan kemajuan teknologi yang memberi pengaruh terhadap hubungan interpersonal individuindividu dalam suatu organisasi, oleh sebab itu keefektifan komunikasi yang dilakukan baik oleh seorang pimpinan dalam melaksanakan tugas ataupun kerjanya dalam suatu organisasi dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh pimpinan tersebut maupun jajarannya. Produktivitas adalah hasil kerja yang dilakukan oleh seseorang yang dilaksanakan dengan tepat waktu, efisien dan tepat sasaran dengan menggunakan dana yang seminimal mungkin. Dalam hal ini produktivitas seorang pimpinan di dalam suatu organisasi juga ditunjukkan dengan ketepatan waktu dan efisiensi kerjanya. Demikian pula halnya dengan cara kerja seorang Camat dan jajarannya, dituntut mampu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan memuaskan. Dengan cara kerja yang efektif dan efisien maka kinerja camat dan jajarannya mampu memberikan apresiasi baik pemerintah daerah maupun masyarakat untuk mencontoh cara kerja dan pelayanan yang diberikan wajar untuk mendapat penghargaan. 1

Di tengah kondisi persaingan pada sektor jasa yang semakin meningkat, mengharuskan perusahaan ataupun instansi untuk terus meningkatkan layanan konsumennya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenangkan persaingan tersebut menurut Tjiptono (1997:5 9) adalah kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan jasa ( service quality) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan konsumen Tjiptono (2004:59). Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan konsumen, menurut Parasuraman (1985) dalam Tjiptono (2004:60) terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu expected service dan perceived service. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai yang diharapkan, maka kualitas yang dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika, pelayanan yang diterima melampui harapan pelanggan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya, jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Variabel kualitas pelayanan menurut Gronroos dalam Tjiptono (2004:60), di antaranya: technical quality, functional quality, dan corporate image. Technical quality yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output (keluaran) jasa yang diterima pelanggan. Sedangkan functional quality 2

yaitu komponen yang berkaitan dengan cara penyampaian suatu jasa. Dan corporate image yaitu sesuatu yang berhubungan dengan reputasi dari produsen yang menyediakan jasa. Dalam pelaksanaan tugasnya, pemerintahan kelurahan dan perangkat kecamatan melaksanakan pelayanan pada masyarakat sesuai dengan objek kajian penelitian ini yaitu dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Berikut jumlah masyarakat keseluruhan dari kecamatan Karimun yang terdata oleh kantor camat kecamatan karimun. Tabel 1.1. Data Jumlah Penduduk Kecamatan Karimun No Kelurahan / Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah 1 Parit 1.657 1.559 3.216 2 Tulang 787 723 1.510 3 Teluk Air 5.474 5.190 10.664 4 Sungai Lakam 12.918 11.801 24.719 5 Tanjung Balai 7.717 7.684 15.401 6 Lubuk Semut 3.130 2,991 6.121 JUMLAH 31.683 29.948 61.631 Sumber : Kantor Camat Kecamatan Karimun. Terlihat dari tabel diatas jumlah penduduk kecamatan karimun berjumlah 61.631 dengan jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 31.683 dan jumlah penduduk yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 29.948. Berdasarkan Peraturan Daerah No. 20 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan pencatatan sipil, pengurusan KTP tidaklah memakan waktu yang begitu lama, yakni sekitar 3 sampai dengan 7 3

hari dimana KTP ini sudah sampai ke tangan si pemohon. Biasanya dalam hal penyelesaiannya yang membuat hal itu terlambat adalah adanya pelayanan birokrasi yang dirasakan oleh masyarakat masih kurang memuaskan. diantaranya dalam pembuatan KTP, seseorang harus mengisi Formulir Pendaftaran di Kelurahan dan menunggu pengesahan dari lurah setempat yang memakan waktu kurang lebih 7 (tujuh) hari dan setelah itu baru dibawa ke kantor camat untuk pembuatan KTP dengan biaya yang seharusnya Rp. 15.000, -/KTP tetapi pada kenyataannya yang diminta ke warga sebesar RP.35.000,- /KTP. Adapun prosedur yang harus dilalui dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk sebagai berikut : a. mengisi formulir dari RT. b. Meminta tanda tangan ketua RT/RW untuk persetujuan c. Meminta RT untuk melakukan proses selanjutnya atau melakukan sendiri d. Formulir yang sudah di tanda tangani oleh RT/RW, di bawa ke desa untuk dapat surat keterangan e. Formulir dan surat keterangan desa di bawa ke kecamatan untuk diproses oleh pihak kecamatan f. Selanjutnya menunggu KTP di buat pihak kecamatan Berdasarkan Peraturan Mendagri No.28 Tahun 2005, yang telah di atur tentang pedoman penyelenggaraan penduduk dan pencatatan Sipil didaerah. Setiap Kartu Tanda Penduduk (KTP), mempunyai sistem dan prosedur serta 4

persyaratan-persyaratan yang harus di penuhi untuk pembuatan Kartu Tanda Penduduk sebagai berikut: a. Surat pengantar dari RT/RW yang menerangkan bahwa yang bersangkutan benar-benar penduduk di lingkungannya b. Fhoto copy kartu keluarga (KK) c. Fhoto copy akta nikah/akta kawin bagi penduduk yang belum berumur 17 tahun tentang suddah kawin/pernah kawin d. Fhoto copy surat kenal lahir/akta kelahiran e. Pas fhoto ukuran 3x4 sebanyak 3 (tiga) lembar Fhoto copy dokumen imigrasi (paspor,izin tinggal tetap) bagi orang asing yang tinggal tetap. Prosedur diatas adalah dalam pembuatan KTP biasa. Dalam hal itu dapat dikaitkan bahwa birokrasi pemerintah adalah serangkaian organisasi pemerintahan yang menjalankan tugas pemerintahan umum termasuk pemeliharaan ketertiban dan keamanan dari tingkat pusat dan daerah yaitu provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan. Dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk juga sering terdapat kesalahan seperti pada penulisan Nama, Tempat Tanggal Lahir, Alamat, Dan Lain-Lain. Hal itu juga sangat merugikan masayarakat yang membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), karena pada kesalahan identitas itu masyarakat harus membuat ulang Kartu Tanda Penduduk tersebut. 5

Pelayanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pada kantor camat karimun masih sering terjadi nepotisme yang juga sangat merugikan masyarakat biasa. Seperti adanya pegawai atau pemeberi pelayanan yang tidak adil dalam memebrikan pelayanan kepada masyarakat, seperti adanya hubungan kekerabatan anatara pegawai atau pemberi pelayanan dengan masyarakat. Terlihat pada pelayanan aparat pemerintahan kecamatan terutama dalam pembuatan KTP masih belum memuaskan, yaitu memakan waktu sekitar satu bulan lebih dengan biaya yang cukup mahal yaitu satu lembar formulir pendaftaran seharga Rp. 5.000,- dan satu lembar KTP seharga Rp. 35.000,-. Dapat dilihat dari tabel dibawah jumlah penduduk yang mengurus KTP dengan pengurusan waktu yang tepat dan tidak tepat dalam penyelesaian pembuatan KTP. 6

Tabel 1.2 Data Penduduk Yang Mengurus KTP (Periode 2011) N o Kelurahan /Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu 1 Parit 21 9 32 17 22 21 31 65 23 42 56 48 153 234 2 Tulang 18 11 31 9 12 29 23 18 24 30 31 27 96 167 3 Teluk Air 12 12 27 19 21 29 59 87 89 97 76 99 281 346 4 Sungai Lakam 5 6 Tanjung Balai Lubuk Semut 24 19 31 35 43 19 67 78 56 74 62 83 247 344 29 12 25 31 39 22 47 62 74 58 78 64 229 312 26 17 25 49 27 26 54 62 53 48 54 39 217 263 Total 130 80 171 160 164 146 281 372 319 349 357 360 1223 1666 Sumber : Kantor Camat Karimun Tahun 2011 7

Terlihat dari tabel diatas bahwa penduduk yang mengurus KTP di kantor kecamatan Karimun jumlahnya tidak selalu sama dari bulan ke bulan, dimana dalam pengurusannya terdapat masalah yang mana adanya pengurusan KTP yang tidak tepat waktu, dapat dilihat dari tabel diatas bahwa pengurusan KTP yang tepat waktu berjumlah 1223 dari keseluruhan Kelurahan/Desa yang ada di Kecamatan Karimun sedangkan yang dalam kepengurusannya tidak tepat waktu berjumlah 1666 dari keseluruhan Kelurahan/Desa di Kecamatan Karimun. Kemudian dibawah ini juga akan disajikan data penduduk yang mengurus KTP di kantor Kecamatan Karimun pada periode Januari Desember 2012. 8

Tabel 1.3 Data Penduduk Yang Mengurus KTP (Periode 2012) No Kelurahan /Desa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Tepat Waktu Tidak Tepat Waktu 1 Parit 42 55 43 62 46 41 32 12 27 26 42 19 198 249 2 Tulang 39 36 65 37 75 68 33 42 16 20 31 28 239 251 3 Teluk Air 53 41 36 48 29 38 34 38 10 43 61 35 216 250 4 5 6 Sungai Lakam Tanjung Balai Lubuk Semut 24 43 48 59 39 53 19 32 41 24 48 65 232 263 64 38 67 59 96 47 41 45 32 23 23 51 249 337 37 63 39 51 43 65 15 26 27 43 46 27 237 245 Total 259 276 298 316 328 312 174 195 153 179 251 225 1371 1595 Sumber : Kantor Camat Karimun 2012 9

Dari tabel diatas tidak jauh berbeda dari tabel 1.2 bahwa penduduk yang mengurus KTP di kantor camat kecamatan Karimun dari bulan ke bulan jumlah yang mengurus KTP berbeda-beda dan masih juga terdapat masalah dalam kepengurusannya yaitu dalam waktu penyelesaian pembuatan KTP, yang mana dari tabel diatas bahwa jumlah penduduk yang dalam kepengurusannya tepat waktu berjumlah 1371 dari keseluruhan Kelurahan/Desa sedangkan jumlah penduduk yang dalam kepengurusannya tidak tepat waktu berjumlah sebanyak 1595 dari seluruh Kelurahan/Desa di Kecamatan Karimun. Hal ini meruapak salah satu masalah yang harus untuk ditindak lanjuti oleh pemberi pelayanan. Berdasarkan uraian dan gejala yang ada, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul: Analisis Kualitas Pelayanan Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun 10

1.2 Perumusan Masalah Melihat gejala permasalahan yang ada di Kantor Camat Karimun yang di tinjau dari pelaksanaan fungsi pelayanan di bidang pemerintahan tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kualitas pelayanan Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak di capai penulis dalam mengadakan penelitian ini, adalah Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Secara akademik; sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang mengkaji tentang birokrasi pemerintah pada masa yang akan datang. b. Secara Metodologi; Penelitian ini memperkaya pengukuran tentang kinerja birokrasi pemerintah khususnya dilihat dalam sudut pandang pendekatan proses. c. Secara Praktis; penelitian ini dapat menjadi bahan untuk evaluasi kinerja instansi pemrintah khususnya pada Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun dalam penyempurnaan dan meningkatkan kualitas pelayanan public pada masa yang akan datang. 11

1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar penulisan ini akan dipaparkan dalam enam pokok pembahasan (Bab) dari masing-masing bab ini dibagi dalam beberapa sub-sub sebagai berikut: BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Manfaat Penelitian 1.5 Sistematika Penulisan BAB II : TELAAH PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.2 Konsep Operasioanl 2.3Variabel Penelitian 2.4Teknik Pengukuran BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian 3.2 Jenis Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data 3.4 Populasi dan Sampel 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5 Teknik Analisi Data. 12

BAB IV : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Profil Kabupaten Karimun dan Kecamatan Karimun 4.4 Stuktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan Karimun dan Uraian Tugas BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Identitas Responden 5.2 Analisis Kualitas Pelayanan Pada Pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kecamatan Karimun. BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran 13