Gejala arsitektur sekolah..., Rossa Turpuk Gabe, FT UI, 2008 LAMPIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
SEKOLAH LUAR BIASA. Gejala arsitektur sekolah..., Rossa Turpuk Gabe, FT UI, 2008

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP PERANCANGAN


BAB V KONSEP 5.1 Konsep Makro Gambar 5.1 : Sumber :

4.3. Sistem Penyampaian Jasa, Citra Rumah Sakit dan Kepercayaan Pelanggan. Sistem penyampaian jasa terdiri dari physical support dan contact personnel

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB V KONSEP PERANCANGAN. tema perancangan dan karakteristik tapak, serta tidak lepas dari nilai-nilai

- BAB. V - RUANG DAN BENTUK KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Perancangan Tapak Konsep Penzoningan Tapak TAMAN/ PUBLIK

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN OBJEK

DAFTAR ISI. PROYEK AKHIR SARJANA... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii PENDAHULUAN Data Ukuran Lahan...

BAB VI HASIL RANCANGAN

Lampiran 9: Detail Gambar

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

Lampiran 7: Pertanyaan Kuesioner dan Wawancara

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV ANALISIS. Berikut adalah tabel program kebutuhan ruang pada proyek Sekolah Menengah Terpadu:

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

International Fash on Institute di Jakarta

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. digunakan adalah menggabungkan dari aspek-aspek mendasar seperti tema,

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB VI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. kemudian memunculkan ide dasar dalam perancangan sekolah alam Junrejo batu, lebih ide dasar konse dari perancangan akan

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI HASIL RANCANGAN. perancangan tapak dan bangunan. Dalam penerapannya, terjadi ketidaksesuaian

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

DAFTAR ISI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ANALISIS DAN SINTESIS

KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA TIDAK MUTLAK VILA BINTANG NO ASPEK NO UNSUR NO SUB UNSUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.


BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab 2. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang anak sejak lahir tentu sejatinya membutuhkan kasih sayang yang

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii KATA PENGANTAR. iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xviii

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan secara obyektif. Penelitian dengan cara. dan alat untuk menyelesaikan permasalahan.

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

Bab IV. Konsep Perancangan

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA STUDI KASUS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERENCANAAN LANSKAP. Sub Ruang Fungsi Aktivitas Fasiltas Luas (m 2 ) Membeli tiket Memperoleh informasi

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

GEOMETRIS, KANTILEVER LEBAR.

Spatial Analysis Furniture Public Space. Shenly Riatna

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KONSEP PERANCANGAN

- BAB IV - ANALISA PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 3 ANALISISA DATA SURVEY

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana

BAB III: DATA DAN ANALISA

VI. KONSEP 6.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perencanaan kebun agrowisata Sindang Barang adalah kebun produksi tanaman budidaya IPB untuk

REDESAIN RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI DI SURAKARTA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

DENAH LINGKUNGAN RUMAH DAN SEKOLAH

PROGRAM RUANG. 1. Bagian Depan Kelompok Elemen Unsur Kegiatan Bagian Komersial Kios Perdagangan barang-barang kebutuhan sehari-hari

Transkripsi:

LAMPIRAN

sekolah impianku Ibu Dian telah mengajar selama 18 tahun ` Yang paling mencolok dari sekolah impian dari Ibu Dian adalah pagar batas sekolah. Pagar batas ini yang lebih dulu digambarkan, disusul gambar-gambar lainnya. Keamanan menjadi hal yang harus diperhatikan dalam sebuah sekolah, khususnya sekolah tunagrahita. Penempatan ruang-ruang seperti ruang kepala sekolah dan ruang guru dengan memperhatikan tanggung jawab mereka atas keamanan dan kenyamanan siswa. Posisi ruang kepala sekolah dimaksudkan agar dari ruang tersebut dapat memantau lingkungan sekolah dari luar. Sedangkan posisi ruang guru dimaksudkan untuk memaksimalkan guru dalam memantau siswa di lingkungan sekolah. Dalam sekolah impiannya, Ibu Dian memerhatikan besaran setiap ruang yang dibutuhkan. Menurutnya besaran ruang juga memengaruhi bagaimana siswa dapat mengikuti proses belajar-mengajar dengan baik. Khususnya besaran yang dibutuhkan

dalam setiap ruangan kelas. Modul yang dipakai oleh Ibu Dian adalah 3m x 3m. Menurutnya dengan modul ini, kelas dengan efektif dapat melayani 3-5 siswa. Ruangruang kelas juga disusun dengan keteraturan yang dapat membantu siswa mengingat dan menggunakan setiap ruang yang disediakan. Untuk fasilitas pendukung bagi siswa, Ibu Dian memberikan 2 buah ruang serbaguna. Menurutnya ruang serbaguna ini dapat secara fleksibel memenuhi kebutuhan siswa dan sekolah. Ruang serbaguna ini dapat digunakan sebagai ruang pertemuan atau sebagai ruang fasilitas pendukung bagi siswa. Selain itu, dalam sekolah impiannya Ibu Dian menempatkan sebuah kebun di bagian samping lingkungan sekolah. Kebun Sekolah ini menjadi salah satu metode pembelajaran di luar kelas. Menurutnya dengan terjun langsung ke lapangan siswa dapat dengan mudah memahami apa yang mereka pelajari.

sekolah impianku Bapak Budi telah mengajar selama 20 tahun Aspek kebutuhan ruang kelas bagi siswa menjadi hal penting yang Bapak Budi perhatikan dalam merancang sekolah impiannya. Terlebih bagi siswa yang mengalami keterbatasan mental. Perhatian intensif dari tim pengajar kepada siswa secara pribadi sangat memengaruhi siswa berhasil mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar. Dengan mengacu pada sekolah yang ada sekaranga, Bapak Budi mengevaluasi ruang kelas yang tersedia dengan jumlah siswa yang ada. Maka dalam sekolah impiannya Bapak Budi memfokuskan kepada pengadaan ruang kelas. Failitas-fasilitas pendukung ditempatkan di tengah lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan agar setiap siswa dapat dengan mudah menggunakan fasilitas ini.

sekolah impianku Ibu Meri telah mengajar selama 18 tahun Sekolah yang Ibu Meri impikan merupakan sebuah perbaikan dan penambahan dari sekolah yang ada sekarang. Menurutnya sekolah yang ada saat ini sudah cukup memadai, hanya saja ada beberapa masalah arsitektural yang muncul akibat perencanaan yang kurang baik. Selain itu kurangnya fasilitas pendukung bagi siswa. Diawali dari pintu masuk, Ibu Meri menempatkan dua ruang di kedua sisi gerbang sekolah. Ruang pertama merupakan ruang piket dan ruang jaga, sedangkan ruang kedua merupakan ruang tunggu bagi orang tua yang menunggu anak-anaknya selama kegiatan belajar berlangsung. Penambahan ruang tunggu dianggap penting bagi Ibu Meri. Dengan demikian orang tua memiliki ruang yang khusus dan tidak mengganggu kegiatan belajar siswa di dalam kelas, seperti yang terjadi sekarang. Penempatan ruang kepala sekolah dan ruang guru setelah gerbang utama sekolah dimaksudkan agar dapat memantau siswa dan orang tua yang masuk dan keluar

sekolah. Keamanan menjadi hal yang utama dalam sekolah, terlebih sekolah bagi siswa keterbatasan mental yang tidak dapat menjaga dirinya sendiri. Penempatan ruang guru dan ruang kepala sekolah juga bertujuan agar dapat memantau sekolah secara keseluruhan secara maksimal, khususnya kegiatan belajar-mengajar yang terjadi baik di dalam kelas ataupun di sekitar kelas. Selain ruang guru dan ruang kepala sekolah, penempatan ruang bagi tata usaha juga dimaksudkan untuk dapat memaksimalkan pemantauan dan kemudahan dalam urusan administrasi. Ruang kelas bagi kegiatan belajar siswa dibuat 2 lantai. Karena kondisi tanah sekolah yang lebih rendah dari jalan utama di sekeliling sekolah, Ibu Meri memimpikan ruangruang kelas di latai atas dapat diakses langsung dari jalan besar sekeliling sekolah tanpa harus turun ke bawah. Ruang-ruang kelas di lantai atas ini diutamakan bagi siswa yang menggunakan kursi roda. Selain itu penambahan ruang pendukung yang lebih Ibu Meri utamakan adalah ruang penenang, ruang motorik kasar dan ruang serbaguna yang bisa digunakan untuk pertemuan-pertemuan. Penempatan ruang-ruang pendukung ini di sekolah juga menjadi hal penting bagi Ibu Meri. Ruang-ruang itu ditempatkan sesuai dengan fungsi ruang tersebut. Contohnya ruang motorik kasar yang dibuat berdampingan dengan ruang penenang. Menurut Ibu Meri setelah siswa sudah lelah dalam ruang motorik kasar, siswa dapat langsung dibawa ke dalam ruang penenang. Ruang serbaguna berada di atas ruang-ruang pendukung seperti mushola, perpustakaan, UKS, ruang motorik kasar dan ruang penenang. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang diadakan dalam ruang serbaguna tidak mengganggu jalannya kegiatan yang lainnya. Jika dilihat dari keseluruhan denah sekolah yang dibuat oleh Ibu Meri, selain ruangruang ini berada dekat kelas, ruang ini berada di tengah lingkungan sekolah secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar ruang mudah diakses oleh siswa. Penggabungan seluruh ruang pendukung menjadi satu kawasan mempermudah bagi para siswa untuk mengingat posisi ruang tersebut dalam lingkungan sekolah. Ibu Meri merencanakan sebuah taman di area belakang sekolah. Taman ini diharapkan dapat menjadi tempat interaksi antar siswa, khususnya pada saat jam istirahat. Untuk

itu taman sekolah ini dibuat berdampingan dengan kantin dan dapur bagi siswa. Menurut Ibu Meri, dapur merupakan ruang penting sebagai tempat siswa belajar mandiri menyediakan makanan dan minuman. Dari semua yang Ibu Meri impikan, satu hal penting yang sangat dicermati dan menjadi evaluasi bagi sekolah yang sekarang, yaitu pengudaraan dalam lingkungan sekolah khususnya dalam kelas. Sekolah yang sekarang posisinya sangat berdekatan dengan bangunan di sekitarnya. Kondisi demikian mengakibatkan aliran udara dan pencahayaan dalam lingkungan sekolah yang tidak baik. Pada siang hari setiap kelas perlu menghidupkan lampu dan kipas angin, walaupun terdapat banyak bukaan dalam kelas. Maka dalam sekolah impiannya, Ibu Meri menginginkan ruang terbuka yang mengelilingi sekolah. Sehingga terjadi aliran udara dan pencahayaan yang baik. Posisi lapangan sekolah yang dikelilingi oleh ruang-ruang utama, juga merupakan upaya Ibu Meri untuk mendapatkan aliran udara dan pencahayaan yang baik. Kondisi lingkungan yang baik sangat mempengaruhi kondisi fisik siswa yang sangat rentan terhadap penyakit.

sekolah impianku Bapak Junaidi telah mengajar selama 1 tahun Penempatan ruang kepala sekolah dan ruang guru yang mengapit pintu masuk sekolah merupakan cara yang Bapak Jun pakai untuk mendapatkan keamanan siswa di dalam maupun luar sekitar lingkungan sekolah. Dengan demikian pihak sekolah baik guru maupun kepala sekolah dapat dengan maksimal memantau sirkulasi keluar masuk siswa dengan para orang tuanya. Setiap ruang-ruang belajar pada sekolah impian Bapak Jun tersentral pada ruang terbuka dengan ruang guru dan ruang kepala sekolah di antara ruang-ruang belajar tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pihak sekolah dapat dengan maksimal memantau siswa di lingkungan sekolah. Ruang terbuka yang berada di tengah-tengah lingkungan sekolah diharapkan menghasilkan aliran pengudaraan dan cahaya yang baik bagi siswa di dalam ruang kelas. Selain itu ruang terbuka ini merupakan ruang interaksi bagi siswa. Ruang

interaksi lainnya juga dapat terjadi pada taman bermain. Pada taman bermain ini siswa dapat belajar untuk dapat berinteraksi dan bekerjasama dengan siswa lainnya. Dalam sekolah impiannya, Bapak Jun menyiapkan satu kawasan untuk siswa dapat bertani dan berternak. Dengan demikian siswa mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan secara sederhana apa yang mereka pelajari di kelas.

sekolah impianku Ibu Wiwin telah mengajar selama 7 bulan Kesan sekolah yang menyenangkan yang ingin disampaikan oleh Ibu Wiwin dengan menempatkan taman bermain di muka sekolah. Menurutnya dengan menampilkan taman bermain sebagai citra sebuah sekolah membuat siswa tunagrahita bisa merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setelah taman bermain, pintu masuk ke dalam sekolah diapit oleh ruang tunggu dan ruang ruang kepala sekolah. Menurut Ibu Wiwin, ruang tunggu juga merupakan salah satu ruang yang penting di dalam sekolah, khususnya bagi siswa tunagrahita. Adanya ruang ini juga berarti sekolah mengajak para orangtua siswa untuk mengambil bagian dalam proses belajar mengajar di dalam lingkungan sekolah. Posisi ruang tunggu memberikan kemudahan bagi orang tua untuk memantau anaknya di lingkungan sekolah.

Ruang bagi kepala sekolah juga berada di dekat pintu masuk. Keberadaannya yang memisahkan lingkungan luar dengan lingkungan sekolah memudahkan pemantauan setiap hal yang terjadi dengan siswa di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Keamanan siswa menjadi hal penting yang mendasari penempatan posisi ruang-ruang di dalam sekolah. Selain kepala sekolah pemantauan juga menjadi tanggung jawab guru-guru. Itu sebabnya Ibu Wiwin juga menempatkan ruang guru berdampingan dengan kelas-kelas siswa. Perhatian yang intensif seluruh pihak, khususnya dari guru guru pengajar sangat membantu siswa dalam menjalankan proses belajar-mengajar. Dalam sekolah impiannya, Ibu Wiwin memberikan fasilitas-fasilitas pendukung yang dianggapnya penting dalam membantu proses kegiatan belajar-mengajar. Fasilitasfasilitas pendukung itu diantaranya ruang intervensi diri, ruang penenang, ruang motorik kasar, ruang perpustakaan, dan mushola. Penempatan ruang-ruang ini juga mengacu pada fungsi ruang tersebut dan hubungannya dengan ruang yang lain. Seluruh fasilitas ini ditempatkan pada satu kawasan untuk memudahkan siswa dalam mengingat dan menggunakannya. Ibu Wiwin menginginkan sekolah yang memiliki pengaliran udara dan cahaya yang baik. Hal ini terlihat dari ruang terbuka di sekeliling lingkungan sekolah dan keberadaan ruang terbuka di tengah lingkungan sekolah. Maka dengan demikian tercipta kondisi sekolah yang sehat bagi setiap komponennya, baik siswa maupun guru.

sekolah impianku Bapak Nurdin telah mengajar selama 18 tahun Hal pertama yang Bapak Nurdin cermati dalam merancang sebuah sekolah bagi anak berkebutuhan khusus adalah kemudahan akses untuk mereka lewati. Tidak sedikit dari siswa tunagrahita yang mengalami kesulitan dalam berjalan bahkan yang menggunakan kursi roda. Maka pada sekolah impiannya, Bapak nurdin memisahkan tiga akses bagi penggunanya. Jalur pertama bagi pejalan kaki yang juga memerhatikan kemudahan bagi anak yang kesulitan berjalan. Jalur yang kedua bagi siswa yang menggunakan kursi roda. Jalur yang ketiga bagi kendaraan bermotor. Selain untuk mendapatkan kenyamanan bagi penggunanya, pemisahan jalur ini dilakukan juga untuk menciptakan keamanan penggunanya. Bagi Bapak Nurdin sekolah adalah sebuah institusi untuk mempersiapkan para siswanya masuk ke lingkungan luar dan dapat bertahan. Terlebih lagi bagi siswa tunagrahita yang mengalami kesulitan dalam membina dirinya sendiri. Sebuah usaha cuci motor merupakan gambaran bagaimana sekolah memperlengkapi siswa-siswanya

untuk dapat bertahan dengan berkarya. Dengan demikian mereka dapat mengurangi ketergantungannya terhadap orang lain. Selain itu, kegiatan belajar-mengajar tidak hanya dapat dilakukan di dalam ruang kelas. Pengadaan taman dan apotik hidup merupakan wujud dari upaya pembelajaran bagi siswa untuk terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian siswa dapat langsung mempraktekkan apa yang diterimanya di kelas dengan kondisi sesungguhnya. Pembagian lingkungan sekolah menjadi beberapa area, mempermudah siswa berkebutuhan khusus menggunakan fasilitas yang ada di sekolah. Hal tersebut yang digunakan Bapak Nurdin dalam merancang sekolah impiannya. Lingkungan sekolah dibagi menjadi area administrasi, area kelas, dan area fasilitas pendukung. Pembagian area ini juga mempermudah pihak sekolah dalam melakukan pemantauan bagi setiap siswa-siswanya.

sumber: www.reeceschool.org Gambar Denah Lantai Satu The Reece School

sumber: www.reeceschool.org Gambar Denah Lantai Dua The Reece School

sumber: www.reeceschool.org Gambar Denah Lantai Tiga The Reece School

sumber: www.reeceschool.org Gambar Denah Lantai Empat The Reece School

sumber: www.reeceschool.org Gambar Denah Lantai Lima The Reece School

THE REECE SCHOOL tampak depan ruang kelas ruang kelas

THE GREEN CHIMNEYS SCHOOL