BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan di Indonesia dimaksudkan untuk mewujudkan cita-cita nasional, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pesatnya pembangunan nasional dalam segala bidang era reformasi ini memerlukan tenaga kerja yang handal. Artinya tenaga kerja yang dapat meneruskan kesinambungan pembangunan nasional melalui peningkatan sumber daya manusia yang ada secara profesional. Profesionalisme membutuhkan tenaga kerja yang berdedikasi tinggi, moralitas yang baik, loyalitas terjamin dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi. Pelaksanaan pembangunan mengikutsertakan pegawai atau aparatur pemerintah bersama rakyat memegang peranan penting yaitu sebagai pelaksana dalam menjalankan pembangunan dan sebagai penggerak laju pembangunan disegala bidang. Peranan pegawai atau aparatur negara sangat dituntut dalam menjalankan tugas dibidang masing-masing untuk lebih ulet, terampil, cekatan, berdedikasi tinggi dan menuju kepada suatu efisiensi untuk dapat mencapai tujuan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata dan berkesinambungan baik materil maupun spirituil.
Untuk dapat menggerakkan atau mengarahkan dengan tepat sehingga pegawai dapat bekerja lebih efisien guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam organisasi, maka unsur manusia dalam organisasi khususnya pegawai atau aparatur pemerintah perlu mendapat perhatian yang serius dari setiap organisasi. Salah satu kunci keberhasilan suatu organsiasi dalam usaha pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh kemampuan serta keterampilan pegawainya disamping kemampuan untuk menggerakkan dan mengarahkan bawahan atau pegawai dari pimpinan organisasi itu sendiri. Perkembangan lingkungan stratejik Nasional dan Internasional yang dihadapi dewasa ini mensyaratkan perubahan paradigma kepemerintahan pembaruan sistem kelembagaan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan bangsa dan dalam hubungan antar bangsa untuk terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance). Sesuai tuntutan tersebut pemerintah telah melakukan perubahan-perubahan mendasar dibidang kelembagaan pemerintahan dan kepegawaian meliputi standar kompetensi antara lain Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian serta peraturan pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan Pegawai Negeri Sipil. Berlakunya UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah telah memberikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap daerah diberi kewenangan dan dituntut untuk meningkatkan kemandirian daerah baik dalam hal keuangan maupun kualitas sumber daya manusianya. Pemerintah daerah harus
berupaya untuk lebih meningkatkan kualitas sumber daya aparatur disegala bidang karena peran sumber daya manusia diharapkan dapat meningkatkan kinerja organisasi dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakatserta mendukung dalam pengembangan wilayah didaerah. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia aparatur yang ada sangat jauh dari apa yang diharapkan. Potret sumber daya manusia aparatur saat ini yang menunjukkan profesionalisme rendah, banyaknya praktek KKN yang melibatkan aparatur, tingkat gaji yang tidak memadai, pelayanan kepada masyarakat yang berbelit-belit, hidup dalam pola patronklien, kurang kreatif dan inovatif, bekerja berdasarkan juklak dan juknis serta mungkin masih banyak potret negatif lainnya yang intinya menunjukkan bahwa aparatur di Indonesia masih lemah. Gambaran tersebut memberikan dorongan bagi kita untuk melakukan perubahan pada sumber daya manusia aparatur Indonesia (Reformasi Birokrasi). Pengembangan sumber daya manusia sangat signifikan dalam meningkatkan kinerja (performence) organisasi dan merupakan alat manajemen untuk mewujutkan sosok dan profesionalisme seseorang pimpinan baik dalam jabatan organisasi publik maupun dalam organisasi swasta/bisnis. Senada dengan hal tersebut diatas, Siagian (2000), Martoyo (2000) menyatakan ada beberapa masalah atau alasan utama mengapa perlu diadakannya pengembangan sumber daya manusia yaitu :
1. Adanya pegawai / aparatur baru yang diterima tidak mempunyai kemampuan secara penuh untuk melaksanakan tugasnya; 2. Pengetahuan karyawan / aparatur yang perlu pemuktahiran; 3. Selalu terjadi perubahan, tidak hanya karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan tetapi juga karena pergeseran nilai-nilai sosial budaya; 4. Kemungkinan perpindahan pegawai; 5. Pegawai / aparatur yang sudah berpengalaman pun perlu belajar dan menyesuaikan dengan organisasi, kebijaksanaan dan prosedur-prosedurnya (guna meningkatkan mutu pelaksanaan tugasnya sakarang maupun masa datang). (T.Hani Handoko, (1995), Manajemen, BPFE, Cetakan Kesembilan, Yogyakarta). Pemerintah Kecamatan Medan Petisah sebagai suatu instansi yang menangani kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat daerah, dituntut untuk memiliki kemampuan tekhnis administratif maupun tekhnis manajerial. Didalam melaksanakan otonomi, mengatur dan mengurus urusan yang menjadi tanggung jawab daerahnya, harus didukung oleh sumber daya aparatur yang berkualitas. Salah satu hambatan yang cukup serius yang sering dihadapi oleh Pemerintah daerah dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pemberian pelayanan kepada masyarakat adalah belum sesuainya kualitas kerja aparatur dengan apa yang diinginkan masyarakat, kurang tersedianya tenaga manusia dalam hal ini sumber daya manusia yang ahli dan sesuai dengan bidang kerjanya, kurang terampilnya aparatur pemerintah daerah dalam menangani tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya, dan kondisi kapasitas administratif pegawai yang tidak memadai. Maka dari pada itu perlu dilakukan pengembangan sumber daya manusia aparatur karena dapat meningkatkan kemampuan aparatur baik kemampuan profesionalnya, kemampuan wawasannya, kemampuan kepemimpinannya maupun kemampuan pengabdiannya sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kinerja seorang aparatur (Notoatmojo, 1998). Di lingkungan Pemerintah Kecamatan Medan Petisah, peranan pegawai baik secara individu maupun kelompok adalah sangat penting dan menentukan. Pegawai sebagai asset dan unsur utama dalam organisasi memegang peranan yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan organisasi. Agar Aparatur Pemerintah Kecamatan Medan Petisah mampu menunjukkan kualitas kerja optimal sekaligus menepis kesan negatif tentang aparatur pemerintah selama ini, maka kemampuan aparatur perlu senantiasa ditingkatkan terutama dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yakni dengan mengadakan pengembangan sumber daya aparatur, misalnya dengan pendidikan dan latihan, mengikutsertakan pegawai dalam tugas belajar untuk mengikuti pendidikan formal, promosi jabatan dan kegiatan lainnya. Berdasarkan hasil wawancara bahwa dalam meningkatkan kualitas kerja maka Pegawai Negeri Sipil Kantor Kecamatan Medan Petisah melakukan pengembangan sumber daya manusia dengan cara Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), mengikuti Kegiatan Non-Diklat, Tugas belajar, dan Promosi. Keempat cara pengembangan
SDM tersebut adalah merupakan program yang diselenggarakan oleh pemerintah, dan bukan sifatnya mandiri. Berdasarkan analisa yang dilakukan bahwa selama ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pegawai yang sudah melakukan pengembangan sumber daya manusia, contohnya pegawai yang mengikuti diklat. Evaluasi diklat hanya dalam bentuk sertifikat dan dilakukan sesaat setelah pegawai selesai mengikuti diklat, tetapi tidak setelah pegawai kembali ke instansinya. Outcome dari diklat yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada pengetahuan, sikap dan prilaku alumni peserta diklat belum termonitor dan terevaluasi, sementara pegawai tetap harus bekerja. Dengan bertitik tolak dari hal-hal diatas, maka penulis tertarik ingin mengadakan penelitian mengenai : HUBUNGAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN MEDAN PETISAH KOTA MEDAN 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana kualitas sumber daya manusia aparatur dalam meningkatkan kinerja pegawai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kecamatan Medan
Petisah guna mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 2. Bagaimana kinerja Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara kualitas sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 1.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini mempunyai tujuan : 1. Menganalisis kualitas sumber daya manusia aparatur dalam meningkatkan kinerja pegawai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kecamatan Medan Petisah guna mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 2. Menganalisis kinerja Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 3. Menganalisis tingkat hubungan antara kualitas sumber daya manusia dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 1.4 Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai:
1. Bahan masukan bagi Pemerintah Kecamatan Medan Petisah dan pemerintah lainnya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam mendukung pengembangan wilayah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan. 2. Bahan masukan dan diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan bagi pengembangan dan pengkajian konsep untuk penelitian lanjutan dalam analisis kualitas sumber daya manusia yang dikaitkan dengan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam mendukung pengembangan wilayah.