KEJAHATAN SEKSUAL Lindungi Hak Korban Masruchah Komnas Perempuan 11 Januari 2012
KOMNAS PEREMPUAN Mei 1998 : kerusuhan dibeberapa kota besar, dengan berbagai bentuk kekerasan Kekerasan seksual menjadi isu yang kontroversi 152 perempuan korban perkosaan, 20 diantaranya dibunuh. Verifikasi 76 kasus perkosaan dan 14 kasus pelecehan seksual oleh TGPF.
Dasar Hukum Keputusan Presiden 181 Tahun 1998 jo Perpres No. 65/2005 UUD 1945 beserta amandemennya, UU No. 7 Tahun1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on Elimination of All forms of Discrimination Against Women), Deklarasi Internasional anti kekerasan terhadap perempuan (Declaration on Violation Against Women), UU No. 39/1999 tentang HAM, serta Prinsip-prinsip Paris tentang Status dan Fungsi lembaga-lembaga nasional bagi perlindungan dan pemenuhan HAM.
Komnas Perempuan NHRI : National Human Rights Institution. Lembaga HAM Nasional, fokus pada anti kekerasan terhadap perempuan.
Tanggung jawab NHRI Memantau HAM, Memberi saran dan pertimbangan pada pemerintah, Membangun kerjasama regional dan internasional, Memberi pendidikan dan pengetahuan HAM kepada publik, dan Menerima pengaduan dan petisi tentang pelanggaran HAM
Peran KP sebagai NHRI diantaranya: Menyebarluaskan pemahaman bentuk-bentuk KTP di kalangan masyarakat, memberi saran dan pertimbangan, sesuai hukum dan HAM dalam perspektif gender, kepada lembaga-lembaga yudikatif, legislatif dan eksekutif menyangkut penanganan perkara hukum, penyikapan politik, perumusan kebijakan publik, serta pembaharuan kelembagaan negara
Outline 7 Masalah KTP tak Kunjung Surut Upaya yang Telah dilakukan KP Peran Pemerintah dalam memerangi kasus KS Hambatan dalam memerangi Kejahatan Seksual Rekomendasi
Masalah KTP dari Tahun ke Tahun tak Kunjung Surut MASALAH
GAMBARAN UMUM KTP DI INDONESIA Jumlah Kasus KTP (tahun 2001-2009) 143586 105103 54425 3169 5163 7787 1402020391 2251225522 Th 2001 02 03 04 05 06 07 08 09 2010
KTP di Ranah Komunitas (CATAHU 2010) melarikan anak prempuan buruh migran trafiking kekerasan psikis kekerasan fisik kekerasan seksual 15 134 268 228 912 1781
KtP di Ranah Negara 445 orang (naik 8 kali lipat): 395 perempuan yang menjadi korban penggusuran (DKI Jkt/ LBH Apik) 10 orang korban pembakaran mesjid, penangkapan penari (implementasi UU Pornografi), dan penghentian ibadah keagamaan. P2TP2A Jawa Timur menangani korban trafiking sejumlah 40 orang.
PENYEBARLUASAN KEBENCIAN, PERNYATAAN DISKRIMINATIF DAN KEKERASAN OLEH PEJABAT PUBLIK DAN TOKOH MASYARAKAT Pejabat Publik Pelaku KTP (Data CATAHU 2010) PNS Guru Tokoh Agama DPR/DPR D POLRI KDRT 351 96 1 11 87 56 KOMUNITAS 98 62 31 4 18 13 NEGARA 27 TNI
Upaya yang telah dilakukan KP terkait masalah KTP (KS) Kampanye 16 HAKTP Kekerasan Seksual : KENALI dan TANGANI, pilihan tema 2010-2014 Advokasi kebijakan untuk jaminan perlindungan dari tindak kekerasan seksual (eksekutif, legislatif, yudikatif) Jejaring dengan ormas keagamaan untuk meminimalisir dan memerangi kejahatan seksual Jejaring dengan media untuk perkuat kapasitas jurnalis dalam liputan dan pemberitaan yang melindungi hak korban Jejaring dg lembaga HAM internasional untuk advokasi perlindungan hak korban
Peran Pemerintah dalam memerangi Kejahatan Seksual: Menegakkan hukum untuk jaminan perlindungan dari tindak kekerasan seksual (diantaranya UU no. 7 tahun 1984 ttg ratifikasi konvensi ttg penghapusan segala bentuk diskriminasi thd perempuan, UU no. 23 tahun 2004 ttg penghapusan kekerasan dlm rumah tangga, UU no. 21 tahun 2007 ttg pemberantasan tindak pidana perdagangan orang) Menguatluaskan unit PPA, P2TP2A Kebijakan ttg etika pelaku KTP-KS
Masalah Reformasi Hukum dan Kebijakan Perangkat Perundang-Undangan Substansi Institusi dan Aparatus Negara Struktur Kultu r Budaya Masyarakat
Hambatan dalam memerangi KS 18 Faktor personal : korban KS biasanya mengalami trauma dan termanifestasi pd hilangnya ingatan pd peristiwa yg dialaminya, hilang kemampuan bahaa, gangguan kejiwaan, rasa takut atau keinginan u/ melupakannya dg tdk membicarakan peristiwa yg dialaminya. Faktor budaya : konsep moralitas dan aib mengakibatkan masyarakat cenderung menyalahkan korban, meragukan kesaksian korban atau desak korban u/ bungkam. Faktor hukum : belum sepenuhnya memberi jaminan perlindungan thd korban u/ peroleh hak atas kebenaran, keadilan dan pemulihan Faktor PSK : pada sejumlah kasus korban tdk mau laporkan krn kuatir pelaku balas dendam Faktor politik : itikad baik politik penyelenggara negara.
Rekomendasi Media niscaya turut meneguhkan upaya perlindungan hak privasi korban KS Pelembagaan HAM berbasis gender perlu didorong dalam semua media massa. Jurnalisme HAMBG syarat tantangan tetapi idealisme jurnalis akan lurus Media sebagai lembaga pendidikan publik harus menebarkan pendidikan kritis dan berkeadilan tanpa mendiskiminasikan atas nama apapun.