I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lembaga pendidikan khususnya sekolah merupakan tumpuan harapan

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi. serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada siswa.

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dan ilmu pengetahuan berperan penting dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas seseorang. Semakin baik hasil belajar matematika yang dimiliki

Wakijo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

I. PENDAHULUAN. dapat dihasilkan manusia pembangunan yang tangguh dan merata. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu modal pembangunan karena sasarannya

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. persepsi sisiwa tentang perhatian orang tua. Selain tinjauan pustaka, di bagian ini

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA. Hidayah Ansori, Rezqy Amalia

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA, LINGKUNGAN BELAJAR, PEMANFAATAN SARANA TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh: Pemi Zurriyatina ( )

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, menghayati makna

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Belajar Peta Konsep Pada Siswa Keas IV SDN 3 Siwalempu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diselenggarakan di negara tersebut. Oleh karena itu, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. dari hasil akhir pembelajaran yang merupakan tolak ukur dari keberhasilan

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK) UPI. Lulusan JPTM FPTK UPI

PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU 1)

I. PENDAHULUAN. melalui pengalaman atau latihan dan berlangsung secara aktif dengan. keluarga dalam mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak atau

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ialah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ghitha Sukma Dewi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar merupakan hal yang dialami siswa yang merupakan suatu respon terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru dan pengelolaan pembelajaran bertujuan untuk mencapai tujuan belajar. Berkenaan dengan pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran 2011-2012 untuk siswa kelas VIII menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) diidealkan pembentukan guru IPS yang berpandangan integratif. Sebenarnya tidak seluruh topik pengajaran harus mengandung suatu integrasi. Untuk melakukan integrasi guru tidak saja membutuhkan wawasan pengetahuan yang cukup luas, tetapi juga kadang-kadang diperlukan pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk itu para guru IPS wajib mendalami berbagai ilmu sosial termasuk teori-teorinya. Penerapan pembelajaran IPS mengharuskan siswa untuk aktif dalam kegiatan belajarnya. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik dan psikis, kegiatan fisik berupa membaca, mendengar, menulis, dan berlatih sedangkan kegiatan psikis seperti menggunakan khasanah pengetahuan untuk memecahkan masalah, menyimpulkan percobaan dan membandingkan satu konsep dengan yang lain.

2 Kegiatan belajar berkenaan dengan kegiatan fisik merupakan keaktifan siswa belajar, di dalam mempelajari IPS kebiasaan belajar yang perlu diterapkan adalah rajin membaca, karena dengan membaca dapat meningkatkan pengetahuan sehingga siswa dapat berpikir kritis terhadap masalah kehidupan yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebab menurut N. Daldjoeni (1997:12) menyatakan bahwa materi IPS bersumber pada pusat kegiatan hidup manusia, seperti manusia dengan alam lingkungannya, manusia dengan kelompoknya, manusia dengan manusia lainya dalam usaha mencari nafkah, usaha mengadakan inpuls agama dan seterusnya. Itu menyangkut pusat-pusat kehidupan yang universal maupun yang dalam lingkungan konkritnya sendiri. Membaca terkait dengan membuat catatan, setelah membaca siswa dapat mempertahankan daya ingat tentang materi pelajaran IPS dengan cara membuat catatan tersebut. Catatan yang dibuat harus teratur dan rapi agar memudahkan untuk lebih memahami materi pelajaran. Selain itu, mengulang materi pelajaran IPS perlu dijadikan kebiasaan belajar agar materi dapat dikuasai dengan baik guna tercapainya prestasi belajar yang baik juga. Banyak faktor yang mempengaruhi belajar dan tercapainya prestasi belajar. Faktor tersebut baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun faktor dari luar. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:54) yang mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Faktor Intern a. Faktor jasmaniah, seperti kesehatan, dan cacat tubuh. b. Faktor psikologis, seperti intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif. c. Faktor kelelahan.

3 2. Faktor Ekstern a. Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b. Faktor sekolah, yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. c. Faktor masyarakat, yaitu kegiatan siswa dalam dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan. Selanjutnya Roestiyah (1994:2) mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Faktor internal ialah faktor yang timbul dalam diri anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, kebiasaan, minat, aktivitas dan sebagainya. Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu. 2. Faktor eksternal ialah faktor yang datang dari luar diri si anak, seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. Dengan demikian, jelas bahwa prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang mempengaruhi belajar dalam penelitian ini adalah kebiasaan belajar dan faktor eksternal yang berasal dari luar siswa antara lain yaitu lingkungan belajar di rumah. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Djaali, bahwa: Kebiasaan belajar cenderung menguasai perilaku siswa pada setiap kali mereka melakukan kegiatan belajar. Sebabnya ialah karena kebiasaan mengandung motivasi yang kuat. Kebiasaan belajar yang teratur akan berdampak pada prestasi belajar yang baik pula (Djaali, 2008:128). Berdasarkan pendapat di atas bahwa prestasi yang dicapai oleh siswa salah satunya ditentukan oleh kebiasaan belajar siswa tersebut. Pelaksanaan belajar yang baik oleh siswa yang dikerjakan secara terus-menerus, disebut juga dengan

4 kebiasaan belajar yang baik. Pentingnya pembentukan kebiasaan belajar yang baik ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hutabarat (1986:36) yaitu: Kegiatan pendidikan banyak menyangkut pembentukan kebiasaan yang baik. Selanjutnya Ahmadi, Abu (1991:161) mengemukakan bahwa Kebiasaan belajar yang baik dari segi cara belajar, waktu belajar, keteraturan belajar, suasana belajar dan lain-lain, merupakan faktor penunjang keberhasilan belajar peserta didik. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa kebiasaan belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Kebiasaan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu kebiasaan siswa dalam pelaksanaan jadwal belajar IPS di rumah, kebiasaan siswa membaca buku pelajaran IPS, kebiasaan siswa mengulang pelajaran IPS, dan kebiasaan siswa mengerjakan tugas secara mandiri. Setiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Kebiasaan yang kurang baik yang biasaanya diterapkan siswa adalah bermalas-malasan dalam belajar, mengulangi materi pelajaran hanya menjelang ujian saja, tidak rajin membaca dan kurang berkonsentrasi dalam belajar. Kebiasaan belajar yang dilakukan setiap siswa di SMP Negeri 3 Jati Agung berbeda, karena berdasarkan observasi sementara pada 12 siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung hanya 1 siswa yang mempunyai jadwal belajar IPS dan melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuatnya. Kemudian dalam hal mengulang pelajaran di rumah ada dua dari 12 siswa tersebut yang mengulang kembali pelajaran IPS di rumah. Jadi kesimpulannya masih ada siswa yang belum memiliki jadwal belajar sebagai pedoman untuk setiap kegiatan dalam belajarnya, dan masih ada siswa pula belajar secara tidak teratur dan terus menerus belajar karena keesokan harinya

5 akan ujian atau ulangan. Dengan kebiasaan yang kurang baik tersebut siswa akan kurang beristirahat, dengan keadaan tersebut setiap siswa perlu belajar secara teratur setiap hari hendaknya materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru hari itu pula diulang, kemudian dengan pembagian waktu yang baik dan memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat akan meningkatkan hasil belajarnya. Prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jati Agung pada mata pelajaran IPS tidak sama, karena masih saja ada sebagian besar siswa yang memperoleh prestasi yang kurang memuaskan. Dalam hal ini dapat ditunjukan pada penelitian pendahuluan siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Jati Agung pada mata pelajaran IPS seperti yang tercantum pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Jumlah Siswa Berdasarkan Kriteria Ketuntasan dan Kelas Bidang Studi IPS Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2011-2012 No Kriteria Kelas Jumlah % Penilaian VIII.A VIII.B VIII.C VIII.D 1 65 19 3 1 6 29 18,24 2 < 65 21 37 38 34 130 81,76 Jumlah 40 40 39 40 159 100 Sumber: Dokumentasi Guru mata pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Jati Agung Dari Tabel 1 di atas, dapat diketahui bahwa prestasi belajar IPS yang dicapai siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas. Tercatat hanya 29 siswa (18,24%) yang tuntas, sedangkan yang nilainya tidak tuntas sebanyak 130 siswa (81,76%). Hal ini dapat terjadi disebabkan beberapa faktor, salah satunya adalah kebiasaan yang diterapkan oleh siswa.

6 Hal yang sama juga terlihat pada nilai yang diperoleh pada masing-masing siswa dengan rentang nilai yang cukup jauh antara nilai tertinggi dan nilai terendah untuk setiap kelasnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 2. Nilai Rata-rata Kelas Pada Mata Pelajaran IPS, Nilai Tertinggi dan Nilai Terendah Siswa Tiap Kelas VIII SMP Negeri 3 Jati Agung Tahun Pelajaran 2011-2012 No Kelas Jumlah Nilai Nilai Nilai Rata-rata Siswa Tertinggi Terendah Kelas 1 VIII A 40 78 44 63,35 2 VIII B 40 72 30 50,75 3 VIII C 39 65 30 47,92 4 VIII D 40 72 43 56,55 159 54,64 Sumber : Dokumentasi Guru mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Jati Agung Dari Tabel 2 dapat terlihat bahwa prestasi belajar siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung belum merata. Hal ini terlihat dari jauhnya perbedaan nilai antar siswa, yaitu siswa yang mendapat nilai tinggi dan siswa yang mendapat nilai terendah untuk setiap kelasnya. Nilai rata-rata kelasnya masih belum cukup optimal. Selain kebiasaan belajar, faktor lain yang berhubungan terhadap rendahnya prestasi belajar IPS adalah lingkungan belajar. Lingkungan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini kondisi dan suasana tempat belajar siswa di rumah yang mencakup: kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya di rumah, hubungan antar keluarga, kesehatan ruang belajar yang tidak terjaga dengan baik, sarana belajar siswa di rumah. Berdasarkan uraian di atas, bahwa pencapaian prestasi belajar IPS siswa yang rendah, perbedaan dalam kebiasaan belajar siswa yang digunakan setiap siswa

7 dalam belajarnya dan lingkungan belajar siswa yang kurang mendukung menarik bagi peneliti untuk mengadakan penelitian yang berjudul Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dan Lingkungan Belajar siswa di rumah dengan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung Tahun Pelajaran 2011-2012. B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan siswa di SMP Negeri 3 Jati Agung adalah sebagai berikut: 1. Kebiasaan belajar siswa dalam hal melaksanakan jadwal belajar IPS, membaca buku pelajaran IPS, mengulangi pelajaran IPS, mengerjakan tugas IPS secara mandiri cenderung tidak teratur. 2. Lingkungan belajar siswa di rumah dalam hal kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya, hubungan antar keluarga, kebersihan ruang belajar yang tidak terjaga dengan baik, sarana belajar siswa yang tidak lengkap. 3. Kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar. C. Rumusan Masalah 1. Apakah ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung?

8 2. Apakah ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung? 3. Apakah ada hubungan positif yang erat dan signifikan antara kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri Jati Agung. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negri 3 Jati Agung. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Jati Agung. D. Kegunaan Penelitian 1. Sebagai saran kepada siswa dalam kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam strategi belajar IPS. 2. Sebagai informasi tentang hubungan antara kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar IPS baik kepada guru, siswa maupun pihak lain yang berkepentingan.

9 3. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 4. Sebagai bahan masukan bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar IPS agar dapat meningkatkan hasil belajar kearah yang lebih baik. E. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini terbagi atas: 1. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini adalah hubungan kebiasaan belajar dan lingkungan belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. 2. Subjek penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 3 Jati Agung. 3. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Jati Agung. 4. Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun 2012. 5. Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial hakikatnya yaitu pembelajaran Suatu perubahan perilaku yang relatif permanen, dari sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya (Sapriya, 2009:35).