Analisis Manajemen Risiko terhadap Tingkat Pengungkapan pada Informasi Instrumen Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
Responsible for Risk Management (CRfRM) atau Komite Bertanggung jawab untuk Manajemen Risiko dan tingkat pengungkapan informasi instrumen keuangan dar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. sum, kurtosis dan skewness atau kemencengan distribusi (Ghozali, 2011). Variabel

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. UCAPAN TERIMA KASIH... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN...

BAB I PENDAHULUAN. Treadway Commission (COSO) mendefinisikan Enterprise Risk

Repositori STIE Ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan lembaga keuangan yang berdampak sistemik serta disfungsi

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.

BAB V PENUTUP. tinggi kepemilikan saham manajerial maka financial distress semakin rendah. Jensen

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan Enron. Kasus Enron berdampak sangat luas terhadap. pihak mengalami kecemasan bahwa skandal-skandal tersebut akan

BAB III METODE PENELITIAN. mendefinisikan enterprise risk management adalah sebuah proses yang dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. pengalihan risiko tersebut kepada pihak lain. terdiri dari pengungkapan kuantitatif dan kualitatif. Untuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan maupun nonkeuangan. Bank Indonesia menjelaskan bahwa fungsi

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang memadai diberikan oleh perusahaan karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. (principal) dan manajemen (agent). Kondisi ini menimbulkan potensi terjadinya

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI (PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI) NPM :

PENGARUH MEKANISMECORPORATE GOVERNANCE, KUALITAS AUDITOR, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diumumkan di bursa. Peraturan ini tertera dalam Peraturan Bursa No. I-E tahun

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh good corporate governance,

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengeluaran konsumsi sangat mempengaruhi prospek pertumbuhan ekonomi

BAB I PANDAHULUAN. dan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi, maka sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. dan pemerintah yang digunakan sebagai dasar pertimbangan pengambilan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. depan dan mendapatkan pengembalian dalam jangka waktu tertentu.

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. kasus laporan keuangan yang tidak disajikan secara wajar. Salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. return atas investasinya dengan benar. Corporate governance dapat

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. A. Deskripsi Objek Penelitian. melibatkan beberapa variabel dependen yaitu Value Added Capital Employed

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

DISCLOSURE INDEX LAPORAN TAHUNAN 2004 EMITEN DI BEJ

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN. penelitian, serta rekomendasi bagi penelitian berikutnya. Bagian kesimpulan

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3. RAHASIA Hal 1/11

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. besarnya, meningkatkan nilai perusahaan, serta memakmurkan pemilik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2597

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. nilai perusahaan tidak dapat tercapai. 2. Keterkaitan antara komite audit dengan nilai perusahaan.

Brink s Modern Internal Auditing

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMITE AUDIT, DAN KAP TERHADAP FEE AUDIT EKSTERNAL. Putri Puspita Ayu *1 Tika Septiani

Bab 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan. Manajer dapat dikatakan sebagai agent dan pemegang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Kasus yang menimpa Enron dan WorldCom menjadi salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengungkapan informasi secara terbuka mengenai perusahaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas pengaruh antara komponen Good Corporate

BAB I PENDAHULUAN. obligasi. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki risiko yang tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Hasil penelitian ini memberikan simpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TINDAKAN PAJAK AGRESIF (STUDI PADA ENTITAS PUBIK SEKTOR MANUFAKTUR)

I. PENDAHULUAN. Manajemen risiko telah menjadi bagian dalam pertimbangan untuk menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. disalurkan kembali kemasyarakat untuk menjalankan proses perekonomian.

PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diambil dalam rangka proses penyusunan laporan keuangan akan. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi komite audit,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang mempengaruhi perekonomian menjadi tidak stabil. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan kepada stakeholdersdalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis menyebabkan semakin tingginya tantangan untuk mengelola risiko yang harus

PR/MAR/NDO. Piagam Komite Audit PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE. ASIA INFRASTRUCTURE Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pengelolaan perusahaan adalah untuk memaksimalisasi nilai perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana karakteristik komite

BAB I PENDAHULUAN. memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan melibatkan banyak pihak-pihak terkait sebelum. apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), atau suatu

BAB 5 PENUTUP. corporate governance pada tingkat mandatory disclosure konvergensi IFRS.

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

BAB I PENDAHULUAN. eksternal untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan harus

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

Pedoman Pembentukan Komite Audit yang Efektif. Disusun untuk Komite Nasional Good Corporate Governance

BAB VI PENUTUP Penerapan Good Corporate Governance (GCG) untuk mengelola. Manajemen Risiko Perbankan di PT BSM Cabang Makassar

BAB I PENDAHULUAN. corporate governance terhadap tingkat kepatuhan mandatory disclosure pada

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH EVA,MVA DAN BETA SAHAM TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan dasar untuk menyusun perencanaan kegiatan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 mengenai

Transkripsi:

Analisis Manajemen Risiko terhadap Tingkat Pengungkapan pada Informasi Instrumen Keuangan Nama : Tri Adiyuwono Perta Alam NPM : 21208242 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. M. Abdul Mukhyi, SE, MM.

Bab 1 Pendahuluan Rumusan Masalah : Penggunaan Komite Manajemen Risiko sebagai Komite yang bertanggung jawab pada Manajemen Risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan. Penggunaan Internal Audit sebagai Komite yang bertanggung jawab pada Manajemen Risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan. Penggunaan Outsourcing Internal Audit (OIA) sebagai Komite yang bertanggung jawab pada Manajemen Risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan. Batasan Masalah : Penelitian ini hanya dibatasi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007 hingga 2011 Pada periode tersebut perusahaan menggunakan pendekatan Committees Responsible for Risk Management atau Komite yang bertanggung jawab pada Manajemen Risiko terhadap pengungkapan instrumen keuangan yang mempunyai dampak positif yaitu meningkatkan transparansi di perusahaan go publik. Manajemen risiko membatasi 3 batasan yaitu Risk Management Committee (RMC), Internal Audit (IA) dan Outsourcing Internal Audit (OIA). Tujuan Penelitian : Pengaruh penggunaan Komite Manajemen Risiko atau Risk Management Committee (RMC) sebagai komite yang bertanggung jawab pada manajemen risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan. Pengaruh penggunaan Audit Internal atau Internal Audit (IA) sebagai Komite yang bertanggung jawab pada manajemen risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan.

Pengaruh Outsourcing Internal Audit (OIA) sebagai Komite yang bertanggung jawab pada manajemen risiko mempengaruhi tingkat pengungkapan pada informasi instrumen keuangan. Dengan kata lain, kita akan melihat ke dalam dampak pendekatan Committees Responsible for Risk Management (CRfRM) dipilih pada tingkat pengungkapan instrumen keuangan yang kemudian meningkatkan transparansi di antara perusahaan publik. Bab III Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berjenis data skunder. data sekunder diperoleh dari Indonesia Stock Exchange / Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id yang berupa laporan keuangan publikasi periode 2007-2011. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indenesia selama periode 2007-2011.

BAB IV Pembahasan N Minimum Maximum Mean Std. Deviation 1. Disclosure of Risk Management Policies Information (C1) 69,500 1,000,82609,239885 2. Terms, Conditions and Accounting Policies Information (C2) 69 1,000 1,000 1,00000,000000 3. Interest Rate Risk Information (C3) 69,500 1,000,80072,208195 4. Credit Risk Information (C4) 69,000 1,000,71014,457019 5. Fair Value Information (C5) 69,300 1,000,84348,244636 6. Other disclosures (C6) 69,000,700,48116,271854 Disclosure Level 69,300,700,54348,190571 Valid N (listwise) 69

Komite yang bertanggung jawab pada Manajemen Risiko 0 = Tidak Menggunakan 1 = Menggunakan

Hipotesis 1 Hipotesis 2 Hipotesis 3

BAB V Penutup Kesimpulan : 1. Menyatakan bahwa penggunaan RMC sebagai CRfRM tidak berhubungan dengan tingkat pengungkapan informasi Instrumen Keuangan. Di indonesia perusahaan menggunakan RMC sebagai CRfRM sangat banyak tetapi peran tersebut masih tidak aktif menekan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tersebut, karena berada di bawah kendali Dewan Direksi. Di Indonesia, RMC didirikan oleh peraturan dalam perusahaan, dan tidak hanya diwajibkan untuk melaporkan informasi yang relevan untuk kedua Dewan Direksi dan Komite Audit, tetapi juga perlu diawasi oleh mereka (The IIA, 2005). Dengan demikian, karena kekuasaan tertinggi berada di bawah badan pemerintah (Dewan dan Komite Audit), maka kita percaya bahwa interaksi antara RMC dan dewan serta Komite Audit dapat mempengaruhi independensi dan efektivitas RMC, dan akhirnya mempengaruhi tingkat pengungkapan. 2. Menyatakan bahwa penggunaan IA sebagai CRfRM mempengaruhi tingkat pengungkapan informasi instrumen keuangan adalah tidak ada hubungan antara DL dengan IA. Di Indonesia, audit internal dapat meningkatkan Corporate Governance (CG) di perusahaan, tapi mengingat kerangka Enterprise Risk Management (ERM) dalam suatu perusahaan, IA tidak terlibat dalam menentukan tingkat pengungkapan (The IIA, 2004), dan untuk apa IA sejauh ini aktif mempengaruhi tingkat pengungkapan sehubungan dengan informasi instrumen keuangan dalam laporan tahunan perusahaan masih dipertanyakan. 3. Menyatakan bahwa penggunaan OIA sebagai CRfRM berhubungan dengan tingkat pengungkapan. Perusahaan di Indonesia menggunakan OIA sebagai CRfRM sangat sedikit tetapi peran tersebut aktif menekan perusahaan untuk mengungkapkan informasi tersebut.

Saran : Saran untuk perusahaan berdasarkan penelitian ini adalah disarankan perusahaan bisa lebih aktif lagi dalam tingkat pengungkapan laporan keuangan, yaitu dengan cara memaksimalkan peran perusahaan (khususnya Dewan Direktur) dan badan regulasi untuk berpikir lebih lanjut tentang bagaimana untuk meningkatkan efektivitas Corporate Governance atau Tata Pemerintahan sebagai peraturan saat ini dan praktek masih tidak cukup. Meskipun penelitian ini memberikan kontribusi penting pada pemerintahan dan perdebatan pengendalian internal terutama di Indonesia, tapi ada satu utama keterbatasan dalam penelitian yaitu penggunaan ukuran sampel kecil yang 80% dari jumlah total perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, penelitian masa depan diperlukan untuk mengatasi keterbatasan ini. Selain itu, karena Dewan dan Komite Audit memiliki pengaruh pada kegiatan CRfRM, kekhawatiran sehingga lebih lanjut tentang interaksi antara Dewan, Komite Audit dan CRfRM dalam edisi Disclosure Level diperlukan di masa depan. Selain itu, penelitian tentang peran komposisi CRfRM juga penting untuk dilakukan di masa depan sebagai upaya untuk memperkuat efektivitas mekanisme Corporate Governance (CG) khususnya di Indonesia.

TERIMA KASIH