Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, Indonesia Telp/Fax. (0711) ;

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember Makalah Profesional IATMI

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2-5 Desember Makalah Profesional IATMI

IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: Perencanaan Ulang Sumur Gas Lift pada Sumur X

Evaluasi Peningkatan Produksi Pada Formasi Sandstone Sumur #H Dan #P Dengan Perencanaan Stimulasi Pengasaman Matriks (Studi Kasus Lapangan Falih)

SISTEM GAS LIFT SIKLUS TERTUTUP SEBAGAI SOLUSI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: STUDI KASUS LAPANGAN GNK

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, Pertamina EP juga melaksanakan kegiatan usaha penunjang lain yang

Edwil Suzandi; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Sigit Sriyono; PT.Semberani Persada Oil (SemCo) Made Primaryanta; PT.Semberani Persada Oil (SemCo)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

PENANGGULANGAN KEPASIRAN PADA SUMUR PRODUKSI DI LAPANGAN SANGATTA

INTEGRATED SOLUTION TO OPTIMIZE ASSET AND INCREASE GAS SALES EAST MUSI FIELD

Digital Well Analyzer Sebagai Inovasi Pengukuran Fluid Level Untuk Mendukung Program Optimasi Produksi

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

DESAIN PENGASAMAN MATRIKS KARBONAT PADA SUMUR X LAPANGAN Y

BAB V PEMBAHASAN. yaitu sumur AN-2 dan HD-4, kedua sumur ini dilakukan treatment matrix acidizing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

EVALUASI KEBERHASILAN MATRIX ACIDIZING DALAM PENINGKATAN PRODUKSI SUMUR RAMA A-02 DAN RAMA A-03 PADA LAPANGAN RAMA-A

EVALUASI PENANGGULANGAN SCALE DENGAN METODE INJECT SCALE INHIBITOR PADA SUMUR X DI PT PERTAMINA EP ASSET 2 FIELD LIMAU

IKATAN AHLI TEKNIK PERMINYAKAN INDONESIA. Simposium Nasional IATMI 2009 Bandung, 2 5 Desember 2009

MODIFIKASI PENGESETAN LINER DAN PEMBERSIHAN LATERAL SECTION DALAM PENYELESAIAN SUMUR HORIZONTAL PRP-CC5

EVALUASI TEKNIS DAN EKONOMIS WELL COMPLETION UNTUK UKURAN TUBING PADA SUMUR MINYAK X-26 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 2 PENDOPO FIELD

I.PENDAHULUAN 1 BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SERTIFIKASI MIGAS BIDANGPERAWATAN SUMUR

EVALUASI KEBERHASILAN STIMULASI MATRIX ACIDIZING DENGAN MENGGUNAKAN FOAM DIVERTER PADA SUMUR KTA-1 DAN KTA-2 LAPANGAN X CNOOC SES Ltd.

ISSN JEEE Vol. 6 No. 1 Fitrianti, Novrianti

ISBN

APLIKASI VSD DALAM MENGATASI MASALAH WATER CUT DAN GAS YANG BERLEBIH PADA SUMUR ESP

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i

EVALUASI PENANGGULANGAN PROBLEM SCALE PADA FLOWLINE SUMUR TLJ-XXX DI PT. PERTAMINA EP ASSET II FIELD PRABUMULIH SUMATERA SELATAN

BAB 1. PENDAHULUAN 4. Asumsi yang digunakan untuk menyederhanakan permasalahan pada penelitian ini adalah:

Bab V Metode Peramalan Produksi Usulan Dan Studi Kasus

FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD

BAB I PENDAHULUAN I-1

PREDIKSI POTENSI HIDROKARBON SECARA KWALITATIF STRUKTUR RANTAU DAN KUALA SIMPANG BARAT BERDASARKAN EVALUASI RST

BAB IV KAJIAN KEEKONOMIAN GAS METANA-B

Bab III Gas Metana Batubara

ISSN JEEE Vol. 6 No. 2 Novrianti. Studi Kelayakan Pekerjaan Pemilihan Zona Produksi dan Squeeze off Cementing pada Sumur MY05

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Mengatasi Kerusakan Formasi Dengan Metoda Pengasaman Yang Kompetibel Pada Sumur Minyak Dilapangan X

OPTIMASI PRODUKSI SUMUR-SUMUR CONTINUOUS GAS LIFT PADA LAPANGAN Y SKRIPSI. Oleh : AULIA RAHMAN PRABOWO / TM

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

EVALUASI PERHITUNGAN POTENSI SUMUR MINYAK TUA DENGAN WATER CUT TINGGI

PENGGUNAAN IPR-VOGEL PADA DESIGN ESP DI LAPANGAN RANTAU

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI MINYAK DI SUMUR PRODUKSI PARAFFINIK UNIT BISNIS EP LIRIK - RIAU MENGGUNAKAN INOVASI SOLVENTS DAN SURFACTANTS

PENGARUH KENAIKAN CASING PRESSURE TERHADAP LAJU ALIR PRODUKSI DI LAPANGAN MINYAK DURI

EVALUASI HASIL PEMBORAN SUMUR HORIZONTAL STRUKTUR RANTAU - DOH. RANTAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sosialisasi PTK-033 (Revisi-01) PLACED INTO SERVICE Untuk Fasilitas Sumur (Sumur, Artificial Lift, Pipa Alir dan Pipa Injeksi)

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN

Mahasiswa Program Magister Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang - Semarang

APLIKASI SLOTTED LINER COMPLETION SEBAGAI SAND CONTROL PADA SUMUR- SUMUR HORIZONTAL DI LAPANGAN ATTAKA UNOCAL INDONESIA

WELL HEAD SEBAGAI SALAH SATU FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN ABSTRAK

ANALISA BOND INDEX DALAM PENILAIAN HASIL PENYEMENAN (CEMENTING) PRODUCTION ZONE PADA SUMUR RNT-X LAPANGAN RANTAU PT PERTAMINA EP FIELD RANTAU, ACEH

PERENCANAAN PATTERN FULL SCALE UNTUK SECONDARY RECOVERY DENGAN INJEKSI AIR PADA LAPANGAN JAN LAPISAN X1 DAN LAPISAN X2

TINJAUAN ULAH PRODUKSI SUMUR-SUMUR LAPISAN VULKANIK JATIBARANG DAERAH OPERASI HULU CIREBON

PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA

HALAMAN PENGESAHAN...

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL 2014 PROGRAM STUDI KEAHLIAN TEKNIK PERMINYAKAN

STUDI PENGARUH UKURAN PIPA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT LAJU PRODUKSI PADA SUMUR PRODUKSI Y-19, W-92, DAN HD-91 DI PT. PERTAMINA EP ASSET-1 FIELD JAMBI

EVALUASI PENERAPAN METODE DOWNHOLE SCALE SQUEEZE TREATMENT UNTUK MENANGGULANGI PROBLEM SCALE DI LAPANGAN KETALING BARAT TESIS

Studi Kasus dan Analisa Simulasi

EVALUASI KEBERHASILAN PEREKAHAN HIDROLIK PADA SUMUR R LAPANGAN X

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, November Makalah Profesional IATMI

Hasil Studi Dan Analisis

Eoremila Ninetu Hartantyo, Lestari Said ABSTRAK

Studi Optimasi Kinerja Sucker Rod Pump Pada Sumur A-1, A-2,Z-1, Dan Z-2 Menggunakan Perangkat Lunak Prosper

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut, yaitu: dibandingkan lapisan lainnya, sebesar MSTB.

STUDI PERBANDINGAN KEHILANGAN PRODUKSI SUMUR-SUMUR HORIZONTAL DAN VERTIKAL AKIBAT KERUSAKAN FORMASI PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang dan Pembatasan Masalah

), bikarbonat (HCO 3- ), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II. TINJAUAN UMUM LAPANGAN PT PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD

Evaluasi Efisiensi Proses Crude Oil Dehydtation di CGS 5 Lapangan X Provinsi Riau

KEBERHASILAN OPTIMASI KERJA ULANG PINDAH LAPISAN (KUPL)

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: ANALISIS PERHITUNGAN PENGANGKATAN CUTTING PADA SUMUR K LAPANGAN N PT.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

MENGUBAH POLA ALIRAN PENYALURAN MIGAS LAPANGAN SINDANGSARI DAN TANJUNGSARI KE STASIUN PENGUMPUL PEGADEN DARI SATU PHASA MENJADI DUA PHASA

Penentuan Absolute Open Flow Pada Akhir Periode Laju Alir Plateau Sumur Gas Estimation Absolute Open Flow Of The End Of Plateau Rate Of Gas Well

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN... KATA PENGANTAR... RINGKASAN...

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR MINYAK BUMI PADA JOB PERTAMINA-MEDCO E & P TOMORI SULAWESI KABUPATEN MOROWALI UTARA PROVINSI SULAWESI TENGAH

TAKARIR. = Pipa Selubung. = Pipa Produksi

BAB I - Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

PEMBENTUKAN KERAK KALSIUM KARBONAT (CaCO 3 ) DALAM PIPA ALIRAN LAMINER PADA TEMPERATUR 25 0 C HINGGA 40 0 C DAN PENAMBAHAN ADITIF ASAM MALAT

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH...

KEASLIAN KARYA ILMIAH...

aintis Volume 12 Nomor 1, April 2011, 22-28

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dunia perindustrian. Umumnya banyak dijumpai pada peralatan-peralatan industri

Transkripsi:

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Simposium Nasional dan Kongres X Jakarta, 12 14 November 2008 Makalah Profesional FIELD TRIAL TEKNOLOGI CLEAR WELL UNTUK MENGATASI MASALAH SCALE DAN OPTIMASI PRODUKSI DI SUMUR WAMPU-07 LAPANGAN PANGKALAN SUSU Zulfikar Akbar, Djoko Soeseno, Guruh Prasetyo PT Pertamina EP ABSTRAK Struktur Wampu pertama kali dieksplorasi pada tahun 1975 dengan dilakukannya pemboran sumur WMP-01 sampai kedalaman 2455 m. Sampai saat ini Struktur Wampu telah memiliki 8 buah sumur (1 produksi, 1 abandon, 6 suspend) dan sekarang sedang dilakukan pemboran satu sumur infill, WMP-D1 (WMP-09). Struktur Wampu diproduksikan dari zone Belumai (Z- 2350, Z-2375) yang memiliki karakteristik fluida reservoir dengan kandungan H 2 S dan air yang terproduksi memiliki nilai scale indeks (carbonate scale) yang tinggi. Sumur Wampu-07 dibor pada Maret 2005 dengan kedalaman akhir 2565 m dan diproduksikan pada Z-2375b, mulai diproduksikan pada Mei 2005 dengan produksi awal, bean 12 mm, Qoi 343.80 bopd, Qwi 80.73 bwpd, Qgi 3.5680 Mmscfd, kadar air 19 %. Pada Bulan Juli 2005, sumur ini mengalami decline yang cukup tajam hingga produksinya turun di angka Qo 79.0 bopd, Qw 31.7 bwpd dan gas 1.0948 Mmscfd. Dari hasil analisa fluida formasi, diketahui penurunan ini dikarenakan carbonate scale. Pada September 2005 dilakukan pekerjaan coiled tubing untuk me-remove scale sampai ke depan formasi produktif dan memberikan kenaikan produksi yang signifikan yaitu, Qo 287 bopd, Qw 110.58 bwpd dan Qg 3.4877 Mmscfd. Kenaikan produksi ini tidak bertahan lama karena di Bulan Juli 2006 produksi sumur kembali turun hingga Qo 85.8 bopd, Qw 22.1 bwpd, Qg 1.0859 Mmscfd. Produksi kembali naik setelah dilakukan pekerjaan reparasi sumur (re dan add perforation) di bulan Oktober menjadi Qo 221.2 bopd, Qw 86 bwpd dan Qg 3.3335 Mmscfd. Produksi kembali mengalami decline sampai dilakukannya field trial teknologi clear well di Bulan Mei 2008 dan saat ini sumur sudah mengalami kenaikan produksi Qo dari 99.6 bopd menjadi 154.98 bopd, Qw tetap di 52.6 bwpd dan Qg naik dari 1.3742 Mmscfd menjadi 1.8389 Mmscfd. CLEAR WELL Scale adalah permasalahan umum yang sering dijumpai di sumur-sumur minyak dan gas yang tidak saja hanya terjadi di sepanjang vertikal section (production string) namun juga terjadi di sepanjang horizontal section (flow line). Sudah cukup banyak perusahaan minyak yang menghabiskan biaya hingga jutaan dolar hanya untuk mengatasi dan mencegah terbentuknya endapan scale di jalur pipa produksi mereka. Selain itu juga kehilangan

produksi yang disebabkan oleh endapan scale ini pun luar biasa, yaitu diperkirakan mencapai hingga sekitar 400,000 bbl/day. Sudah banyak teknologi yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah scale antara lain dengan menginjeksikan chemical tertentu ke dalam reservoir, stimulasi dengan asam hingga pekerjaan reparasi sumur. Masing-masing metode memiliki karaktersitik teknis dan ekonomis yang berbeda-beda. Namun permasalahannya, setelah scale yang sudah terbentuk berhasil dihilangkan, permasalahan kembali timbul yaitu : berapa lama efektif waktu yang bisa dirasakan (kenaikan produksi) oleh perusahaan minyak sebelum endapan scale kembali terbentuk dan meyebabkan produksi turun?... Hingga saat ini belum banyak yang bisa memberikan jawaban secara pasti, karena tergantung dari karakteristik dari reservoir yang berbedabeda. Ada 2 jenis scale yang umumnya terjadi, yaitu : Acid soluble scale (carbonates) dan acid insoluble scale (sulphates). Clear well adalah salah satu metode untuk mencegah dan menghilangkan scale yang terdapat di dalam tubing ataupun flowline. Prinsip kerja dari metode ini adalah dengan suatu alat sebagai sumber electric yang dipasang di kepala sumur, yang mana dari alat tersebut akan memancarkan elektronelektron yang akan menginduksi secara acak elektron-elektron yang terdapat di dalam pipa/tubing sepanjang sistem yang dialiri oleh fluida dari dalam sumur. Dari sumber electric yang dipasang di kepala sumur akan mengeluarkan ion-ion yang akan mengikat ion positif yang berasal dari Calsium (Ca) yang akan membentuk endapan scale seperti yang terlihat dalam Gambar 1. Gambar ini adalah proses pencegahan terjadinya scale, dimana ion positif yang berasal dari batuan karbonat (Ca) akan diikat oleh ion-ion hidrogen kemudian membentuk ikatan yang stabil sehingga tidak terjadi ikatan ion positif (Ca) dengan ion negatif Bicarbonate. Endapan scale terbentuk dari reaksi antara ion positif (Ca) dengan ion negatif Bicarbonate, dengan mencegah terjdinya reaksi tesebut maka terbentuknya endapan scale dapat dicegah. Dalam proses penanggulangan scale di dalam pipa digambarkan pada (Gambar 2). Cara kerja dari Clearwell untuk menghilangkan scale di dalam pipa adalah dengan cara menguraikan ikatan antara ion positif (Ca) dengan ion negatif Bicarbonate, kemudian masing-masing ion tersebut akan diikat oleh ion hidrogen membentuk ikatan yang stabil sehingga ion positif (Ca) tidak akan bereaksi dengan ion negatif Bicarbonate untuk membentuk scale. Clearwell baik digunakan untuk sumur minyak maupun gas, karena alat ini tidak memerlukan alat tambahan untuk dimasukkan ke dalam sumur sehingga tidak merubah profil sumur dan mudah dipasang. Selain itu juga tidak diperlukan injeksi chemical tertentu ke reservoir yang dikhawatirkan justru akan menyebabkan formation damage bila chemicalnya tidak capable dengan karakteristik reservoirnya. Clearwell hanya dipasang di kepala sumur, dan menggunakan sumber listrik untuk mengoperasikannya. Keuntungan menggunakan Clearwell adalah sebagai berikut : Menjaga sumur berproduksi sesuai dengan efisiensi yang diinginkan. Memperpanjang umur peralatan bawah permukaan. Menghilangkan biaya workover, seperti penggunaan wireline, pengasaman, dll. Teknologi yang ramah lingkungan Meningkatkan keselamatan Mengurangi polusi Mudah dipasang dipermukaan Tanpa bahan kimia STUDI KASUS Dalam penerapan teknologi Clearwell di PT. PERTAMINA EP Region Sumatera Field Pangkalan Susu, maka dipilih sumur yang memiliki problem scale yang sebelumnya pernah ditreatment dengan metode lain untuk membandingkan dari segi teknoekonomisnya. Berdasarkan kajian yang dilakukan, maka kemudian dipilih sumur WMP-07. Sumur Wampu-07 dibor pada Maret 2005 dengan kedalaman akhir 2565 m dan diproduksikan pada Z-2375b, mulai diproduksikan pada Mei 2005 dengan produksi awal, bean 12 mm, Qoi 343.80 bopd, Qwi 80.73 bwpd, Qgi 3.5680 Mmscfd, kadar air 19 %. Pada Bulan Juli 2005, sumur ini mengalami decline yang cukup tajam

hingga produksinya turun di angka Qo 79.0 bopd, Qw 31.7 bwpd dan gas 1.0948 Mmscfd. Dari hasil analisa fluida formasi, diketahui penurunan ini dikarenakan carbonate scale. Clearwell dipasang di sumur WMP-07 pada tanggal 23 Mei 2008. Setelah terpasang selama 3 (tiga) bulan, maka hasil dari pemasangan mulai dapat terindikasi dengan naiknya produksi sumur WMP-07. Sebelum pemasangan alat Clearwell di sumur WMP-07, sumur tersebut berproduksi dengan gross 110.7 bbl, nett 79.0 bbl, dan gas 1.0948 MMscfd. Setelah pemasangan alat Clearwell tersebut, produksi sumur WMP-07 mengalami peningkatan, yaitu sebesar gros 152.2 bbl, nett 102.4 bbl, dan gas 2.1 MMscfd. Performance produksi dari sumur WMP-07 dapat dilihat pada Gambar 3. Dalam field trial aplikasi alat pencegah scale Clearwell, efek berupa kenaikan produksi minyak dan gas tidak dapat dirasakan secara cepat (instan, seperti kenaikan produksi dari stimulasi asam dengan coiled tubing dan reparasi sumur) karena alat tersebut memerlukan waktu untuk menguraikan scale yang terjadi di dalam tubing, akan tetapi proses tersebut berlangsung terus menerus selama alat tersebut terpasang di sumur sehingga setelah scale yang telah terbentuk dapat diuraikan maka alat tersebut dapat sebagai pencegah timbulnya problem scale. Performance produksi dari sumur WMP-07 dapat dilihat pada Gambar. 3, dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa produksi sumur WMP-07 setelah tiga bulan pemasangan Clearwell dapat meningkat hampir 50 % dari produksi sebelum pemasangan Clearwell tersebut. Dengan demikian alat tersebut telah terbukti dapat menghilangkan dan mencegah problem scale yang terjadi pada sumur produksi walaupun hasilnya tidak diperoleh secara cepat akan tetapi penggunaannya dapat terus menerus. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil uji laboraturium terhadap sampel fluida formasi menunjukkan nilai scale indeks yang tinggi. Scale mudah terbentuk dikarenakan karakteristik sumur yang HPHT dan adanya beberapa restriction aliran seperti di ujung tubing, packer produksi dan di kepala sumur. Ketika job coiled tubing tahun 2005 (dengan N2 dan acetic acid) didapati puncak scale di kedalaman 1150 m. (terbentuk dibeberapa tempat). Scale dibersihkan dengan jetting sampai ke depan perforasi di kedalaman 2500 m dan sumur langsung diproduksikan kembali. Kenaikan produksi yang diperoleh cukup signifikan dan bisa kembali ke Q initial pada saat awal berproduksi (dengan bean yang sama). Hal ini menunjukkan kalau sumur WMP-07 memang memiliki nilai scale indeks yang tinggi. Jika dibandingkan antara umur produksi setelah coiled tubing hingga sumur mengalami decline kembali (sekitar 5-6 bulan) dengan biaya pekerjaan coiled tubing, maka hal ini menjadi kurang ekonomis. Dengan alasan keekonomian, di Bulan Oktober 2006 dilakukan pekerjaan reparasi untuk mengganti tubing yang terkena scale sekaligus me-remove scale di lubang perforasi dengan re dan add perforation. Namun kekurangan dari pekerjaan reparasi ini adalah sumur harus dikilling dan menggunakan rig yang relatif besar karena packer sulit untuk direlease (akibat packer bocor). Oleh karena itu waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan reparasi inipun jadi agak panjang. Selain itu, ketika akan diproduksikan kembali (swab sumur) dibutuhkan waktu sampai 5 hari sampai sumur kembali mengalir. Dari kekurangankekurangan di atas tersebut, maka perlu dipikirkan alternatif lain untuk mengatasi masalah scale selain coiled tubing dan reparasi. Clear well sebagai alternatif dipilih karena selain dari segi keekonomian yang relatif murah juga dari segi teknis yang simple, tidak diperlukan rig / perangkat kerja, tidak diperlukan killing sumur yang dikhawatirkan akan terjadi formation damage. Pemasangannya juga mudah dan bisa diselesaikan dalam 2-3 jam. Syarat dari unit clear well ini adalah adanya produksi air sebagai penghantar elektron. Namun kekurangan dari clear well adalah kenaikan produksi yang tidak bisa langsung dinikmati setelah installasi apalagi jika scale yang terbentuk relatif sudah parah. Hal ini bisa dipahami karena dalam clear well penghancuran scale setelah melalui proses pemancaran elektron-elektron yang akan menginduksi secara acak elektron-elektron yang terdapat di dalam pipa/tubing sepanjang sistem yang dialiri oleh fluida dari dalam sumur.

Kenaikan produksi terjadi setelah hampir 3 bulan semenjak installasi, walaupun pelan, namun memberikan trend produksi yang terus naik. Kenaikan produksi ini diharapkan dapat kontinyus, karena selain menghancurkan scale, unit inipun dapat mencegah terbentuknya kembali endapan scale melalui proses seperti di atas. Selain dari parameter produksi, untuk mengetahui kinerja alat ini, juga dilakukan pengukuran kedalaman titik scale di dalam tubing dengan menggunakan singker BHP (Gambar 5). Dari 2 kali jajak singker yang dilakukan, diketahui bahwa titik kedalaman scale terus turun, yang nerarti bahwa scale sudah mulai ter-remove. Hal ini sejalan dengan produksi yang mulai memberikan respon yang positif. Namun ketika akan dilakukan jajak singker yang ketiga, terjadi permasalahan singker yang terjepit (diduga tertanam di scale-terlalu cepat ketika run wire) dan ketika akan ditarik wire putus sehingga meninggalkan ikan. Hal ini memberikan dampak pada produksi yang turun. Sudah dilakukan usaha untuk fishing namun hasil yang didapat tidak optimuam (wire berhasil dipancing dalam bentuk potongan-potingan pendek / partial). 5. Dengan keberhasilan aplikasi clear well di Sumur WMP-07, maka untuk sumur-sumur minyak dan gas lainnya yang mengalami scale deposit akan diusulkan untuk menggunakan clear well. DAFTAR PUSTAKA 1., Monitoring Production Well # WMP-07, PT Pertamina EP Region Sumatra, Field Pangkalan Susu, 2005 2008. 2. Heppy Muswar, 2006: Engineered Chemistry. Combining Chemistry with Mechanical Engineering to Increase Productivity and Drive Down Well Costs, Weatherford Presentation (Jan.2006) KESIMPULAN DAN SARAN Dari uraian diatas dapat disimpulkan 1. Sumur WMP-07 dapat dioptimasi produksinya setelah dilakukan pekerjaan sumur (baik stimulasi ataupun reparasi), namun dengan cost yang relatif mahal. 2. Kenaikan produksi dengan stimulasi coiled tubing dan pekerjaan sumur (reparasi) memberikan respon kenaikan produksi yang cepat namun umurnya relatif pendek (tidak kontinyus). 3. Kenaikan produksi dari pencegahan scale dengan clear well tidak dapat diperoleh secara instan, membutuhkan waktu dan proses namun diharapkan prosesnya akan terus kontinyus 4. Secara ekonomis, clear well lebih murah dan secara teknis lebih mudah karena pemasangannya yang hanya membutuhkan waktu sekitar 1 2 jam saja tanpa membutuhkan perangkat kerja berat (rig, unit truck, crane).

Skema Penanggulangan Scale Skema pencegahan timbulnya scale Gambar 2. Skema Penanggulangan Scale Gambar 1. Skema Pencegahan Terbentuknya Scale Deposit

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Performance Well # WMP-07 Gambar 3. Performance Produksi Sumur WMP-07 Gambar 5. Hasil Jajak Singker di Sumur WMP-07

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Gambar 6. Proses Pemasangan Unit Clear Well di Sumur WMP-07 Gambar 6. Proses Pemasangan Unit Clear Well di Sumur WMP-07