DESAIN DAN REALISASI BANDPASS FILTER 2,425 GHZ DENGAN COUPLED LINE UNTUK RECEIVER STASIUN BUMI PADA SISTEM NANO SATELIT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH UKURAN GAP ANTAR RESONATOR PADA PERANCANGAN COUPLED EDGE BANDPASS FILTER

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2013

BAB II DASAR TEORI. yang dibangkitkan dengan frekuensi yang lain[1]. Filter digunakan untuk

e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 1518

PERANCANGAN DAN REALISASI DUAL BAND WILKINSON POWER DIVIDER PADA FREKUENSI 1,27 GHZ DAN 2,3 GHZ

PERANCANGAN FILTER SQUARE LOOP RESONATOR PADA FREKUENSI 2350 MHZ UNTUK APLIKASI SATELIT NANO

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER MIKROSTRIP HAIRPIN DENGAN OPEN STUB DAN DEFECTED GROUND STRUCTURE (DGS) UNTUK FREKUENSI UMTS 3G ( MHz)

PERANCANGAN DAN REALISASI BAND PASS FILTER FREKUENSI TENGAH 2.35 GHz DENGAN METODA PSEUDO-INTERDIGITAL

Perancangan dan Realisasi Filter Band Pass Hairpin Line Pada Frekuensi Ghz menggunakan Substrat Rogers Duroid 5880 untuk Satelit Nano

DESAIN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR GERIGI UNTUK RADAR ALTIMETER

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER DENGAN SELEKTIVITAS TINGGI PADA BAND FREKUENSI 1.27 GHZ

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Desain dan Realisasi Filter Bandpass Mikrostrip dengan Struktur Hairpin Design and Realization Microstrip Bandpass Filter with Hairpin Structure

Perancangan Antena Mikrostrip Planar Monopole dengan Pencatuan Coplanar Waveguide untuk Antena ESM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH STACKED DUAL-BAND PADA FREKUENSI WiMAX (3,3 GHZ DAN 5,8 GHZ)

DESIGN AND REALIZATION OF HAIRPIN BAND-PASS FILTER 8 TH ORDER CHEBYSHEV FOR SYNTHETIC APERTURE RADAR 1.27 GHz

BAB IV PERANCANGAN DAN REALISASI FILTER

RANCANG BANGUN BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN MENGGUNAKAN SALURAN MIKROSTRIP UNTUK FREKUENSI 2,4-2,5 GHZ

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI MHz dan MHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL-BAND (2.4 GHz dan 3.3 GHz)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3422

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Perancangan Tunable Interdigital Bandpass Filter

PERANCANGAN PEMBANGKITAN FREKUENSI GANDA ANTENA MIKROSTRIP SEGITIGA SAMA SISI MENGGUNAKAN TEKNIK SAMBATAN ELEKTROMAGNETIK

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER MIKROSTRIP RING SQUARE RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND (9.4 GHZ) UNTUK RADAR FM- CW PENGAWAS PANTAI

Rancang Bangun Band Pass Filter Frekuensi 1.27 GHz untuk Teknologi Synthetic Aperture Radar

Desain Antena Array Mikrostrip Tapered Peripheral Slits Pada Frekuensi 2,4 Ghz Untuk Satelit Nano

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP SLOT RECTANGULAR DUAL-BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENCATUAN PROXIMITY COUPLED

PEMBAGI DAYA 1:2 STRIPLINE MHZ STIPLINE POWER SPLITTER 1: MHZ

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP TRIANGULAR UNTUK APLIKASI WiMAX PADA FREKUENSI 2300 MHz dan 3300 MHz

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan kebutuhan manusia untuk mendapatkan informasi tanpa mengenal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG DAN PENGERTIAN JUDUL

BAB II LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN KINERJA ANTENA MIKROSTRIP SUSUN DUA ELEMEN PATCH

BAB III METODELOGI PENELITIAN

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MULTI-PATCH COPLANAR DIPOLE DUAL BAND UNTUK APLIKASI WIMAX

ANTENA MIKROSTRIP MONOPOLE PITA LEBAR SEGI EMPAT UNTUK APLIKASI DVB-T

PERANCANGAN DAN REALISASI BANDPASS FILTER DENGAN METODE OPEN LOOP SQUARE RESONATOR UNTUK MICROWAVE LINK

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN SIMULASI

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Telur (Egg) Dengan Slot Lingkaran Pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Modifikasi Pembagi Daya Wilkinson Dual Band pada Frekuensi L-Band dan S-Band

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP SUSUN 2 ELEMEN PATCH SEGIEMPAT DENGAN DEFECTED GROUND STRUCTURE BERBENTUK SEGIEMPAT

BAB II ANTENA MIKROSTRIP. Berdasarkan asal katanya, mikrostrip terdiri atas dua kata, yaitu micro

BAB 2 DASAR PERANCANGAN COUPLER. Gambar 2.1 Skema rangkaian directional coupler S S S S. ij ji

RANCANG BANGUN ANTENA PLANAR MONOPOLE MIKROSTRIP UNTUK APLIKASI ULTRA WIDEBAND (UWB)

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

RANCANG BANGUN ANTENA SUSUN MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DUAL BAND (2,3 GHz DAN 3,3 GHz) DENGAN PENGGUNAAN STUB

: Widi Pramudito NPM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA CO-PLANAR DENGAN METODE BAND GAP UNTUK PENINGKATAN BANDWIDTH PADA FREKUENSI S-BAND

RANCANG BANGUN ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY SEGI EMPAT TRIPLE BAND PADA FREKUENSI 2,3, 3,3 GHz DAN 5,8 GHz

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.5, No.1 Maret 2018 Page 824

PERANCANGAN DAN REALISASI LOW NOISE AMPLIFIER FREKUENSI S-BAND (2,425 GHZ) UNTUK APLIKASI STASIUN BUMI SATELIT NANO

BAB 3 PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIMO 2X2 MIKROSTRIP PATCH PERSEGI PANJANG 5,2 GHZ UNTUK WIFI N DENGAN CATUAN EMC (ELECTROMAGNETICALLY COUPLED)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MICROSTRIP PATCH SEGITIGA MIMO 2x2 pada FREKUENSI 2,3 GHz UNTUK APLIKASI LTE

Rancang Bangun Antena Mikrostrip Dua Elemen Patch Persegi Untuk Aplikasi Wireless Fidelity

Pemanen Energi RF 900 MHz menggunakan Antena Mikrostrip Circular Patch

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY PATCH SEGITIGA DUAL-BAND UNTUK APLIKASI WLAN (2,45 GHZ) DAN WiMAX (3,35 GHZ)

ANALISA PENENTUAN UKURAN SLOT PADA KARATERISTIK ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN PENCATU APERTURE COUPLED

Broadband Metamaterial Microstrip Filter

DESAIN ANTENA TEKNOLOGI ULTRA WIDEBAND

Perancangan Antena Mikrostrip Dual-Band Patch Persegi Panjang Plannar Array 6 Elemen dengan Defected Ground Structure

Antena Mikrostrip Slot Double Bowtie Satu Larik Dengan Pandu Gelombang Coplanar Untuk Komunikasi Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz

PERANCANGAN ANTENA WAVEGUIDE 6 SLOT PADA FREKUENSI 2,3 GHZ UNTUK APLIKASI LTE-TDD

Rancang Bangun Antena Mikrostrip 900 MHz

ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TEKNIK PLANAR ARRAY

PERANCANGAN PROTOTYPE ANTENA MIKROSTRIP PATCH ARRAY FREKUENSI 2,76 GHz UNTUK APLIKASI ANTENA RADAR MARITIM

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Antena Hexagonal Patch Array untuk Peningkatan Gain dan Bandwidth pada Frekuensi 2,4 GHz

STUDI PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT DENGAN TIPE POLARISASI MELINGKAR MENGGUNAKAN ANSOFT

PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP BENTUK E MODIFIKASI DENGAN ELEMEN PARASIT UNTUK RADIO ALTIMETER PADA FREKUENSI

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA MIKROSTRIP DOUBEL BIQUAD PADA FREKUENSI

Perancangan Antena Mikrostrip Bentuk Segiempat Dual Frequency untuk Aplikasi WLAN 2400 Mhz dan 5000 Mhz

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 1718

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN DAN ANALISIS ANTENA MIKROSTRIP PATCH SEGIEMPAT KOPLING APERTURE DENGAN FREKUENSI 2,45 GHz MENGGUNAKAN ANSOFT HFSS 11

PERANCANGAN FILTER BAND PASS COMBLINE PADA FREKUENSI 5.21 GHZ

Kata Kunci: Antena, CCTV, Crown Patch, Slot Lingkaran II. TINJAUAN PUSTAKA I. PENDAHULUAN. 2.1 Antena Mikrostrip

Antena Array Mikrostrip Slot Dengan Tuning-Stubs Untuk Ku-Band Electronic Support Measure (ESM)

Perancangan dan Pembuatan Antena Mikrostrip Egg Dengan Slot Rugby Ball yang Bekerja pada Frekuensi Ultra Wideband (UWB)

Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 Id paper: SM142

BAB I PENDAHULUAN. Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

UNIVERSITAS INDONESIA

LAPORAN LAB TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI

Desain Antena Log Periodik Mikrostrip Untuk Aplikasi Pengukuran EMC Pada Frekuensi 2 GHz 3.5 GHz

PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP DENGAN PERIPHERAL SLITS UNTUK APLIKASI TV DIGITAL

BAB II DASAR TEORI. (transmitting antenna) adalah sebuah transduser (pengubah) elektromagnetis,

JURNAL INFOTEL Informatika - Telekomunikasi - Elektronika

BAB III PERANCANGAN ANTENA DAN METODOLOGI PENGUKURAN

PENGUAT DERAU RENDAH PADA FREKUENSI 1800 MHz ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Konfigurasi Sirkuit Directional Coupler

Transkripsi:

DESAIN DAN REALISASI BANDPASS FILTER,45 GHZ DENGAN COUPLED LINE UNTUK RECEIVER STASIUN BUMI PADA SISTEM NANO SATELIT DESIGN AND REALIZATION OF BANDPASS FILTER.45 MHZ WITH COUPLED LINE FOR RECEIVER GROUND STATION IN NANO SATELLITE SYSTEM Muhammad Irfan Riswandi 1,Heroe Wijanto, Budi Syihabuddin 3 1,,3 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom { 1 irfanriswandi@students., heroe@, 3 bsa@}telkomuniversity.ac.id ABSTRAK Filter merupakan komponen telekomunikasi yang berperan untuk membatasi frekuensi yang di inginkan untuk sinyal yang akan dipancarkan maupun yang di terima. Pada jurnal ini telah dilakukan perancangan dan realisasi Bandpass Filter bagian receiver dengan pembatasan bandwidth 40 MHz yang digunakan untuk aplikasi ground station sistem satelit nano. Filter yang direalisasikan memiliki frekuensi center,45 GHz. Dalam realisasinya, sebuah filter harus memiliki beberapa karekteristik yang harus dipenuhi, seperti loss yang kecil (s1 dan s1), vswr yang mendekati 1, dan impedansi 50 Ohm. Serta loss tidak lebih dari 3 db (setengah daya). Pada penelitian ini direalisasikan filter dengan menggunakan metode Coupled line band pass filter. Bahan yang digunakan dalam filter ini adalah FR4 yang memiliki konstanta dielektrik sebesar 4,3. Hasil pengukuran dari filter yang direalisasikan memiliki bandwidth sesuai spesifikasi, yaitu 40MHz. Nilai return loss sebesar -11.4, VSWR sebesar 1.73 db, dan nilai insertion loss sebesar -3.14 db. Kata Kunci : filter, receiver, bandpass, coupled line ABSTRACT Filter is a telecommunications component which acts to limit the desired frequency for the signal to be transmitted or received. In this paper was to design and realization of Bandpass Filter section receiver with 40 MHz bandwidth limitation is used for the application of nano satellite system ground station. Filters are realized has,45 GHz center frequency. In reality, a filter should have several characteristics that must be met, such as a small loss (s1 and s1), VSWR is close to 1, and the impedance of 50 Ohm. As well as the loss of no more than 3 db (half power). In this study, filter is realized using coupled line band pass filter. Materials used in this filter is FR4 that has a dielectric constant of 4,3. The measurement results of the filter has a bandwidth that is realized according to specifications, namely 40MHz. Value of -11.4 return loss, VSWR of 1.73 db and insertion loss value of -3.14 db. Keywords : filter, receiver, bandpass, coupled line 1. Pendahuluan Perkembangan telekomunikasi Indonesia semakin maju, baik dibidang selular, teknologi kesehatan, tak terkecuali di bidang telekomunikasi satelit. Selain itu, riset dalam bidang ini juga telah banyak dilakukan di perguruan tinggi di dunia. Tren yang berkembang adalah menciptakan teknologi yang efektif dan efisien dengan biaya yang murah. Salah satu yang dikembangkan adalah satelit berukuran nano atau yang sering disebut nanosatellite. Banyaknya komponen RF (radio frekuensi) pada satelit baik pada bagian pembangkit frekuensi, bagian transmitter serta bagian receiver, salah satunya adalah filter. Filter merupakan sebuah rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan suatu pita frekuensi tertentu sekaligus memperlemah semua isyarat di luar pita ini. BPF adalah rangkaian yang melewatkan frekuensi pada daerah tertentu diantara frekuensi cut-off pertama dan frekuensi cut-off kedua dan meredam frekuensi di luar daerah tersebut. Unjuk kerja filter mempengaruhi sinyal yang diterima[5]. Coupled line Band Pass Filter merupakan salah satu metode perancangan filter yang paling populer dan dapat diterapkan pada beberapa aplikasi sistem komunikasi microwave karena teknik perancangannya sederhana. Resonator yang berdekatan diposisikan sejajar satu sama lain sepanjang setengah dari resonator lainnya. Susunan resonator yang sejajar ini sangat baik untuk merancang filter dengan dimensi yang lebih kecil dibandingkan metode perancangan filter lainnya[3]. Pada Tugas Akhir ini telah dibuat Band Pass Filter menggunakan metode coupled line dengan menggunakan bahan dielektrik yaitu FR4 pada frekuensi,45 GHz. Diharapkan dengan metode ini akan memperbaiki kinerja filter pada penelitian sebelumnya dan mendapatkan rentang bandwidth sesuai kebutuhan.. Dasar teori dan Metode Perancangan.1 Filter Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita frekuensi tertentu sekaligus memperlemah semua sinyal di luar pita ini[4]. Pengertian lain dari filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar 1

dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan frekuensi lainnya. Teknik-teknik menyeleksi frekuensi dilakukan sesuai dengan kondisi dan tujuan dari sistem yang akan dibangun. Dari tiap tiap kelompok filter yang dibuat, akan diacu parameter filter yaitu frekuensi kerja, impedasi input/output, frekuensi cut off, kecuraman, lebar pita dan ripple.. S-Parameter Scattering parameter atau disingkat S-parameter berhubungan dengan penggunaan port input/output. S parameter menghasilkan pengukuran gelombang berjalan yang dihamburkan atau dipantulkan ketika sebuah jaringan dimasukkan kedalam sebuah jalur saluran transmisi yang mempunyai parameter impedansi tertentu (Zl). S parameter diukur dalam db (decibell)[4]..3. Insertion Loss Insertion loss atau disingkat IL adalah rugi rugi daya yang dihasilkan karena penyisipan perangkat antara sumber dan beban. Daya yang dikirimkan dari sumber ke beban ada yang direfleksikan kembali ke sumber dan ada yang ditransfer ke beban, namun daya yang ditransfer ke beban ini sebagian akan hilang karena komponen pada rangkaian, hilangnya daya inilah yang disebut Insertion loss [1]..4 Impedansi Karakteristik Saluran Transmisi Mikrostrip Saluran transmisi mikrostrip terdiri dari konduktor dengan lebar w, ketebalan bahan (h), dan permitivitas efektif relative (εr). Adapun Impedansi karakteristik saluran transmisi mikrostrip merupakan parameter penting untuk menentukan lebar (w). Gambar 1. Saluran Transmisi[5] Berikut dibawah ini, persamaan impedansi karakteristik dari saluran transmisi mikrostrip[5]: Untuk w/d < 1 60 ln ( 8d + W ) (1) ε e W 4d Untuk w/d > 1 10 π ε e W d+1.393+0.667 ln(w d+1.444) ().5 Konstanta Dielektrik Efektif Konstanta dielektrik dari suatu saluran mikrostrip dipengaruhi oleh konstanta dielektrik relative (εr), tinggi (h) dari substrat dielektrik, lebar (w) dari konduktor strip dan juga frekuensi operasi untuk t/h << 0.005 yang dikemukan oleh Bahl dan Triveli[5]. ε e = ε r+1 + ε r 1 [1 + 10 (ac) W ] d (3).6 Panjang Gelombang ¼ λ Quarter wave transformer (transformator ¼ λ) merupakan potongan saluran tranmisi dengan panjang ¼ λ yang memiliki kemampuan dapat mentransformasikan suatu impedansi riil ke impedansi riil yang lain. Panjang gelombang dalam saluran transmisi mikrostrip tergantung pada konstanta dielektrik efektif yaitu :[5] λ g = λ 0 ε e = c f 0 ε e (4) Ln = λ g 4 Dimana: λ0 = panjang gel ombang dalam ruang bebas Ln = panjang saluran transmisi pada section n c = 3.10 8 m/s

3. DESAIN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Spesifikasi Perancangan Filter Prosedur Perancangan Band pass filter dimulai dari penetuan frekuensi kerja, Bandwidth, impedansi dan Orde. BPF adalah jenis filter yang hanya melewatkan sinyal pada range frekuensi tertentu dan meredam sinyal diluar range frekuensi tersebut. BPF memiliki dua frekuensi cut off yaitu frekuensi cutoff 1 (fc1) dan frekuensi cutoff (fc). Range kedua frekuensi cut off inilah yang akan dilewatkan oleh filter, diluar range tersebut maka sinyal akan diredam yang disebut Bandwidth dan besarnya 40MHz.. Dengan cut - off frekuensi ω1 dan ω sebagai batas bawah dan atas, didapatkan frekuensi pusat dan bandwidth frekuensi relative. BPF memiliki satu frekuensi tengah yang merupakan frekuensi resonansinya (fo). Pemilihan frekuensi sebagai frekuensi kerja,45 GHz dikarenakan pada rentang frekuensi tersebut redaman atmosfer dan hujan sangat kecil sehingga tidak mengganggu kinerja dari sistem komunikasi satelit nano. Berikut gambar menunjukan kurva BPF:. Gambar. Kurva BPF 3. Perhitungan Lebar Resonator Perhitungan lebar saluran resonator dengan nilai konstanta dielektrik 4,3 dan tebal substrat 1,6 mm dan impedansi (Zc) bernilai 50 ohm dapat menggunakan persamaan (1). Maka = h r 1 0,61 [B 1 ln (B 1) + [ln (B 1) + 0,39 - ]] π r r W LST =,8779 mm 3.3 Perhitungan Konstanta Dielektrik Efektif Perhitungan Konstanta dielektrik efektif diperlukan untuk mengatahui nilai panjang saluran transmisi. Konstanta dielektrik dari suatu saluran mikrostrip dipengaruhi oleh konstanta dielektrik relative (εr), tinggi (h) dari substrat dielektrik, lebar (w) dari konduktor strip. Pada filter ini menggunakan εr sebesar 4,3 dan tebal substrat sebesar 1,6 mm dan dari perhitungan lebar saluran transmisi didapatkan nilai lebar sebesar.8779 mm. Maka untuk mendapatkan nilai εeff menggunakan w/h 1 sesuai persamaan (3). ε e = ε r+1 + ε r 1 [1 + 10 (ac) W ] d = 3,3 3.4 Perhitungan Panjang Resonator Quarter wave transformer (transformator ¼ λ) merupakan potongan saluran tranmisi dengan panjang ¼ λ yang memiliki kemampuan dapat mentransformasikan suatu impedansi riil ke impedansi riil yang lain. Panjang saluran resonator dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (4). λ g = λ 0 ε e = 68.1 mm Ln = λ g 4 = 17.0 mm 3.5 Analisa Hasil Simulasi dan Hasil Optimasi Setelah dilakukan tahapan simulasi dan optimasi terhadap dimensi resonator dan jarak antara resonator didapatkan hasil yang berbeda dari hasil perhitungan awal. Parameter yang diharapkan pada perancangan filter telah didapatkan setelah dilakukan optimasi.pada tahapan optimasi dilakukan optimasi terhadap dimesi resonator yaitu panjang dan lebar dari resonator.optimasi ini menghasilkan ukuran layout yang berbeda hasil perhitungan. Bentuk layout filter setelah dilakukan optimasi yaitu menjadi seperti gambar 4. 3

Gambar 4. Layout Filter Hasil optimasi panjang Saltran Gambar 5. S-Parameter Hasil Optimasi Filter yang telah dirancang menggunakan simulator CST 014 telah memenuhi kriteria spesifikasi. Berikut tabel 1 menjelaskan perbandingan spesifikasi filter dengan filter yang dirancang dengan simulator CST. Tabel 1. Perbandingan hasil filter dengan spesifkasi Parameter Spesifikasi Hasil Simulasi Bandwidth 40 MHz 40 MHz Return Loss -10 db -13 db Insertion Loss -3 db -,88 db 4. PENGUJIAN SISTEM 4.1 Realisasi Band Pass Filter Coupled Line Setelah mendapatkan spesifikasi perancangan filter yang diinginkan pada simulasi menggunakan software simulator CST 014, selanjutnya proses realisasi filter agar dapat diuji. Filter yang telah dibuat berdimensi 8 mm x 4,65 mm. Berikut adalah hasil dari realisasi band pass filter coupled line pada frekuensi,45 GHz. Gambar 6. Realisasi Coupled line filter 4. Analisa Hasil Return Loss Return Loss menunjukkan karakteristik sinyal yang dipantulkan kembali menuju sumber. Semakin kecil nilai daya atau return loss maka semakin kecil pula daya yang kembali menuju sumber, sehingga daya yang tersalurkan menuju beban semakin maksimal. Pada gambar 7 menjelaskan hasil pengukuran return loss pada filter 4

Gambar 7. Hasil pengukuran Return Loss (S11) pada filter Gambar 7 menjelaskan hasil pengukuran return loss pada filter berada pada frekuensi tengah,45 GHz sebesar -11.4 db yang ditandai pada marker. Pada frekuensi,405 GHz nilai return loss sebesar -9.66 db yang ditandai dengan marker 1. Pada frekuensi,445 GHz nilai return loss sebesar -9.93 db yang ditandai dengan marker 3. Bandwidth yang ditunjukkan pada marker 1 dan marker 3 pada daerah passband pada waktu pengukuran bandwidth filter sebesar 40 MHz. Marker 1 menunjukkan frekuensi cut off bawah dan marker 3 menunjukkan frekuensi cut off atas. Nilai return loss pada filter ini -10 db yang berarti sesuai dengan spesifikasi filter. 4.3 Analisa Hasil Insertion Loss Insertion Loss adalah rugi rugi daya yang dihasilkan karena penyisipan perangkat antara sumber dan beban. Daya yang dikirimkan dari dari port input menuju port output. ada yang direfleksikan kembali ke sumber dan ada yang ditransfer ke beban, namun daya yang ditransfer ke beban ini sebagian akan hilang karena komponen pada rangkaian, hilangnya daya inilah yang disebut insertion loss. Daya yang ditransmisikan filter diusahan sebesar mungkin agar sinyal yang melewati filter tidak banyak teredam. Hasil pengukuran Insertion Loss dapat dilihat pada gambar 8 Gambar 8. Hasil pengukuran Insertion Loss pada filter Gambar 8 menjelaskan hasil pengukuran insertion loss pada filter berada pada frekuensi,45 GHz sebesar -3.14 db yang ditandai pada marker. Pada frekuensi,39 GHz nilai return loss sebesar -3.5 db yang ditandai dengan marker 1. Pada frekuensi,438 GHz nilai return loss sebesar -3.578 db yang ditandai dengan marker 3. Nilai insertion loss hasil pengukuran mendekati nilai insertion loss hasil simulasi Bandwidth yang ditunjukkan pada marker 1 dan marker 3 pada daerah passband pada waktu pengukuran bandwidth filter sebesar 40 MHz. Marker 1 menunjukkan frekuensi cut off bawah dan marker 3 menunjukkan frekuensi cut off atas. Bandwidth yang di dapatkan pada hasil pengukuran sudah sesuai spesifikasi yaitu sebesar 40 MHz, hanya rentang frekuensi nya bergeser sejauh 7 MHz. 5

4.4 VSWR VSWR adalah perbandingan antara tegangan maksimum dan minimum pada suatu gelombang berdiri akibat adanya pantulan gelombang yang disebabkan tidak matching-nya impedansi input filter dengan saluran feeder. Semakin mendekati 1 nilai dari VSWR maka semakin besar sinyal yang ditransmisikan filter. Hasil dari pengukuran VSWR dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Hasil pengukuran VSWR pada filter Pada gambar 9 diatas menjelaskan nilai VSWR filter pada frekuensi tengah,45 GHz yand ditandai oleh marker adalah sebesar 1.73. Nilai dari VSWR ini telah sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Frekuensi cut off bawah yang berada pada frekuensi,405 GHz adalah sebesar 1.981 yang ditandai oleh marker 1 dan marker 3 menunjukkan frekuensi cut off atas yang berada pada frekuensi,445 GHz sebesar 1.936. 4.5 Impedansi Pengukuran impedansi menunjukkan matching perangkat yang dirancang. Hasil pengukuran impedansi dapat dilihat pada gambar 10. Gambar 10. Hasil Pengukuran Impedansi pada filter Gambar diatas menjelaskan hasil pengukuran impedansi pada filter. Pada frekuensi,45 GHz nilai impedansi sebesar 65.977 + j 14.077 Ω. yang ditandai pada marker. Pada frekuensi,405 GHz nilai impedansi sebesar 51.650 - j 14.946 Ω yang ditandai dengan marker 1. Pada frekuensi,445 GHz nilai impedansi sebesar 8.199 + j 4.564 Ω yang ditandai dengan marker 3. 4.6 Analisa Hasil Pengukuran Setelah dilakukan pengukuran, ternyata terdapat perbedaan bila dibandingkan dengan hasil simulasi. Tabel menunjukan perbedaan hasil spesifikasi dan hasil pengukuran Tabel. Perbandingan Parameter Hasil Pengukuran dengan simulasi pada filter Parameter Spesifikasi Hasil Simulasi Hasil Pengukuran Bandwidth 40 MHz 40 MHz 40 MHz 6

Return Loss -10 db -13 db -11,4 db Insertion Loss -3 db -,88 db -3,14 db Hasil respon frekuensi pada pengukuran filter sedikit berbeda dengan respon frekuensi hasil simulasi. Perbedaan kecuraman respon frekuensi dipengaruhi oleh proses perancangan menggunakan simulator dengan kondisi sekitar adalah ideal sedangkan pada proses realisasi dan pengukuran terdapat interferensi dari frekuensi pada udara bebas. Secara keseluruhan bentuk respon frekuensi hasil pengukuran tidak berbeda jauh dai hasil simulasi. Pada Pengukuran kinerja Filter yang dilakukan di frekuensi,350 GHz,,405 GHz,,45 GHz,,445 GHz, dan,5 GHz dengan masukkan level daya sebesar-3.5 dbm menghasilkan bentukan Pass band dan Stop Band pada filter. Hasil Kinerja Filter ditunjukkan pada Gambar 11. Gambar 11. Kurva Kinerja Filter 5. Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Bandwidth filter yang diperoleh pada hasil simulasi sebesar 40 MHz yaitu berada pada frekuensi.405 GHz.445 GHz dan pada hasil realisasi bandwidth filter memliki rentang yang sama yaitu sebesar 40 MHz yaitu berada pada frekuensi.398.438 GHz.. Nilai insertion loss yang diperoleh pada hasil simulasi adalah -.88 db sedangkan pada hasil realisasi nilai insertion loss adalah -3.14 db. Nilai insertion loss tidak sesuai spesifikasi yaitu -3 db. 3. Nilai return loss yang diperoleh pada hasil simulasi adalah -13 db sedangkan pada hasil realisasi nilai return loss -11.4 db. Nilai ini mencapai pada hasil spesifikasi awal yaitu -10 db. 4. VSWR (Voltage Standing Wave Ratio) yang diperoleh pada hasil simulasi dengan adalah 1.56 sedangkan pada saat pengukuran nilai VSWR adalah 1.73. DAFTAR PUSTAKA [1] Angga Harwi Yanto. Perancangan dan Realisasi Filter Band Pass Hairpin Line Pada Frekuensi,45 GHz menggunakan Substat Rogers Duroid 5880 untuk satelit nano. Telkom University. 015 [] Renu Goyal, B. Er. Manpreet S. Manna,C. Er. Sushil Kakkar. Design And Analysis of Microstrip Coupled Line-Bandpass. International Journal of Advanced Technology & Engineering Research (IJATER). [3] Faridah Binti Said. Compact Microstrip Band Pass Filter. Universiti Tun Hussein Onn. 014 [4] DEVENDRA K. MISRA. (004). Radio-Frequency and Microwave Communication Circuits, Analysis and Desain Second Edition. JWS. New Jersey, California. [5] Hong,Jia-Seng, Lancaster,M.J. Microstrip Filters For RF/Microwave Applications. New York : Wiley and Sons, 001. [6] Qun YANG, Xiang-zheng XIONG, Yan-liang WU, Li-ping WANG and Hua-qing XIAO, Design of Microstrip Tapped-Hairpin Dual-Band Pass Filter for Ku-Band Application, Microwave and milimeter Wave Technology (ICMMT),010 Internasional Conference. [7] E. Cristal and S. Frankel, Hairpin-Line and Hybrid Hairpin-Line/HalfWave Parallel-Coupled-Line Filters, IEEE Trans. on MTT, vol. 0, no. 11, pp. 719-78, November 197. [8] Garg Rames, Bhartia Prakash, Bahl Inder, Microstrip Antena Design Handbook, Artech House, Boston.London, 46. [9] R. Rhea, HF Filter Design and Computer Simulation. Atlanta, GA: Noble Publishing, 1994. 7

[10] Terry Edwards. Foundations for Microstrip Circuit Design Second Edition. Wiley. [11] K.Vidhya and T.Jayanthy. Design of Microstrip Hairpin Bandpass Filter using Defected Ground Structure and Open Stub. IEEE 011 International Conference on Information and Electronics Engineering. [1] Jayaseelan Marimuthu, Mazlina Esa and S-Kamilah Yusof, Single-Stage Parallel Coupled Microstrip Line Bandpass Filter using Weak Coupling Technique, 008 IEEE international RF and Microwave conference Proceeding. [13] V. C. Koo, Y. K. Chan, V. Gobi, M. Y. Chua, C. H. Lim, C. S. Lim, C. C. Thum, T. S. Lim, Z. Ahmad, K. A. Mahmood, M. H. Shahid, C. Y. Ang, W. Q. Tan, P. N. Tan, K. S. Yee, W. G. Cheaw, H. S. Boey, A. L. Choo, B. C. Sew. A New Unnamed Aerial Vehicle Synthetic Aperture Radar for Environmental Monitoring. Faculty of Engineering & Technology Multimedia University. 01. 8