PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

I. PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak besar pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana

2015 PENGARUH FASILITAS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang selalu menjadi suatu paradigma yang sangat kental bagi setiap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

ARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. mengimbangi perkembangan Teknologi dan Informasi yang terus berkembang

Judul BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bagi kesehatan dilihat dari banyaknya masyarakat yang

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, mengembangkan potensi diri, membentuk pribadi yang bertanggung

PENGARUH AKTIVITAS SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRA KURIKULER DAN KEDISIPLINAN MENGIKUTI KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR

Motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bola basket di SMPN 4 Kepanjen Kabupaten Malang / Havid Yusuf

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah mendunia.

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan pada Pasal 3, disebutkan bahwa:

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah masih kurang memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan bakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

EKSPLORASI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang. tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Kepribadiannya berlandaskan dengan nilai-nilai baik di dalam masyarakat maupun

KEMAMPUAN GURU DAN MOTIVASI SISWA SERTA SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 22 ANDALAS PADANG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai sebuah upaya sadar yang dikerjakan oleh manusia untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. November-Desember 2012 pada siswa kelas V SDN 8 Kabila Kecamatan Kabila

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

ZANUAR BUDIANTO K

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang bagus, dibutuhkan proses pendidikan yang bagus pula. Setiap usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Arief Sabar Mulyana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga mendapat perhatian yang cukup besar baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan potensi diri setiap orang.

1. PENDAHULUAN. Siswa SMP merupakan potensi sumber daya manusia yang perlu dibina dan. pertumbuhan dan perkembangan remaja.

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupakan salah satu wadah yang berfungsi untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia menjadi sehat dan kuat secara jasmani maupun rohani atau dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disadari atau tidak, setiap orang mempunyai dua sifat yang saling

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. sasaran, sehingga untuk bisa bermain sepakbola diperlukan teknik-teknik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

Transkripsi:

PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENAH PERTAMA (SMP) NEGERI 2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR JURNAL Oleh: ANCE LARICHI 1107487/2011 PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

DAFTAR ISI JURNAL Halaman ABSTRAK... i BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat Pengembangan Diri... 4 B. Hakikat Sepak Bola... 5 C. Motivasi... 6 D. Kualitas Guru dan Pelatih... 7 E. Sarana dan Prasarana. 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 8 B. Tempat dan Waktu Penelitian... 8 C. Populasi dan Sampel... 8 D. Jenis dan Sumber Data... 8 BAB IV BAB V HASIL PENELITIAN A. Verifikasi Data... 9 B. Analisis Deskriptif... 10 C. Pembahasan... 11 KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 12 B. Saran... 12

Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Diri Sepak Bola Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Ramabatan Kabupaten Tanah datar Ance Larichi (Universitas Negeri Padang) Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya gambaran tentang pelaksanaan kegiatan pengembangan diri sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran (1) Motivasi siswa dalam Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan diri Sepak Bola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, (2) Kualitas Pelatih/Guru Pembina pada kegiatan Pengembangan Diri Sepak Bola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, (3) Kualitas Sarana dan Prasarana pada kegiatan pengembangan diri Sepak Bola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian adalah siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yang berjumlah 25 orang. Sampel dengan teknik total sampling, yaitu semua populasi dijadikan sampel yang berjumlah 25 orang. Data dikumpulkan menggunakan Angket ini disusun dengan menggunakan skala Guttman. Teknik analisis data adalah dengan analisis deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1) Gambaran hasil motivasi siswa dalam kegiatan pengembangan diri berada pada klasifikasi Cukup, 2) Gambaran kualitas guru/pelatih dalam kegiatan pengembangan diri sebesar berada pada klasifikasi Cukup, 3) Gambaran sarana dan prasarana dalam kegiatan pengembangan diri sebesar berada pada klasifikasi Kurang. Kata Kunci:Motivasi, Kualitas Guru/Pelatih, Sarana dan Prasarana

1 PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI SEPAK BOLA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) NEGERI2 RAMBATAN KECAMATAN RAMBATAN KABUPATEN TANAH DATAR 1. PENDAHULUAN Pendidikan nasional bertujuan untuk membantu pencapaian perkembangan optimal bagi setiap individu dengan potensi pada dirinya sendiri, sehingga menghasilkan manusia yang berkualitas seperti yang tercantum pada UU Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa dan martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh siswa pada jam sekolah dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan mempelajari bahan pengajaran yang diberikan diluar jam pelajaran tatap muka sebagai tugas atau pekerjaan rumah untuk menunjang bahan pengajaran yang diberikan dalam tatap muka. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka.

2 Mengikuti program pengembangan diri melalui kegiatan ektrakurikuler sepakbola, juga dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa, serta dapat meraih prestasi dalam olahraga sepakbola. Agar siswa dapat meraih prestasi pada cabang olahraga sepakbola. maka siswa harus mengasah kemampuan dan potensi serta tekun mengikuti program pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Selain itu siswa juga dapat menambah jam latihan dengan bergabung dengan klub-klub sepakbola yang aktif di ingkungan tempat tinggal masing-masing. SMP N 2 Rambatan adalah salah satu sekolah yang mengadakan ekstrakurikuler sepakbola. Pelaksanaan ekstrakurikuler sepakbola diikuti oleh siswa kelas VII, dan kelas VIII yang minat dan bakatnya di cabang olahraga sepakbola tahun ajaran 2014-2015. Dalam pelaksanaan di lapangan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola dilaksanakan pada hari jum at dan sabtu jam 16.00 setelah jam pelajaran disekolah selesai. Namun pelaksanaan ekstrakurikuler sepakbola di SMP N 2 Rambatan masih jauh dari apa yang diharapkan, karena siswa kurang serius untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sepakbola. Berdasarkan wawancara langsung dengan guru olahraga SMP 2 Rambatan (Ade fransiska) dan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 17 maret 2015, peneliti dapat menyimpulkan beberapa masalah diantaranya Pada kegiatan ekstrakurikuler berlangsung siswa masih sering terlambat datang bahkan bolos latihan, dan saat kegiatan berlangsung siswa tidak serius dalam mengikuti kegiatan, dan cenderung hanya menjadikan kegiatan ini sebagai ajang untk bermain-main

3 dan sedikitnya siswa-siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola di SMP N 2 Rambatan mengakibatkan siswa malas latihan. Dukungan dari orangtua siswa yang tak kalah pentingnya untuk memotivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. Sebagian dari orang tua lebih suka melihat anaknya untuk mengikuti les dari pada mengikuti latihan sepakbola, hal ini disebabkan oleh faktor kecemasan dari para orang tua yang cenderung takut anak nya akan mengalami cedera. Begitu juga lingkungan sekitar yang sangat besar pengaruh yang akan ditimbulkan, seperti: rayuan atau ajakan dari teman untuk memilih ekstrakurikuler cabang lain. Siswa tidak konsisten dan cenderung ikut- ikutan teman dalam memilih cabang ekstrakurikuler yang akan di pilih, serta peranan guru pembimbing/pelatih yang belum terlaksana dengan baik, ini dapat terlihat dari sering nya pelatih/guru pemimbing telat hadir dilapangan pada jadwal yang ditentukan dan pada saat latihan berlangsung guru Pembina sering melakukan hal lain dan membiarkan siswa latihan tanpa terarah. Hal ini dapat terlihat dari kenyataan dilapangan bahwa dari 118 orang jumlah siswa laki-laki kelas VII dan VIII, yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sepakbola yang diadakan di SMP N 2 Rambatan hanya berjumlah 25 orang siswa. Masalah ini mungkin juga disebabkan karena masih kurangnya fasilitas yang ada belum menunjang untuk kelancaran pelaksanaan latihan sepakbola seperti; belum adanya lapangan sendiri dan perlengkapan latihan untuk siswa berlatih. Perlengkapan latihan yang diperlukan untuk kelangsungan latihan

4 masih dibebankan kepada siswa pribadi. Hal ini menyebabkan kegiatan ekstrakurikuler kurang diminati oleh siswa karena latihan masih di lapangan yang bukan lapangan dari SMP N 2 Rambatan dan perlengkapan latihan yang masih kurang memadai serta temapt latihan yang relative jauh dari tempat tinggal siswa. Fenomena tersebut di atas mungkin juga disebabkan belum dilaksanakannya pembinaan olahraga sepakbola, Pembinaan pernah dilakukan tetapi belum mampu memberikan hasil. Oleh karena itu kegiatan ektrakurikuler sepakbola yang ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, khususnya dalam pembinaan belum mampu menunjukan prestasi yang diharapkan. 2. KAJIAN TEORI Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Pengembangan diri (self development) adalah penyemaian diri sendiri, Danim Sudarwan (2012:188). Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Menurut KBBI (2008:360) yaitu: suatu kegitan yang berada di luar

5 program yang tertulis dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan kesiswaan. Kegiatan ekstrakurikuler adalah merupakan kegiatan tambahan (ekstra) bagi siswa untuk dapat menyalurkan bakat atau keinginanya sesuai dengan cabang olahraga yang di minatinya, syafruddin (1999:4), kegiatan Ekstrakurikuler akan dapat menunjang pertumbuhan fisik dan psikis (mental) siswa sehinnga dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan (skill) suatu cabang olahraga 1. SEPAK BOLA Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga beregu yang masingmasing regu terdiri 11 orang pemain termasuk penjaga gawang, dimainkan di atas lapangan rumput yang datar dan rata berbentuk persegi panjang. Ukuran panjangnya adalah 110 meter dan lebarnya 70 meter, yang dibatasi garis lebar 12 cm serta dilengkapi 2 buah gawang yang tingginya 2,44 meter dan lebarnya 7,32 meter. Yulifri (2010:107). Dalam permainan sepakbola digunakan bola yang dibuat dari kulit dan dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh dua orang hakim garis. Permainan dilangsungkan dalam 2 babak, masing-masing babak lamanya 45 menit, dan masa istirahat 15 menit. Ide atau tujuan bermain sepakbola adalah berusaha untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menghindari kemasukan bola ke gawang kita dari serangan lawan.

6 2. MOTIVASI Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan, (Hamalik, 1992:173). Dalam Syaiful bahri djamarah (2011:148). Sedangkan Kamal Firdaus (2012:81) berpendapat bahwa Motivasi dapat di defenisikan sebagai penggerak atau pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, pendapat lain juga di kemukakan Syahrastani (2011:94) Motivasi adalah sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan suatu aktivitas atau menampilkan suatu perilaku tertentu. Menurut Djaali dalam Sumadi Suryabrata (2011:101) motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Adapun Grenberg menyebutkan bahwa motivasi adalah proses membangkitkan, mengerahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:156) fungsi motivasi adalah : 1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu pekerjaan

7 4. GURU PEMBINA/PELATIH Guru Pembina/pelatih yang dimaksudkan dalam hal ini adalah guru olahraga kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah guru olahraga berperan sebagai Pembina khusus dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga, apakah itu sepakbola, volley ball, bola basket dan lain sebagainya. Pendapat ini sesuai dengan yang dikatakan Kamal Firdaus dalam salah satu bukunya Pelatih di pahami sebagai orang yang di anggap ahli untuk mempersiapkan orang atau sejumlah orang untuk menguasai keterampilan tertentu.(kamal Firdaus 2012:106). Dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler olah raga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar, sasarannya tak lain adalah pembinaan melalui kegiatan ini akan terlihat kemampuan guru pendidikan jasmani sebagai guru Pembina kegiatan. Dimana guru olahraga harus dapat merealisasikan teori dan praktek olahraga secara baik. Guru olahraga tidak hanya mengajar di depan kelas melainkan juga sebagai pembimbing dan sebagai pelatih. 5. SARANA DAN PRASARANA Didalam Undang Undang Pendidikan No 3 (2005:1) menjelaskan bahwa: "Sarana adalah peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam kegiatan olah raga, sedangkan prasarana adalah tempat atau ruang masuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga/penyelenggaraan

8 keolahragaan". Pendapat senada juga di nyatakan Harsuki (2003:379) bahwa prasarana adalah wadah untuk melakukan kegiatan olahraga Sarana dan prasarana yang memadai akan mempengaruhi terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan sebaliknya didalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola disekolah sangat diharapkan sekali tersedianya. Sarana dan prasarana yang memadai seperti: alat-alat media dan bahan mengajar, winarko surahkmad (1990:126) mengemukakan Penggunaan alat-alat dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mempertinggi prestasi belajar pada umumnya dengan demikian terang pula bahwa guru harus mengerti akan fungsi dan kegunaan alat-alat pekerjaan sehari-hari". 3. METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif. Tempat penelitian ini dilakukan di tempat latihan yaitu lapangan Sepakbola Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemai n Sepak Bola Sekolah Menegah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar yang mengikuti kegiatan Pengembangan Diri Sepak Bola Penelitian ini disusun menggunakan angket dengan skala gutman dengan alternative jawaban YA dan TIDAK.penelitian ini dilakukan mulai bulan mei 2015 sampai dengan april 2015 dan dilaksanakan dilapangan

9 Sepak Bola Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kabupaten Kecamatan Ramabatan Kabupaten Tanah Datar pada sore hari waktu kegiatan dilaksanakan Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase adalah sebagai berikut: P F N x 100% Keterangan : P = persentase F = frekwensi responden (skor yang diperoleh) N = jumlah responden 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi Atlet No Kategori Jawaban Jumlah Jawaban Responden Persentase (%) 1 Ya 417 75.8 2 Tidak 133 24.2 Tingkat Capaian 75.8 % Jumlah 550 100 Pada Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa dari 25 orang responden dan dari 22 buah pertanyaan, total jawaban Ya adalah sebanyak 417 atau 75,8 %. Dan total jawaban Tidak adalah sebesar 133 atau 24,2 %.

10 Secara keseluruhan tingkat capaian motivasi atlet yang diperoleh dari 25 orang responden untuk 22 butir pertanyaan adalah sebesar 75,8 %, itu artinya bahwa tingkat capaian motivasi atlet berada pada klasifikasi Cukup Tabel 4. Deskripsi Hasil Data Kualitas Guru/Pelatih No Kategori Jawaban Jumlah Jawaban Responden Persentase (%) 1 Ya 370 70.4 2 Tidak 155 29.6 Tingkat Capaian 70.4 % Jumlah 525 100 Pada tabel diatas di atas dapat diketahui bahwa dari 25 orang responden dan dari 21 buah pertanyaan, total jawaban Ya adalah sebanyak 370 atau 70.4%. Dan total jawaban Tidak adalah sebanyak 155 atau 29,6 %. Secara keseluruhan tingkat capaian kualitas guru/pelatih yang diperoleh dari 25 orang responden untuk 21 butir pertanyaan adalah sebesar 70.4%, itu artinya bahwa tingkat capaian kualitas guru/pelatih berada pada klasifikasi Cukup Tabel 6. Deskripsi Hasil Data Sarana dan Prasarana No Kategori Jawaban Jumlah Jawaban Persentase (%) Tingkat Capaian Responden 1 Ya 320 55,6 2 Tidak 255 44,3 55,6. %

11 Jumlah 575 100 Pada tabel diatas di atas dapat diketahui bahwa dari 25 orang responden dan dari 23 buah pertanyaan, total jawaban Ya adalah sebanyak 320 atau 55.6%. Dan total jawaban Tidak adalah sebanyak 255 atau 44,3 %. Secara keseluruhan tingkat capaian sarana dan prasarana yang diperoleh dari 25 orang responden untuk 23 butir pertanyaan adalah sebesar 55.6%, itu artinya bahwa tingkat capaian sarana dan prasarana berada pada klasifikasi Kurang 6. KESIMPULANDAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab terdahulu dapat dikemukakan kesimpulan bahwa: 1. Gambaran hasil motivasi siswa dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar berada pada klasifikasi Cukup. 2. Gambaran kualitas guru/pelatih dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar berada pada klasifikasi Cukup. 3. Gambaran sarana dan prasarana dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama

12 (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar berada pada klasifikasi Kurang. Berdasarkan pada kesimpulan, maka penulis dapat memberikan saransaran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar : 1. Untuk meningkatkan motivasi atlet dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar disarankan para pelatih atau guru untuk tidak mengabaikan faktor motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik atlet, karena motivasi merupakan salah satu cara dalam cabang olahraga sepakbola untuk meningkatkan prestasi agar menjadi lebih baik. 2. Untuk meningkatkan prestasi atlet dalam pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar disarankan kepada pelatih/guru maupun masyarakat untuk sering mengikuti pelatihan dalam mengembangkan kegiatan sepakbola dan pemain untuk terus giat dalam berlatih. 3. Dalam meningkatkan prestasi atlet dalam kegiatan pengembangan diri melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten

13 Tanah Datar disarankan kepada kepala sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana seperti bola, account, patok dan lain-lainya sehingga kegiatan ekstrakurikuler bisa berjalan dengan baik dan lancar. 4. Penelitian ini hanya terbatas atlet sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar Pemain sepakbola Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kabupaten Tanah Datar, untuk itu perlu dilakukan penelitian pada atlet sepakbola lain di tempat atau daerah yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih banyak lagi. 5. Penelitian ini hanya terbatas variabel motivasi, kualitas guru/pelatih dan sarana dan prasarana sepakbola di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rambatan Kabupaten Tanah Datar, untuk itu perlu dilakukan penelitian pada variabel lain yang mempegaruhi sepakbola di tempat atau daerah yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih banyak lagi.