BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DALAM MASA TRANSISI BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTA WARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa dalam masa transisi berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, perlu diberikan dispensasii kepada masyarakat; b. bahwa pemberian dispensasi sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 472.11/5111/ SJ tanggal 28 Desember 2010 perihal Perpanjangan Masa Berlaku Dispensasi Pelayanann Pencatatan Kelahiran dalam masa transisi berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b di atas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran Dalam Masa Transisi Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang- Daerah Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Tingkat III di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); - 1 -
- 2-2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3019); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209); 4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3474); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886); 6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4235); 7. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4634); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4674); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1975 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3050); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik
- 3 - Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3730); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4736); 15. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2006 tentang Jenis dan Produk Hukum Daerah; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahui 2008 Nomor 14); 18. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 18 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 18, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 3). 19. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2010 Nomor 1 ). MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN BUPATI TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DALAM MASA TRANSISI BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat; 3. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat;
- 4-4. Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi Administrasi Kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain; 5. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat, yang selanjutnya disebut Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Kabupaten Kotawaringin Barat; 6. Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai Warga Negara Indonesia; 7. Orang Asing adalah orang bukan Warga Negara Indonesia; 8. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; 9. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan/ atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil; 10. Pendaftaran Penduduk adalat, pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan; 11. Kartu Keluarga, yang selanjutnya disingkat KK adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga; 12. Kartu Tanda Penduduk, yang selanjutnya disingkat KTP adalah identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 13. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada instansi pelaksana; 14. Pejabat Pencatatan Sipil adalah pejabat yang melakukan pencatatan peristiwa penting yang dialami seseorang pada instansi pelaksana dan pengangkatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 15. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkat ui anak, perubahan nama, dan perubahan status kewarganegaraan.
- 5 - BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Kelahiran dimaksudkan untuk terselenggaranya administrasi kependudukan dan pemenuhan hak penduduk secara tertib. Pasal 3 Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Kelahiran bertujuan untuk memberikan keabsahan identitas dan kepastian hukum atas dokumen penduduk dalam rangka mendapatkan data mutakhir, benar, lengkap dan tertib. BAB III PENCATATAN KELAHIRAN Pasal 4 (1) Setiap peristiwa kelahiran dicatat pada instansi pelaksana di tempat terjadinya kelahiran. (2) Pencatatan peristiwa kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan : a. Tempat domisili ibunya bagi penduduk warga Negara Indonesia b. di luar domisili ibunya bagi penduduk warga Negara Indonesia c. Tempat domisili ibunya bagi penduduk Orang Asing d. di luar domisili ibunya bagi penduduk Orang Asing e. Orang asing pemegang izin kunjungan dan f. Anak yang tidak Diketahui asal usulnya atau keberadaan orang tuanya. Pasal 5 (1) Pencatatan kelahiran penduduk warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat (2) huruf a dan b wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Surat Keterangan dari Dokter/ Bidan/ Penolong kelahiran; b. Nama dan identitas saksi kelahiran 2 (dua) orang; c. KK orang tua; d. KTP orang tua; e. Kutipan Akta Nikah/ akta Perkawinan orang tua.
- 6 - (2) Dalam hal pelaporan kelahiran tidak disertai kutipan akta nikah/ perkawinan orang tua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, pencatatan kelahiran dilaksanakan tetapi hanya mencantumkan nama ibu (3) Pencatatan kelahiran orang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, huruf d, dan huruf e, dilakukan dengan memenuhi persyaratan berupa : a. Surat Keterangan dari Dokter/ Bidan/ Penolong kelahiran; b. Kutipan Akta Nikah/ akta Perkawinan orang tua; c. KK dan KTP orang tua pemegang Izin Tinggal Tetap; d. Surat Keterangan Tempat Tinggal orang tua bagi pemegang Izin Terbatas, dan / atau e. Paspor bagi pemegang Izin kunjungan. (4) Persyaratan pencatatan, kelahiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f, dengan melampirkan Berita acara Pemeriksaan dari Kepolisian. Pasal 6 Pencatatan kelahiran penduduk warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a, dilakukan dengan cara : a. Penduduk warga Negara Republik Indonesia mengisi formulir Surat Keterangan Kelahiran dengan menunjukkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) kepada petugas register di kantor Desa/ Kelurahan. b. Formulir Surat Keterangan Kelahiran sebagaimana dimaksud pada huruf a, di tanda tangani oleh pemohon dan diketahui oleh Kepala Desa/ Lurah. c. Kepala desa/ Lurah menyampaikan ke Kecamatan untuk meneruskan Formulir Surat Keterangan Kelahiran kepada Instansi Pelaksana. d. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana mencatat dalam register Akta Kelahiran dan menerbitkan kutipan dan Akta Kelahiran dan menyampaikan kepada pemohon. Pasal 7 Pencatatan kelahiran penduduk warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, dilakukan dengan cara : a. Penduduk warga Negara Indonesia mengisi Formulir Surat Keterangan Kelahiran dengan menyerahkan surat kelahiran dari Dokter/ Bidan/ Penolong Kelahiran dan mengajukan KTP ibu atau bapaknya kepada Instansi Pelaksana. b. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana mencatat dalam register Akta Kelahiran dan menerbitkan kutipan Alat Kelahiran.
- 7 - Pasal 8 Pencatatan Kelahiran Orang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c dan huruf d, dengan cara : a. Penduduk Orang Asing mengisi Formulir Surat Keterangan Kelahiran dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) kepada Instansi Pelaksana. b. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana mencatat dalam register Akta Kelahiran dan menerbitkan kutipan Akta Kelahiran. Pasal 9 Pencatatan Kelahiran Orang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf e dilakukan dengan tata cara : a. Orang Asing mengisi Formulir Surat Keterangan Kelahiran dengan menyerahkan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) huruf e kepada Instansi Pelaksana. b. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana mencatat dalam register Akta Kelahiran dan menerbitkan kutipan Akta Kelahiran. Pasal 10 Pencatatan kelahiran anak yang tidak diketahui asal-usulnya atau keberadaan orang tuanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf f, dilakukan dengan cara : a. Pelapor/ pemohon mengisi formulir surat keterangan kelahiran dengan menyertakan Berita Acara Pemeriksaan Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) kepada Instansi Pelaksana. b. Pejabat Pencatatan Sipil pada Instansi Pelaksana mencatat dalam register Akta Kelahiran dan menerbitkan kutipan Akta Kelahiran. BAB IV PEMBERIAN DISPENSASI PENCATATAN KELAHIRAN Pasal 11 (1) Pencatatan pelaporan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari sampai 1 (satu) tahun sejak kelahiran, selama masa dispensasi tidak harus mendapatkan persetujuan Kepala Instansi Pelaksana. (2) Pencatatan pelaporan kelahiran yang melampaui waktu lebih dari 1 (satu) tahun sejak kelahiran, selama masa dispensasi tidak harus mendapatkan penetapan Pengadilan Negeri. (3) Pencatatan pelaporan kelahiran yang melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari, selama masa dispensasi tidak dikenakan denda
- 8 - administratif sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah) sebagaimana diatur dalam Pasal 90 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Kotawaringin Barat Nomor 58 Tahun 2009 tentang Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran Dalam Masa Transisi Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan (Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2009 Nomor 58) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 13 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 3 Januari 2011 dan berakhir tanggal 31 Desember 2011. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Diundangkan di Pangkalan Bun pada tanggal 31 Januari 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT, ttd Drs. A. RIDUANSYAH H, M.Si NIP. 195510101979011004 Ditetapkan di Pangkalan Bun Pada tanggal 31 Januari 2011 Pj. BUPATI KOTAWARINGIN BARAT ttd AGUSTIN TERAS NARANG BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TAHUN 2011 NOMOR : 4