PERMAINAN TRADISIOANAL. A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kulitas hidup. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi 3, yaitu. gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kata lain mampu merumuskan tujuan pendidikan yang berisikan

BAB I PENDAHULUAN. lebih nikmat, lebih cepat, dan lebih lancar karenanya. Dengan kemajuan teknologi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan penguasaan teknik dan faktor psikologis. Dengan memiliki kondisi

BAB I PENDAHULUAN. anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan. Nasional, yang dimaksud dengan Pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Shinta Mustika, 2013

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

PERMAINAN DALAM PENJAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fakhry Brillian Hidayat, 2013

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS VI - SEMESTER 1

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan pendidikan melalui. aktivitas jasmani yang dijadikan sebagai media untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjasorkes) meliputi permainan

BAB I PENDAHULUAN. tetap dapat menempatkan diri pada kedudukannya yang mulia dan dapat

PROGRAM PEMBELAJARAN P J O K KELAS IV - SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dari bab demi bab yang telah peneliti kemukakan diatas, maka peneliti bisa mengambil beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam melaksanakan fungsi-fungsi kehidupan tidak lepas dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya dunia akibat kemajuan teknologi dan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN-SARAN. 1. Pembinaan pencak silat yang berorientasi olahraga kompetitif dan

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mempunyai rasa percaya diri yang memadai. Rasa percaya diri (Self

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

I. PENDAHULUAN. Baley (2001:13) mengatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan. adalah pendidikan kebudayaan, yang didapat secara perorangan,

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. jasmani harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Pendidikan

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. dan bermakna. Menurut Morse (1964) dalam Suherman (2000: 5) membedakan

terhadap kepribadian pelakunya. Kegiatan yang untuk menggunakan tubuh secara menyeluruh dalam bentuk permainan atau pertandingan/ perlombaan

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Hakikat Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga salah satu cara untuk membina dan mempertahankan kesegaran

22. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan yang berlangsung seumur

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan anak usia dini (PAUD) menurut Hasan (2011: 15), adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aktifitas, tanpa ada yang menyuruh Slameto ( 2010:83). Minat pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus

BAB I PENDAHULUAN. kualitas fisik dan bertujuan untuk meningkatkan penampilan olahraga. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak-anak usia sekolah dasar adalah suatu generasi yang memiliki

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

I. PENDAHULUAN. dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa di lakukan oleh

PERIODISASI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

BAB I PENDAHULUAN. Sehat adalah nikmat karunia Allah yang menjadi dasar bagi segala nikmat. Nikmatnya makan, minum, tidur, serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Donny Suhartono, 2013

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. jasmani yang direncanakan secara sistematik untuk mencapai suatu tujuan yang

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, menurut Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. Sastra secara nyata memang berbeda dengan psikologi. Psikologi

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan keterampilan olah raga tetapi pada perkembangan si anak seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga

PROGRAM TAHUNAN (PROTA)

senam Merupakan terjemahan dari kata: 1. Gymnastiek Belanda 2. Gymnastics Inggris Asal kata Gymnos Yunani berarti telanjang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, agar tercipta kondisi dan

BAB I PENDAHULUAN. tanpa pendidikan manusia tidak akan bisa mencapai cita-cita yang mulia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai di dalam Tugas Akhir ini adalah membuat sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017

Transkripsi:

PERMAINAN TRADISIOANAL A. Sasaran Belajar 1. Sebagai wahana pendidikan 2. Per. tradisional sebagai bahan ajar Penjas

3. Mengubah permainan tradisional suatu daerah shg mudah dilakukan dan disenangi oleh anak daerah lain

Permainan tradisional merupakan permaianan yang telah dimainkan oleh anak-anak pada suatu daerah secara tradisi Yang dimaksud secara tradisi ialah permainan itu telah diwarisi dari generasi yang satu ke generasi berikutnya

Pengertian olahraga tradisional Olahraga tradisional harus memenuhi Persyaratan: 1. Olahraga 2. Tradisional, baik memiliki tradisi yang telah berkembang selama beberapa generasi maupun tradisi budaya suatu bangsa secara lebih luas

Persyaratan teknik dalam olahraga tradisional 1. Kekuatan tubuh 2. Kelenturan tubuh 3. Kecepatan gerak 4. Kecepatan reaksi (kecepatan dan ketepatannya)

Klasifikasi olahraga tradisional di Indonesia 1. Olahraga untuk seorang diri, contoh olahraga loncat batu di P Nias 2. Olahraga berpasangan/berlawanan, contoh pencak silat 3. Olahraga pacu, contoh karapan sapi 4. Olahraga tanding beregu, contoh sepak raga dari Sul- Sel 5. Olahraga kelompok bergilir, contoh sondah mandah

Nilai budaya yang terkandung dalam OR Tradisional 1. Penghargaan mencapai prestasi yang unggul 2. Penghargaan prestasi orang lain 3. Ikatan kelompok 4. Relgiusitas dan lain-lain

Pengembangan olahraga tradisional dapat ditempuh melalui: 1. Dengan cara stimulan 2. Dengan cara memusatkan perhatian pada aspek keolahragaan

Pentingnya olahraga tradisional dan kebudayaan OR Tradisional perlu dikembangkan demi ketahanan budaya bangsa Merupakan nilai-nilai luhur untuk diketahui dan dihayati OR Tradisional perlu dilindungi, dibina, dikembangkan, diberdayakan, yang selanjutnya diwariskan

Menyusun muatan lokal yang benar-benar berbasis pada budaya lokal yang terarah dan terpadu

Kebudayaan adalah sebuah keutuhan yang di dalamnya terkandung unsurunsur yang disenangi dan yang tidak disenangi Tidak disenangi 1. Peruntukannya terbatas 2. Tingkat kesulitannya cukup tinggi 3. Bahan dan peralatannya sulit didapat 4. Ketinggalan zaman

Permainan dan olahraga tradisional Permainan dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Permainan untuk bermain (play) a. Mengisi waktu luang b. Bersifat hiburan c. Pada umumnya dilakukan oleh anak-anak

2. Permainan untuk bertanding dibagi menjadi empat, yaitu: a. Permainan yang memerlukan kekuatan/keterampilan fisik, contoh Egrang b. Permainan yang memerlukan suatu siasat, contoh Dakon c. Permainan yang memerlukan kekutan fisik dan siasat, contoh Gobak sodor d. Permainan yang bersifat untung-untungan, contoh Karapan sapi

TUGAS PERMAINAN TRADISIONAL A. Sejarah permainan tradisional B. Tujuan C. Manfaat D. Sasaran E. Peraturan dan permainan 1. Lapangan dan peralatan a. Lapangan b. Peralatan

2. Pemain 3. Lama permainan 4. Pemenang 5. Jalannya Permainan 6. Jenis permainan dan penilaian 7. Wasit 8. Sumber

Macam Permainan 1. Permainan yg diciptakan anak itu sendiri Misalnya: berlari-lari, meloncat-loncat, merangkak, dll. 2. Permainan yang diciptakan oleh orang tua, adalah peranan permainan dlm usaha pendidikan yg dpt membantu dlm perkembangan dan pertumbuhan, seperti:

a. Perkembangan dan pertumbuhan jasmani 1) Dorongan yg diperlukan utk pertumbuhan 2) Ada dinamik utk berdiri dan bergerak 3) Ada dinamik utk macam-macam ekpresi 4) Ada kesegaran jasmani 5) Ada kebiasaan hidup sehat

b. Perkembangan jiwa Pengaruh lansung permainan adalah pada jasmani, maka perbaikan jasmani akan menjadikan perbaikan pada jiwa c. Perkembangan kepribadian permainan akan melupakan diri sendiri karena adanya tugas mengontrol diri, disiplin dll

d. Perkembangan rasa keindahan Permainan yang dilakukan dengan teknik dan taktik yang baik dapat dinikmati oleh yang melihat, misalnya senam irama, sepakbola, dll. e. Perkembangan kesadaran sosial Manusia terdiri atas jiwa dan raga, dan merupakan makluk sosial. Di dalam bermain, seseorang membutuhkan orang lain utk bermaian

f. Mendorong hidup keagamaan dan kebaktian Pendidikan jasmani bukan merupakan suatu cara kebaktian, akan tetapi memberikan syarat bagi kesehatan badan. Selain itu, permainan diperlukan utk hidup bermoral atau berkesusilaan

g. Kesenangan dalam kerja Badan yang sehat merupakan syarat untuk bekerja dengan baik

Golongan dan maksud yang terkandung dalam permainan 1. Permainan menirukan suatu perbuatan, misalnya berjual-jualan, membuat rumah dari batu 2. Permainan untuk melatih kekuatan dan kecakapan, misalnya tarik- menarik, berguling, bergulat, berkejar-kejaran

3. Permainan untuk melatih pancaindera, misalnya gateng, dakon 4. Permainan untuk melatih berbahasa, misalnya dongeng, menceritakan pengalamannya

5. Permainan dengan lagu dan gerak irama a. Permainan yg semata-mata lagu yang menjadi pokok b. Lagu yang disertai permainan 1) Lagu menjadi pengantar suatu permainan 2) lagu sebagai pengiring tari atau gerak berirama 3) Lagu yang bersifat undian 4) Lagu yg bersifat semacam teka-teki

Manfaat Permainan Tradisional 1. Jasmani (tubuh) Badan menjadi sehat dan kuat, dapat menghilangkan kekakuan badan, seluruh pancainderanya dapat dipergunakan dengan baik, lancar, dan cekatan

2. Rohani Tumbuhnya ketajaman berpikir, kehalusan rasa serta kekuatan kemauan, disiplin, tertib, membiasakan bersikap waspada, membiasakan berpikir riil dan menghilangkan rasa segan atau mudah putus asa

Nilai Permainan Tradisional Menurut Dharmamulya Rasa senang, rasa bebas, rasa berteman, Rasa demokrasi, belajar memimpin kelompok, tanggung jawab, patuh terhadap peraturan, melatih menghitung, melatih jujur dan sportif, melatih sopan santun, dll.

Menurut Menpora (1989: 7-8) Unsur-unsur yang terkandung dalam Permainan tradisional adalah ketangkasan, kecepatan, ketepatan, kecermatan, kejujuran, dan kerja sama

Sasaran Permainan Tradisional 1. Sasaran jasmani atau fisik a. Peningkatan kekuatan otot b. Daya tahan otot setempat c. Daya tahan kardiovaskuler d. Kelentukan e. Kemampuan gerak

2. Sasaran psikis atau mental Anak dapat mengembangkan kreativitasnya, dalam arti berlatih berpikir mengambil keputusan dengan cepat dan tepat 3. Sasaran sosial Di dalam bermain terjadi interaksi aktif, suasana seperti ini membantu menciptakan dan mengembangkan rasa sosial

4. Sasaran rasa ketuhanan Dalam bermain anak akan merasakan keagungan terhadap Tuhan. Apabila akan bermain orang berdoa singkat terlebih dahulu

Permainan tradisional yang dapat digunakan bahan ajar dilihat dari sudut pendidikan 1. Mudah dimainkan 2. Sedikit faktor bahayanya 3. Dapat dipertanggungjawabkan dari segi kesehatan 4. Guru mampu memodifikasi, sehingga dapat dijadikan bahan ajar pendidikan jasmani

A. Peran Olahraga Tradisional dalam Kepariwisataan di Indonesia B. Pembimaan dan Sosialisasi 1. Jalur pendidikan, baik formal maupun informal 2. Media massa