PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI TENAGA KERJA ASING BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

dokumen-dokumen yang mirip
8l~ gz>~ PlJiU/ta1t QiO''WMt<}

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN IZIN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

2015, No IndonesiaTahun 2011 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5216); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2007 tent

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERBANDINGAN PENGATURAN TENTANG TENAGA KERJA ASING PERPRES 72 TAHUN 2014 DAN PERPRES NO 20 TAHUN 2018

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP 20/MEN/III/2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER. 02 / MEN /III / 2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2018 TENTANG PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

2018, No Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik

2016, No Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintaha

6. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial RI Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Orsos LSM;

PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BERITA NEGARA. No.970, 2012 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. Penempatan. Perlindungan. TKI. Sanksi Administrasi.

LEMBARAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BARITO KUALA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Apabila ada tanggapan terhadap draft ini mohon dikirimkan ke:

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republi

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/III/2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING (IMTA) DI KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

GUBERNUR RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI RIAU NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 31 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Konsultan Pariwisata. Pendaftaran. Prosedur.

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Menteri tentang Tata Car

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PEDOMAN DAN TATA CARA JENIS PERIZINAN DAN NON PERIZINAN. I. Ketentuan dan Persyaratan Perizinan dan Non Perizinan Bidang Penanaman Modal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.02/MEN/III/2008 TENTANG TATA CARA PENGGUNAAN TENAGA KERJA ASING

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

2016, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 737, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Perjalaann Wisata. Pendaftaran.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-07/MEN/IV/2006 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.10/MEN/V/2009 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN YANG DIDIRIKAN OLEH WARGA NEGARA ASING

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : Tahun 2016 TANGGAL : 2016 SOP BIDANG NAKERTRANS

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2003 NOMOR 03 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 03 TAHUN 2003

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.03/2017 TENTANG PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING DAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN DI SEKTOR PERBANKAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 317/MENKES/PER/III/2010 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.741, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Jasa Transportasi Wisata. Pendaftaran.

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

NOMOR : 12 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING BUPATI PURWAKARTA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

2013, No.5 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya disebut den

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

TENTANG DI KOTA CIMAHI. Ketenagakerjaan. Kerja Asing;

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.742, 2010 KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. Usaha Daya Tarik Wisata. Pendaftaran.Prosedur.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PSIKOLOGI CALON TENAGA KERJA INDONESIA

BERITA NEGARA. KEMENPU-PR. Usaha Jasa Konstrusksi. BUJK PMA. Pemberian. Juknis. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PENGENDALIAN LALU LINTAS DAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING PADA WILAYAH PROVINSI SULAWESI TENGAH

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Ketenagaker

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR 10 TAHUN 2013

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisis dalam BAB II maka diambil kesimpulan :

2013, No.4 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini, yang dimaksud dengan: 1. Calon Tenaga Kerja Indonesia yang selanjutnya diseb

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/V/2009 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN KANTOR CABANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PERPANJANGAN IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA KERJA ASING

Transkripsi:

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI TENAGA KERJA ASING BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Mcnimbang a. bahwa keberadaan tenaga kerja asing bidang kesejahteraan sosial memerlukan pembinaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi agar lebih berdayaguna dan berhasilguna bagi masyarakat; b. bahwa untuk terlaksananya pembinaan, pengawasan, pengcnda'ian dan evaluasi dimaksud, maka diperlukan tata cara pelayanan administrau pemberian rekomendasi tenaga kerja asing bidang kesejah~eraan s05ial; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dt'maksu~ dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentany Prosedur Pemberian Rekomendasi Tenaga Kerja Asing Bidang KosejallterCia~ Sosial;!vlengin :at 1. Undang-Undang NomoI' 9 Tahun 1992 tentang Keirnigrasiun; 2. Undang-Undang NomeI' 10 Tahun 1992 tentang Kepabeanan; 3. Undang-Undang NomoI' 3'1 TClh..m 1999 tentang Hubungan Luar Negeri; 4. Undang-Undang NomoI' 24 Tahun 2000 tentang Pe~anjian InterriasioiOcJl; 5. Undang-Undang Norr:ur 16 Tahun 2001 tentang Yayasan sebagairnan<l telah diuball dengan Undang-Ur.dang NomoI' 28 Tahun 2004; 6. Undan~-Undang NornaI' 1:l Tahun 2003 ten~ang Ketenagakerj<1an; 7. Undang-Und<\ng NO!T10r 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah bet-erapa k31i diubah terakhir dengan Undang Undang NomoI' 12 bhu~ 2008; 8. Undang-Undang t~omor 29 Tahun 2007 tentang Pernerintahan Provinsi Daerah Khusl!5 It uketa Jakcll ta sebagai Ibukot;) Neg3ra K8$a!Uc,n Republik Indonesia; 9. Undang-Undang Nc;mor ':'1 Tahun 2000 tentang Kesejallteraan SU3ial;

2 10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 11. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Undang-Undang tentang Yayasan; 14. Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Sosial Nomor 78 Tahun 1993 tentang Pembinaan Organisasi Sosial LSM; 15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor KEP.223/MEN/2003 tentang Jabatan-Jabatan di Lembaga Pendidikan yang Dikecualikan dari Membayar Kompensasi; 16. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.02/MEN/III/2008 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing; 17. Keputusan Menteri Sosial Nomor 69/HUKl2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Kerjasama Teknik Luar Negeri Dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional di Lingkungan Departemen Sosial Republik Indonesia; 18. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan; 19. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah; 20. Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2009 tentang Tata cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing; 21. Peraturan Gubernur Nomor 104 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN GUBERNUR TENTANG PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI TENAGA KERJA ASING BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3 3. Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 4. Dinas Sosial yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 6. Suku Dinas adalah Suku Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 7. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang selanjutnya disebut Bakesbangpol adalah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 8. Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. 9. Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat TKA adalah warga negara asing pemegang visa dengan tujuan bekerja di wilayah Indonesia. 10. Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat RPTKA adalah rencana penggunaan tenaga kerja asing pada jabatan tertentu yang dibuat oleh pemberi kerja TKA untuk jangka waktu tertentu yang disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk. 11. Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang selanjutnya disingkat IMTA adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk kepada pemberi kerja TKA. 12. Tenaga Kerja Asing bidang kesejahteraan sosial yang selanjutnya disebut TKA bidang kesejahteraan sosial adalah orang asing yang bekerja pada Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional yang memiliki Memorandum of Understanding dengan Kementerian Sosial. Republik Indonesia atau bekerja pada Lembaga Kesejahteraan Sosial yang beraktifitas di bidang kesejahteraan sosial. 13. Lembaga Swadaya Masyarakat Internasional yang selanjutnya disingkat LSM Internasional adalah lembaga swasta yang pad a umumnya mendapat dukungan keuangan dari badan-badan internasional dan mencurahkan kegiatannya untuk merancang dan melaksanakan program-program dan proyek-proyek di negara-negara berkembang. 14. Lembaga Kesejahteraan Sosial yang selanjutnya disingkat LKS adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. 15. Rekomendasi bidang kesejahteraan sosial yang selanjutnya disebut Rekomendasi adalah surat persetujuan yang diberikan oleh Kepala Dinas kepada TKA yang bekerja pada LSM Internasional atau pad a LKS yang beraktifitas di bidang kesejahteraan sosial. 16. Memorandum of Understanding yang selanjutnya disingkat MoU adalah kesepakatan kerja sama LSM Internasional dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia dalam rangka penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

4 17. Tenaga Kerja Indonesia pendamping yang selanjutnya disebut TKI pendamping adalah tenaga kerja warga negara Indonesia yang ditunjuk dan dipersiapkan sebagai pendamping TKA. 18. Penelitian persyaratan adalah penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen administrasi LSM Internasional dan LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial. 19. Pengecekan lapangan adalah tindakan yang dilakukan dengan mendatangi LSM Internasional dan LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN RUANG L1NGKUP Pasal 2 (1) Rekomendasi TKA bidang kesejahteraan sosial dimaksudkan sebagai pendataan, pelayanan dan pembinaan terhadap keberadaan TKA bidang kesejahteraan sosial. (2) Rekomendasi TKA bidang kesejahteraan sosial bertujuan untuk meningkatkan peran dan fungsi TKA terhadap pelayanan kesejahteraan sosial masyarakat. Pasal 3 Ruang Lingkup TKA bidang kesejahteraan sosial terdiri dari : a. TKA yang bekerja pad a LSM Internasional yang telah memiliki MoU dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia Republik Indonesia; dan b. TKA yang berkerja pada LKS. BAB III PROSEDUR PEMBERIAN REKOMENDASI Bagian Kesatu LSM Internasional yang Menggunakan TKA Bidang Kesejahteraan Sosial Pasal 4 (1) Setiap LSM Internasional yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki rekomendasi dari Dinas dalam melakukan kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial. (2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan secara selektif kepada LSM Internasional yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial yang bertugas di Daerah.

5 (3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipergunakan untuk keperluan : a. RPTKA; b. IMTA; e. pengajuan surat penugasan TKA; d. perpanjangan Surat Penugasan TKA; e. pengajuan Visa; dan f. pembebasan bea masuk atas barang impor. (4) Untuk memperoleh rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a sampai dengan huruf e, LSM Internasional harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Dinas yang ditandatangani Pimpinan/Ketua LSM Internasional dilengkapi persyaratan sebagai berikut: a. fotokopi MoU antara Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan LSM Internasional; b. fotokopi kontrak kerja antara TKA bidang kesejahteraan sosial dengan LSM Internasional; e. fotokopi Visa Kerja; d. e. fotokopi paspor; program kerja 1 (satu) tahun terakhir LSM Internasional; f. daftar riwayat hidup TKA bidang kesejahteraan sosial; g. daftar riwayat hidup TKI pendamping; dan h. pas foto TKA bidang kesejahteraan sosial ukuran 4 em x 6 em sebanyak 2 (dua) lembar. (5) Untuk memperoleh rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf f, LSM Internasional harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas yang ditandatangani Pimpinan/Ketua LSM Internasional dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi MoU antara Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan LSM Internasional; b. identitas Pimpinan/Ketua LSM Internasional; e. fotokopi Visa Kerja; d. daftar barang; e. daftar reneana lokasi pendistribusian barang; f. spesifikasi barang yang akan didistribusikan; dan g. surat pernyataan bermaterai eukup yang menyatakan bahwa barang tersebut tidak diperjualbelikan atau hanya untuk kegiatan kemanusiaan. Pasal 5 (1) Berdasarkan permohonan yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4) dan ayat (5), Dinas selanjutnya meneliti persyaratan dan pengeeekan lapangan. (2) Dalam penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Dinas dapat mengikutsertakan Suku Dinas dan instansi terkait. (3) Pengeeekan lapangan yang dilakukan oleh Suku Dinas harus dilaporkan kepada Kepala Dinas paling lama 5 (lima) hari kerja. (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan persyaratan dinyatakan lengkap, maka paling lama 7 (tujuh) hari kerja Kepala Dinas harus memberikan rekomendasi kepada LSM Internasional yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial. (5) Rekomendasi yang diberikan kepada LSM Internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan.

6 Pasal 6 (1) Apabila rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5), habis masa berlakunya, maka LSM Internasional yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial wajib melakukan perpanjangan rekomendasi. (2) Perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Untuk memperoleh perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), LSM Internasional harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Dinas yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua LSM Internasional dilengkapi persyaratan sebagai berikut: a. fotokopi MoU antara Kementerian Sosial Republik Indonesia dengan LSM Intemasional; b. fotokopi kontrak kerja antara TKA bidang kesejahteraan sosial dengan LSM Internasional; e. fotokopi kontrak kerja antara LSM Internasional dengan LKS lokal; d. fotokopi Paspor; e. program kerja 1 (satu) tahun terakhir LSM Internasional; f. laporan hasil tugas selama 1 (satu) tahun terakhir; g. daftar riwayat hidup TKA bidang kesejahteraan sosial; h. daftar riwayat hidup TKI pendamping; i. fotokopi Visa kerja; j. pas foto TKA bidang kesejahteraan sosial ukuran 4 em x 6 em sebanyak 2 (dua) lembar; dan k. rekomendasi dari Bakesbangpol. Pasal 7 (1) Berdasarkan permohonan yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3), Dinas selanjutnya meneliti persyaratan dan pengeeekan lapangan. (2) Dalam penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan, Dinas dapat mengikutsertakan Suku Dinas dan instansi terkait. (3) Pengeeekan lapangan yang dilakukan oleh Suku Dinas harus dilaporkan kepada Kepala Dinas paling lama 5 (lima) hari kerja. (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan persyaratan dinyatakan lengkap, maka paling lama 7 (tujuh) hari kerja Kepala Dinas harus memberikan perpanjangan rekomendasi kepada LSM Internasional yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial. (5) Perpanjangan rekomendasi yang diberikan kepada LSM Internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perpanjangan diterbitkan dan dapat dilakukan untuk 2 (dua) kali perpanjangan. Pasal 8 (1) Apabila permohonan rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 6 tidak memenuhi syarat, maka harus ditolak. (2) Keputusan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai alasan dan pertimbangan hukumnya, untuk diserahkan kepada pemohon berikut pengembalian berkas permohonan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan ditolak.

7 (3) Atas penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemohon rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi agar melengkapi persyaratan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak berkas penolakan diterima pemohon. (4) Apabila pemohon rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tidak dapat melengkapi persyaratan, maka permohonan dianggap batal. Bagian Kedua LKS yang Menggunakan TKA Bidang Kesejahteraan Sosial Pasal 9 (1) Setiap LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial wajib memiliki rekomendasi dari Dinas dalam melakukan kegiatannya di bidang kesejahteraan sosial. (2) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan seeara selektif kepada LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial yang bertugas di Daerah. (3) Rekomendasi sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), dipergunakan untuk keperluan : a. RPTKA; b. IMTA; e. pengajuan surat penugasan TKA; d. perpanjangan Surat Penugasan TKA; e. pengajuan Visa; dan f. pembebasan bea masuk atas barang impor. (4) Untuk memperoleh rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a sampai dengan huruf f, LKS harus mengajukan permohonan seeara tertulis kepada Kepala Dinas yang ditandatangani Pimpinanl Ketua LKS dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi akta pend irian LKS dari notaris dan pengesahan akta pendirian LKS dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. tanda daftar LKS; e. izin operasional; d. fotokopi paspor; e. fotokopi Visa kerja; f. fotokopi Kartu Izin Tenaga Asing Sementara (KITAS); g. program kerja 1 (satu) tahun terakhir LKS; h. daftar riwayat hidup TKA bidang kesejahteraan sosial; i. daftar riwayat hidup TKI pendamping; j. fotokopi kontrak kerja antara TKA bidang kesejahteraan sosial dengan LKS; dan k. pas foto TKA bidang kesejahteraan sosial ukuran 4 em x 6 em sebanyak 2 (dua) lembar. Pasal 10 (1) Berdasarkan permohonan yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4), Dinas selanjutnya meneliti persyaratan dan pengeeekan lapangan. (2) Dalam penelitian persyaratan dan pengeeekan lapangan, Dinas dapat mengikutsertakan Suku Dinas dan instansi terkait.

8 (3) Pengecekan lapangan yang dilakukan oleh Suku Dinas harus dilaporkan kepada Kepala Dinas paling lama 5 (lima) hari kerja. (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan persyaratan dinyatakan lengkap, maka paling lama 7 (tujuh) hari kerja Kepala Dinas harus memberikan rekomendasi kepada LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial. (5) Rekomendasi yang diberikan kepada LKS sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal diterbitkan. Pasal 11 (1) Apabila rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) habis masa berlakunya, maka LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial wajib melakukan perpanjangan rekomendasi. (2) Perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan oleh Kepala Dinas. (3) Untuk memperoleh perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), LKS harus mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas yang ditandatangani oleh Pimpinan/Ketua LKS dilengkapi persyaratan sebagai berikut : a. fotokopi akta pendirian LKS dari notaris dan pengesahan akta pendirian LKS dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia; b. tanda daftar LKS; c. izin operasional; d. fotokopi paspor; e. fotokopi Visa kerja; f. fotokopi IMTA; g. fotokopi Kartu Izin Tenaga Asing Sementara (KITAS); h. program kerja 1 (satu) tahun terakhir LKS; i. laporan hasil tugas selama 1 (satu) tahun terakhir; j. daftar riwayat hidup TKA bidang kesejahteraan sosial; k. daftar riwayat hidup TKI pendamping; I. fotokopi kontrak kerja antara TKA bidang kesejahteraan sosial dengan LKS; m. pas foto TKA bidang kesejahteraan sosial ukuran 4 em x 6 em sebanyak 2 (dua) lembar; dan n. rekomendasi dari Bakesbangpol. Pasal 12 (1) Berdasarkan permohonan yang diajukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3), Dinas selanjutnya meneliti persyaratan dan pengecekan lapangan. (2) Dalam penelitian persyaratan dan pengecekan lapangan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), Dinas dapat mengikutsertakan Suku Dinas dan instansi terkait. (3) Pengecekan lapangan yang dilakukan oleh Suku Dinas harus dilaporkan kepada Kepala Dinas paling lama 5 (lima) hari kerja. (4) Setelah dilakukan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan persyaratan dinyatakan lengkap, maka paling lama 7 (tujuh) hari kerja Kepala Dinas harus memberikan perpanjangan rekomendasi kepada LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial.

9 (5) Perpanjangan rekomendasi yang diberikan kepada LKS sebagaimana dimaksud pada ayat (4), berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal perpanjangan diterbitkan dan dapat dilakukan untuk 2 (dua) kali perpanjangan. Pasal 13 (1) Apabila permohonan rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 11 tidak memenuhi syarat, maka harus ditolak. (2) Keputusan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disertai alasan dan pertimbangan hukumnya, untuk diserahkan kepada pemohon berikut pengembalian berkas permohonan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal permohonan ditolak. (3) Atas penolakan sebagaimana dimaksud pad a ayat (2), pemohon rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi agar melengkapi persyaratan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak berkas penolakan diterima pemohon. (4) Apabila pemohon rekomendasi atau perpanjangan rekomendasl, dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari tidak dapat melengkapi persyaratan, maka permohonan dianggap batal. Pasal 14 Rekomendasi atau perpanjangan rekomendasi, disampaikan secara langsung kepada pemohon dan salinannya disimpan oleh Dinas sebagai arsip dengan tembusan kepada Suku Dinas. BAB IV LARANGAN Pasal 15 Setiap TKA bidang kesejahteraan sosial dilarang untuk : a. terlibat dalam kegiatan politik; b. c. terlibat dalam penyebaran suatu agama atau faham tertentu; terlibat dalam kegiatan intelijen/klandestin apapun; d. mengkomersialkan kegiatan sosial; dan e. melakukan penggalangan dana yang berbasis kesejahteraan sosial. BAB V SANKSI ADMINISTRASI Pasal 16 Terhadap TKA bidang kesejahteraan sosial, LSM Internasional dan LKS yang dalam melakukan kegiatannya melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal15, dikenakan sanksi administrasi berupa : a. tidak diberikan rekomendasi; b. pengusulan penjatuhan sanksi kepada Kementerian Sosial Republik Indonesia terkait MoU LSM Internasional; c. pencabutan surat keputusan tanda daftar LKS oleh Dinas; dan/atau d. mengumumkan pencabutan sebagaimana dimaksud pada huruf c secara luas melalui media massa.

10 BAB VI PEMBINAAN DAN PELAPORAN Pasal 17 (1) Kepala Dinas melakukan pembinaan kepada Suku Dinas yang memberikan rekomendasi dan melaksanakan pengawasan terhadap TKA bidang kesejahteraan sosial. (2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dalam bentuk antara lain: a. pelaporan perkembangan rekomendasi dan pengawasan TKA bidang kesejahteraan sosial; dan b. pengembangan kapasitas petugas yang melaksanakan rekomendasi dan pengawasan TKA bidang kesejahteraan sosial. Pasal 18 (1) LSM Internasional dan LKS yang menggunakan TKA bidang kesejahteraan sosial wajib memberikan laporan secara periodik setiap 6 (enam) bulan sekali. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Kepala Dinas, yang sekurang-kurangnya memuat materi : a. Pendahuluan; b. Rencana program ke~a dan keterlibatan TKA bidang kesejahteraan sosial; c. Realisasi program kerja dan peran TKA bidang kesejahteraan sosial; d. Hasil program kerja; dan e. Penutup. (3) Berdasarkan laporan yang disampaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Dinas menghimpun dan mengolah laporan untuk dilaporkan kepada Gubernur. BAB VII PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN Pasal 19 (1) Pengawasan terhadap penggunaan TKA bidang kesejahteraan sosial pada LSM Internasional atau LKS dilaksanakan oleh Bakesbangpol. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Gubernur. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 20 Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan Peraturan Gubernur ini dibebankan pad a Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dinas.