PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kondisi Ketenagakerjaan terus menunjukkan perbaikan. Pada bulan ruari 2011, TPT Aceh tercatat 8,27%, sementara TPAK juga menunjukkan peningkatan menjadi 66,63%. Menurut lapangan pekerjaan utama, sektor pertanian masih menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, dimana jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 903,4 ribu jiwa. Sementara menurut status pekerjaan utama, tenaga kerja masih didominasi oleh tenaga kerja berstatus buruh/ karyawan (30,27). Tingkat kemiskinan di Aceh terus menunjukkan penurunan. Dari 20,98% pada Maret 2010 menjadi 19,57% pada Maret 2011. Meski demikian, angka ini masih jauh diatas nasional yang sebesar 12,49%. Kualitas kemiskinan Aceh juga membaik yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan sebesar 3,5 dan Indeks Keparahan Kemiskinan sebesar 0,94 pada Maret 2011. 5.1. KETENAGAKERJAAN Perkembangan ketenagakerjaan Aceh terus menunjukkan perbaikan seperti tergambar dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 1 dan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 2. Pada bulan ruari 2011, TPT Aceh tercatat 8,27%, turun dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 8,6%. Sementara TPAK juga menunjukkan peningkatan dari 62,83% pada ruari 2010 menjadi 66,63% satu tahun kemudian. Gambar 5.1 Perkembangan Kondisi Ketenagakerjaan Aceh 70 % 66,63 60 62,83 63,17 50 40 30 20 10 0 TPAK TPT 8,60 8,37 8,27 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Berdasarkan rilis ketenagakerjaan oleh BPS Aceh, dari 1,89 juta orang yang tercatat bekerja di Aceh pada bulan ruari 2011, hanya 39,9% tenaga kerja yang memiliki pendidikan minimal SMU atau sederajat. Sehingga dapat dikatakan tenaga kerja terdidik di Aceh masih rendah. Disisi lain, bila dilihat dari TPT menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan, TPT lulusan SMU menempati angka tertinggi yaitu 14,42% disusul TPT
2009 2010 2011 lulusan diploma dan universitas. Hal ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa lapangan pekerjaan untuk tenaga kerja terdidik juga masih rendah di Aceh. Tabel 5.1. TPT menurut Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan per ruari 2011 Hingga posisi ruari 2011, sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan masih menjadi sektor penyerap tenaga kerja terbesar dimana jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor ini mencapai 903,4 ribu jiwa, meningkat dibanding posisi Agustus 2010 yang berjumlah 809 ribu jiwa atau 45.59% dari total tenaga kerja di Aceh. Sektor penyerap tenaga kerja terbesar lainnya adalah sektor jasa sosial masyarakat dan serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. Hal ini terkonfimasi dengan sumbangan sektor-sektor tersebut dalam PDRB Provinsi Aceh.. Gambar 5.2 Perkembangan Tenaga Kerja Aceh menurut Lapangan Kerja Utama Pertanian dll Pertambangan Industri Listrik, Gas&Air Konstruksi Dagang, resto&hotel Transp, gudang&kom Keu,sewa&js.perush Js.sos,masy&orang Lainnya 903.447 282.781 393.921 809.788 314.323 361.971 869.110 271.815 355.092 847.095 264.453 331.508 860.595 248.324 298.558 0% 20% 40% 60% 80% 100% Bila dilihat dari status pekerjaan utamanya, tercatat per ruari 2011 status pekerjaan utama dari tenaga kerja di Aceh mayoritas bekerja sebagai buruh/ karyawan (30,27%), diikuti oleh tenaga kerja berstatus berusaha sendiri, pekerja yang tidak dibayar dan status pekerja yang berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap dengan porsi masing-masing sebesar 23%, 19,15% dan 18,89%. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah laju pertumbuhan masyarakat Aceh yang memiliki usaha sendiri (dibantu buruh tidak tetap dan berusaha sendiri) terlihat terus mengalami pertumbuhan lebih tinggi dibanding yang lain. Hal ini mungkin terkait dengan program Pemerintah Aceh yang memberikan kemudahan dalam pengurusan ijin usaha, namun
juga bisa menjadi indikasi bahwa sempitnya lapangan pekerjaan membuat masyarakat harus bisa berusaha sendiri untuk memperoleh penghasilan. Gambar 5.3 Porsi Tenaga Kerja menurut Status Pekerjaan Utama per ruari 2011 Pekerja Bebas di Non Pertanian 1,37% Pekerja Tidak Dibayar 19,15% Berusaha Sendiri 22,96% Buruh/Karyawan 30,27% Berusaha dibantu buruh tdk tetap 18,89% Pekerja Bebas di Pertanian 3,34% Berusaha dibantu butuh tetap 4,02% Tabel 5.2. Perkembangan Tenaga Kerja Menurut Status Pekerjaan Utama NO LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA 2009 2010 2011 Growth (yoy,%) -10 Agust-10-11 1 Berusaha Sendiri 339.216 355.868 353.334 348.323 435.759 4,16% -2,12% 23,33% 2 Berusaha dibantu buruh tdk tetap 333.389 331.612 345.737 357.382 358.514 3,70% 7,77% 3,70% 3 Berusaha dibantu butuh tetap 65.936 71.555 71.020 90.589 76.296 7,71% 26,60% 7,43% 4 Buruh/Karyawan 516.469 544.717 550.318 546.731 574.496 6,55% 0,37% 4,39% 5 Pekerja Bebas di Pertanian 62.876 51.804 63.600 58.084 63.390 1,15% 12,12% -0,33% 6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 44.322 45.393 37.100 42.985 26.001-16,29% -5,30% -29,92% 7 Pekerja Tidak Dibayar 329.376 331.612 345.561 332.337 363.449 4,91% 0,22% 5,18% Total 1.691.584 1.732.561 1.766.670 1.776.254 1.897.905 4,44% 2,52% 7,43%
5.2. KESEJAHTERAAN Tingkat kemiskinan 3 di Aceh terus menunjukkan penurunan. Dari 20,98% pada Maret 2010 menjadi 19,57% pada Maret 2011. Meski bila dilihat dari jumlah penduduk miskin terlihat terjadi peningkatan sebesar 32,9 ribu jiwa selama kurun waktu Maret 2010 Maret 2011, namun bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Aceh maka memang terjadi penurunan prosentase. Tabel 5.3 Perkembangan Kemiskinan Aceh Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa) Persentase (%) Kota Desa (Kota + Desa) Kota Desa (Kota + Desa) 1999 104,7 497,4 602,10 10,15 16,3 14,75 2000 102,3 492,8 595,10 10,45 16,78 15,2 2001 112,1 646,5 758,60 13,03 20,92 19,2 2002 201,1 998,8 1.199,90 20,09 33,06 29,83 2003 223,9 1030,3 1.254,20 19,47 33,63 29,76 2004 198,7 957,5 1.156,20 17,49 32,57 28,37 2005 222,9 943,5 1.166,40 19,04 32,6 28,69 2006 226,9 922,8 1.149,70 19,22 31,98 28,28 2007 218,8 864,7 1.083,50 18,68 29,87 26,65 2008 195,8 763,9 959,70 16,67 26,3 23,53 2009 182,19 710,68 892,87 15,44 24,37 21,80 2010 173,37 688,48 861,85 14,65 23,54 20,98 2011 176,02 718,78 894,81 13,69 21,87 19,57 Sumber: BPS Prov. Aceh Penurunan jumlah penduduk miskin ini diduga karena terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat yang diakibatkan oleh sebagian besar perekonomian sudah mulai bergairah kembali khususnya sektor pertanian. Hal ini berkaitan dengan pemberian bantuan pemberdayaan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin oleh pemerintah maupun lembaga non pemerintah. 4 25 Gambar 5.4 Perkembangan Angka Kemiskinan Nasional % 20 15 10 16,58 20,37 12,52 15,42 18,93 11,65 14,15 17,35 10,72 13,33 16,56 9,87 12,49 15,72 9,23 5 0 Kota Desa Nasional 2007 2008 2009 2010 2011 Sumber: BPS RI, diolah
Seperti fenomena yang terjadi secara nasional pada umumnya, tingkat kemiskinan di pedesaan jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat kemiskinan di perkotaan 5, dimana tingkat kemiskinan pedesaan Aceh pada Maret 2011 tercatat sebesar 21,87% sedangkan perkotaan hanya 13,69%. Meski tingkat kemiskinan Aceh menurun, angka tersebut masih jauh diatas nasional yang hanya 12,49%. Perbaikan kemiskinan Aceh juga tampak dari segi kualitas yang ditunjukkan oleh Indeks Kedalaman Kemiskinan 6 dan Indeks Keparahan Kemiskinan 7. Indeks Kedalaman Kemiskinan yang menunjukkan rata-rata jarak antara taraf hidup penduduk miskin dengan garis kemiskinan terus menurun menjadi 3,5 pada Maret 2011. Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan yang menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan antara penduduk miskin juga turun menjadi 0,94. Gambar 5.5 Indeks Kedalaman Kemiskinan & Indeks Keparahan Kemiskinan Aceh 9 8,41 Indeks Kedalaman Kemiskinan 8 Indeks Keparahan Kemiskinan 7 6 5 4 5,28 5,41 4,92 4,46 4,11 3,5 3 2 2,59 1 1,84 1,64 1,5 1,34 1,26 0,94 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011