KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

dokumen-dokumen yang mirip
DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

REGULASI DIRI DAN ADIKSI SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK PADA MAHASISWA POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasinya (Azwar, 200 4). Penelitian ini menghubungkan tiga variabel yaitu

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

Sholikhin 1 Meithy Intan R. Luawo 2 Djunaedi 3. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling FIP UNJ,

LAMPIRAN A. Skala Konsep Diri dan. Skala Motivasi Berprestasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI AKADEMIK DENGAN SCHOOL WELL-BEING PADA SISWA SMP HANG TUAH 1 JAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS TERHADAP KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA PADA PEMBELAJARAN KALKULUS

Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Bebas : Keharmonisan Keluarga. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

BAB III METODE PENELITIAN. penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006:12). hubungan Academic Self Concept dan Konformitas Terhadap Teman Sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

SKRIPSI. Nadya Putri Delwis FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).

SELF-REGULATED LEARNING DAN KECEMASAN AKADEMIK PADA SISWA SMK

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA INTENSI BERMEDIA SOSIAL DENGAN PROKRASTINASI SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Educational Psychology Journal

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO

WARA KUSRINI NIM: S

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA YANG BEKERJA SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan. variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Pendekatan dan Rancangan Penelitian. atas dua macam, yaitu : penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN BELAJAR IPS SISWA SD DI KABUPATEN SLEMAN

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

SKRIPSI. Oleh: Bagus Sidik Darmawan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Penelitian kuantitatif

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN DISIPLIN DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA RSBI KELAS VII SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif adalah penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN MEDIA VIDEO DAN MOTIVASI

HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir pada Siswa SMK Muhammadiyah 2 Andong Boyolali

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI REGULER DI SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2006: 12). Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI INTERPERSONAL DENGAN PENYESUAIAN KULIAH PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA di UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. B. Definisi Operasional

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Perbandingan Fear of Success dengan Jenis Kelamin. Gender

BAB III METODE PENELITIAN

Penyesuaian Akademis Mahasiswa Tingkat Pertama

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

BAB III METODE PENELITIAN

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO Okky Mega Dhatu, Annastasia Ediati Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 okkymega3424@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP N 24 Purworejo. Populasi penelitian adalah 173 siswa dan sampel penelitian didapatkan melalui cluster random sampling. Alat ukur yang digunakan adalah skala konsep diri akademik (26 aitem, α = 0,853) dan skala motivasi berprestasi (5 aitem, α = 0,718). Analisis Kendall s Tau menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP N 24 Purworejo (r = 0,283; p<0,001), yang berarti bahwa semakin positif konsep diri akademik maka semakin tinggi motivasi berprestasi. Untuk meningkatkan motivasi berprestasi, siswa perlu mengembangkan konsep diri akademik yang dimilikinya secara lebih positif. Kata kunci: motivasi berprestasi, konsep diri akademik, siswa Abstract This study aimed to examine the relationship between academic self-concept and achievement motivation among students of SMP N 24 Purworejo. The study population comprised 173 students which were collected using cluster random sampling. The Academic Self-Concept Scale (26-items; α =.853) and Achievement Motivation Scale (5 items; α =.718) were used to collect data. Kendall's Tau analysis showed a significant positive correlation between academic self-concept and achievement motivation among students of SMP N 24 Purworejo (r =.283; p<.001), which indicated that the more positive academic self-concept, the higher achievement motivation. Keywords: achievement motivation, academic self-concept, students PENDAHULUAN Motivasi yang paling penting dalam pendidikan adalah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi bersifat instrinsik dan relatif stabil. Individu yang memiliki motivasi berprestasi menginginkan tantangan yang memungkinkan individu itu dapat menunjukkan penampilannya McClelland (Yamin, 2008). Motivasi berprestasi dari seorang siwa dapat ditunjukkan dengan adanya keinginan seorang siswa untuk selalu berusaha aktif dan mau untuk menunjukkan kemampuannya di dalam bidang akademik. Prestasi belajar seorang siswa di sekolah dapat dilihat dari keikutsertaan seorang siswa 233

dalam mengikuti sebuah perlombaan atau kompetisi merupakan salah satu hal ia memiliki motivasi berprestasi dalam hal akademik. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Fu (2001) menyatakan bahwa siswa dengan motivasi berprestasi yang tinggi serta memiliki kemampuan menghindari kegagalan menunjukkan memiliki nilai-nilai tugas yang memuaskan. Siswa yang berorientasi sukses serta mampu menghindari kegagalan akan mempunyai keinginan mencapai prestasi yang lebih tinggi, sehingga semakin tinggi motivasi berprestasi siswa maka semakin tinggi keberhasilan siswa mencapai kesuksesan. Hasil penenlitian Wahyuni (2009) menjelaskan bahwa keberadaan motivasi berprestasi dalam diri siswa pada proses pembelajaran merupakan faktor penting yang akan mempengaruhi seluruh aspek-aspek belajar dan pembelajaran. Siswa yang memiliki motivasi berprestasi akan menunjukkan minatnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar, merasakan keberhasilan diri, mempunyai usaha-usaha untuk menjadi yang terbaik, dan menyelesaikan tugas-tugas dengan sebaik-baiknya. Para ahli psikologi dan pendidik telah lama menyadari bahwa konsep diri merupakan salah satu faktor non-intelektual yang sangat penting dalam menentukan prestasi belajar (Pudjijogyanti, 1993). Banyak siswa yang mengalami kegagalan dalam pelajaran bukan disebabkan oleh tingkat intelektual yang rendah atau kemampuan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk melakukan tugas. Berbagai penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pandangan individu terhadap kualitas kemampuan yang ia miliki akan mempengaruhi motivasinya dalam melakukan tugas. Konsep diri akademis dapat dikatakan sebagai konsep diri yang khusus berhubungan dengan kemampuan akademis siswa. Skaalvik dan Rankin (1990) merumuskan konsep diri akademis sebagai perasaan umum individu dalam melakukan yang terbaik di sekolah dan kepuasan terhadap prestasi yang diperoleh. Hattie (dalam Kavale & Mostert, 2004) mendefinisikan konsep diri akademis sebagai penilaian individu dalam bidang akademis. Penelitian terhadap konsep diri akademik yang dilakukan oleh Marsh, Boivin, dan Guay (2003) menjelaskan bahwa perubahan konsep diri akademik menyebabkan perubahan pada prestasi akademik, jika terjadi kenaikan konsep diri akademik maka akan menyebabkan kenaikan juga pada prestasi akademik. dijelaskan pula bahwa hubungan konsep diri akademik dan prestasi mempunyai efek timbal balik, efek timbal balik memperlihatkan bahwa konsep diri akademik dan prestasi akademik saling terkait dan saling memperkuat. Peningkatan konsep diri akademik akan mengakibatkan prestasi yang lebih baik dan prestasi yang baik akan membawa konsep diri akademik yang lebih baik. Dengan demikian, dapat dicermati bahwa pandangan seorang siswa mengenai kemampuannya di bidang akademik, dapat membantu siswa untuk mencapai prestasi akademik. Hasil mengenai pandangan siswa terhadap kemampuannya akan mempengaruhi motivasinya dalam melakukan tugas. Motivasi berprestasi juga memiliki peran bagi siswa untuk mencapai prestasi akademik dan memcahkan masalah, sehingga dapat mencapai apa yang diidamkan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP N 24 Purworejo. 234

METODE Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMP Negeri 24 Purworejo yang keseluruhan berjumlah 173 siswa (96 siswa laki-laki dan 77 siswa perempuan). Sampel penelitian adalah kelas VIII sejumlah 4 kelas (2 kelas digunakan untuk try out skala). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan Skala Motivasi Berprestasi dan Skala Konsep Diri Akademik. Kedua skala psikologi tersebut akan disusun berdasarkan skala likert, dimana akan ada empat macam pilihan respon, yaitu SS (sangat sesuai), S (sesuai), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju). Aitem dari skala tersebut memiliki dua jenis yaitu, aitem yang bersifat favorable (mendukung pada teori) dan unfavorable (tidak mendukung teori). Pada pernyataaan favourable, jawaban Sangat Sesuai (SS) mempunyai nilai 4, Sesuai (S) mempunyai nilai 3, Tidak Sesuai (TS) mempunyai nilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai (STS) mempunyai nilai 1. Sebaliknya untuk pernyataan unfavourable, jawaban Sangat Sesuai (SS) mempunyai nilai 1, Sesuai (S) mempunyai nilai 2, Sesuai (TS) mempunyai nilai 3, Sangat Tidak Sesuai (STS) mempunyai nilai 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini berdasarkan hasil uji korelasi menggunakan Kendall s Tau dapat disimpulkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri akademik dan motivasi berprestasi (r xy = 0,283, p< 0,001). Semakin positif konsep diri akademik siswa maka semakin tinggi pula motivasi berprestasinya, dan sebaliknya semakin negatif konsep diri akademik siswa maka semakin rendah motivasi berprestasinya. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan adanya hubungan positif antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi dapat diterima. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara konsep diri akademik dan motuvasi berprestasi (r xy = 0,283 dan p = 0,000 (p<0,05)). Hal ini berarti, semakin positif konsep diri akademik yang dimiliki siswa, maka semakin tinggi motivasi berprestasinya, dan semakin negatif konsep diri akademik yang dimiliki siswa, maka semakin rendah motivasi berprestasinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, bahwa ada hubungan positif antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi pada siswa SMP Negeri 24 Purworejo. Darta (2009) dalam penelitiannya mengemukakan prestasi belajar siswa yang memiliki konsep diri akademik tinggi prestasi belajarnya lebih tinggi dari pada yang memiliki konsep diri akademik rendah. Perbedaan konsep diri akademik antara siswa yang berprestasi tinggi dengan yang kurang berprestasi menyebabkan adanya perbedaan dalam memandang dirinya. Siswa yang memandang dirinya positif akan menganggap keberhasilannya sebagai adanya kemampuan, sedangkan siswa yang memandang dirnya negatif menganggap keberhasilan yang dicapai hanya kebetulan. Siswa yang berprestasi tinggi akan menganggap prestasi itu sebagai kemampuan sedangkan siswa yang kurang 235

berprestasi akan memandang diri mereka sebagai orang yang tidak mempunyai kemampuan. Bong dan Clark (1999) menjelaskan bahwa ada hubungan antara konsep diri dan motivasi akademik yang ada pada individu. Ketika seseorang memiliki pandangan yang positif terhadap kemampuan yang ada pada dirinya akan memperoleh kesuksesan dan dapat melewati rintangan-rintangan yang dihadapi, sebaliknya jika individu dengan konsep diri yang negatif maka seseorang akan merasa gagal untuk memperoleh atau memenuhi potensi yang ada dalam dirinya. Bilamana siswa memandang dirinya sebagai siswa yang rajin dan tekun serta bersikap disiplin dalam belajar, maka siswa tersebut mempunyai konsep diri yang positif. Dengan konsep diri positif ini, siswa akan berusaha mengikuti pembelajaran dengan baik dan teratur, sehingga mendapat prestasi belajar yang baik. Yagers (Marsh & Hattie, 1996) menambahkan bahwa dengan konsep diri akademik yang positif akan meminimalisasi munculnya kesulitan belajar dalam diri siswa. Berkurangnya kesulitan belajar inilah yang pada akhirnya memungkinkan siswa untuk mendapatkan penguasaan akademik yang lebih baik. Siswa akan berusaha menunjukkan prestasi dan kemampuannya dalam belajar, baik secara individual maupun dalam kekompok. Di pihak lain, siswa yang konsep diri akademiknya negatif, memandang dirinya sebagai orang yang tidak berguna, bersikap malas, tidak mau diatur, serta tidak mau berkomunikasi dengan teman sekelasnya, ia tidak memiliki kemauan belajar yang tinggi. Siswa dengan konsep diri akademik negatif ini akan mengalami kesulitan dalam belajar, dan prestasi belajarnya cenderung rendah. Berdasarkan kategori skor, maka konsep diri akademik pada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Purworejo memiliki kecenderungan positif dengan mean empiris 72. Mayoritas siswa berada pada kategori positif yaitu sebanyak 82 subjek (73,87%). Adanya variasi kategori konsep diri akademik pada subjek dipengaruhi oleh perbedaan konsep diri akademik yang dimiliki oleh masing-masing subjek. Berdasarkan kategorisasi skor, maka motivasi berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Purworejo memiliki kecenderungan tinggi, dengan mean empiris 12. Mayoritas siswa berada pada kategori motivasi berprestasi tinggi yaitu 65 subjek (58,55%). Hasil ini menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi berprestasi adalah faktor konsep diri akademik yang dimiliki oleh siswa tersebut, namun dari sebanyak 88,28% siswa yang memiliki konsep diri akademik yang positif hanya 65,75% yang memiliki motivasi berprestasi yang baik, artinya ada faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi motivasi berprestasi siswa SMP N 24 Purworejo, selain dari faktor konsep diri akademik. Konsep diri akademik positif yang dimiliki oleh para siswa dapat mendorong siswa untuk bersemangat dalam meraih prestasi. Siswa merasa tertantang untuk mempertahankan ataupun meningkatkan prestasi yang telah diraih dari semester sebelumnya, sehingga ia mampu berprestasi yang lebih baik lagi di semester selanjutnya, selain itu para siswa juga tertantang untuk melakukan pekerjaan yang lebih menantang bagi dirinya sehingga ia akan lebih berani untuk menunjukkan kemampuan dirinya dihadapan orang lain. Konsep diri akademik yang positif juga mampu memotivasi para siswa untuk mengerjakan pekerjaan atau tugas yang dibebankan kepada dirinya sebaik mungkin agar hasil yang didapatkan menjadi lebih maksimal. Siswa yang memiliki konsep diri akademik yang positif maka akan memiliki motivasi 236

berprestasi yang tinggi, sebaliknya siswa yang memiliki konsep diri akademik negatif maka motivasi berprestasi yang dimiliki juga rendah. Penelitian ini juga tidak luput dari adanya keterbatasan, yaitu waktu yang digunakan dalam uji coba maupun penelitian sudah hampir memasuki masa liburan sekolah, sehingga uji coba dan penelitian dilakukan dengan sedikit terburu-buru. Selain itu alat ukur yang digunakan belum mampu mengungkap kondisi subjek yang sebenarnya karena aitem-aitem yang digunakan belum mampu mengungkap kondisi subjek yang sebenarnya karena aitem-aitem dalam alat ukur memiliki social desirability yang tinggi sehingga muncul kecenderungan subjek untuk memberikan kesan baik dalam menjawab pernyataan-pernyataan dalam skala yang diberikan (Azwar, 2013) sehingga skala motivasi berprestasi yang digunakan memiliki indeks daya beda kurang baik, sehingga setengah dari keseluruhan aitem gugur, kemudian sebaran data variabel motivasi berprestasi yang diperoleh tidak terdistribusi dengan normal, sehingga peneliti menggunakan uji korelasi Kendall s Tau untuk menguji hubungan antar kedua variabel. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif antara konsep diri akademik dengan motivasi berprestasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 24 Purworejo. Hasil tersebut berarti semakin positif konsep diri akademik yang dimiliki siswa maka semakin tinggi motivasi berprestasi siswa, begitu pula sebaliknya, semakin negatif konsep diri akademik maka semakin rendah pula motivasi berprestasi siswa. DAFTAR PUSTAKA Bong, M. & Clark, R. E. (1999). Comparison between self-concept and self-efficacy in academic motivation research. Educational Psychologist, 139-153. Routledge, London. Darta. (2009). Implementasi model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw dan konsep diri akademik untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas 1. Tesis, Singaraja: Undiksha Singaraja. Fu, J. (2011). The relationship among self-efficacy, achievement motivation, and work values for regular four-year university student and community college students in China. Dissertation. Urbana: University of Illinois. Kavale, K. A. & Mostert, M. P. (2004). Social skills interventions for individuals with learning disabilities. Learning Disability Quarterly, 27(1), 31-43. Marsh, H. W. & Hattie, J. (1996). Theoretical Perspectives On The Structure of Self- Concept In B. A. Bracken (Ed). Handbook of Self Concept. New York: Wiley. 237

Marsh, H. W., Boivin, M., & Guay, F. (2003). Academic self-concept and academic achievement; development perspectives on their causal ordering. Journal of Educational Psychology, 95(I), 124-136. Skaalvik, E. M. & Rankin, R. J. (1990). Math, verbal, and general academic selfconcept : the internal/eksternal frame of reference model and gender differences in self-concept structure. Journal of Educational Psychology, 82 (3), 546-554. Pudjijogyanti, C. R. (1993). Konsep diri dalam pendidikan. Jakarta: Arcan. Wahyuni, E. N. (2009). Motivasi dalam pembelajaran. UIN: Malang Press. Yamin, H. M. (2008). Paradigma pendidikan konstruktivistik-implementasi KTSP & UU. No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Jakarta: Gaung Persada Press GP Press. 238