PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk

BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang

BAB 3 METODE PERANCANGAN. tempat atau fasilitas yang memadai. Banyaknya masyarakat Kota Pasuruan yang

International Fash on Institute di Jakarta

BAB III TINJAUAN TEMA

GALERI SENI UKIR BATU PUTIH. BAB I.

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. daksa yang dapat menerima segala umur dan kelas sosial, memudahkan

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. adalah High-Tech Of Wood. Konsep High-Tech Of Wood ini memiliki pengertian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan muncul setelah melihat potensi kebudayaan di Madura

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya

BAB II DESKRIPSI PROYEK

KATA PENGANTAR Galeri Seni Kriya Logam, Kulit dan Rotan di Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam

BAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

BAB 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA 3.1 NARASI DAN ILUSTRASI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

LINGKUNGAN DAN UKURAN JL. YOS SUDARSO SITUASI LOKASI SITE. 173,5 m. 180 m. 165 m. 173 m

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB 3 METODA PERANCANGAN. Lingkup metoda penyusunan rencana Pembangunan Pusat Sains dan Teknologi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, karena penelitian ini bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

PERANCANGAN INTERIOR PHOTOGRAPHY SCHOOL AND CENTRE FOR CHILDREN ABSTRAK. anak yang dapat mendukung kegiatan eksplorasi dalam fotografi.

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif, analisis kualitatif adalah analisis dengan cara mengembangkan,

BSD INTERMODAL TRANSPORT FACILITY M. BARRY BUDI PRIMA BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL...

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB V KONSEP RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN. Dalam kajian perancangan ini berisi tentang penjelasan dari proses atau

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LAPORAN PERANCANGAN ARSITEKTUR AKHIR

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB III METODE PERANCANGAN. kerajinan akar kayu jati dengan pendekatan tangible methaphor. Dari semua data

BAB I PENDAHULUAN. Seminar Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan tema combined methapor dari

BAB III : DATA DAN ANALISA

BAB II FIRST LINE. ditinggalkan dan diabaikan oleh masyarakatnya sendiri. pada tahun yang berisi pengembangan Transit Oriented Development

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PERANCANGAN. dan pengumpulan data dari masyarakat dan sumber-sumber dari beberapa artikel.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. menggunakan dinding yang sifatnya masif.

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN Ruang Lingkup Penelitian Untuk Rancangan. Penelitian tentang upaya Perancangan Kembali Pasar Karangploso

PEACE INTERNATIONAL SCHOOL. Sekolah Bertaraf Internasional LAPORAN PERANCANGAN TGA 490 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2009/2010.

Kantor Produksi Iklan di Badung

Transkripsi:

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL JURNAL PERANCANGAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program S 1 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda OLEH : ABU BAKAR NPM : 0711.1001.7311.114 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA 2011

Abu Bakar : Perancangan Arsitektur Pusat Desain dan Pembuatan Mebel PUSAT DESAIN & PEMBUATAN MEBEL ABSTRAK Tingginya kebutuhan manusia akan ruang dan perabotan didalamnya baik tempat tinggal, kantor dan sebagainya serta banyaknya pembangunan gedung maupun perumahan baru dan belum ada wadah berkumpulnya semua kegiatan mengenai mebel dalam satu tempat, untuk itulah dibutuhkannya Pusat Desain dan Pembuatan Mebel yang merupakan sebuah bangunan yang menyediakan suatu sarana untuk semua kegiatan mebel yang meliputi konsultasi, desain, pembuatan dan penjualan mebel yang serba praktis bagi masyarakat dengan konsep one stop furniture design center dimana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan ruang dalam sekaligus pada satu wadah dengan konsep bangunan dan mebel yaitu modern. ABSTRACT Abu Bakar : Architecture Design Furniture Design and Making Center The high requirement people for space furnishings in the home, office and as with many the building of new development and not place together all activity about furniture in one place for need Furniture Design and Making Center the constitute building the prepare it is feature for all activity furniture envelop consultation, design, making and sale furniture the complete practical for community with consept one stop furniture design center where community can request requirement interior once to one place with concept building and furniture is modern.

1. PENDAHULUAN Disadari atau tidak oleh manusia, mebel merupakan salah satu kebutuhan manusia. Hal ini disebabkan tingginya kebutuhan manusia akan ruang dan perabotan didalamnya baik tempat tinggal / rumah, kantor dan sebagainya. Sarana mebel yang digunakan para pemakai sangatlah beragam dari untuk belajar, memasak, bersantai, beristirahat bahkan ada yang digunakan sebagai tempat menaruh barang pajangan / hiasan. Di Samarinda saat ini banyak pembangunan perumahan baru dan gedung dan semua itu tidak lepas akan hadirnya mebel, untuk itu pusat desain dan pembuatan mebel sangat dibutuhkan di Samarinda untuk memenuhi / melengkapi kebutuhan akan pembangunan tersebut. Proyek ini dibuat karena belum ada wadah berkumpulnya semua kegiatan mengenai mebel dalam satu tempat yang meliputi konsultasi, desain, pembuatan dan pemasaran mebel. Terdapat beberapa masalah yang terkait dengan industri mebel tersebut. Masalah pertama berkaitan dengan wadah dimana belum ada wadah berkumpulnya semua kegiatan mebel, tempat konsultasi, desain, pembuatan mebel dan tempat pameran mebel dalam satu tempat. Masalah kedua yaitu terkait dengan sarana dimana masyarakat bisa memenuhi kebutuhan ruang dalam sekaligus pada satu tempat. 2. METODE PENELITIAN Studi Literatur Suatu metode pengumpulan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran dari literatur yang merupakan kajian atau penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya berkaitan dengan proyek yang sedang direncanakan baik berupa buku, artikel maupun internet. Studi Komparatif Suatu metode analisa perbandingan dengan proyek sejenis atau proyek yang mirip untuk mendapatkan gambaran obyektif mengenai arah perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan proyek, baik

melalui literatur, penelusuran dari internet, kunjungan dan survey pada proyek sejenis yang telah terealisasi sehingga diperoleh data-data yang mendukung. Survey Lapangan Suatu metode yang meninjau langsung ke lokasi dan melakukan pengamatan terhadap lingkungan sekitar. Wawancara Proses tanya jawab dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan proyek yang direncanakan untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Studi Banding Studi banding dilakukan terhadap fasilitas yang memiliki fungsi yang sama dan mirip dengan proyek, guna memperoleh gambaran secara obyektif tentang arah perencanaan yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat dengan cara melakukan pengamatan langsung. Tahap Analisa dan Sintesa Tahap ini data-data yang akan dianalisa untuk mendapatkan pendekatan konsep perencanaan dan perancangan. Dengan pendekatan tersebut memperoleh sintesa permasalahan yang berupa konsep perencanaan dan perancangan. Tahapan ini meliputi : - Menganalisa tapak. - Menganalisa kebutuhan ruang, besaran ruang, dan program ruang. - Menganalisa tentang program pengkomposisian yang mungkin terjadi dengan beragam alat yang digunakan. - Melakukan pendekatan perencanaan dan perancangan. - Merumuskan konsep perencana dan perancangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISA PEMILIHAN LOKASI & SITE 1) Pemilihan Lokasi Lokasi Site Yang Direncanakan

Suasana Eksisting Kawasan Jl. Jakarta Lokasi site terletak di Kecamatan Loa Bakung Jl. Jakarta Samarinda dengan luas site ± 22.500 m². Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas beberapa pemikiran antara lain : Berada didaerah perumahan yang berkembang pesat, seperti Paras 1 & 2, Apple Blue Hill, dan lain-lain. Selain itu juga masih banyak perumahan baru yang akan dibangun. Terdapat bangunan industri. Pertumbuhan ekonomi didaerah ini berkembang pesat. Merupakan kawasan yang cukup strategis. Terdapat fasilitas-fasilitas yang mendukung seperti fasilitas perdagangan, jasa, pendidikan dan fasilitas umum yang lain. 2) Analisis Site Melakukan analisis site dibutuhkan dalam proses perancangan, diantaranya adalah analisis kebisingan, pencahayaan dan penghawaan. Analisis site ini akan berfungsi sebagai : - Konsep orientasi bangunan - Konsep tata ruang dan bukaan dalam bangunan - Konsep tata ruang luar bangunan

Batas Utara : Gudang Kayu Batas Timur : Jalan Jakarta Batas Selatan : Workshop Batas Barat : Perumahan Luas : 22.500 m² B U S T Lokasi Jl. Jakarta a) Analisis Kebisingan Daerah yang paling bising adalah daerah sebelah timur dan selatan karena daerah timur merupakan jalan Jakarta sedangkan daerah selatan merupakan workshop las. Daerah sebelah utara dan barat merupakan daerah yang tidak bising karena berupa perumahan dan gudang kayu.

U B T S Lokasi Merupakan Jalan Utama Maka Kebisingan Cukup Tinggi Merupakan Workshop Pengelasan Maka Kebisingan Cukup Tinggi Jl. Jakarta b) Analisis Pencahayaan Area bangunan yang mendapatkan sinar matahari langsung dimanfaatkan dengan maksimal dengan diberi bukaan-bukaan serta shading. Untuk member permainan cahaya yang masuk kedalam ruangan maka diberi ornamen-ornamen pada bukaan dengan tema minimalis. U B T S Matahari Sore Lokasi Matahari Pagi Jl. Jakarta

c) Analisis Penghawaan Area bangunan yang mendapatkan angin langsung dimanfaatkan dengan maksimal dengan diberi bukaan-bukaan dalam bangunan. U B T S Lokasi Arah Angin Jl. Jakarta KONSEP TAPAK 1. RencanaTapak 1. Zona Penerima Pada rencana parkir tapak, penempatan area parkir ditempatkan pada daerah jalan Jakarta yaitu arah timur. Penempatan tersebut didasari agar sirkulasi kendaraan lebih mudah keluar masuk karena terletak diantara jalur masuk dan keluar. 2. Zona Bangunan Pada bangunan, penempatan massa bangunan diletakkan berdasarkan keadaan sekitar site. Sedangkan fasad bangunan berorientasi pada semua arah dimana orientasi tersebut bisa terlihat bentuk konsep bangunannya.

3. Tata Letak Konsep tata letak bangunan yaitu mengambil salah satu interior ruangan yaitu ruang direktur. Konsep tata letak pada perancangan Pusat Desain dan Pembuatan Mebel ini adalah sebagai berikut : Perletakan Massa Bangunan Perletakan disesuai dengan tingkat kedekatan fungsi kawasan disekitar tapak. Pada massa bangunan utama berorientasi pada dua arah. Hal ini untuk member tanggapan terhadap fungsi yang diwadahi dan juga terhadap tingkat kelas jalan. Sedangkan untuk massa penunjang disesuaikan dengan masing masing tingkat kedekatan fungsinya. - Disebelah utara terdapat fasilitas penunjang yaitu mushola dan kantin, sedangkan disebelahnya terdapat bangunan utama yaitu kantor. - Disebelah selatan merupakan workshop dan gudang, fungsinya tersebut didekatkan dengan workshop pengelasan karena tingkat kebisingan yang cukup tinggi sehingga sangat cocok untuk penempatan bangunan tersebut. - Disebelah timur yaitu showroom serta tempat parker kendaraan, dimana posisi tersebut sangat cocok untuk parkirk arena tidak jauh dari pintu masuk dan keluar. - Disebelah barat merupakan space. Sirkulasi - SirkulasiKendaraan Pada jalur masuk dan keluar berada diantara area parkir agar sirkulasi kendaraan lebih mudah, dimana jalur masuk berada disebelah kiri kawasan yang kemudian langsung menuju ke area parker dan dari area parker menuju jalur keluar yang berada disebelah kanan kawasan. - Pedestrian Pada jalur pedestrian di arahkan pada jalur kendaraan.

KONSEP BENTUK BANGUNAN Konsep bentuk pada bangunan yaitu mengambil bentuk meja. Dasar pemikiran pengambilan bentuk ini yaitu atas dasar fungsi kegiatan utama dalam gedung tersebut yaitu mendesain, membuat dan memajang / memamerkan. Dan bentuk meja tersebut mewakili fungsi dari bangunan yang akan didesain dimana yang kita tahu kebanyakan orang memakai sarana mebel yaitu meja direktur atau meja belajar untuk bekerja dalam hal bekerja didepan komputer, diatas kertas serta sebagai tempat menaruh barang seperti foto, bunga, dan lain-lain. Untuk itulah konsep bentuk tersebut sangat cocok untuk bangunan yang akan didesain. Berikut contoh konsep bentuk desain bangunan yaitu meja kerja :

KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari rancangan usaha Pusat Desain dan Pembuatan Mebel adalah : Perusahaan yang menawarkan layanan untuk pendesainan, pembuatan serta penjualan mebel yang tergabung dalam satu gedung yang diantaranya terdiri dari kantor desain, workshop dan showroom serta fasilitas penunjang. Proyek ini merupakan satu tempat yang merupakan pusat mebel yang mencangkup semua kegiatan yang berhubungan dengan mebel yaitu konsultasi, desain, pembuatan dan pemasaran mebel. DAFTAR PUSTAKA - http : // Rar$EX66.392/KANTOR/Pengertian kantor.htm - Faizal Alfa Z, Akselera Lembaga Pelatihan Favorit Indonesia - http://id.shvoong.com/books/1952211-mendesain showroom pribadi/#ixzz1l78vhryr - http://sijanggut.blogdetik.com/tag/bangunan-arsitektur-modern - http://lifestyle.okezone.com/read/2010/02/16/30/304184/search.html - http://www.material/bahan-material-furniture-yang cocok.html.htm, 2011 - http://www.material/kayu.htm, 2009 - http://www.finishing/mengenal Material Pelapis & Finishing Furnitur _ Isnanto.htm - http://www.tools/tools.htm, 2011 - http://www.crayonpedia.org/mw/melakukan_pekerjaan_persiapan_p EMBUATAN_MEBEL.Budi_Martono