BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. kemampuannya untuk bereaksi secara sukarela dan positif terhadap sasaransasaran

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB IV PENUTUP (Studi Penelitian: Penilaian Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

ANALISIS PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengelola suatu instansi/lembaga/perusahaan peran pegawai yang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, organisasi maupun dalam sebuah instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Profil Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab. Tugas pokok dan fungsi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan senantiasa membutuhkan manajemen yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab kepada banyak stakeholder. (Anthony dan Govindaradjan, 2005:60).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu Perusahaan maupun Badan Kepegawaian. tentu membutuhkan karyawan agar mampu melaksanakan

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kelancaran penyelengaraan tugas pemerintah dan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. standar kinerja yang harus dicapai serta menilai hasil-hasil yang sebenarnya dicapai pada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Kepuasan kerja karyawan merupakan masalah yang penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, dan pembangunan. Pegawai Negeri Sipil unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan sesuai tuntutan perkembangan masyarakat. digunakan untuk mempromosikan dirinya dalam mengembangkan karirnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan ketatnya persaingan antar organisasi, sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kepuasan dalam bekerja atau kepuasan kerja yang merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat berkembang. Sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian tersirat amanat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Pada saat ini hampir seluruh perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, untuk

BAB I PENDAHULUAN Kinerja Pegawai Di Sekretariat Direktorat Jenderal. Pendidikan Islam Kementrerian Agama RI

I. PENDAHULUAN. Kedudukan pemerintah daerah berkaitan dengan otonomi daerah, bergulirnya otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan oleh perusahaan. Beberapa upaya yang dilakukan suatu organisasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. yang ideal untuk memberikan pelayanan publik secara baik dan maksimal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan baik usaha baru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) saat ini semakin berperan besar bagi keberhasilan dan kesuksesan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

PENILAIAN PRESTASI KERJA PNS

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk pencapaian tujuan perusahaan agar lebih terarah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan organisasi, karena manusia dalam melakukan aktivitas di

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa Sumber Daya Manusia merupakan kunci utama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya lainnya tidak dapat memberikan manfaat jika tidak dikelola oleh

POKOK-POKOK PIKIRAN RUU APARATUR SIPIL NEGARA TIM PENYUSUN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan. Untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial yang cenderung untuk selalu hidup bermasyarakat. Hal ini nampak baik

PERBANDINGAN MATERI POKOK UU NO. 8 TAHUN 1974 JO UU NO. 43 TAHUN 1999 TENTANG POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN DAN RUU TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA (RUU ASN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil menurut undang-undang RI nomor 43 Tahun 1999 adalah

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

Penilaian Kinerja PNS

BAB I PENDAHULUAN. sangat tergantung pada kesempurnaan aparatur negara khususnya Pegawai Negeri

BAB I PENDAHULUAN. tindakan pencapaian serta pelaksanaan suatu pekerjaan yang diminta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB l PENDAHULUAN. faktor manusia merupakan masalah utama setiap kegiatan yang ada

PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 memberikan posisi yang sangat tinggi pada Badan Pemeriksa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satu perangkat daerah yang memiliki Kegiatan Produksi holtikultura, Peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu faktor untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

RINGKASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA

PEMBERHENTIAN TIDAK HORMAT PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu wadah dimana orang-orang yang memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan karena sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif berbagai aktifitas dalam suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia menunjukan bahwa tenaga kerja sebagai sumber daya yang diperoleh, dikembangkan dan dipelihara harus memiliki kompetensi yang mempunyai kemampuan dan kemauan kerja yang sesuai dan mendukung tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Kemampuan kerja bersumber dari pengetahuan, keterampilan, bakat, minat dan pengalamannya, sedangkan kemauan tumbuh dari kepuasan kerja dan prestasi kerja yang mampu diciptakan melalui pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya di dalam organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu peranan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi sangatlah besar. Salah satu bagian dari manajemen sumber daya manusia adalah kinerja pegawai. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67), kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam 1

2 melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Pegawai bisa belajar seberapa besar kinerja mereka melalui sarana informasi seperti komentar baik dari mitra kerja. Mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti mengelola manusia agar dapat menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi.oleh karenanya kinerja pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk mencapai tujuan organisasi, sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja (performance management). Pentingnya kinerja bagi pegawai dalam instansi pemerintahan adalah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan secara keseluruhan terutama melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya. Tujuan tersebut dapat dicapai apabila pembangunan nasional dilakukan secara keseluruhan dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Keberhasilan pembangunan tergantung pada aspek manusianya itu sendiri yakni sebagai pemimpin, pelaksana dan pengelola sumber daya yang ada dalam Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). Agar dapat mencapai tujuan nasional sebagaimana diungkapkan di atas, diperlukan adanya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang penuh kesediaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Agar dapat mewujudkan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sempurna, maka Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu dibina dalam rangka meningkatkan kinerja dan menghasilkan kinerja yang sebaik-baiknya di Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung.

3 Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, merupakan salah satu perangkat daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintahan lingkup manajemen kepegawaian berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No 12 tahun 2007 tentang pembentukan susunan organisasi lembaga teknis daerah kota Bandung, dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanannya. Pada umumnya suatu instansi pemerintah dipengaruhi oleh beberapa faktor lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Dalam hal ini lingkungan eksternal yaitu lingkungan yang berasal dari luar organisasi tersebut, misalnya politik, ekonomi, sosial dan budaya. Sedangkan lingkungan internal yaitu lingkungan yang berasal dari dalam organisasi tersebut, misalnya sumber daya manusia. Untuk itu Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung sebagai salah satu instansi pemerintahan harus dapat mengendalikan kedua faktor tersebut agar tujuan instansi dapat tercapai. Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa Badan kepegawaian Daerah kota Bandung mempunyai beberapa kendala-kendala yang dihadapinya diantaranya pekerjaan yang ditugaskan tidak sesuai dengan kemampuan karyawan, pekerjaan tidak selesai tepat waktu, kreativitas karyawan kurang berkembang, dan komunikasi antara pemimpin dan bawahan dilakukan melalui perantara. Serta pada kenyataannya para pegawai masih ada yang dibawah standar kinerja. Maka diperlukan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maupun kepada perusahaan. Berikut ini terdapat standar-standar nilai untuk mengetahui dan

4 menentukan kinerja pegawai serta hasil penilaian rata-rata kinerja pegawai fungsional umum untuk pegawai yang belum melaksanakan kenaikan pangkat. Tabel 1.1 Standar-standar Nilai Dalam Menentukan Kinerja Pegawai No Kualifikasi Nilai 1 Sangat Baik 91 100 2 Baik 76 90 3 Cukup 61 75 4 Kurang 51 60 5 Buruk 50 0 (Sumber : Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2011) Standar kinerja pekerjaan bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan komitmen. Standar kinerja menjadi tolak ukur dalam menentukan keberhasilan kinerja seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya. Tabel 1.2 Hasil Penilaian Rata-rata Kinerja Pegawai Jabatan Fungsional Umum No Unsur-unsur Angka Nilai Rata-rata Sebutan 1 Kesetiaan 70 Cukup 2 Prestasi Kerja 75 Cukup 3 Tanggung Jawab 60 Kurang 4 Ketaatan 70 Cukup 5 Kejujuran 70 Cukup 6 Kerja sama 65 Cukup

5 7 Prakarsa 65 Cukup 8 Kepemimpinan - - Jumlah 475 Rata-rata 67,85 Cukup Sumber : data diolah untuk penelitian Kinerja pegawai Negeri Sipil dimaksudkan untuk mewujudkan PNS yang profesional dan berkinerja dalam rangka mendukung reformasi birokrasi. Hasil penilaian rata-rata kinerja pegawai tersebut hanya untuk pegawai yang belum naik pangkat. Salah satu alasan mengapa pegawai belum mengalami kenaikan pangkat diantaranya karena kinerja pegawai belum optimal. Rata-rata kinerja pegawai memberikan hasil yang cukup. Kenaikan pangkat juga diberikan kepada pegawai yang melaksanakan tugas belajar dan Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan atau diperbantukan di luar instansi induknya dan diangkat dalam jabatan pimpinan yang ditetapkan persamaan eselonnya, dapat diberikan kenaikan pangkat setiap kali setingkat lebih tinggi. Kinerja sebagai suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Kinerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja. Kinerja memungkinkan terjadinya komunikasi antara atasan dengan bawahan untuk meningkatkan produktivitas serta untuk mengevaluasi perkembangan apa saja yang dibutuhkan agar kinerja semakin meningkat. Bagi

6 Pegawai Negeri Sipil (PNS), penilaian kinerja diatur dalam PP 10 tahun 1979 melalui Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan atau DP3. Komponen penilaian dalam DP3 antara lain kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, kerja sama, kepemimpinan, dan prakarsa. Hasil penilaian rata-rata kinerja pegawai jabatan fungsional umum hanya untuk pegawai yang melakukan kenaikan pangkat. Tabel 1.3 Hasil Penilaian Rata-rata Kinerja Pegawai Jabatan Fungsional Umum BKD Kota Bandung Tahun 2010, 2011 dan 2012 No Unsur-unsur Nilai Rata-rata Tahun 2010 Nilai Rata-rata Tahun 2011 Nilai Rata-rata Tahun 2012 Angka Sebutan Angka Sebutan Angka Sebutan 1 Kesetiaan 91 Amat Baik 91 Amat Baik 91 Amat Baik 2 Prestasi Kerja 79,5 Baik 79 Baik 79,5 Baik 3 Tanggung Jawab 79,5 Baik 79,5 Baik 79,25 Baik 4 Ketaatan 79,5 Baik 80,5 Baik 81,5 Baik 5 Kejujuran 79,5 Baik 79 Baik 81,75 Baik 6 Kerja sama 79,5 Baik 79 Baik 80 Baik 7 Prakarsa 79,5 Baik 79 Baik 80 Baik 8 Kepemimpinan - - - - - Jumlah 568 567 573 Rata-rata 81,14 Baik 81 Baik 81,86 Baik Sumber : data diolah untuk penelitian Keterangan : Amat baik : 91-100

7 Baik : 76-90 Cukup : 61-75 Kurang : 51-60 Buruk : 50-0 Tabel 1.3 tersebut menunjukkan bahwa kinerja pegawai jabatan fungsional Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung memberikan hasil yang baik. Pada tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan tahun 2010 menghasilkan rata-rata sebesar 81,14 dan 2011 menghasilkan rata-rata sebesar 81 turun 0,14. Pada tahun 2011 ke tahun 2012 mengalami peningkatan tahun 2012 menghasilkan rata-rata sebesar 81,36 naik 0,36. Pada hakikatnya disiplin berhubungan dengan pengendalian diri supaya dapat membedakan hal yang benar dan mana hal yang salah sehingga dalam jangka panjang diharapkan bisa menumbuhkan perilaku yang bertanggung jawab terutama dalam pekerjaan agar menghasilkan kinerja yang baik. Disiplin kerja yang tinggi akan memberikan hasil yang memuaskan, sebaliknya disiplin yang rendah memberikan hasil kerja yang tidak memuaskan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:193), disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja untuk meningkatkan kinerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, pegawai dan masyarakat. Untuk

8 memelihara dan meningkatkan disiplin kerja yang baik adalah hal yang kurang dilakukan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, karena banyak kendala yang mempengaruhinya diantaranya : sebagian pegawai merasa kurang mengerti atas pekerjaan yang telah diberikan oleh atasan, masih adanya pegawai yang hadir tidak tepat waktu, dan masih terdapat pegawai yang mementingkan diri sendiri sehingga sulit beradaptasi dengan lingkungan kerjanya. Kinerja yang baik perlu ditunjang dengan adanya lingkungan kerja yang mendukung. Lingkungan kerja yang menyenangkan dan memberikan kepuasan serta rasa aman memiliki kecenderungan mempengaruhi peningkatan kinerja, karena karyawan tidak merasa terganggu dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Menurut Nitisemito (2001:109), lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pegawai yang mempengaruhi hasil tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung mempunyai beberapa kendala mengenai lingkungan kerja yaitu tingkat pencahayaan dalam ruangan terlihat kurang, ruangan terlihat sempit dan tingkat kebisingan yang tinggi karena banyak kendaraan yang lewat dan suara pendemo yang berkumpul di depan kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. Memperhatikan beberapa kendala yang dihadapi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai disiplin kerja dan lingkungan kerja yang dikaitkan dengan kinerja dengan pemikiran bagaimana upaya untuk mengembangkan kinerja,

9 menumbuhkan disiplin kerja serta memperbaiki lingkungan kerja dikalangan pegawai sehingga dapat meningkat. Sehingga penulis mengajukan penelitian dengan judul : Pengaruh Disiplin dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Penelitian 1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung adalah sebuah instansi pemerintahan yang berfungsi melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan lingkup perencanaan, kesejahteraan pegawai, pengembangan karir pegawai, mutasi pegawai serta pendidikan dan pelatihan. Jumlah seluruh pegawai adalan 94 orang. Berdasarkan hasil wawancara dan hasil yang diamati dapat diketahui beberapa masalah yang dihadapi Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung, diantaranya : 1. Pekerjaan yang ditugaskan tidak sesuai dengan kemampuan karyawan 2. Pekerjaan tidak selesai tepat waktu 3. Kreativitas karyawan kurang berkembang 4. Komunikasi antara pemimpin dan bawahan dilakukan melalui perantara 5. Sebagian pegawai merasa kurang mengerti atas pekerjaan yang telah diberikan oleh atasan 6. Masih adanya pegawai yang hadir tidak tepat waktu

10 7. Masih terdapat pegawai yang mementingkan diri sendiri, sehingga sulit beradaptasi dengan lingkungan kerjanya 8. Tingkat pencahayaan dalam ruangan terlihat kurang 9. Ruangan terlihat sempit 10. Tingkat kebisingan yang tinggi karena banyak kendaraan yang lewat dan suara pendemo yang berkumpul di depan kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka secara umum rumusan masalah yang dipertanyakan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 2. Bagaimana kondisi lingkungan kerja Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 3. Bagaimana kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 4. Seberapa besar pengaruh disiplin dan lingkungan kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung.

11 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Disiplin kerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 2. Kondisi lingkungan kerja Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 3. Kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 4. Pengaruh disiplin dan lingkungan kerja baik secara parsial maupun simultan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Pemerintah Kota Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis, diantaranya : 1.4.1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi para mahasiswa dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta sebagai pelengkap referensi dengan topik yang sama. 1.4.2. Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat memberikan kegunaan bagi semua pihak dan instansi pemerintah yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan dalam pelaksanaan disiplin dan lingkungan kerja yang berkaitan dengan kinerja pegawai secara efektif dan efisien, dan sebagai

12 bahan informasi yang berguna bagi pimpinan untuk dijadikan pertimbangan atau jika mungkin perbaikan-perbaikan yang sangat dianggap perlu.