Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 29, Nomor 4 Agustus Desember 2014

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

APLIKASI COMPLETE FEED FERMENTASI LIMBAH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KECAMATAN KOTA BARU KOTA JAMBI

BAB I. PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENERAPAN TEKNOLOGI PAKAN DAN FORMULASI RANSUM PADA KELOMPOK TERNAK KAMBING DI KABUPATEN BIREUEN

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

SAMPAH POTENSI PAKAN TERNAK YANG MELIMPAH. Oleh: Dwi Lestari Ningrum, SPt

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

MATERI DAN METODE. Materi

Petunjuk Praktis Manajemen Pengelolaan Limbah Pertanian untuk Pakan Ternak sapi

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

I. PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan, sapi ini adalah keturunan Banteng (Bos sundaicus)

I. PENDAHULUAN. pasokan sumber protein hewani terutama daging masih belum dapat mengimbangi

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

MATERI DAN METODE. Materi

I.PENDAHULUAN. dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. diikuti dengan meningkatnya limbah pelepah sawit.mathius et al.,

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

Jurnal Ternak, Vol.05, No.02, Des. 2014

IbM PETERNAK SAPI LOKAL

Ditulis oleh Mukarom Salasa Minggu, 19 September :41 - Update Terakhir Minggu, 19 September :39

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu. Materi

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

PENDAHULUAN. Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang sangat populer, mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi, dan mampu beradaptasi

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

I. PENDAHULUAN. mengandangkan secara terus-menerus selama periode tertentu yang bertujuan

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

I. PENDAHULUAN. kehidupan dan kelangsungan populasi ternak ruminansia. Menurut Abdullah et al.

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

I. PENDAHULUAN. meningkat, rata-rata konsumsi protein hewani penduduk Indonesia masih sangat

I. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENGOLAHAN PAKAN DARI LIMBAH PERKEBUNAN DAN LIMBAH AGROINDUSTRI DI KECAMATAN KERINCI KANAN KABUPATEN SIAK

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

TEKNIS BUDIDAYA SAPI POTONG

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK KERBAU DI KALIMANTAN SELATAN

PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI SAPI PADA KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI JAMBI

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai September 2013 di Desa

Feed Wafer dan Feed Burger. Ditulis oleh Mukarom Salasa Selasa, 18 Oktober :04 - Update Terakhir Selasa, 18 Oktober :46

PENGANTAR. Latar Belakang. 14,8 juta ekor adalah sapi potong (Anonim, 2011). Populasi sapi potong tersebut

PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN

PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI

PENDAHULUAN. rendah adalah masalah yang krusial dialami Indonesia saat ini. Catatan Direktorat

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

KONSENTRAT TERNAK RUMINANSIA

PEMBAHASAN. I. Keadaan Umum Wilayah Penelitian. Secara Geografis Kabupaten Soppeng terletak antara 4 o 06 o LS dan 4 o 32 o

BAB I PENDAHULUAN. diperlukannya diversifikasi makanan dan minuman. Hal tersebut dilakukan untuk

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

Coleman and Lawrence (2000) menambahkan bahwa kelemahan dari pakan olahan dalam hal ini wafer antara lain adalah:

SISTEM INTEGRASI SAPI DI PERKEBUNAN SAWIT PELUANG DAN TANTANGANNYA

Petunjuk Teknis PENGELOLAAN PAKAN DALAM USAHA TERNAK KAMBING

I. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.

Keberhasilan Pembangunan Peternakan di Kabupaten Bangka Barat. dalam arti yang luas dan melalui pendekatan yang menyeluruh dan integratif dengan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. merupakan problema sampai saat ini. Di musim kemarau hijauan makanan ternak

HASIL SAMPINGAN KELAPA SAWIT HARAPAN BESAR BAGI PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI PROVINSI RIAU

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

SUMBERDAYA INDUSTRI KELAPA SAWIT DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING SAPI NASIONAL

TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN UNTUK AGRIBISNIS PETERNAKAN DI KAWASAN PERKEBUNAN SAWIT

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK

Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan sayuran yang tinggi akan meningkatkan jumlah pasokan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perkembangan Produksi Kakao di Indonesia. Kakao (Theobrema cocoa L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.

pengusaha mikro, kecil dan menegah, serta (c) mengkaji manfaat ekonomis dari pengolahan limbah kelapa sawit.

I. PENDAHULUAN. Undang No 22 tahun 1999 tentang Kewewenangan Untuk Menggali Potensi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

Pengembangan Peternakan Terpadu dan Pakan Ternak yang dapat Mendukung Program Posdaya

MESIN PENCAMPUR PAKAN BASAH SAPI PERAH UNTUK PETERNAK MENENGAH KE BAWAH

I PENDAHULUAN. bentuk daun-daunan termasuk di dalamnya rumput dan leguminosa. peternak masih bergantung pada hijauan yang berada di lapang.

KAJIAN PERCEPATAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PAKAN SAPI POTONG MELALUI PEMANFAATAN HASIL IKUTAN TANAMAN PENSEJAHTERAAN PETANI (GPP) DI SUMATERA BARAT

Cara pengeringan. Cara pengeringan akan menentukan kualitas hay dan biaya yang diperlukan.

Integrasi Tanaman Jeruk dengan Ternak Kambing

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Gunungkidul (2013), wilayah Gunungkidul memiliki topografi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi potong merupakan sumber utama sapi bakalan bagi usaha

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

APLIKASI PAKAN FERMENTASI BERBASIS HIJAUAN LOKAL PADA PETERNAKAN SAPI DI KECAMATAN GERAGAI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PEMANFAATAN KULIT KAKAO MELALUI MESIN PENCACAH DAN PENGHANCUR, PADA SUBAK ABIAN DAN KELOMPOK TERNAK GUBUG

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN INTEGRASI KERBAU DAN SAPI POTONG KELAPA SAWIT DI SUMATERA BARAT

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha peternakan adalah ketersediaan

KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Transkripsi:

PENGENALAN RANSUM KOMPLIT PELLET BERBASIS LIMBAH SAWIT SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI PADA KELOMPOK TANI SUMBER JAYA BAGAN PETE KOTA JAMBI Suparjo, S. Fakhri, Adrizal, A. Budiansyah, T. Kaswari Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi ABSTRAK Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, yang pernah mendapat bantuan bergulir berupa ternak sapi jantan dan induk dari Pemerintah Daerah. Bantuan yang diterima secara nyata meningkatkan populasi sapi kelompok secara cepat. Peningkatan populasi ternak tentu harus diikuti dengan ketersediaan bahan pakan secara cepat. Sumber pakan utama peternak adalah rumput lapang dan limbah tanaman hortikultura. Potensi lain yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan adalah pelepah sawit. Pemanfaatan pelepah sawit sebagai bahan baku pakan alternatif harus disosialisaikan secara benar kepada peternak. Sosialisasi yang dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi pengolahan pelepah sawit sehingga mempunyai nilai manfaat yang lebih baik. Materi penyuluhan antara potensi pelepah sawit sebagai bahan baku pakan, alat yang digunakan dalam pengolahan dan teknik pengolahan. Dalam demontrasi pengolahan, pelepah sawit diolah menjadi pakan ransum bentuk pellet. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan anggota kelompok memberikan respon yang beragam. Pemanfaatan pelepah sawit secara umum memang sesuatu yang mustahil, tetapi pengenalan teknologi pelleting memberikan tambahan pemahaman masyarakat terhadap pengolahan bahan baku pakan. Teknologi pengolahan yang disampaikan dapat juga digunakan untuk bahan lain sehingga petani dapat menyerap kombinasi teknologi dan bahan, teknologi saja atau bahan saja. Kata Kunci: pelepah sawit, pellet, bahan pakan, kelompok tani. PENDAHULUAN Pemerintah Indonesia berupaya untuk mewujudkan swasembada daging dengan mencanangkan Program Kecukupan Daging Nasional yang diharapkan akan terwujud pada tahun 2014. Dalam upaya mewujudkan swasembada daging nasional tersebut, maka pemerintah mendorong pertumbuhan usaha peternakan sapi potong rakyat di kawasan perkebunan sawit dengan cara menyebarkan sapi bibit kepada kelompok tani ternak. Dengan harapan, peternak dapat memanfaatkan pelepah sawit (oil palm fronds=opf) sebagai pakan ternak. Di PTP Nusantara VI, sebagai kegiatan rutin di perkebunan sawit umumnya, ±2 OPF dipotong/dibuang dari setiap pohon sawit yang dipanen buahnya, dengan produksi OPF mencapai 6912 buah/ha/th setara dengan 20.739 kg BK/ha/th. Produksi sejumlah tersebut dapat menjamin suplai hijauan selama setahun untuk 6 7 ST. Menurut Ginting (2003) produksi pelepah dan daun sawit dapat mencapai 61 ton/ha/th. Sedangkan Fakhri dkk. (2006) menyatakan produksi OPF rata-rata dari perkebunan sawit adalah 69 ton/ha/th atau 20 ton BK/ha/th dan produksi bervariasi karena umur tanaman sawit. Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, dan ditujukan supaya kelompok tani ini menjadi sentra untuk penyebaran teknologi kepada masyarakat secara luas. Sebagai binaan, maka beberapa bantuan mengalir seperti mesin chopper (pencacah) rumput dan Pos Unit Pelayanan Inseminasi Buatan, sehingga system perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan khususnya untuk sapi peranakan seperti sapi simental, PO dan brangus. Pemda Kota Jambi juga memberikan bantuan bergulir berupa 13 sapi jantan dan 13 ekor sapi induk kepada kelompok ini pada tahun 2008. Bantuan Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 11

bergulir ini telah meningkatkan populasi sapi kelompok dengan cepat. Walaupun ketersediaan OPF melimpah di sekitar lokasi peternakan, namun peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya masih menggantungkan suplai pakan ternak dari rumput lapangan yang diambil dari lokasi yang cukup jauh, sehingga memerlukan biaya dan waktu yang cukup banyak dan ini selanjutnya mengakibatkan usaha peternakan menjadi kurang efisien. Kenyataan ini menunjukkan bahwa penggunaan OPF sebagai pakan ternak pada usaha peternakan sapi potong ternak belum popular. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa factor yang diantaranya adalah OPF dipanen dalam bentuk utuh dan tidak bisa langsung diberikan kepada ternak, sehingga perlu mendapatkan sentuhan teknologi praktis agar pemberiannya kepada ternak lebih mudah, efisien dan daya guna zat makanan OPF oleh ternak juga lebih tinggi. Disamping itu, OPF tidak tersedia setiap saat tapi diproduksi hanya saat panen buah sawit yaitu 2 x setiap bulan, oleh karena itu perlu disimpan agar dapat digunakan sepanjang waktu. Tetapi penyebab utama belum populernya pemanfaatan OPF sebagai pakan ternak adalah petani belum mengenal teknologi praktis untuk memanfaatkan OPF tersebut sebagai pakan ternak. Salah satu tehnologi yang cukup potensial untuk diterapkan adalah tehnologi pelleting. Pellet merupakan bentuk massa bahan pakan yang dipadatkan dengan tekanan tinggi melalui lobang cetakan dengan ukuran tertentu (Ensminger, 1985). Pellet umumnya berbentuk bulat panjang dan lebih dikenal dengan pakan komplit (complete feed) karena tersusun atas berbagai pakan, baik pakan berserat maupun konsentrat serta mengandung kadar gizi yang seimbang guna memenuhi kebutuhan ternak. Dengan demikian, penerapan teknologi pelleting dalam pemanfaatan OPF sebagai pakan ternak akan memudahkan dalam pemberiannya pada ternak, pengangkutan dan penyimpanan. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya guna OPF, produktivitas ternak dan efisiensi usaha peternakan serta kapasitas (jumlah) ternak yang dapat dipelihara oleh peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya. Efisiensi usaha fedlot sapi potong pada kelompok Tani Sumber Jaya relatif rendah. Hal ini terutama disebabkan oleh karena peternak masih mengandal rumput sebagai pakan ternak dimana dalam pengadaannya dibutuhkan waktu yang banyak dan tenaga yang lebih besar karena harus diarit (dikumpulkan) dari desa lain yang cukup jauh dari lokasi peternakan. Dilain pihak, di lokasi peternakan tersedia OPF dalam jumlah yang melimpah. Karena terbatasnya pengetahuan peternak tentang ransum ternak dan teknologi pakan (seperti pelleting), maka selama ini peternak belum memanfaatkan OPF sebagai pakan ternak. Pemberian ransum dalam bentuk pellet selain dapat mensuplai nutrient dalam jumlah yang cukup (kuantitif) dan seimbang, juga dapat mengurangi waktu dan biaya penyediaan pakan, meningkatkan skala usaha peternak (jumlah ternak yang dipelihara per peternak) dan meningkatkan produktivitas ternak serta efisiensi usaha peternakan. Hal ini pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah memperkenalkan teknologi pelleting kepada peternak, meningkatkan produktivitas ternak melalui pemberian pakan komplit pellet berbasis OPF, meningkatkan daya guna OPF melalui penerapan teknologi pelleting dan mempercepat terwujudnya swasembada daging nasional. MATERI DAN METODE Kerangka Pemecahan Masalah Pemecahan masalah dilakukan melalui peningkatan wawasan terhadap pemakaian bahan pakan non-konvensional sebagai sumber bahan pakan dan teknologi yang Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 12

mungkin digunakan. Kelompok masyarakat diberikan pemahaman bahwa suatu bahan yang terlihat tidak mungkin dijadikan bahan pakan, seperti pelapah sawit, dapat dijadikan pakan dengan memberikan perlakukan tertentu. Realisasi Kegiatan Kegiatan yang ditawarkan untuk meningkatkan efisiensi usaha peternakan sapi potong adalah pemberian pakan komplit pellet berbasis OPF pada ternak sapi pada Kelompok Tani Sumber Jaya, Kelurahan Bagan Pete, Kotabaru, Kota Jambi. Untuk merealisasikan ini, maka dilakukan kegiatan berikut : 1. Pembekalan peternak tentang : a. Usaha ternak sapi potong berbasis OPF, konsep dasar penggunaan OPF sebagai pakan ternak dan teknologi pelleting b. Penggunaan pakan komplit pellet sebagai pakan ternak sapi potong 2. Pelatihan peternak tentang teknologi pelleting yaitu pembuatan pakan komplit pellet berbasis OPF yang mencakup tahapan berikut : a. Persiapan OPF dan bahan pakan lain untuk dijadikan pellet. OPF yang diperoleh dari hasil prunning kebun sawit, dilayukan selama 2 hari kemudian dicincang hingga sehalus mungkin menggunakan chopper MGC-02 (Gambar 1). OPF selanjutnya dikeringkan di dalam rumah kaca/oven selama ± 24 jam. OPF kemudian digiling dengan ukuran saringan 1 mm menggunakan hummer mill. Dedak, bungkil kelapa dan rice polish diayak/disaring terlebih dahulu sebelum digunakan. Proses penyiapan OPF segar menjadi tepung OPF dapat dilihat pada Gambar 2. Spesifikasi: Gambar 1. Chopper MGC-02 Panjang tabung : 100cm Diameter : 50cm Ketebalan flat : 5mm Pisau Potong : 12 buah Pisau Pukul : 18 buah Pisau buang : 3 buah Motor Penggerak : 12 PK Kapasitas Produksi: 900 kg/jam Gambar 2. Ilustrasi proses pengolahan OPF segar menjadi tepung OPF Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 13

b. Persiapan pembuatan adonan pellet Bahan penyusun pellet ditimbang sesuai dengan proporsinya. Bahan selanjutnya dicampur yang dimulai dari bahan yang jumlahnya paling sedikit. Sebelum diaduk, molases dan garam dilarutkan dengan air dengan perbandingan 2 bagian molases dan 1 bagian air dan sebaliknya untuk garam. Semua bahan diaduk hingga homogen dan adonan sudah dapat digempal. c. Proses pencetakan pellet Adonan bahan pelet dicetak menggunakan mesin pellet manual yang mana menggunakan tenaga manusia (Gambar 3). d. Pengeringan dan penyimpanan pellet Pellet yang baru dicetak sangat basah (kadar air tinggi) dan rentan akan pertumbuhan jamur. Oleh karena itu pellet segera dikeringkan di dalam oven bersuhu 600C selama ± 48 jam. Ilustrasi proses pembuatan pakan komplit pellet berbasis OPF ditampilkan dalam Gambar 3. Gambar 3. Ilustrasi prosedur pembuatan 1 kg pakan komplit pelet 3. Melakukan evaluasi terhadap tingkat pemahaman peserta terhadap materi pelatihan yang diberikan dengan cara mengisi quisioner yang dipersiapkan Kelayak Sasaran Khalayak sasaran adalah peternak sapi potong yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Jaya, Bagan Pete, Kotabaru, Kota Jambi. Disamping beternak sapi, khalayak sasaran juga memiliki usaha kebun sawit. Kelompok Tani Sumber Jaya juga merupakan salah satu kelompok tani binaan dari Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Kota Jambi, dan ditujukan supaya kelompok tani ini menjadi sentra untuk penyebaran teknologi kepada masyarakat secara luas. Sebagai binaan, maka beberapa bantuan mengalir seperti mesin chopper (pencacah) rumput dan Pos Unit Pelayanan Inseminasi Buatan, sehingga system perkawinan dilakukan secara inseminasi buatan Metode Pelaksanaan Kegiatan pengabdian dilaksanakan dengan survei dan diskusi dengan anggota kelompok tani mengenai persoalan terkini Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 14

tterkait dengan ketersediaan dan manajemen penyediaan pakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Kegiatan dan Kelompok Tani Kelurahan Bagan Pete merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi dengan luas 17,45 km2 dan jumlah penduduk sebanyak 8.014 jiwa pada 2.556 rumah tangga (Kecamatan Kota Baru Dalam Angka, 2013). Kelurahan Bagan Pete terletak pada daerah yang strategis karena terletak dekat dengan pusat pemerintahan dan berada pada pinggir Jalan Lintas Timur Sumatera. Kondisi ini akan menguntungkan karena memudahkan akses ke lokasi dan perhatian dari Pemerintah Daerah. Kedekatan lokasi Kelurahan Bagan Pete dengan pusat pemerintahan mempengaruhi jenis pekerjaan penduduk. Mata pencaharian penduduk Kelurahan Bagan Pete sangat bervariasi mulai dari bertani (17,81%), buruh (18,81%), buruh bangunan (10,0%), pedagang (8,67%), angkutan (2,37%), PNS (8,38%) dan sisanya bekerja pada berbagai bidang kerja nonformal. Kelompok Tani Sumber Jaya merupakan salah satu kelompok tani yang memelihara ternak sapi. Kelompok ini beranggotakan 18 orang yang dipimpin oleh Drs. Rohmad Loso. Selain Kelompok Tani Sumber Jaya di Kelurahan bagan Pete terdapat 6 kelompok tani yang mengusahakan tanaman hortikultura dan palawijaya. Penyediaan bahan pakan ternak sapi lebih banyak tergantung pada ketersediaan rumput lapang. Sumber bahan pakan lain adalah limbah pertanian. Areal tanaman pertanian yang terbesar adalah singkong (5 ha), diikuti oleh tanaman jagung (4 ha), ubi jalar (2 ha) dan kacang tanah (2 ha). Lokasi kegiatan berada kurang lebih 10 km ke arah timur Universitas Jambi dan sekitar 15 km dari ibu kota Kota Jambi dan ibu kota Provinsi Jambi. Lokasi dapat ditempuh dengan perjalanan darat selama lebih kurang 20 menit dari Universitas Jambi Kampus Mendalo. Hasil Evaluasi Kegiatan Penyediaan sumber daya pakan yang tergantung pada rumput lapang dan beberapa limbah pertanian memerlukan perhatian khusus dalam upaya peningkatan produktivitas ternak. Kondisi ini akan mengalami masalah pada saat musim kemarau atau saat panen tanaman pertanian belum terjadi. Pengenalan sumber bahan pakan baru perlu disampaikan kepada peternak untuk menambah wawasan dan pengetahuan petani dalam penyediaan pakan. Pengenalan sumber bahan pakan baru pada Kelompok Tani Sumber Jaya Kelurahan Bagan Pete dilakukan melalui penyuluhan yang meliputi pengenalan alat, bahan dan proses pengolahan pelepah sawit menjadi bentuk pellet. Kegiatan dihadiri oleh 14 orang anggota kelompok. Anggota kelompok tani diberikan gambaran tentang alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pellet berbasis pelepah sawit. Ketiadaan alat yang digunakan untuk pemotongan (chopper), maka peserta penyuluhan hanya diperlihatkan gambar chopper dan proses pemotongan (Gambar 4). Untuk kegiatan demo pembuatan pellet, pelepah sawit yang telah halus diambil dari Kelompok Tani Sumber Rezeki Desa Baru Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi yang telah lebih dahulu memanfaatkan pelepah sawit sebagai salah satu bahan pakan ternak sapi. Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 15

Gambar 4. Proses pemotongan (chopping) pelepah sawit Penyuluhan dan demo cara pembuatan pakan pellet berbasis telah menambah pengaetahuan dan wawasan anggota kelompok tani. Pengetahuan yang diperoleh dapat mereka gunakan bukan hanya dalam pembuatan pakan pellet berbasis pelapah sawit tetapi juga untuk jenis bahan lain atau memanfaatkan pelepah sawit sebagai pakan ternak tanpa membuat pellet. Secara garis besar penyuluhan yang disampaikan telah memberikan pilihan bagi anggota kelompok dalam pemanfaatan sumber bahan pakan non konvensional. Peternak dapat memanfaatkan pakan pellet berbasis pelepah sawit atau pakan pellet berbasis bahan lain atau pakan bukan pellet berbasis pelepah sawit. Peternak menyadari pentingnya penyediaan pakan dan eksplorasi bahan pakan untuk ternak yang dipeliharanya. KESIMPULAN Ketersediaan bahan pakan alternatif yang kurang di Kelurahan Bagan Pete memerlukan perhatian khusus dalam upaya mempertahankan produksi ternak sapi. Pengenalan teknologi pengolahan dan sumber bahan pakan baru terutama pelepah sawit memberikan wawasan baru kepada peternak dalam pemanfaatan bahan pakan non konvensional. Dalam Implentasinya, peternak dapat memilih antara kombinasi jenis bahan dan teknologi, jenis bahan saja atau teknologi saja. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kota Jambi. 2013. Kota Baru dalam Angka. 2013. BPPS Kota Jambi. Jambi Ensminger, M.E. 1985. Processing effects on nutrition. In : Feed Manufacturing Technology III. Pp. 529 533. (Ed. R.R. McEllhiney). American Feed Industry Association, Inc., Virginia. Fakhri, S., B.L. Ginting, R. Murni, Nelson dan Akmal. 2006. Evaluasi potensi pelepah sawit (oil palm fronds) sebagai pakan ternak ruminansia. Laporan Penelitian, Fakultas Peternakan, Universitas Jambi. Ginting, S.P. 2003. Pemanfaatan limbah perkebunan kelapa sawit sebagai bahan pakan untuk kambing. Expose Innovasi Teknologi Pertanian Lahan Kering dan Lokakarya Nasional Sostem Integrasi Kelapa Sawit Sapi, Bengkulu, 9-10 September 2003. Sumber Jaya Bagan Pete Kota Jambi 16