III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

Rancang Bangun Penggerak Otomatis Panel Surya Menggunakan Sensor Photodioda Berbasis Mikrokontroller Atmega 16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

PENGENDALIAN SUDUT CERMIN DATAR PADA SOLATUBE MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

BAB 1 PERSYARATAN PRODUK

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dwi Harjono, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium teknik digital) dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Konversi Energi Elektrik Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI PINTU CERDAS PADA LIFT BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

BAB I PENDAHULUAN. kemudahan dan keefisienan penggunaan suatu alat. Pembuatan mekanik robot yang meniru

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Oleh : Abi Nawang Gustica Pembimbing : 1. Dr. Muhammad Rivai, ST., MT. 2. Ir. Tasripan, MT.

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN. memungkinkan terjadinya kegagalan atau kurang memuaskan kerja alat yang telah dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERANCANGAN MODUL PRAKTIKUM MIKROPROSESOR DAN SISTEM KONTROL MIKROPROSESOR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 PADA LABORATORIUM UIN ALAUDDIN MAKASSAR

PERANCANGAN LENGAN ROBOT PENGAMBIL DAN PENYUSUN KOTAK OTOMATIS BERDASARKAN WARNA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 32

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB I PENDAHULUAN. Frekuensi identik dengan banyaknya jumlah gelombang per satu perioda waktu.

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

PERANCANGAN SISTEM PEMBAYARAN BIAYA PARKIR SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION)

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

3. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada bulan Desember 2013 sampai dengan bulan April 2014. 3.2 Alat dan Bahan Adapun peralatan dan bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Satu unit Laptop dengan spesifikasi Intel(R)Atom(TM) CPU D2500 1,86GHz dan sistem operasi windows 7 Ultimate. 2. Perangkat Lunak mikrokontroler Code Vision AVR (Alf and Vegard s Risc processor) ATmega 16 sebagai alat bantu pemograman. 3. Instrumen dan komponen yang terdiri dari : a) Multimeter b) Mikrokontroler Atmega16 c) Dioda d) Resitor e) Sensor Photodioda f) Kapasitor

26 g) IC ( Integrated Circuit ) 4. Perangkat kerja yakni : a) PowerSupply b) Baterai c) Rangkaian Minimum Mikrokontroler d) Downloader e) Papan Projek ( Projek Board ) f) Bor PCB g) Solder h) Motor Servo i) Larutan Clorida j) Kabel Penghubung 5.Bahan-Bahan PendukungSeperti a) Papan plastik mika ( Accrilyc ) b) PCB c) Timah Solder d) Aluminium 3.3 Tahap Tahap Dalam Perancangan Tugas Akhir Dalam Penyelesaian tugas akhir ini ada beberapa langkah kerja yang akan dilakukan diantaranya adalah :

27 1. Studi Literatur Studi literatur dimaksudkan untuk mempelajari berbagai teori yang berkaitan dengan perancangan penggerak otomatis panel surya. 2. Blok diagram perancangan Secara umum perancangan sistem pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 berikut ini : Sensor photodioda Mikrokontroler Motor Servo Posisi Panel Surya Panel Surya Gambar 3.1 Blok Diagram Perancangan Sistem Kendali Posisi Model Panel Surya Dari blok diagram diatas dapat diketahui bahwa hasil intensitas cahaya yang terbaca oleh sensor photodioda akan menjadi masukan untuk mikrokontroller, kemudian mikrokontroller menggerakkan motor servo sesuai dengan nilai ADC yang didapat oleh sensor photodioda. Selanjutnya posisi dari panel surya akan digerakkan sesuai dengan nilai setting yang sudah diprogram. Pada sistem kendali ini tidak terdapat feedback ( umpan balik ), sehingga sistem kendali ini disebut juga dengan sistem kendali loop terbuka ( open loop ).

28 Pembuatan blok diagram perancangan sistem ini bertujuan untuk mempermudah dalam melakukan tahap tahap pembuatan alat. Selain itu dapat mempermudah pula dalam melakukan analisa bagian per bagian pada saat uji coba alat baik secara bagian per bagian maupun secara keseluruhan. Pada pembuatan alat penggerak panel surya secara otomatis ini akan diharapkan dapat mengerjakan secara berurutan mulai dari uji coba sensor, kemudian pembuatan program pada mikrokontroller hingga sampai yang terakhir dapat dengan secara otomatis mendapatkan posisi panel surya yang sesuai dengan intensitas cahaya matahari. a) Diagram alir penelitian Diagram alir penelitian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.2. Diawali dengan perancangan alat, pembuatan alat dan program, dan pengujian alat secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatur posisi dari panel surya agar selalu mengarah kepada cahaya matahari sehingga mampu membuat penyerapan energi yang dilakukan oleh panel surya lebih maksimal.

29 Mulai Perancangan Alat Pembuatan Alat dan Program Pengujian Alat Secara Keseluruhan Alat Bekerja Selesai Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian.

30 b) Diagram alir prinsip kerja alat Mulai Photodioda terkena cahaya Baca nilai ADC yang diperoleh Mikrokontroller Terjemahkan Sinyal Servo Posisi Panel Surya Selesai Gambar 3.3 Diagram alir prinsip kerja alat

31 Gambar diatas adalah diagram alir prinsip kerja alat penggerak otomatis panel surya yang akan dibuat dalam tugas akhir ini. Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa sebelum masing masing komponen dijadikan satu kesatuan terlebih dahulu harus melakukan uji coba sensor terhadap perubahan posisi sumber cahaya yang mengenainya. Hal ini diperlukan untuk melihat sensitivitas yang dimiliki oleh sensor photodioda. Sistem diatas menggunakan sistem kendali open loop, karena hasil dari pergerakan posisi panel surya tidak berpengaruh untuk nilai masukan yang diperoleh dari sensor, dan juga tidak memiliki umpan balik. Jadi ketika eksekusi telah dilakukan oleh motor servo, maka hasil pergerakan tersebut adalah posisi akhir yang akan dilakukan untuk sekali masukan yang diperoleh dari sensor. Sehingga tidak ada proses untuk mengkoreksi apakah posisi panel tersebut sudah dalam posisi yang berhadapan dengan sumber cahaya. 3.4 Spesifikasi Alat Dalam melakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat suatu alat, maka penting untuk menentukan spesifikasi komponen - komponen penyusun yang akan dibuat dalam penelitian tersebut. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemilihan komponen pada saat proses pembuatan alat. Sebagai contoh pada pembuatan lengan robot, maka diperlukan suatu asumsi bahwa fungsi fungsi apa saja yang dapat dilakukan oleh lengan robot tersebut, ketika fungsi tersebut dapat ditentukan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pemilihan komponen yang sesuai dengan

32 spesifikasi yang sudah ditentukan. Komponen komponen tersebut harus mendukung fungsi-fungsi yang sudah ditentukan sebelumnya. Pada penelitian kali ini tracker panel surya ditentukan untuk mengikuti arah intensitas cahaya matahari yang paling besar, oleh karena itu pada penelitian ini digunakan sebuah sensor photodioda yang berfungsi sebagai sensor cahaya. Prinsip kerja dari sensor photodioda atau sensor cahaya ini adalah dengan mengubah identitas cahaya menjadi nilai arus, nilai arus pada photodioda berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Apabila photodioda menerima intensitas cahaya yang besar maka nilai arus akan naik,sedangkan jika cahaya yang mengenainya redup maka arusnya pun akan mengecil. Rangkaian sensor photodioda dapat dilihat pada Gambar 3.4 dibawah ini : Gambar 3.4 Rangkaian Sensor photodioda. [9] Sementara untuk komponen sistem kontrol pada penggerak otomatis yaitu digunakan sebuah mikrokontroller ATMega 16. Digunakannya mikrokontroller ATMEga 16 karena memiliki fitur fitur yang mendukung

33 pada pembuatan penggerak otomatis ini. Selain itu sebagai media penggerak utama pada sistem mekanik yang digunakan adalah motor servo. Motor servo adalah sebuah motor dengan sistem umpan balik tertutup di mana posisi dari motor akan diinformasikan kembali ke rangkaian kontrol yang ada di dalam motor servo. Motor ini terdiri dari sebuah motor DC, serangkaian gear, potensiometer dan rangkaian kontrol. Potensiometer berfungsi untuk menentukan batas sudut dari putaran servo. Sedangkan sudut dari sumbu motor servo diatur berdasarkan lebar pulsa yang dikirim melalui kaki sinyal dari kabel motor. Berikut ini adalah spesifikasi dari motor servo yang digunakan : Torsi/kekuatan : 12KG Kecepatan : 0.16detik/60derajat Tegangan masukan : 5~7Volt Type : Digital Gearing : Metal Berat : 55gram Ukuran : 4.07 x 1.97 x 4.29cm 3.5 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah menerapkan mikrokontroler Atmega16 sebagai pengendali proses pengaturan otomatis pada panel surya. Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer fungsional dalam sebuah chip. Di dalamnya terkandung sebuah inti prosesor, memori (sejumlah kecil RAM, memori program, atau keduanya), dan perlengkapan

34 inputoutput. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Beberapa tahun terakhir, mikrokontroler sangat banyak digunakan terutama dalam pengontrolan robot. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard s Risc processor) ATmega16 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan,mereka bisa dikatakan hampir sama. Mikrokontroler AVR ATmega16 memiliki fitur yang cukup lengkap. Mikrokontroler AVR ATmega16 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, PWM, analog comparator, dan fitur lainnya. Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini memungkinkan untuk mempelajari mikrokontroler keluarga AVR dengan lebih mudah dan efisien, serta dapat mengembangkan kreativitas penggunaan mikrokontroler ATmega16. Pada penelitian kali ini mikrokontroller ATMega 16 berfungsi sebagai pengatur dari putaran motor servo, sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh sensor photodioda. Seperti yang sudah dijelaskan pada

35 poin sebelumnya, bahwa sebelum memulai pembuatan alat, pertama kali yang dilakukan adalah melakukan kalibrasi sensor. Kalibrasi sensor penting dilakukan karena aksi dari motor servo akan ditentukan dari hasil kalibrasi sensor photodioda. Setelah hasil kalibrasi sensor didapatkan, nilai nilai tersebut akan menjadi acuan dalam pembuatan listing program pada perangkat lunak codevision avr. Hasil pembuatan program akan dimasukan kedalam mikrokontroller agar dapat melihat aksi dan hasil dari program yang sudah dibuat, apabila aksi dari motor servo belum sesuai maka akan dilakukan pengecekan pada pembuatan program dan memperbaiki nilai kalibrasi agar lebih presisi dan sesuai dengan pergerakan motor servo yang diinginkan. Prinsip Kerja Alat. Penggerak otomatis ini bergerak berdasarkan pergerakan motor yang bergerak dengan satu arah atau satu axis yaitu timur ke barat. Motor servo akan dikontrol oleh mikrokontroller ATMega 16. Mikrokontroller mengatur pergerakan motor servo berdasarkan masukan yang dikirim dari sensor. Sensor yang digunakan yaitu sensor cahaya atau sensor photodioda. Pada sistem penggerak ini sensor yang dibutuhkan berjumlah tujuh buah. Photodioda akan disusun sedemikian rupa sehingga menyerupai arah pergerakan bumi terhadap matahari sebesar 180. Ilustrasi dari susunan photodioda dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

36 sensor 3, 70 0 sensor 4, 90 0 sensor 5, 110 0 sensor 2, 50 0 sensor 6, 130 0 sensor 1, 30 0 Sensor 7, 150 0 Gambar 3.5 Susunan sensor photodioda Susunan photodioda diatas diatur berdasarkan posisi matahari, sensor photodioda pertama dipasang pada sudut 30 0 karena pada saat posisi itulah sinar matahari mulai dapat mengenai permukaan panel surya, jika pada sudut dibawah dari 30 0 sinar matahari belum terlihat secara jelas. Apabila dilihat dari sudut pandang waktu, maka sudut 30 0 tersebut kira-kira berada pada pukul 08.00. Seperti yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Penentuan Waktu Menurut Sudut Waktu Sudut 08.00 30 0 09.00 45 0 10.00 60 0 11.00 75 0 12.00 90 0 13.00 105 0 14.00 120 0 15.00 135 0 16.00 150 0

37 Ketika cahaya matahari mengenai photodioda maka mikrokontroller akan mencari nilai ADC tertinggi diantara photodioda yang terkena cahaya matahari, nilai ADC tersebut akan memberikan instruksi kepada mikrokontroller agar menggerakkan motor servo sesuai dengan derajat posisi photodioda yang memiliki yang memiliki nilai ADC tertinggi. Apabila posisi matahari berada pada sudut 90 0, maka sensor photodioda keempat yang berada pada sudut 90 0 tersebut akan mengeluarkan nilai ADC tertinggi, nilai ADC tersebut kemudian akan menjadi acuan mikrokontroller dalam menggerakkan posisi motor servo sesuai dengan posisi photodioda yang mengeluarkan nilai ADC tertinggi.