14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB IV HASIL DAN ANALISA. Gajah Mada, penulis mendapatkan hasil-hasil terukur dan terbaca dari penelitian

MATERIAL TEKNIK LOGAM

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

TIN107 - Material Teknik #10 - Metal Alloys (2) METAL ALLOYS (2) TIN107 Material Teknik

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembahasan Materi #11

PEMBUATAN BRACKET PADA DUDUKAN CALIPER. NAMA : BUDI RIYONO NPM : KELAS : 4ic03

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

12. Aluminium dan Paduannya

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

BAB IX LOGAM NON-FEROUS

11. Logam-logam Ferous Diagram fasa besi dan carbon :

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI

PENGARUH PUTARAN TERHADAP LAJU KEAUSAN Al-Si ALLOY MENGGUNAKAN METODE PIN ON DISK TEST

03/01/1438 KLASIFIKASI DAN KEGUNAAN BAJA KLASIFIKASI BAJA 1) BAJA PEGAS. Baja yang mempunyai kekerasan tinggi sebagai sifat utamanya

PENGARUH PERLAKUAN TEMPERING TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK BAJA JIS G 4051 S15C SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI. Purnomo *)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Baja dan Paduannya 1.1 Proses Pembuatan Baja

Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0) dengan Menambahkan TiC

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

SIFAT FISIK DAN MINERAL BAJA

Program Studi Teknik Mesin S1

PENGARUH PENAMBAHAN Mg TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN KEKUATAN IMPAK SERTA STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN Al-Si BERBASIS MATERIAL PISTON BEKAS

V. KEGIATAN BELAJAR 5 STANDARISASI BAHAN TEKNIK LOGAM. Standarisasi untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

PROSES MANUFACTURING

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

LOGAM BUKAN BESI (NONOFERROUS)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

BAB VI L O G A M 6.1. PRODUKSI LOGAM

BAB IX LOGAM NON-FEROUS

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISIS HASIL PENGECORAN ALUMINIUM DENGAN VARIASI MEDIA PENDINGINAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka

ANALISIS HASIL PENGECORAN SENTRIFUGAL DENGAN MENGGUNAKAN MATERIAL ALUMINIUM

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH UNSUR Mn PADA PADUAN Al-12wt%Si TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK LAPISAN INTERMETALIK PADA FENOMENA DIE SOLDERING SKRIPSI

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

ANALISIS SIFAT MEKANIK MATERIAL TROMOL REM SEPEDA MOTOR DENGAN PENAMBAHAN UNSUR CHROMIUM TRIOXIDE ANHYDROUS (CrO 3 )

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061

Bila logam cair paduan tembaga dan seng sudah cukup dingin untuk dipindahkan, mereka dikeluarkan dari cetakan dan dipindah ke tempat penyimpanan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BESI COR. 4.1 Struktur besi cor

PROSES PRODUKSI I METALURGI SERBUK BY ASYARI DARYUS UNIVERSITAS DARMA PERSADA

PENGARUH UNSUR ALUMINIUM DALAM KUNINGAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN TARIK, DAN STRUKTUR MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

Analisis Sifat Fisis dan Mekanis Pada Paduan Aluminium Silikon (Al-Si) dan Tembaga (Cu) Dengan Perbandingan Velg Sprint

MODUL 10 DI KLAT PRODUKTI F MULOK I I BAHAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. tentang unsur tersebut. Berikut potongan ayat tersebut :

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan antara komposisi dan pemprosesan logam, dengan

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

Analisis Coran Kuningan dari Limbah Rosokan dan Gram-Gram Sisa Permesinan untuk Komponen Permesinan

KARAKTERISASI BAJA SMO 254 & BAJA ST 37 YANG DI-ALUMINIZING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Baja adalah sebuah paduan dari besi karbon dan unsur lainnya dimana kadar karbonnya jarang melebihi 2%(menurut euronom)

Masa berlaku: Alamat : Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung Juli 2009 Telp. (022) ; Faks. (022) ,

PENGECORAN SUDU TURBIN AIR AKSIAL KAPASITAS DAYA 102 kw DENGAN BAHAN PADUAN TEMBAGA ALLOY 8A

Pengaruh Variasi Komposisi Kimia dan Kecepatan Kemiringan Cetakan Tilt Casting Terhadap Kerentanan Hot Tearing Paduan Al-Si-Cu

Gambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

ANALISA SIFAT MEKANIK PROPELLER KAPAL BERBAHAN DASAR ALUMINIUM DENGAN PENAMBAHAN UNSUR Cu. Abstrak

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

Kategori unsur paduan baja. Tabel periodik unsur PENGARUH UNSUR PADUAN PADA BAJA PADUAN DAN SUPER ALLOY

BAB I PENDAHULUAN. dalam kelompok Boron dalam unsur kimia (Al-13) dengan massa jenis 2,7 gr.cm-

Stainless and Heat-Resisting Crude Steel Production (in 000 metric tons)

Bahan Pada Pengecoran Logam

MATERIAL MANUFAKTUR. Perbedaan sifat menyebabkan perbedaan yang mendasar pada proses manufaktur.

Penyaringan (Filtration)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan bahan dasar piston bekas. Proses pengecoran dengan penambahan Ti-B 0,05%

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENIUPAN PADA METODA DEGASSING JENIS LANCE PIPE, DAN POROUS PLUG TERHADAP KUALITAS CORAN PADUAN ALUMINIUM A356.

LOGAM DAN PADUAN LOGAM

II. M E T A L L U R G I

PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA VELG MERK STOMP YANG MEMENUHI STANDART ASTM

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pergeseran cermin untuk menentukan faktor konversi, dan grafik

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

MATERIAL TEKNIK DIAGRAM FASE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN. industri terus berkembang dan di era modernisasi yang terjadi saat. ini, menuntut manusia untuk melaksanakan rekayasa guna

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

14. Magnesium dan Paduannya (Mg and its alloys) Magnesium adalah logam ringan dan banyak digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan massa jenis yang ringan. Karakteristik : - Memiliki struktur HCP (Hexagonal Closed Packed) - Densitas/massa jenis=1.74 gram /cm 3. (paling ringan dalam logam aplikasi) - Titik cair: 651 C - Memiliki harga yang lebih mahal daripada aluminium - Sulit dicor atau dituang karena dalam kondisi cair akan terbakar di udara oleh sebab itu perlu ditutup dengan flux selama pengecoran. - Dalam material teknik merupakan logam paling tidak stabil yang mana mudah terkorosi oleh air terutama bila bersama dengan Fe, Cu, Ni. Oleh sebab itu sebelum digunakan Mg diperlakuan permukaan. - Banyak digunakan untuk peralatan pesawat terbang dan peralatan penanganan material. Perbandingan antara sifat-sifat fisis dan harga dari beberapa material teknik Klasifikasi Magnesium paduan : Terbagi atas dua macam] 1. Paduan tempa (wrought alloys) yang banyak berupa pelat tipis, pelat, benda ekstrusi dan benda tempa. 2. Paduan tuang (casting alloys) Aluminium dan seng umum digunakan untuk memadu magnesium untuk membentuk paduan tempa yang mana juga mampu meningkatkan kekuatan magnesium. Aluminium dan magnesium membentuk Mg 17 Al 12 yang dapat digunakan untuk mengeraskan Mg-Al. Thorium dan Zirconium juga membentuk endapan dalam magnesium sehingga membuat paduannya mampu digunakan hingga suhu 427 C. Magnesium cor/tuang dibuat dengan memadukan Al dan Zn karena mampu mengeraskan magnesium. Penamaan jenis paduan ditetapkan oleh ASTM (American Society for Testing and Materials) yang mana huruf alfabet menunjukkan paduan magnesium dan angka menunjukkan jumlah paduannya. Jenis huruf yang digunakan : A : Aluminium L : Li, Lithium T : tin, timah E : Logam bumi langka (rare earths), cerium M : Mn, Mangan Z : Zn, seng H : Th, thorium K : Zr, zirconium Q : Ag, silver S : Si, Silikon Yudy Surya Irawan 9-1

Contoh: HK31A-H24 berarti magnesium paduan dengan kandungan thorium 3% berat dan 1% berat zirkonium dan ini merupakan paduan modifikasi A. H24 berarti paduan ini telah dikerjakan dingin dan dianil kembali hingga kekuatannya setengah dari sebelumnya. (arti H24 sama dengan pengkodean untuk Aluminium) ZH62A-T5 berarti magnesium paduan yang mengandung 6% berat seng, 2 % berat thorium dan termodifikasi tipe A. T5 menunjukkan bahwa logam telah dituakan secara buatan setelah dicor. Beberapa contoh magnesium paduan, titanium paduan dan nikel paduan : Sumber: Smith, W.F, Foundations of Materials Science and Engineering Paduan Magnesium hasil ekstrusi panas (300 ~ 400 C) (JIS H4204) Jenis Kode Komposisi utama Kode ASTM 1 MS1 Mg - Al3 - Zn1 AZ31 2 MS2 Mg - Al6 - Zn1 AZ61 A 3 MS3 Mg - Al8 - Zn AZ80 A 4 MS4 Mg - Zn1 - Zr - 5 MS5 Mg - Zn3 - Zr - 6 MS6 Mg - Zn6 - Zr ZK60 A Yudy Surya Irawan 9-2

Mikrostruktur magnesium paduan EZ33A dalam bentuk coran yang menunjukkan kandungan Mg9R (rare earth) dalam jaringan batas butir yang getas Gbr.14.1 Gbr.14.2 Gbr.14.3 Gbr.14.1 Mikrostruktur Magnesium paduan ZE10A-H24. Pandangan memanjang dari struktur yang telah dikerjakan/dirol hangat. (500X) Gbr.14.2 Mikrostruktur Magnesium paduan LA141A-O. Pandangan memanjang dari struktur yang telah dianil selama 30 menit pada 260 C dengan penampang yang bersih meski terdapat beberapa terak yang tersisa. (250X) Gbr.14.3 Mikrostruktur Magnesium paduan HM21A-T8. Pandangan memanjang dari struktur yang telah dikerjakan (pengerolan) yang mana menunjukkan Mg4Th (hitam) dalam batas butir dan dalam butir yang memanjang. (500X) 15. Titanium dan Paduannya Titanium adalah logam yang relatif ringan namun memiliki kekuatan yang tinggi (662 MPa untuk 99% Ti). Karakteristik : - Memiliki struktur HCP (Hexagonal Closed Packed) - Densitas/massa jenis=4.54 gram /cm3. (Al : 2.70) - Titik cair: 1675 C - Dengan kekuatan yang tinggi dan ringan mampu berkompetisi dengan aluminium meskipun harganya lebih mahal daripada aluminium (1989: $5.50/lb untuk Ti dan $0.96 untuk Al). - Titanium berharga mahal karena sangat sulit mengekstraknya menjadi titanium murni dari campurannya. Selain itu bila berada pada suhu tinggi, titanium mengkombinasi dengan oksigen, nitrogen, hydrogen, karbon dan besi sehingga perlu teknik khusus untuk mengecor dan mengerjakan logam. - Banyak digunakan untuk komponen yang tahan korosi pada lingkungan kimia seperti larutan klorida danlarutan inorganic klorida, peralatan bedah, alat bantu atau implant di dalam tubuh. - Paduan Ti-6Al-4V banyak digunakan karena memiliki kombinasi kekuatan yang tinggi dan kemampuan dimesin yang baik. Selain itu bila diperlakukan panas dan dituakan mampu memiliki kekuatan 1173 MPa. 9-3

Penamaan jenis paduan menggunakan huruf alfabet yang menunjukkan paduan magnesium dan angka menunjukkan jumlah paduannya dalam prosen berat. Contoh: Ti-6Al-2Nb-1Ta-0.8Mo berarti titanium paduan dengan kandungan aluminium 6% berat dan 2% berat Nobium, 1% berat Talium, 0.8% Molibdenium dengan sisa prosentase berat Titanium. Ti-5Al-2.5Sn berarti berarti titanium paduan dengan kandungan aluminium 5% berat dan 2.5% berat timah dengan sisa prosentase berat Titanium. Gbr.15.1 Gbr.15.2 Gbr.15.3 Gbr.15.4 Gbr.15.1 Mikrostruktur Pelat Titanium Murni yang dirol dingin kemudian dianil (dipanaskan di atas suhu rekristalisasi) 700 C selama 1 jam. Butiran terekristalisasi membentuk butiran persegi yang merupakan butiran fasa α dari titanium (250X) Gbr.15.2 Mikrostruktur Titanium Murni yang tak berpaduan, dianil pada 850 C selama 1 jam kemudian didinginkan dalam udara, TiH (hitam) berada pada butiran persegi (250X) Gbr.15.3 Mikrostruktur seperti pada Gbr.15.2 dengan kandungan TiH (hitam) yang lebih banyak (250X) Gbr.15.4 Mikrostruktur seperti pada Gbr.15.3 dengan kandungan TiH (hitam) yang lebih banyak (250X) Gbr.15.5 Gbr.15.6 Gbr.15.7 Gbr.15.5 Mikrostruktur Pelat Titanium paduan Ti-6Al-2Nb-1Ta-0.8Mo yang dirol panas dengan suhu awal sekitar 1000 C, lalu dianil 900 C selama 30 menit. Struktur yang agak memanjang adalah butiran berfasa α dengan butiran dalam berfasa β (gelap) (100X) Gbr.15.6 Mikrostruktur Pelat Titanium paduan Ti-6Al-2Nb-1Ta-0.8Mo yang dirol panas dengan suhu awal sekitar 1150 C Struktur yang terang berfasa α, butiran dalam berfasa β (gelap) dengan batas butir memanjang berfasa β (100X) Gbr.15.7 Mikrostruktur Pelat Titanium paduan Ti-5Al-2.5Sn yang ditempa dengan suhu 1010 C, lalu dianil 815 C selama 1 jam dan didinginkan dalam udara. Struktur yang agak memanjang adalah butiran berfasa α (terang) (100X) 16. Nikel dan Paduannya Nikel adalah suatu logam yang penting dikarenakan sifatnya yang tahan karat dan tahan oksidasi di temperature tinggi. Karakteristik : - Memiliki struktur FCC (Face Center Cubic) - Densitas/massa jenis=8.9 gram /cm3. - Titik cair: 1453 C - Memiliki harga yang relatif mahal ($7/lb) 9-4

- Tahan korosi dalam air maupun air laut. Macam-macam Nikel: 1. Nikel komersial dan Paduan Monel (Monel Alloys) - Nikel murni komersial banyak digunakan untuk peralatan listrik dan elektronika karena kekuatannya dan konduktifitas listriknya yang baik serta tahan korosi untuk peralatan pemrosesan makanan. - Nikel dan tembaga dapat memadu dengan sempurna satu sama lain dengan berbagai komposisi. - Nikel yang dipadu dengan 32% Cu menghasilkan Monel 400 yang memiliki kekuatan yang tinggi, kemampuan las dan ketahanan korosi yang sangat baik di berbagai lingkungan. 2. Super paduan berbasis Nikel (Nickel-base superalloys) - Memiliki komposisi 50~60% Ni, 15 ~ 20% Cr, 15~20% Co. - Banyak digunakan untuk komponen turbin gas yang mana harus mampu bekerja pada suhu tinggi dan kondisi dengan kondisi oksidasi yang tinggi - Penambahan sedikit aluminium (1~4%) dan titanium (2~4%) dapat meningkatkan kekuatan dengan melalui peresapannya. - Inconel (Ni-Cr-Fe alloys) memiliki kekuatan tahan panas, tahan korosi. Gbr.16.1 Gbr.16. 2 Gbr.16.3 Gbr.16.1 Mikrostruktur Pelat Nickel 200 yang dirol dingin kemudian dianil dalam proses kontinyu (dipanaskan di atas suhu Gbr.16.2 Gambar 11.1 dengan perbesaran lebih, variasi bayangan butir karena perbedaan arah/orientasi dari butir (500X) Gbr.16.3 Mikrostruktur Nickel 270 dirol panas dan dianil dalam proses kontinyu pada 830 C (100X). Gbr.16.4 Gbr.16.5 Gbr.16.6 Gbr.16.4 Mikrostruktur Monel 400 yang tarik dingin kemudian dianil dalam proses kontinyu (dipanaskan di atas suhu Gbr.16.5 Mikrostruktur Monel R-405 yang tarik dingin kemudian dianil dalam proses kontinyu (dipanaskan di atas suhu Gbr.16.6 Mikrostruktur Monel K-500 dalam proses pengerolan panas (100X). Monel R-405 adalah Monel 400 jenis bebas pemesinan dengan komposisi seperti Monel 400 ditambah 0.043% berat S. Penambahan S untuk memperbaiki sifat dimesin (machinability). Monel K-500 dibuat dengan menambahkan aluminium dan titaniumd dalam komposisi dasar nikel-tembaga. Komposisi:66.5Ni-29.5Cu-0.13C-0.75Mn-1.0Fe-0.60Ti-2.73Al (dlm% berat). 9-5