Prinsip Kerja dan Pengoperasian

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI PPM PENGOPERASIAN MESIN CNC ET-242 (Sistem Persumbuan dan Tombol pengendali Mesin) Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

SETTING TITIK-TITIK REFERENSI PADA MESIN CNC ET-242 (Titik Nol Benda, dan Titik Nol Pahat)

1. Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC, adalah? a. Tekan tombol R b. Tekan tombol U c. Tekan tombol I d. Tekan tombol JOG e.

Tutorial Pengoperasian dan Pemrograman Mesin Bubut CNC GSK 928 TE

Materi 2. Menghidupkan Mesin Frais CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Materi 2. Menghidupkan Mesin Bubut CNC dengan Sistem Kontrol Sinumerik 802 S/C base line

Materi 1. Mengenal Bagian-bagian Utama Mesin Bubut CNC, Panel Kontrol Sinumerik 802 S/C base line, dan tata nama sumbu koordinat

MODUL CNC-2. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Menghidupkan Mesin Bubut CNC

Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

MODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC

BAB I. Pengenalan Perangkat Lunak CAD/CAM dan Mastercam versi 9

Materi 3 Seting Benda Kerja, Pahat, dan Zero Offset Mesin Bubut CNC Tujuan :

Modul Teknik Pemesinan Frais CNC

TUTORIAL DESAIN DRILL BERTINGKAT MENGGUNAKAN SOFTWARE MASTERCAM X5 & SWANSOFT CNC SIMULATOR

MATERI KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

MODUL MESIN CNC-3. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Dasar Pemrograman Mesin Bubut CNC Type GSK 928 TE

KEGIATAN BELAJAR : Membuat Program di Mesin Bubut CNC

Panduan Instalasi Program (Setup) Mesin CNC Virtual/Simulator

MATERI KULIAH CNC Instruksi pengoperasian Mesin Frais CNC

MODUL PRAKTIKUM PROSES DAN SISTEM PRODUKSI. CNC- Computer Numerical Control Oleh : Arief Darmawan

MODUL CNC MILLING DENGAN SWANSOFT CNC SIMULATOR

SISTEM OPERASI DAN PEMROGRAMAN SINUMERIK 802 C BASE LINE CNC MILLING

Materi 3. Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC

MATERI PPM PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM CNC (Metode, Struktur, dan Eksekusi Program)

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISA. Tempat Melakukan Pengujian : Peralatan Yang Dibutuhkan :

Modul Teknik Pemesinan Bubut CNC

Materi 5. Mengoperasikan mesin bubut CNC untuk membuat benda kerja

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN LATHE CK6132D

Materi 5. Mengoperasikan mesin frais CNC untuk membuat benda kerja

MATERI PPM PRINSIP-PRINSIP PEMBUATAN PROGRAM PADA MESIN MILLING CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI KULIAH CAD-CAM PENGOPERASIAN CAD-CAM TURNING ( Fungsi G01, G84, G02 & G03 dan Proses Finishing)

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

MODUL BUBUT CNC. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Materi 4. Menulis Program di Mesin Bubut CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC (Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

Secara garis besar mesin Milling CNC dapat digolongkan menjadi 2 macam, yaitu :

BAB 12 MEMAHAMI MESIN CNC DASAR

PEMROGRAMAN CNC TU-2A Penggantian Alat Potong (M06) Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

Materi 4. Menulis Program CNC di Mesin Frais CNC (membuka, menulis, dan mengedit program CNC)

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL PADA PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

MATERI PPM PRINSIP KERJA DAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT CNC TU-2A Oleh: Dr. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

IK UJI TARIK BAJA INTRUKSI KERJA

MESIN BUBUT CNC ET 242. A. BAGIAN BAGIAN UTAMA DAN KONTROL MESIN ET bagian utama

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

Memprogram Mesin CNC (Dasar)

Teknik Pemesinan CNC. Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. (Mesin Frais CNC, Mesin Bubut CNC, dan Mastercam)

BAB IV OPERASI MESIN CNC TURRET PUNCH. IV.1 Profil Mesin CNC Turret Punch Tailift HPS 1500

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

Mesin frais CNC TU-3A

MATERI PPM PEMROGRAMAN CNC Mesin Bubut TU-2A Threading & Grooving (Fungsi G78, dan G86)

MENGOPERASIKAN MESIN CNC (DASAR)

CREATED BY: Fajri Ramadhan,Wanda Saputra dan Syahrul Rahmad

BAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lubang

BAB lll PROSES PEMBUATAN BOSS FRONT FOOT REST. Pada bab ini penulis menjelaskan tentang langkah kerja pembuatan benda

PERBEDAAN WAKTU PENGERJAAN PADA PEMOGRAMAN INCREMENTALDAN ABSOLUTE PADA MESIN CNC MILLING TU 3A. Aep Surahto 1)

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN CNC TU-3A

BAB II LANDASAN TEORI

BEKERJA DENGAN MESIN BUBUT

BAB II LANDASAN TEORI

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN MILLING CNC (EMCO CNC VMC- 100/200) Oleh: Dr. Dwi Rahdyanta FT-UNY

MATERI PPM APLIKASI FUNGSI G02 DAN G03 MESIN BUBUT CNC Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY

Mesin Milling CNC 8.1. Proses Pemotongan pada Mesin Milling

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BUBUT CNC. Tol. Jumlah Bahan No Dokumen JST/MES/MES322/01 ± 0,05 1 Al = 28x120 Edisi 02 Berlaku Efektif 02 KONTUR LURUS. Skala 1.5 : 1 Digambar oleh

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN MENGESET MESIN DAN PROGRAM MESIN NC/CNC (DASAR)

MODUL I PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

SOAL LATIHAN 3 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Berita Teknologi Bahan & Barang Teknik ISSN : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik Departemen Perindustrian RI No. 22/2008 Hal.

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL 2017/2018

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

PEMROGRAMAN CNC. Program adalah sejumlah perintah dalam bentuk kode yang dipakai untuk mengendalikan mesin.

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

TE Pengantar Pemrograman Mesin NC

MATERI PPM PEMROGRAMAN MESIN CNC INTERPOLASI MELINGKAR (FUNGSI G02)

MESIN BOR. Gambar Chamfer

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 TEKNIK PEMESINAN

PROSES PEMBUBUTAN LOGAM. PARYANTO, M.Pd.

BUKU 3 PROSES FRAIS (MILLING) Dr. Dwi Rahdiyanta

MODUL PRAKTIKUM NC/CNC SEMESTER GANJIL JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMESINAN (MESIN BUBUT)

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

MODUL 3 PRAKTEK PEMBUATAN PROGRAM UNTUK MESIN BUBUT CNC TU-2A

Bab 1. Pendahuluan. menggunakan bantuan aplikasi CAD (Computer-Aided Design) untuk. menggunakan komputer ini disebut sebagai mesin Computer based

PROSES PRODUKSI. Jenis-Jenis Mesin Bubut

PEMROGRAMAN CNC Program Sub-Routine (Fungsi G25, dan G27)

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DIGITAL SEBAGAI SOLUSI PRAKTIKUM MESIN KND-100M CNC

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATERI KULIAH CNC Memasang Pahat. Oleh: Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

BAB II MESIN BUBUT. Gambar 2.1 Mesin bubut

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

CNC PCB DRILLING. Manual Book SMK NEGERI 7 (STM PEMBANGUNAN) SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 MEKATRONIKA

Transkripsi:

MATERI KULIAH CNC Prinsip Kerja dan Pengoperasian Dwi Rahdiyanta Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta A. Prinsip kerja dan tata nama sumbu koordinat Mesin perkakas CNC adalah mesin perkakas yang dalam pengoperasian proses penyayatan benda kerja oleh pahat dibantu dengan kontrol numerik komputer atau CNC (Computer Numerical Control). Untuk menggerakkan pahat pada mesin perkakas CNC disepakati menggunakan sistem koordinat. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC (Gambar 1) adalah sistem koordinat kartesian dengan dua sumbu yaitu sumbu X, dan sumbu Z. Sistem koordinat mesin (MCS=Machine Coordinate System) tersebut bisa dipindah-pindah titik nolnya untuk kepentingan pelaksanaan seting, pembuatan program CNC dan gerakan pahat. Titik- titik nol yang ada pada mesin bubut CNC adalah titik nol Mesin (M), dan titik nol benda kerja (W). Gambar 1. Sistem koordinat pada mesin bubut CNC (MCS), dan titik nol yang ada di mesin bubut CNC ( Siemens,2003 ; MTS.,1999) 1

Sumbu X didefinisikan sebagi sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu spindel mesin bubut. Arah positif sumbu X adalah arah yang menjauhi sumbu spindel. Sumbu Z adalah sumbu yang sejajar dengan sumbu spindel dan arah positif adalah arah yang menjauhi kepala tetap mesin bubut. Untuk kepentingan pembuatan program CNC digunakan sistem kordinat benda kerja (Workpiece Coordinate System= WCS) Pemrograman dapat dilakukan menggunakan sistem koordinat absolut dengan nama sumbu (X,Z) atau sistem koordinat inkremental dengan nama sumbu (U,W), atau campuran antara absolut dan inkremental (X/U, U/Z). Pada waktu membuat program dengan sistem koordinat absolut harap diingat bahwa sumbu X adalah harga diameter. B. Panel kontrol Mesin CNC GSK 928 TE II Panel kontrol untuk sistem kontrol 928TE II adalah seperti Gambar 2 di bawah. Untuk memahami fungsi tombol-tombol tersebut dilakukan dengan cara mengikuti prosedur pengoperasian mesin pada subab berikutnya. Gambar 2. Panel kontrol CNC GSK 928TC/TE terdiri dari layar, papan ketik, dan panel pengendali mesin 2

C. Menghidupkan Mesin/ mematikan mesin CNC Tombol-tombol yang digunakan untuk mengoperasikan mesin adalah seperti Gambar 3 di bawah. Tombol ref point X dan Z Tombol STOP Saklar POWER (kunci) Tombol START Tombol Emergency Stop Gambar 3. Panel pengendali mesin bubut CNC GSK 928 TE II Langkah-langkah untuk menghidupkan mesin CNC adalah : 1. Pastikan arus listrik 3 phase telah terhubung 2. Bebaskan tombol Emergency Stop 3. Pastikan saklar utama (kunci) pada posisi ON (kunci diputar ke kanan) 4. Tunggu sampai logo sistem kontrol dan versi perangkat lunak muncul muncul 5. Tekan tombol START (hijau) 6. Tekan tombol JOG 7. Geser pahat arah X dan atau arah Z (posisikan pahat pada daerah yang aman untuk bergerak ke arah referensi) 8. Tekan tombol ref point X (eretan menuju referensi X) 9. Tekan tombol ref point Z (eretan menuju referensi Z) 3

Untuk mematikan mesin, langkahnya: 1. Pastikan tidak ada alarm (kalau ada alarm hendaknya dibetulkan dahulu kesalahan yang terjadi atau tekan reset) 2. Tekan tombol STOP 3. Putar kunci POWER ke OFF 4. Tekan tombol Emergency Stop D. Pengoperasian mesin pada mode manual (JOG) Apabila kita ingin menggerakkan pahat secara manual, maka mesin harus pada mode manual (JOG), sehingga tombol JOG ditekan dahulu sebelum menggerakkan pahat. Tombol- tombol yang berfungsi pada mode manual (JOG) adalah seperti Gambar 4. Menaikkan harga feed Tombol untuk ganti pahat Tombol untuk memutar spindel Tombol untuk menggeser pahat Tombol untuk step gerakan Tombol gerak cepat Gambar 4. Tombol-tombol yang digunakan untuk mode JOG (Manual) Arah gerakan pahat adalah arah sumbu X dan sumbu Z seperti gambar di bawah. Tombol +X adalah tombol untuk gerakan pahat menjauhi sumbu benda kerja, Tombol X gerakan sebaliknya. Tombol Z adalah tombol untuk gerakan pahat mendekati benda kerja, dan tombol +Z sebaliknya. Untuk memutar spindel tekan tombol putar spindel kanan atau kiri dan memetikannya dengan menekan tombol OFF spindel. Mengganti pahat atau memutar tool turret secara manual dilakukan dengan menekan tombol ganti pahat (tekanan angin dari kompresor harus mencukupi). 4

Untuk menggerakan pahat pada mode manual ini bisa juga dilakukan dengan menggunakan handwheel. Untuk mengaktifkan handwheel dilakukan dengan cara menekan tombol mode JOG, kemudian tombol arah gerakannya. Tombol arah gerakan tersebut adalah : gerakan handwheel (MPG) arah sumbu sumbu X gerakan handwheel (MPG) arah Z sumbu Z. Gerakan pahat dengan menggunakan tombol arah gerakan maupun handwheel bisa dilakukan dengan gerakan cepat (rapid), lambat (feed), atau bertahap (step). Jika akan bergerak dengan cepat, maka tekan tombol gerakan cepat terlebih dahulu,,kemudian menggeser pahat. Apabila tombol gerakan cepat tidak aktif (lampu tidak menyala), maka gerakan pahat adalah lambat. Gerakan dengan langkah tertentu (Step/increment) dilakukan ketika melakukan seting, tiap menekan tombol satu kali pahat bergerak sejauh langkah tertentu. Pada mode JOG, tekan tombol STEP, kemudian tekan tombol 5

, maka di layar akan tertulis langkah gerakan dalam jarak 50; 10; 1; 0,1; 0,01; dan 0,001 mm. E. Seting titik nol benda kerja Setelah kita bisa menggerakkan pahat, maka berikutnya melakukan seting titik nol benda kerja sebagai dasar untuk memulai membuat program. Maksud proses seting ini adalah menempatkan titik nol benda kerja (W) pada ujung kanan di sumbu benda kerja (lihat gambar di atas). Langkah-langkah seting titik nol: 1. Pasang benda kerja (diketahui diameternya, misalnya diameter 50 mm) 2. Pilih pahat (pasang pahat) untuk melakukan seting (misalnya pahat rata kiri sebagai T1) 3. Tekan tombol JOG 4. Putar spindel dengan menekan tombol putaran spindel (pilih putaran yang sesuai posisi pahat putar kanan atau putar kiri) 5. Geser pahat sehingga menyentuh bagian diameter benda kerja, kemudian tekan tekan tombol I untuk posisi sumbu X, tulis diameter benda kerja yang disentuh (misal 50), ENTER. Pada layar akan tertulis posisi X 50.000 T1X, yang artinya pahat pada diameter 50 mm dan pahat yang dipilih pahat nomor 1. 6

Pahat menyentuh permukaan silindris (Sumbu X) 6. Geser pahat pada bidang di ujung benda kerja, dan sentuhkan pahat pada permukaan rata, kemudian tekan tombol K untuk posisi sumbu Z, tulis 0, lalu ENTER. Kemudian pada layar akan tertera Z 0000.000 T1X, yang berarti pada posisi pahat 1 tersebut harga sumbu Z nol. Pahat menyentuh permukaan rata pada sumbu Z 7. Jauhkan pahat dari benda kerja, dan matikan putaran spindel. 8. Apabila kita ingin menjauhkan pahat pada koordinat tertentu, misalnya X60 dan Z5, maka pada mode operasi JOG, ditulis X60, ENTER, CYCLE STRAT, maka pahat bergerak menuju X60 Ketik Z5, ENTER, CYCLE START, maka pahat akan bergerak menuju Z5 7

Pahat pada posisi X60, Z5 9. Posisi ini kita catat, nanti untuk memulai menulis program CNC ditulis G50X60Z5. F. Mode offset seting pahat (OFT) Biasanya beberapa pahat digunakan dalam proses pemesinan suatu benda kerja. Karena proses pemasangan pahat dan selisih posisi ujung pahat maka setiap pahat tidak pada posisi yang sama. Untuk menghindari pergeseran pahat pada pemrograman, sistem CNC dapat melakukan langkah-langkah perhitungan selisih posisi pahat. Pengguna mesin tidak usah memikirkan selisih panjang pahat, sehinggfa program CNC yang dibuat tetap berdasarkan gambar kerja dan data teknologi pahat yang bersangkutan, dan memanggil harga kompensasi pahat dengan kode pergantian pahat. Sistem CNC dapat mendefinisikan 8 kelompok harga offset pahat (T1 sampai T8). Setiap kelompok offset memiliki dua data yaitu arah X dan Z. Pengisian data offset dilakukan dengan cara manual sama dengan menggunakan pahat satu. Data offset yang lain diisikan melalui keyboard. Offset nomer 9 adalah harga koordinat seting sesudah mengaktifkan titik nol mesin (machine home return). Jangan menggunakan T*9 pada kode pemanggilan pahat, karena akan muncul alarm PARAMETER ERROR. Maksud dari offset adalah data selisih jarak posisi ujung pahat dengan pahat referensi. Apabila pahat yang dijadikan referensi adalah pahat satu (T1), maka harga 8

offset T1X dan T1Z adalah nol, sedangkan pahat yang lain diukur selisih posisinya terhadap pahat satu (T1). Tekan tombol untuk masuk mode seting offset Di layar akan muncul tabel mode offset. Tabel 1. Tabel data offset Harga offset untuk pahat T2 Untuk menggeser kursor bisa dilakukan dengan menekan panah ke bawah atau ke atas. Untuk berpindah halaman dilakukan dengan menekan tombol ganti halaman naik atau turun. Harga offset bisa diganti dengan cara menempatkan kursor pada baris offset yang akan diganti, misalnya T2Z kemudian tekan tombol INPUT, isikan harga/angka melalui keyboard, INPUT, ENTER. Pengisian data offset di atas dilakukan dengan ketentuan bahwa pahat T1 sebagai pahat referensi, sehingga harga T1X dan T1Z=0. Nilai offset untuk pahat T2X, T2Z, T3X, dan seterusnya dilakukan dengan cara mengukur selisih posisi pahat terhadap pahat T1 dalam arah X dan Z. Pengukuran bisa dilakukan dengan menggunakan benda kerja yang telah diketahui diameternya, kemudian dihitung selisih posisi pahat dengan cara menyentuhkan pahat seperti seting titik nol di atas pada titik tertentu yang diketahui posisinya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Cara pertama: mengisi data offset dengan titik tetap yang diketahui a. Pasang semua pahat yang akan diukur harga selisih panjang (offsetnya). Biasanya pahat yang dipasang adalah T1 pahat rata pengasaran, T2 9

pahat rata untuk finishing, T3 pahat alur, dan T4 pahat ulir. Dari semua pahat tersebut pahat T1 digunakan sebagai pahat referensi (T1X=0 dan T1Z=0). Posisikan pahat T1 untuk penyayatan b. Pasang benda kerja dan putar spindel dengan kecepatan yang sesuai (misal 800 rpm) c. Pilih gerak makan yang tepat, kemudian geser pahat pada titik/posisi tertentu pada benda kerja dan hentikan gerakan ketika pahat berada pada titik seting tersebut d. Tekan ENTER, sehingga pada layar muncul nomer pahat (T1) dan nomer offset, kemudian tekan tombol RUNNING dua kali. Sistem akan mencatat posisi koordinat sebagai titik referensi untuk seting pahat e. Tekan ENTER, kemudian INPUT, sehingga sistem CNC mencatat harga offset pahat T1 f. Geser pahat (pada mode JOG) pada posisi yang aman untuk melakukan ganti pahat, kemudian lakukan ganti pahat untuk pahat T2 g. Ulangi langkah b,c, dan e. Lakukan lagi langkah tersebut untuk pahat T3, dan T4. Catatan: Apabila menggunakan alat optik untuk melakukannya, spindel tidak usah diputar Data offset pahat akan dicatat secara otomatis oleh sistem. Tekan mode OFFSET untuk melihatnya Hasil pengukuran offset pahat harus dicek satu persatu secara teliti, dengan cara memerintah pahat menuju koordinat tertentu (lihat subab E nomer 8 di atas) 2. Cara ke dua: mengisi data offset dengan penyayatan benda coba Cara ke dua ini sama dengan langkah-langkah pada subab E nomer 1 sampai nomer 8. Akan tetapi pada langkah nomer 5 dan 6 dilakukan juga pengukuran offset pahat sehingga untuk langkah nomer 5 dan 6 dilakukan sebagai berikut: a. Pada saat pahat T1 menyentuh diameter tertentu tekan INPUT, I kemudian masukkan harga diameter benda kerja dan tekan ENTER, muncul T1X tekan ENTER. 10

b. Pada saat T1 menyentuh permukaan rata untuk seting Z, tekan INPUT K kemudian masukkan 0 dan tekan ENTER, muncul T1Z tekan ENTER. Langkah tersebut diulangi untuk pahat yang selanjutnya. Hasil pengukuran selisih posisi pahat dapat dilihat di mode OFFSET. G. Soal Latihan 1. Jelaskan bagian-bagian mesin bubut CNC dan sistem kordinatnya! 2. Gambarlah panel kontrol CNC dari mesin bubut CNC GSK 928 TEII! 3. Bagaimanakah langkah-langkah untuk menggerakkan pahat pada mode JOG? 4. Bagaimanakah langkah-langkah untuk melakukan seting titik nol benda kerja? 5. Apakah yang dimaksud dengan data offset pahat? H. Tugas 1. Hidupkan mesin bubut CNC sesuai dengan prosedur menghidupkan mesin CNC! 2. Pasang benda kerja dengan ukuran tertentu di chuck mesin bubut! 3. Laksanakan seting titik nol benda kerja! 4. Lakukan pengukuran harga offset pahat yang diperlukan untuk membuat benda kerja dengan tiga buah pahat! (T1 pahat rata, T2 pahat alur, dan T3 pahat ulir kanan) 5. Buatlah laporan tertulis jawaban 1,2, 3 di atas! 11