ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA LEICESTER

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD / ART)

Halaman PEMBUKAAN

MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI KUMAMMOTO

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

ANGGARAN DASAR PERSATUAN MAHASISWA INDONESIA DI AMERIKA SERIKAT (PERMIAS) NEW JERSEY

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

ANGGARAN DASAR: ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN EKONOMI INDONESIA (ASPROPENDO) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) MUKADIMAH. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR ASOSIASI REAL ESTATE BROKER INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

MERCEDES BENZ CLUB MEDAN (MBCM) ANGGARAN DASAR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 97 TAHUN 1996 TENTANG PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

BADAN KOORDINASI KEGIATAN MAHASISWA TEKNIK KIMIA INDONESIA. Sekretariat : Jalan Halimun Nomor 39 Menteng Jakarta Selatan

ANGGARAN DASAR ORGANISASI IKATAN ALUMNI STM PEMBANGUNAN/SMKN 26 JAKARTA JAKARTA (IASPEM26)

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN. (Indonesian Students Association in Leiden) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

Filateli di Indonesia pada perkembangannya mencapai puncak pada tahun 1999, dengan Jumlah filatelis di Indonesia yang pada awal tahun 1990 berjumlah

Bahwa penerapan prinsip dan program kerja kesehatan masyarakat merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA (PHRI)

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR INDONESIAN ASSOCIATION FOR PUBLIC ADMINISTRATION (IAPA) BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

MUKADIMAH BAB I NAMA, TEMPAT, WAKTU DAN SIFAT. Pasal 1 NAMA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

AD/ART Last Updated Thursday, 13 October 2011

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

ANGGARAN DASAR DEWAN PENGURUS PUSAT IKATAN KELUARGA ALUMNI INSTITUT MANAJEMEN KOPERASI INDONESIA MUKADIMAH

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI SMAN PLUS PROPINSI RIAU

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ROHUL SHOOTING CLUB (R S C) ANGGARAN DASAR (AD) Dan ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Oleh : ROHUL SHOOTING CLUB (RSC) TAHUN 2014 ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA PT INDOSAT BAB I NAMA, SIFAT, JANGKA WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN. Pasal 1 Nama

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga PPI SPANYOL

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA DPD AREBI JABAR 2016 [KOMPAK KUAT HEBAT]

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR MUKADIMAH

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

ANGGARAN DASAR PERSATUAN DRUM BAND INDONESIA MUKADIMAH

PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN ERGONOMI INDONESIA INDONESIAN ERGONOMIC SOCIETY

PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI LEIDEN (Indonesian Students Association in Leiden)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR (AD) & ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Jogja Koi Club (JoKC)

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

ANGGARAN DASAR ASOSIASI PERUSAHAAN PERJALANAN WISATA INDONESIA (ASITA) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA ANGGARAN DASAR PERKUMPULAN FILATELIS INDONESIA PEMBUKAAN Penerbitan prangko pertama di dunia di Inggris tanggal 6 Mei 1840 membuka lembaran sejarah baru bagi kemajuan pelayanan pos dan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi kehidupan umat manusia di seluruh dunia. Penerbitan prangko tersebut ternyata menimbulkan kegemaran atau hobi baru untuk mengumpulkan prangko, yang kemudian secara popular dikenal dengan sebutan filateli.. Selanjutnya terbentuklah perkumpulan perkumpulan kolektor prangko atau filateli di seluruh dunia. Prangko pertama di Indonesia terbit tanggal 1 April 1864, ketika Indonesia masih di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda. Pada awal tahun 1922 sekelompok kolektor prangko mendirikan klub filateli di Batavia (sekarang Jakarta) yang mereka namakan"postzegelverzamelaars Club Batavia". Perkumpulan ini mendapat pengakuan dari penguasa setempat pada tanggal 29 Maret 1922. Aspirasi lokal di berbagai tempat di Indonesia dihimpun dalam suatu wadah menjadi gerakan terorganisasi di seluruh wilayah Hindia Belanda dan diwujudkan dalam pembentukan Nederlandsch Indische Vereeniging van Postzegel Verzamelaars" pada tanggal 15 Agustus 1940 sebagai lanjutan "Postzegelverzamelaar Club Batavia" dan berkedudukan di Batavia (sekarang Jakarta). Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia nama perkumpulan diubah menjadi "Algemene Vereeniging Voor Philatelisten In Indonesia"disingkat AVPI, kemudian pada tahun 1953 berubah menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI). Selanjutnya pada tahun 1965 menjadi Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) dan akhirnya dalam tahun 1985 menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI). Untuk dapat mengikuti perkembangan filateli di dunia internasional pada tahun 1969 Indonesia menjadi anggota Federation Internationale de Philatelie (FIP) yang berkedudukan di Swiss. Pada tanggal 14 September 1974 Indonesia dan beberapa anggota FIP lainnya di wilayah Asia mendirikan sebuah federasi filateli regional yang berkedudukan di Singapura dengan nama 1 / 12

Federation of Inter Asian Philately (FIAP), yang keanggotanya mencakup organisasi perkumpulan filateli di wilayah Asia - Pasifik. Sejak lahirnya, PFI bukan merupakan organisasi politik, melainkan suatu organisasi hobi yang bersifat nasional, tidak mencari keuntungan, dan terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia dan warga negara asing yang berdomisili di Indonesia. Organisasi ini bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan filateli dalam arti seluas-luasnya di seluruh tanah air serta mempererat hubungan, memperluas wawasan, menjalin persaudaraan dan persahabatan serta meningkatkan kerja sama antar filatelis baik nasional maupun internasional. Filateli sebagai suatu kegiatan di luar sekolah mengandung aspek pendidikan yang berdampak positif bagi pembinaan dan pengembangan watak generasi muda bangsa. Oleh karena itu PFI berkewajiban untuk berperan serta aktif membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan nasional di bidang pembinaan dan pengembangan generasi muda melalui kegiatan filateli. Dengan dijiwai semangat perjuangan yang tinggi dan tekad untuk memasyarakatkan filateli, maka disusunlah Anggaran Dasar Perkumpulan Filatelis Indonesia yang berasaskan Pancasila : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan 1. Nama organisasi adalah adalah "Perkumpulan Filatelis Indonesia" disingkat PFI, yang dalam bahasa Inggris disebut The Indonesian Philatelists Association disingkat IPA. 2. Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia disingkat PP PFI berkedudukan di Ibukota Negara Republik Indonesia. Pasal 2 Waktu 2 / 12

1. PFI didirikan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 2. Tanggal 29 Maret Tahun 1922 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Perkumpulan Filatelis Indonesia. BAB II ASAS, TUJUAN, FUNGSI DAN TUGAS POKOK Pasal 3 Asas PFI berasaskan Pancasila Pasal 4 Tujuan PFI mempunyai tujuan: 1. memajukan dan mengembangkan filateli dalam arti kata seluas-luasnya sebagai alat penunjang pembangunan nasional; 2. menumbuh-kembangkan serta meningkatkan kualitas dan kuantitas filatelis di seluruh Indonesia; 3. mengutamakan generasi muda untuk mendapatkan bimbingan perfilatelian; 4. mempererat hubungan dan kerja sama filatelis di seluruh Indonesia dan antara filatelis Indonesia dengan filatelis luar negeri; 5. e.turut mewujudkan pembangunan manusia Indonesia yang berkepribadian, berwatak dan berbudi luhur. Pasal 5 Fungsi PFI berfungsi sebagai wadah pembinaan dan pengembangan filateli di Indonesia dan 3 / 12

merupakan organisasi filatelis nasional yang mewakili Indonesia sebagai anggota FIP dan FIAP. Pasal 6 Tugas Pokok Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, maka PFI mempunyai tugas pokok memasyarakatkan filateli dalam arti kata seluas-luasnya. BAB III. SIFAT DAN KEGIATAN Pasal 7 Sifat PFI adalah organisasi hobi yang bersifat nasional, nirlaba dan non-politik. Pasal 8 Kegiatan Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, PFI berusaha dengan daya dan kemampuan serta sarana yang ada melalui upaya dan kegiatan sebagai berikut: 1. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota melalui penyelenggaraan pameran filateli, ceramah, seminar, pertemuan dan kegiatan lain yang sejenis baik nasional maupun internasional; 2. mengusahakan agar para filatelis dengan mudah dapat memperoleh dan mengumpulkan benda-benda filateli; 3. memajukan pertukaran benda-benda filateli di antara para filatelis; 4. mendorong tumbuhnya kegiatan-kegiatan lelang prangko dan benda filateli bertaraf nasional dan internasional dengan menyelenggarakan lelang lisan maupun tertulis; 5. membangun dan memelihara perpustakaan filateli; 6. menyelenggarakan penerbitan media komunikasi mengenai filateli; 7. menyelenggarakan dan memelihara hubungan erat serta kerja sama dengan lembaga lembaga nasional maupun internasional yang membidangi urusan pos dan filateli; 8. memberikan perhatian khusus kepada remaja agar dapat mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan filateli; 9. mengadakan kerja sama dengan perkumpulan filatelis di luar negeri; 10. memberikan sumbangan pemikiran dan pertimbangan kepada pemerintah dalam menetapkan kebijaksanaan di bidang filateli dan memberikan sumbangan pemikiran mengenai 4 / 12

perfilatelian kepada masyarakat. BAB IV ORGANISASI Pasal 9 Susunan Organisasi 1. Di Ibukota Negara terdapat Pengurus Pusat (PP) PFI yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia. 2. Di setiap Ibukota propinsi terdapat Pengurus Daerah (PD) PFI yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah propinsi yang bersangkutan. 3. Di setiap ibukota kabupaten/ kota terdapat Pengurus Cabang (PC) PFI yang wilayah kerjanya meliputi seluruh wilayah kebupaten/ kota yang besangkutan. 4. Di tempat lain (di luar kabupaten/ kota ) yang memiliki potensi filateli yang tinggi dapat dibentuk Pengurus Cabang. Pasal 10 Keanggotaan 1. Anggota PFI adalah perorangan, terdiri dari Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan. 2. Setiap Anggota Biasa PFI wajib membayar iuran. 3. Keanggotaan berakhir, apabila : 1. Meninggal dunia; 2. Mengundurkan diri; 3. Diberhentikan oleh pengurus. 4. Anggota dapat membentuk klub filateli. 5 / 12

Pasal 11 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban; 2. Hak dan kewajiban tersebut akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 12 Kepengurusan 1. Pengurus Pusat (PP): 1. PP terdiri atas sekurang-kurangnya Ketua Umum, Ketua Pelaksana Harian, Ketua I, Ketua II, Ketua III, Sekretaris Jenderal (Sekjen), Sekretaris I, Sekretaris II, Bendahara dan Ketua-Ketua Bidang menurut kebutuhan. Di samping itu terdapat Dewan Pegarah yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Ketua Umum dipilih oleh Kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB) melalui mekanisme formatur. Anggota pengurus lainnya dipilih oleh Ketua Umum terpilih bersama Tim Formatur dengan memperhatikan masukan dari peserta Kongres atau Kongres Luar Biasa (KLB). 3. PP mempunyai masa jabatan 5 (lima) tahun. Ketua Umum dapat dipilih sebanyak-banyaknya untuk 2(dua) kali masa jabatan berturut-turut. 4. PP mempunyai tugas : 1. Melaksanakan keputusan Kongres; 2. Mengelola PFI sebaik baiknya guna mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4; 3. Mengelola keuangan dan asset PP secara baik dan transparan; 4. Melantik PD baru dan menerbitkan Surat Keputusan pengukuhannya; 5. Menyelenggarakan Rapat Tahunan Nasional (RTN); 6. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kongres; 7. Menyelenggarakan Pameran Filateli Nasional (Panfila) dan Pameran Filateli Internasional. 8. Rapat pleno PP diadakan sekurang-kurangnya satu kali setiap 3 (tiga) bulan 9. Dewan Pengarah mempunyai tugas memberikan pertimbangan-pertimbangan dan saran-saran kepada PP baik diminta maupun tidak. 10. Pengurus Daerah (PD): 6 / 12

1. PD terdiri atas sekurang-kurangnya Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua-Ketua Seksi sesuai kebutuhan. Di samping itu terdapat Dewan Pengarah yang jumlah anggotanya disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) yang diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun ; 3. PD mempunyai masa jabatan selama 5 (Lima) tahun. Ketua dapat dipilih sebanyak banyaknya untuk 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut. 4. PD mempunyai tugas: 1. Melaksanakan semua keputusan Musyawarah Daerah (Musda); 2. Memberikan bimbingan dan melakukan koordinasi terhadap Cabang-Cabang PFI di daerahnya; 3. Mengelola keuangan dan asset PD secara baik dan transparan; 4. Menghadiri Musyawarah Cabang (muscab) dan mengukuhkan PC baru di daerahnya: 5. Menyelenggarakan pameran tingkat regional sekurang kurangnya sekali setahun; 6. Menyelenggarakan Rapat Tahunan Daerah (RTD); 7. Menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Musyawarah Daerah (Musda). 8. Rapar Pleno PD diadakan sekurang-kurangnya satu kali setiap 3 (tiga) bulan.. 9. Pengurus Cabang (PC): 1. PC terdiri atau sekurang-kurangnya Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua-Ketua Seksi sesuai kebutuhan. Di samping itu terdapat Dewan Pengarah ; 2. Ketua dipilih dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang diselenggarakan setiap 3 (tiga) tahun sekali; 3. PC mempunyai masa jabatan 3 (tiga) tahun. Ketua dapat dipilih sebanyak banyaknya untuk 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut ; 4. PC mempunyai tugas: 1. Melaksanakan keputusan Musyawarah Cabang (Muscab); 2. Menyelenggarakan Rapat Tahunan Cabang (RTC); 3. Menerima anggota baru; 4. Menyelenggarakan pameran tingkat lokal sekali setahun; 5. Mengelola keuangan dan asset PC dengan baik dan transparan; 6. Menyelenggarakan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Musyawarah Cabang (Muscab). 7. Rapat Pleno PC diadakan sekurang-kurangnya satu kali setiap 3 (tiga) bulan. 7 / 12

BAB V KONGRES, MUSYAWARAH DAERAH, MUSYAWARAH CABANG, RAPAT TAHUNAN Pasal 13 Kongres 1. Kongres merupakan kekuasaan tertinggi di tubuh PFI. 2. Kongres diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali. 3. PP menyelenggarakan Kongres pada akhir masa jabatannya untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. 4. Kongres Luar Biasa (KLB) dapat diselenggarakan di antara 2 (dua) Kongres apabila ada hal hal yang sangat luar biasa dan bersifat sangat mendesak. 5. Pimpinan Kongres adalah suatu Presidium yang dipilih oleh Kongres. Pasal 14 Musyawarah Daerah 1. Musda merupakan kekuasaan tertinggi di tubuh PFI tingkat daerah. 2. Musda diselenggarakan 5 (lima) tahun sekali. 3. PD menyelenggarakan Musda pada akhir masa jabatannya untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. 4. Musda Luar Biasa dapat diselenggarakan di antara 2 (dua) Musda apabila ada hal-hal yang sangat luar biasa dan bersifat sangat mendesak. 5. Pimpinan Musda adalah suatu Presidium yang dipilih oleh Musda. Pasal 15 Musyawarah Cabang 8 / 12

1. Muscab merupakan kekuasaan tertinggi di tubuh PFI tingkat cabang. 2. Muscab diselenggarakan 3 (tiga) tahun sekali. 3. PC menyelenggarakan Muscab pada akhir masa jabatannya untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas. 4. Muscab Luar Biasa dapat diselenggarakan di antara 2 (dua) Muscab apabila ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat sangat mendesak. 5. Pimpinan Muscab adalah suatu Presidium yang dipilih oleh Muscab. Pasal 16 Rapat Tahunan Rapat Tahunan diselenggarakan setahun sekali, yakni : 1. Rapat Tahunan Nasional (RTN) oleh PP PFI 2. Rapat Tahunan Daerah (RTD) oleh PD PFI 3. Rapat Tahunan Cabang (RTC) oleh PC PFI. BAB VI KEUANGAN Pasal 17 Keuangan 1. Keuangan PP diusahakan melalui: 9 / 12

Iuran Anggota : 1. Hasil dari kegiatan usaha yang bernaung di bawah Yayasan Filateli Indonesia 2. Sumber-sumber lain yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Keuangan PD berasal dari: Iuran anggota; Sumber -sumber lain yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 4. Keuangan PC berasal dari : Sumber-sumber lain yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 18 Tim Verifikasi 1. Pengelolaan keuangan pada semua tingkat kepengurusan diperiksa secara periodik 2. Pemeriksaan diadakan oleh Tim Verifikasi Tingkat Pusat, Tingkat Daerah dan Tingkat Cabang. 3. Tim Verifikasi ditunjuk untuk : 1. Tingkat Pusat oleh Kongres atau RTN 2. Tingkat Daerah oleh Musda atau RTD. 3. Tingkat Cabang oleh Muscab atau RTC BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR Pasal 19 Perubahan Anggaran Dasar 10 / 12

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Kongres yang dihadiri oleh utusan Daerah, sekurang-kurangnya meliputi duapertiga (2/3) dari jumlah Daerah. 2. Usul perubahan Anggaran Dasar diterima oleh Kongres jika disetujui oleh sekurang-kurangnya tiga perempat (3/4) dari jumlah suara yang hadir. BAB VIII PEMBUBARAN Pasal 20 Pembubaran 1. (a) PFI hanya dapat dibubarkan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk itu. (b) Kongres tersebut harus diusulkan oleh sekurang kurangnya dua pertiga (2/3) jumlah daerah. (c) Kongres untuk membahas usul pembubaran PFI dinyatakan sah jika dihadiri oleh utusan sekurang-kurangnya tigaperempat (3/4) jumlah daerah. (d) Pembubaran PFI diterima Kongres jika disetujui dengan suara bulat. 2. Jika PFI dibubarkan maka seluruh kekayaan milik PFI akan disumbangkan kepada badan badan social yang ditetapkan oleh Kongres setelah dikurangi kewajiban kewajiban yang harus diselesaikan. BAB IX ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 21 Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga PFI ditetapkan oleh Kongres dan tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar PFI. BAB X PENUTUP Pasal 22 Penutup 1. Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Kongres VII PP PFI di Bandung tanggal 3 Desember 2006. 11 / 12

2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, maka Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi. panteon finance мужские кольца 12 / 12