Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

dokumen-dokumen yang mirip
Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

LAMPIRAN I KATA PENGANTAR

Perpustakaan Unika L A M P I R A N 184

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

BAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Erikson berpendapat bahwa perkembangan manusia melalui tahap tahap. psikososial dan tahap tahap perkembangan tersebut terus berlanjut sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Validitas Item Self-Esteem

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2004, bencana demi bencana menimpa bangsa Indonesia. Mulai

PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

KONSEP HOSPITALISASI. BY: NUR ASNAH, S.Kep.Ns.M.Kep

BAB I PENDAHULUAN. diasuh oleh orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga

LAMPIRAN 1 KUESIONER FAKTOR-FAKTOR PROKRASTINASI AKADEMIK SEBELUM UJI COBA. No. Pernyataan SS S N TS STS

BAB I PENDAHULUAN. akan tergantung pada orangtua dan orang-orang yang berada di lingkungannya

LAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN

Teori Perkembangan Psikososial. Oleh : Yulia Ayriza

LAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Observasi yang

HASIL UJI VALIDITAS KUESIONER EMOTIONAL AUTONOMY

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Down s Syndrome Saat Pertama

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

- keluarga besar. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap perbedaan Individual

#### Selamat Mengerjakan ####

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. awal yaitu berkisar antara tahun. Santrock (2005) (dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain dan membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Menurut

Perkembangan Anak dan Remaja. Dra. Riza Sarasvita MSi, MHS, PhD, Psikolog Direktur PLRIP BNN

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

o Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi

PEDOMAN OBSERVASI FENOMENA KORBAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DALAM DUNIA PENDIIDKAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, manusia selalu membutuhkan

Kecemasan Terhadap Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjukkan bahwa permasalahan prestasi tersebut disebabkan

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai resiliency pada

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

Peran Orang Tua dalam Menanamkan Keagamaan pada Anak Usia Dini Afitria Rizkiana, Pendahuluan Usia dini merupakan masa yang sangat

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makhluk sosial, individu di dalam menjalin hubungan dengan individu lain perlu

KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN

BAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

I. PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial kita tidak akan mampu mengenal dan dikenal tanpa

BAB V PENUTUP. pukulan, cubitan dan ditendang ayahnya bila subjek tidak langsung. mengalami kekerasan secara seksual dan penelantaran.

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

52 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu rasa yang wajar dan natural (Setiawani, 2000).

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai kebahagiaan seperti misalnya dalam keluarga tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. bila arah pembangunan mulai memusatkan perhatian terhadap upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. atau interaksi dengan orang lain, tentunya dibutuhkan kemampuan individu untuk

PERKEMBANGAN REMAJA DAN PERMASALAHANNYA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting bagi kehidupan

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB IV PAPARAN DATA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai dari proses pendidikan yaitu menghasilkan manusia yang terdidik

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN I : KUESIONER KECERDASAN EMOSIONAL. sedang melakukan penelitian mengenai kondisi para dokter muda selama bertugas di

BAB V HASIL PENELITIAN

No Skala : Usia pada waktu menikah : Jenis Kelamin : Usia sekarang : Lama Perkawinan : Pernah Bercerai : Ya / Tidak Alamat : PETUNJUK PENGISIAN Pada

PENGEMBANGAN AFEKSI ANAK SD. Oleh : Yulia Ayriza

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. gambaran pengalaman psikososial remaja yang tinggal di panti asuhan.

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

I. PENDAHULUAN. transisi, dimana terjadi perubahan-perubahan yang sangat menonjol dialami. fisik dan psikis. Sofyan S.

B A B PENDAHULUAN. Setiap manusia yang lahir ke dunia menginginkan sebuah kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan merupakan sesuatu yang akan menjadi pengalaman individu masingmasing.

VALIDITAS. Item Koefisien Korelasi. Item Koefisien Korelasi. Keterangan : Item diterima : 48 Item direvisi : - Item dibuang : -

BAB I PENDAHULUAN. individu dengan individu yang lain merupakan usaha manusia dalam

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Remaja Terkena. Narkoba Di Desa Kandangsemangkon Paciran Lamongan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak menuju masa

BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN

Orang Tuamu T. nakmu, Tet. Ajaran dan Nasihat Tuhan.

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau Adolescene berasal dari bahasa latin, yaitu adolescere yang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga yang bahagia dan harmonis merupakan dambaan dari setiap

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

Perpustakaan Unika LAMPIRAN 132

Transkripsi:

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Trust vs mistrust Aspek kognitif Aspek sosial Aspek pertimbangan Autonomy vs doubt and shame Initiative vs guilt inisiatif Ciri-ciri subjek sebagai anak bungsu Hubungan subjek dengan lingkungan sosialnya. Cara subjek dalam mengambil keputusan Industry vs inferiority Aspek keberanian Aspek tanggung jawab

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Adanya mistrust dan sering mendapat bantuan daru keluarga Kurangnya autonomy dan tidak adanya konflik dan kurangnya kontrol dari orang tua Kurang mempunyai Initiative untuk mentaati laranganlarangan dari orang tua Subyek memikirkan mengapa bisa timbul masalah ini dan juga berpikir bagaimana solusinya, tetapi setelah dibawa tidur, pikiran itu akan hilang dengan sendirinya Sebagai anak bungsu subyek cenderung manja, ramai, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, suka menghibur, banyak menuntut, pandai bergaul. Subyek 1 Disaat ada masalah subyek akan bercerita pada teman yang dia percaya begitu pula saat dia harus mengambil keputusan. Hubungan dengan orang tua maupun dengan kakaknya tidak terlalu dekat, tetapi lebih dekat dengan temantemannya. Dengan tetangga sekitar rumahnya juga tergolong dekat. Subyek mempunyai beberapa alternatif pemecahan masalah, namun pada akhirnya subyek mengambil keputusan berdasarkan suasana hati atau mood. Dalam mengambil keputusan Pernah mengalami kegagalan karena prestasi menurun Subyek bisa mengambil keputusan dalam waktu 2 hari dan untuk masalah yang berat memerlukan waktu satu minggu. Subyek akan menjalankan keputusannya tersebut, namun kadang-kadang dia juga mengingkari tanggung jawabnya dalam menjalankan keputusannya.

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Adanya trust yang diberikan oleh orang tua dan seringnya mendapat bantuan dari keluarga. Aspek kognitif : Subyek memikirkan mengapa bisa timbul masalah ini, siapa yang salah dirinya atau orang lain dan juga berpikir bagaimana solusinya yang terbaik untuk dia dan orang lain. Subyek 2 Aspek sosial : Subyek akan menceritakan masalahnya pada teman yang dia percaya begitu pula saat dia harus mengambil keputusan dia juga akan mencari saran dari temannya atau menanyakan kepada temannya apakah keputusan yang telah dia ambil itu benar. Aspek pertimbangan : Biasanya subyek mempunyai beberapa alternatif pemecahan masalah yang terbaik untuk dirinya dan orang lain. Kurangnya autonomy, Tidak adanya konflik dan adanya kontrol dari orang tua. Mempunyai initiative untuk patuh pada larangan dari orang tuanya Sebagai anak bungsu subyek cenderung manja, ramai, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, suka menghibur, banyak menuntut, pandai bergaul. Hubungan dengan orang tua maupun dengan kakaknya cenderung dekat, dengan teman-temannya juga dekat. Dengan tetangga sekitar rumahnya tergolong tidak dekat. Dalam mengambil keputusan Pernah mengalami kegagalan karena prestasi menurun. Aspek keberanian : Dalam mengambil keputusan subyek memerlukan waktu yang agak lama yaitu 1 minggu. Aspek tanggung jawab : kadang-kadang dia mengingkari tanggung jawabnya dalam menjalankan keputusannya jika dirasa keputusan yang diambil itu terlalu berat namun jika keputusan yang diambil itu ringan, dia akan bertanggung jawab.

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Subyek 3 Adanya trust yang diberikan oleh orang tua dan seringnya mendapat bantuan dari keluarga. Aspek kognitif : Subyek memikirkan mengapa bisa timbul masalah ini, berpikir bagaimana solusinya. Aspek sosial : Disaat ada masalah subyek akan bercerita pada teman yang dia percaya atau kakaknya, begitu pula saat dia harus mengambil keputusan dia juga akan mencari saran dari teman dan kakaknya. Aspek pertimbangan : Biasanya subyek mempunyai beberapa alternatif pemecahan masalah. Kurangnya autonomy Timbul konflik dan adanya kontrol dari orang tua. Mempunyai initiative untuk patuh pada larangan dari orang tuanya. Sebagai anak bungsu subyek cenderung manja, ramai, kurang mempunyai rasa tanggung jawab, suka menghibur, banyak menuntut, keras. Hubungan dengan orang tua dan kakak-kakaknya sangat dekat, begitu pula dengan teman-temannya. Dalam keputusan mengambil Pernah mengalami kegagalan karena prestasi menurun. Aspek keberanian : Dalam mengambil keputusan subyek memerlukan waktu yang agak lama. Aspek tanggung jawab : Jika moodnya sedang bagus, subyek akan bertanggung jawab menjalankan keputusannya, namun jika mood sedang jelek, dia akan menghindar dari tanggung jawabnya.

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir Subyek 4 Adanya trust yang diberikan oleh orang tua dan mendapat bantuan dari keluarga. Aspek kognitif : Subyek memikirkan mengapa bisa timbul masalah ini, instropeksi diri, dan mengambil keputusan berdasar pemikirannya sendiri Aspek sosial : Subyek akan bercerita dan meminta solusi kepada teman yang benarbenar dia percaya atau kadang kala kepada kakaknya, jika sudah tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri Aspek pertimbangan : Biasanya subyek mempunyai beberapa alternatif pemecahan masalah. Adanya autonomy, timbul konflik dan adanya kontrol dari orang tua. Mempunyai initiative untuk patuh pada larangan dari orang tuanya. Sebagai anak bungsu subyek pandai bergaul. Hubungan dengan orang tua dan kakak-kakaknya sangat dekat, begitu pula dengan teman-temannya. Dalam keputusan mengambil Pernah mengalami kegagalan karena prestasi Aspek keberanian : Dalam mengambil keputusan subyek memerlukan waktu yang agak lama. Aspek tanggung jawab : Subyek menjalankan keputusannya dengan penuh tanggung jawab, meskipun hal itu ditentang oleh orang lain.

SKEMA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA ANAK BUNGSU Adanya trust yang diberikan orang tua dan seringnya mendapat bantuan dari keluarga (2,3,4) Adanya mistrust yang diberikan orang tua dan seringnya mendapat bantuan dari keluarga ( 1 ) Adanya autonomy, timbul konflik dan kontrol dari orang tua (2,3,4) Kurangnya autonomy tidak ada konflik dan kurangnya kontrol dari orang tua ( 1 ) Kurang mempunyai inititive untuk patuh pada larangan dari orang tua (1). Mempunyai inititive untuk patuh pada larangan dari orang tua (2,3,4). Pernah mengalami kegagalan karena prestasi menurun (1,2,3,4). Sebagai anak bungsu subyek cenderung manja, pandai bergaul tetapi karena ibunya ibunya meninggal subyek tinggal di asrama, kemudian ayahnya jg meninggal, menyebabkan subyek menjadi mandiri bertanggung jawab. ( 4 ) Sebagai anak bungsu subyek cenderung manja, ramai, kurang bertanggungjawab, suka menghibur, banyak menuntut, pandai bergaul. (1,2,3) Hubungan dengan orang tua dan kakak-kakaknya sangat dekat begitu pula dengan teman-temannya. (2,3,4) Hubungan dengan orang tua, dan kakak tidak begitu dekat, lebih dekat dengan teman-temannya, dengan tetangga juga dekat. ( 1 ) Dalam mengambil keputusan Aspek Kognitif Aspek pertimbangan Aspek keberanian Berpikir mengapa bnisa timbul masalah ini, introspeksi diri, dan mencari solusi. (2,3,4) Subyek mempetimbangkan beberapa alternatif pemecahan masalah (1,2,3,4) Memerlukan waktu agak lama untuk mengambil keputusan. (2,3,4) Menceritakan masalahnya kepada temannya dan mengambil solusi untuk mengambil keputusan. (1,2,3) Menghindari tanggung jawab dalam menjalankan keputusannya. (1,2,3) Berpikir mengapa bisa timbul msalah ini, mencari solusi, tetapi setelah dibawa tidur pikiran itu hilang dengan sendirinya. ( 1 ) Hanya memerlukan waktu sebentar untuk mengambil keputusan (1). Menceritakan masalahnya kepada temannya jika dia benar-benar tidak bisa mengaatasi masalahnya sendiri, tetapi mengambil keputusan berdasar hasil pemikiran sendiri. ( 4 ) Bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambilnya. ( 4 )

148 PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Identitas diri b. Nama : c. Jenis Kelamin : d. Tempat, Tanggal Lahir : e. Usia : f. Alamat : g. Pendidikan : h. Pekerjaan Orang tua Ayah : Ibu : I. Pedoman wawancara A. Kepercayaan dasar yang diberikan oleh orang tua. 1. Apakah sejak kecil anda selalu mendapatkan bantuan dalam berbagai hal dari orang tua atau kakak-kakak anda? 2. Kalau anda pergi sendirian, apakah orang tua menyuruh kakak-kakak anda untuk mengantar anda? 3. Apakah orang tua anda sering meluangkan waktunya untuk keluarga, atau justru sibuk dengan pekerjaannya? 4. Saat anda masih kecil, dan orang tua sedang pergi, siapa yang mengasuh anda?

149 5. Apakah anda sering dimarahi orang tua anda? mengapa anda dimarahi? 6. Jika anda menginginkan sesuatu, apakah keinginan itu selalu dipenuhi oleh orang tua anda? 7. Apakah orang tua sering membeda-bedakan anda dengan kakakkakak anda? 8. Kalau anda sedang bertengkar dengan kakak-kakak anda, bagaimana reaksi orang tua anda? 9. Jika anda sedang mempunyai masalah, bagaimana reaksi orang tua dan kakak-kakak anda? 10. Menurut anda, bagaimana orang tua anda dalam mendidik anakanaknya? B. Tekanan konflik dan kontrol dari orang tua. 1. Bagaimana perasaan anda yang terlahir sebagai anak bungsu? 2. Apakah anda nyaman dengan pola pengasuhan orang tua anda? 3. Jika anda kan melakukan sesuatu, apakah anda sering mendapatkan larangan dari orang tua atau kakak-kakak anda? misalnya? 4. Kemudian, apakah anda menuruti larangan tersebut? 5. Menurut anda, apakah itu merupakan konflik bagi diri anda? 6. Apakah anda merasa tertekan pada saat anda harus menuruti apa yang diinginkan orang tua, padahal anda sendiri tidak menyukainya? C. Ciri-ciri umum subjek sebagai anak bungsu. 1. Menurut anda, apa ciri-ciri yang menonjol dalam diri anda? 2. Apa yang anda lakukan untuk menjadi mandiri?

150 3. Apakah anda anda cenderung keras dan banyak menuntut terhadap keluarga anda? D. Hubungan subjek dengan lingkungan sosialnya. 1. Bagaimana hubungan anda dengan orang tua dan kakak-kakak? 2. Apakah anda sering bertengkar dengan kakak-kakak anda? 3. Apakah anda juga sering bepergian bersama dengan kakak-kakak anda? 4. Apa yang anda lakukan ketika berada di rumah? 5. Bagaimana sikap anda dengan orang yang baru anda kenal? 6. Apakah anda juga sering berkumpul bersama dengan teman, atau lebih sering menyendiri? 7. Apa yang anda lakukan saat anda sedang berkumpul dengan temanteman? 8. Apakah anda merasa tersinggung dengan sikap teman-teman yang kemungkinan cuma bercanda? 9. Pada saat anda tersinggung, apa yang anda lakukan? 10. Apakah kamu juga sering mengikuti kemana saja temanmu pergi? 11. Bagaimana hubungan anda dengan tetangga sekitar anda? 12. Apakah anda juga meluangkan waktu untuk sekedar mengobrol dengan tetangga sekitar anda? 13. Jika orang lain segera membutuhkan bantuan anda, apa yang akan anda lakukan? 14. Bagaimana prestasi anda di bangku sekolah? 15. Selain kuliah, kegiatan apa saja yangb biasanya anda lakukan?

151 16. Apakah anda juga sering mengikuti kegiatan organisasi? contohnya organisasi apa? E. Cara subjek dalam mengambil keputusan. 1. Aspek kognitif a. Apakah anda pernah mengalami kegagalan?kemudian apa yang anda lakukan? b. Jika anda sedang mempunyai masalah, apakah anda berusaha mengenali masalah tersebut? c. Bagaimana cara anda dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan? d. Apa yang anda lakukan di saat anda harus mengambil keputusan? 2. Aspek sosial a. Jika anda sedang ada masalah, mungkin marah, sedih, kecewa, apa yang kamu lakukan? b. Apakah anda juga mencari solusi masalah anda dan bagaimana mengambil keputusan dengan bertanya pada orang lain? 3. Aspek pertimbangan a. Apa saja yang anda pikirkan dalam memecahkan masalah dan mengambil keputusan? b. Apa yang anda lakukan terhadap alternatif pemecahan masalah yang telah anda temukan? 4. Aspek keberanian a. Biasanya berapa lama waktu yang anda perlukan untuk bisa memecahkan masalah dan mengambil keputusan?

152 b. Jika anda sering menceritakan masalah anda kepada orang lain, dalam mengambil keputusan biasanya anda sesuai dengan pikiran anda sendiri atau masukan dari orang lain? 5. Aspek tanggung jawab a. Bagaimana jika keputusan yang telah anda ambil ternyata di tentang oleh orang lain, orang tua misalnya? b. Apa yang akan anda lakukan setelah mengambil keputusan? c. Bagaimana anda mempertanggung jawabkan keputusan yang telah anda ambil? d. Seringkali, apakah anda masih berkeinginan untuk mengubah keputusan anda? II. Pedoman Observasi 1. Respon ketika menjawab pertanyaan (ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan gerak tubuh tertentu). 2. Keluarga a. Lingkungan tempat tinggal subyek b. Hubungan subyek dengan orang tua dan anggota keluarga lainnya c. Kegiatan dan perilaku subyek di dalam rumah 3. Lingkungan sosial a. Hubungan subyek dengan teman sebaya dan orang-orang di sekitar rumah b. Kegiatan dan perilaku subyek ketika berkumpul dengan temantemannya.