BAB I PENDAHULUAN. diinvestasikan kembali guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 1 Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang saham biasa atau yang sering disebut dengan Earning Per. Tabel 1.1

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Seorang investor harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang besar bagi pihak-pihak yang bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. harus lebih memperhatikan keputusan-keputusan yang di ambil seperti keputusan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya dunia usaha didominasi oleh kelompok perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen perusahaan memiliki peranan yang penting dalam menentukan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stice, at al, (Pasadena, 2013) Dividen adalah pembagian kepada

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat mencari sumber-sumber dana yang efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang didapat dari dividen ataupun capital gain. Sedangkan manajemen berusaha

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekarang itu pasar modal di negara kita masih konvensional,sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin banyak perusahaan sekuritas yang tumbuh di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tersebut selayaknya disajikan dalam laporan keuangan perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin

BAB I PENDAHULUAN. Hery, Analisis Laporan Keuangan: Pendekatan Rasio Keuangan, CAPS, Yogyakarta, 2015, hlm.175.

BAB I PENDAHULUAN. sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Daftar Efek Syariah (DES) tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan uji analisis linier berganda untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. proporsi dana dan sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ini adalah laba yang diperoleh perusahaan melalui kegiatan operasional yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang

BAB I PENDAHULUAN. cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. para pemegang sahamnya melalui peningkatan nilai perusahaan. Perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keputusan pembagian dividen merupakan suatu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Manajemen sering mengalami kesulitan untuk memutuskan apakah akan membagi dividennya/ akan menahan laba untuk diinvestasikan kembali guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. 1 Masalah dalam kebijakan dan pembayaran dividen mempunyai dampak yang sangat penting bagi banyak pihak yang terlibat dalam masyarakat baik bagi para investor, kreditor maupun bagi pihak manajemen yang akan membayarkan dividennya. Bagi para pemegang saham atau investor, dividen kas merupakan tingkat pengembalian investasi mereka berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak manajemen, dividen kas merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan. Oleh karenanya kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai dividen tersebut menjadi kurang.bagi kreditor, dividen kas dapat menjadi signal mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar atau bahkan melunasi pokok pinjaman. 2 1 Made Ayu Lisnawati, Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividen pada Perusahaan Food and Beverage di BEI Th 2005-2010, Jurnal, (Bali: FE-Universitas Udayana), hlm.218 2 Michael Suharli, Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003), Jurnal Ekonomi Akuntansi, Vol.6,No. 2, Agustus, 2006, hlm.244 1

Kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba merupakan indikator utama dari kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Sedangkan persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai dividen disebut sebagai dividen payout ratio. Semakin tinggi dividen payout ratio (DPR) maka porsi dana yang tersedia semakin kecil untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan.dividen Cash yang besar akan membuat investor/calon investor semakin tertarik dengan perusahaan yang menerbitkan efek tersebut.oleh karena itu, perlu ditelusuri lebih lanjut mengenai alasan perusahaan membagikan dividen / tidak serta faktor-faktor apa sajakah yang mendasarinya. 3 Rasio pembayaran deviden (dividen payout ratio) atau yang sering disebut payout ratio merupakan rasio yang mengukur perbandingan deviden terhadap laba perusahaan. Jika perusahaan meraih laba bersih 100 miliar dan dibayarkan sebagai deviden sebanyak 30 miliar, maka payout ratio adalah 30%. 4 Kebijakan dividen kas yang cenderung membayarkan dividen dalam jumlah relatif besar akan mampu memotivasi calon investor untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan yang memliliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan yang menguntungkan. Umumnya pihak manajemen menahan kas untuk melunasi hutang atau meningkatkan investasi, yang berarti pengurangan hutang akan mengurangi cash outflow berupa interest expense atau investasi dapat memberikan pengembalian berupa 3 Regina Ariesta Al jannah, Analisis Pengaruh Hutang, Profitabilitas, Likuiditas, dan Pertumbuhan Terhadap Dividen (Studi Empiris di BEI th 2006-2008), Skripsi, ( Semarang: FE- Universitas Diponegoro, 2010), hlm.65 4 Tjipto Darmadji dan Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta:Salemba Empat,2012), hlm.159 2

cash inflow bagi perusahaan. Disisi lain, pemegang saham mengharapkan dividen kas dalam jumlah relatif besar karena ingin menikmati hasil investasi pada saham perusahaan. Kondisi inilah yang dipandang teori agensi sebagai konflik antara principal dan agen. Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan mendanai operasional dan melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Oleh karena itu perusahaan yang memiliki likuiditas baik maka kemungkinan pembayaran deviden lebih baik pula. Maka likuiditas perusahaan diasumsikan mampu menjadi prediksi tingkat pengembalian investasi berupa deviden bagi para investor. Dalam hal ini diukur dengan menggunakan Current Ratio. Current Ratio adalah ukuran yang umum digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, atau kemampuan suatu perusahaan melunasi kebutuhan utang ketika jatuh tempo. Dalam penelitian yang dilakukan Yuni Setiowati yang menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh positif terhadap Dividen payout ratio. 5 Namun demikian, perbedaan ditunjukkan oleh penelitian Ryanda Afif menyatakan bahwa Current Ratio berpengaruh Negatif terhadap Dividen payout ratio. 6 Profitabilitas yang tinggi menandakan perusahaan dalam keadaan yang baik. Hal ini dapat diketahui dari laporan keuangan tahunannya. Dari laporan keuangan tersebut akan memberikan sinyal-sinyal kepada para investor 5 Yuni Setiowati, Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Return on Assets Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di DES Periode 2008-2010, Skripsi, (Semarang:FE-UNNES,2013), hlm.33 6 Ryanda Afif, Pengaruh ROA, CR, DER, Salles Growth, dan Total Asset Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2006-2009, Skripsi, (Semarang : FE-UNDIP, 2011), hlm.97 3

untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Dalam hal ini menggunakan rasio Earning Per Share.Earning Per Share merupakan bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada pemegang saham dari setiap saham yang dimiliki. 7 Dalam penelitian yang dilakukan oleh Delli Marctio yang menyatakan bahwa Earning Per Share berpengaruh positif terhadap Dividen payout ratio. 8 Namun demikian, perbedaan ditunjukkan oleh penelitian Made Ayu menyatakan bahwa Earning per Share tidak berpengaruh terhadap Dividen payout ratio. 9 Ukuran perusahaan (Size) adalah skala besar kecilnya perusahaan.suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan mengalami banyak kesulitan untuk memiliki akses ke pasar modal. 10 Ukuran Perusahaan yaitu perusahaan yang berskala besar pada umumnya lebih mudah memperoleh hutang dibandingkan dari perusahaaan kecil karena terkait dengan tingkat kepercayaan kreditur pada perusahaanperusahaan besar. Perusahaan besar juga cenderung lebih terdiversifikasi dan 7 Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 66-83 8 Delli Marctio Sanyoto Sakti, Pengaruh Variabel Debt toequity Ratio, Cash Ratio, Fixed Charged Coverage Ratio, Earnings Per Share, dan Asseth Growth Terhadap Kebijakan Deviden pada Perusahaan Otomotif & Komponen yang Terdaftar di BEI, Jurnal Ekonomi Akuntansi Vol 2, No 5 September, 2007, hlm.27 9 Made Ayu Lisnawati, Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Earning Per Share Terhadap Cash Dividen pada Perusahaan Food and Beverage di BEI.Th 2005-2010, Jurnal, (Bali: FE-Universitas Udayana), hlm.10 10 Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Edisi 4 (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2004), hlm.71-72 11 Najmudin, Manajemen Keuangan dan Akuntansi Syariah Modern, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2011), hlm.316 4

lebih tahan terhadap risiko kebangkrutan. 11 Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Estika Maulida yang menyatakan bahwa Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap Dividen payout ratio. 12 Namun demikian, perbedaan ditunjukkan oleh Ida Ayu Agung yang menyatakan bahwa Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap dividen payout ratio. 13 Berikut ini adalah gambaran faktor yang berpengaruh terhadap Dividen payout Ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic Indeks periode 2011-2015: Tabel 1.1 Perhitungan Current Ratio Tahun 2011-2015 NO KODE Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 126,54 68,46 45 58,47 79,9 2 ASII 140 140 120 130 140 3 INTP 699 603 615 493 489 4 KLBF 365.27 340.54 283.93 340.36 369.78 5 LSIP 483.25 327.3 248.52 249.11 222.1 6 SMGR 264,7 170,6 188,2 220,9 159,7 7 UNTR 172 195 191 206 214 Sumber : www.idx.co.id 12 Estika Maulida Priyo, Analisis Pengaruh Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Firn Size, Growth, dan Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2011, Skripsi, (Semarang:FE- UNDIP,2013) 13 Ida Ayu Agung, Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur di BEI, Jurnal Ekonomi dan Bisnis (Bali:Universitas Udayana). 5

Tabel 1.2 Perhitungan Earning Per Share periode 2011-2015 NO Kode Tahun Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 1527,59 1.530,57 1.144,43 1,3 393,15 2 ASII 439 480 480 474 357 3 INTP 977 1.293 1.361 1.437 1.183 4 KLBF 145,95 34,15 40,95 44,05 42,76 5 LSIP 249,38 164,53 1581.96 134,36 91.36 6 SMGR 662 817 905 937 762 7 UNTR 1.657,00 1.549,00 1,30 1,44 1,033 Sumber : www.idx.co.id Tabel 1.3 Perhitungan Ukuran Perusahaan periode 2011-2015 NO Kode Tahun Perusahaan 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 4.009 4.094 4.175 4.269 4.333 2 ASII 5.188 5.261 5.330 5.373 5.390 3 INTP 7.259 4.357 4.461 4.425 4.442 4 KLBF 6.918 6.974 6.054 6.094 6.137 5 LSIP 6.832 6.878 6.902 6.940 6.947 6 SMGR 7.294 4.425 4.490 4.536 4.582 7 UNTR 7.667 4.702 4.759 4.780 4.790 Sumber : www.idx.co.id 6

Tabel 1.4 Perhitungan Dividen Payout Ratio Periode 2011-2015 NO KODE Tahun 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 65,14 44,75 58,98 60,36 147,53 2 ASII 45,1 45 45 45,57 17,93 3 INTP 29,99 34,8 66,13 93,95 82,84 4 KLBF 65,09 55,64 41,51 43,13 49,11 5 LSIP 40,1 40,11 67,39 39,45 93,04 6 SMGR 49,98 45,01 45,02 40,06 50,01 7 UNTR 49,49 53,58 53,24 65,07 24,3 Sumber : www.idx.co.id Pada permasalahan pertama yang mendasari penelitian ini dapat dilihat dari data diatas yang ada ditemukan ketidakkonsistenan (fenomena gap) antara hubungna variabel yang diteliti. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa rata-rata current ratio mengalami perubahan yang fluktuatif 2011 adalah 126,54, pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 68,46, pada tahun 2013 adalah 45, tahun 2014 adalah 58,47, dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar adalah 79,9. Sedangkan pada tabel 1.4 rata-rata dividen payout ratio pada tahun 2011 adalah 65,14, pada tahun 2012 mengalami penurunan 44,75,tahun 2013 adalah 58,98, tahun 2014 adalah 60,36, dan pada tahun 2015 mengalami keniakan sebesar 145,5. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa rata-rata earning per share mengalami perubahan yang fluktuatif pada tahun 2011 adalah 1527,59, tahun 2012 adalah 1530,57, pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 1,30, dan pada tahun 7

2015 sebesar 393,15. Sedangkan pada tabel 1.4 rata-rata dividen payout ratio pada tahun 2011 adalah 65,14, pada tahun 2012 mengalami penurunan 44,75,tahun 2013 adalah 58,98, tahun 2014 adalah 60,36, dan pada tahun 2015 mengalami keniakan sebesar 145,5. Dari data diatas kenaikan EPS tidak diikuti dengan kenaikan DPR. Seharusnya jika earning per share mengalami kenaikan, dividen per share juga mengalami kenaikan. Tabel 1.3 menunjukkan bahwa rata-rata ukuran perusahaan pada tahun 2011 adalah 4,009, tahun 2012 adalah 4,094 dan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 4,175, tahun 2014 adalah 4,269, tahun 2015 adalah 4,333.. Sedangkan pada tabel 1.4 rata-rata dividen payout ratio pada tahun 2011 adalah 65,14, pada tahun 2012 mengalami penurunan 44,75, tahun 2013 adalah 58,98, tahun 2014 adalah 60,36, dan pada tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 145,5. Adapun permasalahan kedua yang mendasari penelitian ini dapat dilihat tabel diatas, dimana dari hasil penelitian terdahulu ditemukan perbedaan pendapat (research gap) antara penelitian terdahulu. 1. Current Ratio adalah suatu kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban hutang jangka pendeknya, pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yuni Setiowati (2013) menyatakan bahwa current ratio berpengaruh terhadap dividen payout ratio. 14 Hal ini berlawanan dengan 14 Yuni Setiowati, Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, dan Return on Assets Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di DES Periode 2008-2010, Skripsi, (Semarang:FE-UNNES,2013) 8

hasil penelitian oleh Ryanda Afif (2011) menyatakan bahwa current ratio tidak berpengaruh terhadap dividen payout ratio. 15 2. Earning Per Share adalah keuntungan yang diberikan kepda para pemegang saham, dimana dalam hal ini keuntungan tersebut berupa dividen. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Delli Marctio yang menyatakan bahwa earning per share berpengaruh terhadap dividen payout ratio. Hal ini berlawanan dengan Made Ayu Lisna menyatakan bahwa earning per share tidak berpengaruh terhadap dividen payout ratio. Semakin tinggi earning per share maka semakin tinggi dividen payout ratio. 3. Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin meyakinkan para investor bahwa perusahaan tersebut mampu membagikan dividen dalam jumlah yang besar. Hasil penelitian Estika Maulida Priyo menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap dividen payout ratio. Hal tersebut berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ida Ayu Agung yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap dividen payout ratio. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian pada beberapa peneliti untuk beberapa variabel penelitian yang sama, Hal ini mendorong untuk melakukan pengujian kembali. Adapun faktor- 15 Ryanda Afif, Pengaruh ROA, CR, DER, Salles Growth, dan Total Asset Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Manufaktur di BEI Periode 2006-2009, Skripsi, (Semarang : FE-UNDIP, 2011), hlm.97 9

faktor yang akan diuji kembali dalam penelitian ini adalah current ratio(cr), earning per share (EPS), dan ukuran perusahaan atau size. Penelitian sebelumnya dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI dan perusahaan yang go publik. Namun dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta islamic Indeks selama periode 2011-2015. Keputusan meneliti perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) lebih disebabkan karena perusahaanperusahaan tersebut merupakan kelompok saham yang sesuai dengan syariah. Berdasarkan Latar Belakang di atas Penulis mengambil judul Pengaruh Current Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) periode 2011-2015. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Current Ratio secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII periode 2011-2015? 2. Apakah Earning Per Share secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII periode 2011-2015? 3. Apakah Ukuran Perusahaan secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII periode 2011-2015? 10

4. Apakah Current Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII periode 2011-2015. C. Batasan Masalah Agar pembahasan tidak terlalu luas dan lebih fokus, maka penelitian yang dilakukan dibatasi dalam beberapa hal berikut: 1. Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Indeks periode 2011-2015 yang terdiri dari 7 perusahaan, berikut daftar sampel perusahaan: Tabel 1.5 Daftar Sampel Perusahaan NO KODE NAMA EMITEN 1. AALI Astra Argo Lestari Tbk. 2. ASII Astra International Tbk. 3. INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk. 4. KLBF Kalbe Farma Tbk. 5. LSIP PP London Sumatera Indonesia Tbk. 6. SMGR Semen Gresik (Persero )Tbk. 7. UNTR United tractors Tbk. Sumber: www.idx.co.id 2. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independen meliputi: Current Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan variabel dependen dalam penelitian ini adalah Dividen Payout Ratio. 11

3. Alasan Pemilihan Variabel. a. Current Ratio merupakan satu pertimbangan utama dalam kebijakan dividen, serta dividen juga merupakan arus kas keluar maka semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan dan likuiditas perusahaan semakin besar sehingga semakin besar pula kemampuan pembagian dividen kepada pemegang saham. b. Earning Per Share, seorang Investor dalam menanamkan modalnya, akan melihat nilai dari earning per share, karena earning per share merupakan keuntungan bagi pemegang saham, jika earning per share tinggi maka tingkat dividen payout ratio juga tinggi, hal tersebut akan mengakibatkan investorntertarik untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan. c. Ukuran Perusahaan juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembayaran dividen. Suatu perusahaan mapan akan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal sehingga mampu memperoleh dana yang lebih besar dan perusahaan mampu untuk melakukan pembagian dividen lebih tinggi. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII selama periode 2011-2015. 12

2. Untuk mengetahui apakah Earning Per Share berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII selama periode 2011-2015. 3. Untuk mengetahui apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII selama periode 2011-2015. 4. Untuk mengetahui apakah Current ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan yang terdaftar di JII selama periode 2011-2015. E. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis Untuk peneliti dan pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai pengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan antara Pengaruh Current Ratio, Earning Per Share, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Dividen Payout Ratio yang Terdaftar di Jakarta Islamic Indeks.. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar pertimbangan pengambilan keputusan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan Dividen Payout Ratio yang akan dibagikan. 13

b. Bagi para investor dan calon investor hasil temuan ini dapat menjadi masukan dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan untuk membeli dan menjual saham pada perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Indeks sehubungan dengan harapannya terhadap dividen yang dibayarkan. c. Bagi emiten hasil temuan dari penelitian ini yaitu berupa variabel current ratio yang berpengaruh terhadap dividen payout diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap dividend payout ratio agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan. F. Sistematika Penulisan Agar dalam penelitian ini lebih terarah dan sistematis, maka dalam penyusunan penelitian ini dibagi dalam lima bab, diman dalam setiap bab terdiri sub-sub bab sebagai perinciannya. Adapun perinciannya adalah sebagai berikut: BAB I berisi Pendahuluan, bab ini menguraikan penjelasan yang bersifat umum, yaitu mengenai latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Selain itu, di bab ini juga menjelaskan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan dari penelitian ini, serta Sistematika Penulisan. BAB II berisi Kerangka teori, bab ini menguraikan penjelasan kerangka berpikir, serta menguraikan penelitian terdahulu yang berkaitan. Pada bab ini juga dijelaskan kerangka berpikir yang menggambarkan hubungan antar variabel penelitian, dan pengembangan hipotesis. 14

BAB III berisi Metode Penelitian, Bab ini menguraikan tentang jenis data dan sifat penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data. BAB IV berisi Analisis data dan pembahasan, Bab ini menguraikan tentang hasil analisis dari pengolahan data. Selanjutnya juga diuraikan pembahasan mengenai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti, serta pembhasan tentang hasil dari olah data yang dilakukan. BAB V berisi Penutup, Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian serta saran-saran yang relevan untuk disampaikan terkait dengan penelitian ini dan penelitian yang akan datang. 15