BAB I PENDAHULUAN. memicu timbulnya penyakit degeneratif termasuk kanker. Kandungan terbesar dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terhadap tubuh karena akan mengalami proses detoksifikasi di dalam organ tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. milyaran sel-sel neuron yang berorganisasi dengan berbagai macam jaringan. proses proliferasi pada sel saraf otak (Sloane, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. tahapan dalam siklus sel. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat an Nuh :

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan integritas membran sel, sehingga kondisi sel tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Kultur jaringan hewan merupakan metode untuk memelihara sel hidup

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh Vitamin E (α-tokoferol) terhadap persentase

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari emisi pembakaran bahan bakar bertimbal. Pelepasan timbal oksida ke

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara konsumen rokok terbesar di dunia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan salah satu penyebab timbulnya berbagai penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur sel ginjal hamster diperoleh dari ginjal hamster (Mesocricetus

Fetus Hamster. Ginjal Fetus Hamster FBS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) terhadap Kerusakan Kultur Primer Sel Paru-Paru Fetus Hamster yang Dipapar Etanol

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. Senyawa 2-Methoxyethanol (2-ME) tergolong senyawa ptalate ester (ester

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Plumbum (Pb) merupakan salah satu jenis logam berat. Logam berat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, manusia amat tergantung kepada alam sekeliling. Yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan masyarakat akan pemenuhan gizi pada masa kini. semakin tinggi seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB I PENDAHULUAN. vulgaris disertai dengan suatu variasi pleomorfik dari lesi, yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berbagai macam jaringan. Sebagian besar neuron ini berlokasi dalam otak (brain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin maju, terjadi pergeseran dan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Pengaruh ekstrak jahe terhadap jumlah spermatozoa mencit yang terpapar 2-ME

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukan perbandingan kondisi fibroblas yang didapat dari dua produsen

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBAHASAN. 6.1 Efek Pelatihan Fisik Berlebih Terhadap Spermatogenesis Mencit. Pada penelitian ini, data menunjukkan bahwa kelompok yang diberi

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan oksidatif dan injuri otot (Evans, 2000).

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidak mampuan untuk hamil setelah sekurang-kurangnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersifat lemak, yaitu : 4 tocopherol dan 4- tocotrienol. Diantara delapan macam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Merokok merupakan suatu masalah kesehatan pada masyarakat dan merupakan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kultur Sel Primer Ginjal Hamster

BAB I PENDAHULUAN. yang baik pun meningkat. Salah satu sumber gizi yang paling penting adalah protein

I. PENDAHULUAN. progresif. Proses ini dikenal dengan nama menua atau penuaan (aging). Ada

BAB I PENDAHULUAN. tingginya penyakit infeksi seperti thypus abdominalis, TBC dan diare, di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. Tuak merupakan hasil sadapan yang diambil dari mayang enau atau aren

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kata kunci : Plumbum, malondyaldehide, Integritas membran spermatozoa, Myrmecodia pendans

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan di hati dan ginjal, sedangkan di otak aktivitasnya rendah. 2 Enzim

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh hasil bahwa nilai F=96,7, sementara itu nilai F tabel = 3,68, maka nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup, yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Makanan penting

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan hidup masyarakat terutama perubahan suhu, udara, sinar UV,

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Paru-paru merupakan organ yang dibungkus oleh jaringan ikat dan sel-sel

I. PENDAHULUAN. Parasetamol merupakan obat antipiretik dan analgetik yang telah lama

I. PENDAHULUAN. Roundup adalah herbisida yang menggunakan bahan aktif glifosat yang banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2-5% dari berat badan pada orang dewasa normal yang terletak pada kwadran

Perhitungan Kadar MDA (nmol/g)

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak ditemukan di lingkungan (WHO, 2010). Logam plumbum disebut non

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, terutama usia dewasa. Insidensi dan prevalensinya meningkat

Uji Sitotoksik Analisis Statistik HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Sitotoksik Analisis Siklus Sel dengan Flow Cytometry

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahaya dari logam berat tersebut ditunjukan oleh sifat fisik dan kimia.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupannya sehari-hari. Pada lingkungan yang kadar logam beratnya cukup

Lampiran 1 Pembuatan Medium Kultur DMEM Lampiran 2 Pembuatan Larutan PBS Lampiran 3 Prosedur Pewarnaan HE

1. PENDAHULUAN. penambah rasa makanan dengan L-Glutamic Acid sebagai komponen asam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. zat-zat asing (xenobiotic). Zat-zat ini dapat berasal dari alam (makanan, dibuang melalui urin atau asam empedu.

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas fisik merupakan kegiatan hidup yang dikembangkan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini jumlah perokok di dunia mengalami peningkatan termasuk di

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuh sumber utama pencemaran udara yaitu: partikel debu/partikulat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perbedaan Rerata Berat Badan Tikus Putih (Rattus novergicus) Pre

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak hewan. Minyak goreng tersusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ginjal adalah sepasang organ berbentuk kacang yang masing-masing

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Aktifitas Anti Oksidan Ekstrak Metanol 70% Daun Krokot (Portulaca oleracea L.)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media massa (Rochmayani, 2008). Menurut World Health

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini telah banyak diungkapkan bahaya lingkungan yang tidak sehat

BAB V PEMBAHASAN. untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Etanol Pegagan terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya stres oksidatif pada tikus (Senturk et al., 2001) dan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaan sumber daya

Mengganggu transport elektron pada Mitokondria

BAB I PENDAHULUAN. dan injuri otot (Evans, 2000) serta menimbulkan respon yang berbeda pada jaringan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan alkohol sebagai minuman yang sudah tentu bertentangan dengan ajaran islam saat ini ada kecenderungan meningkat di masyarakat. Penggunaan alkohol terutama secara kronis dapat menimbulkan kerusakan jaringan hati, dan memicu timbulnya penyakit degeneratif termasuk kanker. Kandungan terbesar dalam campuran alkohol adalah etanol yang mempunyai sifat toksik. Penelitian Castilla, (2005) pemberian etanol dalam kadar 0-10 mmol/l dapat meningkatkan derajat nekrosis, apoptosis dan fragmentasi DNA pada kultur sel hepatosit tikus dan manusia. Pemberian etanol 0,3 mm selama 24 jam mampu meningkatkan stress oksidatif pada sel fibroblas 3T3-L1, yang ditunjukkan dengan menurunnya aktivitas enzim TrxR sampai 28 u/mg protein dan GSH-Px sampai 22 u/mg protein (Stanczyk, et.,al, 2005). Etanol berbahaya karena menyebabkan terjadinya radikal bebas hidroxil (OH * ) yang bereaksi dengan lipid dan protein (Stanczyk, et.,al, 2005). Radikal ini menyebabkan terjadinya stress oksidatif membran sel yang berujung pada kerapuhan membran karena ikatan antara fosfolipid rusak, dan menyebabkan penghambatan proliferasi dan abnormalitas sel. Hal inilah sebagai awal pemicu terjadinya penyakit degeneratif pada tubuh. Proliferasi merupakan salah satu parameter kesehatan tubuh dimana proliferasi dapat diamati dengan jelas pada sistem kultur. Sesungguhnya proliferasi 1

2 sel pada sistem kultur memiliki prinsip yang sama dengan penciptaan manusia, yakni diciptakan dengan berbagai fase kejadian. Firman Allah dalam surat Nuh ayat 13 : Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?. Padahal dia Sesungguhnya Telah menciptakan kamu dalam beberapa fase kejadian. Kata athwaraa diartikan dengan beberapa fase/tahapan. Gambaran kata athwaraa dalam sistem kultur bisa dihubungkan dengan tahapan sel dalam berproliferasi, di mana sel yang ditumbuhkan dalam media bisa tumbuh dan berkembang. Tahapan pertama sel mulai beradaptasi dengan lingkungan di dalam media, sel mulai menempel pada attachment site, setelah itu sel akan bermitosis sehingga jumlah sel menjadi banyak, dalam proses mitosis tersebut sel-sel akan mulai berhubungan antara satu dengan yang lain, sel akan terus tumbuh dan berkembang memenuhi attachment site. Maha Besar Allah dengan segala keagungan yang dimiliki-nya, yang telah menciptakan segala bentuk bahkan bentuk sekecil apapun yakni sel dengan beberapa fase kejadian. Radikal bebas dari etanol tidak akan menyebabkan proses proliferasi terhambat dan abnormal sel, jika terdapat antioksidan yang mampu menyeimbangkan reaksi radikal bebas tersebut. α-tokoferol merupakan salah satu jenis antioksidan non enzimatis yang mempunyai aktivitas tinggi dalam melindungi membran dari radikal bebas (Goodman and Gillman, 1991), dengan cara mendonorkan ion hidrogen yang mampu mengubah radikal peroksil (hasil peroksida lipid) menjadi radikal tokoferol

3 yang kurang reaktif, sehinga tidak merusak rantai asam lemak (Winarsi, 2007), dan mencegah terjadinya kerusakan ikatan lipid yang nantinya berujung pada kerusakan membran. α-tokoferol pada beberapa penelitian dengan konsentrasi 25µM mampu meningkatkan 50% pertumbuhan sel dan menurunkan penyerapan Sodium kromat (Na 2 CrO 4 ) konsentrasi 10µM pada kultur sel hamster (C-79) (Sugiyama, et.al., 1989). Menurut penelitian Warren, et.,al (2000) bahwa pemberian 50 µm α-tokoferol mampu meningkatkan sampai 80% viabilitas sel embrio tikus yang diinduksi cadmium (CdCl 2 ) 5 µm. Stanczyk, et.,al, (2005) telah melakukan penelitian tentang efek Vitamin C dan GSH terhadap toksisitas etanol dengan parameter proses pro-dan antioksidan pada sel fibroblast tikus 3T3-Li. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vitamin C dan GSH tidak meningkatkan sitotoksisitas etanol 0,3mM selama paparan 4, 8 dan 24 jam dan hanya meningkatakan viabilitas sel sebanyak 5%. Mengacu pada penelitian tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh α-tokoferol sebagai alternatif dalam meningkatkan viabilitas sel, mencegah terjadinya abnormalitas dan menurunkan persentase kerusakan sel yang dipapar etanol. Pada penelitian ini digunakan kultur sel primer ginjal hamster sebagai media untuk menguji pengaruh α- Tokoferol terhadap bahaya etanol dengan parameter persentase kerusakan, viabilitas dan abnormalitas sel hasil kultur, karena kultur primer tersebut sering digunakan dalam studi transportasi dan uji toksisitas.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengaruh α-tokoferol terhadap persentase kerusakan sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster? 2. Bagaimanakah pengaruh α-tokoferol terhadap viabilitas sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster? 3. Bagaimanakah pengaruh α-tokoferol terhadap abnormalitas sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster? 1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh α-tokoferol terhadap persentase kerusakan sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster. 2. Untuk mengetahui pengaruh α-tokoferol terhadap viabilitas sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster. 3. Untuk mengetahui pengaruh α-tokoferol terhadap abnormalitas sel yang dipapar etanol pada kultur primer sel ginjal Hamster. 1.4 Batasan Masalah 1. Kultur sel yang digunakan berasal dari ginjal hamster berumur 2-10 hari. 2. Kultur sel ginjal yang digunakan adalah kultur primer.

5 3. Media yang digunakan selama kultur adalah media DMEM (Dullbecco s Modified Eagle Medium) GIBCO, dengan suplementasi 20% serum FBS (Fetal Bovine Serum) GIBCO. 4. Vitamin E yang digunakan adalah α-tokoferol NACALAI 150233 dengan variasi konsentrasi 0, 25, 50, 75, 100, 125 µm yang dilarutkan dengan DMSO 0.2%. 5. Etanol yang digunakan untuk perlakuan adalah etanol absolut 10 mmol/l dan dipapar selama 24 jam. 6. Parameter penelitian ini meliputi : a. Persentase kerusakan sel, dihitung dari selisih persentase konfluen sel sebelum dipapar etanol dan sesudah dipapar etanol. Konfluen sel adalah sel yang tumbuh dan berkembang memenuhi wadah kultur (Djati, 2006). b. Viabilitas merupakan perbandingan jumlah sel yang hidup dan sel yang mati. c. Abnormalitas dilihat berdasarkan morfologi dengan ciri-ciri sel yang volumenya besar, tidak seragam dengan sel-sel yang sehat. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini dapat menambah informasi tentang penggunaan Vitamin E (αtokoferol) sebagai antioksidan untuk mencegah radikal bebas dari etanol.

6 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai dasar atau landasan terapi penyakit yang diakibatkan oleh agen radikal bebas. 1.6 Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah Vitamin E (α-tokoferol) mampu mempertahankan viabilitas sel, menurunkan abnormalitas dan mencegah kerusakan kultur sel primer ginjal hamster yang dipapar etanol.