EFEKTIVITAS STRATEGI TRUE OR FALSE DAN CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQH DI KELAS VIII

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bersifat secara relatif konstan dan berbekas (WS Winkel, 2009: 59).

Penerapan Strategi Active Learning Dalam Pembelajaran Akidah Di Pondok Pesantren Islam Darusy Syahadah Simo Boyolali Tahun Pelajaran 2008/2009

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. 1 Artinya bahwa proses

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING DAN TRUE OR FALSE DALAM PEMBELAJARAN FIQH

IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PAI KELAS V SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. tenaga ahli pendidikan dan visi pendidikan yang tidak jelas. Selain itu masih. Indonesia semakin menurun (Silberman, 2007: xi).

PENERAPAN METODE ACTIVE LEARNING

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD ISLAM AL-AZHAR 28 SOLOBARU.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya. kurang baik. Kompetensi tersebut menurut Benyamin Bloom (1956)

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dipahami. Oleh sebab itu pelajaran Biologi hendaknya diusahakan menjadi

IMPLEMENTASI METODE ACTIVE LEARNING DALAM PENDIDIKAN AQIDAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KLASIKAL DALAM PENGAJARAN MEMBACA AL-QURAN

BAB I PENDAHULUAN. yang langsung dikaitkan dengan praktek pembelajaran. Pembelajaran aktif (Active Learning) adalah aktifitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN SIRAH NABAWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. manusia yang lebih utama untuk dibina dan dikembangkan secara

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dimana-mana. Kualitas pendidikan, di samping menjadi fokus kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu sehingga siswa memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara

FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING. DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI MTs NEGERI SURAKARTA 1 TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (Rindang, 2004: 2). Situasi dan kondisi sekolah mencerminkan keadaan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I) di Fakultas Agama Islam

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh indera, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi pada saat ini pembelajaran terus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan Suatu Proses perencanaan pembelajaran yang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi

Diajukan Oleh : Putri Kinasih Arius Sandra A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya. 1

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang tua, yang harus disyukuri, dijaga dan dididik agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

Ari Kusyono A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

BAB I PENDAHULUAN. (sekolah) dewasa ini adalah rendahnya daya serap peserta didik (AR Ngalih,

IMPLEMENTASI MEDIA WORDWALL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN VOCABULARY DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SD N NGADIREJO II KARTASURA

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. terbina suatu kepribadian yang utama sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam

BAB II KAJIAN TEORI. ini sejalan dengan pendapat yang mengatakan bahwa: dengan menggunakan kartu yang dipasangkan.

BAB I PENDAHULUAN. arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan tinggi rendahnya kualitas dan nilai suatu negara, karena itu tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1 Zakiyah Darajat, Ilmu Fiqih, PT Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1995, hlm 2.

BAB I PENDAHULUAN. untuk dihafal. Karena keaslian dan kemurnian Al-Qur'an haruslah tetap

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

KESIAPAN SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SEKOLAH DASAR ISLAM AL HILAL RAWA LUMBU, BEKASI Tahun Ajaran 2008/2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. suatu ukuran maju mundurnya suatu bangsa. 1. Pendidikan Nasional pada Bab III Pasal 4 menyebutkan bahwa: Pendidikan

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang diarahkan untuk

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. spesifik lagi dalam Islam pendidikan tidak hanya dipandang pada batas

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapat Hamdani menyatakan bahwa active learnig adalah strategi belajar

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Al-Islam, Ke-Muhammadiyahan, dan Bahasa Arab) yang merupakan. salah satu ciri pendidikan sekolah Muhammadiyah. Al Islam merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan menurut sistem Pendidikan Nasional Pancasila dengan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang. serta untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun lebih jauh lagi

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF (ACTIVE LEARNING) TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara, karena dengan

PENERAPAN KTSP (KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN) DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SDIT DARUL FALAH LANGENHARJO SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. belajar. Belajar adalah usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan senantiasa menjadi topik yang menarik pada saat ini.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Transkripsi:

EFEKTIVITAS STRATEGI TRUE OR FALSE DAN CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQH DI KELAS VIII SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd. I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh : JATMI PUJI ASTUTI G.000.050.001 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009 xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bukan semata persoalan menceritakan! Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi kedalam benak siswa (Silberman, 2004 : 1) namun belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja sendiri. Artinya bahwa proses pembelajaran tidak hanya untuk mengubah perilaku peserta didik dalam ranah kognisi dan atau ketrampilan saja, melainkan untuk mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, senang mendengarkan dan memberikan informasi, menghargai pendapat, saling belajar, gemar berorganisasi dan bekerjasama dalam satu kesatuan tim. Setiap peserta didik memiliki perbedaan yang unik. Mereka memiliki kekuatan, kelemahan, minat dan perhatian yang berbeda-beda. Latar belakang keluarga, sosial ekonomi, dan lingkungan. Membuat peserta didik berbeda dalam aktifitas, kreatifitas, intelegensi, dan kompetensinya. (Mulyasa, 2005 : 27) Dalam Undang-Undang N0.20 Tahun 2003 telah di jelaskan tentang sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 yang berbunyi : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, yang martabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Cara belajar aktif merupakan suatu proses belajar mengajar yang aktif dan dinamis. Dalam proses ini peserta didik mengalami keterlibatan intelektual- 1

2 emosional di samping keterlibatan fisiknya. Dengan demikian maka proses pembelajaran di mana pendidik terlibat secara intelektual-emosional dapat direncanakan guru dalam suatu sistem instruksional yang efektif dan efisien, sehingga tujuan pengajaran dapat dicapai dengan baik menyatakan : Lebih dari 2400 Tahun silam, filosof kenamaan dari cina Confucius yang saya dengar, saya lupa. yang saya lihat, saya ingat. yang saya kerjakan, saya pahami (Silberman, 2004 : 23) Tiga pernyataan sederhana ini berbicara tentang perlunya cara belajar aktif yang melibatkan siswa untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, baik secara fisik maupun mental meskipun pelaksanaanya belum bisa secara maksimal. Strategi pembelajaran aktif yang dimaksud diantaranya adalah strategi True or False dan Card Sort Strategi True or False dan Card Sort adalah suatu strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai jiwa kemandirian dalam belajar serta menumbuhkan daya kreatifitas sehingga mampu membuat inovasi-inovasi. (Hisyam Zaini, 2002 : xvi ). Strategi True or False dan Card Sort ini walaupun berbeda dalam pelaksanaanya tetapi sama-sama mempunyai level kognitif (berpikir) dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan kreatifitas. dan menggunakan kartu sebagai media pembelajaran. Strategi True or False dan Card Sort bila diterapkan di SMP bisa digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih bisa memahami

3 karakteristik siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah siswa lebih menyukai belajar sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus membuat siswa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan, sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Pertimbangan lain bahwa Strategi True or False dan Card Sort mempuyai kelebihan masing-masing. Diantaranya kelebihan dari strategi True or False adalah Siswa dapat belajar langsung tentang materi yang dipelajari, Siswa dapat bekerjasama dengan siswa yang lain dalam hal pengetahuan tentang materi yang dipelajari, dan Siswa dapat mengungkapkan alasannya mengapa memilih jawaban benar dan salah. Sedangkan kelebihan dari strategi Card Sort adalah dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat terhadap pelajaran yang telah diberikan, dapat membina siswa untuk bekerjasama dan mengembangkan sikap saling menghargai pendapat, Pelaksanaannya sangat sederhana dan Siswa mudah dalam mengelompokkan kata yang sama sehingga mudah dalam memahami materi pelajaran ( Melvin L Silberman : 2002 : 91 ) Melihat kelebihan dari strategi True or False dan Card Sort tersebut proses pembelajaran di SMP siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda. Diantaranya ada siswa yang lebih senang membaca, ada yang lebih senang berdiskusi dan ada juga yang senang praktek langsung. Sehingga untuk membantu siswa dalam belajar secara maksimal, kesenangan dalam belajar perlu diperhatikan, salah satunya dengan menggunakan variasi strategi pembelajaran yang beragam yang melibatkan indra belajar yang banyak, salah satunya dengan menggunakan strategi True or False dan Card Sort. ( Hisyam Zaini, 2002 : xix )

4 Adapun yang mendorong penulis memilih judul tersebut adalah melihat tujuan pembelajaran fiqh adalah untuk membekali siswa tentang pengertian syariat Islam serta kaitannya dengan kehidupan di dunia, siswa diharapkan dapat memahami aturan-aturan dalam hidup di dunia ini sesuai dengan tatanan syariat Islam. Serta karakteristik siswa yang senang terhadap pembelajaran yang menarik, menyenangkan, mengajaknya untuk aktif bergerak baik mental maupun fisik, mengajak belajar sambil bermain, sehingga pembelajaran tidak terasa membosankan. Tidak Cuma itu penjelasan dengan strategi True or False dan Card Sort merupakan strategi yang baru, yang akhir-akhir ini mulai digunakan di semua mata pelajaran yang ada disekolah. Dan lebih bervariatif dibanding model pembelajaran terdahulu. SMP Muhammadiyah 5 Surakarta adalah salah satu sekolah lanjutan pertama yang berciri khas Agama Islam yang sudah cukup maju ini terbukti dengan akreditasi A yang telah didapatkan. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat atas predikat tersebut lembaga ini terus berbenah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Wujud upaya peningkatan mutu yang ditempuh oleh SMP Muhammadiyah 5 Surakarta diantaranya dengan menerapkan metode Active Learning yaitu strategi True or False dan Card Sort yang merupakan hal baru dalam pendidikan Indonesia khususnya di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Penerapan strategi True or False dan Card Sort dalam kegiatan belajar mengajar di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta merupakan respon yang baik terhadap perkembangan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses

5 pembelajaran fiqh, yang merupakan mata pelajaran penting yang harus diketahui dan diamalkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari. Adapun pemilihan objek penelitian yaitu kelas VIII SMP karena pada umumnya siswa kelas VIII SMP masih berada pada puncak masa transisi dari kondisi pubertas menjadi dewasa secara hakiki sehingga sikap dan perilaku mereka banyak terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Saat itulah mereka akan mengambil sikap sejauh mana tingkat pemahaman keagamaan mereka di keluarga dan apa yang mereka peroleh di sekolah. Melihat uraian latar belakang di atas, mendorong penulis untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi skripsi dengan judul: Efektivitas Strategi True or False Dan Card Sort Dalam Pembelajaran Fiqh Siswa Kelas VIII (Studi kasus di Smp Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009).

6 B. Penegasan Istilah Untuk menghindari bebagai penafsiran judul di atas, maka terlebih dahulu penulis perlu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul skripsi di atas. 1. Efektivitas Daryanto, (1986 : 181) mengemukakan bahwa Efektivitas adalah apakah ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya). Sedangkan menurut Komarih Aan dan Triatna Cepi dalam bukunya yang berjudul Visionary Leadership: menuju sekolah efektif efektivitas adalah sesuatu yang menunjukkan ketercapain sasaran / tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, efektivitas yang dimaksud dalam judul adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan apakah ada pengaruhnya setelah dilakukan dengan sebelumnya, terutama dalam masalah pelaksanaan strategi True or False dan Card Sort. 2. Strategi Strategi yang di maksud dalam judul adalah sebagai metode. jadi strategi atau metode yang digunakan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. (Djamarah dan Aswan Zain, 1997 : 53) 3. Strategi True or False dan Card Sort True or False artinya adalah benar atau salah sedangkan Card sort artinya sortir kartu. Strategi True or false dan Card Sort yang dimaksud dalam skripsi ini adalah sebagai macam dari strategi pembelajaran aktif

7 yang merupakan suatu studi atau penyelidikan ilmiah guna memperoleh keterangan atau data-data mengenai pengaruh dan sebab akibat dari strategi True or False dan Card Sort pada SMP, kelas VIII dan mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. (Hisyam Zaini, 2002 : xvi) 4. Pembelajaran Upaya pembelajaran siswa untuk belajar (Kus Irsyanto, 2004 : 4) dalam pembelajaran menunjukkan adanya interaksi antara guru dan siswa, di satu pihak guru melakukan kegiatan atau perbuatan-perbuatan yang membawa anak ke arah tujuan, lebih dari itu anak atau siswa dapat melakukan serangkaian kegiatan yang disediakan guru yaitu kegiatan belajar yang terarah pada tujuan yang ingin dicapai. 5. Mata Pelajaran Fiqh Mata pelajaran fiqh dalam kurikulum Madrasah sanawiyah adalah salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. (Depag RI, 2004 : 46) Dengan demikian yang dimaksud judul diatas adalah strategi pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar aktif, kreatif, menyenangkan dan menarik sehingga apa yang telah siswa pelajari dapat diterapkan dalam kehidupan nyata dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

8 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah Manakah yang lebih efektif antara strategi True or False dengan Card Sort bila diterapkan dalam pembelajaran Fiqh kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui strategi yang lebih efektif antara strategi True or False dengan Card Sort bila diterapkan dalam pembelajaran Fiqh kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun ajaran 2008/2009 b. Manfaat penelitian Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi para pendidik (guru) SMP Muhammadiyah 5 surakarta dapat mengetahui hasil penelitian. Dengannya dapat menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan dalam peningkatan prestasi belajar 2. Dari hasil penelitian dijadikan salah satu upaya peningkatan kualitas dan mutu mata pelajaran Fiqh. Bagi pendidik (guru) ataupun siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta 3. Memberikan kontribusi teoritik berupa penyajian informasi ilmiah untuk menyempurnakan pelaksanaan metode Active Learning dalam

9 pembelajaran Fiqh serta untuk memperkaya khasanah teoritis dikalangan pelaku pendidikan. E. Kajian Pustaka Berdasarkan pengamatan penulis, penelitian semacam ini juga pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, diantaranya. 1. Ita Isdiyanti (STAIN Surakarta, 2006) dengan judul skripsi Pelaksanaan Metode Active Learning Dalam Pembelajaran PAI Kelas 111 SD Al-Azhar 28 solo baru. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode ceramah tanpa mengimbanginya dengan metode lain telah menjadi persoalan yang cukup mendasar, yakni tujuan pembelajaran kurang optimal, munculnya generasi generasi yang pasif, tidak mempunyai kualitas dalam berfikir, dan dalam hidupnya pada orang lain. Belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung, dan secara pribadi menarik hati, dimana siswa dapat mengajukan pertanyaan tentang pelajaran tertentu, dan mendiskusikannya dengan yang lain. Pelaksanaan Metode Active Laerning Dalam Pembelajaran PAI Kelas III SD Islam Al-Azhar 28 solo baru dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok di awal pelajaran, guru memfasilitasi anak dengan mempersiapkan beberapa alat edu game, serta di akhir pelajaran guru selalu memberikan tugas dilembar kerja. Adapun kendala yang dialami antara lain, saat kegiatan belajar mengajar berlangsung ada beberapa siswa yang membuat keributan, sehingga siswa lain jadi terganggu, serta tidak

10 semua mata pelajaran dapat disampaikan dengan menggunakan metode permainan. 2. Ahmad Zanin Nu man (UMS, 2007) dengan judul skripsi Metode Active Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Madrsah Aliyah Keagamaan Darul Falah Sirahan Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati Tahun pelajaran 2006/2007 penelitian ini menyimpulkan bahwa proses pembelajaran Bahasa Arab di MAK Darul Falah dilakukan dengan tiga tahap yaitu tahap membuka pelajaran, tahap menyampaikan materi dan tahap mengakhiri pelajaran. Dan dengan tiga tahap tersebut para guru telah menggunakan berbagai metode yang bervariasi dalam pembelajaran Bahasa Arab, mereka tidak hanya monoton menggunakan satu metode, tetapi juga menggunakan berbagai metode belajar Aktif, diantaranya adalah : Broken teks (Teks Acak), True or False (benar atau salah), dan Rotating Roles (Permainan Bergilir). Dan untuk menunjang pengembangan Metode Active Learning juga dilaksanakan kegiatan pembelajaran yang bervariasi kegiatan tersebut adalah: Muhadloroh (Latihan Pidato), Mutholaah (Diskusi kitab), dan Idzaah. Dan dalam pelaksanaan Metode Active Learning ini ada faktor pendukung dan penghambat dalam proses pembelajaran. Dan faktor pendukungnya adalah lingkungan gedung yang strategis, fasilitas yang cukup, para guru yang lulusan tarbiyah, proses kegiatan belajar yang menyenangkan sangat disukai siswa. Sedangkan faktor penghambatnya dalam pelaksanaan metode Active Learning ini adalah kuatnya pengaruh budaya kurikulum

11 lama, penyediaan waktu yang kurang, masih ada beberapa siswa yang membuat keributan sendiri, kecepatan dalam menerima pelajaran tidak sama. 3. Intan Azizah (UMS : 2006) dalam skripsinya yang berjudul Efektifitas Strategi Card Sort Dan Index Card Match Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen Tahun Ajaran 2005/2006 menyimpulkan bahwa strategi Index Card Match lebih efektif daripada strategi Card Sort bila digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas IV SD Negeri Saren 2 Kalijambe Sragen tahun ajaran 2005/2006 4. Riyadi (2003. dalam skripsinya yang berjudul Efektivitas metode ceramah dan metode Resitasi pembelajaran Al Qur an dan Al Hadits di kelas II STTP Muhammadiyah 7 Surakarta ) menyimpulkan bahwa tidak terjadi perbedaan antara metode ceramah dengan metode resitasi pembelajaran Al Qur an dan Al Hadits di kelas II SLTP Muhammadiyah 7 Surakarta Pendekatan dengan Active learning adalah suatu metode pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif, mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari kedalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. (Hisyam Zaini, 2002 : xvi). Macam dari strategi Acive Learning ini ada banyak strategi yang digunakan dalam proses pembelajaran tetapi yang digunakan dalam pembelajaran Fiqh kelas VIII ini adalah strategi

12 True or False dan Card Sort sedangkan pengertian dari strategi True or False (benar atau salah) strategi ini merupakan aktivitas kolaboratif yang dapat mengajak siswa untuk terlibat ke dalam materi pembelajaran dengan segera, strategi ini menumbuhkan kerjasama tim, berbagi pengetahuan dan belajar secara langsung. Kelebihan dari stategi True or False adalah siswa dapat mengungkapkan alasan tentang jawaban yang siswa berikan. Dan strategi Card Sort adalah kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klarifikasi, fakta tentang obyek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumya. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu menggairahkan siswa yang kelelahan dimana kartu sebagai media dalam pelaksanaan pembelajaran. (Hisyam Zaini dkk, 2005 : 53). Kelebihan dari strategi Card Sort adalah dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat terhadap pelajaran yang telah diberikan, dapat membina siswa untuk bekerja sama dan mengembangkan sikap saling menghargai pendapat, dan pelaksanaanya sangat sederhana. Dari dua pengertian dan kelebihan strategi pembelajaran aktif yaitu True or False dan Card Sort dapat disimpulkan bahwa srategi yang lebih efektif dalam pembelajaran Fiqh adalah stategi Card Sort karena lebih menarik dengan permainan kartu sehingga siswa tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran F. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi Arikunto, 1989 : 62).

13 Berdasarkan uraian diatas, penulis menyimpulkan sebuah hipotesis sebagai berikut: Strategi Card sort lebih efektif daripada strategi True or False bila digunakan dalam pembelajaran Fiqh kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta? G. Metode penelitian 1. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif yang mengutamakan studi deskripsi yaitu dengan membuat gambaran secara sistematik, faktual, dan akurat mengenai fakta atau hubungan antara fenomena yang diteliti. 2. Metode Penentuan Subyek a. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi Arikunto, 1989 : 102). Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa SMP Muhammadiyah 5 Surakarta kelas VIII E yang berjumlah 38 siswa beserta guru. b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Untuk mengambil sampel sebagai pedoman adalah apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% lebih (Arikunto, 1993 :

14 102). Karena siswa yang diteliti pada penelitian ini kurang dari 100, maka penelitian ini disebut penelitian populasi. c. Teknik Sampling Sampling adalah teknik yang digunakan untuk mengambil sampel. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberi peluang yang sama pada setiap subyek / kelompok. Subyek penelitian yang dipilih berdasarkan kelompok / kelas yang ada untuk dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan teknik cluster random sampling ini, diambil sebagian kelas VIII E yang berjumlah 38 orang 3. Metode Pengumpulan Data a. Treatment Metode latihan atau treatment adalah metode latihan yang ditujukan bagi usaha-usaha memodifikasi perilaku siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran Fiqh. keefektifan individu dalam memenuhi ukuran perkembangan diri. Belajar kebebasan pribadi, dan atau tanggung jawab sosial yang diharapkan sesuai dengan tingkat umur dan budaya kelompoknya (Muhammad Efendi, 2006 : 5). Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan treatment ini dalam pembelajaran Fiqh dengan strategi True or False dan Card Sort adalah sebagai berikut : 1. Memilih materi yang mempunyai LO ( Learning Objektif ) dengan level kognitif yang sama

15 2. Memilih strategi pembelajaran yang mempunyai level kognitif dari tingkat pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan tingkat kreatifitas yang sama. Dalam pembelajaran Fiqh ini strategi yang digunakan adalah True or False dan Card Sort 3. Membagi kelas menjadi 2 kelompok yaitu satu kelompok dengan menggunakan True or False dan satu kelompok menggunakan Card Sort b. Observasi Metode observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1984 : 136). Sedangkan menurut Iqbal Hasan (1999 : 17) metode observasi adalah cara pengumpulan data dengan terjun dan melihat langsung ke lapangan, terhadap objek yang diteliti. Metode yang penulis gunakan adalah metode partisipan yaitu orang yang menggunakan metode observasi turut ambil bagian dengan orang-orang yang diobservasi, penulis terlibat langsung dalam proses pembelajaran. (Hadi, 1984 : 142). c. Interview Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee) (Suharsimi, 1998 : 126) maksud penggunaan metode ini adalah untuk mencari data yang berhubungan dengan kurikulum, metode, dan tehnik yang digunakan dalam

16 pembelajaran Fiqh dalam hal ini dilakukan dengan kepala sekolah, dan guru mata pelajaran Fiqh SMP Muhammadiyah 5 Surakarta d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa cacatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 1989 : 188). Metode ini digunakan untuk memperoleh gambaran umum tentang data sekolah. 4. Metode Analisis Data Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisa data, teknik analisa data yaitu untuk menganalisa data yang telah diperoleh untuk ditarik kesimpulan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis statistik uji t dua pihak dan analisis kualitatif dengan langkah-langkah mengumpulkan data, mereduksi, verifikasi data, penarikan kesimpulan dengan cara berpikir induksi dari hasil observasi yang telah dilakukan. karena penelitian ini mempunyai dua variabel bebas dan bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi True or False dan Card Sort bila diterapkan dalam pembelajaran Fiqh kelas VIII di SMP Muhammadiyah 5 Surakarta. Adapun rumus yang digunakan yaitu t test : t = 2 2 ( x1 + x2 )( N1+ N 2) ( N + N 2)( N. N ) 1 M 1 2 M 2 1 2

17 Keterangan : M 1= Mean variabel X 1 M 2 = Mean variabel X 2 N 1 = Jumlah subyek variabel 1 N = Jumlah subyek variabel 2 (Anas Sudijono, 1996 : 300) 2 H. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas masalah-masalah yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Adapun sistematika penulisan skripsi meliputi lima bab, yaitu: BAB I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan dan manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II Membahas pengertian strategi pembelajaran, faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembelajaran, macam-macam strategi pembelajaran, strategi True or False dan Card Sort yang meliputi pengertian dan langkahlangkah dalam pelaksanaanya dan kelebihan dan kekurangan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. BAB III Membahas Penerapan strategi True or False dan Card Sort dalam pembelajaran Fiqh dan, Gambaran umum SMP Muhammadiyah 5 Surakarta yang meliputi letak geografis, sejarah berdirinya, keadaan guru, karyawan dan siswa, struktur organisasi, dan sarana prasarana. BAB 1V Analisis data penerapan strategi True or False dan Card Sort BAB V Penutup memuat Kesimpulan dan Saran

18