PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI (Osprhonemus gouramy)

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di

PENGARUH PENAMBAHAN SENYAWA OSMOLIT ORGANIK TAURIN PADA PAKAN ALAMI TERHADAP PERKEMBANGAN GONAD GURAMI (Osphronemus gouramy)

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

I. PENDAHULUAN. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar

I. PENDAHULUAN. adalah ikan gurami (Osphronemus gouramy) (Khaeruman dan Amri, 2003).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan gurami

I. PENDAHULUAN. Gurami merupakan jenis ikan air tawar atau payau dan hidup di dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUAN. Protein adalah jenis asupan makan yang penting bagi kelangsungan

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan

II. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. makanan utama dalam menu makanan di rumah makan serta menu. Menurut Dinas Perikanan Jakarta (1997), ikan gurami (Osphronemus

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

I. PENDAHULUAN. Ikan gurami ( Osphronemus gouramy L.) merupakan ikan air tawar yang

III. BAHAN DAN METODE

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

RETENSI ENERGI PADA IKAN

METODE PENELITIAN. bio.unsoed.ac.id

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

II. BAHAN DAN METODE

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

PENGGUNAAN JAGUNG DAN RAGI TAPAI PADA JAGUNG SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN BETOK (Anabas testudineus Bloch)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4. METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Performa Itik Alabio Jantan Rataan performa itik Alabio jantan selama pemeliharaan (umur 1-10 minggu) disajikan pada Tabel 4.

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang

SIDANG TUGAS AKHIR SB

I. PENDAHULUAN. berupa potensi hayati maupun non hayati. Sumberdaya kelautan tersebut dapat

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH FOTOPERIODE TERHADAP PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Pakan Tambahan Terhadap Tingkat Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Saat Pendederan

II. BAHAN DAN METODE. Keterangan : Yij = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah

I. PENDAHULUAN. Maggot merupakan larva lalat black soldier atau serangga bunga, memiliki

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

Tingkat Kelangsungan Hidup

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

BAB III BAHAN DAN METODE

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

BAB 4. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik Benih Ikan Mas (SGR)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

Alumni Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal, 2) Dosen Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di

TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan Larva Rajungan. Jenis Stadia dan Lama Waktu Perkembangan Larva

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Balakang

Transkripsi:

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI Serli Widyasti 1, E. L. Widastuti 2, M. Kanedi 2, I. F. Rivai 2 1 Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA, Universitas Lampung, B. Lampung, 2 Dosen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung, Bandar Lampung, E-mail: Sherlywidii@yahoo.com Abstrak. Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memilki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurame yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah yang sesuai terhadap kebutuhan ikan. Penambahan senyawa taurine diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan juvenil gurame. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan juvenil ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang telah diberi penambahan taurine pada pakan alami ataupun pakan buatan (komersial). Rancangan acak lengkap diberlakukan dengan empat (4) perlakuan yang diberikan pada satuan percobaan yaitu pakan alami ditambahkan taurine, pakan alami tanpa taurine, pakan komersil ditambahkan taurine dan pakan komersil tanpa taurine. Masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa juvenil gurami yang diberi pakan tambahan taurine baik untuk pakan alami ataupun komersil memiliki berat tubuh, panjang tubuh, dan lingkar tubuh yang paling tingggi dibandingkan dengan juvenil gurami yang diberi pakan tanpa taurin, walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (pada taraf α = 5%). Kata kunci: ikan gurami, pakan, taurine dan pertumbuhan PENDAHULUAN Ikan gurami (Osphronemus gouramy) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah untuk dibudidaya namun masih memiliki pertumbuhan yang lambat. Salah satu upaya untuk mempercepat pertumbuhan ikan gurami yaitu melalui pemberian pakan yang bermutu sesuai kebutuhan ikan sehingga menghasilkan pertumbuhan ikan yang optimal. Pakan yang paling disukai oleh ikan gurami yaitu daun kimpul. Protein yang terkandung dalam daun kimpul hanya sedikit. Teori menyatakan bahwa salah satu jenis asam amino bebas yang memiliki peranan utama dalam berbagai fungsi biologis tubuh yaitu taurine untuk stabilitas membran, antioksidan, keseimbangan homeostatis dari kalsium, memacu pertumbuhan, osmoregulasi dan penglihatan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan jouvenil ikan gurami dengan perlakuan pemberian pakan yang berbeda dan pakan telah diberi senyawa taurin serta mengetahui kelulusahidupan ikan gurami pada pakan berbeda yang telah diberi senyawa taurine. BAHAN DAN METODE Bahan dan alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari : 20 jouvenil ikan gurami, tepung kedelai, minyak cumi, daun kimpul, pellet komersil, taurine, 20 buah aquarium yang berukuran 24 x 24 x 26 cm, timbangan ohaus, mistar, meteran, pisau, gayung, saringan, dan ph stick. Penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 Semirata 2013 FMIPA Unila 315

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI kali pengulangan.perlakuan pertama terdiri dari 5 ekor ikan yang diberi pakan alami dengan penambahan senyawa taurin, perlakuan kedua terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan alami tanpa taurin, perlakuan ketiga terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan komesil dengan penambahan taurin, dan perlakuan keempat terdiri 5 ekor ikan gurami diberi pakan komersil tanpa taurin. Ikan diberi pakan sebanyak 2% dari berat tubuhnya dan dilakukan pada pagi dan sore hari dan dilakukan sampling kualitas air satu kali per 10 hari serta akan diamati pertumbuhannya per 10 hari. Pembuatan Pakan Alami Komposisi pakan ikan gurami dengan kandungan protein 35% adalah sebagai berikut: Daun kimpul 77,25%, Tepung Kedelai 20,75%, Minyak Cumi 1 % dan Tepung Sagu1%.Pembuatan pakan alami menggunakan cara sebagai berikut: 1. Bahan baku berupa daun kimpul dan tepung kedelai ditimbang sesuai dengan komposisi pakan yang diperlukan. 2. Daun kimpul dilayukan sebelum dicampur dengan tepung kedelai. 3. Kemudian daun kedelai masingmasing sebanyak 77,25% dan 20,75% dicampur serta diberi tambahan taurin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. 4. tepung sagu sebanyak 1% yang telah ditambahkan minyak cumi dan tersebut diblender dengan menggunakan sedikit air hingga halus. Daun kimpul dan tepung Semua bahan baku diaduk hingga rata dan kemudian dibentuk seperti pellet sesuai bukaan mulut ikan gurami menggunakan suntikan. 5. Tahap terakhir yaitu penjemuran pakan yang telah dibentuk hingga kering Persiapan Pakan Buatan Pellet komersil ditimbang sesuai kebutuhan yang diperlukan kemudian disemprotkan dengan larutan taurine yang sesuai dengan dosis. Setelah itu pellet dijemur hingga kering. yang digunakan sebanyak 0,0004mg/50kg berat manusia. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang penambahan senyawa taurin pada pakan alami dan pakan komersil disajikan sebagai berikut: Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rerata pertambahan berat ikan pada perlakuan pemberian pakan yang berbeda (A, B, C, dan D) tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata (Analisis varian dengan α 0,05). Namun jika dilihat dari nilai tengah masing-masing perlakuan, pemberian perlakuan menujukkan pengaruh terhadap penambahan berat tubuh ikan gurami. Pada pakan yang diberi perlakuan taurine, baik yang ditambahkan pada pakan alami ataupun pakan komersil, memiliki rerata pertambahan berat lebih tinggi dibandingkan dengan pakan tanpa taurine, dengan perbedaan 0,38 hingga 0,52 gram dalam 40 hari pengamatan. memegang peran penting pada tubuh mamalia seperti manusia, yang berfungsi dalam penglihatan dan perkembangan otak serta peningkatan absorpsi berbagai senyawa lipid. Selanjutnya, pada pemanfaatan daun kimpul sebagai pakan alami belum mampu mengubah peningkatan terhadap berat badan jika dibandingkan dengan pakan komersil, walau tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Baik yang diberi taurine ataupun tidak, pakan komersil lebih disukai oleh ikan gurami. Pada pakan alami, walaupun pembuatannya diberi penambahan minyak cumi, hal ini masih belum mampu menjadi daya tarik ikan untuk memakannya. Sehingga diperlukan kembali komposisi yang tepat untuk dapat membuat pakan alami dengan menggunakan bahan dasar daun kimpul. 316 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Tabel 1. Pemberian pakan yang berbeda terhadap berat tubuh Gurami (Osphronemus gouramy) selama 40 hari N (A) Pakan Komersil Penambahan Berat Tubuh (X ± SEM) gram (B) Pakan (C) Pakan (D) Pakan Alami Komersil Alami 5 1,52 ± 0,66 2,04 ± 0,30 1,23 ± 0,41 1,61 ± 0,23 Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku dalam gram Tabel 2. Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan panjang tubuh gurami (Osphronemus gouramy) selama 40 hari Pertambahan Panjang (X ± SEM) cm N (A) Pakan Komersil (B) Pakan Komersil (C) Pakan Alami (D) Pakan Alami 5 0,23 ± 0,06 0,52 ± 0,13 0,33 ± 0,02 0,69 ± 0,03 Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku dalam cm Tabel 2 menunjukkan rerata pertambahan panjang tubuh ikan gurami yang juga tidak menunjukkan adanya perbedaan nyata pada masing-masing perlakuan. Namun pertambahan panjang tubuh terlihat lebih tinggi pada perlakuan yang diberi tambahan taurine, baik itu pada perlakuan B ataupun D. Diduga penambahan taurine pada pakan dapat memenuhi kebutuhan protein yang dibutuhkan ikan dalam proses pertumbuhan karena jumlah protein yang terkandung dalam pakan pada kisaran 60%. Sesuai dengan teori kadar protein yang optimal untuk pertumbuhan benih ikan gurami yang berukuran 3-5 gram sebesar 43,29%. Disamping itu, antara pakan alami dan pakan komersil serta adanya asam amino taurine memberikan peran dalam memenuhi kebutuhan protein untuk pertumbuhan pada ikan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa kandungan asam amino yang berasal dari hewani, baik itu yang berasal dari pakan mengandung ikan ataupun hewan lainnya jauh lebih memberikan efek terhadap pertumbuhan, jika dibandingkan dengan pakan yang hanya mengandung bahan nabati, walaupun beberapa asam amino ditambahkan. Tabel 3. Pemberian pakan yang berbeda terhadap pertambahan lingkar tubuh pada tubuh gurami (Osphronemus gouramy) selama 40 hari N Pertambahan Lingkar Perut (X ± SEM) cm (A) Pakan Komersil (B) Pakan Komersil (C) Pakan Alami (D) Pakan Alami 5 0,18 ± 0,05 0,23 ± 0,03 0,21 ± 0,08 0,24 ± 0,04 Keterangan : X ± SEM merupakan nilai rerata kelompok pertambahan berat tubuh ± galat baku dalam cm Semirata 2013 FMIPA Unila 317

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI Pertambahan lingkar perut pada penelitian (Tabel 3) ini tidak menunjukkan rerata yang berbeda nyata diduga karena ikan masih dalam proses pertumbuhan. Lingkar perut akan menunjukkan pertambahan yang lebih tinggi jika telah masuk dalam proses perkembangan atau tahap dewasa. Sedangkan ikan yang digunakan dalam peneliltian ini merupakan ikan yang berukuran jouvenil dan masih dalam tahap pertumbuhan. Namun demikian pada Tabel 3 menunjukkan bahwa perlakuan B dan D memiliki pertambahan lingkar perut yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan A dan C. Diketahui perlakuan B dan D diberikan penambahan taurin pada masing-masing pakan. Diduga penambahan taurine berperan dalam proses pertumbuhan ikan gurami. Sesuai teori taurin merupakan asam amino bebas yang mampu untuk memacu dalam proses pertumbuhan, sebagai sumber energi, dan penambah nafsu makan. Pada Tabel 4 menunjukkan bahawa tingkat kelulushidupan ikan gurami pada penelitian ini tidak menunjukkan 100% diakhir pengamatan (40 hari). Pada minggu 1, 2, dan 3 tingkat kelulushidupan masih mencapai 100%. Namun pada minggu terkahir masing masing perlakuan terdapat 2 ekor ikan yang mati sehingga tingkat kelulushidupan pada minggu terakhir hanya mencapai 60%. Diduga dalam penelitian ini kondisi lingkungan untuk ikan kurang baik karena pemeliharaan ikan dilakukan di dalam akuarium dan di ruangan sehingga kurang sesuai dengan kondisi alam yang sebenarnya seperti banyaknya suhu, ketersediaan oksigen, dan kualitas air. Walau demikian, upaya menstabilkan lingkungan pada penelitian ini telah dilakukan. Tabel 4. Tingkat kelulushidupan ikan gurami dengan perlakuan yang berbeda selama 40 hari Perlakuan Hari yang 10 ke I (100%) II (100%) III (100%) IV (100%%) Pakan Komersil 100 100 100 60 Pakan Komersil taurine 100 100 100 60 Pakan Alami 100 100 100 60 Pakan Alami 100 100 100 60 Gambar 1. Laju pertumbuhan spesifik (SGR) % gurami 318 Semirata 2013 FMIPA Unila

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Tabel 5. Ratio konversi pakan (FCR) Gurami Perlakuan Hari 10 yang ke Rerata I II III IV Pakan Komersil 3 4 5 6 4,5 Pakan Komersil taurine 1,5 4 2,5 3 2,75 Pakan Alami 5 12 13 7 9,25 Pakan Alami taurine 6 6,7 7,5 4,5 6,1 Keterangan: Pemberian taurin menunjukkan nilai FCR yang lebih rendah baik untuk pakan komersil dan pakan alami Pada minggu I sampai minggu ke IV perlakuan B memiliki nilai pertambahan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. Sedangkan perlakuan C memiliki laju pertumbuhan yang lebih rendah dari perlakuan lainnya di setiap minggunya hingga minggu ke IV hanya sebesar 1,3%. Diduga perlakuan yang diberi penambahan taurin mampu meningkatkan laju pertumbuhan spesifik dengan kandungn nutrisi yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan taurin. Sesuai teori rendahnya laju pertumbuhan disebabkan oleh tidak tercapainya keseimbangan nutrisi pakan yang dibutuhkan ikan gurami. Di samping itu pakan komersil memiliki tingkat kepadatan lebih tinggi daripada pakan alami sehingga tidak mudah hancur di dalam air.pellet yang mampu bertahan lama di dalam air akan bermanfaat lebih optimal, sehingga mampu meningkatkan laju konsumsi pakan, pertumbuhan, dan kelangsungan hidup. Pada perlakuan C menunjukkan nila rerata FCR yang lebih tinggi dengan perbandingan 1: 9,2 dengan kata lain untuk menaikkan 1 gram berat tubuh ikan dibutuhkan pakan sekitar 9 gram (Tabel 5). Sedangkan perlakuan B memiliki rerata FCR paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada perlakuan B rerata nilai konversi pakan lebih rendah sehingga pakan lebih baik dan proses pertumbuhan lebih optimal. Jika dibandingkan antar yang diberi taurin, baik untuk pakan komersil ataupun alami, yang terdiri dari campuran daun kimpul, mampu menurunkan FCR. Pemberian taurin pada pakan komersil mampu menurunkan FCR sekitar 40% dibandingkan dengan yang tidak diberi penambahan taurin. Demikian pula taurin yang diberikan pada pakan alami mampu menurunkan FCR sekitar 30% jika dibandingkan pakan alami yang tidak diberi taurin. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian terhadap penambahan seyawa taurin pada perlakuan pakan yang berbeda adalah : 1. Penambahan taurine pada pakan komersil dan pakan alami secara ratarata mampu meningkatkan pertambahan berat badan 50% dan 40%, panjang tubuh 30%dan 40%, lingkar perut 5% dan 3% lebih baik bagi juvenil ikan gurami dibandingkan dengan pakan komersil dan alami tanpa penambahan taurin walaupun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (pada taraf α = 5%). 2. Penambahan taurine mampu menurunkan laju konversi pakan (FCR) baik pada pakan komersil ataupun pakan alami, masing-masing sebesar 30%- 40%. 3. Pemberian taurin tidak berpengaruh pada tingkat kelulushidupan ikan gurami Semirata 2013 FMIPA Unila 319

Serli Widyasti: PEMBERIAN SENYAWA TAURINE PADA PAKAN ALAMI DAN PAKAN KOMERSIL TERHADAP TINGKAT PERTUMBUHAN JUVENILE IKAN GURAMI DAFTAR PUSTAKA Carter, C. G. dan A. E. Brafield. 1992. The relationship between Specific Dynamic action and Growth in Grass Carp. Ctenopharyngodon idella. Journal of fish biology 40 : 895-907 Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and feeding research in the spotted rose snapper (Lutjanus guttatus) and bullseye puffer (Sphoeroides annulatus), new species for marine aquaculture. Fish Physiol Biochem. 35 (1):69-80. doi: 10.1007/s10695-008-9226-1 Gaylord, T.G., F.T. Barrow, A. M. Teague, K. A. Johansen. K. E. Overturf. B.. Shepperd. 2007. Supplementation of taurine and methionine to all-plant protein diets for rainbow trout (Oncorhynchus mykiss). Aquaculture 269:514-524. Mokoginto, I, M. A. Suprayudi, dan M. Setiawati. 1993. Kebutuhan Optimum Protein dan Energi Pakan Benih Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac.).Jurnal Penelitian. Budidaya Perairan. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Redmon H, P. Stapkleton, dan David. 1983. Immunustrition. The ple of. Nutrition14. 559-604. 320 Semirata 2013 FMIPA Unila