FERMENTASI KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius)

dokumen-dokumen yang mirip
Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam

Pengaruh Tingkat Penambahan Tepung Daun Singkong dalam Ransum Komersial terhadap Performa Broiler Strain CP 707

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

PARTIAL SUBSTITUTION OF FISH MEAL WITH PETEK (Leiougnathus equulus) FLOUR IN COMMERCIAL FEED OF PATIN SIAM (Pangasius hypopthalamus) FRY

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

OPTIMALISASI SUBSTITUSI TEPUNG Azolla TERFERMENTASI PADA PAKAN IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS IKAN NILA GIFT

Natricia Waseanti Kawania, Kusnoto dan Moch. Amin Alamsjah

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Tingkat Kelangsungan Hidup

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

Fattening of Soft Shell Crab With Different Food

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

APLIKASI TEKNOLOGI NANO DALAM SISTEM AERASI PADA PENDEDERAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO)

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

BAB III BAHAN DAN METODE

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

Penggunaan Berbagai Dosis Silase Darah Sebagai Diet Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla serrata Forsskål, 1775) dengan Ukuran Pakan Berbeda pada Budidaya dengan Sistem Baterai

BAB III BAHAN DAN METODE

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

PENOKOLAN UDANG WINDU, Penaeus monodon Fab. DALAM HAPA PADA TAMBAK INTENSIF DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

Ahmad Kurnia Vardian¹, Subandiyono¹ *, Pinandoyo¹

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17

PENGARUH PEMBERIAN ENZIM PAPAIN PADA PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

SUBTITUSI TEPUNG IKAN KOMERSIAL DENGAN LIMBAH TEPUNG UDANG DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS ITIK PEKING UMUR 1 HARI - 8 MINGGU

UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) POLA TRADISIONAL PLUS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan 2.2 Prosedur Kerja Persiapan Wadah Ukuran dan Padat Tebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

PEMANFAATAN AMPAS SAGU FERMENTASI DAN NON FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARKAS AYAM KAMPUNG (Gallus domesticus) UMUR 12 MINGGU

PEMBERIAN MOLASE PADA APLIKASI PROBIOTIK TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio)

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

SUBSITUSI DEDAK DENGAN POD KAKAO YANG DIFERMENTASI DENGAN Aspergillus niger TERHADAP PERFORMANS BROILER UMUR 6 MINGGU

3 METODE 3.1 Pakan Uji

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN CACING LUR (Nereis sp.) SEBAGAI PAKAN UDANG WINDU (Penaeus monodon L.) DAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii de Man) 1

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN GURAMI (Osphronemus EKOR/LITER

PENGARUH PADAT TEBAR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN IKAN MASKOKI (Carassius auratus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM RESIRKULASI

INFLUENCES OF Azolla sp. DENSITY TO WATER QUALITY PARAMETERS AND GROWTH OF AFRICAN CATFISH (Clarias gariepinus) IN WATER CLOSED SYSTEM ABSTRACT

PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Hatta.

II. BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

PEMELIHARAAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DENGAN PERSENTASE PEMBERIAN PAKAN YANG BERBEDA

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Ke-V Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan

PENGARUH PROSENTASE PEMBERIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN LAJU PERTUMBUHAN UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

VARIASI PADAT PENEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPA

Pengaruh Pengaturan Waktu Pemberian Air Minum yang Berbeda Temperatur terhadap Performan Ayam Petelur Periode Grower.

TINGKAT KONSUMSI OKSIGEN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DAN MODEL PENGELOLAAN OKSIGEN PADA TAMBAK INTENSIF

OPTIMASI PEMBERIAN KUSTAR TELUR DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH UDANG WINDU (Penaeus monodon)

III. BAHAN DAN METODE

SERAPAN TIRAM Crassostrea iredalei TERHADAP POPULASI Nannochloropsis sp. DENGAN KEPADATAN AWAL BERBEDA

Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan Balik Diwa Makassar ABSTRAK

Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Gorontalo

Transkripsi:

AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) FERMENTASI KEDELAI SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fabricius) Pinandoyo 1 Titik Susilowati 1 Vivi Endar Herawati 1 dan Heri Budiati 1 Ringkasan Growth and survival rate of shrimp affected by feed and water quality factor. Artificial diets is one alternative to improve the growth and survival rate of tiger shrimp. The Amino Acid composition contained in the feed depends on the composition of amino acids and completeness of the raw materials in feed formula.the study aims to determine the effect of substitution of the use of fish Flour with fermented soy flour againts growth and survival rate of tiger shrimp and determine the best treatment that can enhance growth and survival of shrimp. This research used experimental methode with completely randomized design with 4 treatments and 3 replications. Treatment A (40% fish flour and 12% fermented soy flour), treatment B (30% fish meal and fermented soybean flour 26.35%), treatment C (20% fish meal and fermented soybean flour 40.68%) and treatment D (10% and 55.03% fish meal fermented soy flour). Shrimp samples use tiger shrimp (Penaeus monodon ) with average of weight (0.0029 grams) from BBPBAP Jepara. The results showed that feeding treatment with different compositions will provide significant effect (P <0.05) on the growth and influence of absolute biomass are significantly different (P <0.01) the dai- 1 )Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro Jl Prof Soedharto, Semarang 50275 E-mail: pinandjaya@yahoo.com ly growth rate, but not significantly different at survival. Absolute biomass growth on treatment B hasi best provide for (2422.33 mg) and a row followed by treatment C (2225.87 mg), A (2108.07 mg) and D (1348 mg). The best daily growth were treatment B (8.15% / day), C (7.91% / day), A (7.82% / day) and D (6.64% / day). Percentage survival of C (72%), B (70%), D (69.33%) and A (64.67%). The results of measurements of water quality parameters as maintenance medium for research is still in a decent range for maintenance of tiger shrimp. Keywords Soy Flour Fermented, Growth Rate, Survival Rate, and Daily Growth Rate Received: 05 Juni 2014 Accepted: 27 Juli 2014 PENDAHULUAN Udang yang diprioritaskan untuk dibudidayakan dalam tambak adalah udang windu atau udang Penaedae. Oleh karena itu dalam program intensifikasi tambak udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi sebagai komoditas ekspor dan dapat tumbuh besar hingga mencapai panjang 20 cm dianjurkan untuk dipilih. Pakan merupakan salah satu bagia faktor produksi terbesar (55-60%) dari setiap ope-

202 Pinandoyo 1 et al. rasional budidaya. Hal ini disebabkan oleh karena penyediaan pakan oleh petani adalah sesuatu yang harus dibeli (komersial) dari suatu produsen dengan harga yang relatif mahal. Tingginya harga pakan sebagai akibat dari penyediaan beberapa jenis bahan baku yang harus diimpor dari negara lain. Kualitas pakan buatan dipengaruhi oleh kualitas bahan baku. Tepung ikan merupakan sumber protein dalam pakan ikan/udang yang berkualitas tinggi, kandungan energi dan mineralnya tinggi, daya cerna tinggi dan cocok untuk sebagaian jenis ikan dan udang [1]. Tetapi harga tepung ikan mahal dan produksinya semakin terbatas untuk mensuplai kebutuhan industri pakan buatan. Selain itu industri pakan ikan dan udang juga menggunakan tepung kedele, karena mempunyai komposisi asam amino terbaik dibanding dengan sumber protein nabati lainnya bagi kebutuhan nutrisi udang meskipun asam amino sulfat terbatas. Oleh karena itu perlu penelitianpenelitian mengenai cara teknis penanganan kedele sebagai sumber protein bagi pakan udang. Kajian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa fermentasi kedele dapat meningkatkan kandungan protein dan menurunkan karbohidrat [2]. Dalam penelitian ini untuk fermentasi kedele digunakan ragi tape. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan fermentasi kedele dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang windu (Penaeus monodon Fabricius) dan yang memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang windu (Peneaus monodon Fabricius) MATERI DAN METODE Hewan uji yang digunakan adalah udang windu Penaeus monodon Fabricius dengan berat awal rata-rata 0,0029 gram/ekor, padat penebaran 50 ekor/wadah penelitian. Udang windu uji dalam penelitian ini diperoleh dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara. Tabel 1 Formulasi Pakan Uji Bahan Pengurangan tepung ikan dalam pakan A (0%) B(25%) C(50%) D(75%) Tepung ikan 40 30 20 10 Tepung Udang 6,25 6,25 6,25 6,25 Fermentasi kedele 12 26,35 40,68 55,03 Jagung 15,5 11,15 6,82 2,47 Terigu 5 5 5 5 Lechitin 3 3 3 4 Minyak ikan 4 4 4 3 Mineral mix 2 2 2 2 Vitamin mix 3 3 3 3 CMC 2 2 2 2 Jumlah 100 100 100 100 Protein 37 37 37 37 Pakan uji yang digunakan dalam penelitian berbentuk powder terdiri dari 4 (empat) jenis pakan. Perbedaan dari ke empat jenis pakan tersebut adalah pada komposisi tepung ikan dan tepung fermentasi kedele. Protein dalam pakan ditetapkan sebesar 37% dan penambahan bahan additif sebesar 14%. Penggunaan tepung ikan 40% dan tepung fermentasi kedele 12% sebagai formula kontrol. Secara bertahap persentase penggunaan tepung ikan dikurangi 25%, 50% dan 75% dan digantikan tepung fermentasi kedele sebesar 26,35%, 40,68% dan 55,03% sebagai pakan B, C dan D. Hasil perhitungan tepung ikan dan tepung kedele menurut formulasi tersebut tersaji pada Tabel 1. Wadah yang digunakan untuk penelitian berupa bak kaca kapasitas 20 liter yang diisi air dengan volume 12,5 liter, berjumlah 12 buah. Sedangkan air sebagai media hidup udang uji di dapat dari air laut bersalinitas 25 ppt 27 ppt yang terlebih dahulu disaring kemudian ditampung ke bak penampungan. Air kemudian dialirkan melalui selang-selang yang dilengkapi dengan penyaring. Penelitian dilaksanakan dengan metoda eksperimen laboratoris yaitu suatu metoda penelitian untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kelompok eksperimen, sedangkan rancangan percobaan

fermentasi kedelai sebagai pengganti tepung ikan 203 yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian meliputi masa persiapan, masa adaptasi, masa pengamatan dan analisa data. Pada masa persiapan meliputi persiapan alat yang digunakan untuk penelitian, pembuatan tepung fermentasi kedele, analisa bahan baku untuk pakan uji, pembuatan pakan uji. Setelah semua pembuatan pakan uji dikerjakan maka pakan uji dianalisa proksimat. Adaptasi hewan uji yang akan dipergunakan untuk penelitian dilakukan selama satu minggu seperti yang dinyatakan oleh [3] bahwa satu minggu diperkirakan hewan uji telah terbiasa terhadap kondisi lingkungan penelitian dan pakan buatan yang diberikan. Kegiatan pada masa pengamatan meliputi pemberian pakan uji, penimbangan biomassa udang dan pemeliharaan kualitas air. Pemberian pakan dilakukan 5 kali dalam satu hari yaitu pada jam 06.30, 11.00, 16.00, 20.00 dan 23.00 WIB dengan jumlah pakan yang diberikan 30% berat biomassa. Penimbangan berat biomassa udang dilakukan 7 hari sekali selama 35 hari penelitian dengan menggunakan timbangan elektrik dengan ketelitian 0,0001 gram. Untuk menjaga kualitas air dilakukan penyiponan kotoran sisa pakan dan feces hewan uji pada pagi hari. Penggantian air media uji 30% per hari. Pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari meliputi temperatur, ph dan salinitas. Sedangkan oksigen terlarut, kandungan amonia dan nitrit diukur 7 hari sekali. Data yang dianalisa adalah data pertumbuhan biomassa mutlak, laju pertumbuhan harian dan kelangsungan hidup. Sebelum dilakukan analisa secara statistik terlebih dahulu dilakukan uji kenormalan Lilifort, uji additivitas Tukey dan uji homogenitas ragam Barlet [5], kemudian apabila data yang dihasilkan menyebar normal, homogen dan additif dilakukan analisa sidik ragam untuk mengetahui adanya perbedaan dari perlakuan. Apabila dari analisa sidik ragam terdapat perbedaan yang ditimbulkan oleh perlakuan yang diterapkan maka analisa dilanjutkan dengan uji wilayah ganda dari Duncan untuk mengetahui perlakuan-perlakuan mana yang berbeda. Sedangkan data FCR dan kualitas air dianalisis secara deskriftif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan Data pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon Fabricius) sebagai respon dari perlakuan yang dicobakan meliputi data pertumbuhan biomassa mutlak dan laju pertumbuhan harian. Data Pertumbuhan biomassa, pertumbuhan mutlak dan pertumbuhan harian selama 35 hari pemeliharaan dapat dilihat pada Gambar 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari masing-masing perlakuan memberikan perbedaan yang nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan biomassa mutlak udang windu, sedangkan terhadap laju pertumbuhan harian udang uji perlakuan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P>0,01). Hal tersebut membuktikan bahwa pemberian pakan dengan pengurangan prosentase jumlah pamakaian tepung ikan dengan penggunaan tepung fermentasi kedele dalam pakan buatan akan menghasilkan kualitas pakan yang berbeda pula, sehingga mempengaruhi pertumbuhan udang windu uji. [5] menyatakan bahwa salah satu faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah kualitas pakan. Penggunaan tepung fermentasi kedele pada formulasi pakan sebesar 26,35% (perlakuan B) sangat cocok/tepat karena pertumbuhan biomassa mutlak lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol yaitu perlakuan B (2422,32 mg). Ini menunjukkan bahwa pakan B dapat meningkatkan mutu pakan. Pada perlakuan pakan uji D dengan pemakaian tepung fermentasi kedele sebesar 55,03% menunjukkan hasil yang paling rendah yaitu (1.348 mg) untuk pertumbuhan biomassa mutlak dan laju pertumbuhan harian juga terendah (6,64%/hari), hal ini diduga kandungan pada pakan D kelebihan

204 Pinandoyo 1 et al. Gambar 1 Pertambahan Berat Biomassa (a) pertumbuhan mutlak (b) dan persentase pertumbuhan harian (c) Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius)selama penelitian huruf superskrip yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata (p<0,05) pada uji wilayah ganda Duncan. energi sehingga menyebabkan udang merasa cepat kenyang sebelum dapat memanfaatkan sejumlah nutrien seperti protein untuk pertumbuhan optimal dan tidak dapat menciptakan komposisi nutrisi yang seimbang. Dimungkinkan dengan sangat kecilnya jumlah tepung ikan dalam pakan, akan berpengaruh terhadap kandungan asam amino. Menurut [6] Akiyama (1991) kandungan asam amino esensial yang terdapat pada tepung ikan dibandingkan dengan bahan penyusun ransum lainnya paling sesuai untuk kebutuhan asam amino esensial udang. Penyusunan jumlah penggunaan bahan dasar makanan yang mengandung protein akan turut mempengaruhi tingkat keseimbangan asam-asam amino esensial pakan. Kelangsungan Hidup Angka kelangsungan hidup udang uji yang diperoleh selama penelitian adalah sebagai berikut A (64,67%), B (70,67%), C (72,00%) dan D (70%). Tingkat kelangsungan hidup udang uji selama penelitian masing-masing perlakuan tidak berbeda nyata. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan fermentasi kedele sebagai bahan baku pakan udang dapat diterima dan dikonsumsi oleh udang. Diduga meskipun udang uji diberi pakan dengan menggunakan formula pakan dengan pengurangan pemakaian tepung ikan dari 25%, 50% dan 75% dan digantikan dengan tepung fermentasi kedele sebesar 26,35%; 40,68% dan 55,03%, udang masih mampu melaksanakan fungsi-fungsi biologisnya seperti respirasi, sirkulasi darah, ekskresi, osmoregulasi, pencernaan dan gerak serta mempertahankan hidup. Mortalitas udang uji selama penelitian disebabkan karena stress. Hal ini karena adanya kegiatan penimbangan dan sampling. Berdasarkan pengamatan kematian udang uji pada umumnya terjadi pada minggu I dan minggu II dan udang uji yang mati pada setiap perlakuan semuanya terjadi setelah pelaksanaan penimbangan. Nilai Konversi Pakan (FCR) Perhitungan dari nilai konversi pakan uji yang diberikan selama penelitian tersaji pada Tabel 12. Untuk mengetahui efisiensi pemanfaatan pakan oleh udang windu uji maka dihitung konversi pakan. Dari nilai konversi pakan (FCR) tersebut dapat diketahui kualitas pakan secara langsung.

fermentasi kedelai sebagai pengganti tepung ikan 205 Dari penelitian ini pakan B memberikan nilai konversi pakan yang terendah yaitu (2,59± 0,26), kemudian diikuti C (3,15± 0,62), pakan A (3,66± 0,34) dan tertinggi pakan D (4,06± 0,5). Nilai konversi pakan D yang tinggi ini menunjukkan bahwa udang uji kurang efisien dalam memanfaatkan pakan. Hal tersebut disebabkan oleh daya cerna udang terhadap pakan D rendah dan kandungan karbohidrat pada pakan D paling tinggi diantara ketiga pakan uji. Kualitas Air Parameter kualitas air sebagai media hidup udang windu selama penelitian masih pada kisaran yang optimal bagi kehidupan udang windu. Hasil pengamatan parameter kualitas air selama penelitian tersaji pada Tabel 1. Parameter kualitas air media pemeliharaan untuk semua perlakuan baik pada perlakuan A, B, C maupun D tidak ada perbedaan dan selama penelitian masih dalam kisaran yang layak untuk hidup dan pertumbuhan udang windu. Hal tersebut di atas dikarenakan setiap hari dilakukan penyiponan untuk membuang kotoran dan sisa pakan serta penggantian air media sebesar 30% dari volume air media. Salinitas media pemeliharaan berkisar antara 29-30 ppt. [7] udang windu mempunyai toleransi hidup dan dapat tumbuh dengan baik pada kisaran 15-30 ppt. Oksigen terlarut dalam media pemeliharaan dalam kisaran 6,4-7, hal ini dikarenakan adanya aerasi yang terus menerus selama pemeliharaan. Untuk dapat tumbuh dengan baik udang windu membutuhkan oksigen terlarut dalam media >5 mg/l [8]. Nilai ph air media selama pemeliharaan berkisar antara 7-8 masih dalam kisaran yang layak untuk hidup udang windu. Sesuai dengan pendapat [9] yang mengatakan bahwa kisaran ph yang optimal untuk udang windu adalah 7-8,5. Sedangkan untuk suhu media selama pemeliharaan berkisar antara 25-30 o C. Menurut [8] suhu yang optimal pada udang windu berada pada kisaran 26-30 o C. Meskipun suhu media di Tabel 2 Kisaran Parameter Kualitas Air Selama Penelitian Pustaka Parameter b Perlakuan A B C D Temperatur ( o C) 25-30 25-30 25-30 25-30 25 30 a NH 3 (mg/l) 0,1-0,1336 0,1-0,1331 0,1-0,1457 0,1-0,1334 < 1 c NO 2 (mg/l) 0,01-0,0678 0,01-0,0609 0,01-0,0765 0,01-0,0539 < 3 d Salinitas (o/oo) 29-30 29-30 29-30 29-30 15-30 a ph 7-8 7-8 7-8 7-8 7 8,5 c DO (mg/l) 6,5-7 6,5-7 6,5-6,9 6,4-7 > 5 b Keterangan : a [7] b [8] c [9] d [11] bawah kisaran optimal, tetapi masih pada batasan yang dapat ditolerasni bagi pertumbuhan udang. Menurut [10] udang windu dapat hidup dalam tolerasi di atas 15 o C dan di bawah 40 o C. Amoniak dan nitrit yang terlarut dalam air media berkisar antara 0,133143 0,145714 dan 0,05391 0,076522 nilai di atas masih dalam batasan toleransi bagi udang windu yaitu <1 dan <3 [11]. SIMPULAN Penggunaan tepung fermentasi kedele dalam pakan buatan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan biomassa mutlak sedangkan terhadap laju pertumbuhan harian berpengaruh sangat nyata tetapi tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup udang windu. Perlakuan B dengan kombinasi tepung ikan 30% dan tepung fermentasi kedele 26,35 % akan memberikan ha-

206 Pinandoyo 1 et al. sil pertumbuhan yang terbaik, tingkat kelangsungan hidup tinggi serta nilai FCR yang terbaik bagi udang windu. Kualitas air media pemeliharaan berada pada kisaran yang layak bagi kehidupan udang uji selama penelitian. Pustaka 1. Tacon. 1989. The Nutrition and Feeding of Farmed Fish and Shrimp. A Training Manual 1. The Essential Nutrition. Food and Agriculture of the United Nation. Brazil. 2. Nur, A. 1999. Teknik Penyediaan Pakan Sederhana. Makalah Ekpose Hasil Kegiatan Uji Coba Balai Budidaya Air Payau Jepara 1998-1999. BBAP. Jepara. 3. Jangkaru, Z. 1974. Makanan Ikan. Lembaga Penelitian Perikanan Darat. Direktorat Perikanan Darat. Jakarta. 4. Srigandono. 1989. Rancangan Percobaan. UN- DIP. Semarang. 5. Huet, M. 1971. Text Book Fish Culture Eyee and Spossis. Mord Ltd. London. 6. Akiyama, D.M. 1991. Proceeding of the Aqua Culture Feed Processing and Nutrition Workshop. American Soybean Association. Singapore. 7. Lee Doc and J.T. Wickins. 1992. Crustacean Farming. Oxford Black Well Scientific Publication. London. 8. Liu, C. K. 1989. Prawn Culture in Taiwan What Wrong?. Word Aquaculture Vol. 20(2) 19-30. 9. Pescod. 1973. Manual and Pond Culture of Penaeid Shrimp. ASEAN National Coordinating Agency of the Philiphines Ministry of Foreign Affairs. Manila. Philipines. 10. Semeru dan S. Anna. 1999. Pakan Udang Windu (Penaeus monodon). Kanisius. Bandung. 11. Catedral, EFD, Gerachi AT. Quibuyer and CM. Casal Mit. 1977. Effect of Nitrit, Amoniak and Temperatur on Penaeus monodon Larvae. SEADEC. Quartely Res Report I (3) : 9-12.