Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 6 Palu Pada Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

dokumen-dokumen yang mirip
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Parigi Pada Mata Pelajaran IPA Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif Model Think-Pair-Share

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X. Rusmiati ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 ISSN X

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Penerapan Model Pembelajaran Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 20 Toli-Toli Pada Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas V SD Inpres Mayayap Dalam Menulis Karangan Narasi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Metode Penugasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Perubahan Wujud Benda dalam Pembelajaran IPA Kelas IV SDN 21 Ampana

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Penerapan Kooperatif Tipe Jigsaw Siswa Kelas IV SD Negeri Sibea

Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas V SD Inpres Salabenda Kecamatan Bunta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Heri Hermawan, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Penerapan Experiential Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Upaya Guru Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Peta Konsep Di Kelas IV SDN 1 Bale

BAB III METODE PENELITIAN

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT KUBUS DI KELAS IV SDN 1 TATURA MASNIA

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Karunia Kecamatan Palolo Melalui Model Pembelajaran Langsung Pada Materi Sifat Dan Perubahan Wujud Benda

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Media Gambar Di Kelas II SDN 03 Lakea Kab. Buol

PENGGUNAAN MEDIA KARTU METODE PIRAMIDA PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Pemberian Tugas di SDN Silampayang

Meningkatkan Hasil Belajar Ips Mengenai Keragaman Suku Bangsa Dan Budaya Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SD Inpres 5

Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Ginunggung Tolitoli

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN X. Dahniar, I Nyoman Murdiana, dan Sukayasa

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ahmad Rifai, Kamaluddin, dan Amiruddin Kasim. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Penerapan Metode Demonstrasi Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa di Kelas III SDN Mire

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Materi Perpindahan Energi Panas Melalui Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 2 Salungkaenu

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Mata Pelajaran PKn di SDN 05 Lakea Kabupaten Buol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 9 Bokat Dengan Memanfaatkan Lingkungan Sekolah

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Al-Hikmah Tolitoli

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

Ainun Sampede, Mohammad Jamhari, dan Amiruddin Kade. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

BAB III METODE PENELITIAN

Ratna Abdul Halim 1* Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga IPA Kelas IV SD Inpres 1 Siney

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

Penerapan Metode Tanya Jawab untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Sumber Daya Alam di Kelas IV SDN FatufiaKecamatan Bahodopi

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

Peningkatan Kemampuan Siswa Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar Menggunakan Huruf Kapital Dalam Karangan Melalui Metode Latihan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

Penerapan Metode Eksperimen dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Energi Panas pada Siswa Kelas IV SDN No. 1 Balukang 2

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIB SDN Inpres Dodung Pada Materi Luas Permukaan Bangun Ruang Melalui Penggunaan Media Peraga

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

Sri Listia Wati,Najamuddin Laganing, dan Yusdin Gagaramusu ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Cindra Dewi, Muchlis Djirimu, dan Lestari Alibasyah. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Ongka

Wahida, Lestari, M.P. Alibasyah, dan Minarni Rama Jura

Wiwik Astuti Guru Matematika SMA Negeri 1 Palu. Kata Kunci: Kooperatif, NHT, Hasil Belajar, Sinus, Cosinus, SMA Negeri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Pada Siswa Kelas IV SDN Santigi

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang

Penerapan Metode Discovery Learning pada Materi Sistem Pencernaan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Labuan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas II SD Inpres 2 Mepanga Kecamatan Mepanga

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 6 Palu Pada Materi Operasi Hitung Campuran Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Rosdiana Pide Ahmad ABSTRAK Permasalahan dalampenelitian ini adalah bagaimana model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mendekripsikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu pada materi operasi hitung campuran. Prosedur penelitian terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data difokuskan melalui observasi aktifitas guru dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I siswa yang tuntas 11 orang (44%) sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang tuntas 23 orang (92%). Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, hasil belajar, operasi hitung campuran. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembelajaran adalah harapan yang ingin dicapai oleh seseorang melalui kegiatan belajar (Djaeng, 2007:). Tercapainya tujuan pembelajaran sangat ditentukan oleh siswa, kompetensi guru dan fasilitas pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran disekolah sangat tergantung pada kemampuan guru dalam mengelola proses belajar mengajar (PBM) untuk dapat menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar dengan menyenangkan. Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan sebagai kurang efektifnya proses belajar mengajar. Penyebabnya dapat berasal dari siswa itu sendiri, strategi belajar yang kurang tepat maupun sarana prasarana yang ada disekolah. Dengan adanya kenyataan tersebut tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik sebagimana yang diharapkan. Mecermati femomena tersebut sangat tidak tanggap jika proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru disekolah masih menggunakan proses belajar-mengajar yang konvensional. Kemampuan dalam mengelola pembelajaran, memilih strategi, menggunakan pendekatan yang sesuai, 341

merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang guru demi terciptanya pembelajaran yang baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berdasarkan pengalaman diatas maka peneliti terinspirasi melakukan penelitian dengan judul: Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu pada materi operasi hitung campuran Jigsaw. melalui pembelajaran kooperatif tipe 1.2 Rumusan Masalah Sejalan dengan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dalam penelitian ini Bagaimana model pembelajaran kooperatifl Tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalahan di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu. 1.4 Manfaat penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat terutama: 1. Membantu siswa dalam memecahkan rendahnya hasil belajar pada saat pembelajaran. 2. Penelitian ini dapat mendorong guru untuk melaksanakan penelitian dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Dapat dijadikan kepala sekolah dalam pengambilan keputusan terkait dalam upaya peningkatan mutu pembeljaran IPA. II. METODE PENELITIAN 2.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berarti peneliti akan terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai berakhirnya penelitian. Menurut Kemmis dan Mc Taggart (Muslich,1988: 8) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang 342

dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.. Penelitian ini direncanakan dengan dua siklus. 2.2 Desain dan Model Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart (Arikunto, 2009: 16) yang terdiri atas 4 (empat) komponen yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan dan (4) refleksi. Diagram alur desain penelitian ditunjukkan pada gambar berikut: Perencanaan SIKLUS I Refleksi I Observasi I Pelaksanaan Tindakan I Perencanaan II SIKLUS II Refleksi II Observasi II Pelaksanaan Tindakan II Gambar 2.1 Tahap-Tahap Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis & Mc Taggart 2.3 Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SDN 6 Palu. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 6 Palu yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 25 orang siswa. 2.4 Jenis Data Jenis data pada penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yaitu data aktifitas siswa dan guru yang diperoleh dari hasil observasi selama pelaksanaan tindakan dan hasil wawancara. Sedangkan data kuantitatif yaitu hasil pekerjaan siswa yang diperoleh dari tes akhir setiap siklus. 343

2.5 Teknik Pengumpulan Data a. Pemberian tes Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir setiap siklus. Tes akhir setiap tindakan dilakukan untuk mengetahui kemampuan yang berhubungan langsung dengan hasil belajar siswa tentang operasi hitung campuran. b. Observasi Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung untuk mendokumentasikan segala aktivitas yang dilakukan oleh subyek penelitian (siswa) dan peneliti (guru). c. Wawancara Wawancara dilakukan untuk menelusuri dan mengetahui informasi mengenai sejauh mana pemahaman siswa tentang materi operasi hitung campuran. Wawancara dilakukan setiap akhir tindakan. 2.6 Teknik Analisis Data Data yang digunakan berasal dari hasil pekerjaan siswa, wawancara, dianalisis dengan menggunakan model alur yang mengacu pada model alur yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman (Mufidah, 2011: 22), yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan kesimpulan/verifikasi (conclusion/verification). a. Reduksi data Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menyederhanakan data-data yang penting agar diperoleh informasi yang jelas, sehingga peneliti dapat menarik kesimpulan. b. Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penyajian data dilakukan dengan cara menyusun secara naratif sekumpulan informasi yang telah digunakan dari hasil reduksi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. c. Kesimpulan/Verifikasi (Conclusion drawing/verification) Langkah ketiga dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dari hasil 344

penafsiran dan evaluasi. Penarikan kesimpulan merupakan pengungkapan akhir dari hasil tindakan. 3.7 Kriteria Keberhasilan Tindakan a. Data hasil aktivitas guru dengan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi dianalisis dan dinyatakan dalam bentuk persentase yang dihitung dengan : Persentase nilai rata-rata (NR) = Dengan kriteria taraf keberhasilan : NR 90% sangat baik 70% NR 90% baik 50% NR 70% cukup 30% NR 50% kurang 10% NR 30% sangat kurang Jumlah skor pengamatan Skor maksimum 100% Aktivitas siswa dan guru dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata lembar observasi aktivitas siswa dan guru yang diperoleh minimal berada pada katagori baik. b. Hasil belajar setelah menggunakan model pembelajaran jigsaw dianalisis dengan menggunakan daya serap individual dan ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut: Persentase daya serap individu = Persentase ketuntasan belajar klasikal = skor yang diperoleh siswa skor maksimal soal 100% Jumlah siswa yang tuntas Jumlah seluruh siswa 100% Seorang siswa dikatakan tuntas belajar secara individu bila diperoleh persentase daya serap individual lebih dari atau sama dengan 60% dan tuntas belajar secara klasikal lebih dari atau sama dengan 75%. 2.8 Tahap-tahap Tindakan a. Pra Tindakan Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan: 1. Melakukan wawancara dengan rekan guru untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi siswa tentang operasi hitung campuran. 2. Membentuk kelompok belajar. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan 345

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri 4 (empat) tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi opersi hitung campuran. b) Membuat lembar observasi, yaitu lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. c) Menyiapkan alat bantu yaitu berupa pertanyaan yang disusun untuk mengarah pada model pembelajaran jigsaw d) Menyiapkan alat evaluasi berupa tes individu (tes akhir). 2. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran jigsaw. 3. Observasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh peneliti dibantu teman sejawat (guru SDN 6 Palu) dengan menggunakan lembar observasi. 4. Refleksi Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan selama pelaksanaan tindakan yang diperoleh dari hasil observasi, hasil wawancara, catatan lapangan dan hasil tes akhir tindakan sebagai dasar perbaikan rencana ke siklus selanjutnya. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I 3.1.1 Hasil penelitian dan pembahasan Siklus I 1. Perencanaan a. Menetapkan materi yang akan disajikan yaitu operasi hitung campuran b. Menetapkan model pembelajaran yang digunakan dalam penyajian yaitu. model pembelajaran tipe jigsaw. 346

c. Mengkonstruksi tes akhir yang akan diberikan kepada siswa setelah kegiatan pembelajaran. d. Mengkonstruksi lembar observasi untuk mengobservasi aktivitas guru (peneliti) dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran, lembar obervasi akan diisi oleh pengamat atau observer. 2. Pelaksanaan Tindakan Langkah-langkah: 1. Siswa dibagi dalam kelompok kecil yang disebut kelompok initi, dan siswa diberi nomor A,B,C dan D 2. Guru membagi LKS yang terdiri dari 4 nomor soal, siswa yang memiliki nomor soal yang sama mendapat tugas pada masing-masing kelompok 3. Siswa yang memiliki nomor yang sama berkumpul untuk menyelesaikan tugasnya yang disebut kelompok ahli 4. Kelompok ahli bekerjasama untuk menyelesaikan tanggung jawabnya 5. Setelah kelompok ahli menyelesaikan tugasnya, kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing 6. Masing-masing anggota kelompok menyampaikan hasil dari tugas kelompoknya 7. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugasnya kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Setelah semua langkah pembelajaran selesai, kemudian guru melaksanakan tes akhir tindakan siklus I. 347

Tabel 3.1 Hasil Tes Individu Siklus I Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 No. Nama No Soal/ Tuntas Skor Soal Jumlah Skor Nilai 1 2 Perolehan Ya Tidak 10 15 1. Moh.Sultan Aksan 6 5 11 44 2. Haykal G. Ismail 10 11 20 80 3. Alvan 9 11 19 76 4. Deny Arya 10 9 19 76 5. Moh.Alif Ramadan 9 10 19 76 6. Moh. Al ghifari 10 8 18 72 7. Regian Saputra 10 5 15 60 8. Moh. Jahfal 8 7 15 60 9. Sultan Akbar 10 9 19 76 10. Wasil Habus 7 7 14 56 11. Alkfayed 10 6 16 64 12. Adit Fayet 10 7 17 68 13. Indah Ayu 10 9 19 76 14. Aryo Dwi 10 7 17 68 15. Amanda Setiawan 9 8 17 68 16. An nisa Alifa 10 10 20 80 17. Adrian 10 5 15 60 18. Alwiyah 9 7 16 64 19. Muhidah 9 7 16 64 20. Dafina Alya 8 9 16 64 21. Iksan Khan 10 6 16 64 22. Widy 10 8 18 68 23. Fatima Azhari 11 8 19 76 24. Meliyani 10 5 15 60 25. Pupu 8 7 15 60 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa peserta tes jumlah siswa yang tuntas 11 orang (44%). Sedangkan siswa yang belum tuntas 14 orang (56%). Ketuntasan belajar klasikal = 44%. 3. Hasil Wawancara Siklus I Dari hasil wawancara dengan diperoleh informasi bahwa hampir semua siswa masih belum tentang bagaimana cara menyelesaikan operasi hitung campuran. Karena itu kemampuan pengetahuan masih perlu ditingkatkan lagi. 4. Data Hasil Observasi Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dengan menggunakan pembelajaran model think-pair-share. Setelah diamati Tabel 3.2 menunjukkan bahwa persentase hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi aktitas guru adalah: jumlah skor perolehan skor max X 100% = 26 40 = 65%. 348

Gambaran ini membuktikan bahwa kegiatan observasi aktivitas guru masih perlu ditingkatkan lagi. Tabel 3.2 Hasil Observasi Aktifitas Guru siklus I No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menyampaikan materi yang akan dipelajari Membentuk kelompok asal Membagi LKS Mengarahkan siswa kelompok asal untuk membentuk kelompok inti Membimbing siswa kelompok inti untuk menyesaikan LKS Mengarahkan kelompok inti untuk kembali ke kelompok asal Mengarahkan siswa masing-masing kelompok asal untuk presentase Tabel 3.3 Hasil Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Membentuk kelompok asal Berkumpul dengan kelompok inti Mengerjakan LKS Berkumpul kembali ke kelompok asal Persentase hasil kerja kelompok Gambaran tabel diatas dapat dilihat bahwa persentase hasil observasi aktivitas siswa pada siklus yang diperoleh adalah: = 54%. jumlah skor perolehan skor max X 100% = 19 35 Agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi maka observasi aktivitas siswa masih perlu ditingkatkan lagi. 5. Refleksi Hasil Tindakan Siklus I Sesuai dengan hasil pengamatan memperlihatkan bahwa hampir dari setengah siswa belum dapat menyelesaikan soal tentang dampak polusi terhadap kesehatan manusia dengan benar, dan dalam membuat kesimpulan siswa masih perluh diarahkan dan ditingkatkan lagi. 3.1.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan Tindakan Siklus II Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II mengacu pada kegiatan yang dilaksakan pada siklus I. 349

Tabel 3.4 Hasil Tes Individu Siklus II Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 No. Nama No Soal/ Tuntas Skor Soal Jumlah Skor Nilai 1 2 3 Perolehan Ya Tidak 10 10 15 1. Moh.Sultan Aksan 8 8 9 25 71 2. Haykal G. Ismail 9 9 10 28 80 3. Alvan 9 10 11 30 86 4. Deny Arya 10 9 7 27 77 5. Moh.Alif Ramadan 9 10 10 29 83 6. Moh. Al ghifari 10 7 8 25 71 7. Regian Saputra 10 10 10 30 85 8. Moh. Jahfal 8 9 11 28 80 9. Sultan Akbar 10 10 9 29 83 10. Wasil Habus 9 9 11 29 83 11. Alkfayed 10 8 10 28 80 12. Adit Fayet 10 10 10 30 86 13. Indah Ayu 10 11 9 30 86 14. Aryo Dwi 10 10 7 27 77 15. Amanda Setiawan 9 10 8 27 77 16. An nisa Alifa 10 10 10 30 86 17. Adrian 10 10 11 31 88 18. Alwiyah 9 10 10 29 83 19. Muhidah 9 10 12 31 88 20. Dafina Alya 8 10 9 27 77 21. Iksan Khan 10 11 10 31 88 22. Widy 10 10 8 28 80 23. Fatima Azhari 11 10 9 29 83 24. Meliyani 10 6 6 22 63 25. Puput 8 8 5 21 60 Sajian tabel diatas menunjukkan bahwa dari 25 orang siswa peserta tes jumlah siswa yang tuntas 23 orang (92%) dan siswa yang belum tuntas hanya 2 orang (8%). Ketuntasan belajar klasikal = 92%. 3. Hasil Wawancara Siklus II Setelah selesai hasil tes individu siklus II, peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa siswa. Dari hasil wawancara diperoleh data bahwa dari 3 nomor soal tes individu siklus II soal nomor 1 dan 2 hampir semua siswa dapat mengerjakannya dengan benar. 350

4. Data Hasil Observasi Siklus II Tabel 3.5 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Menyampaikan tujuan pembelajaran. Menyampaikan materi yang akan dipelajari Membentuk kelompok asal Membagi LKS Mengarahkan siswa kelompok asal untuk membentuk kelompok inti Membimbing siswa kelompok inti untuk menyesaikan LKS Mengarahkan kelompok inti untuk kembali ke kelompok asal Mengarahkan siswa masing-masing kelompok asal untuk presentase Setelah diamati tabel diatas menunjukkan bahwa persentase hasil yang diperoleh dari kegiatan observasi aktitas guru pada siklus II adalah: jumlah skor perolehan skor max 100% = 38 40 = 95%. Gambaran ini membuktikan bahwa kegiatan observasi aktivitas guru mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II dan telah memperlihatkan hasil yang memuskan. Tabel 3.6. Hasil Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II No. Aspek Yang Diamati 1 2 3 4 5 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Memperhatikan penjelasan guru Menjawab pertanyaan guru Membentuk kelompok asal Berkumpul dengan kelompok inti Mengerjakan LKS Berkumpul kembali ke kelompok asal Persentase hasil kerja kelompok Gambaran Tabel 3.6 dapat dilihat bahwa persentase hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II yang diperoleh adalah: 33 19 X 100% = 35 35 = 94%. Ini membuktikan bahwa kegiatan observasi aktifitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang memuaskan. 6. Refleksi Hasil Tindakan Siklus II Berdasarkan hasil analisis data tes akhir tindakan pada siklus II, daya serap klasikal yang diperoleh adalah 92% dan hanya terdapat 2 orang siswa yang belum tuntas. Walaupun terdapat 2 orang siswa yang belum tuntas namun ketuntasan belajar klasikal sudah lebih dari 75%. 351

IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 6 Palu pada materi operasi hitung campuran. 2. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat melatih siswa untuk saling menghargai sesama teman sekelas tanpa memperhatikans status sosial. 4.2 Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, peneliti mengemukakan beberapa saran: 1. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw perlu memperhatikan pemanfaatan waktu secara cermat dan hati-hati. 2. Apabila melaksanakan pembelajar secara berkelompok, sebaiknya di samping memperhatikan kemampuan akademik guru/peneliti hendaknya memperhatikan pula nilai-nilai sosial yang ada dalam kelas (selain suku dan jenis kelamin). DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Mustaqim Burhan. Ayo belajar matematika. Pusat Perbukuan Departemen Nasional Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Djaeng, Maxinus. 2007. Belajar dan Pembelajaran Matematika. Palu: FKIP Universitas Tadulako, Palu. Hamalik, 2003. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar: Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Krismanto, 2003. Beberapa Teknik, Model, dan Strategi dalam Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran 352

Guru (PPPG) Matematika. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 4 Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah (Classroom Action Research). Jakarta: Bumi Aksara, 2009. Suyono, 1996. Penjajakan Profil Kebutuhan Profesional Guru SD. Hasil Hasil penelitian Malang. Sagala, Syaiful, 2011. Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta 353