K3 dan Lingkungan. Pertemuan ke-12

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

JAMSOSTEK. (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemeliharaan, perawatan, perbaikan kendaraan-kendaraan dinas angkutan

2. DETONATOR 1. DEFINISI BAHAN PELEDAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. sumber daya dan dana yang ada. Faktor manusia atau tenaga kerja sebagai penggerak utama

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

PEMBELAJARAN IV PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Konstitusi Indonesia pada dasarnya memberikan perlindungan total bagi rakyat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/MEN/98 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PELAPORAN DAN PEMERIKSAAN KECELAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. menuntut produktivitas kerja yang tinggi. Produktivitas dan efisiensi kerja yang baik

: Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan Nomor : Kep. 24 /DJPPK/V/2006 Tanggal : 17 Mei 2006

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

PEDOMAN PENERBITAN IJIN GUDANG BAHAN PELEDAK

PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

2016, No Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150,

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

BAB 1 PENDAHULUAN. Potensi bahaya dan risiko kecelakaan kerja antara lain disebabkan oleh

MMS CONSULTING Advocates & Counselors at Law

BAB I PENDAHULUAN. program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

BAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 63 TAHUN 2000 (63/2000) TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN TERHADAP PEMANFAATAN RADIASI PENGION

PERLINDUNGAN,PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN

Elemen 3 ORGANISASI & PERSONIL

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hukum dapat diartikan sebagai norma hukum yakni norma yang dibuat

BAB II PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN JAMSOSTEK OLEH PENGAWAS KETENAGAKERJAAN. A. Gambaran Umum Seputar Pengawas Ketenagakerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 1 : PENDAHULUAN. merupakan kondisi yang menunjukkan Indonesia tidak dapat menghindarkan diri dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah-masalah baru yang harus bisa segera diatasi apabila perusahaan tersebut

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER. 12/MEN/VI/2007 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pemba

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA (JAMSOSTEK)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam UU RI Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja dituliskan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1992 TENTANG JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

Lampiran 1 Daftar pertanyaan wawancara kepada pihak PT. Suka Jaya Makmur

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Disisi lain kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002

BAB I PENDAHULUAN. apabila negara dapat memberi peluang bagi seluruh masyarakat untuk

-9- keliru. Personel AOC melakukan landing yang menyimpang dari prosedur

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 10 SERI C PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 07 TAHUN 2002 TENTANG

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ARTIKEL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KECELAKAAN KERJA KONSTRUKSI

PENDAHULUAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Kuliah K3L KE 10

BAB III TINJAUAN HUKUM TENTANG KEWAJIBAN PENGUSAHA DAN PEKERJA. Menurut Undang-undang No. 13 Tahun 2003 dalam passal 1 angka (2)

JOB SAFETY ANALISYS TERHADAP PERALATAN YANG DIGUNAKAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG. OLEH: Hendra Wahyu NIM

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

2015, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang

PEMELIHARAAN SDM. Program keselamatan, kesehatan kerja Hubungan industrial Organisasi serikat pekerja

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang selanjutnya d

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 09/PER/M/2008


K3 Konstruksi Bangunan

PEDOMAN TEKNIS PEMELIHARAAN TABUNG LPG

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM

3. Bagaimanakah pelaksanaan kerja lembur: a. Pada hari kerja biasa b. Pada hari istirahat mingguan c. Pada hari libur nasional d. Apakah ada surat per

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Ramli, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya sebuah kecelakaan. Istilah risiko (risk) memiliki banyak definisi,

TIN211 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja Industri Materi #3 Ganjil 2016/2017. Sistem Manajemen K3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Proyek Konstruksi dan Peran Manajer. satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

K3 dan Lingkungan Pertemuan ke-12

Organisasi K3 Sasaran pokoknya adalah mengajak seluruh personel di dalam suatu usaha bersama pada suatu pencegahan kecelakaan dan penegakan kesehatan kondisi kerja

Pendekatan Manajemen Departemen Keselamatan Departemen Hubungan Antar Pekerja atau Hubungan antara pimpinan dan Karyawan Personil Penyusun dan Pengatur

Pendekatan Non-Manajemen Komisi Keselamatan Motivasi, mempertahankan minat, dan partisipasi

Proses Manajemen Keselamatan

Pengawasan K3

Sistem Manajemen K3 SMK3 (Sistem Manajemen K3, Permenaker No.PER. 05/MEN/1996). ILCI (International Lose Control Institute) NOSA (National Occupational Safety Association) Prima Nirbhaya (KPC)

SMK3 Permenaker No.PER. 05/MEN/1996 Terdiri dari 10 Bab. 12 Pasal, serta 4 Lampiran. Bab I (Ketentuan Umum) Bab II (Tujuan dan Sasaran) Bab III ( Penerapan SMK3) Bab IV (Audit SMK3) Bab V (Kewenangan Direktur) Bab VI (Mekanisme Pelaksanaan Audit) Bab VII (Sertifikat K3) Bab VIII (Pembinaan dan Pengawasan) Bab IX (Pembiayaan) Bab X (Ketentuan Penutup)

ILCI dan NOSA Menyebutkan bahwa sistem kerja yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut : Identifikasi Bahaya Menyusun Standar Kinerja dan Sistem Pengukuran Menyusun Standar Pertanggunggugatan Mengukur Kinerja Terhadap Standar Mengevaluasi Hasil yang Dicapai Melakukan Koreksi terhadap Penyimpangan yang ada

Prima Nirbhaya Sistem Manajemen K3 yang diinisiasi oleh PT. Kaltim Prima Coal (KPC) ini menerapkan basis pendekatan dengan prinsip: Perencanaan Pelaksanaan Tinjauan Berkala Tindak Lanjut (Plan, Do, Check, Action = PDCA).

Penanganan Bahan Peledak Penanganan bahan peledak harus dilaksanakan oleh orang yang terampil dan telah teruji kecakapannya.

Cara Penanganan Handak Menurut Kepmen No. 555. K/26/MPE/1995 penang bahan peledak terdapat pada pasal 52-79. Di dalam Gudang Pengangkutan Front Penambangan/Peledakan

Di dalam Gudang (Ps 52-71) Petugas gudang dapat membuat laporan masuk-keluar bahan peledak sesuai form yang sudah ditentukan. Petugas gudang harus mempunyai mental fisik yang baik. Penyusunan kotak bahan peledak sesuai prosedur (8 tumpuk untuk ANFO dan 3 kotak untuk dinamit). Layout diatur sedemikian rupa agar jalan dapat dilalui dengan cepat tanpa menyentuk bahan peledak. Petugas gudang tidak boleh membawa besi dan atau barang yang mudah terbakar. FIFO (First in First out). Kotak bekas bahan peledak tidak disimpan di dalam gudang.

Pengangkutan (Ps 72) Harus diserahkan dalam waktu 1x24 jam sejak tiba di wilayah kegiatan pertambangan. Pengangkutan harus dalam peti aslinya. KTT membuat peraturan dalam hal pengangkutan.

Front Penambangan/Peledakan (Ps 73-79) KTT membuat peraturan perusahaan. Setiap mesin peledak, harus ada kunci/engkol, sehingga tanpa kunci tersebut peledakan tidak dapat dilakukan. Pekerjaan peledakan dilakukan oleh orang yang berkemampuan, tersertifikasi, dan memiliki KIM (Kartu Izin Meledakkan). Pada sleeping blasting, tidak boleh menggunakan detonator dalam lubang ledak dan dilakukan pengamanan pada area sekitar. (Jika harus ada detonator, perlu izin Kepala Pelaksasna Inspeksi Tambang).

Jaminan Sosial Tenaga Kerja Perhatian pengusaha tidak hanya berhenti pada pencegahan, bila terjadi kecelakaan kerja makapengusaha semestinya memberi perhatian, yaitu berupa santunan.

Dasar Hukum UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Kepres No. 22 Tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Permenaker No. 05/MEN/1993 tentang Petunjuk teknis pendaftaran kepesertaan, pembayaran, iuran, pembiayaan santunan, dan pelanggaran.

Manfaat Program Jamsostek yang diselenggarakan oleh PT. ASTEK (persero), sekarang (sejak 1 Juli 2015) menjadi BPJS Ketenagakerjaan, memberikan manfaat dan keuntungan bagi para pekerja dan pengusaha. Pekerja dan keluarganya memiliki rasa aman. Pengusaha dapat menciptakan rasa aman di lingkungan kerjanya sehingga meningkatkan produktivitas.

Perlindungan Jamsostek Peristiwa kecelakaan Sakit Hamil Bersalin Cacat Hari tua Meninggal dunia Hal-hal tersebut mengakibatkan berkurangnya dan terputusnya penghasilan tenaga kerja dan/atau membutuhkan perawatan medis.

TERIMA KASIH