BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah

BAB I PENDAHULUAN. diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang menimpa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat menciptakan suatu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan sangat pesat, khususnya pada masa perdagangan bebas seperti

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menempuh berbagai macam agar tetap survive. Saat ini sumber daya

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti saat ini, persaingan bisnis semakin ketat baik

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut dapat bersaing dalam era perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. Seiring kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini sudah mulai pulih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adanya aktivitas usaha ke arah persaingan untuk meraih pangsa pasar yang terbesar.

BAB I PENDAHULUAN. manapun. Dengan adanya globalisasi yang didukung oleh kemampuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

ABSTRAK ANALISIS PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK PADA PT

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi secara cepat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bermunculan usaha-usaha baru baik meniru usaha yang telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak defenisi yang berbeda. Menurut

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan mutu produk yang dihasilkan baik barang atau jasa. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi globalisasi yang semakin cepat kemajuannya memicu persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk tercapainya suatu tujuan yang telah ditentukan oleh setiap level manajemen.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Masyarakat akan semakin kritis memilih barang dan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki semester kedua pertumbuhan perekonomian Indonesia. diprediksi akan mengalami kenaikan antara 4,3%-4,6%, seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi pada dunia perekonomian dewasa ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan bisnis di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, bagi negara-negara di dunia memasuki fase baru yang membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan sangat pesat pada masa perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecocokan untuk pemakaian (fitness for use). Definisi lain yang lebih menekankan

TQM IMPLEMENTATION. The Need for Change Background. The New Manufacturing Environment 03/06/2015

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

Bab1 PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan tentu tidak akan lepas dari faktor akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap perusahaan untuk dapat bersaing dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tumbuhnya kembali perekonomian di Indonesia saat ini disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam suatu instansi pemerintah maupun swasta sangat diperlukan adanya

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN CAHAYA BARU PUTRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM), apakah di perusahaan ini prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usaha perusahaan (Soemarso 2004:34). Laporan keuangan digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas produk untuk memuaskan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen mutu terpadu yang biasa dikenal dengan istilah Total

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Dalam pencapaian persaingan perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dan jumlah pesaing menuntut setiap produsen memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus pula bersaing dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh

DWI PURNOMO FTIP - UNPAD

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang terbuka. Era globalisasi ini telah muncul sebagai fenomena baru

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau berbagai aspek kehidupan sehingga secara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Era saat ini mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

PENGARUH BIAYA KUALITAS TERHADAP PENGENDALIAN PRODUK CACAT (STUDI PADA CV. EKA PUTRA LAS)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era pasar persaingan global, setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan bisnis antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merombak kehidupan perekonomian ke arah yang lebih maju. Hal ini dapat. terjual namun terlalu sedikit konsumen yang membeli.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, pertumbuhan dan perekonomian serta teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Penerapan..., Oktafianus, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, penanganan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan untuk mempertahankan keadaan going concern atau suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam situasi yang bergejolak, berubah sangat cepat, dan sulit diprediksikan. Keadaan ini merupakan kelanjutan dari krisis moneter yang mendera Indonesia sajak beberapa tahun yang lalu. Krisis moneter tersebut merupakan pukulan telak bagi dunia usaha di Indonesia, yang dapat dilihat dari terjadinya kemunduran dan bahkan kebangkrutan. Kebangkrutan perusahaan dapat terjadi karena pada saat krisis harga bahan baku melonjak dan ini berpengaruh terhadap biaya produksi perusahaan, sehingga dampak dari itu semua harga barang atau jasa mengalami peningkatan. Selain aspek harga, dampak dari krisis moneter juga mempengaruhi aspek ketepatan waktu penyerahan barang atau jasa terhadap konsumen. Dengan adanya peningkatan harga, perusahaan harus bisa memenuhi kebutuhan konsumen secara tepat waktu, sehingga pola produksi harus disesuaikan dengan keadaan saat itu. Banyak perusahaan yang terkejut dengan krisis tersebut mengakibatkan banyaknya penundaan penyerahan barang atau jasa terhadap konsumen. Keadaan seperti ini mengakibatkan banyak perusahaan tidak dapat bertahan. Manajemen perusahaan yang dapat keluar dari krisis berusaha untuk memulihkan kondisi perusahaannya melaluui pengelolaan perusahaan yang bijaksana, transparan, efektif dan efisien. Usaha dalam memantapkan kondisi perusahaan dipersulit dengan berlakunya era perdagangan bebas. Dalam era perdagangan bebas ini perusahaan dituntut untuk lebih siap dalam menjalankan bisnisnya, karena dalam era ini tidak ada pembatasan produk, artinya negara manapun di dunia ini yang mampu memproduksi diperbolehkan untuk menjual barangnnya kemanapun. Sehinga kualitas, harga dan ketepatan waktu sangat berpengaruh pada kelangsungan perusahaan. Hal ini berakibat semakin banyak pesaing baru, disamping pesaing lama yang turut bermain dibisnis untuk memperebutkan pangsa pasar yang juga meluas. Untuk itu perusahaan-perusahaan di negara berkembang seperti Indonesia harus berbenah diri dalam menghadapi era perdagangan bebas ini. Salah satu cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk dapat bertahan dan memperluas pangsa

pasarnya dalam era perdagangan bebas ini adalah dengan menpunyai kemempuan bersaing. Strategi bisnis yang dapat dilakukan adalah dengan memberi perhatian pada kepuasan konsumen, yang berarti memenuhi tuntutan konsumen yang semakin berkembang, yaitu produk yang berkualitas (quality), harga murah (cost), da pelayanan (service) yang memuaskan. Kualitas menjadi salah satu kunci dalam menerangkan persaingan global saat ini. Kualitas didefinisikan sebagai keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik produk atau jasa yang sesuai dengan kemampuannya memenuhi kebutuhan yang telah ditetapkan. Konsumen sering kali mengedepankan kualitas diatas variabel lainnya. Hal ini berarti setiap perusahaan harus mampu menghasilkan produk atau jasa yang semakin berkualitas tinggi, dengan biaya produk yang ditekan serendah mungkin, dengan harga produk atau jasa yang layak, memiliki keunggulan terhadap mutu yang diminta, kegiatan promosi yang lebih efektif dan proses pendistribusian produk atau jasa yang semakin cepat kepada pelanggan. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas, produktivitas, efisiensi dan efektivitas perlu dilakukan secara terencana dan melibatkan partisipasi aktif dari semua unsur terkait dalam perusahaan, agar pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancar. Salah satu usaha yang harus dilakukan oleh manajemen dalam meningkatkan efektivitas adalah menentukan arah dan tujuan dari perbaikan produktivitas dan kualitas. Dalam hal tersebut dilaksanakan selaras dengan arah jangka panjang perusahaan. Arah perbaikan tersebut diformulasikan oleh manajemen ke dalam suatu kebijaksanaan untuk perbaikan proses tersebut, dalam hal ini bibutuhkan suatu system pengendalian metu yang sesuai dengan permasalahan diatas. Pengendalian mutu juga dikembangkan oleh AS selama pasca perang dunia ke II dan kemudian diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1950-an, pada saat itu keadaan produk Jepang masih di bawah kualitas yang seharusnya. Sampai pada tahun 1970-an kualitas barang manufaktur di Jepang melampaui kualitas yang dihasilkan pesaing dari barat. Total Quality Managemen atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan sebutan Manajemen Mutu Terpadu merupakan konsep yang terlahir dari studi tentang keberhasilan perusahaan-perusahaan Jepang dalam memerapkan pengendalian mutu.

Dasar pemikiran perlunya manajemen mutu terpadu sangatlah sederhana, yaitu bahwa cara terbaik agar dapat bersaing unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas terbaik. Untuk menghasiklkan kualitas terbaik itu diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan terhadap kemenpuan manusia, proses dan lingkungan. Cara terbaik agar dapat memperbaiki kemampuan komponen-komponon tersebut secara berkesinambungan adalah dengan menetapkan manajemen mutu terpadu. Vincent Gasperrzs, dalam bukunya Total Quality Manageman (2001;56)mendefinisikan Total Quality Manageman adalah : Suatu cara untuk meningkatkan performasi secara terus menerus pada setiap level operasi, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi, dengan menggunakan semua SDM dan modal yang tersedia. Focus utama manajemen mutu terpadu adalah kepuasan pelanggan terhadap mutu atau jasa perusahaan Sedangkan menurut Hansen.Mowen dalam Glosarium (2004;568), Total Quality Manageman adalah: Pendekatan yang memungkinkan produsen untuk bekerja keras menciptakan lingkungan yang akan memungkinkan pada pekerja untuk membuat produk sempurna tanpa cacat. Penerapan manajemen mutu terpadu dalam suatu perusahaan dapat memberikan beberapa manfaat utama dalam meningkatkan laba serta daya saing perusahaan yang bersangkutan. Dengan melakukan perbaikan kualitas secara terus menerus maka perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui pasar yaitu perusahaan dapat memperbaiki posisi persaingan sehingga pangsa pasar semakin luas dan harga jualnya layak. Penerapan manajemen pada suatu perusahaan sangat berperan dalam mendukung pencapaian standar mutu sehingga dapat diterapkannya manajemen mutu terpadu pada suatu perusahaan diharapkan dapat memperbaiki mutu produk. Seperti yang dikemukakan diatas keberhasilan perusahaan dalam mencapai standar mutu, harus disertai dengan kinerja perusahaan.

Kinerja perusahaan merupakan suatu proses penilaian dalam melaksanakan fungsi pekerjaan atau kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi yaitu untuk mendapat keuntungan. Kinerja suatu perusahaan atau menejemen suatu perusahaan dapat dilihat dari pencapaian realisasi dari hasil dari fungsi pekerjaan, factor yang berpengaruh dan pencapaian tujuan. Jika ketiga hal ini dilakukan secara cermat dan tepat, yaitu sesuai dengan pedoman dan prosedur yang ada maka hal tersebut akan membantu tercapainya kinerja yang baik. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul : PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (TQM) TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN. ( Studi Kasus pada PT. SANLIT INTI PLASTIK ) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti adalah: 1. Bagaimana pengaruh penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT. SANLIT INTI PLASTIK 2. Bagaimana kinerja perusahaan PT. SANLIT INTI PLASTIK 3. Bagaimana pengaruh penerapan Manajemen Mutu Terpadu terhadap kinerja perusahaan PT. SANLIT INTI PLASTIK 1.3 Tujuan Penelitian Yang diharapkan dari penelitian ini untuk menganalisis: 1. Pengaruh penerapan Manajemen Mutu Terpadu di PT. SANLIT INTI PLASTIK. 2. Kinerja perusahaan di PT. SANLIT INTI PLASTIK 3. Pengaruh penerapan Manajemen Mutu Terpadu terhadap kinerja perusahaan PT. SANLIT INTI PLASTIK

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1.Penulis Hasil penelitian ini akan meningkatkan pemahaman akan masalah Manajemen Mutu Terpadu terhadap kinerja perusahaan 2. Perusahaan Sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi penerapan Manajemen Mutu terpadu dalam kaitannya dengan kinerja perusahaan sehingga diperoleh produk yang berkualitas tinggi 3.Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian sejenis. 1.5 Kerangka Pemikiran Perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan yang begitu kompetitif. Hal ini menuntut perusahaan untuk melakukan usaha yang keras agar produk atau jasanya dapat diterima dan memiliki nilai lebih tinggi bagi penggunanya yaitu dengan memberi perhatian pada mutu produk dan jasanya. Dengan meningkatnya mutu dari produk yang dihasilkan, diharapkan tujuan dari perusahaan pun dapat tercapai. Kata mutu atau kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, diantaranya adalah : Buddy Ibrahim (2000;1), mendefinisikan mutu sebagai: Mutu adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan internal dan eksternal, serta eksplisit dan implisit. Strategi ini menggunakan sumber daya manajemen, modal dan teknologi, peralatan, material sistem dan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang mempunyai nilai tambah dan manfaat serta memberi keuntungan bagi para pemegangn saham.

Dalam ISO 8402, mutu didefinisikan sebagai : Totalitas dari karakteristik dari suatu produk yang menunjang kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Kualitas sering kali diartikan sebagai kepuasan pelanggan (customer satisfaction ) atau konfirmasi terhadap kebutuhan. Menurut Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2001), Total Quality Manageman adalah : Suatu konsep manajemen moderen yang berusaha untuk memberika respon secara tepa terhadap kekuatan eksternal maupun internal organisasi. Manajemen Mutu Terpadu adalah pendekatan organisasi secara menyeluruh untuk meningkatkan kualitas semua proses produksi dan pelayanan organisasi yang berkesinambungan. Menurut Direktur G,E.,Jhon F. Welch.Jr (2000:81) Mutu adalah jaminan terbaik kita atas kesetiaan pelanggan, pertahanan terkuat kita dalam menghadapi para pesaing, dan satu-satunya jalan menuju pertumbuhan dan pendapatan yang langsung. Berhasil tidaknya manajemen mutu terpadu tersebut diterapkan di perusahaan apat dilihat dari ukuran keberhasilan Gugus Kendali Mutu dan indikasinya adalah : 1. Mutu produk yang dihasilkan 2. Biaya, menyangkut efisiensi maupun pengendaliannya 3. Sikap, yaitu perbaikan terhadap mobilitas, aktivitas dan kepribadian setiap pekerja 4. Efektivitas, menyangkut kemampuan perusahaan untuk mencapai hasil yang telah ditetapkan dalam tujuan perusahaan Dalam menerapan mutu tudak hanya melibatkan perbaikan mutu saja tetapi perbaikan dalam semua bagian baik itu proses, struktur organisasi, komitmen karyawan dan kinerja perusahaan.

Pengertian kinerja menurut Hansen. Mowen (2004;510), adalah Suatu ukuran tentang seberapa konsisten dan baiknya fungsi sebuah produk. Dari definisi diatas kinerja dianggap penting dalam perbaikan mutu produk karena dengan adanya kinerja pimpinan perusahaan dapat mengukur mutu dari poduknya. Jadi berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja perusahaan adalah suatu tingkat kemampuan perusahaan dalam mengatur kegiatan di dalam perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa secara efisien sehingga tujuan dari perusahaan dapat tercapai yaitu pendapatan atau laba yang maksimal. Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia atau organisasi dalam melaksanakan peranannya dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya. Ada beberapa macam ukuran yang digunakan dalam mengukur kinerja suatu perusahaan, baik itu manajerial maupun manajemen. Macam-macam ukuran yang digunakan oleh Mulyadi (2001;434), adalah : 1. Ukuran kinerja tunggal 2. Ukuran kinerja beragam 3. Ukuran kinerja gabungan Berkaitan dengan pernyataan tersebut bahwa manajemen mutu terpadu adalah suatu usaha untuk meningkatkan mutu dari produk perusahaan maka salah satu aspek yang harus mendapat perhatian pula adalah bagaimana kinerja perusahaan tersebut dalam mencapai tujuan dasar perusahaan. 1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Jenis penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode deskriptif menurut Moh. Nazir (2004 : 54) adalah:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Data yang penulis kumpulkan meliputi data primer dan sekunder yang kemudian akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari. 1.6.2 Tehnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan tehnik pengumpulan data, yaitu: 1. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu peninjauan secara langsung pada permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh data primer. Dilakukan dengan cara: a. Observasi, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian langsung terhadap objek yang diteliti. b. Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Kepustakaan Yaitu mengumpulkan data dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data sekunder sebagai landasan teoritis, untuk membahas masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. 1.6.3 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data, dalam hal ini adalah PT. SANLIT INTI PLASTIK. 2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan.

1.6.4 Operasional Variabel 1. Variabel independen adalah Manajemen Mutu Terpadu 2. Variabel dependen adalah kinerja perusahaan. I.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis melakukan penelitian pada PT. SANLIT INTI PLASTIK yang berlokasi di Jalan Industri III/8, Leuwi Gajah, Cimahi Selatan, Bandung. Waktu yang diperlukan untuk penelitian dimulai pada bulan September 2008.