pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. bentuk penyaluran dana kemasyarakat baik bersifat produktif maupun konsumtif atas dasar

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Istilah kredit berasal dari bahasa yunani credere yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah menyangkut pengentasan kemiskinan dan pengangguran. Kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank atau perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan di

BAB I PENDAHULUAN. semua kebutuhan keuangan mereka sehari-hari.bank dijadikan sebagai tempat. melakukan pembayaran, atau melakukan penagihan.

BAB I PENDAHULUAN. mendorong masyarakat mencari dana untuk mendirikan suatu usaha. 1. yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia mondren sekarang ini peranan perbankan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga financial intermediary yang menjadi. kekurangan dana. Karena itu industri perbankan mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan penyaluran dana ke masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan perbankan memiliki fungsi yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dijanjikan oleh orang lain yang akan disediakan atau diserahkan. Perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia perbankan, terutama perbankan syari ah tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, dalam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. perbankan tetap memegang peranan penting dalam lalu-lintas perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki untuk disimpan dengan tujuan untuk mengelola uang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai peningkatan kemampuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi

BAB I PENDAHULUAN. H. Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Pustaka Setia, Bandung, 2013, hlm.33.

BAB I PENDAHULUAN. nasional juga turut melema. Kondisi yang justru berkebalikan dengan perekonomian

PENDAHULUAN. maupun individu untuk menjalankan kehidupan ini. Dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai aktivitas keuangan. Aktivitas keuangan yang. bank tidak hanya terbatas pada penyimpanan dana dan penyaluran

A. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI. maupun lembaga yang melancarkan arus uang dari masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. landasan operasi yang lebih jelas bagi bank syariah. Sebagai tindak lanjut UU

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan kegiatan ekonomi di Surakarta semakin

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga aspek muamalah, khususnya ekonomi Islam.Al-Quran secara tegas. Allah SWT berfirman dalam al-quran yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. keterbatasan saran pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-nilai Islam. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara,

BAB I PENDAHULUAN. dan universal yang mengatur semua aspek, baik sosial, ekonomi, dan politik

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat serta memberikannya jasa bank lainnya. 1 Sedangkan

ALI NURYADIN

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang tidak pernah merasa puas terhadap kebutuhan sehari-harinya selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini semakin disadari bahwa dengan semakin. bertambahnya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan dalam menunjang dan memback up,kegiatan perekonomian.perbankan

Analisis SWOT Terhadap Kredit Usaha Pedesaan PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit Ajung Jember

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. memberatkankalangan yang tidak mampu tetapi, juga memberatkan dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintah. dalam bentuk kredit maupun bentuk lainnya (Kasmir, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta

BAB I PENDAHULUAN. pandangan Islam, nikmat Allah hampir tak terbatas. 1 Manusia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan masyarakat. Kecepatan, kemudahan, dan keamanan

BAB I PENDAHULUAN. namanya bank. Baik negara maju maupun negara berkembang membutuhkan. melakukan berbagai macam aktivitas keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. penting untuk menentukan keberhasilan bisnis ini 1. Yang dimaksud dengan

BAB I PENDAHULUAN. tetapi jika dilihat kondisi UMKM di Indonesia, dapat dikatakan bahwa UMKM kurang

BAB I PENDAHULUAN. persatuan. Hal ini terlihat dari unsur-unsur yang dicapai dari inti agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah pertama yang berdiri `di Indonesia adalah Bank Muamalat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT PADA PD. BPR. ROKAN HULU PASIR PENGARAIAN MUHAMMAD ISRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara baik secara ekonomi makro mikro ataupun kegiatan moneter.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan penggerak ekonomi yang fungsinya tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan konsumen atau disebut sebagai nasabah bank. nasabahnya melalui pemberian informasi yang benar dan jelas mengenai setiap

BAB I PENDAHULUAN. Islam agama yang sempurna, yang diturunkan oleh Allah SWT kepada. Nabi Muhammad SAW yang memiliki sekumpulan aturan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan. langsung terhadap peningkatan laba perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut kadang-kadang disebut majikan atau pemberi kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. bank di suatu Negara dapat dijadikan tolak ukur kemajuan Negara tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. yang kita ketahui sistem perekonomian negara-negara di dunia. Tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis dan perbankan. Masyarakat sangat membutuhkan kehadiran

Tata Cara Pengaduan Permasalahan Transaksi Keuangan

TINJAUAN TENTANG PENYELESAIAN WANPRESTASI ATAS DI PD BPR BANK BOYOLALI

PENYELESAIAN KREDIT MACET DI KOPERASI BANK PERKREDITAN RAKYAT (KBPR) VII KOTO PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. mengambil kebijakan dan langkah-langkah pembangunan yang proposional. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. integral dan komprehensif, sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi Islam mengacu

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PROSES JUAL BELI PERUMAHAN SECARA KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi hanya melakukan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN. masalah ini disebabkan, salah satu tolok ukur kemajuan suatu negara adalah dari

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal. sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia perbankan hendaknya memberikan dampak positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam. memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan dan dunia usaha maupun jasa lainnya. demokrasi ekonomi dan menggunakan prinsip kehati-hatian.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada

BAB I PENDAHULUAN. disuatu Negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan Negara yang. lainnya hanyalah merupakan pendukung dari kedua kegiatan diatas.

PELAKSANAAN PELAYANAN E-BANKING DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH PADA PT. BANK RIAU KEPRI CABANG SYARIAH PEKANBARU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Pemberian Kredit Pada Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Pasir Pengaraian

BAB I PENDAHULUAN. maupun dilihat dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. 1 Zakat berarti suci,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB II LANDASAN TEORI. pelayanan jasa kepada masyarakat. Secara umum pengertian bank adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. barter merupakan suatu sistem pertukaran antara barang dengan barang atau

BAB I PENDAHULUAN. menunculkan bidang-bidang yang terus berkembang di berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN 66. Aksara, 2001, h.1. 1 Mansur, Ekonomi Islam, Salatiga :STAIN Salatiga Press, 2009, h.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan sehingga manusia yang satu tidak bisa dipisahkan dengan yang lainnya. Sehingga terciptanya kerjasama antara yang satu dengan yang lainnya dan tercipta rasa saling tolong-menolong antara yang satu dengan yang lainya. Sebagaimana fiman Allah SWT dalam al-quran yang berbunyi : Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-nya. (QS. al-maidah : 2). 1 Bank adalah usaha di bidang keuangan yang menarik dan mengeluarkan uang di masyarakat, terutama memberikan kredit dan jasa di lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Dalam Undang-Undang No.10 tahun 1998 tentang perbankan dirumuskan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. 2 Perbankan adalah jenis perusahaan dengan kegiatan utama berupa pemberian semua jasa yang dibutuhkan nasabahnya baik nasabah penyimpan dana maupun nasabah peminjaman dana. Pelayanan ini pada dasarnya adalah 1 Departemen Agama RI, al-quran dan Terjemahannya, (Jakarta : PT. Tiga Serangkai, 2007), cet. ke XXI, h. 120. 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. 1

2 memberikan semua kegiatan keuangan yang dibutuhkan dan diinginkan oleh nasabah, sehingga nasabah memperoleh kemudahan dalam melakukan kegiatan transaksi keuangannya. Pelayanan yang prima atau service excellence adalah jenis pelayanan yang mampu memberikan harapan yang tertinggi dari nasabah terhadap pelayanan bank. 3 Mengingat pentingnya kedudukan perbankan maka pemerintah menyusun suatu undang-undang yang mengatur lembaga perbankan yaitu Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No.10 Tahun 1998 yang diantara isinya mengungkap pengertian mengenai Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Bank umum yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran, sedangkan Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. 4 Pada dasarnya bank adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang dalam kegiatan pokoknya mempunyai tiga fungsi, yaitu: 1. Menyimpan dana masyarakat dalam berbagai bentuk. 2. Menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada masyararakat, baik untuk pengembangan usaha maupun untuk keperluan pribadi. 3 Ade Arthesa dan Edia Handiman, Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, (Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia, 2006), cet. ke II, h. 12. 4 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Penerbit FE UI, 2001), cet. ke III, h. 87.

3 3. Menyediakan dan melaksanakan berbagai jasa yang diperlukan masyarakat dalam kegiatan perdagangan serta berbagai jenis jasa lainnya dibidang keuangan. 5 Dilihat dari segi kepemilikannya, terdapat bank milik pemerintah daerah yaitu bank-bank pembangunan daerah yang terdapat pada setiap Daerah Tingkat I. Lapangan usaha utama bank milik pemerintah daerah ini adalah menyediakan pembiayaan bagi pelaksanaan usaha-usaha pembangunan di daerah dengan cara: a. Memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasan dan pembaharuan proyek-proyek pembangunan daerah di daerah yang bersangkutan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah maupun yang diselenggarakan oleh perusahaan-perusahaan campuran antara pemerintah daerah dan swasta. b. Memberikan pinjaman untuk keperluan investasi, perluasandan pembaharuan perusahaan-perusahaan swasta yang merupakan proyekproyek pembangunan daerah. Pemberian kredit investasi kepada pihak swasta oleh bank pembangunan daerah hanya dapat dilakukan kepada perusahaan pribumi dengan mengutamakan pemberian kredit jangka menengah dan panjang dibidang pembangunan. c. Untuk kredit yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah, bank bertindak sebagai penyalur kredit untuk proyek-proyek Pemerintah Daerah. Disamping itu, Bank Pembangunan Daerah juga berperan sebagai pemegang kas Pemerintah Daerah. 6 5 Teguh Pudji Mujiono, Perbankan, ( Yogyakarta : Penerbit Liberty,1996),cet. ke I, h. 45. 6 Thomas Suyatno, Kelembagaan Perbankan, (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum, 2007), cet. ke II, h. 28.

4 Fungsi-fungsi bank telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW, fungsi-fungsi tersebut adalah menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan keperluan bisnis serta melakukan pengiriman uang. 7 Kemudian, pada awal tahun 1990-an muncul bank yang beroperasi dengan prinsip syariah. Sedangkan diskusi tentang bank syariah sebagai basis ekonomi internasional sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980. Prakarsa untuk mendirikan bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia pada tanggal 18-20 Agustus 1990. 8 Dalam Bank Syariah hubungan yang terjalin dengan nasabahnya adalah hubungan mitra investor dan pedagang, sedangkan dalam bank konvensional hubungannya sebagai kreditur dan debitur. Prinsip syariah dalam kegiatan usaha bank syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. 9 Walaupun hubungan yang terjalin antara bank dengan nasabahnya didasarkan pada prinsip kepercayaan, akan tetapi hal ini tidak dapat menjamin kemungkinan terjadinya friksi antara bank dan nasabah yang dapat disebabkan oleh empat hal: 1. Informasi yang kurang memadai mengenai karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan bank. 2. Pemahaman nasabah terhadap aktivitas dan produk serta jasa perbankan yang masih kurang. 7 Adji Waluyo Pariyatno, Perbankan Syariah, (Jakarta : Pkes Publishing, 2008), cet. ke II, h. 8. 8 Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), cet. ke I, h. 215. 9 Malayu S.P Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005), cet. ke II, h. 40.

5 3. Ketimpangan hubungan antara nasabah dengan bank, khususnya bagi nasabah peminjam dana. 4. Tidak adanya saluran yang memadai untuk memfasilitasi penyelesaian awal friksi yang terjadi antara nasabah dengan bank. Sedangkanupaya yang dapat dilakukan nasabah yaitu menyampaikan pengaduan kepada pihak perbankan baik secara lisan maupun secara tertulis. Setiap nasabah yang mempunyai keluhan tentang masalah yang berhubungan dengan transaksi yang dilakukannya dengan pihak perbankan dapat langsung menemui costumer servicebank yang bersangkutan dan mengisi formulir keluhan nasabah. Kemudian costumer serviceakan memproses pengaduan tersebut. Bank memiliki kewajiban untuk menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang ada sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.7/7 PBI/2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah. Lembaga penyelesaian pengaduan nasabah berada pada internal bank, sehingga penyelesaian dari pengaduan nasabah merupakan kebijakan internal bank. Apabila sengketa antara pihak bank dan nasabah tidak menemukan penyelesaian maka dilakukan mediasi, yaitu dengan melibatkan mediator. Dalam hal ini mediator tidak mempunyai kewenangan untuk memutuskan suatu sengketa. Ia hanya boleh memberikan masukan-masukan berupa alternatif solusi kepada pihak yang sedang bersengketa. Mediasi dalam perbankan diatur dalam PBI No.8/5PBI/2006 tentang Mediasi Perbankan. Lembaga mediasi perbankan untuk sementara dijalankan oleh Bank Indonesia. Selanjutnya, masalah yang menjadi keluhan nasabah pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjunguntuk periode tahun 2014 adalah: 1. Behubungan dengan produk ATM (Automatic Teller Machine). 2. Berhubungan dengan pembiayaan. 3. Berhubungan dengan jasa-jasa bank.

6 4. Pelayanan yang diberikan perbankan. 10 Dari uraian di atas maka sangat perlu adanya bagi PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung untuk memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang menjadi keluhan nasabah. Karena hal itu sangat berpengaruh terhadap nama baik bank dan citra bank dimata nasabah serta juga sangat berpengaruh terhadap kelancaran operasional perbankan sendiri. Sedangkan pengaduan yang disampaikan nasabah jelas suatu hal yang tak boleh diabaikan pihak perbankan. Pada dasarnya pengaduan nasabah ini mempunyai banyak nilai positif, diantaranya yaitu bank akan mengetahui kelemahan dan kekurangannya serta aspek-aspek apa saja yang perlu diperbaiki dalam sistem perbankan sehingga dengan adanya pengaduan dari nasabah membuat pihak bank berusaha untuk meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ada diatas, maka Penulis tertarik untuk meneliti, mengkaji dan membahas lebih dalam masalah tersebut dan menuangkannya dalam bentuk tulisan yang berjudul: Pelayanan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung Terhadap Nasabah Menurut Ekonomi Islam. B. Batasan Masalah Untuk lebih terarahnya penelitian ini, maka penulis membatasi permasalahannya kepada Pelayanan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung Terhadap Nasabah Menurut Ekonomi Islam. C. Rumusan Masalah 1. Apa saja bentukpengaduan nasabah terhadap pelayananpt. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung? 10 Asmariyanti, ( Costumer Service PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung), wawancara, Ujung Tanjung,10 Nopember2014.

7 2. Bagaimana tanggapan nasabah tentang pelayanan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung? 3. Bagaimana pelayanan pengaduan nasabah pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjungmenurut ekonomi Islam? D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui bentuk pengaduan nasabah serta tanggapan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung. b. Untuk mengetahui tanggapan nasabah PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung dalam memberikan pelayanan. c. Untuk mengetahui pelayanan pengaduan pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung menurut ekonomi Islam. 2. Kegunaan Penelitian a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang perbankan dan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi yang tertarik untuk meneliti masalah yang sama di masa yang akan datang. b. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai pentingnya keberadaan nasabah bagi perbankan. Oleh karena itu kepuasan nasabah harus diprioritaskan dan hak-hak nasabah harus dilindungi. c. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

8 E. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung TanjungKabupaten Rokan Hilir. Adapun alasan penulis meneliti pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjungkarena masalah tersebut belum pernah diteliti dan layak untuk diteliti. 2. Subjek dan Objek Penelitian Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah pimpinan, karyawan dan nasabah PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah pelayanan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung terhadap nasabah menurut ekonomi Islam. 3. Sumber Data a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari informan (pimpinan, karyawan dan nasabah PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung). b. Data Sekunder, yaitu data yang didapat dari literatur dan buku-buku serta dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian ini. 4. Populasi dan Sampel Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 1 orang pimpinan, 11 orang karyawan dan 250 orang nasabah yang mengajukan pengaduan padapt. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung. 11 Karena jumlah populasinya relatif banyak maka penulis menetapkan sampel1 orang pimpinan, 5 orang karyawan dan25 orang nasabah yang melakukan pengaduan dengan tekhnik random sampling (sistem acak). 11 Maimuniarti, (Pimpinan Seksi Operasional PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung), wawancara, Ujung Tanjung 10 Nopember 2014.

9 5. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab kepada responden. b. Angket, metode pengumpulan data dengan cara membagikan daftar pertanyaan kepada responden. c. Dokumentasi, yaitu data-data berupa dokumen yang diperoleh dari PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung. d. Studi pustaka ( library research), yaitu menelaah buku-buku atau literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 6. Metode AnalisisData Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuanlitatif, yaitu data yang sudah terkumpul diklasifikasikan ke dalam kategorikategori berdasarkan persamaan jenis, kemudian data tersebut diuraikan lalu dibandingkan antara satu dengan yang lainnya, sehingga di peroleh gambaran yang utuh tentang masalah yang diteliti. 7. Metode Penulisan a. Induktif yaitu metode pengetahuan yang berangkat dari data yang bersifat umum, lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. b. Deduktif yaitu metode pengetahuan yang berangkat dari data yang bersifat khusus, lalu ditarik kesimpulan yang bersifat umum. c. Deskriptif yaitu dengan mengemukakan atau menggambarkan datadata sebagaimana adanya sesuai dengan keperluan yang mengacu kepada masalah penelitian.

10 F. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembaca dalam memahami dan menganalisa tulisan ini, maka Penulis menyusun sistematika penulisan yang dibagi beberapa bab. BAB I: PENDAHULUAN dalam bab ini terdiri atas latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM BANK RIAU KEPRI UJUNG TANJUNG dalam bab ini akan diuraikan mengenai sejarah, visi dan misi, struktur organisasiserta produk dan jasa BAB III : TINJAUANTENTANG PELAYANAN dalam bab ini akan diuraikan tinjauan umum tentangperlindungan nasabah dalam Asitektur Perbankan Indonesia (API), pengertian pelayanan, etika pelayanan nasabah dan pengertian kinerja. BAB IV: PELAYANAN PT. BANK RIAU CABANG PEMBANTU UJUNG TANJUNG TERHADAP NASABAH MENURUT EKONOMI ISLAM dalam bab inti yang berisikan tentang bentuk pengaduan nasabah serta tanggapan PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung, tanggapan nasabah PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung dalam memberikan pelayanan dan pelayanan pengaduan pada PT. Bank Riau Cabang Pembantu Ujung Tanjung menurut ekonomi Islam. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN dalam bab ini yang berisikan kesimpulan dan saran-saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN