2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

2015 KETERLIBATAN AUSTRALIA DALAM PERANG VIETNAM

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Muslim dalam pembagian India-Pakistan dalam kurun waktu Merujuk

PERANG SAUDARA DI RUSIA

BAB 20: SEJARAH PERANG DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

LATAR BELAKANG, PROSES, DARI KONFLIK ANTARA INDIA DENGAN PAKISTAN SEMPAI SAAT INI. Oleh: Yasir M Hadi

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BERIKUT ADALAH BEBERAPA SOAL SBMPTN. UNTUK SOAL DAN PEMBAHASAN SELENGKAPNYA, KAMU TERLEBIH DAHULU HARUS MENJADI MEMBER SBMPTNSOAL.

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

Hubungan Aliansi Rusia-Iran dan Upaya Mencapai Hegemoni Rusia

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi duta besar pertama Amerika untuk RIS. Sementara pemerintahan Truman di Amerika Serikat sedang berusaha

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

I. PENDAHULUAN. kota Grozny, ibu kota Chechnya, setelah mendengar kabar Uni Soviet berada

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

BAB I PENDAHULUAN. II ( ) pada umumnya memiliki sudut pandang Sekutu sentris, dengan kata

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Omet Rasyidi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Politik Luar Negeri Indonesia sejak awal kemerdekaan sedikit banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB I PENDAHULUAN. menjadi landasan utama pemikiran marxisme. Pemikiran marxisme awal yang

HUBUNGAN INTERNASIONAL DI ASIA TENGGARA PADA ERA PERANG DINGIN. Dewi Triwahyuni

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

2016 PERANG ENAM HARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SMP kelas 9 - SEJARAH BAB 1. Perang Dunia IIlatihan soal 1.2

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

BAB III METODE PENELITIAN

Tidak hanya di Indonesia, Amerika bermain hampir di semua kawasan negeri Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. karena kekalahannya dalam Perang Dunia II. Jendral Douglas MacArthur yang

SEJARAH PEPERANGAN ABAD MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pendekatan monodisipliner sejarah, peristiwa netralnya

PEMERINTAHAN LEONID BREZHNEV DI UNI SOVIET DALAM BIDANG POLITIK PADA TAHUN ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. II, di era 1950-an ialah Perdana Menteri Yoshida Shigeru. Ia dikenal karena

KISI-KISI PEDAGOGIK UKG 2015 SEJARAH STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/KEAHLIAN/BK

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

BAB I PENDAHULUAN. Setelah Indonesia merdeka secara de facto dan de jure, maka Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia internasional memiliki dua negara yang mendominasi

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

turut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

Komunisme dan Pan-Islamisme

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB V KESIMPULAN. evaluasi kegagalan dan keberhasilan kebijakan War on Terrorism dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

MATA KULIAH TEORI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL TEORI-TEORI KERJASAMA INTERNASIONAL. Oleh : Dr. Agus Subagyo, S.IP., M.Si

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

RESUME. Amerika Latin merupakan salah satu wilayah di dunia. yang mengalami dinamika sosial-politik yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. kita. Konflik tersebut terjadi karena interaksi antar kedua negara atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat berlaku terhadap Negara Jepang (Suryohadiprojo, 1982:1).

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilu 1955 merupakan pemilihan umum pertama dengan sistem multi partai yang dilakukan secara terbuka,

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PANDANGAN POLITIK TAN MALAKA TENTANG KONSEP NEGARA REPUBLIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

yang dihadapi pasukan mereka. Tingginya jumlah korban jiwa baik dari pihak sipil maupun pasukan NATO serta besarnya dana yang harus dialirkan menjadi

Pasang surut hubungan partai komunis dan partai nasionalis di cina tahun

jumlah tentara FFL jauh lebih kecil dari jumlah tentara Sekutu dan tidak memadai untuk membebaskan Paris tanpa bantuan Sekutu.

Budi Mulyana, Pengamat Hubungan Internasional

AMBIGUITAS POLITIK LUAR NEGERI BEBAS AKTIF: TERBELENGGU ATAU MERDEKA?

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

Transkripsi:

1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Setelah berakhirnya perang dunia kedua, muncul dua kekuatan besar di dunia yaitu Uni Soviet dan Amerika Serikat. Kedua negara ini saling bersaing untuk menanamkan pengaruhnya di dunia dan era ini dapat disebut Perang Dingin. Perang dingin adalah sebutan bagi sebuah periode dimana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara kurun waktu tahun 1947-1991. Perang dingin ini juga terjadi di wilayah Asia Selatan termasuk Afghanistan. Afghanistan adalah negara pertama yang mengakui pemerintahan Bolshevik pasca-revolusi tahun 1917 dan ketika Afghanistan menjadi negara yang merdeka dan berdaulat pada tahun 1919 Uni Soviet adalah negara pertama yang memberikan pengakuan. Uni Soviet menganggap Afghanistan sebagai wilayah strategis bagi pertahanan dan keamanannya di kawasan Asia Selatan dan Asia Tengah. Afghanistan, negara yang terletak di kawasan Asia Selatan ini begitu penting bagi Uni Soviet karena letaknya yang strategis dan juga sebagai jalan atau jembatan Uni Soviet untuk bisa memperluas pengaruhnya ke wilayah Samudra Hindia. Hot Copy (2002, hlm. 53) dalam bukunya menyebutkan bahwa: Afghanistan dijuluki atap dunia, karena merupakan pertemuan dari tiga puncak gunung tertinggi di dunia, yaitu Himalaya, Hindu Kush dan Korakorum. Pegunungan Hindu Kush dan anak pegunungannya membagi Afghanistan menjadi tiga wilayah geografi yang berbeda, yaitu Dataran Tinggi Sentral, Dataran Utara dan Dataran Tinggi Barat Daya. Dataran Tinggi Sentral, bagian dari rangkaian Himalaya, merupakan daerah dengan lembah-lembah yang dalam dan sempit, serta gunung-gunung tinggi yang menjulang. Lembah dengan ketinggian antara 3.600 dan 4.500 meter di atas permukaan laut, memiliki nilai strategis yang besar sebagai medan perang yang ganas. Kondisi geografis ini yang menyulitkan Uni Soviet untuk berperang melawan para Mujahidin di Afghanistan, tetapi kondisi geografis ini tidak menghalangi

2 rencana Uni Soviet dibawah kepemimpinan Leonid Brezhnev untuk mendukung pemerintahan komunis yang pro Moskow di Afghanistan. Di era Leonid Brezhnev kedudukan Uni Soviet di kawasan Asia semakin terancam oleh Republik Rakyat Tiongkok dan juga Amerika Serikat, situasi ini mendorong Brezhnev untuk mempercepat dan meningkatkan pengaruhnya atas Afghanistan. Afghanistan dipilih karena selain sudah terdapat pemerintahan yang pro kepada Uni Soviet, juga letak strategis Afghanistan yang menghubungkan Uni Soviet dan India, negara dimana Uni Soviet membangun pos-pos angkatan lautnya. Invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 sebagai akibat Doktrin Brezhnev yang sebelumnya Doktrin ini juga pernah berlaku di Cekoslovakia pada tahun 1968. Sebagaimana yang diungkapkan Lindsay (2007, hlm. 218-219) dalam bukunya menyebutkan bahwa: Ketika itu Brezhnev memerintahkan 200.000 tentara Uni Soviet dengan tank-tank masuk ke Praha, Cekoslovakia pada bulan Agustus 1968 untuk memaksa pemimpin pemerintahan liberal Alexander Dubeck meninggalkan pengalaman-pengalamannya dalam kebebasan bersuara dan kebebasan berkumpul. Penyerbuan Uni Soviet ke Praha memunculkan Doktin Brezhnev, yang mengklaim bahwa Uni Soviet mempunyai hak mengintervensi secara militer negara komunis yang diancam oleh kontra revolusi. Intervensi yang dilakukan Uni Soviet tersebut dimaksudkan untuk mengakhiri upaya liberalisasi dan pemberontakan yang berpotensi mengancam hegemoni Uni Soviet di Blok Timur. Negara-negara yang tergabung dalam Blok Timur itu dianggap oleh Uni Soviet sebagai batas strategis dan pertahanan yang penting apabila perang dengan NATO meletus. Hak Uni Soviet untuk melakukan Intervensi didalam Pakta Warsawa terhadap anggota-anggota Pakta Warsawa, tindakan ini telah dikukuhkan oleh The Brezhnev Doctrine, sekalipun tidak diinginkan oleh negara-negara kecil anggota Pakta Warsawa (Ambarman, 1983, hlm. 115). Munculnya pemerintahan komunis di Afghanistan, tidak terlepas dari peranan Brezhnev yang begitu kuat, hal ini ditunjukan Brezhnev dengan mengerahkan pasukan militernya ke wilayah Afghanistan sebagai bentuk dukungan Uni Soviet terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang pro Moskow, tindakan Uni Soviet

3 ini ditentang keras oleh para ulama dan kepala suku yang ada di Afghanistan sehingga muncul perlawanan terhadap pemerintahan komunis Afghanistan yang memicu gerakan-gerakan islam dan rakyat Afghanistan bersatu melawan musuh bersama yaitu Uni Soviet. Dalam upaya penyebaran komunisme khususnya ke negara-negara baru, Brezhnev melanjutkan kebijakan dukungan kepada gerakan dan rezim progresif di seluruh penjuru dunia (Fahrurodji, 2005, hlm. 171). Figur Brezhnev berperan sangat penting dalam penentuan intervensi militer ke Afghanistan pada tahun 1979. Dari seluruh pemaparan diatas, maka penulis memutuskan untuk memilih tema ini karena Dampak Doktrin Brezhnev Terhadap Perkembangan Politik di Afghanistan 1979-1989 begitu menarik untuk dikaji. Pertama, akibat kebijakan doktrin yang diterapkan Brezhnev, Afghanistan dilanda konflik, peperang serta melahirkan perubahan politik yang berpengaruh terhadap pemerintahan Afghanistan dan juga Uni Soviet itu sendiri. Kedua, dampak pemberlakuan Doktin Brezhnev di Afghanistan akan memunculkan sebuah golongan Islam yang disebut sebagai Mujahidin yang berjuang secara gerilya melawan pasukan Uni Soviet di Afghanistan, tokoh-tokoh seperti Abdullah Azzam dan juga Osama Bin Laden pun ikut terlibat dalam perjuangannya melawan pemerintahan komunis di Afghanistan dukungan Uni Soviet. Ketiga, dampak invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada tahun 1979 akan menimbulkan ketegangan di wilayah Asia Selatan dan Timur Tengah. Untuk itu adanya keterlibatan pihak Amerika Serikat dalam mendukung aksi para Mujahidin untuk melawan kekuatan Uni Soviet di Afghanistan. Amerika dengan agen rahasianya CIA serta merta membantu perjuangan Mujahidin dengan memasok senjata yang diberikan Amerika lewat Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan. Keempat, akibat dari kebijakan Doktrin Brezhnev yang diterapkan di Afghanistan, dikhawatirkan dapat memicu konflik serta peperangan di negara-negara yang berada dikawasan Asia khusunya di wilayah Asia Selatan, Timur Tengah dan Asia Timur, hal ini disebabkan oleh semakin menguatnya pengaruh Amerika Serikat

4 yang tergabung dalam Blok Barat dan juga Uni Soviet yang tergabung dalam Blok Timur dalam persaingannya untuk memperebutkan pengaruhnya di wilayah ini. Dengan demikian penulisan tema ini merasa perlu untuk diteliti karena dapat menambah wawasan tentang sejarah kawasan Eropa, kawasan Asia Selatan dan kawasan Timur Tengah yang dalam hal ini berhubungan dengan tema penulisan karya ilmiah. Selain itu, penulisan tema ini juga dapat berguna untuk mengembangkan materi bahan ajar yang berhubungan dengan kawasan Eropa khususnya Uni Soviet di bawah kepemimpinan Brezhnev, kawasan Asia Selatan khususnya Afganistan dan yang terakhir pergulatan politik di era perang dingin antara blok barat dan blok timur. Untuk itu tema ini sangat menarik sekali untuk dikaji lebih dalam. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, masalah utama dalam penulisan ini adalah Mengapa Uni Soviet menganggap penting diterapkannya Doktrin Brezhnev di Afghanistan?. Agar pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi berbagai pokok bahasan dalam rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev? 2. Apakah Doktrin Brezhnev itu? 3. Bagaimana Penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan? 4. Bagaimana reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev? 5. Bagaimana dampak Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun bagi kawasan Asia Selatan?

5 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang hendak dicapai penulis dalam penelitian ini adalah saebagai berikut: 1. Mendeskripsikan situasi dan kondisi politik, sosial serta ekonomi Afghanistan sebelum diterapkannya Doktrin Brezhnev. 2. Menjelaskan tentang Doktrin Brezhnev. 3. Menjelaskan penerapan Doktrin Brezhnev di Afghanistan. 4. Mendeskripsikan reaksi rakyat Afghanistan terhadap Doktrin Brezhnev. 5. Mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan dari Doktrin Brezhnev bagi Afghanistan, Uni Soviet maupun kawasan Asia Selatan. 1.4 Manfaat Penelitian Penulisan penelitian ini diharapkan memberikan banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memahami situasi kondisi politik di Uni Soviet pada era Brezhnev dan Afghanistan. 2. Mengetahui Doktrin Brezhnev dan dampaknya terhadap kehidupan politik di Afghanistan. 3. Menambah wawasan tentang sejarah Uni Soviet dan juga Asia Selatan terutama sejarah Afghanistan di era Perang Dingin. 4. Menambah wawasan tentang tokoh sejarah Uni Soviet yaitu Leonid Ilyich Brezhnev. 5. Memberikan kontribusi dalam penelitian sejarah mengenai Uni Soviet di masa kepemimpinan Brezhnev dan sejarah Afghanistan. 6. Sebagai suatu karya ilmiah yang dapat dijadikan referensi untuk penulisan sejarah selanjutnya. 7. Penelitian yang tertuang dalam bentuk tulisan karya ilmiah ini diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi lembaga pendidikan khususnya pada tingkat Sekolah

6 Menengah Atas (SMA) dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran sejarah peminatan kelas XII Program Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) semester I. 1.5 Struktur Organisasi Skripsi Adapun struktur organisasi skripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan,bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian yang menjadi dasar peneliti sehingga tertarik untuk melakukan penelitian yang ditujukan sebagai bahan penelitian. Rumusan masalah yang diuraikan dalam beberapa pertanyaan yang menjadi permasalahan dalam penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, bab ini memaparkan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan sebagai referensi yang dianggap relevan.selain itu, dalam bab ini menyajikan penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tema kajian skripsi. Bab ini juga memaparkan konsep-konsep serta beberapa teori yang dipakai untuk menunjang pada penulisan skripsi yang berkaitan dengan pembahasan. Bab III Metode Penelitian, bab ini menjelaskan tentang metode dan teknik penelitian yang digunakan penulis dalam mencari sumber-sumber dan cara pengolahan sumber yang dianggap relevan dengan permasalahan yang dikaji dengan menggunakan metode historis dan tekhnik studi literatur yang terdiri dari empat langkah yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Bab IV Pembahasan, dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Uraian tersebut berdasarkan pertanyaan penelitian yang dirumuskan. Dalam tahap ini penulis akan membahas, mendeskripsikan dan menguraikan permasalahan yang selama ini penulis teliti, serta memaparkan dan menjelaskan tentang data-data yang penulis peroleh baik dari buku-buku sumber, internet atau sumber lainnya yang mendukung judul dan pemasalahan yang dikaji dari karya ilmiah ini, sehingga pada

7 bab ini penulis akan berusaha untuk mendeskripsikan hasil penelitian dan mencoba untuk menganalisisnya dalam bentuk penulisan sejarah secara terstruktur dan sistematis. Bab V Kesimpulan, dalam bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan sebagai inti dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, serta mengambil makna atau manfaat dari kajian yang telah penulis bahas pada bab sebelumnya.