Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI

dokumen-dokumen yang mirip
Bagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Indonesia sebagai salah satu peserta ICPD, melaksanakan program KRR. Faktanya,

Islam memiliki tatanan sosial yang paripurna untuk menjaga seluruh lapisan masyarakat.

Kondisi umat Islam pada Ramadhan ini sepertinya tak berubah. Pandangan Anda?

Mengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia

Kalau untuk orang yang tidak beriman dibikin beriman dong, jangan dikasih fasilitas. Ini difasilitasi untuk berzina.

Harus ada perombakan sistem hukum secara total termasuk pelaksana-pelaksana hukumnya. Sistemnya harus diganti dengan sistem Islam.

Sebagai warga Bogor, tidakkah Anda bangga acara puncak kontes Miss World digelar di kota Anda?

Sugiri Syarief, Ketua BKKBN

Aneh jika ada orang yang mengaku Muslim tapi takut terhadap penerapan syariah.

Terjadinya jual beli pasal di DPR itu salah satu bukti buruknya moralitas oknum atau bobroknya sistem?

Bolehkah istri diperlakukan sebagai properti, seperti yang diakui oleh Manohara?

Arim Nasim, Ketua Lajnah Maslahiyah DPP HTI

Muhammad Rahmat Kurnia, Ketua Lajnah Fa aliyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia.

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Saleem Achia, Aktivis Hizbut Tahrir Inggris

Ratu Erma Rahmayanti, Ketua DPP Muslimah HTI

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pelaku transeksual atau disebut waria (Wanita-Pria) belum

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Muhammad Ismail Yusanto, Juru Bicara HTI

HIV/AIDS. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Bagaimana tanggapan Anda dengan UU Kesehatan yang disahkan DPR 14 September lalu?

BAB IV PENUTUP. 1. Peran KPA dalam penanggulangan HIV dan AIDS di Kota. Semarang adalah mengkoordinasikan segala kegiatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang mengakibatkan

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU MENGENAI HIV / AIDS PADA SISWA SISWI KELAS DUA DAN TIGA SALAH SATU SMA SWASTA DI KOTA BANDUNG TAHUN 2006

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterbatasan pengetahuan tentang narkoba masih sangat

Dewa Muhammad Shiddiq Rajen. Pedagang Busana Muslim

2013 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/AIDS DI KELAS XI SMA YADIKA CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan untuk dikembangkan (Ali, 2000: 13). Dalam hal ini,

Pekeja Seks Bukan Masalah, tapi Bagian dari Solusi. Adelia & Aldo Forum Nasional IV Jaringan Kebijakan Kesehatan & IAKMI Kupang 4-7 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya dengan yang negatif remaja dengan mudah terbawa ke hal yang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP BAGI WANITA PENGHUNI PANTI KARYA WANITA WANITA UTAMA SURAKARTA TENTANG PENCEGAHAN HIV/AIDS

BAB I PENDAHULUAN. dan diduga akan berkepanjangan karena masih terdapat faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kekebalan tubuh yang terjadi karena seseorang terinfeksi

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

WALIKOTA GORONTALO PERATURAN DAERAH KOTA GORONTALO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan remaja di perkotaan. Dimana wanita dengan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dari dua jenis virus yang secara progresif merusak sel-sel darah putih yang disebut

Peristiwa apa yang paling menonjol di tahun 2009, dan dianggap paling merugikan umat Islam?

KUESIONER KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PONDOK PESANTREN GEDONGAN KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Informan (Inform Concent)

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

Fahmi Amhar, Peneliti Utama Geospatial Information Agency

BAB I PENDAHULUAN. sistem imun dan menghancurkannya (Kurniawati, 2007). Acquired

Shaharuddin Daming, Komisioner Komnas HAM

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN WALIKOTA DENPASAR NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA DENPASAR WALIKOTA DENPASAR,

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN ( RPL ) BIMBINGAN KLASIKAL

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008

BAB I PENDAHULUAN. Human Immunodefficiency Virus (HIV) merupakan virus penyebab

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

Dadang Hawari, Psikiater

Virus tersebut bernama HIV (Human Immunodeficiency Virus).

Kapitalisme adalah ideologi yang cacat dan terbukti gagal membawa kebahagiaan bagi manusia di muka bumi ini.

PROSEDUR WAWANCARA PERAN KOMISI PENANGGULANGAN AIDS DALAM PELAKSANAAN PERDA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan kasus-kasus baru yang muncul. Acquired Immuno Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Menular Seksual (PMS) disebut juga veneral (dari kata venus yang

BAB I PENDAHULUAN. seksual disebut infeksi menular seksual (IMS). Menurut World Health Organitation

Elly Risman Musa, Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati

BAB III KERANGKA TEORI, KONSEP DAN HIPOTESIS

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Benarkah HTI tidak berhak melakukan itu semua dengan alasan tersebut di atas?

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah HIV-AIDS, mulai dari penularan, dampak dan sampai

b/c f/c Info Seputar AIDS HIV IMS Informasi di dalam buku saku ini dipersembahkan oleh: T A T

Oleh: Hafidz Abdurrahman, Lajnah Tsaqafiyah DPP HTI

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa

PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG PENANGGULANGAN HIV/AIDS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

Faktor-faktor resiko yang Mempengaruhi Penyakit Menular Seksual

Oleh: Hafidz Abdurrahman

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

JOURNAL GAMBARAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIKI ANAK PADA WANITA DENGAN HIV POSITIF DI KOTA BOGOR. Yunita Anggraeni, Fakultas Psikologi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS DAN IMS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

KUESIONER PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV. A. Sanksi hukum terhadap tindak pidana bagi orang tua atau wali dari. pecandu narkotika yang belum cukup umur menurut pasal 86 Undangundang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Sikap Remaja

Gara-gara seks bebas, ia pun tertular HIV/AIDS dari laki-laki yang dicintainya.

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 80 an telah menjadi jalan bagi Harm Reduction untuk diadopsi oleh

PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI HUBUNGAN SEKSUAL PRANIKAH DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

mereaksi dengan cara yang khas pula terhadap situasi sosial yang ada. dengan perkembangan tehnologi industrialisasi dan urbanisasi.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PERBEDAAN PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA TENTANG TRIAD KRR DI SMAN KECAMATAN KISARAN TAHUN 2013

Usman termasuk PNS yang melawan arus. Ia teguh memegang prinsip dan gigih berdakwah meski karier taruhannya.

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB 1 PENDAHULUAN. Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi

Transkripsi:

Rokhmat S Labib, Ketua DPP HTI Dari tahun ke tahun, anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk mengatasi masalah HIV/AIDS semakin besar namun ternyata angka penyakit yangsebagian besar penularannya melalui perzinaan itu semakin tinggi. Mengapa bisa demikian? Adakah yang salah dari solusi yang selama ini dijalankan pemerintah? Temukan jawabannya dalam wawancara wartawan Tabloid Media Umat Joko Prasetyo dengan Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia Rokhmat S Labib. Berikut petikannya. Mengapa pengidap HIV/AIDS semakin marak di Indonesia? Bagaimana tidak meningkat terus, lha akar masalahnya tidak disentuh. Padahal akar masalahnya sudah sangat jelas. Semua data dan fakta menunjukkan bahwa penularan HIV/AIDS erat kaitannya dengan perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntikbergantian yang biasa digunakan para pecandu narkoba. Namun demikian, tidak ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk memutus rantai utama media penularan HIV/AIDS. Perilaku seks bebas ini tidak dihentikan. Sebaliknya, pemerintah 1 / 6

justrumenggalakkan pemakaian kondom. Itu kan hanya salah satu solusinya? Memang benar, selain menganjurkan pemakaian kondom, pemerintah juga mengampanyekan perilaku lainnya, seperti abstinence,yaknitidak melakukan hubungan seks, dan be faithfull, yakn i setia kepada pasangan. Akan tetapi, jika tidak bisa menahan diri dengan dua perilaku tersebut, masih dibuka opsi berikutnya, yakni memakai kondom! Ironisnya, kampanye pemakaian kondom inilah yang justrulebih menonjol daripada yang lain. Program juga sangat gencar. Akses terhadap kondom dipermudah, bahkan dibagikan secara gratis di lokasi-lokasi prostitusi dan para pelakunya. Lebih tragis lagi, penggunaan kondom juga dikampanyekan kepada remaja-remaja yang belum menikah. Ini kan sama saja mengajari berzina. Kan untuk menekan jumlah pengidap HIV? Alasan itu jelas salah besar. Mengapa? Setidaknya ada tiga alasan. Pertama, banyak pakar yang meragukan efektivitas kondom dalam mencegah penularan virus HIV. Kedua,kampanye pemakaian kondom bagi pelaku seks bebas tersebut sifatnya hanya anjuran. Tidak ada sanksi apa pun bagi yang melanggarnya. Seandainya ada, pelaksanaannya tentu 2 / 6

juga amat sulit. Bagaimana dan siapa yang mengawasi para pelaku seks bebas itu menggunakan kondom atau tidak? Ketiga, program itu sudah terbukti gagal di negara asalnya, negara-negara Barat. Meskipun kampanye pemakaian kondom di negara-negara tersebut amat gencar, namun jumlah pengidap HIVdi negara-negara terus meningkat. Maka aneh sekali, program yang sudah jelas-jelas gagal itu, masih diikuti. Dan yang lebih penting, kampanye penggalakan kondom bagi pelaku seks bebas tersebut justru melegitimasi seks bebas. Seolah dikatakan kepada para pelaku seks bebas itu, Silakan Anda berzina, tapi jangan lupa pakai kondom! Ini kan konyol sekali. Jangankan bisa menghentikan HIV, tindakan ini malah mengundang azab Allah SWT yang lebih besar. Dalam hadits riwayat Al Thabarani dan AlHakim, disebutkan: Apab ila zina dan riba telah terang-terangan dilakukan di suatu negeri, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan diri mereka dari azab Allah. Mengapapemerintah lebih memilih melegalkan seks bebas daripada melarangnya? Itu tidak bisa dilepaskan dengan ideologi yang diadopsi oleh negara ini. Diakui atau tidak, ideologi yang diadopsi negara ini adalah sekulerisme-kapitalisme. Nah, diantara ide yang menonjol dari ideologi ini adalah ide kebebasan, freedom. Salah satunya adalah kebebasan berperilaku. Termasuk di dalamnya aktivitas seksual. Setiap individu berhak dan bebas melakukannya dengan siapa saja, asalkan atas dasar suka sama suka. Negara tidak boleh campur tangan kecuali ada pihak yang merasa terganggu dan dirugikan. Selama itu tidak ada, seks bebas tidak boleh dilarang. Bahkan, jika dianggap bermanfaat secara ekonomi, seks bisa menjadi komoditas yang bernilai komersial. 3 / 6

Nah, karena seks bebas tidak boleh dilarang, maka yang dilakukan adalah meminimalisir risiko. Pilihannya, yaitu, kampanyekan kondom. Inilah solusi sekulerisme-kapitalisme. Bagaimana solusi Islammengatasi persoalan tersebut? Dalam Islam, jelas. Zinamerupakan perbuatan haram. Bahkan termasuk dalam dosa besar. Pelakunya diancam dengan azab besar di akhirat. Di dunia, hukumannya juga sangat berat. Bagi yang belum menikah dicambuk seratus kali dihadapan khalayak. Bagi yang sudah menikah, dirajam hingga mati.bagi yang homo lebih berat lagi, pelakunya harus dibunuh. Demikian pula dengan narkoba. Islam telah mengharamkan benda yang membahayakan tersebut. Sehingga pengguna narkoba, pengedar, produsen, dan semua yang terlibat juga dihukum berat. Dengan tindakan tegas tersebut, penularan HIV/AIDS tidak akan serumit seperti sekarang. Sebab rantai utama penyebaran HIV telah terputus.tak hanya itu, Islam juga menutup semua pintu yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Ada perintah menutup aurat, larangan tabarruj (berdandan berlebihan di depan umum, red), ikh tilath (campur aduk, red) dan khulwah (berdua-duan di tempat yang sepi, red) antara pria wanita, dan lain-lain. Pada saat yang sama, pernikahan dipermudah. Poligami juga dibuka. Pemerintah juga wajib menciptakan lapangan kerja seluas-luanya. Suasana ketakwaan dan keimanan harus dibangun sehingga ada keterikatan terhadap hukum Islam. Dengan demikian, kalau ada yang berzina, amat keterlaluan. 4 / 6

Perlakuan terhadap orang yang sudah telanjur tertular HIV sendiri? Setidaknya, mereka dikategorikan menjadi dua. Pertama,penderita yang tertular akibat kemaksitan yang dia lakukan, seperti berzina atau menggunakan narkoba. Mereka harus dihukum sesuai dengan ketentuan Islam. Seperti tadi saya katakan, ada yang harus dihukum mati. Jika hukuman ini dilakukan, berarti pasti dapat mengurangi jumlah pengidap dan penyebar virus HIV. Kedua, mereka yang menjadi korban penularan atau pelaku kemaksiatan yang tidak sampai dihukum mati harus diobati. Apabila dikuatirkan menularkan kepada orang lain di samping diobati juga dikarantina. Kalau dikarantina, apa tidak dianggap mendiskriminasi mereka? Karantina bukan untuk mendiskriminasi mereka. Namun untuk mencegah agar mereka tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. Dalam haditsriwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan AlNasa i,rasulullah SAWmemerintahkan apabila ada sebuah daerah terserang wabah thâ ûn, o rang yang berada di luar daerah itu tidak boleh masuk. Sebaliknya, orang yang ada di dalamnya tidak boleh keluar. Ini bukan untuk mendiskriminasi atau mengisolasi, namun mencegah agar penyakit menular itu tidak menyebar luas. Namun saya harus mengingatkan, semua solusi tersebut tidak bisa berjalan sendiri. Ini juga terkait dengan aspek kehidupan lainnya, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan lain-ain. Di samping itu, ini hanya bisa dijalankan oleh negara. 5 / 6

Realitas ini semakin menunjukkan betapa besarnya umat membutuhan khilafah, institusi negara yang menerapkan syariah Islam secara kâffah.[] 6 / 6