PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. muamalah yang berisi di antaranya tentang tingkah laku yang baik yang sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. populasi. Berdasarkan pendekatan, maka penelitian merupakan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

III. METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Menurut (Sumardjono, 1997) yang dimaksud dengan penelitian adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kota Magelang terletak di tengah-tengah Kabupaten Magelang,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

III. METODE PENELITIAN. hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan untuk menguji

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. hidup semaunya sendiri, karena di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat

PENGARUH IMPLEMENTASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN SOSIAL TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 KEMBANG KABUPATEN JEPARA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

Modul ke: Mengenal Islam. DR. Rais Hidayat. Fakultas: Ilmu komputer. Program studi: Informasitika.

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

BAB V PEMBAHASAN. personal guru dalam kategori tinggi. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

MINAT BERWIRAUSAHA LULUSAN SMA/SMK/MA DITINJAU DARI PELUANG USAHA DAN LINGKUNGAN KELUARGA DI KELURAHAN MLESE KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN

Kata Kunci: sikap belajar, peran orang tua, prestasi belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemahaman mata pelajaran gambar teknik (X 1 ) dan kreativitas (X 2 ) serta

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. manusia baik dalam hubungan dengan Tuhannya maupun berinteraksi dengan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Akademi Keperawatan 17

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Debbie Ahmad Nusyera, Drs. Suparman M. Pd ABSTRAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Minat dan Pengetahuan Dasar Pemesinan serta satu variabel terikat

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

KORELASI KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA N. 1 KUALUH LEIDONG KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA T.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. model, salah satunya memiliki karakteristik combine School yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN R = H L + 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN PEDAGOGIK GURU PAI TERHADAP EVALUASI PEMBELAJARAN PAI DI SMA

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PENGARUH JAM BELAJAR MASYARAKAT DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD NEGERI 02 KALISORO TAHUN AJARAN 2014/2015

TUGAS AKHIR SKRIPSI. Oleh : SIGIT PRIYO ADHI NIM

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

Oleh: Wahyu Hidayat ABSTRAK

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Diajukan Oleh: WAHYU DHATUN HIDAYATI A

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Trenggalek kabupaten Trenggalek sejak tanggal 25 Maret 2015 sampai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab ini dipaparkan; a) Latar belakang masalah, b) Identifikasi

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. Erni Purnamasari, 2015 PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP ETIKA PADA SISWA KELAS XI MIA 4 DAN XI IIS 2 SMA NEGERI 14 KOTA BANDUNG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN KOPERASI SIMPAN PINJAM KARYA KABUPATEN PATI SKRIPSI

KATA PENGANTAR. ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pelaksanaannya (Bandung: Citra Umbara, 2010), h. 6.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. A. Prilaku Moral. mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BATIK BROTOSENO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

BAB IV ANALISA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Pendidikan Agama Islam

SUISWATI A SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB IV DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat. Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Oleh OKTAVIA RIZKY CAHYANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini yaitu kepribadian guru (X) dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pribadi maupun bagian dari masyarakat serta memiliki nilai-nilai moral

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I JUWANGI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN PADA PESERTA DIDIK MADRASAH ALIYAH NEGERI SAMPIT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. santri di Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang merupakan pendapat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

PROGRAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM KELAS V - SEMESTER 2

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG DESAIN RUANG, KETERSEDIAAN PRODUK, DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis penelitian mengenai konsep tujuan pendidikan Islam

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB I PENDAHULUAN. makhluk Allah SWT. Perkawinan adalah cara yang dipilih oleh. sebagaimana tercantum didalam Al-Qur an surat An-nur ayat 32 :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sementara seseorang seperti kelelhahan atau disebabkan obatobatan,

BAB 4 ANALISIS HASIL. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Kabupaten Tolitoli, Provinsi

BAB IV DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SIKAP MANDIRI DAN KESEJAHTERAAN TERHADAP ETOS KERJA KARYAWAN PT. NOHHI INDONESIA GROGOL SUKOHARJO SKRIPSI

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA Akhid Yusroni, Nurul Yamin, Akif Khilmiyah Magister Studi Islam, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta, Indonesia akhid.tempel@gmail.com Asbtrak -- Penurunan akhlak di kalangan remaja telah menjadi masalah di Kabupaten Sleman, dengan ditemukannya banyak kasus tindak kejahatan di kalangan remaja, dan tawuran antar pelajar. Permasalahan penurunan akhlak juga terjadi di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) pengaruh tingkat pengetahuan terhadap akhlaq; 2) pengaruh pengamalan terhadap akhlaq, dan 3) pengaruh tingkat pengetahuan dan pengamalan terhadap akhlaq siswa SMK Muhammadiyah I Tempel Sleman dan SMK Muhammadiah 2 Moyudan Sleman. Jenis penelitian adalah penelitian survey korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi adalah siswa kelas X dan XI SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, sejumlah 349 siswa. Sampel diambil dengan proportional random sampling, sejumlah 150 responden. Teknik pengumpulan data digunakan kuesioner dan tes pengetahuan Agama Islam. Teknik analisis data digunakan regresi ganda dengan dua prediktor. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat pengetahuan siswa termasuk dalam Pengamalan siswa termasuk dalam Akhlak siswa termasuk dalam kategori baik. Ada pengaruh tingkat pengetahuan agama Islam terhadap akhlak, dengan t-hitung sebesar 2,612 dan p sebesar 0,010. Ada pengaruh pengamalan terhadap akhlak, dengan t-hitung sebesar 2,791 dan p sebesar 0,006. Ada pengaruh tingkat pengetahuan dan pengamalan Sleman, dengan F-hitung sebesar 8,311 dan p sebesar 0,000. Tingkat pengetahuan mempunyai sumbangan efektif terhadap akhlak siswa sebesar 4,8%, sedangkan pengamalan agama Islam sebesar 5,4%. Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Pengamalan, Agama Islam, Akhlak I. PENDAHULUAN Belakangan ini di berbagai media, seperti koran, majalah dan televisi, sering kali kita temukan pemberitaan negatif di seputar kehidupan remaja. Mulai dari tawuran antarpelajar atau antarmahasiswa, seks bebas, aborsi, narkotika, hingga penculikan melalui facebook[6]. Hal ini menunjukkan telah terjadi penurunan akhlak di kalangan remaja. Permasalahan akhlak di Kabupaten Sleman juga menunjukkan hal yang mengkhawatirkan. Ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya remaja dan anak-anak yang melakukan tindak kejahatan. Data dari Polres Sleman, pada tahun 2013 terdapat 25 kasus tindakan kejahatan yang dilakukan oleh anak dan remaja, di mana 21 kasus dilakukan anak dan remaja laki-laki dan 4 kasus dilakukan oleh anak dan remaja perempuan[1]. Adapun data tahun 2014 didapatkan 60 kasus tindakan kejahatan yang dilakukan oleh anak dan remaja, mana 55 kasus dilakukan anak dan remaja lakilaki dan 5 kasus dilakukan oleh anak dan remaja perempuan[2]. Kasus tawuran antar pelajar juga seringkali terjadi, salah satunya dimuat pada Koran Sindo tanggal 24 November 2015, di mana pelajar gabungan dari dua sekolah datang untuk melakukan penyerangan ke SMAN 1 Ngaglik. Tanpa disadari, siswa SMAN 1 Ngaglik sudah bersiap melakukan perlawanan. Para siswa SMAN 1 Ngaglik keluar, sehingga para penyerang yang berjumlah belasan pelajar kabur, dan dikejar oleh siswa SMAN 1 Ngaglik. Permasalahan penurunan akhlak pada remaja juga terjadi di SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Catatan bimbingan dan konseling di kedua sekolah tersebut ditemukan beberapa kasus berkaitan dengan akhlak siswa diantaranya adalah membolos sekolah, bertengkar dengan teman satu sekolah, merokok, dan tidak hormat terhadap guru. Salah satu cara yang dilakukan sekolah untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui pendidikan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar bagi pembentukan kepribadian muslim yaitu kepribadian (tingkah laku) yang seluruh aspek-aspeknya baik tingkah laku luarnya kegiatan-kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaannya mewujudkan pengabdian kepada Tuhan[5]. Inilah tujuan pendidikan Islam yang selaras dengan tujuan penciptaan manusia yaitu menjadi hamba Allah dengan kepribadian muttaqin, karena hamba yang paling mulia di sisi Allah adalah hamba yang paling taqwa. Pendidikan Agama Islam yang diajarkan di sekolah akan meningkatkan pengetahuan siswa tentang. Semakin tinggi tingkat pengetahuan agama Islam, maka siswa akan semakin paham mengenai konsep akhlak dalam pandangan Islam, yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Nilai-nilai akhlak Islam yang dipahami, akan menjadi kontrol terhadap perilaku dan akhlak siswa, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. Pengaruh pengetahuan terhadap akhlak 65

juga dibuktikan dalam penelitian Yakin[7] dan Hajaroh[4]. Pengamalan siswa terhadap juga berpengaruh terhadap akhlak siswa. Pengamalan agama Islam dalam hal ini merupakan pengamalan ibadah. Hal ini dikarenakan Allah SWT menciptakan manusia dan jin semata-mata hanya untuk beribadah kepada-nya. Ibadah sendiri ada ibadah mahdhah : mencakup sholat, zakat, puasa, haji, dan ibadah ghoiru mahdhah: menyangkut masalah-masalah muamalah. Ibadah dalam Islam sarat dengan nilai-nilai akhlak. Pada ibadah mahdhah terkandung nilai-nilai akhlak terhadap Allah SWT. Adapun pada ibadah ghoiru mahdhah menyangkut masalah-masalah muamalah, terkandung nilai-nilai akhlak dalam hubungan dengan sesama manusia. Hal ini menyebabkan pengamalan ibadah memberikan suatu pembelajaran mengenai nilai-nilai moral Islam, sehingga akan meningkatkan akhlaknya. Hal ini seperti dibuktikan dalam penelitian Fatimah[3]. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat pengetahuan terhadap akhlaq siswa SMK Muhammadiyah I Tempel Sleman dan SMK Muhammadiah 2 Moyudan Sleman. II. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian survei korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, sejumlah 349 siswa. Sampel diambil dengan proportional random sampling sejumlah 150 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan tes pengetahuan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi ganda dengan dua prediktor. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Data a. Deskripsi Data Pengetahuan Agama Islam Nilai pengetahuan, dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut: TABLE 1. INTERPRETASI NILAI PENGETAHUAN AGAMA ISLAM No. Kriteria Skor f % 1. Sangat Baik > 75 25 16,67 2. Baik 59 75 118 78,67 3. Cukup 42 58 7 4,67 4. Tidak Baik 26 41 0 0,00 5. Sangat 25 0 0,00 Tidak Baik Total 150 100,0 bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan kategori baik, yaitu 118 responden (78,67%). Hal ini didukung dengan nilai rata-rata pengetahuan sebesar 68,71, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pengetahuan siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk dalam b. Deskripsi Data Pengamalan Agama Islam skor pengamalan dapat dideskripsikan sebagai berikut : TABLE 2. INTERPRETASI SKOR PENGAMALAN AGAMA ISLAM No. Kriteria Skor f % 1. Sangat Baik > 100 7 4,67 2. Baik 84 100 130 86,67 3. Cukup 67 83 13 8,67 4. Tidak Baik 51 66 0 0,00 5. Sangat 50 0 0,00 Tidak Baik Total 150 100,0 bahwa sebagian besar responden mempunyai pengamalan kategori baik, yaitu 130 responden (86,67%). Hal ini didukung dengan ratarata skor pengamalan sebesar 89,71, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa pengamalan siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk dalam c. Deskripsi Data Akhlak Berdasarkan hasil penelitian, skor akhlak dapat dideskripsikan sebagai berikut : TABLE 3. INTERPRETASI SKOR PENGAMALAN AGAMA ISLAM No. Kriteria Skor f % 1. Sangat Baik > 80 27 18,00 2. Baik 67 80 88 58,67 3. Cukup 54 66 34 22,67 4. Tidak Baik 41 53 1 0,67 5. Sangat 40 0 0,00 Tidak Baik Total 150 100,0 bahwa sebagian besar responden mempunyai akhlak kategori baik, yaitu 88 responden (58,67%). Hal ini didukung dengan rata-rata skor akhlak sebesar 72,76, sehingga dapat diinterpretasikan bahwa akhlak siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk dalam 66

2. Analisisi Data a. Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas data, uji linieritas, dan uji kolinieritas. Hasil uji normalitas data dapat dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut : TABEL 4. HASIL PENGUJIAN NORMALITAS DATA Variabel KS-Z p Keterangan Pengetahuan 1,329 0,058 Normal Pengamalan 1,074 0,199 Normal Akhlak 0,953 0,323 Normal bahwa semua variabel penelitian mempunyai sebaran yang berdistribusi normal, ditunjukkan dari nilai p > 0,05. Hasil uji linieritas hubungan dapat dilihat pada tabel berikut ini. TABEL 5. HASIL PENGUJIAN LINIERITAS Sumber F P Keterangan X 1 * Y 1,659 0,135 Linier X 2 * Y 0,791 0,747 Linier bahwa semua model regresi mempunyai nilai p > 0,05, sehingga bisa disimpulkan bahwa model semua variabel bebas terhadap variabel terikat adalah linier. Hasil pengujian multikolinieritas dapat dideskripsikan dalam dalam tabel sebagai berikut : TABEL 6. HASIL PENGUJIAN KOLINIERITAS Model t p R 2 VIF Konstan 2,286 0,024 0,102 Pengetahuan 2,612 0,010 1,015 Pengamalan 2,791 0,006 1,015 Hasil analisis didapatkan koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,102 dan semua uji t signifikan yang ditunjukkan dari nilai p < 0,05, sehingga bisa disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat kolinieritas. Selain itu berdasarkan nilai VIF untuk semua variabel yang kurang dari 10 dengan nilai VIF masing-masing variabel sebesar 1,015 maka disimpulkan bahwa dalam model tidak terdapat kolinieritas. b. Uji Hipotesis Hasil pengujian regresi ganda dengan dua prediktor dideskripsikan dalam tabel sebagai berikut : TABEL 7. HASIL PENGUJIAN REGRESI GANDA DENGAN DUA PREDIKTOR Model t p Konstan 2,286 0,024 Pengetahuan 2,612 0,010 Pengamalan 2,791 0,006 R = 0,319 R 2 = 0,102 F = 8,311 0,000 Berdasarkan rangkuman hasil pengujian regresi ganda dengan dua prediktor di atas, maka dilakukan uji signifikansi untuk menguji hipotesis. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut : 1) Uji Hipotesis Pertama Hasil pengujian regresi ganda dengan dua prediktor didapatkan t-hitung untuk variabel tingkat pengetahuan sebesar 2,612 dengan p sebesar 0,010. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh tingkat pengetahuan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. 2) Uji Hipotesis Kedua Hasil pengujian regresi ganda dengan dua prediktor didapatkan t-hitung untuk variabel pengamalan sebesar 2,791 dengan p sebesar 0,006. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh pengamalan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. 3) Uji Hipotesis Ketiga Hasil pengujian regresi ganda dengan dua prediktor didapatkan F-hitung sebesar 8,311 dengan p sebesar 0,000. Berdasarkan nilai p < 0,05 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan ada pengaruh dan signifikan tingkat pengetahuan dan pengamalan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan sebesar 0,102. Hal ini berarti bahwa akhlak siswa 67

68 dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan pengamalan sebesar 10,2%. Sisanya sebesar 89,8% dipengaruhi variabel selain variabel penelitian tersebut. Sumbangan efektif tingkat pengetahuan dan pengamalan agama Islam terhadap akhlak siswa TABEL 8. SUMBANGAN EFEKTIF diperoleh dari mengkalikan nilai koefisien regresi dengan cross product dan koefisien determinasi, dan kemudian hasilnya dibagi dengan sum square regression (jumlah kuadrat regresi). Adapun hasilnya dapat dirangkumkan dalam tabel sebagai berikut : Variabel Koef. Regresi CP R 2 SSR SE Pengetahuan Agama Islam 0,267 1632,440 0,102 927,012 0,048 = 4,8% Pengamalan 0,312 1572,680 0,054 = 5,4% Jumlah 0,102 = 10,2% bahwa pengetahuan mempunyai sumbangan efektif terhadap akhlak siswa sebesar 4,8%, sedangkan pengamalan sebesar 5,4%. B. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman termasuk dalam Hasil penelitian ini tidak terlepas dari kurikulum pendidikan yang ada di SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Pada sekolah yang berada di bawah naungan Muhammadiyah, maka terdapat kelebihan dalam mata pelajaran Agama Islam apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri. Hal ini menyebabkan pengetahuan siswa juga relatif baik. Selain itu, kegiatan-kegiatan keagamaan juga sering diadakan sekolah, baik sifatnya kajian agama maupun perayaan hari besar agama, yang tentu menjadi sarana untuk menambah ilmu agama Islam. Apabila melihat rata-rata nilai pengetahuan untuk tiap indikator, terlihat bahwa nilai rata-rata terendah adalah dalam pengetahuan Al Qu'an dan hadist, kemudian berturut-turut adalah ibadah, aqidah, akhlak, dan rata-rata tertinggi adalah tarikh. Pengetahuan mengenai tarikh adalah pengetahuan mengenai sejarah Islam. Di dalamnya terdapat cerita perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya dalam menegakkan Agama Islam. Cerita ini sangat menarik perhatian, sehingga akan membekas dalam sanubari siswa dan tertinggal lama dalam ingatan siswa, sehingga pengetahuan siswa mengenai tarikh relatif baik. Adapun pengetahuan mengenai akhlak juga lebih mudah dipahami karena berkaitan dengan perilaku dan norma-norma yang bisa diimplementasikan melalui perilaku sehari-hari. Mempelajari materi ini, relatif lebih mudah karena banyak contoh-contoh yang dapat dipergunakan sebagai sarana untuk lebih memahami materi akhlak. Hal ini juga berlaku untuk pengetahuan mengenai ibadah yang sehari-hari wajib dan sunnah untuk dijalankan siswa sebagai bukti ketakwaan kepada Allah SWT, sehingga pengetahuan mengenai hal tersebut relatif baik. Pengetahuan tentang aqidah juga relatif dipahami siswa, karena aqidah merupakan pengetahuan yang mula-mula harus ditanamkan kepada seorang muslim sejak kecil. Pengetahuan mengenai aqidah yang ditanamkan semenjak kecil membantu siswa dan menjadi dasar untuk memahami materi aqidah yang ditanamkan selanjutnya, sehingga pengetahuannya relatif baik. Hal yang relatif lebih sulit untuk dipelajari dibandingkan pengetahuan yang lain adalah pengetahuan Al Qur'an dan hadits. Hal ini karena pengetahuan ini berkaitan dengan abjad dan tulisan Arab yang berbeda sama sekali dengan tulisan latin. Hal ini menjadi faktor yang menyulitkan bagi siswa untuk mempelajarinya. Namun demikian, karena mempelajari Al Qur'an juga merupakan kewajiban setiap muslim dan merupakan salah satu amalan yang mulia, maka siswa berupaya untuk mempelajarinya, sehingga terbukti bahwa pengetahuan siswa mengenai Al Qur'an dan hadits masih dalam kategori yang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengamalan siswa termasuk dalam Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut, karena selain materi pengetahuan agama, sekolah juga membiasakan pengamalan perilaku yang bermuatan ibadah baik ibadah maghdah maupun ghoiru maghdah, misalnya membiasakan siswa untuk berdoa sebelum belajar, sholat secara berjamaah walaupun tidak untuk seluruh siswa, membiasakan berniat hanya karena Allah ketika akan melakukan perbuatan yang baik, dan lain sebagainya. Pembiasaan dan juga himbauan untuk melakukan ibadah dan perilaku yang bermuatan ibadah, menyebabkan siswa relatif baik dalam pengamalan nilai-nilai ibadah dan nilai-nilai Islam.

Apabila melihat hasil penelitian, maka terlihat bahwa pengamalan ibadah maghdah lebih baik apabila dibandingkan dengan pengamalan ibadah ghairu maghdah. Pada pengamalan ibadah maghdah, terdapat 131 siswa (87,33%) yang termasuk kategori baik dan sangat baik. Adapun pada pengamalan ibadah ghairu maghdah, terdapat 121 siswa (80,67%) yang mempunyai kategori baik dan sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih mengutamakan ibadah maghdah yang memang diwajibkan untuk dijalankan oleh setiap muslim, seperti puasa, zakat, dan sebagainya. Namun demikian, apabila melihat hasil penelitian, siswa juga mengamalkan perilaku yang merupakan bentuk ibadah ghairu maghdah. Hasil penelitian menunjukan bahwa akhlak siswa termasuk dalam Akhlak yang baik dari siswa, selain disebabkan pemahaman mengenai akhlak mulia sesuai nilai-nilai Islam juga didorong oleh adanya teladan dari guru dan anggota sekolah yang lain. Kehidupan di dalam lingkungan sekolah penuh nilai-nilai akhlak, misalnya budaya saling menghormati dan menghargai, rendah hati, berani bertanggung jawab, dan sebagainya. Contoh dan keteladanan dari guru dan anggota sekolah yang lain, mudah untuk diamati dan dijadikan model berperilaku oleh siswa, sehingga akhlak siswa menjadi baik. Apabila melihat nilai rata-rata dari tiap indikator dalam akhlak siswa, maka terlihat bahwa semua indikator, yaitu hikmah (bijaksana), 'iffah (menjaga kesucian), syaja'ah (berani), dan 'adalah (adil) termasuk dalam Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mampu untuk mengaplikasikan nilai-nilai akhlak dalam Islam dalam perilakunya sehari-hari. Penghayatan siswa terhadap nilai-nilai dan norma-norma agama telah cukup kuat dan merasuk dalam sanubari siswa, sehingga dapat diamalkannya secara otomatis dalam kehidupan nyata. Hal ini dikarenakan pola pembinaan mental keagamaan yang dilakukan sekolah melalui berbagai kegiatan keagamaan, misalnya dengan peringatan hari-hari besar agama dan pengajian-pengajian yang dilakukan sekolah. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan berpengaruh signifikan Sleman, dengan sumbangan efektif sebesar 4,8%. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Hajaroh (1998) dan Yakin (2000). Sesungguhnya Nabi Muhammad saw diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia. Apabila melihat hal tersebut, maka dalam ajaran Islam banyak terkandung ajaran-ajaran tentang akhlak yang mulia. Berkenaan dengan hal tersebut, maka mempelajari, secara tidak langsung akan banyak mempelajari nilai-nilai akhlak Islam. Nilai-nilai akhlak yang dipelajari pada saat mempelajari materi, berpengaruh pada terbentuknya akhlak. Hasil penelitian didapatkan pengamalan berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, dengan sumbangan efektif sebesar 5,4%. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Fatimah (2014). Pengamalan pada dasarnya adalah pengamalan ibadah, karena Allah swt menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-nya. Ibadah dalam Islam pada dasarnya terbagi menjadi dua, yaitu ibadah mahdhah yang mencakup sholat, zakat, puasa, haji, dan ibadah ghoiru mahdhah yuang menyangkut masalah-masalah muamalah. Pada ibadah-ibadah tersebut, pada dasarnya terkandung maksud-maksud tertentu yang sarat dengan nilai-nilai moral dan sosial. Pada ibadah sholat, manusia diajarkan untuk selalu menyembah pada penciptanya. Pada ibadah puasa dan zakat, maka manusia diajarkan untuk mempunyai keperdulian sosial dan budaya saling menolong. Adapun pada pengamalan ibadah ghairu mahdhah, manusia diajarkan untuk berbuat baik pada sesamanya karena mengharapkan ridlo Allah Swt. Berkenaan dengan hal tersebut, maka mengamalkan ibadah, secara tidak langsung memberikan pembelajaran kepada setiap muslim mengenai nilai-nilai moral dalam Islam, sehingga hal ini akan meningkatkan akhlaknya. Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan dan pengamalan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman. Hal ini disebabkan karena nilai-nilai moral yang terkandung dalam ajaran, akan semakin dipahami oleh setiap muslim apabila telah diamalkannya. Hal ini semakin meningkatkan akhlaknya. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pengetahuan siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk Apabila dilihat tiap indikator, maka semua indikator pengetahuan yang meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, tarikh, serta Al- Qur an dan hadis termasuk dalam 2. Pengamalan siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk Apabila dilihat tiap indikator, maka semua indikator pengamalan yang meliputi pengamalan ibadah maghdah, dan pengamalan ibadah ghairu maghdah termasuk dalam 69

3. Akhlak siswa SMK Muhammadiyah 1 Tempel dan SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, termasuk Apabila dilihat tiap indikator, maka semua indikator, yaitu hikmah (bijaksana), 'iffah (menjaga kesucian), syaja'ah (berani), dan 'adalah (adil) termasuk dalam 4. Tingkat pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa SMK Muhammadiyah 2 Moyudan Sleman, dengan sumbangan efektif sebesar 4,8%. 5. Pengamalan berpengaruh signifikan Sleman, dengan sumbangan efektif sebesar 5,4%. 6. Tingkat pengetahuan dan pengamalan secara bersama-sama berpengaruh signifikan Sleman, dengan sumbangan efektif sebesar 10,2%. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka guru hendaknya dapat membuat kajian-kajian agama Islam secara rutin, sehingga diharapkan meningkatkan pengetahuan. Selain itu, hendaknya dapat menciptakan momen untuk ibadah secara rutin, misalnya menerapkan sholat berjamaah secara bergiliran setiap hari di sekolah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pengamalan, sehingga diharapkan akhlak siswa meningkat. Orang tua hendaknya dapat meningkatkan pengawasan dan pembinaan pengamalan ibadah kepada anak, sehingga pengalaman ibadah anak meningkat dan diharapkan dapat meningkatkan akhlak siswa. DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Pusat Statistik DIY. (2013). Statistik Politik dan Keamanan Daerah Istimewa Yogyakarta 2013. Yogyakarta: BPS DIY. [2] Badan Pusat Statistik DIY. (2014). Statistik Politik dan Keamanan Daerah Istimewa Yogyakarta 2014. Yogyakarta: BPS DIY. [3] Fatimah dowload pada URL ini: http://digilib.iainlangsa.ac.id/249/1/110905263.fatimah.pai.pdf [4] Hajaroh, Mami. (1998). Sikap dan Perilaku Keagamaan Mahasiswa Islam di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Evaluasi. Nomor 1 Tahun 1, 1998, hlm. 19-31. [5] Marimba, D Ahmad. (1999). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT Alma arif. [6] Resmiwaty dowload pada URL ini: http://download.portalgaruda.org/article.php?article=167223&v al=6118&title=degradasi%20kultural%20dalam%20k EHIDIPAN%20REMAJA [7] Yakin, Nurul. (2000). Moral Keagamaan Siswa Madrasah Aliyah Negeri Kotamadya Mataram. Jurnal Penelitian dan Evaluasi, Nomor 2 Tahun II, 2000, hlm. 75-88. 70