BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Elis Khaerunnisa,2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. datang. Mengembangkan bahasa seyogyanya dimulai dari masa usia dini, sebab. Lenneberg (Santrock, 371) tahun-tahun prasekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Menurut makna. tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa potensi anak harus

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. usia Taman Kanak-kanak memiliki karakteristik yaitu rasa ingin tahu dan antusias

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sebelum pendidikan dasar yang merupakan upaya pembinaan yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Juwita Mega Ningsih, 2015 Meningkatkan Kreativitas Menari Anak D engan Menggunakan Properti Tari

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, orang lain, dan lingkungan anak dalam dunia bermain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Berdasarkan penelitian Benyamin S. Bloon (1992)

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN. mahluk individu maupun mahluk sosial. Salah satu keterampilan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan perasaan, dan memungkinkan individu menciptakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. lukisan, dan mimik muka. (Syamsu Yusuf, 2000:118)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sosial masyarakat yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Miranti Rachmawati, 2014 Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Melalui Metode Bercerita Menggunakan Boneka Tangan

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. Anak diibaratkan sebagai kertas putih, pertumbuhannya akan tergantung

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur budaya yang dapat menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KETRAMPILAN BERBICARA PADA ANAK KELOMPOK A TK DESA PLUMBON II MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara teoritis, hakikat pendidikan merupakan belajar yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran sikap dan perbuatan dengan menggunakan bahasa. Kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung tinggi nilai pendidikan dan dengan pendidikan manusia menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Resty Rachmawati, 2013

PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada masa ini

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan usia dini (Early childhood education) adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tercipta sebagai makhluk sosia l tentu dengan tujuan untuk

PENGGUNAAN METODE BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN PADA ANAK DIDIK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH 1 DIBAL NGEMPLAK BOYOLALI

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bahasa, motorik dan sosio emosional. Berdasarkan Pemerdiknas No. 58. Standar Pencapaian perkembangan berisi kaidah pertumbuhan dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi mengemukakan hasil pemikirannya dan dapat mengekpresikan perasaan. Perkembangan bahasa memiliki peranan penting yang harus diperhatikan sejak dini karena memiliki pengaruh terhadap kelangsungan hidup seseorang, baik sekarang maupun dimasa yang akan datang. Ada sejumlah keuntungan yang diperoleh anak jika memiliki keterampilan berbahasa sejak dini. Adamson (dalam Santrock, 2002, hlm. 182), mengungkapkan bahwa pengenalan bahasa lebih dini dapat mempermudah memperoleh keterampilan bahasa yang lebih baik. Anak yang cenderung memiliki kemampuan bahasa yang baik dapat diterima dengan baik oleh teman-temannya, sebaliknya anak yang mengalami hambatan dalam bahasa dapat menghambat anak dalam berkomunikasi dengan temannya. Dalam hal peranan bahasa sebagai sarana untuk melakukan kegiatan berbicara, maka bahasa perlu dikenalkan dan latihkan kepada anak setiap hari dalam pergaulannya secara baik dan maksimal diantaranya dengan melatih keterampilan berbicara anak yang baik dan benar, karena anak usia dini melakukan aktivitas berbahasa dengan mendengarkan dan berbicara, mereka belum mampu membaca dan menulis. Jadi, untuk anak usia dini dalam berbahasa yang perlu dibina dan dikembangkan terutama keterampilan mendengarkan dan berbicara. Keterampilan berbicara perlu dilatih sejak dini supaya mereka mampu berbicara dengan teratur dan terampil di masa-masa yang akan datang, karena bicara merupakan salah satu alat komunikasi yang utama. Hurlock (1991, hlm. 176) berpendapat bahwa bicara merupakan suatu bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk

2 menyampaikan suatu maksud. Karena berbicara merupakan bentuk komunikasi yang paling efektif, penggunaannya paling luas dan paling penting. Keterampilan berbicara dibutuhkan oleh anak agar memiliki keterampilan dalam mengolah kata. Kata-kata diolah menjadi sebuah kata yang menarik untuk dibicarakan. Latihan untuk terampil berbicara juga akan memberikan masukan bagi anak agar peka terhadap makna setiap kata. Permasalahan bahasa bagi anak usia dini terutama yang berkaitan dengan kemampuan berbicara terkait erat dengan alat pendengaran, bunyi ujaran yang didengar, dan artikulasi yang dimiliki, karena ditemukan juga anak yang masih kurang jelas pendengarannya dalam mendengarkan kata-kata orang tua atau guru, jadi perlu diulang kembali apa yang telah diucapkan. Kadang-kadang anak juga dalam menyebutkan kata-kata belum tepat pengucapannya, mereka hanya bisa meniru apa yang mereka dengar, belum mengetahui apa yang ditirukan itu benar atau salah, baik atau tidak yang diucapkan. Sehingga pada saat pembelajaran berlangsung terdapat beberapa anak yang belum berani berbicara dengan temannya, pada saat kegiatan bercakap-cakap ataupun tanya jawab ungkapan yang diberikan masih terbata-bata. Adapun permasalahan bahasa menurut Suhartono (2005, hlm. 17) bahwa: Terdapat lima permasalahan yang berkaitan dengan bahasa anak yaitu: keterbatasan kata-kata yang diketahuinya, menirukan ucapan atau lafal yang tidak benar dari orang tuanya, mempunyai gangguan artikulasi, kebiasaan menggunakan bentuk bahasa yang hanya dipahami oleh orang tuanya, dan kesulitan menyesuaikan bahasa dalam berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan sekolah. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diamati bahwa pada anak di TK Aisyiyah memiliki permasalahan yang bervariasi dalam berbahasa terutama berbicara, diantaranya masih rendahnya keterampilan pengembangan kosakata dalam mengucapkan kata yang diperlukan untuk berkomunikasi. Kemudan dalam pengucapan salahsatunya anak belum jelas dalam pengucapan kata/huruf, dan dalam pembentukan kalimat anak belum mampu menyusun kalimat sederhana

3 dengan bahasa yang jelas dan benar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa anakanak keterampilan berbicara masih rendah. Permasalahan tersebut terjadi karena guru yang kurang memperhatikan kemampuan dan keterampilan berbicara anak, sehingga dalam pelaksanaannya tidak optimal. Selain itu karena metode pembelajaran yang digunakan kurang membangkitkan semangat anak untuk belajar. Mengacu pada permasalahan yang diuraikan di atas, salah satu metode yang dapat digunakan dan yang erat kaitannya dengan anak yaitu metode bernyanyi. Bernyanyi merupakan suatu alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, anak-anak sangat senang bernyanyi karena dengan bernyanyi dapat memberikan kepuasan bagi diri mereka. (Usman, 1979, hlm. 24) Bernyanyi diharapkan akan mampu memberikan rangsangan terhadap anak-anak, baik rangsangan kognitif atau pemahaman mereka terhadap ucapan yang mereka hasilkan, dan sejauh mana pengaruh pelajaran tersebut terhadap perkembangan mereka, terutama rangsangan alat ucap atau dengan kata lain berbicara yang memiliki masalah. (David, 2003, hlm. 15) Bernyanyi memiliki banyak manfaat bagi perkembangan anak baik itu bagi kesehatan fisik maupun psikologis yang telah diungkapkan sebelumnya. Menurut Graham Welch dalam Mindra (2010) menyatakan bernyanyi merupakan sebuah aktifitas senam yang mampu meningkatkan pasokan oksigen ke aliran darah diseluruh tubuh dan meningkatkan efesiensi sistem kadiovaskular (jantung). Selain itu dengan bernyanyi anak juga berolah raga untuk membangun sebagian otot tubuhnya. Saat bernyanyi hampir sebagian besar otot-otot disekitar perut (diafragma) akan bekerja dan ini dianggap sebagai latihan yang sangat baik untuk otot tubuh bagian atas. Latihan vocal bagi anak melibatkan latihan pernapasan dan latihan pada otot jantung dan paru-paru. Berdasarkan paparan di atas maka peneliti tertarik melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh Penerapan Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Keterampilan Berbicara Anak Usia.

4 B. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan keterampilan berbicara anak usia Taman Kanak-kanak. 1. Permasalahan bahasa bagi anak usia dini terutama yang berkaitan dengan kemampuan berbicara terkait erat dengan alat pendengaran, bunyi ujaran yang didengar, dan artikulasi yang dimiliki. 2. Dalam menyebutkan kata-kata anak belum tepat pengucapannya, mereka hanya bisa meniru apa yang mereka dengar, belum mengetahui apa yang ditirukan itu benar atau salah, baik atau tidak yang diucapkan. 3. Pada anak di prasekolah memiliki permasalahan yang bervariasi dalam berbahasa terutama berbicara, misalnya anak kurang tepat dalam pengucapan kata/huruf, kurang tepat dalam mengucap kata dan kurang lancar dalam mengucap kata sehingga dapat disimpulkan bahwa anak-anak keterampilan berbicara masih rendah. 4. Terdapat lima permasalahan yang berkaitan dengan bahasa anak yaitu: keterbatasan kata-kata yang diketahuinya, menirukan ucapan atau lafal yang tidak benar dari orang tuanya, mempunyai gangguan artikulasi, kebiasaan menggunakan bentuk bahasa yang hanya dipahami oleh orang tuanya, dan kesulitan menyesuaikan bahasa dalam berinteraksi dengan teman-teman di lingkungan sekolah.

5 5. Guru cenderung menganggap dirinya sebagai sumber utama pengetahuan atau degan kata lain masih berpusat pada guru, sedangkan pada prinsip pembelajaran harus berpusat pada anak. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut Bagaimana pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi? Adapun secara lebih khusus rumusan masalah di atas dijabarkan dalam bentuk petanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi sebelum menggunakan metode bernyanyi? 2. Bagaimana keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi setelah menggunakan metode bernyanyi? 3. Bagaimana pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara pada anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi? D. Tujuan Penelitian Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu memperoleh data tentang pengaruh penerapan metode bernyanyi terhadap peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi. Adapun secara lebih khusus penelitian ini bertujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi sebelum menggunakan metode bernyanyi. 2. Untuk mengetahui keterampilan berbicara anak kelompok A di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi setelah menggunakan metode bernyanyi

6 3. Untuk mengeahui peningkatan keterampilan berbicara anak kelompok A TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi melalui metode bernyanyi E. Manfaat / Signifikasi Penelitian Bila tujuan penelitian tercapai, maka hasil penelitian akan memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak diantaranya: 1. Bagi Anak Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat terhadap anak dalam meningkatkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa terutama keterampilan berbicara kepada anak secara aktif sesuai dengan tahapan perkembangannya. 2. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan para guru tentang keterampilan berbicara yang harus dicapai anak sesuai dengan perkembangamya dan diharapkan guru dapat menganalisis terjadinya permasalahan tentang pembelajaran berbahasa dan usaha mengatasinya dan membantu guru dalam mengembangkan program pembelajaran bahasa terutama kemampuan berbicara yang mengacu pada perkembangan anak. 3. Bagi Lembaga Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan serta rujukan dalam upaya peningkatan kualitas pengembangan bahasa khususnya dalam kemampuan berbicara. 4. Bagi Peneliti Berikutnya Hasil penemuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta wawasan baru untuk peneliti selanjutnya serta prosedur dan hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan inspirasi sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya.

7 F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penelitian digunakan untuk memberikan gambaran secara umum hal-hal apa saja yang akan diteliti. Agar mempermudah pembahasan secara menyeluruh, dalam penelitian ini ada beberapa hal yaitu: Bab I. Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah mengenai pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan berbicara anak. Identifikasi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan keterampilan berbicara anak. Rumusan masalah penelitian mengenai pertanyaan masalah yang utama yaitu bagaimana peningkatan dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak usia taman kanak-kanak melalui metode bernyanyi. Tujuan penelitian yaitu menjawab permasalahan penelitian tentang keterampilan berbicara anak. Manfaat penelitian atau signifikasi penelitian memaparkan mengenai sumbangan pemikiran untuk berbagai pihak dengan adanya penelitian ini. Struktur organisasi dari penelitian ini sebagai pedoman penyusunan laporan penelitian Bab II Landasan Teoritis tentang landasan teori mengenai konsep perkembangan bahasa baik fungsi bahasa, bentuk bahasa maupun tahap perkembangan bahasa anak dan konsep keterampilan berbicara meliputi pengertian keterampilan berbicara, perkembangan berbicara, tujuan berbicara, tahap perkembangan berbicara anak, tugas utama dalam belajar berbicara anak dan penilaian keterampilan berbicara anak serta konsep metode bernyanyi. BAB III. Berisi penjabaran lebih rinci tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pre eksperimen one group design. Semua prosedur serta tahap-tahap penelitian mulai dari persiapan hingga penelitian berakhir. BAB IV. Hasil dan pembahasan yang memuat tentang hasil penelitian yaitu pengolahan data dari hasil penelitian tentang peningkatan ketemapilan berbicara anak usia taman kanak-kanak melalui metode bernyanyi, serta pembahasan yaitu analisis dari hasil pengolahan data yang telah diperoleh di TK Aisyiyah Kabupaten Bekasi.

8 BAB V. Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan dari seluruh hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan disertai saran yang akan diberikan kepada pihak yang terkait berikut rekomendasi untuk penelitian selanjutnya yang akan melanjutkan ini. Daftar pustaka, memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penelitian.