Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, Metode Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia. Harapan Pada..., Agita Pramita, F.PSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan, subjek penelitian, metode pengumpulan data, alat

BAB 3 METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. 22 Universitas Indonesia. Faktor-Faktor Pendulung..., Nisa Nur Fauziah, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian yang akan dilakukan, yaitu untuk mengetahui

dibakukan berdasarkan pengukuran tertentu. Dalam pendekatan kualitatif dilakukan pemahaman

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. 31 Universitas Indonesia. Gambaran Stres..., Muhamad Arista Akbar, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif atau kualitataif dilakukan dengan mempertimbangkan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. ilmiah yang terencana, terstruktur, sistematis dan memiliki tujuan tertentu

3. METODE PENELITIAN. 23 Universitas Indonesia. Gambaran Penghayatan..., Mitra Atensi, FPSI UI, 2008

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Iskandar (2009), penelitian kualitatif digunakan untuk

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. 28 Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, yaitu suatu jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian kualitatif fenomenologis.

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. komunitas, atau bahkan suatu bangsa (Poerwandari 2011). tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan identity formation pada gay.

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai jika didekati dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

BAB III METODEDAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, dengan tipe penelitian studi kasus (case studies). Menurut Moleong

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Apa itu Penelitian Kualitatif???

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bagaimana peran ganda single parent dalam memberikan pola asuh. Agar

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan studi kasus. Menurut Sugiyono (2012), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif lebih menekankan pada cara berfikir yang lebih positifistik yang

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROSES WAWANCARA. Penjelasan Materi 15/04/2016

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODE. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

3. Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi pengertian atau relevasi fenomena tertentu terhadap individu

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif, dimana penelitian

BAB III. pemahaman yang mendalam mengenai kondisi psychological well being pada istri

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Akulturasi pada setiap anak jalanan terdapat perbedaan-perbedaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODA. Universitas Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang hadir dalam suatu konteks yang terbatas (bounded context), meski batasbatas

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. kualitatif., artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka melainkan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian kualitatif mengenai Gambaran Citra Diri (Body Image) pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuatu yang berada di luar individu, manusia tidak secara sederhana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

3. METODE PENELITIAN. Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. ini digunakan karena adanya realitas sosial mengenai perempuan yang menderita

Transkripsi:

Gambaran 26konsep pacaran, Nindyastuti Erika Pratiwi, FPsi UI, 2009 3. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep pacaran dan perilaku pacaran pada remaja awal. Dalam bab ini akan dibahas tentang pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini, partisipan penelitian, metode pengumpulan data, alat bantu pengumpulan data, dan prosedur penelitian. 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Patton (dalam Poerwandari, 2007), suatu pendekatan dipilih dalam melakukan penelitian karena sesuai dengan masalah penelitian dan merupakan pendekatan yang terbaik untuk menjawab masalah tersebut. Masalah penelitian yang akan dibahas di sini adalah pandangan serta pengalaman subyektif dari masing-masing subjek, oleh karena itu peneliti menganggap bahwa pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Penelitian kualitatif mempunyai ciri-ciri mendasarkan diri pada kekuatan narasi, studi dalam situasi alamiah, analisis induktif, adanya kontak personal langsung, memiliki perspektif holistik, perspektif dinamis, berorientasi pada kasus unik, bersandar pada netralitas-empatis, ada fleksibilitas desain, sirkuler, dan peneliti adalah instrumen kunci. Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, dan sebagainya. (Poerwandari, 2007). Kredibilitas studi kualitatif terletak pada keberhasilannya mencapai maksud mengeksplorasi masalah atau mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial, atau pola interaksi yang kompleks. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan (kompleksitas) aspek-aspek yang trekait dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu ukuran kredibilitas penelitian kualitatif. Konsep kredibilitas juga harus mampu mendemonstrasikan bahwa untuk memotret kompleksitas hubungan antar aspek tersebut, penelitian dilakukan dengan cara tertentu yang menjamin bahwa subjek penelitian diidentifikasi dan dideskripsikan secara akurat (Poerwandari, 2007). 26

27 3.2. Subjek Penelitian 3.2.1 Karakteristik Subjek Menurut Patton (1990, dalam Poerwandari, 2007), pemilihan subjek pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Berdasarkan masalah dan tujuan dari penelitian, subjek dalam penelitian ini adalah subjek yang memiliki karakteristik sebagai berikut: Berada dalam tahap perkembangan remaja awal. Menurut Lerner (1993), remaja awal berkisar antara usia 10-15 tahun. Saat ini sedang menjalin hubungan pacaran dengan lawan jenis. 3.2.2. Teknik Pemilihan Subjek Dalam penelitian ini digunakan teknik pemilihan subjek secara purposive sampling. Pemilihan metode purposif didasarkan pada pernyataan Poerwandari (2007) bahwa penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan pendekatan purposif. Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian (Patton dalam Poerwandari, 2007). Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian, karakteristik subjek dalam penelitian ini telah ditentukan. Selanjutnya, peneliti mencari subjek yang cocok dan representatif dengan karakteristik subjek penelitian. 3.2.3. Jumlah Subjek Dengan fokusnya pada kedalaman dan proses, penelitian kualitatif cenderung dilakukan dengan jumlah kasus sedikit (Poerwandari, 2007). Dalam penelitian ini, peneliti akan mewawancarai 4 orang subjek yang terdiri dari 2 orang perempuan dan 2 orang laki-laki. sehingga dapat membandingkan apa yang dialami oleh remaja perempuan dan laki-laki. 3.3. Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan observasi sebagai pendukung hasil wawancara. Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan

28 tertentu (Poerwandari, 2007). Wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subyektif yang dipahami individu berkenaan dengan topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi terhadap isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain (Banister dkk., dalam Poerwandari, 2007). Patton (dalam Poerwandari, 2007) mengemukakan tiga pendekatan dasar dalam memperoleh data kualitatif melalui wawancara yaitu wawancara informal, wawancara dengan pedoman umum dan wawancara dengan pedoman terstandar yang terbuka. Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe wawancara dengan pedoman umum. Dalam proses wawancara, peneliti dilengkapi pedoman wawancara yang sangat umum, yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan, bahkan mungkin tanpa bentuk pertanyaan eksplisit. Selain itu, pada tiap subjek dapat diajukan pertanyaan yang berbeda. Wawancara dengan pedoman sangat umum ini berbentuk wawancara mendalam dimana peneliti mengajukan pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan subjek secara utuh dan mendalam. Selain wawancara, penelitian ini juga menggunakan metode observasi sebagai pendukung hasil wawancara. Menurut Poerwandari (2007), observasi adalah kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Dengan melakukan observasi, peneliti mungkin melihat hal-hal yang kurang disadari oleh subjek penelitian itu sendiri. Observasi juga memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara. Dengan melakukan observasi, peneliti akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konteks dalam mana hal yang diteliti ada atau terjadi (Poerwandari, 2007). 3.4. Alat Bantu Pengumpulan Data Alat bantu pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman wawancara, tape recorder, kertas catatan kecil dan alat tulis. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek yang harus dibahas, sekaligus menjadi daftar pengecek (checklist) apakah aspek-aspek

29 relevan telah dibahas atau ditanyakan (Poerwandari, 2007). Untuk mempermudah pengumpulan data, peneliti menggunakan tape recorder dan kaset untuk merekam semua pembicaraan selama wawancara berlangsung. Tape recorder yang akan digunakan dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat berfungsi dengan baik. Beberapa kaset kosong dan baterai juga harus dipersiapkan. Peneliti menggunakan alat bantu catatan kecil untuk mencatat hasil observasi selama wawancara berlangsung. Selain untuk mencatat hasil observasi, catatan kecil juga digunakan untuk mencatat pertanyaan tambahan yang diajukan peneliti, waktu pelaksanaan, lokasi wawancara, serta durasi pertemuan dengan subjek. Sebelum melakukan wawancara, alat pencatat seperti pulpen dipastikan berfungsi dengan baik. 3.5. Prosedur Penelitian 3.5.1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan, hal pertama yang peneliti lakukan adalah menetapkan topik penelitian. Setelah itu, peneliti mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan topik penelitian melalui berbagai sumber literatur. Peneliti kemudian menentukan metode penelitian yang akan digunakan, termasuk di dalamnya adalah menentukan kriteria subjek. Selanjutnya peneliti mencari subjek penelitian yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Selama mencari subjek penelitian, peneliti juga membuat pedoman wawancara. Peneliti kemudian mendiskusikan panduan wawancara tersebut dengan pembimbing skripsi. Peneliti mendapat seorang calon subjek dari ibu peneliti, sedangkan ketiga calon subjek yang lain didapatkan sekitar 1 bulan kemudian dengan bantuan tante peneliti. Setelah mendapat calon subjek, peneliti menghubungi lagi setiap calon subjek untuk meminta kesediaan mereka menjadi subjek penelitian. Dua orang calon subjek dihubungi melalui telepon, sedangkan dua orang lagi ditemui secara langsung. Pada kesempatan itu peneliti mulai berusaha menjalin rapport. Selain itu peneliti juga menjelaskan sedikit tentang topik yang ingin diteliti dan menyampaikan bahwa nama subjek akan dirahasiakan dan memastikan bahwa mereka tidak keberatan jika wawancara direkam.

30 Setelah calon subjek bersedia menjadi subjek penelitian, peneliti membuat janji untuk menentukan waktu dan tempat pelaksanaan wawancara. Waktu wawancara disesuaikan dengan keinginan subjek, sedangkan untuk tempat dipilih yang bebas dari suara bising dan nyaman bagi peneliti dan subjek. Pada hari pelaksanaan wawancara, peneliti mengkonfirmasi janji kembali dengan subjek. Peneliti juga memeriksa dan menyiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam wawancara, seperti recorder, pedoman wawancara, kertas catatan kecil, alat tulis, beberapa kaset kosong, dan beberapa batu baterai. 3.5.2. Tahap Pelaksanaan Sebelum melakukan wawancara, peneliti menjalin rapport terlebih dahulu dengan subjek. Rapport yang dibutuhkan sebelum melakukan wawancara bervariasi lamanya, mulai dari 10 menit hingga 2 jam, tergantung pada masingmasing subjek. Proses menjalin rapport dilakukan sebelum wawancara dan juga selama wawancara berlangsung. Saat wawancara pertama, peneliti menyampaikan rasa terima kasih pada subjek karena sudah bersedia diwawancarai. Peneliti juga meyakinkan subjek bahwa tidak ada jawaban yang salah karena peneliti hanya ingin mengetahui tentang pacaran pada remaja melalui pengalaman subjek. Dengan demikian, diharapkan subjek termotivasi untuk merespon secara terbuka dan jujur sehingga peneliti bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Selain itu, peneliti kembali menyampaikan informed consent kepada setiap subjek dengan meminta izin untuk menggunakan alat perekam dan akan menggunakan hasil rekaman tersebut hanya untuk keperluan penelitian. Pertanyaan wawancara diajukan berdasarkan panduan wawancara yang telah disusun sebelumnya. Pertanyaan-pertanyaan awal yang diajukan adalah mengenai pengalaman berpacaran pada subjek. Pertanyaan-pertanyaan mengenai pandangan subjek diajukan di akhir wawancara supaya subjek tidak merasa dievaluasi atau dinilai sejak awal sehingga menurunkan motivasinya dalam menjawab. Jika dirasa perlu, peneliti juga melakukan probing terhadap jawaban subjek.

31 Sebelum dan selama wawancara berlangsung, peneliti melakukan observasi pada penampilan subjek, bahasa tubuh, seperti kontak mata, gerakan tangan, raut wajah, intonasi, dan lain sebagainya. Setelah wawancaara berakhir, peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan subjek diwawancara. Peneliti juga meminta kesediaan subjek untuk diwawancara lagi seandainya data yang diperlukan masih kurang. Peneliti melakukan wawancara dengan empat orang subjek. Wawancara pertama dilakukan dengan subjek Nanda pada hari Senin, 6 April 2009 di rumah Nanda. Wawancara dilakukan pada pukul 11.30 WIB hingga pukul 13.10 WIB. Data yang didapat pada wawancara ini ternyata tidak dapat digunakan karena recorder peneliti mengalami kerusakan saat penulis akan membuat transkrip wawancara. Akhirnya peneliti meminta kesediaan Nanda untuk diwawancarai lagi. Wawancara kedua dilakukan di rumah Nanda, pada hari Jumat, 17 April 2009. Wawancara dilakukan pada pukul 11.15 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Wawancara pertama dengan subjek kedua yaitu Shinta dilakukan di rumah Shinta pada hari Selasa, 19 Mei 2009. Wawancara dilakukan dari pukul 15.15 WIB hingga 17.45 WIB. Wawancara kedua juga dilakukan di rumah Shinta, yaitu pada hari Kamis, 21 Mei 2009 dari pukul 15.15 WIB hingga 17.45 WIB. Wawancara dengan subjek ketiga yaitu Kiki hanya dilakukan satu kali, yaitu pada hari Kamis, 21 Mei 2009. Wawancara dilakukan dari pukul 13.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB di rumah tante peneliti. Wawancara pertama dengan subjek keempat yaitu Doni juga dilakukan di rumah tante peneliti pada hari Jumat, 22 Mei 2009. Wawancara dilakukan dari pukul 15.00 WIB hingga 17.30 WIB. Wawancara kedua dengan Doni dilakukan di tempat yang sama pada keesokan harinya, yaitu Sabtu, 23 Mei 2009. Wawancara dilakukan dari pukul 16.45 WIB hingga pukul 18.10 WIB. 3.5.3. Tahap Pengolahan Data Tahapan yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Membuat transkrip wawancara Peneliti membuat transkrip wawancara dari semua hasil rekaman dan diketik dalam bentuk verbatim.

32 2. Mengidentifikasi tema yang muncul Peneliti membaca transkrip wawamcara berulang-ulang untuk dapat memilah data yang relevan dan tidak relevan dengan topik penelitian. Setelah itu, peneliti menggunakan salah satu bagian kosong pada lembar transkrip untuk menuliskan pemadatan fakta-fakta, tema-tema yang muncul serta kata kunci yang ada. 3. Membuat analisis untuk setiap subjek Peneliti menganalisis masing-masing subjek berdasarkan data yang peneliti dapatkan. Untuk melengkapi informasi, peneliti juga mencantumkan latar belakang subjek serta hasil observasi selama proses wawancara berlangsung. 4. Membuat analisis umum Setelah membuat analisis dari masing-masing subjek, peneliti membandingkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki oleh para subjek. Peneliti juga membandingkan persamaan dan perbedaan para subjek dari jenis kelamin yang berbeda sehingga tampak apakah ada persamaan atau perbedaan jender dalam hal itu. 5. Membuat kesimpulan, diskusi, dan saran Langkah terakhir yang dilakukan adalah membuat kesimpulan berdasarkan temuan penelitian, diskusi yang berisi kekurangan penelitian serta hal-hal menarik yang perlu dibahas, dan saran untuk penelitian selanjutnya serta untuk diaplikasikan oleh masyarakat umum.