2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan P

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 28/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.13/MENHUT-II/2012 TENTANG PELAYANAN INFORMASI PERIZINAN DI BIDANG KEHUTANAN SECARA ONLINE

National Single Window;

2016, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

2017, No Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, (Lembaran

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Neg

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2015 KEMENDAG. Impor. Mesin. Multifungsi. Berwarana. Fotokopi. Berwarana. Printer Berwarna. Pencabutan.

2015, No Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang K

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN SISTEM ELEKTRONIK DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW

-2- No.1996, 2015 Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36/M-DAG/PER/5/2012 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertanian dan K

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Orga

2015, No DAG/PER/3/2007 tentang Standardisasi Jasa Bidang Perdagangan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib terhadap Barang da

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG PERDAGANGAN ANTARPULAU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 97/M-DAG/PER/12/2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan dinilai su

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG PELAYANAN TERPADU PERDAGANGAN. BAB I KETENTUAN UMUM

2 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik I

2016, No Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan secara Simultan bagi Perusahaan Perdagangan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2017, No Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 T

- 3 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG PERDAGANGAN SECARA ONLINE DAN TANDA TANGAN ELEKTRONIK (DIGITAL SIGNATURE).

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

2017, No menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 199

2015, No terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 84/M-DAG/PER/12/2012 dan mengatur kembali ketentuan Angka Pengenal Importir; d. b

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Ne

ALTERNATIF 2 PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 39/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG JADI OLEH PRODUSEN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2012 TENTANG

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia

2018, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 35/M-DAG/PER/5/2012

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32/M-DAG/PER/8/ TENTANG UNIT PELAYANAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Prosedur registrasi terhadap layanan perijinan perdagangan secara online via web INATRADE.

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No diberlakukan Standar Nasional Indonesia dan/atau Persyaratan Teknis secara wajib; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR JAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLA PORTAL INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Bintan, dan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun, perlu mendelegasikan kewenangan penerbitan perizinan di bidang perd

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG

2016, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/M-DAG/PER/4/2016 TENTANG

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Surat Keterangan Asal. Barang. Indonesia. Tata Cara Ketentuan. Pencabutan.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.22,2016 Dinas Perijinan Kabupaten Bantul. ADMINISTRASI.PELAYANAN.PERIZINAN. Pelayanan Perizinan, Online

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

2017, No kawasan pariwisata sudah dapat dilaksanakan dalam bentuk pemenuhan persyaratan (checklist); e. bahwa untuk penyederhanaan lebih lanjut

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2017 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN BERUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2018, No Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 18 /BC/2008 TENTANG

2018, No mendukung percepatan pengembangan pembangunan dan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus, perlu mendelegasikan kewenangan penerbitan

2017, No Penerbitan Perizinan di Bidang Perdagangan kepada Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Palu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Ta

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No percepatan pengembangan pembangunan dan kegiatan usaha di Kawasan Ekonomi Khusus, perlu mengatur kembali ketentuan pendelegasian kewe

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PERMENTAN/HR.060/5/2017 TENTANG REKOMENDASI IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

2015, No Perdagangan Antarpulau Gula Kristal Rafinasi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tamb

-2- Pasal 68 ayat huruf c dan Pasal 69 ayat UndangUndang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 89/M- DAG/PER/10/2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan (Berita Negara Republ

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 45/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.111, 2016 KEMENDAG. Ekspor dan Impor. Indonesia National Single Window. Perizinan. Pelayanan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI IN A TRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ketentuan pelayanan perizinan di bidang ekspor dan impor melalui INATRADE dalam kerangka Indonesia National Single Window sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 28/M- DAG/PER/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam Kerangka Indonesia National Single Window, perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum dan teknologi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk lebih meningkatkan pelayanan perizinan yang efektif, efisien, dan transparan kepada pelaku usaha guna mendukung kelancaran dan kecepatan arus barang ekspor dan impor, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan di Bidang Ekspor dan Impor Melalui INATRADE dalam Kerangka Indonesia National Single Window;

2016, No. 111-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang.perubahan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 5. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 189, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5348); 7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam Kerangka Indonesia National Single Window; 8. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014-2019;

-3-2016, No. 111 9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 10. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 90); 11. Keputusan Presiden Nomor 79/P Tahun 2015 tentang Penggantian Beberapa Menteri Negara Kabinet Kerja Periode 2014-2019; 12. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M- DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 57/M- DAG/PER/8/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31/M-DAG/PER/7/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perdagangan; 13. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M- DAG/PER/9/2014 tentang Pelayanan Terpadu Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1276); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI INATRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Perizinan adalah pemberian legalitas usaha di sektor perdagangan berupa izin, pengakuan, penunjukan, penetapan, persetujuan, atau pendaftaran. 2. Unit Pelayanan Terpadu Perdagangan yang selanjutnya disingkat UPTP adalah unit yang menyelenggarakan pelayanan terpadu perdagangan.

2016, No. 111-4- 3. UPTP I adalah UPTP yang berkedudukan di Gedung Kementerian Perdagangan, Jalan M.I. Ridwan Rais Nomor 5, Jakarta Pusat 10110. 4. Indonesia National Single Window yang selanjutnya disingkat dengan INSW adalah sistem nasional Indonesia yang memungkinkan dilakukannya suatu penyampaian data dan informasi secara tunggal (single submission of data and information), pemrosesan data dan informasi secara tunggal dan sinkron (single and synchronous processing of data and information), dan pembuatan keputusan secara tunggal untuk pemberian izin kepabeanan dan pengeluaran barang (single decisionmaking for customs release and clearance of cargoes). 5. INATRADE adalah sistem pelayanan terpadu perdagangan pada Kementerian Perdagangan secara elektronik yang dilakukan secara online melalui internet. 6. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan warga negara Indonesia atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang melakukan kegiatan usaha di bidang Perdagangan. 7. Hak Akses adalah hak yang diberikan untuk melakukan interaksi dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri atau dengan jaringan. 8. Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure) yang selanjutnya disebut dengan SOP adalah suatu standar/pedoman tertulis yang memuat tata cara atau tahapan yang wajib dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kegiatan layanan Perizinan ekspor dan/atau impor dalam rangka penerapan sistem INSW. 9. Tingkat Layanan (Service Level Arrangement) yang selanjutnya disebut dengan SLA adalah tingkat layanan yang wajib ditaati dan dilaksanakan oleh Tim Pengelola INATRADE untuk melakukan kegiatan layanan Perizinan ekspor dan/atau impor dalam rangka penerapan sistem INSW.

-5-2016, No. 111 10. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan. 11. Sekretaris Jenderal adalah Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan. 12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan. 13. Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor adalah Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan. Pasal 2 Perizinan yang diatur dalam Peraturan Menteri ini hanya Perizinan di bidang ekspor dan impor. Pasal 3 (1) Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: a. Perizinan di bidang ekspor dan impor yang permohonan penerbitannya hanya dapat diajukan secara online; dan b. Perizinan di bidang ekspor dan impor yang permohonan penerbitannya dapat diajukan secara online dan/atau manual. (2) Permohonan penerbitan Perizinan yang diajukan secara online sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pelaku Usaha melalui website http://inatrade.kemendag.go.id. (3) Daftar perizinan di bidang ekspor dan impor yang permohonan penerbitannya hanya dapat diajukan secara online sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 4 Permohonan penerbitan Perizinan yang diajukan secara online sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 hanya dapat dilakukan oleh Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Hak Akses.

2016, No. 111-6- Pasal 5 (1) Kewenangan pemberian persetujuan untuk mendapatkan Hak Akses dan pencabutan Hak Akses berada pada Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor. (2) Dalam hal Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor berhalangan tetap atau belum ditetapkan pejabat Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor, pemberian persetujuan untuk mendapatkan Hak Akses dan pencabutan Hak Akses dapat dilakukan oleh: a. Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan; b. Direktur Ekspor Produk Industri dan Pertambangan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan; atau c. Direktur Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan. Pasal 6 (1) Untuk mendapatkan Hak Akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pelaku Usaha wajib: a. melakukan registrasi melalui http://inatrade.kemendag.go.id dengan mengisi form yang tersedia secara lengkap dan benar serta mengupload dokumen: 1) Surat Izin Usaha Perdagangan atau izin usaha dari kementerian teknis/lembaga pemerintahan non kementerian/instansi; 2) Tanda Daftar Perusahaan; dan 3) Nomor Pokok Wajib Pajak, dalam bentuk Portable Document Format (PDF) berwarna sesuai asli untuk mendapatkan dokumen registrasi INATRADE; dan b. mencetak dokumen registrasi INATRADE untuk selanjutnya diserahkan kepada pegawai UPTP I dengan menunjukkan asli dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf a.

-7-2016, No. 111 (2) Pegawai UPTP I melakukan validasi atas dokumen registrasi INATRADE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b yang selanjutnya akan diterbitkan Berita Acara Pemeriksaan. (3) Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor dapat menugaskan pejabat yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi lapangan guna mengetahui kebenaran dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebelum dilakukan validasi atas dokumen registrasi INATRADE oleh pegawai UPTP I sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Pemberian Hak Akses berupa user name dan password dikirim melalui email Pelaku Usaha paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterima secara lengkap dan benar. (5) Format dokumen registrasi INATRADE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 7 (1) Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Hak Akses harus mematuhi semua ketentuan penggunaan INATRADE. (2) Ketentuan penggunaan INATRADE sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 8 Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor dapat menugaskan pejabat yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi lapangan guna mengetahui kebenaran dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a terhadap Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Hak Akses. Pasal 9 (1) Pelaku Usaha yang telah mendapatkan Hak Akses dapat mengajukan permohonan penerbitan Perizinan di bidang

2016, No. 111-8- ekspor dan impor melalui aplikasi permohonan di INATRADE sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Pelaku Usaha yang mengajukan permohonan penerbitan Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melakukan entry data secara elektronik dan mengupload dokumen pendukung Perizinan terkait ekspor dan impor melalui INATRADE. (3) Dokumen pendukung Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur masing-masing jenis barang yang diekspor atau diimpor. (4) Dalam hal Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mensyaratkan dokumen pendukung berupa rekomendasi dan/atau dokumen lain dari instansi teknis terkait, maka: a. apabila sistem di instansi teknis terkait telah terintegrasi dengan sistem INSW dan/atau INATRADE, Pelaku Usaha wajib melakukan entry data rekomendasi dan/atau dokumen lain yang dipersyaratkan melalui INATRADE; atau b. apabila sistem di instansi teknis terkait belum terintegrasi dengan sistem INSW dan/atau INATRADE, Pelaku Usaha wajib mengupload asli rekomendasi dan/atau dokumen lain yang dipersyaratkan melalui INATRADE dalam bentuk Portable Document Format (PDF) berwarna sesuai asli. Pasal 10 (1) UPTP I dan unit teknis menerbitkan Perizinan apabila dokumen pendukung Perizinan telah lengkap dan benar. (2) UPTP I dan unit teknis dapat menolak penerbitan Perizinan apabila dokumen pendukung Perizinan tidak lengkap dan/atau tidak benar. (3) Penerbitan Perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk permohonan penerbitan Perizinan

-9-2016, No. 111 yang hanya dapat diajukan secara online sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dilakukan dalam bentuk tanda tangan elektronik dan tidak memerlukan cap dan tanda tangan basah (paperless). (4) Format Perizinan yang diterbitkan dalam bentuk tanda tangan elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. Pasal 11 Permohonan Perizinan, penerbitan Perizinan, dan penolakan penerbitan Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10 diproses lebih lanjut oleh UPTP I atau unit teknis di lingkungan Kementerian Perdagangan sesuai dengan SOP dan SLA berdasarkan ketentuan peraturan perundangundangan. Pasal 12 (1) Dalam hal http://inatrade.kemendag.go.id tidak berfungsi karena keadaan kahar (force majeure), pelayanan Perizinan dilaksanakan secara manual. (2) Keadaan kahar (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. bencana alam berupa banjir, gempa bumi, longsor, dan bencana-bencana lainnya yang terjadi secara alami; b. kebakaran, pemadaman listrik, dan pencurian peralatan; dan/atau c. kerusakan dan tidak berfungsinya sarana dan prasarana pendukung INATRADE selama lebih dari 1 (satu) jam. Pasal 13 Pelaksanaan operasional INATRADE dilakukan oleh Tim Pengelola INATRADE yang ditetapkan oleh Menteri.

2016, No. 111-10- Pasal 14 Tim Pengelola INATRADE sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 mengirimkan dokumen Perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) ke portal INSW melalui INATRADE, setelah dokumen diterbitkan oleh pejabat penerbit Perizinan. Pasal 15 (1) Hak Akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 dapat berakhir dalam hal: a. pemilik Hak Akses tidak menggunakan Hak Aksesnya selama 6 (enam) bulan berturut-turut; b. Hak Akses dicabut karena: 1) pemilik Hak Akses melanggar ketentuan Pasal 7; atau 2) hasil verifikasi lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ditemukan data atau keterangan yang tidak benar pada dokumen. c. telah terjadi penyalahgunaan layanan oleh pemilik Hak Akses berdasarkan hasil penilaian Tim Pengelola INATRADE; d. adanya permintaan secara tertulis dari unit teknis terkait kepada Tim Pengelola INATRADE sehubungan dengan adanya pelanggaran di bidang ekspor dan/atau impor yang dilakukan oleh pemilik Hak Akses; atau e. Tim Pengelola INATRADE melaksanakan kewajiban berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan pengakhiran Hak Akses. (2) Pengakhiran Hak Akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara manual dan/atau elektronik. (3) Pengakhiran Hak Akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan setelah berkoordinasi dengan unit teknis terkait.

-11-2016, No. 111 Pasal 16 Pelaku Usaha yang telah dicabut Hak Akses sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf b dapat mengajukan permohonan untuk mendapatkan Hak Akses kembali sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. Pasal 17 Segala biaya yang timbul dari pelaksanaan kegiatan INATRADE dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Kementerian Perdagangan. Pasal 18 Petunjuk teknis pelaksanaan Peraturan Menteri ini dapat ditetapkan oleh Direktur Jenderal. Pasal 19 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 28/M-DAG/PER/6/2009 tentang Ketentuan Pelayanan Perizinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam Kerangka Indonesia National Single Window, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 20 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 Februari 2016.

2016, No. 111-12- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Desember 2015 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd THOMAS TRIKASIH LEMBONG Diundangkan di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2016 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd WIDODO EKATJAHJANA

-13-2016, No. 111 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI INATRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DAFTAR PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR YANG PERMOHONAN PENERBITANNYA HANYA DAPAT DIAJUKAN SECARA ONLINE 1. Persetujuan Ekspor Hewan dan Produk Hewan 2. Persetujuan Ekspor Tumbuhan Alam dan Satwa Liar 3. Persetujuan Ekspor Beras 4. Persetujuan Impor Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld) dan Komputer Tablet 5. Persetujuan Impor Mesin Multifungsi Berwarna, Mesin Fotokopi Berwarna Dan Mesin Printer Berwarna 6. Persetujuan Impor Bahan Perusak Ozon (BPO) 7. Persetujuan Impor Produk Hortikultura MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA THOMAS TRIKASIH LEMBONG

2016, No. 111-14- LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI INATRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW DOKUMEN REGISTRASI INATRADE Nama Perusahaan Alamat Perusahaan : KHASDKJHASKJD : PROP. BALI NPWP : 22.222.222.2-222.000 Bidang Usaha : - Nomor TDP : - Nama Penanggung Jawab : - Dengan menandatangani Dokumen Registrasi INATRADE ini, kami menyatakan memahami, menerima dan terikat oleh Ketentuan Penggunaan INATRADE Bagi Pemilik Hak Akses sebagaimana tertuang di halaman selanjutnya. Badung, November 2015 Tanda Tangan Materai 6000 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA THOMAS TRIKASIH LEMBONG

-15-2016, No. 111 LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI INATRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW KETENTUAN PENGGUNAAN INATRADE DEFINISI 1. INATRADE adalah sistem pelayanan perijinan ekspor dan/atau impor pada Kementerian Perdagangan secara elektronik yang dilakukan secara on-line melalui internet. 2. Tim Pengelola INATRADE adalah tim yang bertanggungjawab mengelola Portal INATRADE dan berkewajiban untuk menjamin sistem pelayanan INATRADE beroperasi secara terus menerus dan memenuhi standar keamanan data dan informasi. 3. Pemohon adalah orang perseorangan, badan usaha, badan hukum, instansi pemerintah atau lembaga negara lainnya yang menggunakan INATRADE untuk memperoleh perijinan. 4. Akses adalah kegiatan melakukan interaksi dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri atau dengan jaringan. 5. Hak Akses adalah hak yang diberikan untuk melakukan interaksi dengan sistem elektronik yang berdiri sendiri atau dengan jaringan. 6. Pemilik Hak Akses adalah Pemohon yang telah memiliki Hak Akses. 7. User-ID dan Password merupakan kombinasi unik untai karakter dan angka yang bersifat rahasia yang dapat digunakan untuk membuka akses halaman terbatas dengan melakukan pengisian User-ID dan Password di kolom "Login INATRADE" pada halaman awal Portal INATRADE. HAK AKSES 1. Setiap Pemohon yang akan melakukan akses ke INATRADE harus mendapatkan Hak Akses dari UPTP I; 2. Hak Akses digunakan untuk keperluan identifikasi Pemohon dan diberikan berupa User-ID dan Password yang dapat digunakan untuk mengakses halaman terbatas pada INATRADE; 3. Untuk mendapatkan Hak Akses, Pemohon harus melakukan validasi dan verifikasi dokumen terlebih dahulu ke petugas UPTP I yang selanjutnya menandatangani Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

2016, No. 111-16- HAK DAN KEWAJIBAN PEMILIK HAK AKSES 1. Pemilik Hak Akses mempunyai kewajiban: a. menjaga keamanan dan kerahasiaan atas penggunaan Hak Akses ke INATRADE antara lain dengan cara: i. mengganti Password pada pertama kali login ke INATRADE; ii. tidak memberitahukan User-ID dan Password kepada pihak lain yang tidak berhak; iii. tidak menuliskan User-ID dan Password atau menyimpan User-ID dan Password tersebut dalam bentuk tertulis atau disimpan dalam sarana penyimpanan lainnya yang memungkinkan pihak lain yang tidak berhak mengetahui User-ID dan Password tersebut; iv. berhati-hati dalam menggunakan User-ID dan Password agar tidak diketahui oleh orang lain; v. melakukan penggantian Password secara berkala. b. memenuhi ketentuan dalam pengoperasian INATRADE yang telah ditetapkan oleh Tim Pengelola INATRADE; 2. Pemilik Hak Akses mempunyai hak: a. mengakses halaman terbatas pada INATRADE; b. memperoleh layanan perijinan sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (Standard Operating Procedure) dan tingkat layanan (Service Level Arrangement) yang telah ditetapkan; c. menyampaikan laporan kepada Tim Pengelola INATRADE, dalam hal terjadi permasalahan dalam pengoperasian sistem layanan melalui Portal INATRADE. USER-ID DAN PASSWORD 1. Kerahasiaan data User-ID dan Password sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemilik Hak Akses dan hanya boleh digunakan oleh Pemilik Hak Akses yang bersangkutan; 2. Pemilik Hak Akses diberi kebebasan untuk membuat Password sendiri dan dapat melakukan perubahan dan penggantian Password melalui Portal INATRADE apabila ada kecurigaan Password tersebut telah diketahui oleh pihak lain; 3. Apabila User-ID dan Password hilang/dicuri/dipindahtangankan kepada pihak lain, Pemilik Hak Akses harus memberitahukan secara tertulis kepada Tim Pengelola INATRADE untuk dilakukan pemblokiran layanan di INATRADE. PENGGUNAAN DAN PENYALAHGUNAAN USER-ID DAN PASSWORD 1. Penggunaan User-ID dan Password mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan perintah tertulis yang ditandatangani oleh Pemilik Hak Akses; 2. Penyalahgunaan terhadap penggunaan User-ID dan Password merupakan tanggung jawab Pemilik Hak Akses; 3. Pemilik Hak Akses membebaskan Tim Pengelola INATRADE dari segala tuntutan yang mungkin timbul, baik dari pihak lain maupun Pemilik Hak Akses sendiri sebagai akibat penyalahgunaan User-ID dan Password tersebut.

-17-2016, No. 111 PENCABUTAN HAK AKSES 1. Hak Akses terhadap layanan INATRADE akan dicabut apabila: a. Pemilik Hak Akses tidak menggunakan Hak Aksesnya berturutturut selama 6 (enam) bulan; b. Hasil verifikasi lapangan terhadap kebenaran dokumen yang diberikan oleh Pemohon ditemukan data yang tidak benar c. Tim Pengelola INATRADE menilai telah terjadi penyalahgunaan layanan oleh Pemilik Hak Akses; d. Tim Pengelola INATRADE menerima permintaan secara tertulis dari direktorat teknis terkait sehubungan dengan adanya pelanggaran di bidang ekspor dan/atau impor yang dilakukan oleh Pemilik Hak Akses; atau e. Tim Pengelola INATRADE melaksanakan suatu keharusan untuk melakukan pencabutan Hak Akses dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. 2. Dalam hal dilakukan pencabutan Hak Akses atas layanan INATRADE, Tim Pengelola INATRADE akan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pemilik Hak Akses baik secara elektronik. MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, THOMAS TRIKASIH LEMBONG

2016, No. 111-18- LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123/M-DAG/PER/12/2015 TENTANG KETENTUAN PELAYANAN PERIZINAN DI BIDANG EKSPOR DAN IMPOR MELALUI INATRADE DALAM KERANGKA INDONESIA NATIONAL SINGLE WINDOW FORMAT PERIZINAN YANG DITERBITKAN DALAM BENTUK TANDA TANGAN ELEKTRONIK Nomor : [ Nomor Perizinan ] [ Tempat, Tanggal Perizinan] Sifat : Lampiran : - Hal: [ Perihal Perizinan ] [ Nama Perusahaan ] [ Alamat Perusahaan ] Sehubungan dengan surat permohonan [Nama Perusahaan] Nomor [Nomor Permohonan] tanggal [Tanggal Permohonan] perihal [PerihalPerizinan] dan berdasarkan [Peraturan], serta memperhatikan Rekomendasi [Data Rekomendasi], dengan ini diberitahukan bahwa: Kepada, [Nama Perusahaan], pemilik: [Data Dokumen Pendukung yang dimiliki perusahaan] Diberikan persetujuan untuk mengimpor [Perihal Perizinan], dengan ketentuan sebagai berikut: [ Data Ketentuan ] Persetujuan impor ini berlaku mulai tanggal [Tanggal Awal Berlaku] sampai dengan tanggal [Tanggal Akhir Berlaku], yang dibuktikan dengan tanggal pendaftaran pemberitahuan pabean berupa Manifest (BC 1.1) sesuai ketentuan kepabeanan yang berlaku. Demikian agar maklum [Pejabat Penandatangan] TTD [Nama Pejabat Penandatangan] [Kode Barcode] Dokumen ini sah, diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan secara elektronik melalui sistem INATRADE dan tidak membutuhkan cap dan tanda tangan basah

-19-2016, No. 111 Lampiran Surat Persetujuan Impor (SPI)/Surat Persetujuan Ekspor (SPE) Kepada, [Nama Perusahaan], pemilik: [Data Dokumen Pendukung yang dimiliki perusahaan] No Nomor Pos Tarif/ HS Uraian Jumlah Negara Asal Pelabuhan Bongkar [Pejabat Penandatangan] TTD Penandatangan] [Kode Barcode] [Nama Pejabat Dokumen ini sah, diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan secara elektronik melalui sistem INATRADE dan tidak membutuhkan cap dan tanda tangan basah MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA, THOMAS TRIKASIH LEMBONG WIDODO-something