BAB III METODE PENELITIAN. Metode ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Reseacrh ).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

BAB III METODE PENELITIAN. mengajar. Dengan memberikan suatu penilaian kepada masing-masing anak

BAB III METODE PENELITAN. A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelompok B2 TK Tut Wuri Handayani yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dipusatkan pada situasi dan kondisi kelas. Metode ini dipilih di dasarkan atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labahan Ratu Kecamat Kedaton Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertimbangan sebagai berikut: tempat mengajar. b. Taman Kanak-Kanak tersebut sudah lama berdiri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut pendapat B.Uno, (2011:72), melaksanakan penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas atau biasa disebut dengan class room action research

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut : Gambar2. Alur Pelaksanaan PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan tindakan (action research), karena penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada siswa kelas VII A SMPN. 1 Waway Karya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

itu Mudah, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), hlm 8-9 Bumi Aksara, 2009), hlm 3 hlm Masnur Muskich, Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah PTK (Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Swadaya yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Barat. Subjek penelitian tindakan adalah anak Taman Kanak-kanak kelompok B

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Dalam Wina Sanjaya (20011: 26) PTK adalah proses pengkajian

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (action research)

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 19 Bandar

BAB III METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode ini adalah penelitian tindakan kelas ( Classroom Action Reseacrh ). Penelitian tindakan kelas ( PTK ) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan guru dalam melaksanakan tugasnya. Penelitian tindakan kelas tersebut merupakan suatu rangkaian langkah-langkah atau suatu siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Mills (2000) mendifinisikan penelitian tindakan sebagai Syitematic inquary yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah, atau konselor sekolah untuk mengumpulkan informasi tentang berbagai praktik yang dilakukan. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Waktu penelitian Waktu penelitian akan dilakukan pada semester dua tahun 2014-2015 selama kurun waktu tiga bulan ( Januari s/d maret 2015). 3.2.2 Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah di TK Kartika II-27, Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

28 3.2.3 Observator Penelitian Peneliti adalah guru kelas dengan pengalaman mengajar selama 10 tahun dalam penelitian ini, peneliti bertugas untuk mengamati pelaksanaan tindakan kelas ini. 3.3 Subjek penelitian Subjek penelitian adalah anak murid TK Kartika II-27 kedaton di kelompok B pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 26 anak yang terdiri dari 14 anak laki-laki dan 12 anak perempuan. 3.4 Sumber data penelitian 1. Untuk mengukur peningkatan kemampuan anak pada setiap siklus yang mempunyai standar atau kategori nilai hasil belajar yaitu: Tabel 1 Standar atau kategori nilai hasil anak No Rentang presentase kategori 1 76 % sampai 100% Berkembang sangat baik ( BSB ) 2 51% sampai 75% Berkembang sesuai harpan ( BSH ) 3 26% sampai 50% Mulai berkembang ( MB ) 4 0% sampai 25% Belum berkembang ( BB ) Sumber : Dimyati (2013:104) 2. Untuk mengukur dan menilai kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus yaitu:

29 Tabel 2 Kriteria kinerja guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran No rentang skor kategori 1 76-100 Sangat baik 2 66-75 baik 3 56-55 Kurang baik 4 50-55 Tidak baik 5 Dibawah 50 Sangat tidak baik Sumber : Muhammad ali (2010:109) 3.5 Instrumen Penilaian 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi pengembangan. 2. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes proyek/tugas praktik atau tes kinerja sesuai dengan karakteristik materi pengembangan. 3. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung/evaluasi proses dan atau di luar kegiatan pembelajaran 4. Teknik pengamatan dilakukan pelaksanaan evaluasi hasil/atau produk/hasil kinerja siswa 3.6 Tehnik Analisis data Analisis data bertujuan untuk mengetahui presentase skor setiap anak sehingga dapat mengetahui kemampuan membaca permulaan anak setelah melakukan metode cerita bergambar. Untuk menentukan presentase skor anak sebagai berikut : % SA= JSA X 100 JSM

30 Keterangan SA JSA JSM : skor anak : Jumlah skor anak : Jumlah skor maksimal 3.7 Prosedur Penelitian Arikunto (2008:2) Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa inggris Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan kelas dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar meningkat. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus, dengan empat tahapan setiap siklusnya yaitu sebagai berikut : 1) Perencanaan tindakan, 2) Pelaksanan tindakan, 3) Pengamatan tindakan (observasi), 4) refleksi. Untuk mengetahui gambaran proses penelitian tindakan kelas, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

31 Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Siklus I Perencanaan Refleksi Pelaksanaan Siklus II Perecanaan pelaksanaan refeleksi Siklus III Gambar 2. Alur PTK Diadopsi dari Suharsimi Arikunto (2008:16)

32 Gambar prosedur PTK menunjukan bahwa : 1. Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, terlebih dahulu harus merencanakan secara bersama jenis tindakan yang akan dilakukan 2. Setelah rencana di susun secara matang barulah tindakan dilakukan 3. Bersamaan dengan dilaksanakan tindakan penelitian, juga dilakukan kegiatan untuk mengamati proses pelaksanaan tindakan itu sendiri akibat yang ditimbulkan. 4. Berdasarkan hasil penelitian kemudian dilakukan refeleksi atas tindakan yang telah dilakukan, maka rencana tindakan perlu disempurnakan lagi agar tindakan berikutnya tidak sekedar mengulang apa yang telah diperbuat sebelumnya. Siklus I 1. Tahap Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam siklus berkelanjutan, setiap siklus dilaksanakan dengan satu kali pertemuan persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian antara lain: a. Menyususn jadwal penelitian dan instrumen untuk memperoleh data. b. Menentukan Tingkat Pencapaian Perkembangan (TPP) yang akan digunakan c. Menyusun rencana kegiatan harian ( RKH ) d. Media pembelajaran e. Lembar observasi 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaa tindakan mencakup tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Substansi tindakan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan awal a. Mempersiapkan bahan, alat media, dan sumber belajar yang dibutuhkan.

33 b. Salam, doa, dan absensi c. Anak diberikan penjelasan tentang rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan 2. Kegiatan Inti a. Mengorganisir kelas dengan cara membagi anak menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anak. b. Setiap kelompok anak diberikan majalah anak-anak yang sudah tidak terpakai. c. Setiap anak menggunting gambar sesuai dengan tema yaitu tentang keluargaku d. Gambar digunting dan ditempelkan dikertas kosong yang sudah disediakan. e. Anak menjahit jelujur kertas yang sudah ditempelkan gambar. 3. Kegiatan penutup a. Setiap kelompok mencoba maju kedepan untuk membaca gambar yang sudah dibuat tadi. b. Doa, salam c. Refelksi 3. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan pada setiap siklus. Observasi dilakukan oleh observator dan guru peneliti dengan berpedoman pada instrumen observasi. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dilakukan refleksi untuk menentukan perencanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. 4. Tahap Refleksi Refleksi juga dilakukan berdasarkan penilaian kinerja guru karena keberhasilan tindakan yang dilakukan sangat dipengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan rencana tindakan. Dengan demikian penilaian kinerja guru hanya berfungsi

34 sebagai pedoman untuk melakukan refleksi dan tidak dijadikan sebagai variabel penelitian. Indikator keberhasilan Untuk mengetahui indikator keberhasilan tindakan, maka ditetapkan indikator keberhasilan penelitian indikator tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan pada siklus berikutnya, sekaligus sebagai acuan untuk menentukan jumlah siklus dalam penelitian. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jika sekurang-kurangnya 76 % anak berhasil maka masuk dalam kategori berkembang sangat baik ( BSB ) 2. Jika sekurang-kurangnya dengan skor 75 kriteria kinerja guru masuk dalam kategori baik. Siklus II 1. Tahap Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam siklus berkelanjutan setiap siklus dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian antara lain: a. Menyususn jadwal penelitian dan instrumen untuk memperoleh data. b. Menentukan kompetensi Dasar ( KD ) yang akan digunakan c. Menyusun rencana kegiatan harian ( RKH ) d. Media pembelajaran e. Lembar observasi

35 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaa tindakan mencakup tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Substansi tindakan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan awal a. Mempersiapkan bahan, alat media, dan sumber belajar yang dibutuhkan. b. Salam, doa, dan absensi 2. Kegiatan Inti a. mengorganisir kelas dengan cara membagi anak menjadi 4-5 kelompok yang terdiri dari 4-5 anak dalam setiap kelompok. b. anak menggulung kertas yang sudah tertulis kata-kata yang berhubungan dengan gambar yang di buat kemarin. c. guru mengocok nomor undian kelompok mana yang maju terlebih dahulu untuk memilih gulungan kertas. d. kelompok yang terpilih boleh maju dan memilih gulungan kertas yang sudah berisi kata dan menempel sesuai gambar yang sudah dibuat kemarin. 3. Kegiatan penutup a. setiap perwakilan kelompok membacakan cerita yang sudah dibuat nya yang terdapat kata-kata b. doa, salam c. refleksi

36 3. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan pada setiap siklus. Observasi dilakukan oleh observator dan guru peneliti dengan berpedoman pada instrumen observasi. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dilakukan refleksi untuk menentukan perencanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. 4. Tahap Refleksi Refleksi juga dilakukan berdasarkan penilaian kinerja guru karena kberhailan tindakan yang dilakukan sangat dipengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan rencana tindakan. Dengan demikian penilaian kinerja guru hanya berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan refleksi dan tidak dijadikan sebagai variabel penelitian. Indikator keberhasilan Untuk mengetahui indikator keberhasilan tindakan, maka ditetapkan indikator keberhasilan penelitian indikator tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan pada siklus berikutnya, sekaligus sebagai acuan untuk menentukan jumlah siklus dalam penelitian. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jika sekurang-kurangnya 76 % anak berhasil maka masuk dalam kategori berkembang sangat baik ( BSB ) 2. Jika sekurang-kurangnya dengan skor 75 kritria kinerja guru masuk dalam kategori baik.

37 Siklus III 1. Tahap Perencanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam siklus berkelanjutan setiap siklus dilaksanakan dengan satu kali pertemuan. Persiapan yang dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian antara lain: a. Menyususn jadwal penelitian dan instrumen untuk memperoleh data. b. Menentukan kompetensi Dasar ( KD ) yang akan digunakan c. Menyusun rencana kegiatan harian ( RKH ) d. Media pembelajaran e. Lembar observasi 2. Tahap pelaksanaan Pelaksanaa tindakan mencakup tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, kegiatan penutup. Substansi tindakan adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan awal a. Mempersiapkan bahan, alat media, dan sumber belajar yang dibutuhkan. b. Salam, doa, dan absensi 2. Kegiatan inti a. mengorganisir kelas menjadi 4-5 kelompok terdiri dari 4-5 anak. b. menyiapkan gulungan kertas yang berisi nomor setiap kelompok c.salah satu kelompok mendapatkan giliran untuk maju kedepan dan membacakan isi gambar cerita yang sudah dibuat sendiri. e. dilakukan sampai setiap kelompok mendapatkan giliran. 3. Kegiatan Penutup

38 a. evaluasi tentang kegiatan yang sudah dilakukan b. doa, salam c. refleksi 3. Tahap Observasi Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan tindakan pada setiap siklus. Observasi dilakukan oleh observator dan guru peneliti dengan berpedoman pada instrumen observasi. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dilakukan refleksi untuk menentukan perencanaan tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. 4. Tahap Refleksi Refleksi juga dilakukan berdasarkan penilaian kinerja guru karena kberhailan tindakan yang dilakukan sangat dipengaruhi kinerja guru dalam melaksanakan rencana tindakan. Dengan demikian penilaian kinerja guru hanya berfungsi sebagai pedoman untuk melakukan refleksi dan tidak dijadikan sebagai variabel penelitian. Indikator keberhasilan Untuk mengetahui indikator keberhasilan tindakan, maka ditetapkan indikator keberhasilan penelitian indikator tersebut berguna sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan pada siklus berikutnya, sekaligus sebagai acuan untuk menentukan jumlah siklus dalam penelitian. Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jika sekurang-kurangnya 76 % anak berhasil maka masuk dalam kategori berkembang sangat baik ( BSB ) 2. Jika sekurang-kurangnya dengan skor 75 kategori kinerja guru masuk dalam kategori baik.