Model-Model Perusahaan Mahendrawathi ER, Ph.D Mudjahidin, M.T.
Alat-alat Pemodelan Proses Bisnis Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memodelkan proses bisnis Phalp, K.T. (1998), The CAP framework for business process modelling, Information and Software Technology 40, 731 74. Kosanke, K & Zelm, M. (1999), CIMOSA modelling processes, Computers in Industry 40, 141 153. Koubarakisa, M. & Plexousakis, D. (2002), A formal framework for business process modelling and design, Information Systems 27, 299 319 Kalpic, B. & Bernus, P. (2002), Business Process Modelling in Industry The Powerful Tool in Enterprise Management, Computers in Industry 47, 299 318. Barjis, J. (2008), The importance of business process modeling in software systems design, Science of Computer Programming 71, 73 87.
Barjis (2008) Walaupun telah banyak sekali usaha yang dilakukan oleh komunitas software engineering, kegagalan proyek software terus meningkat. Salah satu penyebab utama dari tingginya kegagalan ini adalah pemodelan proses (spesifikasi kebutuhan) yang kurang. Oleh karena itu, baik peneliti maupun praktisi mengenali pentingnya pemodelan proses bisnis dalam memahami dan merancang sistem software yang akurat. Akan tetapi, kurangnya fitur pengecekan (verifikasi) model secara langsung adalah kekurangan dalam metode pemodelan proses konvensional. Sangat penting bahwa model menyediakan gambaran yang dapat diverifikasi tentang proses bisnis mendasar untuk merancang sistem software yang kompleks seperti Enterprise Information Systems (EIS).
Contoh Kasus: Travel Booking Proses diawali dengan diterimanya permintaan travel booking. Setelah dilakukan pengecekan pada kartu kredit pemesan, reservasi dilakukan untuk pesawat, hotel dan mobil. Reservasi kendaraan mungkin membutuhkan lebih dari satu kali usaha sebelum berhasil. Setelah ketiga reservasi dikonfirmasi maka jawaban dikirim. Buatlah: Use Case dari kasus travel booking dengan UML BPMN Apa perbedaan yang bisa anda temukan dari kedua tipe pemodelan ini?
Travel Booking Process with BPMN
Keterkaitan BPMN dengan UML Perkembangan BPMN bukan berarti hilangnya kebutuhan untuk pengembangan sistem, seperti yang dilakukan dengan UML
UML UML terkait dengan pengembangan sistem Adalah bahasa yang membantu pengembang menspesifikasikan, menggambarkan dan mendokumentasikan model-model dari sistem perangkat lunak Terutama ditargetkan untuk arsitek sistem dan software engineers Dikembangkan sebagai cara untuk memperlancar proses pengembangan software mulai dari rancangan arsitektur sampai implementasi aplikasi untuk pengguna teknis
BPMN BPMN ditargetkan untuk analisis bisnis, arsitek sistem dan software engineers. Dikembangkan untuk memperlancar seluruh proses pengembangan siklus hidup bisnis mulai dari desain proses yang dilakukan oleh pengguna bisnis
UML asing untuk sebagian besar analis bisnis UML mendefinisikan beberapa macam diagram, diantaranya dynamic behavior diagrams yang sering digunakan untuk memodelkan proses bisnis seperti Activity Diagram dan Use Case Diagram. BPMN terkait dengan UML karena juga mendefinisikan notasi grafis untuk proses bisnis yang mirip dengan UML Behavior diagrams
Keterkaitan BPMN dengan UML Namun, BPMN memiliki pendekatan yang sangat berbeda dalam memodelkan proses bisnis
UML Vs. BPMN UML Berorientasi Obyek Mencari obyek terlebih dulu kemudian membangun dynamic behavior diagram untuk menunjukkan interaksi antar obyek Asing untuk sebagian besar analis bisnis BPMN Berorientasi Proses Lebih natural dan intuitif untuk digunakan oleh analis bisnis Aliran kontrol dan pesan dari proses dimodelkan terlebih dulu Model obyek didefinisikan secara implisit
UML kurang melihat sudut pandang implementasi dari model bisnis UML Gabungan dari berbagai diagram yang tidak dirancang untuk bekerja bersama Pemodel hanya dapat memodelkan sebagian dari aplikasinya dengan UML Implementasi mendetail tidak dicakup BPMN Mendefinisikan satu tipe diagram yang memiliki banyak cara pandang yang diambil dari model yang sama Implementasi dalam Business Process Execution Language hanya menjadi cara pandang logis yang lain dari proses
UML kurang memiliki dasar matematis untuk dipetakan ke BPEL UML Tidak mendefinisikan meta-model untuk eksekusi dari proses bisnis yang dimodelkan dengan UML Eksekusi meta-model harus dilakukan dengan Model Driven Architecture (MDA) BPMN Didasarkan atas BPML s execution meta-model Tidak memerlukan langkah tambahan untuk memodelkan proses yang dapat dijalankan sepenuhnya
BPMN dan UML bekerja bersama BPMN dan UML akan ada bersama Akan ada pengguna teknis yang tidak bermaksud menggunakan BPML sebagai alat deployment yang tetap akan menggunakan UML. BPMN dapat digunakan untuk menghasilkan solusi yang berjalan secara langsung pada Business Process Management Server (BPMS) atau digunakan sebagai business analysis frontend dimana pengembangan sistem selanjutnya menggunakan UML
Baik BPMN dan UML digunakan untuk merancang proses bisnis dan aplikasi yang berjalan pada Business Process Management Server (BPMS)
What Next? Metode Pemodelan Proses Bisnis Lainnya: Event-Driven Process Chain (EPC) IDEF0 dan IDEF3 Petri Nets Setelah memodelkan proses bisnis lalu apa selanjutnya? Simulasi Proses Bisnis Memetakan ke Business Execution Language