PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK TERHADAP MATERI VERBAL MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO RECORDING DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, karena interaksi pembelajaran merupakan kegiatan inti

BAB I PENDAHULUAN. Guru memegang peranan penting dalam membentuk watak bangsa dan

2015 PENERAPAN METODE TIMED PAIR SHARE UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP DEMOKRATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia nilai KKM siswa masih dibawah rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu Sosial. Supardi (2011: 183)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

T, 2015 PENGGUNAAN METODE PROBLEM SOVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kundari Agustianingsih, 2013

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN APRESIASI CERITA PENDEK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif dalam interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan tersebut masing-masing harus dimiliki oleh siswa untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah rangkaian bunyi-bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA.

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI ASSESSMENT FOR LEARNING (AFL) DENGAN PENDEKATAN UMPAN BALIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum 2013 tiap mata

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENGGUNAAN MEDIA TWITTER UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA MENGEMUKAKAN PENDAPAT DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kondisi pembelajaran awal siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Megannuary Ruchwanda Putra Sae, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa Indonesia untuk menciptakan manusia yang berilmu, cerdas dan terampil di lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rizka Fauziah, 2013

PENINGKATAN PERILAKU DISIPLIN BELAJAR SISWAMELALUI TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengesankan. Aktivitas belajar dapat merangsang siswa terlibat secara aktif

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

BAB 3 METODE PENELITIAN. (PTK). PTK merupakan suatu bentuk penelitian reflektif diri yang secara kolektif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode

2 PENERAPAN METODE THINK-PAIR-SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMPULKAN ISI BERITA YANG DIBACAKAN PADA PESERTA DIDIK KELAS VII 2 SMPN TELAGA TAH

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Anshari (1979:15) mengemukakan bahwa :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang terjadi. Melalui bahasa, setiap individu dapat meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat ditingkatkan, baik di kalangan nasional maupun. agar mutu kehidupan masyarakat dapat meningkat. Melalui pendidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Siswa dikelas ini

BAB I PENDAHULUAN. Septian Arista Maulana, Pemanfaatan Tayangan Film untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Analisis Siswa dalam Pembelajran IPS

BAB I PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Dengan Keterampilan Bertanya Probing Question

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHAREDALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Dikutip dari Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, menyatakan bahwa :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa indonesia adalah alat komunikasi paling penting

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dapat diungkapkan secara lisan maupun tulisan. Penggunaan

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

PENERAPAN METODE COCOA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOMENTARI TOKOH CERITA/ DONGENG ANAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan ujung tombak bagi pembangunan peradaban.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dunia pendidikan, khususnya di negara kita agar dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DENGAN MODEL TEAM ASSISTED INDIVIDUALLY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PERMAINAN TEBAK BENDA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi yang melibatkan guru sebagai pemberi atau penyampai informasi dan siswa sebagai penerima informasi yang terjadi dalam suatu lingkungan belajar. Pada hakikatnya pembelajaran adalah suatu proses perubahan yang dilakukan oleh setiap individu dalam kaitannya dengan perbaikan kualitas diri dari yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari yang tadinya tidak paham menjadi paham, dan sebagainya. Gagne (1992) dalam Sukirman dan Jumhana (2007, hlm. 6) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah instruction is a set of event that effect learners in such a way that learning isfacilitated intinya adalah bahwa pembelajaran merupakan serangkaian aktivitas atau kegiatan yang difasilitasi untuk terjadinya perubahan perilaku. Dalam praktiknya di lapangan, pembelajaran tidak terlepas dari berbagai permasalahan dan kendala yang sering kali menjadi bagian di dalamnya. Ketika melakukan observasi prapenelitian di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung, peneliti menemukan berbagai permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran berlangsung, diantaranya yaitu pertama, rendahnya kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal baik yang djelaskan oleh guru maupun oleh temannya yang sedang melakukan presentasi. Hal ini dapat terlihat dari masih banyaknya siswa yang ribut, tidak memperhatikan pemaparan materi yang sedang dijelaskan, asik sendiri dengan apa yang sedang dilakukannya tanpa peduli terhadap apa yang sedang dijelaskan oleh pemateri. Kejadian siswa seperti ini berakibat terhadap kurangnya pemahaman mereka terhadap materi yang dijelaskan, sehingga membuat mereka cenderung pasif dalam kegiatan pembelajaran. Kedua, rendahnya kemampuan siswa

2 untuk melakukan aktivitas belajar di dalam kelompok, terlihat dari adanya dominasi dalam mengerjakan tugas kelompok, pada saat kerja kelompok mereka cenderung sibuk dengan aktivitasnya masing-masing yang tidak terkait dengan pembelajaran seperti mengobrol yang tidak perlu, memukul-mukul meja supaya mengeluarkan alunan bunyi musik, mencorat-coret buku teman kelompoknya, bahkan ada yang saling ejek karena berebut buku. Sementara yang yang mengerjakan tugas hanya satu atau dua orang saja dari mereka. Ketiga, kurangnya tingkat kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat, terlihat dari masih banyaknya siswa yang diam, tidak berani mengemukakan pendapatnya saat berdiskusi, dan hanya satu atau dua siswa saja yang aktif memberikan pertanyaan kepada pemateri. Keempat, masih rendahnya tingkat kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, terlihat dari masih banyaknya siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran dan tidak mengerjakan apa yang telah ditugaskan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Kelima, masih kurang baiknya sikap, sopan santun, dan rasa hormat siswa baik terhadap guru maupun ke sesama teman sendiri, terlihat dari seringnya mentertawakan dan memotong pembicaraan guru saat menjelaskan materi, dan masih banyaknya kata-kata kasar yang keluar dari mulut siswa ketika berbicara kepada temanya pada saat pembelajaran berlangsung. Beberapa permasalahan sebagaimana dijelaskan di atas merupakan masalahmasalah yang sudah seharusnya mendapatkan perhatian supaya kegiatan pembelajaran menjadi lebih baik lagi. Hal ini perlu segera dilakukan karena sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap kemampuan serta prestasi siswa. Siswa menjadi pasif, tidak bisa mengemukakan pendapatnya pada saat pembelajaran akibat dari kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan. Ketidakpahaman tersebut terjadi karena siswa tidak meyimak materi dengan baik, baik materi yang dijelaskan oleh guru maupun oleh temannya yang presentasi. Sedangkan siswa tidak melakukan kegiatan menyimak dengan baik pada saat pembelajaran bisa jadi disebabkan karena mereka tidak tertarik dengan apa yang dijelaskan oleh partner belajarnya. Dengan demikian, perlu adanya keterampilan dan kreativitas dari guru

3 dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas supaya siswa memeliki antusias yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Dengan begitu siswa akan merasa nyaman dan senang, sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Melihat fenomena yang muncul di kelas pada saat melakukan observasi prapenelitian sebagaimana telah dipaparkan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait dengan permasalahan yang muncul di kelas tersebut. Namun, mengingat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) harus memiliki fokus masalah maka dari beberapa permasalahan yang peneliti temukan di lapangan sebagaimana telah dipaparkan di atas, peneliti mengambil satu masalah yang akan dijadikan sebagai objek bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Adapun masalah yang peneliti ambil yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal. Tarigan (2008) mengatakan bahwa menyimak adalah suatu proses mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran bahasa lisan. (hlm. 31) Kemampuan menyimak merupakan suatu aspek yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa dalam kaitannya dengan kegiatan pembelajaran, karena dari proses menyimak akan berdampak terhadap seberapa besar kemampuan siswa dalam menerima informasi pembelajaran yang telah disampaikan. Hal ini akan berpengaruh juga terhadap tinggi atau rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dari tinggi atau rendahnya pemahaman siswa terhadap materi, akan berdampak besar terhadap tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya akan berujung pada baik atau kurang baiknya prestasi hasil belajar siswa. Dengan demikian, kemampuan menyimak merupakan suatu aspek kemampuan atau keterampilan yang penting dan harus dilatih supaya siswa menjadi terbiasa dalam menyimak informasi pembelajaran yang disampaikan baik oleh guru

4 maupun siswa yang presentasi supaya mereka mampu meraih hasil belajar dan prestasi yang baik. Permasalahan mengenai rendahnya kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal bisa disebabkan oleh beberapa hal, baik dari faktor siswanya itu sendiri maupun dari faktor luar seperti guru dan media yang digunakan. Kecenderungan rendahnya kemampuan siswa dalam menyimak khususnya menyimak materi verbal dikarenkan mereka tidak menganggap materi yang sedang dipaparkan itu penting. Oleh sebab itu perlu adanya penekanan di awal pembelajaran terkait dengan pentingnya materi tersebut, misalnya dengan memberikan informasi kepada siswa bahwa di akhir pembelajaran akan diadakan kuis terkait dengan materi yang akan disampaikan. Dengan demikian, siswa akan tergerak untuk memperhatikan dan menyimak serta berlomba-lomba dalam meahami materi yang dijelaskan karena mereka sudah tahu bahwa di akhir pemebelajaran akan ada kuis yang berpengaruh terhadap nilai masing-masing. Sedangkan dilihat dari faktor guru, seringkali guru terjebak dalam masalah terkait dengan pengguanaan suatu metode pembelajaran. Keterampilan dan kemampuan guru dalam menggunakan suatu metode pembelajaran sangat berkaitan dengan bagaimana cara guru tersebut dalam mengelola kegiatan pembelajaran di kelas. Kurangnya keterampilan dan kemampuan guru dalam menggunakan suatu metode, akan berdampak terhadap kurang baiknya kondisi kelas selama kegiatan pembelajaran itu berlangsung, sehingga akan berpengaruh pula terhadap kurangnya antusiasme dan motivasi siswa dalam mengikuti rangkaian kegiatan pemebelajaran tersebut, termasuk kegiatan menyimak yang ada di dalamnya. Adapun dilihat dari faktor media, seringkali guru menyampaikan informasi terkait materi seacara langsung tanpa menggunakan bantuan suatu media, atau ada juga guru yang menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran akan tetapi terkadang guru terlalu fokus terhadap media tersebut sedangkan kondisi siswa kurang terperhatikan, sehingga kondisi kelas tetap saja tidak kondusif. Hal ini disebabkan karena kurangnya keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran. Dengan demikian, guru juga perlu melatih kemampuannya dalam menggunakan media

5 pemebelajaran sehingga peran dari media dapat terasa manfaatnya oleh siswa, bukan sebaliknya justru membuat siswa lebih rumit dalam menangkap informasi pelajaran yang disampaikan. Merujuk pada penemuan permasalahan pembelajaran di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung mengenai rendahnya kemampuan menyimak siswa terhadap materi verbal, maka peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai media Audio Recording. Komalasari (2011) menyatakan bahwa salah satu media yang digolongkan ke dalam media audio adalah alat perekam magnetik. Alat perekam magnetik atau tape recoerder adalah salah satu media yang memliki peranan sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. (hlm. 85) Melalui media ini kita dapat merekam audio, mengulangnya, dan menghapusnya. Selain itu, rekaman dapat diputar berulang-ulang tanpa mempengaruhi volume, sehingga dapat menimbulkan berbagai kegiatan diskusi dan dramatisasi. Alasan peneliti memeilih media audio recording yaitu sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya bahwamedia tersebut merupakan bahan atau alat yang bisa digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang sangat berhubungan dengan kegiatan siswa dalam menyimak. Dengan demikian, melalui media tersebut diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyimak materi verbal. Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam upaya memperbaiki kondisi kegiatan pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan media Audio Recording. Adapun judul yang peneliti ambil adalah Peningkatan Kemampuan Menyimak Terhadap Materi Verbal Melalui Penggunaan Media Audio Recording dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Di Kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung. B. Identifikasi Masalah

6 Berdasarkan fakta yang ditemukan peneliti di lapangan, maka peneliti mengidentifikasi dengan mempersempit permasalahan yang ditemukan. Identifikasi permasalahan tersebut yaitu: 1. Kurangnya kemampuan siswa dalam manyimak materi verbal, baik yang disampaikan oleh guru maupun temannya; 2. Kurangnya aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, untuk memudahkan pembahasan, maka perumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menyimak terhadap materi verbal melalui media Audio Recording pada pembelajran IPS. Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka rumusan masalah diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana desain perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recording dalam meningkatkan kemampuan menyimak terhadap meteri verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung? 2. Bagaimana penerapan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recordingdalam meningkatkan kemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung? 3. Bagaimana refleksi penerapan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recordingdalam meningkatkan kemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung? 4. Bagaimana kemampuan siswa dalam menyimak materi verbal setelah pengguanan media audio recording pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung?

7 D. Tujuan Penelitian Tujuan umum dilakukanya penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS melalui media Audio Recording. Untuk lebih memeperjelas tujuan dalam penelitian ini, sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas.maka tujuan penelitian diuraikan menjadi beberapa poin sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan desain perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recordingdalam meningkatakankemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung; 2. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recordingdalam meningkatakankemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung; 3. Menganalisis kendala-kendala yang muncul serta cara mengatasi kendalakendala tersebut dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan media Audio Recordingdalam meningkatakankemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung; 4. Mengetahui efektivitas penggunaan media Audio Recordingdalam meningkatakankemampuan menyimak terhadap materi verbal pada pembelajaran IPS di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung? E. Manfaat penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan yang diambil oleh penulis sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka akan didapatkan manfaat dari dilakukanya penelitian ini yaitu diantaranya sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis dari dilakukanya penelitian ini yaitu untuk mengembangkan teori terkait dengan media pembelajaran dalam pembelajaran IPS. Dalam penelitian ini akan dipaparkan mengenai penggunaan media audio recording dalam pemebelajaran IPS, sehingga diharapkan dapat menjadi sumber tambahan bagi guru sebagai tenaga

8 pendidik dalam upaya menciptakan pembelajaran IPS yang menarik, unik, dan menyenangkan, sehingga guru akan lebih kreatif lagi dalam mengembangkan dan menggunakan beragam sumber dan media pembelajaran. Melalui penelitian ini diharapkan pula guru menjadi lebih kreatif dan terbuka wawasannya terhadap hal-hal yang berada di sekitar yang bisa dimanfaatkan sebagai alat atau media pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a. Untuk Sekolah Manfaat untuk sekolah yaitu sebagai bahan masukan untuk melakukan inovasi dan meningkatkan kualitas terkait dengan pembelajaran IPS di sekolah supaya bisa menjadi lebih baik dan dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lain baik di tingkat lokal, regional, maupun nasional atau bahkan internasional. Dengan dimilikinya kualitas pembelajaran yang baik maka akan mampu berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan nasional bangsa Indonesia. b. Untuk Guru Manfaat untuk guru yaitu sebagai bahan masukan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan serta kreativitasnya dalam mengelola proses pembelajaran IPS dengan menggunakan dan mengembangkan media pembelajaran yang menarik dan beragam, sehingga guru-guru di sekolah akan terdorong semangatnya untuk berusaha meningkatkan kualitas dirinya sebagai pendidik yang dituntut untuk mampu menunjukan sikap keprofesionalannya. c. Untuk Siswa Manfaat untuk siswa yaitu untuk menarik semangat mereka dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengubah paradigma mereka tentang pembelajaran IPS yang cenderung dianggap tidak menarik dan

9 cepat bosan. Dengan diterapkanya pembelajran dengan menggunakan bantuan media Audio Recordingini juga diharapkan siswa menjadi terdorong untuk bisa dan mampu mampu mengembangkan aktivitas dan kreativitasnya dalam kegiatan pembelajaran IPS di sekolah, sehingga akan berpengaruh pula terhadap peningkatan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dari para siswa tersebut. d. Untuk Peneliti Manfaat bagi peneliti sendiri dari dilakukanya penelitian ini yaitu sebagai bahan pembelajaran dalam rangka persiapan untuk menghadapi peserta didik nanti di masa mendatang ketika terjun di masyarakat. Penelitian ini juga dirasa sangat bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan kemampuan diri dan melatih kreativitas dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media serta model pembelajaran yang beragam. F. Sistematika Penulisan Skripsi Skripsi ini disususn berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia yang terdiri dari lima bab, yaitu pada BAB I dijelaskan mengenai alasan atau latar belakang peneliti melakukan penelitian ini, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur penulisan skripsi. Adapundalam BAB II merupakan bahasan mengenai kajian pustaka yang dalam hal ini mencakup poin-poin terkait dengan masalah yang menjadi topik dalam penelitian ini yaitu bahasan mengenai pembelajaran IPS, keterampilan menyimak dan media audio recording. Kemudian dalam BAB III membahas mengenai metode penelitian yang di dalamnya mencakup lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, teknik pengumpul data, instrumen penelitian, teknik pengolahan data, dan analisis data. Selanjutnya, dalam BAB IV dibahas mengenai hasil penelitian yang meliputi penjelasan atau deskripsi serta analisis dari setiap siklus atau tindakan yang telah dilakukan terkait dengan penelitian ini. Keberhasilan dari penelitian terkait dengan

10 pemecahan masalah Kemampuan Menyimak terhadap Materi Verbal yang ditemukan di lapangan akan terlihat dalam pembahasan di bab ini. Sedangkan dalam BAB V atau bagian penutup dibahas mengenai simpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta rekomendasi bagi para pembaca dan pihak yang terkait dalam upaya perbaikan karya ilmiah ini.