BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. Ir. Zulkarnaini, MT. TATAP MUKA XIV & XV. Oleh: Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII. RELAY PILOT

PENGGUNAAN RELAY DIFFERENSIAL. Relay differensial merupakan suatu relay yang prinsip kerjanya berdasarkan

RELE. Klasifikasi Rele

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XII&XIII. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

BAB III PEMBAHASAN RELAY DEFERENSIAL DAN RELEY DEFERENSIAL GRL 150

BAB 3 KONSEP ADAPTIF RELE JARAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Prinsip Dasar Proteksi a). Proteksi Sistem Tenaga

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA X&XI. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

BAB 2 KARAKTERISTIK SALURAN TRANSMISI DAN PROTEKSINYA

Pertemuan ke :2 Bab. II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV SISTEM PROTEKSI GENERATOR DENGAN RELAY ARUS LEBIH (OCR)

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS UTAMA PADA GAS TURBIN GENERATOR PLTGU

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

BAB 2 GANGGUAN HUBUNG SINGKAT DAN PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK

STUDI PERENCANAAN KOORDINASI RELE PROTEKSI PADA SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI GARDU INDUK GAMBIR LAMA - PULOMAS SKRIPSI

BAB III SISTEM PROTEKSI DENGAN RELAI JARAK. terutama untuk masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Kebutuhan tenaga

Ground Fault Relay and Restricted Earth Faulth Relay

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA IV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

BAB IV RELAY PROTEKSI GENERATOR BLOK 2 UNIT GT 2.1 PT. PEMBANGKITAN JAWA-BALI (PJB) MUARA KARANG

Makalah Seminar Kerja Praktek APLIKASI SISTEM PENGAMAN ELEKTRIS CADANGAN GAS TURBIN GENERATOR PADA PLTGU TAMBAK LOROK BLOK II

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bidang telekomunikasi yang begitu pesat, semakin banyak pilihan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap kondisi abnormal pada operasi sistem. Fungsi pengaman tenaga listrik antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam segi peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, banyak aspek yang bisa

TUGAS AKHIR PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI LINE CURRENT DIFFERENTIAL UNTUK SKTT 150 KV MENGGUNAKAN RELE GE UR L90

ANALISIS PENYEBAB KEGAGALAN KERJA SISTEM PROTEKSI PADA GARDU AB

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

D. Relay Arus Lebih Berarah E. Koordinasi Proteksi Distribusi Tenaga Listrik BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN B. SARAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA DAN PERFORMA PERANGKAT Efisiensi dan Evaluasi Kerugian daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan. I.1. Latar Belakang Masalah

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

BAB III RELAY LINE CURRENT DIFFERENTIAL

BAB III SISTEM PROTEKSI DAN SISTEM KONTROL PEMBANGKIT

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

STUDI PERENCANAAN PENGGUNAAN PROTEKSI POWER BUS DI PT. LINDE INDONESIA GRESIK

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI


PENGUJIAN RELAY DIFFERENSIAL GI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PROSEDUR PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI TRAFO

JARINGAN GARDU INDUK DISTRIBUSI

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

DAFTAR ISI BAB II DASAR TEORI

Time-graded systems. Gambar 5.1 Time-graded systems menggunakan definite time overcurrent relays

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK. TATAP MUKA XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT.

STUDI KEANDALAN DISTANCE RELAY JARINGAN 150 kv GI TELLO - GI PARE-PARE

BAB III GANGGUAN PADA JARINGAN LISTRIK TEGANGAN MENENGAH

SIMULASI PROTEKSI DAERAH TERBATAS DENGAN MENGGUNAKAN RELAI OMRON MY4N-J12V DC SEBAGAI PENGAMAN TEGANGAN EKSTRA TINGGI DI GARDU INDUK

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi salah satu penentu kehandalan sebuah sistem. Relay merupakan

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

LEMBAR DISKUSI SISWA MATER : INDUKSI ELEKTROMAGNETIK IPA TERPADU KELAS 9 SEMESTER 2

Politeknik Negeri Sriwijaya

Makalah Seminar Kerja Praktek PRINSIP KERJA DASAR RELAI JARAK PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI REGION JAWA TENGAH DAN DIY

BAB II GARDU INDUK 2.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI DARI GARDU INDUK. Gambar 2.1 Gardu Induk

EVALUASI KERJA AUTO RECLOSE RELAY TERHADAP PMT APLIKASI AUTO RECLOSE RELAY PADA TRANSMISI 150 KV MANINJAU PADANG LUAR

PENYEARAH TEGANGAN 3 FASA

BAB 7 SISTEM REPEATER. Pentingnya sistem repeater dalam komunikasi data khususnya yang berbasis radio frequency.

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I DASAR TEORI I. TRANSFORMATOR

GT 1.1 PLTGU Grati dan Rele Jarak

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sejarah dan Aplikasi Transfer Daya Nirkabel

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

PERALATAN KOPLING POWER LINE CARRIER

BAB 8 HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN. fasa dari segi sistim kelistrikannya maka dilakukan pengamatan langsung

OPERASI DAN APLIKASI TRIAC

LANDASAN TEORI Sistem Tenaga Listrik Tegangan Menengah. adalah jaringan distribusi primer yang dipasok dari Gardu Induk

Analisa Koordinasi Over Current Relay Dan Ground Fault Relay Di Sistem Proteksi Feeder Gardu Induk 20 kv Jababeka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengujian Relay Arus Lebih Woodward Tipe XI1-I di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR GELOMBANG BERJALAN DAN PEMBUMIAN (PENTANAHAN)

PENGUKURAN INDUKTANSI SALURAN KOAKSIAL

BAB III SISTEM KELISTRIKAN DAN PROTEKSI

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Prinsip Kerja Sistem Pengiriman Transfer Daya Nirkabel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

Institut Teknologi Padang Jurusan Teknik Elektro BAHAN AJAR SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK TATAP MUKA XIV & XV. Oleh: Ir. Zulkarnaini, MT. 2011 1/25/2011 1

Relay Pilot 1 Rele pilot adalah adaptasi dari rele differential untuk proteksi jaringan transmisi tenaga listrik. Dimana differential relay telah dijelaskan pada bab 6 diatas, tetapi tidak digunakan untuk jaringan transmisi. Sebab masing-masing terminal juga dihubungkan melalui CT. Pilot rele merupakan proteksi utama pada jaringan transmisi, untuk mem-back-up proteksi diperlukan relay pengganti. 2 Istilah pilot berarti suatu saluran pengirim antara saluran akhir pada jaringan transmisi ada suatu hubungan melalai informasi dapat di proteksi. 1/25/2011 2

Tiga jenis dari pilot relay 1 RelayPilot kawat. Pilot kawat bisanya berisikan dua kawat rangkaian dari tipe jaringan telepon, yang mana kawat atau kabel terbuka merupakan rangkaian yang disewakan oleh perusahaan telepon local. Relay Pilot pembawa arus. Pilot pembawa arus untuk rele proteksi adalah untuk tegangan rendah dengan frekuensi tinggi (30 khz sampai 200 khz). Arus yang dipancarkan sepanjang kawat penghantar dari suatu saluran transmisi ke suatu penerima diakhir jaringan melalui pembumian dan kawat massa yang bertindak sebagai penghantar balik. 1/25/2011 3

Relay Pilot gelombang mikro. Pilot gelombang micro adalah ultra dengan frekuensi tinggi dengan jaringan radio yang beroperasi diatas 900 mega cycle. Suatu pilot kawat lebih hemat untuk jarak yang diatas 5 sampai 10 mill diluar yang pilot pembawa arus pada umumnya lebih ekonomis 1/25/2011 4

Tujuan dari Pilot Rele Asumsikan bahwa di setasiun A, pengukuran sangat akurat tersedia untuk membaca tegangan, arus dan sudut fase antara A untuk jaringan bagian AB. Kita tahu karakteristik impedansi per unit dari panjang saluran dan jarak dari A ke B dapat digunakan rele jarak. 1/25/2011 5

Perbedaan antara hubungan singkat pada titik C ditengah-tengah saluran dan titik D pada akhir saluran. Tidak bisa membedakan antara suatu kesalahan pada D dan suatu kesalahan pada E di luar Breakers (pemutus) dari bagian jaringan ditengahnya, sebab impedansi antara D dan E akan lebih kecil dapat diabaikan perbedaan pada kuantitas yang diukur. Selanjutnya kita dapat melihat perbedaan yang kecil, dan kita tidak yakin bagaimana tidak akurasinya alat ukur arus dan tegangan yang disuplay transformator. Dan tentu kita akan susah jika meliputi penggantian gelombang arus. 1/25/2011 6

Relay pilot kawat DC Dimana D = voltage-restrained directional (mho) relay; O = overcurrent relay; T = auxiliary tripping relay; S = auxiliary supervising relay; PW = pilot wire 1/25/2011 7

Suatu contoh suatu bloking pilot, di mana informasi bloking positif dipancarkan oleh pilot 1/25/2011 8

Dimana : D = voltage-restrained directional (mho) relay; O = overcurrent relay; TC= trip coil; B = auxiliary blocking relay; PW = pilot wire 1/25/2011 9

Relay pilot kawat AC 1/25/2011 10

Dua teorema yang baru untuk menguraikan prinsip dari operasi, sirkulasi arus dan tegangan berlawanan Dengan ringkas, sirkulasi arus yang dimaksud itu adalah arus sirkulasi normal melalui terminal CT dan pilot, dan tegangan yang berlawanan arus yang tidak normal bersikulasi melalui pilot. 1/25/2011 11

Suatu susunan ilustrasi prinsip tegangan berlawanan 1/25/2011 12

Hubungan singkat atau hubungan terbuka pada pilot kawat mempunyai effek yang berlawanan pada dua tipe relay seperti tabel dibawah Tegangan berlawanan Sirkulasi arus Effek hubungan singkat Menyebabkan trip Memblok trip Effek hubungan terbuka Memblok trip Menyebabkan trip 1/25/2011 13

Relay pilot sirkulasi arus 1/25/2011 14

Tipe relay pilot tegangan berlawanan 1/25/2011 15

P = current polarizing coil (Kumparan arus berlawanan) R = voltage restraining coil; (Kumparan tegangan pengontrol) O = current operating coil. (Kumparan arus operasi) 1/25/2011 16

Relay pilot pembawa arus dan relay pilot gelombang mikro Diatas sudah dijelaskan prinsip dasar relay pilot dan diuraikan peralatan tipe relay pilot kawat bagian ini akan sukses dengan relay pilot pembawa arus dan relay pilot pembawa gelombnag mikro, untuk tipe lain dari pilot, peralatan relay adalah sama. Dua tipe peralatan relay yang akan diuraikan tipe perbandingan fasa yang mana serupa tipe pilot kawat AC dan relay tipe perbandingan arah yang mana serupa dengan tipe pilot kawat DC 1/25/2011 17

Pilot pembawa arus 1/25/2011 18

Pilot gelombang micro Pilot gelombang mikro system operasi radio frekuensi yang tinggi dalam sekumpulan yang dibagikan kira-kira di amerika 900 mega sicle, Transmitter dikontrol sama dengan caratransmiter arus pembawa, dan receiver merobah sinyal kedalam tegangan DC yang dilakukan receiver arus pembawa. Dengan pilot gelombang mikro menggabungan dan menjerat jaringan dielominasi, dan sebagai gantinya, menangani jaringan peralatan antena diperlukan 1/25/2011 19

Relay perbandingan fasa T = carrier-current transmitter (Arus pembawa pengirim) R = carrier-current receiver. (Arus pembawa penerima) 1/25/2011 20

Ini akan diamati untuk gangguan external pada titik D. Tegangan autput jaringan pada stasion A dan B (gelombang a dan c ) adalah 180 0 keluaran dari fasa, ini disebabkan oleh hubungan transformator arus pada dua station yang diamati. Tegangan AC digunakan untuk mengontrol transmitter, arus pembawa transmitter hanya selama setengah siklus gelombang tegangan ketika polaritas positif. Sinyal pembawa arus transmitter dari A ke B (gelombang a da b) dipindahkan dalam waktu, demikian sehingga selalu sinyal arus pembawa mengirim dari suatu ujung atau yang lainnya. 1/25/2011 21

Relasi antara Tegangan keluar dan sinyal arus pembawa 1/25/2011 22

Relasi trip dan block 1/25/2011 23

Ketika polaritas tegangan positif ditekan, pisisi on operasi, jembatan dengan jaringan lokal tabung konduk jika polaritas tegangan negative tidak secara bersamaan tertekan pada pengontrolan, jembatan dengan arus pembawa mengirim dengan arus pembawa dikirim dari jaringan akhir yang lain. Ketika tabung kunduct, relay bantu trip pick-up dan trip pada CB local. Polaritas positif ditekan on, beroperasi computer lokal selama setengah siklus negative dari jaringan output pada gembar diatas ketika transmitter local kosong. Selanjutnya transmitter tidak memblok trip local. 1/25/2011 24

Sekian Tatap muka XIV-XV 1/25/2011 25