Document Title Page 1 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dinyatakan bahwa Standar Penilaian Pendidikan merupakan salah satu dari delapan Standar Nasional Pendidikan Hal ini menunjukkan penilaian mendapat tempat yang strategis dalam dunia pendidikan Dalam implementasi kurikulum 2013, pendidik dan satuan pendidikan diwajibkan mengetahui perkembangan peserta didik secara holistik dan berkesinambungan Oleh sebab itu, di samping kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang bermakna diperlukan adanya sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan pada setiap satuan pendidikan Untuk mengetahui keterlaksanaan pedoman standarisasi penilaian hasil belajar oleh pendidik dan satuan pendidikan di lapangan, maka diperlukan kegiatan supervisi Oleh karena itu diperlukan sebuah pedoman supervisi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan supervisi penilaian hasil belajar di lapangan Pedoman tersebut dapat digunakan sebagai acuan oleh pengelola satuan pendidikan, dan para penentu kebijakan pendidikan di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun tingkat nasional Dengan adanya Pedoman Supervisi Standarisasi Penilaian Hasil Belajar ini, diharapkan dapat menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan supervisi penilaian hasil belajar sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan secara nasional Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Dr Ir Bastari, MA
PEDOMAN SUPERVISI PHB/PPMP/2013 Page 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN 2 A Latar Belakang 2 B Prinsip Dasar Pelaksanaan Supervisi 4 C Tujuan Pedoman Supervisi 5 i BAB II KOMPONEN SUPERVISI PENILAIAN HASIL BELAJAR 6 A Prinsip Penilaian Hasil Belajar 6 B Jenis-jenis Penilaian Hasil Belajar 6 C Teknik & Instrumen Penilaian Hasil Belajar 7 D Standar Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 11 BAB III MEKANISME & POLA SUPERVISI PENILAIAN HASIL BELAJAR 18 A Mekanisme Supervisi Penilaian Hasil Belajar 18 B Tindak Lanjut & Pelaporan Hasil Supervisi 20 BAB IV PENUTUP 22
Page 3 SUPERVISI STANDARISASI PENILAIAN TERHADAP PENDIDIK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I A Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Standar Nasional Pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia (Undang -undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan) Standar Nasional Pendidikan terdiri atas: (a) standar isi, (b) standar proses, (c) standar kompetensi lulusan, (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (e) standar sarana dan prasarana, (f) standar pengelolaan, (g) standar pembiayaan, dan (h) standar penilaian pendidikan Sebagai sebuah standar, penilaian memiliki fungsi sebagai acuan bagi guru untuk mengontrol apa yang harus dikuasai peserta didik di setiap tingkatan dan jenjang Hal itu sejalan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada pasal 58 ayat 1 dinyatakan bahwa penilaian hasil i ii PEN DAH ULU AN L a t a r B e l a k a n g 1 1 belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan Dengan demikian, pada hakikatnya penilaian terhadap pembelajaran peserta didik dimulai dan dititikberatkan pada penilaian hasil belajar oleh pendidik di kelas Dalam konteks inilah, dirasa pentingnya standar penilaian Untuk mengetahui keterlaksanaan standar penilaian hasil belajar, diperlukan adanya kegiatan supervisi standarisasi penilaian pendidikan oleh institusi/lembaga penjaminan mutu pendidikan agar dapat diketahui tingkat keberhasilan maupun kendala dari penerapan standar penilaian pendidikan Oleh karena itu diperlukan adanya Pedoman Supervisi Standarisasi Penilaian Hasil Belajar agar dapat diketahui tingkat keberhasilannya secara nasional sesuai dengan satuan pendidikan terkait
DATA TINGKAT KABUPATEN/KOTA Page 4 B Prinsip Dasar Pelaksanaan Supervisi Penilaian Hasil Belajar Format 1 (Instrumen supervisi standarisasi PHB untuk pendidik) Terdapat beberapa prinsip dasar pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian Format 2 (Instrumen supervisi standarisasi PHB untuk satuan pendidikan) hasil belajar, antara lain yaitu : Format 3 (Instrumen supervisi dokumen PHB pendidik) Format 4 (Instrumen supervisi dokumen PHB satuan pendidikan) 1 Prinsip ilmiah (scientific), mengandung ciri-ciri sebagai berikut: Format 5 (Pedoman wawancara keterlaksanaan PHB untuk siswa) Format Berdasarkan 6 (Pedoman wawancara data keterlaksanaan objektif PHB untuk satuan pendidikan) Menggunakan alat pengumpul data Dilaksanakan secara sistematis, terencana dan kontinyu 2 Prinsip demokratis, mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat pihak yang disupervisi maupun yang melaksanakan supervisi (supervisor) 3 Prinsip kerja sama, dilakukan dengan memberi dorongan dan stimulus, sehingga mereka merasa tumbuh bersama 4 Prinsip konstruktif dan kreatif, dimana setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi dan daya kreativitasnya jika supervisor mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan Di samping prinsip dasar di atas, masih ada beberapa prinsip pengembangan pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian pendidikan, di antaranya: 1 Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondisi sekolah 2 Sistematis, artinya dikembangan sesuai rencana program supervisi 3 Objektif, artinya masukan yang diberikan supervisor sesuai dengan aspekaspek yang ada pada instrumen 4 Realistis, artinya berdasarkan kenyataan sebenarnya 5 Antisipatif, artinya mampu menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan terjadi 6 Konstruktif, artinya mengembangkan kreativitas dan inovasi guru/sekolah dalam mengembangkan proses penilaian 7 Kooperatif, artinya ada kerja sama yang baik antara supervisor dan guru/ sekolah
Page 5 DATA TINGKAT PROPINSI 8 Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih, dan asuh dalam pelaksanaan supervisi 9 Demokratis, artinya supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian pendidikan 10 Aktif, artinya guru/sekolah dan supervisor harus aktif berpartisipasi 11 Humanis, artinya mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, terbuka, jujur, ajeg, sabar, antusias, dan penuh humor 12 Terpadu, artinya menyatu dengan dengan program penilaian pendidikan C Tujuan Pedoman Supervisi Standarisasi Penilaian Hasil Belajar Tujuan disusunnya Pedoman Supervisi Standarisasi Penilaian Hasil Belajar di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) adalah sebagai acuan bagi pendidik, dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) serta lembaga penjaminan mutu pendidikan (LPMP) dalam melakukan supervisi pelaksanaan standarisasi penilaian pendidikan di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) secara nasional Dalam pelaksanaan di lapangan, LPMP melakukan kegiatan supervisi bersama dengan Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan (PPMP)
DATA TINGKAT NASIONAL Page 6 BAB II KOMPONEN SUPERVISI STANDARISASI PENILAIAN HASIL BELAJAR A Prinsip Penilaian Hasil Belajar 1 Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai 2 Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan 3 Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya 4 Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak 5 Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya 6 Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru B Jenis-Jenis Penilaian Hasil Belajar Jenis penilaian yang dilaksanakan di tingkat satuan pendidikan, diuraikan sebagai berikut 1 Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik 2 Ulangan Harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur proses pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran 3 Ulangan Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut
Page 7 DRAFT 1 4 Ulangan Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut 5 Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi Cakupan UTK meliputi sejumlah K ompet en s i Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat tersebut k ompetens i Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut 7 Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional 8 Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan C Teknik dan Instrumen Penilaian Hasil Belajar Setiap teknik penilaian yang digunakan oleh pendidik/satuan pendidikan harus dibuatkan instrumen penilaian yang sesuai Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasikan atas penilaian individual dan penilaian kelompok Untuk mengumpulkan informasi tentang kemajuan peserta didik dapat dilakukan berbagai teknik, baik berhubungan dengan proses maupun hasil belajar
DRAFT 1 Page 8 Teknik mengumpulkan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap pencapaian kompetensi Penilaian dilakukan berdasarkan indikator-indikator pencapaian hasil relajar, baik pada domain kognitif, afektif, maupun psikomotor Ada beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan pada kurikulum 2013, yaitu : 1 Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati 2 Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri 3 Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik 4 Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku 5 Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar- salah, menjodohkan, dan uraian Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran 6 Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan 7 Penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas 8 Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi
Page 9 DRAFT 1 9 Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu 10 Portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektifintegratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya D Standar Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar 1 Standar Umum Penilaian Hasil Belajar Pendidik memilah dan memilih berbagai teknik penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta jenis informasi yang ingin diperoleh dari peserta didik; Pendidik menghimpun berbagai informasi tentang peserta didik yang mencakup ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sesuai dengan standar isi dan standar kompetansi lulusan; Pendidik menggali informasi perkembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik secara terencana, kontiniu dan berkala pada kelompok mata pelajaran masing-masing; Pendidik harus selalu mencatat pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang menonjol baik yang bersifat positif maupun negatif dalam buku catatan (jurnal) siswa; Pendidik melakukan ulangan harian, sekurang-kurangnya tiga kali dalam satu semester setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih dalam proses pembelajaran; Pendidik menggunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan
Document Title Page 10 kebutuhan; Pendidik selalu memeriksa dan memberi balikan kepada peserta didik atas hasil kerjanya sebelum memberikan tugas lanjutan; Pendidik memiliki catatan komulatif tentang hasil penilaian untuk setiap peserta didik yang berada di bawah tanggung jawabnya; Pendidik mencatat semua perkembangan pengetahuan, sikap dan perilaku peserta didik, untuk menentukan pencapaian kompetensi peserta didik; Pendidik melakukan ulangan tengah dan akhir semester untuk menilai penguasaan kompetensi sesuai dengan tuntutan dalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD); Pendidik yang diberi tugas menangani pengembangan diri harus melaporkan kegiatan peserta didik kepada wali kelas untuk dicantumkan jenis kegiatan pengembangan diri pada buku laporan pendidikan; Pendidik menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik dan tidak menyampaikan kerahasiaan tersebut kepada pihak lain, kecuali atas ijin yang bersangkutan maupun orang tua/wali murid 2 Standar Penilaian oleh Pendidik A Standar Perencanaan Penilain Hasil Belajar Pendidik harus membuat rencana penilaian secara terpadu dengan mengacu kepada silabus dan rencana pembelajarannya Perencanaan penilaian setidak-tidaknya meliputi komponen yang akan dinilai, teknik yang akan digunakan serta kriteria pencapaian kompetensi; Pendidik harus mengembangkan kriteria pencapaian kompetensi dasar (KD) sebagai dasar untuk penilaian; Pendidik menentukan teknik dan instrumen penilaian sesuai indikator pencapaian KD; Pendidik menuangkan seluruh komponen penilaian ke dalam kisi-kisi
Page 11 Document Title penilaian; Pendidik membuat instrumen berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat dan dilengkapi dengan pedoman penskoran sesuai dengan teknik penilaian yang digunakan; Pendidik menganalisis kualitas instrumen penilaian dengan mengacu pada persyaratan instrumen serta menggunakan acuan kriteria; Pendidik menetapkan bobot untuk tiap-tiap teknik/jenis penilaian baik untuk KI 1 dan 2 dan KI 3 dan 4 dan menetapkan rumus penentuan nilai akhir hasil belajar peserta didik; Pendidik menetapkan acuan kriteria yang akan digunakan berupa nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk dijadikan rujukan dalam pengambilan keputusan B Standar Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Pendidik harus menginformasikan seawal mungkin kepada peserta didik tentang aspek-aspek yang dinilai dan kriteria pencapaiannya; Pendidik melakukan kegiatan penilaian menggunakan prosedur yang sesuai dengan rencana penilaian yang telah disusun pada awal kegiatan pembelajaran; Pendidik menjamin pelaksanaan ulangan dan ujian yang bebas dari kemungkinan terjadi tindak kecurangan; Pendidik memeriksa dan mengembalikan hasil pekerjaan peserta didik, dan selanjutnya memberikan umpan balik dan komentar yang bersifat mendidik Pendidik menindaklanjuti hasil pemeriksaan, jika ada peserta didik yang belum memenuhi KKM dan melaksanakan pembelajaran remedial atau pengayaan;
Document Title Page 12 Pendidik melaksanakan ujian ulangan bagi peserta didik yang mengikuti pembelajaran remedial atau pengayaan untuk pengambilan kebijakan berbasis hasil belajar peserta didik C Standar Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Pendidik memberikan skor untuk setiap komponen yang dinilai dan makna/interpretasi dari skor tersebut; Selain skor, pendidik juga menulis deskripsi naratif mengenai skor tersebut yang menggambarkan kompetensi peserta didik baik ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan; Pendidik menetapkan satu nilai dalam bentuk angka beserta deskripsi untuk setiap mata pelajaran, serta menyampaikan kepada wali kelas untuk ditulis dalam 2 dua bentuk buku laporan pendidikan (buku laporan untuk KI 1 dan 2 dan buku laporan untuk KI 3 dan 4) bagi masing-masing peserta didik; Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya dalam rapat dewan guru untuk menentukan kenaikan kelas; Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaian kepada rapat dewan guru untuk menentukan kelulusan peserta didik pada akhir satuan pendidikan dengan mengacu pada persyaratan kelulusan satuan pendidikan; Pendidik bersama wali kelas menyampaikan hasil penilaiannya kepada orang tua/wali murid C Standar Pemanfaatan Penilaian Hasil Belajar Pendidik mengklasifikasikan peserta didik berdasar tingkat ketuntasan pencapaian kompetensi dasar (KD) dan deskripsi penguasaan (kompetensinya);
Page 13 Document Title Pendidik menyampaikan hasil balikan beserta deskripsi kompetensinya kepada peserta didik, disertai dengan rekomendasi tindak lanjut yang harus dilakukan; Bagi peserta didik yang belum mencapai standar ketuntasan, pendidik harus melaksanakan pembelajaran remedial, agar setiap peserta didik dapat mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan; Kepada peserta didik yang mencapai standar ketuntasan yang dipersyaratkan, dan dianggap memiliki keunggulan, pendidik dapat memberikan layanan pembelajaran pengayaan; Pendidik menggunakan hasil penilaian untuk mengevaluasi efektivitas kegiatan pembelajaran dan merencanakan berbagai upaya tindak lanjut B Standar Penilaian oleh Satuan Pendidikan 1 Standar Perencanaan Penilain Hasil Belajar Melalui rapat dewan pendidik, satuan pendidikan melakukan: Pendataan KKM setiap mata pelajaran; Membuat standar deskripsi untuk setiap nilai yang diperoleh peserta didik pada masing-masing mata pelajaran; Menentukan kriteria kenaikan kelas bagi satuan pendidikan ; Menentukan kriteria nilai akhir ujian sekolah; Menentukan pembobotan untuk setiap teknik/jenis penilaian untuk penentuan nilai akhir berdasarkan penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan akhir semester; Menentukan kriteria kenaikan kelas dan kelulusan ujian sekolah 2 Standar Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Melaksanakan koordinasi melalui rapat dewan guru untuk penetapan jadual pelaksanaan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
Document Title Page 14 ulangan kenaikan kelas; Melaksanakan koordinasi melalui rapat dewan guru, pihak pemangku kepentingan, laboran dan teknisi untuk pelaksanaan tugas dan penilaian kinerja di laboratorium, praktek lapangan, sanggar, dan sebagainya; Membentuk tim untuk menyusun instrumen penilaian untuk ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas dan ujian sekolah yang meliputi: pengembangan kisi-kisi penulisan soal, penyusunan butir soal sesuai dengan indikator dan bentuk soal, penelaahan butir, perakitan butir-butir soal menjadi perangkat tes; Menyelenggarakan ujian sekolah untuk semua mata pelajaran ; Menyelenggarakan ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP 3 Standar Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar Menentukan nilai akhir untuk setiap mata pelajaran yang diperoleh dari akumulasi nilai ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan penugasan berdasarkan bobot yang telah ditetapkan sekolah sesuai dengan karakteristik mata pelajaran; Menetapkan kriteria penilaian melalui rapat dewan guru dan pihak pemangku kepentingan dalam penentuan nilai akhir hasil penilaian kinerja di laboratorium, praktek lapangan, sanggar, dan sebagainya; Melakukan rapat dewan pendidik, menentukan nilai akhir siswa ; Melakukan rapat dewan pendidik, satuan pendidikan untuk menetapkan dapat tidaknya peserta didik naik kelas berdasarkan kriteria kenaikan kelas yang telah ditetapkan; Menganalisis hasil penilaian sekolah dengan membandingkan hasil ujian sekolah masing-masing peserta didik dengan batas kelulusan sekolah yang telah ditentukan; Melakukan rapat dewan pendidik sekolah untuk menetapkan peserta didik
Page 15 Document Title yang lulus dari satuan pendidikan sesuai dengan kriteria kelulusan 4 Standar Pemanfaatan Penilaian Hasil Belajar Melaporkan hasil penilaian untuk semua mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk raport; Menyusun deskripsi yang menjelaskan makna nilai akhir untuk setiap mata pelajaran yang diberikan kepada setiap peserta didik; Melaporkan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan lengkap dengan nilai yang dicapai kepada orangtua/walinya; Melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan setiap tahun kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; Menganalisis ketercapaian standar kompetensi pada kurikulum berdasarkan hasil ujian sekolah dan melakukan tindaklanjut untuk peningkatan mutu kompetensi peserta didik
Document Title Page 16 BAB III MEKANISME & POLA SUPERVISI STANDARISASI PENILAIAN HASIL BELAJAR A Mekanisme Pelaksanaan Supervisi Standarisasi Penilaian Hasil Belajar Koordinasi dinas pendidikan Kabupaten/Kota dengan kepala sekolah, pengawas satuan pendidikan dan LPMP untuk pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA); Koordinasi kepala sekolah, dewan guru dan pihak pemangku kepentingan untuk pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA); Orientasi program supervisi standarisasi penilaian (standar mutu, kriteria mutu, pengembangan instrumen PHB, pelaksanaan PHB, penyusunan dokumen PHB, laporan PHB, refleksi hasil PHB) di satuan pendidikan (SD/ SMP/SMA); Pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian penilaian hasil belajar di sekolah, dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut : - Format 1 (instrumen supervisi PHB untuk pendidik) - Format 2 (instrumen supervisi PHB untuk satuan pendidikan) - Format 3 (instrumen supervisi dokumen PHB pendidik) - Format 4 (instrumen supervisi dokumen PHB satuan pendidikan ) - Format 5 (pedoman wawancara untuk pendidik dan siswa) Jumlah peserta didik dan pendidik yang mewakili untuk mengisi instrumen minimal 5% dari jumlah peserta didik (setiap kelas) dan atau 5 % dari jumlah pendidik untuk
Page 17 Document Title setiap sekolah Membuat rekapitulasi hasil supervisi standarisasi penilaian hasil belajar pendidik dan satuan pendidikan, dengan menggunakan software analisis pemetaan mutu penilaian hasil belajar Berdasarkan hasil rekapitulasi meggunakan software analisis pemetaan mutu penilaian hasil belajar, seorang guru dapat dinilai apakah penilaian yang dilakukan masih belum memenuhi standar, sesuai dengan standar, atau telah melampaui standar Demikian pula halnya dengan satuan pendidikan, dapat diketahui apakah penilaian yang dilakukan masih belum memenuhi standar, sesuai dengan standar, atau telah melampaui standar Melakukan klarifikasi hasil penilaian supervisi standarisasi penilaian hasil belajar (sesuai dengan hasil diskusi dan paparan dari pendidik serta satuan pendidikan terkait) Melakukan pencerahan standarisasi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan (jika diperlukan) Membuat laporan hasil pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian pendidikan di satuan pendidikan terkait sesuai dengan pedoman analisis hasil supervisi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan Skema mekanisme pelaksanaan supervisi standarisasi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) dapat dilihat seperti gambar di bawah ini :
Document Title Page 18 Gambar-31: Mekanisme Pelaksanaan Supervisi PHB B Tindak Lanjut & Pelaporan Hasil Supervisi Standarisasi Penilaian Pendidikan di Satuan Pendidikan Untuk mengetahui tingkat ketercapaian hasil supervisi standarisasi penilaian hasil belajar di tingkat sekolah, kabupaten/kota, tingkat propinsi serta tingkat nasional, maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut 1 Supervisi standarisasi penilaian hasil belajar di satuan pendidikan yang meliputi supervisi terhadap pendidik dan satuan pendidikan terkait dilakukan oleh MKKS dan MKPS bekerja sama dengan LPMP di wilayahnya untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) Dokumen perencanaan dan pelaksanaan PHB oleh pendidik dinilai oleh kepala sekolah dan divalidasi hasilnya oleh pengawas satuan pendidikan dan LPMP Data hasil supervisi dihimpun, direkapitulasi, diolah dan dianalisis oleh dinas pendidikan kabupaten/kota terkait bekerja sama dengan LPMP di wilayahnya 2 Data hasil supervisi standarisasi penilaian pendidikan tingkat kabupaten/kota untuk masing-masing satuan pendidikan (SD/SMP/SMA) dihimpun, direkapitulasi dan di analisis oleh Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan di wilayah propinsi terkait 3 Keterlaksanaan supervisi standarisasi penilaian pendidikan secara nasional akan dilakukan monitoring dan evaluasi oleh tim supervisi dari Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan ke 33 wilayah provinsi 4 Data hasil supervisi standarisasi penilaian pendidikan dari 33 provinsi akan dihimpun, direkapitulasi, diolah dan dianalisis oleh Pusat Penjaminan Mutu
Page 19 Document Title Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai data pencapaian mutu pendidikan untuk standar penilaian secara nasional 5 Tim supervisi mulai tingkat satuan pendidikan sampai tingkat pusat, harus membuat laporan hasil supervisi standarisasi penilaian proses dan hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik dan tingkat satuan pendidikan 6 Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan akan mendesiminasikan hasil supervisi standarisasi penilaian pendidikan secara nasional kepada pengambil kebijakan pendidikan selanjutnya untuk dijadikan acuan dan bahan pertimbangan untuk merencanakan program peningkatan mutu pendidikan selanjutnya Alur pelaksanaan tindak lanjut hasil supervisi standarisasi penilaian hasil belajar dapat dilihat pada bagan di bawah ini : Gambar-32: Tahapan Pelaksanaan Supervisi PHB BAB V PENUTUP
Document Title Page 20 Penilaian merupakan bagian penting dari sistem pembelajaran di sekolah Penilaian dilaksanakan untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan Untuk penjaminan mutu proses dan hasil pembelajaran peserta didik di sekolah diperlukan indikator mutu, instrumen mutu, pengukuran mutu, kriteria, dan penilaian mutu yang standar Kualitas standarisasi penilaian proses dan hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan satuan pendidikan dapat ditinjau dari empat aspek, yaitu (1) kebergunaan informasi dari hasil penilaian, (2) dilakukan berdasarkan mekanisme dan prosedur yang standar, (3) memberikan dampak bagi perbaikan dan peningkatan kualitas kompetensi peserta didik, dan (4) keakuratan informasi dari hasil penilaian Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan pendidik dapat dijadikan umpan balik proses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi mengajar maupun bagi peserta didik untuk memperbaiki cara belajar Sedangkan penilaian yang dilakukan oleh satuan pendidikan dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang tingkat keberhasilan pelaksanaan pendidikan yang telah dilakukan oleh satuan pendidikan terkait kepada pihak-pihak yang berwenang Untuk mengetahui keterlaksanaan standarisasi penilaian hasil belajar, baik yang dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan maka dilakukan supervisi pelaksanaan penilaian hasil belajar Pelaksanaan supervisi PHB dimulai dari tingkat satuan pendidikan sampai tingkat nasional Hasil analisis supervisi penilaian dapat digunakan untuk menentukan kualitas dari pelaksanaan penilaian hasil belajar secara nasional untuk digunakan sebagai masukan bagi peningkatan mutu pendidikan secara umum oleh pengambil keputusan termasuk kepala sekolah, dinas pendidikan dan komite sekolah Sehingga dapat dilakukan perencanaan program pembelajaran selanjutnya yang lebih baik
Document Title Page 21
Document Title Page 22 BAB V