PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA DESA MADU SARI KABUPATEN KUBU RAYA PERATURAN DESA MADU SARI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 4 TAHUN 2008 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR: 4 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 17 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 3 LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG

Perda No. 5 / 2002 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan Di Desa dan atau Kelurahan. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUPANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUPANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DESA KLARI KECAMATAN KLARI KABUPATEN KARAWANG NOMOR. TAHUN Tentang :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 29 TAHUN 2004

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2003 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN RUKUN TETANGGA DALAM DAERAH KOTA BONTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Lembaga Kemasyarakatan.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PASIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 9 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2004 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENATAAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 9 TAHUN 2005 T E N T A N G LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 15 TAHUN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA ADAT DAN/ATAU KEMASYARAKATAN DI DESA

PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2006 NOMOR 18

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2013 SERI A NOMOR 24

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BANJARMASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGGAI NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 27 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa untuk terwujudnya keluarga Sejahtera dirasa perlu dilakukan Pemberdayaan wanita untuk berperan serta aktif dalam pembangunan baik di Kabupaten dan ditingkat Kecamatan maupun Desa dan Kelurahan ; b. bahwa untuk terwujudnya keluarga yang sejahtera, maka kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga perlu ditingkatkan dan diintensifkan menjadi gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga ; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga. Mengingat : 1. Undang undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) sebagaimana diubah dengan Undang undang Nomor 7 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Sarolangun Bangko dan Daerah Tingkat II Tanjung Jabung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 50 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2755) ; 2. Undang undang

- 2-2. Undang undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sejahtera (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 35 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3475) ; 3. Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839). 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ; 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang undangan dan Bentuk Rancangan Undang undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70 ). 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2001 tentang Penataan LKMD atau sebutan lain (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 26 Tahun 2001 tentang Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa (Lembaran Daerah Nomor 26 Tahun 2001). Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPTEN BATANG HARI M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK). BAB I KETENTUAN UMUM 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah..

- 3-1. Daerah adalah Kabupaten Batang Hari. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Batang Hari. 3. Kepala Daerah adalah Bupati Batang Hari. 4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Batang Hari. 5. Kecamatan adalah Wilayah Kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Batang Hari. 6. Desa atau disebut dengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistim Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten. 7. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten di bawah Kecamatan. 8. Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya disingkat Tim Penggerak PKK adalah mitra kerja pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan, yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya Program PKK. 9. Program PKK adalah Program dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk terwujudnya kesejahteraan keluarga yang dikenal dengan 10 Program Pokok PKK. 10. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat PKK, adalah Gerakan Nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat, dengan perempuan sebagai motor penggeraknya menuju terwujudnya keluarga bahagia, sejahtera, maju dan mandiri. 11. Badan Penyantun Tim Penggerak PKK adalah Badan Pendukung Program PKK. 12. Kelompok PKK adalah kelompok kelompok yang berada dibawah Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan yang dapat dibentuk berdasarkan kewilayahan atau kegiatan. 13. Kelompok Dasawisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 20 kepala keluarga, diketuai oleh salah seorang ketua yang dipilih, sebagai kelompok potensial terdepan dalam pelaksanaan Program PKK. 14. Pensehat Tim Penggerak PKK adalah tokoh/pemuka masyarakat yang karena keahlian, pengetahuan dan pengalamannya mau mambantu pemikiran dan saran pertimbangan untuk keberhasilan pelaksanaan Gerakan PKK. 15. Tenaga Ahli adalah tokoh/pemuka masyarakat, atau petugas dari sektor yang membantu pemikiran pemikiran untuk keberhasilan pelaksanaan program PKK. BAB II.

- 4 - BAB II PEMBENTUKAN TIM PENGGERAK PKK DAN KELOMPOK PKK 2 (1) Di Kabupaten dibentuk Tim Penggerak PKK Kabupaten yang keanggotaannya ditetapkan dengan Keputusan Bupati berdasarkan atas usulan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten ; (2) Di Kecamatan dibentuk Tim penggerak PKK Kecamatan yang keanggotaannya ditetapkan dengan Keputusan Camat berdasarkan atas usulan Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan ; (3) Di Desa dan Kelurahan dibentuk Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan yang keanggotaannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan berdasarkan atas usulan Ketua Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan ; (4) Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan dapat membentuk Kelompok PKK berdasarkan kewilayahan atau kegiatan, serta membentuk kelompok Dasawisma. 3 (1) Tim Penggerak PKK beranggotakan unsur unsur masyarakat yang bersedia, mampu dan peduli terhadap usaha pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga ; (2) Keanggotaan seseorang dalam Tim Penggerak PKK bersifat perorangan dan tidak mewakili suatu organisasi atau lembaga. 4 (1) Di Kabupaten, Ketua Tim Penggarak PKK adalah Isteri Bupati ; (2) Di Kecamatan, Ketua Tim Penggerak PKK adalah Isteri Camat ; (3) Di Desa dan Kelurahan, Ketua Tim Penggerak PKK adalah Isteri Kepala Desa dan Kelurahan; (4) Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan ditetapkan dengan Keputusan Bupati, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan. 5 1. Apabila Bupati dan Camat adalah Perempuan maka Ketua Tim Penggerak PKK ditunjuk oleh Pejabat yng bersangkutan ; 2. Apabila Kepala Desa seorang perempuan, maka Ketua Tim Penggerak PKK Desa ditunjuk oleh Kepala Desa dengan persetujuan Badan Perwakilan Desa (BPD) ; 3. Apabila Kepala Kelurahan seorang Perempuan maka Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan ditunjuk oleh Kepala Kelurahan.

- 5 - BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI 6 Tim Penggerak PKK merupakan mitra pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendali dan penggerak pada masing masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya program PKK 7 Tim Penggerak PKK Mempunyai tugas : a. Merencanakan, melaksanakan dan membina pelaksanaan program program kerja PKK, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat ; b. Menghimpun, menggerakkan dan membina potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk terlaksananya program program PKK ; c. Memberikan penyuluhan bimbingan, motivasi dan fasilitasi kepada Tim Penggerak PKK / kelompok kelompok PKK dibawahnya ; d. Menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas kepada Ketua Badan Penyantun Tim Penggerak PKK pada tingkat yang sama dan kepada Tim Penggerak PKK setingkat diatasnya ; e. Mengadakan supervisi, monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan program program PKK, yang dilaksanakan oleh Tim Penggerak PKK disemua tingkatan sesuai ketentuan yang berlaku. 8 Tim Penggerak PKK mempunyai fungsi : a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat dalam pelaksanaan progam PKK. b. Fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, pembina dan pembimbing gerakan PKK. BAB IV SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Pengurus dan Kelompok Kerja 9 (1) Susunan pengurus Tim Penggerak PKK. a. Susunan..

- 6 - a. Susunan pengurus Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan Desa dan Kelurahan terdiri dari : 1. Ketua. 2. Para Wakil Ketua. 3. Sekretaris. 4. Bendaharawan. 5. Kelompok Kerja ( Pokja ) I 6. Kelompok Kerja ( Pokja ) II 7. Kelompok Kerja ( Pokja ) III 8. Kelompok Kerja ( Pokja ) IV b. Sekretaris dan bendahara ditunjuk sesuai kebutuhan pada setiap tingkat kepengurusan Tim Penggerak PKK. c. Setiap Pokja terdiri atas Ketua, wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota. (2) Bidang Bidang Pokja. a. Pokja I membidangi program : 1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 2. Gotong Royong b. Pokja II membidangi program : 1. Pendidikan dan keterampilan. 2. Pengembangan Kehidupan Ber Koperasi. c. Pokja III membidangi program : 1. Pangan. 2. Sandang. 3. Perumahan dan tatalaksana Rumah Tangga. d. Pokja IV membidangi program : 1. Kesehatan. 2. Kelestarian Lingkungan Hidup. 3. Perencanaan Sehat. 10..

- 7-10 (1) Untuk mendukung pelaksanaan Program Gerakan PKK dibentuk Badan Penyantun disetiap tingkat kepengurusan Tim Penggerak PKK ; (2) Badan Penyantun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ini mempunyai tugas sebagai berikut : a. Mendukung program pelaksanaan program PKK. b. Memberikan bimbingan maupun bantuan moril, organisasi, materil dan finansial kepada Tim Penggerak PKK. c. Memfasilitasi Tim Penggerak PKK untuk mandiri dan independen guna mewujudkan peran dan fungsinya sebagai mitra kerja Pemerintah. d. Sebagai wadah bimbingan teknis yang bersifat konsultatif Tim Penggerak PKK dalam menggerakkan peran dan fungsinya. 11 Susunan keanggotaan Badan Penyantun Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan diketuai oleh Bupati, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan dengan anggota terdiri dari para pimpinan Instansi dan lembaga yang membidangi tugas tugas pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga serta para tokoh masyarakat. 12 Penetapan keanggotaan Badan Penyantun Tim Penggerak PKK pada setiap tingkat kepengurusan adalah : a. Di Kabupaten ditetapkan oleh Bupati. b. Di Kecamatan ditetapkan oleh Camat c. Di Desa ditetapkan oleh Kepala Desa. d. Di Kelurahan ditetapkan oleh Kepala Kelurahan. 13 Tim Penggerak PKK disemua tingkat kepengurusan dapat menetapkan Penasehat dan tenaga ahli PKK 14 (1) Hubungan kerja antar Tim Penggerak PKK bersifat konsultatif dan koordinatif ; (2) Hubungan kerja antar Tim penggerak PKK dengan pemerintah, lembaga kemasyarakatan dan lembaga lembaga lain bersifat kemitraan; (3) Hubungan

- 8 - (3) Hubungan kerja antar Tim Penggerak PKK dengan Badan Penyantun bersifat konsultatif ; (4) Hubungan kerja antar Tim Penggerak PKK dengan Asosiasi LPM di Kabupaten, Forum Komunikasi LPM di Kecamatan dan LPM di Desa dan Kelurahan bersifat konsultatif dan kerjasama. 15 Pelantikan Ketua dan Anggota Tim Penggerak PKK di Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan dilakukan oleh Bupati, Camat, Kepala Desa dan Kepala Kelurahan. 16 (1) Masa Bakti Keanggotaan Tim Penggerak PKK. a. Masa Bakti Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan disesuaikan dengan masa Jabatan Suami. b. Masa bakti Ketua Tim Penggerak PKK yang ditunjuk sesuai dengan ketentun 5 ayat (1) Peraturan Daerah ini sesuai dengan masa jabatannya. c. Masa Bakti anggota Tim Penggerak PKK selama 5 ( lima ) tahun dan dapat diangkat kembali. (2) Pemberhentian dan pengangkatan anggota Tim Penggrak PKK antar waktu ditetapkan dengan Keputusan Ketua Tim penggerak PKK disemua tingkat kepengurusan. Bagian Kedua Syarat syarat Ketua Tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan 17 Syarat syarat ketua tim Penggerak PKK Desa dan Kelurahan adalah : a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Tokoh wanita / pemuka masyarakat wanita Desa dan Kelurahan setempat. c. Setia dan taat kepada Pancasila dan UUD 45 serta Peraturan Perundang undangan yang berlaku. d. Berkelakukan baik, jujur, adil, amanah, cakap, berwibawa dan penuh pengabdian terhadap masyarakat. e. Terdaftar sebagai penduduk Desa dan Kelurahan dan bertempat tinggal tetap di Desa dan Kelurahan yang bersangkutan tidak terputus putus selama 2 tahun. f. Mempunyai kemampuan, kemauan dan kesungguhan untuk bekerja dan membangun Desa dan Kelurahan yang bersangkutan. Bagian Ketiga..

- 9 - Bagian Ketiga Sumber Pembiayaan Kegiatan Gerakan PKK 18 Kegiatan Gerakan PKK dibiayai : g. Swadaya gotong royong masyarakat. h. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. i. Sumber Dana Luar Negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku. j. Sumber sumber lain yang syah dan tidak mengikat. Bagian Keempat Pemantauan, Evaluasi dan pelaporan 19 (1) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan pelaksanaan kegiatan Gerakan PKK dilakukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten, Kecamatan, Desa dan Kelurahan ; (2) Sitem pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan gerakan PKK ditetapkan lebih lanjut oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten sesuai ketentuan yang berlaku. BAB V ADMINISTRASI, LAMBANG, LAGU MARS DAN STEMPEL PKK 20 (1) Tim Penggerak PKK disetiap tingkat kepengurusan mempunyai sistim Administrasi, lambang, Lagu Mars dan Stempel Organisasi ; (2) Sistim Administrasi, Bentuk Lambang, Lagu Mars dan Stempel Organisasi secara rinci diatur dalam petunjuk pelaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati. BAB VI KETENTUAN PENUTUP 21 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. 22.

- 10-22 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Batang Hari. Ditetapkan di Muara Bulian. Pada tanggal 11 Juli 2002 BUPATI BATANG HARI ABDUL FATTAH Diundangkan di Muara Bulian Pada tanggal 11 Juli 2002 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BATANG HARI SALIM JUFRI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2002 NOMOR : 27 RAPERDA PKK (PMD) 1

- 11 - PENJELASAN ATAS RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 27 TAHUN 2002 T E N T A N G PEDOMAN PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENGGERAK PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) I. PENJELASAN UMUM. Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah gerakan nasional yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat dengan perempuan sebagai motor penggeraknya. Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan lahir batin menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri dalam suasana harmonis yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Menyikapi pelaksanaan otonomi daerah yang dilandasi Undang undang Nomor 22 Tahun 1999 dan sebagai tindak lanjut Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, maka untuk pelaksanaan gerakan PKK di Kabupaten Batang Hari perlu diterbitkan Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kabupaten Batang Hari dalam Peraturan Daerah Kabupaten. Pedoman ini bertujuan untuk lebih memberikan legitimasi terhadap pelaksanaan gerakan PKK di Kabupaten Batang Hari agar PKK dapat semakin eksis dengan segala kegiatannya di tengah tengah masyarakat. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. 1 Angka 9, 10 Program Pokok PKK adalah : 1. Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. 2. Gotong Royong. 3. Pangan. 4. Sandang. 5. Perumahan dan Tata laksana rumah tangga. 6. Pendidikan dan keterampilan. 7 Kesehatan..

7. Kesehatan. 2 Ayat (4) - 12 2 -- 8. Pengembangan kehidupan berkoperasi. 9. Pelestarian Lingkungan Hidup. 10. Perencanaan Sehat. a. Kelompok PKK berdasarkan kewilayahan adalah Kelompok PKK yang dibentuk berdasarkan wilayah, seperti kelompok PKK dusun/lingkungan, kelompok PKK RW dan kelompok PKK RT. b. Kelompok PKK berdasarkan kegiatan adalah kelompok PKK yang dibentuk berdasarkan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat seperti kelompok pengajian, kelompok UP2K PKK, kelompok BKD dan lain lain. c. Kelompok Dasawisma adalah kelompok yang terdiri dari 10 s/d 20 Kepala Keluarga di dalam satu RT, diketuai oleh salah seorang Ketua Kelompok yang dipilih diantara 10 s/d 20 Kepala Keluarga tersebut, untuk membantu kelancaran tugas Tim Penggerak PKK Desa / Kelurahan melalui kelompok PKK RT yang bersangkutan dalam melaksanakan program PKK dilingkungannya. 3 cukup jelas 4 cukup jelas 5 cukup jelas 6 cukup jelas 7 cukup jelas 8 cukup jelas 9 cukup jelas 10 cukup jelas 11 cukup jelas 12 cukup jelas 13 cukup jelas 14 cukup jelas 15 Pelantikan Ketua dan Anggota Tim Penggerak PKK di Kabupaten dilakukan oleh Bupati, di Kecamatan oleh Camat, di Desa dan Kelurahan oleh Kepala Desa dan Kepala Kelurahan selaku Pejabat yang mengeluarkan Keputusan. 16..

16 cukup jelas 17 cukup jelas 18 cukup jelas 19 cukup jelas 20 cukup jelas 21 cukup jelas 22 cukup jelas - 13 - - 2 -